Sie sind auf Seite 1von 7

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

Budi Wiratno
Alumni Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: wiratnob@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study: (1) Assess and describe the characteristics of public
participation in improving the quality of schools, (2) Assess and describe the efforts of
schools to improve community participation, and (3) Assess and describe the forms of
public participation in the school. This research is qualitative. The research design chosen
in this study is a case study. The place of research in the SDN Jeruk III. Interviewees in
this study include Principal and School Committee. Collecting data using observations,
interviews and documentation. Interview technique refers to the theory of first order and
second order understanding. The validity of the data was tested using triangulation to
the source. Analysis using version Milles and Huberman ie by way of data reduction,
data and drawing conclusions and verification. The results showed that: (1) The use of
open management are the traits of community participation in SDN Jeruk III through a
process of community engagement began to plan, define, execute, supervise and conduct
participatory evaluation, (2) Promote community participation to build the image of the
school, through the use of the characters, hospitality events, through appeal or solicitation,
and (3) forms of public participation in the form of participation in the form of financial/
material, participation in the form of ideas or the ideas of thought and participation in the
form of prayers

Keywords: management, participation, community

PENDAHULUAN mencapai tujuan sekolah. Ada dua aspek


Manajemen merupakan suatu proses manajemen sekolah, ialah manajemen proses
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan dan manajemen subtantif (Sahertian, 1985:
(Pidarta, 2004: 1). Manajemen merupakan 17). Model Manajemen Berbasis Sekolah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan (MBS) yang diterapkan di Indonesia adalah
sumber daya manusia dan sumber-sumber Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
lainnya secara efektif dan efesien untuk Sekolah (MPMBS).
mencapai tujuan tertentu. (Hasibuan, 2001: Konsep dasar MPMBS adalah adanya
1). Berdasarkan pengertian di atas dapat otonomi dan pengambilan keputusan
disimpulkan bahwa manajemen adalah satu partisipatif, artinya MPMBS memberikan
proses yang khas yang terdiri dari tindakan- otonomi yang luas kepada masing-masing
tindakan perencanaan, pengorganisasian, sekolah secara individual dalam menjalankan
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan program sekolahnya dan dalam menyelesaikan
untuk menentukan serta mencapai sasaran- setiap permasalahan yang terjadi. Selain itu
sasaran yang telah ditentukan melalui dalam menyelesaikan masalah dan pengambilan
pemanfaatan sumber daya manusia dan keputusan, hendaknya melibatkan partisipasi
sumber-sumber lainnya. setiap konstituen sekolah seperti siswa, guru,
Manajemen sekolah berarti penataan tenaga administrasi, orang tua, masyarakat
dengan mendayagunakan sumber-sumber lingkungan dan para tokoh masyarakat.
potensial baik yang bersifat manusia Agar partisipasi ini dapat dilaksanakan
maupun yang bersifat non-manusia guna dengan baik, maka persiapkan anggota staf

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
28
dengan pengetahuan tentang masyarakat, merupakan metode untuk menghimpun dan
sejarahnya, tradisinya, kepercayaannya, menganalisis data berkenaan dengan suatu
kehidupan sosial ekonominya, bentuk kasus. Peneliti menggunakan jenis penelitian
pemerintahan, satuansatuan komonikasi studi kasus yang bersifat tunggal, yaitu suatu
dalam masyarakat, kepemimpinan dan strategi penelitian yang mengkaji secara
kesadaran berorganisasi masyarakat tersebut rinci satu latar atau satu orang subyek atau
(Indrafachrudi, 1994: 37). Jenis partisipasi satu tempat penyimpanan dokumen atau satu
yang disumbangkan masyarakat sangat peristiwa tertentu. Dalam memahami proses
beragam, seperti: (a) partisipasi material tersebut, peneliti menggunakan sudut pandang
bagi masyarakat yang memiliki kemampuan persepsi emik, yaitu suatu pendekatan yang
ekonomi; (b) partisipasi pemikiran bagi berusaha memahami suatu fenomena yang
masyarakat yang memiliki tingkat pemikiran menggunakan titik pandang dari dalam
dan wawasan kependidikan; (c) partisipasi (internal) atau (domestic).
tenaga/fisikal bagi masyarakat awam yang Tempat pelaksanaan penelitian ini
tidak memiliki kemampuan ekonomi dan adalah di Sekolah Dasar Negeri Jeruk III
pemikiran tetapi memiliki kepedulian dalam Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan yang
membantu sekolah; dan (d) partisipasi moral berada di bawah naungan kantor UPT TK
dalam bentuk dukungan penuh oleh berbagai dan SD Kecamatan Bandar. Pengumpulan
lapisan masyarakat. data dalam penelitian ini dilakukan melalui
Fenomena di atas menunjukkan teknik pengamatan, wawancara mendalam,
bahwa sekolah pada kenyataannya telah dan dokumentasi. Teknik wawancara
mengembangkan MBS sebagai salah satu mendalam ini peneliti mengacu teori first
alternatif sekolah dalam merespon otonomi order understanding dan second order
di bidang pendidikan. Seperti diuraikan di understanding (Subadi, 2013: 105).
atas bahwa konsep MBS tersebut diantaranya Triangulasi yang digunakan dalam penelitian
ditandai oleh partisipasi masyarakat yang ini adalah triangulasi dengan sumber. Analisis
tinggi serta keleluasan sekolah mengelola data menggunakan teori Milles and Huberman
sumber daya dengan mengalokasikannya yaitu pengumpulan data (data collection),
sesuai dengan prioritas kebutuhan agar reduksi data (data reduction), penyajian data
sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan (data display), dan penarikan kesimpulan atau
setempat, dan masyarakat dituntut verifikasi (conclutions) (Moleong, 2007: 280).
partisipasinya agar mereka lebih memahami
pendidikan, membantu, serta mengontrol HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengelolaan pendidikan. Berdasarkan refleksi SDN Jeruk III mengembangkan
di atas, maka ada alasan yang sangat mendasar manajemen partisipasi masyarakat dengan
untuk membahas masalah penelitian tersebut menggunakan manajemen terbuka (open
dalam penelitian yang bertujuan untuk: manajemen). Meskipun latar belakang
(1) mendeskripsikan ciri-ciri partisipasi pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa di
masyarakat dalam meningkatkan mutu SDN Jeruk III bermacam-macam penggunaan
sekolah; (2) mendeskripsikan upaya sekolah manajemen terbuka berarti tidak menafikan
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat; kemampuan yang dimiliki orang tua baik
dan (3) mendeskripsikan bentuk-bentuk yang berasal dari kalangan dosen dan lain
partisipasi masyarakat terhadap sekolah. sebagainya. SDN Jeruk III mengunakan
manajemen terbuka dalam mengembangkan
METODE PENELITIAN partisipasi masyarakat, karena SDN Jeruk III
Penelitian ini merupakan penelitian hadir di tengah masyarakat umum, masyarakat
kualitatif. Desain penelitian yang dipilih dalam diluar SDN Jeruk III dibutuhkan dan bahkan
penelitian ini adalah studi kasus. Sukmadinata diharapkan walaupun secara moral ikut merasa
(2006:77) menyebutkan bahwa studi kasus memiliki sehingga tumbuh partisipasi dalam
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
29
ikut mengsukseskan perkembangan pendidikan dari kalangan dosen dan lain sebagainya.
yang ada di SDN Jeruk III. Keterlibatan orang SDN Jeruk III mengunakan manajemen
tua dalam hal manajemen ikut menentukan terbuka dalam mengembangkan partisipasi
keputusan dan pelaksanaannya. Evaluasi masyarakat, karena SDN Jeruk III hadir
program dilaksanakan dengan menerapkan di tegah masyarakat umum, masyarakat
manajemen partisipatif. diluar SDN Jeruk III dibutuhkan dan bahkan
Upaya yang dilakukan sekolah dalam diharapkan walaupun secara moral ikut
menggalang partisipasi masyarakat terutama merasa memiliki sehingga tumbuh partisipasi
orang tua, menurut hasil penelitian adalah. dalam ikut mengsukseskan perkembangan
Membangun citra sekolah, karena dengan pendidikan yang ada di SDN Jeruk III.
mecitrakan sekolah menjadi sekolah unggulan Pengembangkan partisipasi
dengan sendirinya partisipasi masyarakat akan masyarakat terseb ut pelaksanaannya termasuk
mengalir, baik dari orang tua atau instansi dinas dalam kategori open manajemen. Sedang
atau non dinas. Penggunaan tokoh, dengan dalam mengelola partisipasi yang diberikan
menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh oleh masyarakat baik yang berupa dana dan
pemegang kebijakan, seluruh masyarakat pemikiran serta ide-ide dan lain sebagainya
bisa berpartisipasi terhadap SDN Jeruk III. dikelola dengan menggunakan manajemen
Silaturrahmi, SDN Jeruk III mengemas segala partisipatif, SDN Jeruk III menggunakan
acaranya dengan bentuk silaturrohmi untuk Manajemen partisifatif dikarenakan SDN
menarik partisipasi masyarakat karena seluruh Jeruk III merasa bahwa tanggung jawab
orang tua siswa SDN Jeruk III adalah mayoritas pendidikan bukan tanggung jawab SDN Jeruk
Islam. Himbauan atau ajakan, SDN Jeruk III III saja bahkan tanggung jawab bersama, maka
lewat kepala sekolahnya memaparkan seluruh yang dianggap paling cocok dalam mengelola
program kerja dan segala keinginannya dalam partisipasi masyarakat menggunakan
setiap rapat dengan orang tua siswa sekaligus manajemen partisipatif, disamping orang tua
menghimbau dan mengajak masyarakat untuk ikut dalam menentukan segala kebijakan yang
beraptisipasi dalam program-program yang berhubungan dengan partisipasi, juga orang
telah dipaparkan. tua ikut bertanggung jawab serta mendapatkan
Hasil penelitian jelas bahwa partisipasi mamfaatnya baik secara tampak atau tidak
yang diberikan oleh masyarakat terhadap SDN tampak.
Jeruk III secara garis besar adalah berbentuk. SDN Jeruk III menggunakan
Partisipasi berbentuk finansial/material bagi manajemen partisipatif, disamping alasan di
masyarakat atau orang tua yang memiliki atas juga memfungsikan kumpulan-kumpulan
anak sekolah di SDN Jeruk III. Partisipasi orang tua baik yang ada di komite sekolah
berbentuk ide-ide atau gagasan pemikiran bagi maupun yang ada di paguyupan orang tua
masyarakat yang memiliki tingkat pemikiran siswa. Dengan menggunakan manajemen
dan wawasan kependidikan dan memegang partisipatif dalam mengelola partisipasi
kebijakan di Pacitan. Partisipasi berbentuk masyarakat, maka pihak komite sekolah dan
doa bagi masyarakat dan orang tua siswa POS sebagai kepanjangan tangan dari orang tua
SDN Jeruk III yang memiliki kepedulian dan masyarakat bisa mengembangkan potensi
secara moral terhadap SDN Jeruk III. mereka dari pada hanya sekedar menjalankan
SDN Jeruk III telah mengembangkan tugas. Baik dalam hal berbagi informasi,
manajemen partisipasi masyarakat dengan merencanakan kegiatan penyelesaian masalah,
sistem manajemen terbuka (open manajemen). membuat keputusan, dan mengevaluasi hasil.
Meskipun latar belakang pendidikan dan Preston (2011) menyebutkan bahwa
pekerjaan orang tua siswa di SDN Jeruk III masyarakat terlibat dalam komunitas sekolah
bermacam-macam penggunaan manajemen (School Community Council-SSC) bisa
terbuka berarti tidak menafikan kemampuan terlibat langsung dan tidak langsung. Terlibat
yang dimiliki orang tua baik yang berasal langsung karena mereka adalah bagian
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
30
dari anggota SSC, dan yang tidak terlibat karena masyarakat merupakan bagian integral
langsung adalah simpatisan masyarakat. Aref dari pendidikan/sekolah.
(2010) dalam penelitiannya menyebutkan Perbedaan antara hasil penelitian
bahwa dalam upaya untuk meningkatkan dengan jurnal terletak pada cara melibatkan
partisipasi masyarakat untuk perencanaan mastarakat dalam pendidikan. Masyarakat
dan pengembangan pendidikan, maka perlu setempat diberikan kebebasan membantu
untuk menilai kapasitas masyarakat untuk untuk mengisi kesenjangan di mana
melaksanakan apa mereka diharapkan untuk pemerintah tidak dapat memberikan layanan
mencapai program jangka panjang. Partisipasi pendidikan, merekrut sumber daya guna
masyarakat itu sendiri bukanlah tujuan dalam efisiensi. Dalam jurnal juga di paparkan
pengembangan pendidikan, atau obat mujarab bahwa masyarakat membuat kontribusi yang
untuk memecahkan masalah rumit kemiskinan cukup besar dalam meningkatkan kualitas
dan pendidikan kualitas di kedua negara pendidikan dan membangun akses mandiri
berkembang. guna pengembangan fasilitas infrastruktur.
Pailwar dan Mahajan (2005), mengatakan Dibandingkan dengan penelitian
partisipasi masyarakat telah terbukti menjadi terdahulu dalam penelitian ini diketahui
pendekatan yang efektif dalam mengatasi dan bahwa manajemen partisipatif dilakukan
mengidentifikasi hambatan sosio-ekonomi dan dikembangkan oleh semua lembaga
dan budaya dengan mendefinisikan inisiatif pendidikan, maka proses pencerahan dan
kondisi program lokal. Masyarakat lokal juga pencerdasan kehidupan masyarakat dapat
telah membantu untuk mengisi kesenjangan dilakukan secara simultan. Pada saat
di mana pemerintah tidak dapat memberikan yang sama, seluruh kalangan akan dapat
layanan pendidikan dengan efisiensi memperoleh pandangan ril masyarakat
penggunaan sumber daya yang terbatas, dan terhadap perencanaan pendidikan yang sinergis
membuat kontribusi yang cukup besar dalam terhadap kebutuhan riil masyarakat, sebab
meningkatkan kualitas pendidikan dan akses manajemen partisipatif lebih berorientasi pada
dengan mengembangkan fasilitas infrastruktur pola perencanaan buttom up, tidak sebaliknya,
yang sedang membangun ruang kelas yang top down. Artinya seluruh persoalan dalam
tepat dan toilet, menyediakan furnitur, buku perencanaan pendidikan, kaitannya dengan
teks dan papan tulis, dan membangun sekolah pemberdayaan masyarakat, memang benar-
baru dan membangun jalan ke sekolah benar berasal dari masyarakat.
sehingga memberikan akses mudah ke sekolah Dalam rangka menggalang partisipasi
bagi penerima manfaat dari wilayah yang tak masyarakat sekolah dapat melakukan
terlayani. kegiatan melaksanakan program-program
Panigrahi (2013) dalam penelitiannya kemasyarakatan, misalnya kebersihan
mengatakan salah satu temuan penting dari lingkungan, dan membantu lalu lintas di sekitar
penelitian ini adalah partisipasi masyarakat sekolah, program sederhana seperti itu, secara
yang lebih tinggi dikaitkan dengan efektivitas perlahan tapi pasti akan menumbuhkan simpati
sekolah yang lebih besar. Anggota masyarakat masyarakat. Mengadakan open house yang
harus merupakan bagian integral dari memberi kesempatan masyarakat luas untuk
pendidikan sekolah. Kegiatan sekolah harus mengetahui program dan kegiatan sekolah.
diorganisir dalam konstitusi dengan Komite Tentu saja dalam kesempatan semacam itu
Pendidikan Desa. Persamaan antara hasil sekolah perlu menonjolkan program-program
penelitian dengan jurnal bahwa peningkatan yang menarik minat masyarakat.
mutu sekolah/pendidikan melibatkan Mengadakan buletin sekolah, majalah
partisipasi masyarakat dengan terbuka. atau lembar informasi yang secara berkala
Pemerintah atau penyelenggara pendidikan memuat kegiatan dan program sekolah,
menerima masukan, saran, tenaga, dan untuk diinformasikan kepada masyarakat.
bantuan terhadap peningkatan mutu sekolah Mengundang tokoh untuk menjadi pembicara
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
31
atau pembina suatu program sekolah. masyarakat, kepercayaan dibangun dengan
Pencitaraan sekolah membuat seluruh lapisan pola komunikasi antara pihak sekolah dengan
masyarakat percaya dan yakin dalam memberi masyarakat. Pendekatan partisipatif di awali
dukungan serta partisipasinya terhadap dengan himbauan/ajakan kepada masyarakat.
sekolah, upaya membangun citra sekolah Perbedaan antara hasil penelitian dengan jurnal
yang dilakukan oleh sekolah bisa dibilang yaitu bahwa dalam jurnal dijelaskan upaya
upaya yang paling getol dilakukan sekolah, peningkatan mutu sekolah juga melibatkan
karena upaya ini sangat menarik masyarakat masyarakat dalam penyusunan kurikulum
dalam berpartisipasi. Upaya menggunakan untuk konteks lokal, dan memilih fasilitator
tokoh masyarakat juga dapat meningkatkan belajar dari dalam masyarakat itu sendiri.
pratisipasi masyarakat terhadap sekolah. Dibandingkan dengan penelitian terdahulu
Silaturrahmi orang tua juga menjadi salah dalam penelitian ini diketahui bahwa ada
satu upaya dalam menggalang partisipasi beberapa upaya untuk menggalang partisipasi
orang tua atau masyarakat. Silaturrahmi masyarakat dalam pendidikan di sekolah yaitu:
merupakan ciri khas dalam upaya yang (1) menawarkan sanksi terhadap masyarakat
dikembangkan dalam menggalang partisipasi yang tidak mau berpartisipasi, baik berupa
masyarakat karena silaturrahmi sesuai dengan hukuman, denda, dan kerugian-kerugian
karakter sekolah. Himbauan/ajakan kepada yang harus diderita oleh pelanggar; (2)
orang tua atau masyarakat untuk berpartisipasi menawarkan hadiah kepada mereka yang mau
terhadap sekolah merupakan bahasa mengajak berpartisipasi: (3) melakukan persuasi bahwa
untuk orang tua dan masyarakat untuk bisa keikutsertaan masyarakat dalam pendidikan
membackup, karena keberhasilan itu bukan di sekolah akan menguntungkan masyarakat
keberhasilan seorang, tetapi sesungguhnya sendiri, baik dalam jangka pendek maupun
banyak faktor yang mendukung dalam dalam jangka panjang; (4) menghimbau
keberhasilan tersebut. masyarakat untuk turut berpartisipasi melalui
Preston (2011) dalam penelitiannya serangkaian kegiatan; (5) menghubungkan
mengatakan bahwa sebagai anggota SCC partisipasi masyarakat dengan layanan sekolah
masyarakat mulai berbagi kepercayaan, yang lebih baik; (6) menggunakan tokoh
berkomunikasi satu sama lain, guru, dan masyarakat yang memiliki khalayak banyak
anggota masyarakat akan menjadi lebih alami untuk ikut serta dalam kegiatan sekolah,
dan nyaman. Pada gilirannya, anggota SCC agar masyarakat banyak yang menjadi
akan menjadi semakin percaya diri dalam peran pengikutnya juga sekaligus ikut serta dalam
profesional dan sosial mereka. Sedangkan kegiatan pendidikan yang diimplementasikan
Aref (2010) mengatakan bahwa secara di sekolah; (7) menghubungkan keterlibatan
umum pendekatan partisipatif cenderung masyarakat dalam kegiatan sekolah
mengabaikan kompleksitas dan pertanyaan dengan kepentingan mereka. Dalam hal ini
kekuasaan dan konflik dalam masyarakat. masyarakat harus diyakinkan bahwa banyak
Mereka dirancang berdasarkan asumsi yang kepentingan mereka yang terlayani dengan
salah bahwa masyarakat, kelompok, atau baik jika mereka berpartisipasi dalam kegiatan
rumah tangga homogen, atau menyebabkan pendidikan di sekolah; dan (8) menyadarkan
saling kepentingan yang kompatibel. masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
Pailwar dan Mahajan (2005) dalam berbagai kegiatan sekolah untuk mewujudkan
penelitiannya mengatakan bahwa Pendidikan aspirasinya.
Alternatif Dasar untuk Karamoja (ABEK) di Bentuk partisipasi masyarakat terhadap
Uganda dirumuskan dalam konsultasi dengan SDN Jeruk III sangat beragam, seperti: (a)
masyarakat lokal sesuai persyaratan dari Partisipasi berbentuk finansial/material bagi
gaya hidup pastoral. Persamaan antara hasil masyarakat atau orang tua yang memiliki
penelitian dengan jurnal terletak pada bangun anak sekolah di SDN Jeruk III; (b) partisipasi
kepercayaan yang dibangun sekolah kepada berbentuk ide-ide atau gagasan pemikiran bagi
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
32
masyarakat yang memiliki tingkat pemikiran jurnal pelibatan masyarakat juga sampai pada
dan wawasan kependidikan dan memegang penyusunan kurikulum local dan memilih
kebijakan di Pacitan; dan (c) partisipasi guru/fasilitator belajar dari masyarakat itu
berbentuk doa bagi masyarakat dan orang tua sendiri.
siswa SDN Jeruk III yang memiliki kepedulian Dibandingkan dengan penelitian
secara moral terhadap SDN Jeruk III. Aref terdahulu dalam penelitian ini diketahui bahwa
(2010) dalam penelitiannya mengatakan segala bentuk dan jenis partisipasi masyarakat
bahwa partisipasi dapat ditafsirkan dalam dalam mendukung pelaksanaan pendidikan
berbagai cara, tergantung pada konteksnya. utamanya dalam mewujudkan Manajemen
menjelaskan derajat yang berbeda atau tingkat Berbasis Sekolah (MBS) seharusnya lebih
partisipasi, termasuk: Keterlibatan melalui banyak didorong oleh semangat kerjasama
kontribusi uang, bahan, dan tenaga kerja; antara sekolah dengan warga masyarakat baik
Keterlibatan melalui kehadiran (misalnya di dalam konteks partisipasi tenaga, pikiran,
pertemuan orang tua di sekolah), menyiratkan financial dan doa.
penerimaan pasif dari keputusan yang dibuat
oleh orang lain. SIMPULAN
Pailwar dan Mahajan (2005) mengatakan Penggunaan manajemen terbuka dan
dalam pendidikan berbasis masyarakat sistem evaluasi partisipatif merupakan
tradisional pemerintah memainkan peran ciri-ciri partisipasi masyarakat yang ada
kecil. Pendidikan sangat tertanam dalam di SDN Jeruk III Kecamatan Bandar
norma-norma sosial setempat. Masyarakat Kabupaten Pacitan yaitu. Manajemen terbuka
memberikan generasi muda orang dengan merupakan bentuk pelibatan masyarakat
pendidikan berdasarkan norma-norma lokal/ mulai proses merencanakan, menentukan,
adat dan keterampilan ekonomi. Dalam model menjalankan, mengawasi dan melakukan
ini, masyarakat memiliki peran. Pemerintah evaluasi partisipatif. Upaya yang dilakukan
memiliki tanggung jawab utama untuk sekolah dalam menggalang partisipasi
menyediakan, mengatur dan standarisasi masyarakat yaitu dengan membangun citra
pendidikan. sekolah, melalui penggunaan tokoh, kegiatan
Persamaan antara hasil penelitian dengan silaturrahmi, melalui himbauan atau ajakan,
jurnal adalah bahwa partisipasi material Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat
bagi masyarakat yang memiliki kemampuan terhadap sekolah berupa partisipasi berbentuk
ekonomi, partisipasi pemikiran bagi finansial/material bagi masyarakat atau orang
masyarakat yang memiliki tingkat pemikiran tua yang memiliki anak sekolah di SDN Jeruk
dan wawasan kependidikan, partisipasi tenaga/ III, partisipasi berbentuk ide-ide atau gagasan
fisikal bagi masyarakat awam yang tidak pemikiran bagi masyarakat yang memiliki
memiliki kemampuan ekonomi dan pemikiran tingkat pemikiran dan wawasan kependidikan
tetapi memiliki kepedulian dalam membantu dan memegang kebijakan di Pacitan dan
sekolah, dan partisipasi moral dalam bentuk partisipasi berbentuk doa bagi masyarakat
dukungan penuh oleh berbagai lapisan dan orang tua siswa SDN Jeruk III yang
masyarakat dalam memotivasi perjuangan memiliki kepedulian secara moral terhadap
untuk pendidikan. Perbedaan antara hasil SDN Jeruk III.
penelitian dengan jurnal yaitu bahwa dalam

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
33
DAFTAR PUSTAKA

Aref, Abrisham. 2010. Community Participation for Educational Planning and Development.
Nature and Science. Volume 8 (9), 1-4.
Hasibuan, Malayu, SP. 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Indrafachrudi,Soekarto. 1994 Bagaimana Mengakrabkan Sekolah Dengan Orang Tua Murid
dan Masyarakat, IKIP Malang.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mahajan, Vandana. 2005. Janshala in Jharkhand: An experiment with community involvement
in education. International Education Journal. Volume 6 (3), 373-385.
Panigrahi, Manas Ranjan. 2013. School Effectiveness at Primary Levels of Education in
Relation to Community Participation. International Journal on New Trends in Education
and Their Implications. Volume 4 (2), 171-184.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Renika Cipta.
Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Arrus Media.
Preston, Jane P. 2011. Influencing Community Involvement in School: A school community
council. McGill Journal of Education. Volume 46 (2), 197-212.
Sahertian, P.A. 1983. Demensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Malang: Jurusan
AP FIP IKIP Malang.
Subadi, Tjipto, dkk. 2013. A Lesson Study as a Development Model of Professional Teachers.
International Journal of Education. Vol. 5, No. 2, tahun 2013.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosda
Karya

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 26, No.1, Juni 2016, ISSN: 1412-3835
34

Das könnte Ihnen auch gefallen