Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
muntah merupakan keadaan yang potensi berbahaya bagi ibu dan janinnya. ibu hamil
yang sedang mengalami muntah tidak boleh dibiarkan sendirian.
idealnya, tidak ada satupun sediaan antiemetic yang boleh diberikan pada ibu hamil
dan laktasi. tindakan non farmakologis harus dilakukan untuk mengurangi muntah,
jika tindakan ini tidak berhasil, pasien harus dikonsultasikan kepada dokter SpOG
untuk mendapatkan saran medik.
bila obat-obatan anti emetic diberikan, bidan harus mengupayakan pemantauan pasien
menurut jenis obat yang diberikan
efek antiemetic yang dimiliki oleh obat-obat ini terjadi karena kerjanya pada reseptor taminic
dan muskarinik dalam pusat muntah.
pemberian metilprednisolon oral pernah dilakukan dengan hasil yang baik pada hiperemesis
gravidarum (safari et al, 1998)
Muntah (emesis) merupakan reflek lambung berupa gerakan antiperistaltik untuk mengeluarkan isi lambung
melalui mulut.
Mual dan muntah adalah suatu sensasi muntah yang mendahului proses muntah, Mual dan muntah adalah
gejala penyakit yang dapt ditimbulkan oleh bermacam macam penyebab antara lain :
3. Intoleransi makanan.
6. Kehamilan.
8. Gangguan metabolism.
Antiemetik hanya berperan menutupi gejala muntah,sehingga untuk pengobatan yang tuntas perlu dicari
penyebabnya.Ada 2 pusat yang berkaitan dengan muntah pada spp yaitu:
1. Chemoreseptor trigger Zone (CTZ) menerima kebanyakan rangsang dari obat, toksin dan vestibuler serta
meneruskan ke pussat muntah, pada medulla.
2. Pusat muntah,Berada pada medulla yang apabila terangsang akan menjadi reflek muntah. Dopamin dan
Levodopa merupakan neurotransmitter yang merangsang CTZ dan diteruskan kepusat muntah, beberapa impuls
sensori diteruskan kepusat muntah, misalnya Bau, Rasa dan Iritasi mukosa lambung.
2. Larutan Karbohidrat hiperosmolar,menurunkan mual dan muntah dengan mengubah PH lambung, Contoh
emetrol.
ESO: Sedasi sedang, Hipotensi, gejala extrapiramidal (Parkinsonisme), Efek SPP (gelisah, lemah, distonik,
agitasi), dan efek antikolinergik ringan (Mulut kering,retensi urine, konstipasi)
5. Kannabioid : kandungan aktif mariyuana, disetujui penggunaannya tahun 1985, untuk menghilangkan
mual, muntah, karna pengobatan antineoplastik, Obat digunakan apa bila dengan antiemetic lain tidak berefek.
Ada 2 kannabioid yang direkomandasikan yaitu Dronabinol dan Nabilon.
6. Aanti emitik lain (Benzquinamid, Metoklopramid,Difenidol, Trimetobenzamid), Efek anti emetic tidak
sekuat antihistamin, antikolergik maupun fenotiazin, Bekerja dengan menekan impuls CTZ.
ESO : meningkatkan curah jantung, tekanan darah, dan gejala antikolinergik lain.
Ondansetron,Tropisetron,Granisetron,adalah obat obat yang digunakan untuk anti muntah dan mual terutama
karena efek pengobatan antikanker.
1. Kaji dengan cermat riwayat muntah dan dapatkan kemungkinan factor penyebabnya.
2. Kaji riwayat penakit yang diderita saat ini terutama yang berhubungan dengan efek pengobatan
antiemetic.
5. Hindarkan diwaktu hamil trimester 1 untuk untuk tidak minum obat anti emetic.
7. Sebelum penggunaan obat usahakan mengatasi muntah dengan cara nonfarmakologik, Misalnya dengan
meminumkan the encer.
Difenhidramin : Wisatamex.
Metoklopropamid : Damaben drops, Impram, Gavistal, Lexapram, Mepramid, Nilatika, Naveren, Dll.