Sie sind auf Seite 1von 23

ASUHAN KEPEAWATAN PADA An.

A DENGAN TONSILITIS
DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT BAGAS WARAS KLATEN

Nama Pengkaji : Susanti, S. Kep.


Tanggal dan jam pengkajian : 10 Juli 2017, 13:30
Tanggal Masuk : 10 Juli 2017, 13.00
Tempat Praktik : Ruang Anak ( Mustakaweni ) RSBW

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : An. A
Tempat/tanggal lahir : Gunung Kidul, 03 November 2017
Nama Ayah/Ibu : Tn. L dan Ny. S
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : gedang Sari, Gunung Kidul
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Ayah : SD Sederajat
Pendidikan Ibu : SD Sederajat
No. RM : 101xxx
Diagnosa Medik : Hipertropi Tonsilo Palatina
b. Keluhan Utama
Ibu Pasien mengatakan amandel sering kambuh dan tidur mendengkur
c. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
Penyakit Waktu Kecil : Ibu Pasien mengatakan Amandel dari umur 5
thn. Saat kambuh sering batuk dan pilek
Pernah dirawat di RS : Ibu Pasien mengatakan tidak pernah dirawat
di RS, namun sering berobat ke Puskesmas.
Obat-obatan yang digunakan : Ibu Pasien mengatakan obat biasa dari
Puskesmas
Tindakan (operasi) : Ibu Pasien mengatakan belum pernah
operasi, dan besuk selasa 11 Juli 2017 akan dilakukan operasi
Tonsilektomi
Alergi : Ibu Pasien mengatakan pasien alergi debu,
dingin dan kecapean
Kecelakaan : Ibu Pasien mengatakan klien tidak pernah
mengalami kecelakaan
Imunisasi : Ibu Pasien mengatakan imunisasi lengkap
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
bahwa dia sendiri dulu pernah mengalami amandel juga.
Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Genogram :

Keterangan :
: Klien / Pasien

: Perempuan

: Laki-laki

: Menikah

: Hubungan Sedarah

: Meninggal
: Serumah

e. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : Ibu Pasien mengatakan klien diasuh oleh
orang tua kandungnya (ayah dan ibu)
Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
hubungan klien dengan anggota keluarga lain sangat baik, namun saat
dirawat klien hanya berhubungan dengan keluarga yang menemaninya
saja.
Hubungan dengan teman sebaya : Ibu Pasien mengatakan klien
sangat akrab dan sering bermain dengan teman-temanya namun saat
dirawat klien tidak dapat bermain dengan teman sebayanya.
Pembawaan secara umum : sedikit pemalu, pemberani,
percaya diri serta sedikit pendiam. Saat ditanya masalah operasi an. A
agak takut.
Lingkungan rumah (disertai denah rumah) : Ibu klien mengatakan
linkungan rumah pedesaan yang minim polusi, ventilasi cukup,
pencahayaan cukup, rumah tidak lembab, jauh dari kandang dan septic
tank.
f. Kebutuhan Dasar
Makanan yang disukai/tidak disukai : klien mengatakan makanan
kesukaan ayam goreng, dan makanan yang tidak disukai sayur wortel.
a) Selera Makan : sebelum sakit nafsu makan baik, saat sakit
sedikit menurun.
b) Fekwensi : 3x sehari
c) Porsi makan : sebelum sakit makan 1 porsi habis nasi sayur
dan lauk, saat sakit makan abis porsi bubur
Alat makan yang digunakan : piring, gelas, sendok
Pola Tidur
a) Kebiasaan sebelum tidur : Ibu Pasien mengatakan tidak ada
b) Tidur siang : Ibu Pasien mengatakan klien jarang tidur
siang dan lebih suka bermain dengan teman-temanya diluar.
Mandi : Ibu Pasien mengatakan klien mandi 2x sehari
secara mandiri, saat dirawat klien di lap/ sibin oleh ibunya 1x sehari.
Aktivitas bermain : Ibu Pasien mengatakan klien lebih senang
bermain diluar daripada tidur siang dirumah namun saat dirawat klien
tidak dapat bermain.
Eliminasi : Ibu Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan BAB dan BAK klien, BAB 1x sehari dan BAK 4-6 x sehari
g. Kesehatan saat ini
Diagnosa Medis : Hipertropi Tonsilo Palatina
Tindakan Operasi : akan dilakukan tindakan tonsilektomi pada
hari Selasa, 11 Juli 2017
Status Nutrisi : tidak terdapat tanda-tanda malnutrisi
h. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
TB/BB (%) : 135 cm / 43kg IMT : 23,60 %
Mata : Inspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak icteric, pupil isokor, reflek
cahaya +
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Hidung : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Mulut : inspeksi : simetris, tidak ada lesi dan
stomatitis, bersih, mukosa bibir lembab
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Telinga : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Tengkuk : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak
terlihat peningkatan JVP, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Inspeksi : simetris, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada krepitasi, nyeri tekan dan
benjolan
Perkusi :Sonor dan pekak
Auskultasi : Vesikuler
Jantung : Inpeksi : ictus cordis tampak di ICS 5 linea
mid clavicula kiri
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : pekak, batas atas : ICS 2-3
Batas kanan jantung linea sternalis
kanan
Batas jantung kiri linea mid
clavicularis kiri
Auskultasi : bunyi jantung I lup dan bunyi II
dup.
Paru-paru : Inspeksi : simetris, nafas teratur, tidak
menggunakan otot bantu nafas.
Palpasi : taktile fremitus getaranya sama
Perkusi :Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Perut : Inspeksi : tidak ada lesi,tidak ada benjolan
atau massa
Auskultasi : peristaltic usus 12 x/menit
Perkusi : thympani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan massa/
benjolan
Punggung : inspeksi : tidak terlihat kelainan tulang, lesi
dan benjolan
Palpasi : tidak ada krepitasi, dan nyeri tekan
Genetalia dan Anus : inspeksi : bersih, tidak ada hemoroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Ekstremitas : kekuatan otot kanan, kiri atas dan bawah
bebas, akral hangat, tidak ada edema, CRT < 2detik
Kulit : sawo matang, turgor kulit baik
Pemeriksaan Neurologi : tidak ada masalah
Tanda vital : TD : 114/62 mmHg, N : 82x/menit, RR :
32x/menit, S : 35,5C
i. Pemeriksaan Tingkat Perkermbangan
Adaptasi sosial : klien mampu beradaptasi dengan lingkunan
baru
Bahasa : klien dapat berbahasa jawa dan indonesia
Motorik halus : tidak ada masalah
Motorik kasar : tidak ada masalah
Kesimpulan pemeriksaan perkembangan :
Tidak ada masalah dengan perkembangan pada An. A, perkembangan
sesuai dengan umurnya.

2. PEMERIKSAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratoium
Hari / Keteran
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil gan
/ Jam Hasil
Darah lengkap :
Leukosit (WBC) 4000-11000 103 / uL 11,0 Normal
Senin, Eritrosit (RBC) 4,4-6,0 mm3 5,10 Normal
08 Mei Hemoglobin (HGB) 11.5-16.5 gr/dl 13,3 Normal
2017 Hematokrit (HCT) 35.0 49.0 % 41,1 Normal
MCV 79 99 fL 80, 6 Normal
MCH 27-31 Pg 26,1 Rendah
MCHC 33-37 g/dL 32,4 Rendah
Jam RDW-CV fL 13,9
12:25 Trombosit (PLT) 150000-450000 103 / uL 377 Normal

PCT 0.16-0.33 % 0.21 Normal


MPV 7.9 11.1 fL 5,5 Rendah
PDW 9.0 13.0 fL 17.7 Tinggi
Hitung jenis :
Neutrofil 50-70 % 76,1 Tinggi
Limfosit 20-40 % 18,8 Rendah
Monosit 2-8 % 3,8 Normal
Eosinofil 0-3 % 1.0 Normal

Basofil 0-1 % 0,3 Normal

Golongan Darah A

Resus Factor +

Koagulasi :
Waktu pembekuan 5-15 Menit 700 Tinggi
Waktu perdarahan 1-3 Menit 200 Normal
Imunologi
HbsAg Negativ - Normal
Anti HIV Negativ - Normal
Ani HCV Negativ - Normal

b. Pemeriksaan diagnostik
Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil & satuan
Selasa, 11 juli RO Skull non Adenoid dalam batas normal dengan
2017 kontras LAT ratio adenoid nasopharing 0,43
09 : 24

c. Terapi medis
Tanggal Cara
Jenis Terapi Dosis Fungsi
Pemberian Pemberian
10 juli 2017 Inf. RL 14 tpm Intravena
Inj. Dexametason Amp/ Intravena
8jam
11 juli 2017 1nf. D5 Ns 12 tpm Intravena
Inj. Amoxicilin 300mg/8 Intravena
jam
Inj. Dexametason Amp/ Intravena
8jam
Inj. Antrain Amp/ 8 Intravena
jam
Inj. Asam 250 mg/ 8 Intravena
tranexamat jam

d. Ringkasan Riwayat Kesehatan


An. A memiliki amandel sejak umur 5thn, sering kambuh dan tidur
mendengkur, memiliki alergi debu, dingin dan kecapean, riwayat kesehatan
keluarga ibu klien dulu pernah mengalami amandel, saat ditanya mau
operasi klien sedikit takut, hasil pemeriksaan fisik terlihat pada mulut
terdapat pembesaran tonsil, TTV: TD: 114/62 mmHg, N: 82x/ menit, RR:
32x/ menit, S: 35,5C,
3. ANALISA DATA
Hari/Tgl/
No Data Fokus Problem Etiologi
Jam
Pre Operasi
1 Senin, 10 DS: klien mengatakan Cemas Tindakan
juli 2017 sedikit takut akan operasi
14:00 dioperasi.
DO: klien terlihat sedikit
takut, sedikit pendiam, dan
pemalu
Post Operasi
2 Selasa, DS : klien mengeluh nyeri Nyeri akut Agen cedera
11 Juli telan fisik
2017 DO : klien terlihat hanya
menangis menahan sakit
Jam TTV: TD: 100/70 mmHg,
14.00 N: 72x/mnt, RR: 26x/mnt,
S: 363C.
Nyeri:
P : nyeri saat menelan
Q : seperti mengganjal
R : Tenggorokan
S : Skala nyeri 7
T : menetap
Selasa, DS : klien mengeluh nyeri Gangguan Kesulitan
11 Juli telan pemenuhan menelan
2017 DO : Post OP nutrisi
Tonsilektomi H0, terlihat kurang dari
Jam bekas tonsil yang diambil kebutuhan
14.00 berwarna merah, selama
pengkajian klien belum
dapat diit kecuali es krim
dan air dingin

4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Cemas b/d tindakan operasi d/d DS: klien mengatakan sedikit takut akan
dioperasi. DO: klien terlihat sedikit takut, sedikit pendiam, dan pemalu
2) Nyeri akut b/d agen cedera fisik d/d DS : klien mengeluh nyeri telan. DO :
klien terlihat hanya menangis menahan sakit, TTV: TD: 100/70 mmHg,
N: 72x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 363C. Nyeri: P : nyeri saat menelan Q :
seperti mengganjal R : Tenggorokan S : Skala nyeri 7 T : menetap.
3) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d Kesulitan
menelan d/d DS : klien mengeluh nyeri telan, DO : Post OP Tonsilektomi
H0, terlihat bekas tonsil yang diambil berwarna merah, selama pengkajian
klien belum dapat diit kecuali es krim dan air dingin
5. INTERVENSI
DX.
Hari/Tgl/ Tujuan dan Kriteria
No Keperawat Intervensi TTD
Jam Hasil
an
1 Senin, 10 cemas b/d Kontrol Cemas Pengurangan Cemas
juli 2017 tindakan Setelah dilakukan - Sediakan informasi
operasi tindakan yang
Jam keperawatan selama sesungguhnya
14:00 3 x 24 jam meliputi diagnosis,
diharapkan tidak treatmen dan
ada masalah dengan prognosis.
kecemasan dengan - Tenangkan anak /
skala 4 sehingga pasien.
rasa cemas dapat - Kaji tingkat
hilang atau kecemasan dan
berkurang dengan reaksi fisik pada
Kriteria hasil : tingkat kecemasan.
- Ansietas (takhikardi,
berkurang eskpresi cemas non
- Monitor verbal)
intensitas - Berikan
kecemasan pengobatan untuk
- Mencari menurunkan cemas
informasi untuk dengan cara yang
menurunkan tepat.
kecemasn - Instruksikan pasien
- Memanifestasi untuk melakukan
perilaku akibat teknik relaksasi
kecemasan tidak
ada
Selasa, Nyeri akut Level Nyeri Menejemen Nyeri
11 Juli b/d agen Setelah dilakukan Intervensi :
2017 cedera tindakan - Lakukan
fisik keperawatan selama pengkajian
Jam 3 x 24 jam nyeri secara
14.00 diharapkan tidak komprehensif
ada masalah tentang termasuk lokasi,
nyeri dengan skala karakteristik,
4 sehingga nyeri durasi,
dapat hilang atau frekuensi,
berkurang kualitas dan
Kriteria hasil : faktor
- Melaporkan presipitasi.
nyeri - Ajarkan teknik
- Frekuensi non farmakologi
nyeri. dengan distraksi
- Lamanya nyeri / latihan nafas
- Ekspresi wajah dalam.
terhadap nyeri - Berikan
analgesik yang
sesuai.
- Observasi reaksi
non verbal dari
ketidanyamanan
- Tingkatkan
istirahat pasien.
3 Selasa, Setelah di lakukan - Pantau nilai
11 Juli tindakan laboraturium,
2017 keperawatan 3x24 khususnya
jam kebutuhan transferin,
Jam nutrisi dapat albumin dan
14.00 terpenuhi elektrolit
- Buat perencanaan
Kriteria hasil : makan dengan
- Porsi makan klien pasien yang
dapat di habiskan masik dalam
- Klien tidak jadwal makan,
menolak lagi pada lingkungan
saat di berikan makan,
makan kesukaaan dan
- Kembalinya nafsu ketidaksukaan
makan klien pasien serta suhu
makanan
- Ajarkan pasien
dan keluarga
tentang makanan
yang bergizi dan
tidak mahal
- Diskusikan
dengan ahli gizi
dalam
menentukan
kebutuhan
protein pasien
yang mengalami
ketidakadekuatan
asupan protein
atau kehilangan
protein
- Anjurkan makan
sedikit tapi sering
- Kaji nutrisi klien
6. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ No.
No Implementasi Respon Klien TTD
Jam DX.
1 Senin, 10 1 - Mengkaji tingkat S : klien
juli 2017 kecemasan dan mengatakan sedikit
reaksi fisik pada takut untuk OP
tingkat kecemasan. O : klien terlihat
(takhikardi, eskpresi sedikit takut,
cemas non verbal) pendiam dan
pemalu, tidak terlihat
ceria
- Menyediakan S : keluarga klien
informasi yang mengatakan sudah
sesungguhnya faham dgn informasi
meliputi diagnosis, yang diberikan
treatmen dan O : keluarga klien
prognosis. terlihat tenang
- Menenangkan anak / S : klien mengatakan
pasien. sedikit takut
O : klien mulai
terbuka saat ditanya
2 Selasa, 1 - Mengkaji tingkat S : klien mengatakan
11 Juli kecemasan dan takut sedikit
2017 reaksi fisik pada berkurang
tingkat kecemasan. O : klien terlihat
(takhikardi, eskpresi sedikit takut, dan
cemas non verbal) sedikit pendiam,
terlihat kurang ceria
- Menyediakan S : keluarga klien
informasi yang mengatakan sudah
sesungguhnya faham dgn informasi
meliputi diagnosis, yang diberikan
treatmen dan O : keluarga klien
prognosis. terlihat tenang
- Menenangkan anak / S : klien mengatakan
pasien. masih sedikit takut
O : klien sedikit
gelisah saat masuk
IBS
- Menginstruksikan
S : keluarga klien
pasien untuk
mengatakan mampu
melakukan teknik
melakukan
relaksasi
O: terlihat klien
kooperatif
Selasa, - Mengkaji nyeri S : klien mengeluh
11 Juli secara nyeri telan
2017 komprehensif O : klien terlihat
termasuk lokasi, menangis menahan
karakteristik, nyeri, post OP
durasi, frekuensi, tonsilektomy, TTV:
kualitas dan faktor TD: 124/79 mmHg,
presipitasi. N: 82x/mnt, RR:
26x/mnt, S: 363C.
Nyeri: P : nyeri saat
menelan Q : seperti
mengganjal R :
Tenggorokan S :
Skala nyeri 7 T :
menetap.
- Mengobservasi S:-
reaksi non verbal O : klien terlihat
dari menangis menahan
ketidanyamanan. nyeri
- Meningkatkan S : keluarga
istirahat pasien. mengatakan
mengerti instruksi yg
diberikan
O : klien terlihat
masih lemas efek
anestesi dan
mengatuk
- Mengajarkan S : keluarga
teknik non mengatakan
farmakologi mengerti instruksi yg
dengan distraksi / diberikan,keluarga
latihan nafas mengatakan klien
dalam. sedikit lebih tenang
O : memberikan
kompres dingin, dan
relaksasi nafas
- Mengkolaborasi dalam, keluarga
dalam Memberikan klien kooperatif
analgesik yang S : -
sesuai. O :di berikan inf. RL
14 tpm ganti D5
Ns 12tpm, inj. Asam
tranexamat 250/
8jam, inj.
Dexametason
amp/ 8jam, inj.
Amoxcicilin
300/8jam, inj.
Antrain amp/
8jam
Selasa, - Mengkaji nutrisi S : klien mengeluh
11 Juli klien nyeri telan, keluarga
2017 mengatakan klien
belum kentut
O : klien belum
flatus post OP
tonsilektomy H0,
klien tidak selera
makan
- membuat S : keluarga klien
perencanaan mengatakan faham
makan dengan intruksi yang
pasien yang masuk diberikan
dalam jadwal O : memberikan air
makan, lingkungan mineral dingin, dan
makan, kesukaaan ice krim, serta
dan ketidaksukaan memotivasi untuk
pasien serta suhu memberi diit cair
makanan dingin secara
bertahap.
- Anjurkan makan S : keluarga
sedikit tapi sering mengatakan klien
dapat minum sedikit
O : keluarga klien
kooperatif
- Mendiskusikan S:-
dengan ahli gizi O : mendapatkan diit
dalam menentukan cair dingin
kebutuhan protein
pasien yang
mengalami
ketidakadekuatan
asupan protein atau
kehilangan protein
Rabu, 12 - Mengkaji tingkat S : klien mengatakan
Juli 2017 kecemasan dan tidak takut lagi
reaksi fisik pada O : raut muka tidak
tingkat kecemasan. terlihat tegang, ttv :
(takhikardi, eskpresi TD: 107/74mmHg,
cemas non verbal) N : 79x/menit, RR:
24x menit S: 35,8c
Rabu, 12 - Mengkaji nyeri S : klien mengatakan
Juli 2017 secara nyeri telan
komprehensif berkurang
termasuk lokasi, O : tidak terlihat raut
karakteristik, muka menahan
durasi, frekuensi, nyeri, pengkajian
kualitas dan faktor nyeri P : nyeri saat
presipitasi. menelan Q : seperti
mengganjal R :
Tenggorokan S :
Skala nyeri 4 T :
menetap. TTV:
107/74mmHg, N :
79x/menit, RR: 24x
menit S: 35,8c
- Mengkolaborasi S:-
dalam Memberikan O : dokter
analgesik yang meresepkan obat
sesuai. pulang.

Rabu, 12 - Mendiskusikan S : keluarga klien


Juli 2017 dengan ahli gizi mengatakan klien
dalam menentukan sudah bisa makan
kebutuhan protein dari diit RS
pasien yang O : mendapat diit
mengalami cair dingin, bertahap
ketidakadekuatan lunak
asupan protein atau
kehilangan protein

7. EVALUASI
Hari/Tgl/ Diagnosa
No. Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
1 Senin, 10 Cemas b/d S : klien mengatakan sedikit takut
juli 2017 tindakan operasi untuk OP
O : klien terlihat sedikit takut,
Jam pendiam dan pemalu, tidak
14.00 terlihat ceria, klien mulai terbuka
saat ditanya
A : masalah ancietas/ cemas belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Sediakan informasi yang
sesungguhnya meliputi diagnosis,
treatmen dan prognosis.
- Tenangkan anak / pasien.
- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi
fisik pada tingkat kecemasan.
(takhikardi, eskpresi cemas non
verbal)
- Instruksikan pasien untuk
melakukan teknik relaksasi
2 Selasa, Cemas b/d S : klien mengatakan takut sedikit
11 Juli tindakan operasi berkurang
2017 O : klien terlihat sedikit takut, dan
sedikit pendiam, terlihat kurang
Jam ceria, klien sedikit gelisah saat
14.00 masuk IBS
A : masalah ancietas/ cemas teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Sediakan informasi yang
sesungguhnya meliputi diagnosis,
treatmen dan prognosis.
- Tenangkan anak / pasien.
- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi
fisik pada tingkat kecemasan.
(takhikardi, eskpresi cemas non
verbal)
- Instruksikan pasien untuk
melakukan teknik relaksasi
Selasa, Nyeri akut b/d S : klien mengeluh nyeri telan,
11 Juli agen cedera keluarga mengatakan klien sedikit
2017 fisik lebih tenang setelah diberi kompres
dingin.
Jam O : klien terlihat menangis menahan
14.00 nyeri, post OP tonsilektomy, TTV:
TD: 124/79 mmHg, N: 82x/mnt, RR:
26x/mnt, S: 363C.
Nyeri: P : nyeri saat menelan Q :
seperti mengganjal R : Tenggorokan S
: Skala nyeri 7 T : menetap. klien
terlihat masih lemas efek anestesi dan
mengatuk, memberikan kompres
dingin, dan relaksasi nafas dalam,
keluarga klien terlihat kooperatif
Telah diberikan inf. RL 14 tpm ganti
D5 Ns 12tpm, inj. Asam tranexamat
250/ 8jam, inj. Dexametason amp/
8jam, inj. Amoxcicilin 300/8jam, inj.
Antrain amp/ 8jam
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
- Ajarkan teknik non farmakologi
dengan distraksi / latihan nafas
dalam.
- Berikan analgesik yang sesuai.
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidanyamanan
- Tingkatkan istirahat pasien
Selasa, Gangguan S : klien mengeluh nyeri telan,
11 Juli pemenuhan keluarga mengatakan klien dapat
2017 nutrisi kurang minum sedikit,
dari kebutuhan O : post OP tonsilektomy H0, klien
Jam b/d Kesulitan tidak selera makan, : memberikan air
14.00 menelan mineral dingin, dan ice krim, serta
memotivasi untuk memberi diit cair
dingin secara bertahap. Mendapatkan
diit cair dingin dari gizi.
A : masalah Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Buat perencanaan makan dengan
pasien yang masik dalam jadwal
makan, lingkungan makan,
kesukaaan dan ketidaksukaan
pasien serta suhu makanan
- Ajarkan pasien dan keluarga
tentang makanan yang bergizi dan
tidak mahal
- Diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan protein
pasien yang mengalami
ketidakadekuatan asupan protein
atau kehilangan protein
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Kaji nutrisi klien
Rabu, 12 Cemas b/d S : klien mengatakan tidak takut lagi
Juli 2017 tindakan operasi O : raut muka tidak terlihat tegang, ttv
Jam : TD: 107/74mmHg, N : 79x/menit,
15.00 RR: 24x menit S: 35,8c
A : masalah ancietas/ cemas teratasi
P : hentikan intervensi
Rabu, 12 Nyeri akut b/d S : klien mengatakan nyeri telan
Juli 2017 agen cedera berkurang
Jam fisik O : tidak terlihat raut muka menahan
15.00 nyeri, pengkajian nyeri P : nyeri saat
menelan Q : seperti mengganjal R :
Tenggorokan S : Skala nyeri 4 T :
menetap. TTV: 107/74mmHg, N :
79x/menit, RR: 24x menit S: 35,8c
Dokter meresepkan pulang.
A : masalah Nyeri akut teratasi
sebagian, dokter membolehkan pulang
P : intervensi dilanjutkan dirumah post
rawat inap karena DPJP membolehkan
pulang, serta motivasi klien dan
libatkan keluarga dalam :
- Ajarkan teknik non farmakologi
dengan distraksi / latihan nafas
dalam.
- Berikan analgesik yang sesuai.
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidanyamanan
- Tingkatkan istirahat pasien
Rabu, 12 Gangguan S : keluarga klien mengatakan klien
Juli 2017 pemenuhan sudah bisa makan dari diit RS
Jam nutrisi kurang O : mendapat diit cair dingin, bertahap
15.00 dari kebutuhan lunak.
b/d Kesulitan A : masalah Gangguan pemenuhan
menelan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
dokter membolehkan pulang
P : intervensi dilanjutkan dirumah post
rawat inap karena DPJP membolehkan
pulang, serta motivasi klien dan
libatkan keluarga dalam :
- Buat perencanaan makan dengan
pasien yang masuk dalam jadwal
makan, lingkungan makan,
kesukaaan dan ketidaksukaan
pasien serta suhu makanan
- Ajarkan pasien tentang makanan
yang bergizi dan tidak mahal
- Diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan protein
pasien yang mengalami
ketidakadekuatan asupan protein
atau kehilangan protein
- Anjurkan makan sedikit tapi sering

Das könnte Ihnen auch gefallen