Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A DENGAN TONSILITIS
DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT BAGAS WARAS KLATEN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : An. A
Tempat/tanggal lahir : Gunung Kidul, 03 November 2017
Nama Ayah/Ibu : Tn. L dan Ny. S
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : gedang Sari, Gunung Kidul
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Ayah : SD Sederajat
Pendidikan Ibu : SD Sederajat
No. RM : 101xxx
Diagnosa Medik : Hipertropi Tonsilo Palatina
b. Keluhan Utama
Ibu Pasien mengatakan amandel sering kambuh dan tidur mendengkur
c. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
Penyakit Waktu Kecil : Ibu Pasien mengatakan Amandel dari umur 5
thn. Saat kambuh sering batuk dan pilek
Pernah dirawat di RS : Ibu Pasien mengatakan tidak pernah dirawat
di RS, namun sering berobat ke Puskesmas.
Obat-obatan yang digunakan : Ibu Pasien mengatakan obat biasa dari
Puskesmas
Tindakan (operasi) : Ibu Pasien mengatakan belum pernah
operasi, dan besuk selasa 11 Juli 2017 akan dilakukan operasi
Tonsilektomi
Alergi : Ibu Pasien mengatakan pasien alergi debu,
dingin dan kecapean
Kecelakaan : Ibu Pasien mengatakan klien tidak pernah
mengalami kecelakaan
Imunisasi : Ibu Pasien mengatakan imunisasi lengkap
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
bahwa dia sendiri dulu pernah mengalami amandel juga.
Penyakit yang sedang diderita anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Genogram :
Keterangan :
: Klien / Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
: Menikah
: Hubungan Sedarah
: Meninggal
: Serumah
e. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : Ibu Pasien mengatakan klien diasuh oleh
orang tua kandungnya (ayah dan ibu)
Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu Pasien mengatakan
hubungan klien dengan anggota keluarga lain sangat baik, namun saat
dirawat klien hanya berhubungan dengan keluarga yang menemaninya
saja.
Hubungan dengan teman sebaya : Ibu Pasien mengatakan klien
sangat akrab dan sering bermain dengan teman-temanya namun saat
dirawat klien tidak dapat bermain dengan teman sebayanya.
Pembawaan secara umum : sedikit pemalu, pemberani,
percaya diri serta sedikit pendiam. Saat ditanya masalah operasi an. A
agak takut.
Lingkungan rumah (disertai denah rumah) : Ibu klien mengatakan
linkungan rumah pedesaan yang minim polusi, ventilasi cukup,
pencahayaan cukup, rumah tidak lembab, jauh dari kandang dan septic
tank.
f. Kebutuhan Dasar
Makanan yang disukai/tidak disukai : klien mengatakan makanan
kesukaan ayam goreng, dan makanan yang tidak disukai sayur wortel.
a) Selera Makan : sebelum sakit nafsu makan baik, saat sakit
sedikit menurun.
b) Fekwensi : 3x sehari
c) Porsi makan : sebelum sakit makan 1 porsi habis nasi sayur
dan lauk, saat sakit makan abis porsi bubur
Alat makan yang digunakan : piring, gelas, sendok
Pola Tidur
a) Kebiasaan sebelum tidur : Ibu Pasien mengatakan tidak ada
b) Tidur siang : Ibu Pasien mengatakan klien jarang tidur
siang dan lebih suka bermain dengan teman-temanya diluar.
Mandi : Ibu Pasien mengatakan klien mandi 2x sehari
secara mandiri, saat dirawat klien di lap/ sibin oleh ibunya 1x sehari.
Aktivitas bermain : Ibu Pasien mengatakan klien lebih senang
bermain diluar daripada tidur siang dirumah namun saat dirawat klien
tidak dapat bermain.
Eliminasi : Ibu Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan BAB dan BAK klien, BAB 1x sehari dan BAK 4-6 x sehari
g. Kesehatan saat ini
Diagnosa Medis : Hipertropi Tonsilo Palatina
Tindakan Operasi : akan dilakukan tindakan tonsilektomi pada
hari Selasa, 11 Juli 2017
Status Nutrisi : tidak terdapat tanda-tanda malnutrisi
h. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
TB/BB (%) : 135 cm / 43kg IMT : 23,60 %
Mata : Inspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak icteric, pupil isokor, reflek
cahaya +
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Hidung : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Mulut : inspeksi : simetris, tidak ada lesi dan
stomatitis, bersih, mukosa bibir lembab
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Telinga : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan serta benjolan
Tengkuk : inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak
terlihat peningkatan JVP, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Inspeksi : simetris, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada krepitasi, nyeri tekan dan
benjolan
Perkusi :Sonor dan pekak
Auskultasi : Vesikuler
Jantung : Inpeksi : ictus cordis tampak di ICS 5 linea
mid clavicula kiri
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi : pekak, batas atas : ICS 2-3
Batas kanan jantung linea sternalis
kanan
Batas jantung kiri linea mid
clavicularis kiri
Auskultasi : bunyi jantung I lup dan bunyi II
dup.
Paru-paru : Inspeksi : simetris, nafas teratur, tidak
menggunakan otot bantu nafas.
Palpasi : taktile fremitus getaranya sama
Perkusi :Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Perut : Inspeksi : tidak ada lesi,tidak ada benjolan
atau massa
Auskultasi : peristaltic usus 12 x/menit
Perkusi : thympani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan massa/
benjolan
Punggung : inspeksi : tidak terlihat kelainan tulang, lesi
dan benjolan
Palpasi : tidak ada krepitasi, dan nyeri tekan
Genetalia dan Anus : inspeksi : bersih, tidak ada hemoroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Ekstremitas : kekuatan otot kanan, kiri atas dan bawah
bebas, akral hangat, tidak ada edema, CRT < 2detik
Kulit : sawo matang, turgor kulit baik
Pemeriksaan Neurologi : tidak ada masalah
Tanda vital : TD : 114/62 mmHg, N : 82x/menit, RR :
32x/menit, S : 35,5C
i. Pemeriksaan Tingkat Perkermbangan
Adaptasi sosial : klien mampu beradaptasi dengan lingkunan
baru
Bahasa : klien dapat berbahasa jawa dan indonesia
Motorik halus : tidak ada masalah
Motorik kasar : tidak ada masalah
Kesimpulan pemeriksaan perkembangan :
Tidak ada masalah dengan perkembangan pada An. A, perkembangan
sesuai dengan umurnya.
2. PEMERIKSAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratoium
Hari / Keteran
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil gan
/ Jam Hasil
Darah lengkap :
Leukosit (WBC) 4000-11000 103 / uL 11,0 Normal
Senin, Eritrosit (RBC) 4,4-6,0 mm3 5,10 Normal
08 Mei Hemoglobin (HGB) 11.5-16.5 gr/dl 13,3 Normal
2017 Hematokrit (HCT) 35.0 49.0 % 41,1 Normal
MCV 79 99 fL 80, 6 Normal
MCH 27-31 Pg 26,1 Rendah
MCHC 33-37 g/dL 32,4 Rendah
Jam RDW-CV fL 13,9
12:25 Trombosit (PLT) 150000-450000 103 / uL 377 Normal
Golongan Darah A
Resus Factor +
Koagulasi :
Waktu pembekuan 5-15 Menit 700 Tinggi
Waktu perdarahan 1-3 Menit 200 Normal
Imunologi
HbsAg Negativ - Normal
Anti HIV Negativ - Normal
Ani HCV Negativ - Normal
b. Pemeriksaan diagnostik
Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil & satuan
Selasa, 11 juli RO Skull non Adenoid dalam batas normal dengan
2017 kontras LAT ratio adenoid nasopharing 0,43
09 : 24
c. Terapi medis
Tanggal Cara
Jenis Terapi Dosis Fungsi
Pemberian Pemberian
10 juli 2017 Inf. RL 14 tpm Intravena
Inj. Dexametason Amp/ Intravena
8jam
11 juli 2017 1nf. D5 Ns 12 tpm Intravena
Inj. Amoxicilin 300mg/8 Intravena
jam
Inj. Dexametason Amp/ Intravena
8jam
Inj. Antrain Amp/ 8 Intravena
jam
Inj. Asam 250 mg/ 8 Intravena
tranexamat jam
7. EVALUASI
Hari/Tgl/ Diagnosa
No. Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
1 Senin, 10 Cemas b/d S : klien mengatakan sedikit takut
juli 2017 tindakan operasi untuk OP
O : klien terlihat sedikit takut,
Jam pendiam dan pemalu, tidak
14.00 terlihat ceria, klien mulai terbuka
saat ditanya
A : masalah ancietas/ cemas belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Sediakan informasi yang
sesungguhnya meliputi diagnosis,
treatmen dan prognosis.
- Tenangkan anak / pasien.
- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi
fisik pada tingkat kecemasan.
(takhikardi, eskpresi cemas non
verbal)
- Instruksikan pasien untuk
melakukan teknik relaksasi
2 Selasa, Cemas b/d S : klien mengatakan takut sedikit
11 Juli tindakan operasi berkurang
2017 O : klien terlihat sedikit takut, dan
sedikit pendiam, terlihat kurang
Jam ceria, klien sedikit gelisah saat
14.00 masuk IBS
A : masalah ancietas/ cemas teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Sediakan informasi yang
sesungguhnya meliputi diagnosis,
treatmen dan prognosis.
- Tenangkan anak / pasien.
- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi
fisik pada tingkat kecemasan.
(takhikardi, eskpresi cemas non
verbal)
- Instruksikan pasien untuk
melakukan teknik relaksasi
Selasa, Nyeri akut b/d S : klien mengeluh nyeri telan,
11 Juli agen cedera keluarga mengatakan klien sedikit
2017 fisik lebih tenang setelah diberi kompres
dingin.
Jam O : klien terlihat menangis menahan
14.00 nyeri, post OP tonsilektomy, TTV:
TD: 124/79 mmHg, N: 82x/mnt, RR:
26x/mnt, S: 363C.
Nyeri: P : nyeri saat menelan Q :
seperti mengganjal R : Tenggorokan S
: Skala nyeri 7 T : menetap. klien
terlihat masih lemas efek anestesi dan
mengatuk, memberikan kompres
dingin, dan relaksasi nafas dalam,
keluarga klien terlihat kooperatif
Telah diberikan inf. RL 14 tpm ganti
D5 Ns 12tpm, inj. Asam tranexamat
250/ 8jam, inj. Dexametason amp/
8jam, inj. Amoxcicilin 300/8jam, inj.
Antrain amp/ 8jam
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
- Ajarkan teknik non farmakologi
dengan distraksi / latihan nafas
dalam.
- Berikan analgesik yang sesuai.
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidanyamanan
- Tingkatkan istirahat pasien
Selasa, Gangguan S : klien mengeluh nyeri telan,
11 Juli pemenuhan keluarga mengatakan klien dapat
2017 nutrisi kurang minum sedikit,
dari kebutuhan O : post OP tonsilektomy H0, klien
Jam b/d Kesulitan tidak selera makan, : memberikan air
14.00 menelan mineral dingin, dan ice krim, serta
memotivasi untuk memberi diit cair
dingin secara bertahap. Mendapatkan
diit cair dingin dari gizi.
A : masalah Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Buat perencanaan makan dengan
pasien yang masik dalam jadwal
makan, lingkungan makan,
kesukaaan dan ketidaksukaan
pasien serta suhu makanan
- Ajarkan pasien dan keluarga
tentang makanan yang bergizi dan
tidak mahal
- Diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan protein
pasien yang mengalami
ketidakadekuatan asupan protein
atau kehilangan protein
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
- Kaji nutrisi klien
Rabu, 12 Cemas b/d S : klien mengatakan tidak takut lagi
Juli 2017 tindakan operasi O : raut muka tidak terlihat tegang, ttv
Jam : TD: 107/74mmHg, N : 79x/menit,
15.00 RR: 24x menit S: 35,8c
A : masalah ancietas/ cemas teratasi
P : hentikan intervensi
Rabu, 12 Nyeri akut b/d S : klien mengatakan nyeri telan
Juli 2017 agen cedera berkurang
Jam fisik O : tidak terlihat raut muka menahan
15.00 nyeri, pengkajian nyeri P : nyeri saat
menelan Q : seperti mengganjal R :
Tenggorokan S : Skala nyeri 4 T :
menetap. TTV: 107/74mmHg, N :
79x/menit, RR: 24x menit S: 35,8c
Dokter meresepkan pulang.
A : masalah Nyeri akut teratasi
sebagian, dokter membolehkan pulang
P : intervensi dilanjutkan dirumah post
rawat inap karena DPJP membolehkan
pulang, serta motivasi klien dan
libatkan keluarga dalam :
- Ajarkan teknik non farmakologi
dengan distraksi / latihan nafas
dalam.
- Berikan analgesik yang sesuai.
- Observasi reaksi non verbal dari
ketidanyamanan
- Tingkatkan istirahat pasien
Rabu, 12 Gangguan S : keluarga klien mengatakan klien
Juli 2017 pemenuhan sudah bisa makan dari diit RS
Jam nutrisi kurang O : mendapat diit cair dingin, bertahap
15.00 dari kebutuhan lunak.
b/d Kesulitan A : masalah Gangguan pemenuhan
menelan nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi
dokter membolehkan pulang
P : intervensi dilanjutkan dirumah post
rawat inap karena DPJP membolehkan
pulang, serta motivasi klien dan
libatkan keluarga dalam :
- Buat perencanaan makan dengan
pasien yang masuk dalam jadwal
makan, lingkungan makan,
kesukaaan dan ketidaksukaan
pasien serta suhu makanan
- Ajarkan pasien tentang makanan
yang bergizi dan tidak mahal
- Diskusikan dengan ahli gizi dalam
menentukan kebutuhan protein
pasien yang mengalami
ketidakadekuatan asupan protein
atau kehilangan protein
- Anjurkan makan sedikit tapi sering