Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. GINGIVITIS
non-plak.14
seperti infeksi bakteri spesifik, infeksi virus atau jamur yang tidak
berhubungan dengan peradangan gingiva yang berhubungan dengan
periodontium.3
dipelihara.16
Pada gingiva yang mengalami perdarahan, persentase
jaringan ikat yang terkena radang adalah lebih besar, tetapi epitelnya
lebih sedikit dan lebih tipis bila dibandingkan dengan gingiva yang
kronis.
akumulasi plak.
(eksfoliasi parsial)
cuaca.5
lainnya.
perempuan.18
malposisi.
dibersihkan. 12
gingiva.19
Peradangan gingiva berhubungan dengan
peradangan.19
sekitarnya.12
2.3.6. Kalkulus
individu dewasa.
trauma mekanis seperti dari penyikatan gigi, menusuk gigi dan menggigit
terbakar pada gingiva dari makanan panas atau kimia juga dapat
kulit, organ internal, dan jaringan lain, termasuk mukosa rongga mulut.
gingiva.
sekunder.4
puncaknya dan perubahan ini tetap terjadi walaupun kontrol plak tetap tidak
berubah.
tidak dapat hilang kecuali bila dilakukan pengkontrolan plak yang adekut.15
oksigen.15
host. Lesi dapat disebabkan oleh bakteri dan mungkin tidak disertai oleh lesi
ditempat lain pada tubuh. Contoh umum dari lesi tersebut yang berkaitan
dari lesi gingiva nampak ulserasi berwarna merah terang yang edematous
dan sangat sakit, asimptomatik atau mucous patches, atau gingivitis atypical
utama adalah virus herpes : virus herpes simplex type 1 dan 2 serta virus
kanak dan dapat berkembang menjadi penyakit mukosa rongga mulut yang
diikuti dengan periode laten dan kadang kadang terjadi reaktivasi. Virus
Herpes simplex adalah virus DNA dengan derajat infeksi rendah, dimana
setelah memasuki epitel mukosa oral, menembus ujung saraf dan dengan
tahun. Virus ini juga telah diisolasi pada lokasi diluar saraf seperti gingival.
dan periodontitis.20
Herpes Zooster
yang sembuh dengan sendirinya. Terutama terjadi pada anak- anak dan
dengan demam, malaise dan skin rash. Lesi intraoral adalah ulser kecil
biasanya pada lidah, palatum dan gingiva. Virus tetap berada dalam
trigeminal terjadi sekitar 20%. Jika percabangan kedua atau ketiga dari saraf
Candidosis
oral tetapi juga suatu patogen opportunistik. Prevalensi oral carriage dari
C. Albicans pada orang dewasa sehat sekitar 3%-48%, variasi yang besar
dapat mencapai sekitar 50-80%, dan sejauh ini infeksi jamur pada mukosa
oral yang paling sering adalah candidosis yang disebabkan oleh organisme
terhadap jumlah plak yang ada. Tidak ditemukan adanya poket atau
peradangan tidak merespon secara baik pada peningkatan oral higiene atau
probing dan 11% nampak perdarahan spontan, tanda khas dari LGE
gingival fibromatosis (HGF) adalah suatu keadaan yang tidak biasa yang
kondisi yang lebih parah dengan adanya gigi yang berjejal ringan,
cementoenamel junction.4
epitel.
Perubahan warna merupakan tanda klinis dari
mengalami reduksi.
attached gingiva.4
Gingivitis Akut
gingiva.4
Keempatnya adalah lesi awal, lesi dini, lesi mapan, dan lesi lanjut.
Lesi dini dan mapan dapat tetap stabil untuk waktu yang lama.
menurun.22
neutrofil. 22
Invasi
tertentu. Telah dibuktikan bahwa pada keadaan ini terjadi invasi bakteri ke
jaringan ikat.
Agen sitotoksik
dinding sel bakteri gram negatif, yang dapat menjadi penyebab langsung
Enzim
Mekanisme imunopatologi
Aksi gabungan
Terdapat lebih dari satu mekanisme yang terlibat dalam inisiasi dan
Merokok
yang terjadi pada anak- anak dan orang dewasa. Menurut penelitian muller
dkk tahun 2002 setelah diamati selama enam bulan pada kelompok perokok
perokok. Sedangkan menurut penelitian dari calsina dkk tahun 2002 resesi
kelompok yang berhenti merokok dan bukan perokok, bahkan pada perokok
respon peradangan yang disebabkan oleh nikotin dari rokok yang masuk ke
dalam aliran darah. Hal ini juga menyebabkan pada kelompok perokok
menyatakan bahwa indeks rata rata kalkulus dari kelompok yang menyikat
gigi 2x sehari. Namun, indeks perdarahan gingiva rata rata pada kelompok
perdarahan rata rata dari kelompok yang menyikat gigi 2x sehari pada
semua permukaan dari gigi. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang
jenis sikat gigi, baik manual maupun elektrik dengan berbagai ukuran dan
bentuk. Bulu sikat terbuat dari berbagai macam bahan, tekstur, panjang, dan
kenyamanan bagi setiap individu meliputi ukuran, tekstur, dan bulu sikat,
lembab, awet dan tidak mahal, bulu sikat lembut tetapi cukup kuat dan
untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan dan gingiva
rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu, teknik menyikat gigi harus
menjadi metode paling mudah dan paling sering dalam menyikat gigi.
menekankan penempatan bulu sikat secara sulkular. Ujung bulu sikat pada
terkontrol.5
fungsional.
gingiva yaitu :
perawatan.25
berikut:
kalkulus supragingiva.
membentuk poket.
teknik penyikatannya.22
3. Flossing
5. Irigasi gingiva
6. Pengurutan gingiva
oleh King tahun 1945, master dan Schour tahun 1949, dan
16, 12, 24, 36, 32, 44. Jaringan sekitar tiap gigi dibagi ke dalam
metode ini, bagian dari facial, mesial, distal dan lingual dinilai
berikut : 28
epitel.19
Kriterianya adalah :
interproksimal.