Sie sind auf Seite 1von 16

AKHLAK

Sebelum sajian tentang akhlak dipaparkan maka lebih dulu disampaikan


mengenai adab. Adab tidak jauh dari akhlak, bahkan adab itu akhlak dan akhlak
(karakter), budi pekerti juga termasuk adab.

Hadis menyatakan tentang akhlak :

1. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu, tetapi dengan
wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik.
(HR. Abu Yala dan Al-Baihaqi).
2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari
akhlak yang baik............................................................................(HR. Abu Daud).
3. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling
baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya.....................................................................................(HR. Ar-Ridha).

Akhlak yang baik (terpuji).

Membangun akhlak yang baik (terpuji) dengan menyertakan iman dan hati.
Iman tidak dipisah dengan hati, karena hati adalah tempatnya iman ditempatkan
Allah(58:22), dan iman pemilik yang hanya mengenal kebenaran.

Apabila hati itu baik maka baiklah seluruh tubuh, apabila hati itu rusak, maka
rusaklah seluruh tubuh..............................................................(HR. Bukhori-Muslim).

Oleh karena itu berbaik hatilah agar iman menyatu bersama hati, maka selalulah
mencintai kebenaran dan membenci kebatilan.

Hati tidaklah padanya potensi dusta(3:167)(53:11).

Selanjutnya disajikan beberapa ciri akhlak yang baik (terpuji) :

1
1. Membalas penghormatan atas salam.

Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka


balaslahpenghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan
itu) yang sepadan dengannya..................................................(QS. An-Nisa, 4:86).

Memberi, membalas salam tidak hanya bernilai sebatas kebaikan saja, memberi
salam disunatkan, yaitu kepada sesama seiman, dan menyahuti salam wajib(4:86).
Membudayakan salam berarti membangun tali perjanjian dengan sesamanya,
menjalin hubungan dan mendoakan akan keselamatan bersama.
Rasulullah saw bersabda : Demi dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya.
Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan iman kalian (tidak
sempurna) hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu
perbuatan, jika kalian melakukannya, niscaya kalian akan saling mencintai?
Tebarkanlah salam diantara kalian...................................................(HR. Muslim).

2. Membalas kejahatan dengan kebaikan.



Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang- orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)
(QS. Ar-Rad, 13:22).

3. Mengerjakan kebaikan, Al-Quran menyatakan, bagi orang yang berbuat baik


diberi kebaikan oleh Allah. Bersedekah, berwakaf, berinfak, adalah perbuatan baik
dan bernilai tinggi.

2
Dan infakkanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik..........(QS. Al-Baqarah, 2:195)

Allah menyediakan balasan kebaikan 1 : 7 : 700, apabila dilakukan dengan hati


yang tulus ikhlas dan dari rezeki yang halal.

Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan........ (QS. Al-Baqarah, 2:148)

Menunaikan amanah merupakan perbuatan ihsan, melalaikannya bagian dari


keburukan. Diri adalah amanah Allah, diciptakan dengan sebaik-baiknya, dan
sempurna, dimuliakan-Nya, maka peliharalah dan pergunakan untuk berbuat baik.
Berteman dengan orang-orang yang baik membuat akhlak menjadi baik, dan akan
semakin baik apabila selalu mentaati syariat. Bagi orang-orang yang berbuat
baik, ada pahala yang terbaik (surga), dan tambahannya (kenikmatan melihat
Allah).........................................................................................(QS. Yunus, 10:26).

4. Mengadakan perdamaian, dan perdamaian wajib ditegakkan, yaitu dimulai dari diri
sendiri selalu dalam kedamaian dengan keluarga, lingkungan, sesamanya. Ingat!
Sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara.


Sesungguhnya Orang-orang beriman,mukmin itu bersaudara. Karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berslisih)dan bertaqwalah kepada

3
Allah agar kamu mendapat rahmat. ................................(QS. Al-Hujurat, 49:10)

Damaikanlah, maka berlakulah adil, itulah kebaikan yang terbaik. Damai itu indah,
damai itu menghapus beban hati dan pemikiran. Berlaku jujur jembatan
menegakkan keadilan. Berlaku adil tidak hanya diberlakukan antara sesama
muslim, juga kepada non muslim. Apabila seseorang non muslim memang benar
bersalah walau kaum kerabat sendiri, keadilan harus ditegakkan.



Agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang orang tidak bersalah,
karena membela orang yang berkhianat.............................(QS. An-Nisa, 4:105).

5. Ucapan yang paling baik, yaitu perkataan yang baik lagi benar. Berinteraksi dengan
kata-kata yang baik lagi benar membuat senang dan kebersamaan, menjauh saling
sengketa, mendekat keakraban.

Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia ..............(QS. Al-Baqarah, 2:83)


Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada sedekah yang
diiringi tindakan yang menyakitkan...............................(QS. Al-Baqarah, 2:263).
Ucapan dan perbuatan yang baik menutup peluang hadirnya syaitan dalam
berinteraksi. Ingatlah syaitan itu hanya penipu belaka, menyuruh berbuat jahat,
keji dan munkar(24:2).

Dan katakanlah kepada hamha- hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan


perkataan yang lebih baik (benar)................................ ......... (QS. Al-Isra, 17:53)

4
6. Penampilan yang bersahaja, muka berseri, simpatik, senyum, istiqomah, itulah
keindahan. Pertanda hati lapang walaupun raut muka memang tidak cantik. Raut
muka berseri tidak lain dari pancaran nur iman, dengannya membuat hati baik dan
ikhlas. Jangan menampilkan muka munafiq, senyum tetapi hati buruk. Senyum
diplomasi boleh saja tetapi jangan senyum fantasi beriring benci lalu dendam.
Muka berseri akan menginformasikan yang baik (ucapan yang baik) mustahil
khianat.


Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar)........................................(QS. Al-Isra, 17:53).
Janganlah bersantun-santun beriring hormat yang menyejukkan akan tetapi pura-
pura, palsu. Berpura-pura untuk menyenangkan orang lain tidak perlu, akhlak
seperti itu sama saja seperti api dalam sekam. Tampilkan dan katakan saja yang
sebenarnya dengan lembut dan santun. Katakanlah yang sebenarnya walaupun
pahit. Penampilan baik, terhormat, santun, keakraban, itulah yang terbaik.

7. Istiqomah, hati teguh. Walau iman tidak menerus meningkat tetapi tidak mudah
menurun, ingat, iman itu bertabiat naik-turun, dan agar orang yang beriman
bertambah imannya(74:31). Demikian juga hati agar hati tidak selalu berbolak-balik,
dan (begitu pula) kami memalingkan hati(6:110). Bangunlah kebaikan dan teguhkan
hati, resepnya, yaitu hati berkenan selalu mengendalikan hawa nafsu agar hati
selalu condong kepada kebaikan dan kebenaran, dengan demikian akal akan jernih.

Dan jangan kamu (merasa) lemah dan jangan (pula ) bersedih hati sebab kamu
peling tinggi (derajatnya),jika kamu orang beriman .........(QS. Ali-Imran, 3:139).

5
Dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh*) Allah menyukai orang-
orang yang sabar..............................................................(QS. Ali-Imran, 3:146).
Allah menyukai orang sabar dan menyempurnakan pahala baginya(39:10). Hati yang
teguh, bersih, baik lagi ikhlas itulah yang indah. Tidak sulit untuk mengetahui hati
sendiri apakah baik atau tidak, karena diri sendiri pasti mengetahuinya. Orang lain
bisa dibohongi, akan tetapi perilaku seperti itu termasuk membohongi hati sendiri
dan membohongi Allah, walau Allah tidak dapat dibohongi :

Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka


(QS. Al-Qosos, 28:69)
8. Pemaaf, itulah yang terbaik. Meminta maaf suatu perbuatan yang lebih berat
melakukannya dari pada memaafkan, maka jangan mudah bersengketa. Memaafkan
termasuk perbuatan mulia, itulah hati yang bersih lagi ikhlas.

Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun(QS. An-Nisa,4:43)

Apabila manusia tidak berkenan menerima dan atau mengulurkan Maaf


pantaslah yang bersangkutan digolongkan dengan syaitan, karena syaitan
tidak hanya menyukai berbuat keji dan munkar, juga tidak mengenal maaf.

Pembebasan itu lebih dekat dengan taqwa.dan jangan lah kamu lupa kebaikan
diantara kamu ...........................................................(QS. Al-Baqarah, 2:237)

Selanjutnya :

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada sedekahyang
diringi tindakan yang menyakiti .......................................(QS. Al-Baqarah, 2:263)

6
Memaafkan sungguh perbuatan mulia, akhlak yang baik, memaafkan dengan
langsung maupun memaafkan secara diam-diam merupakan akhlak yang baik dan
disukai Allah.

Jika kamu menyatakan sesuatu kebijakan, menyembunyikannya atau memaafkan


sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha pengampun.................................................................(QS. An-Nisa, 4:149)
Maka sewajarnya lah dan menjadi kewajiban bagi sesama seiman saling
memaafkan, menghindarkan sengketa, menghilangkan persengketaan, maka selalu
berlaku jujur.

Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada .(QS. An-Nuur, 24:22)

9. Kedamaian sulit terwujud apabila hati belum benci kepada kekafiran. Apabila
melanggar syariat masih selalu mendapat tempat di hati, maka beramal sholeh
masih tertinggal jauh. Beriman dan beramal sholeh dapat mempertahankan
kefitrahan, hati selalu baik, membuat perilaku cinta kepada kedamaian.
Kembangkanlah interaksi kesejukan dan kebersamaan. Budayakanlah ucapan salam
yang membuat rasa kedamaian, ucapkan dimana pun berada, serta sambut dan
balaslah.

Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-
orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang tidak sopan) mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung keselamatan). .. (Al-Furqon, 25:63)

7
10. Kasih sayang. Apabila maaf terjalin akan muncullah kasih sayang. Sungguh indah
hidup dan kehidupan yang dipersatukan maaf, saling mengingatkan dan kasih
sayang sesama seiman semoga menjadi kenyataan.

Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan
kanan...................................................................................(QS. Al-Balad, 90:18).
Dengan terjalin dan terhubung maaf, damai, kasih sayang, saling mengingatkan,
berbuat baik, saling berpesan untuk bersabar, berkasih sayang, maka orang-orang
yang beriman seperti itu akan menjadi golongan kanan, mereka mulia di hari
kemudian.
11. Memuliakan tamu. Kedatangan tamu yang diundang atau tidak diundang sikapi
dengan sebaik-baiknya, sambung silaturrahmi. Wajib menerima kedatangan tamu,
suguhkan apa yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan ikhlas. Syariat tauhid
mengajarkan agar memuliakan kedatangan tamu, Tidak lama kemudian Ibrahim
as menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang(11:69).
Demikian pula Yusuf as, mereka sebaik-baik penerima tamu.


Tidaklah kamu melihat aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-
baik penerima tamu..................................................................(QS. Yusuf, 12:59).
12. Menjaga harga diri dalam rangka menjaga kehormatan adalah bagian dari akhlak
yang baik (mulia), asal saja tidak disertai rasa sombong. Menjaga hati, mata,
telinga dari dosa, farji dari zina merupakan menegakkan kehormatan.

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka,......................................................................................................... (QS. An-Nuur, 24:30)

8
13. Mensyukuri nikmat. Nikmat datangnya dari Allah, bersyukur kepada Allah.
Menerima sesuatu kebaikan dari sesamanya bersyukur kepada Allah. Jangan
melupakan kebaikan orang lain, lebaih baik melupakan kebaikan yang diberikan
kepada orang lain. Memberi tidak mengharapkan balas jasa kecuali dari Allah,
maka pandailah bersyukur. Bersikaplah siap menerima dan siap memberi, namun
lebih utamalah jalan walau yang dimiliki hanya sebatas senyum. Memberi bagaikan
mempererat silaturrahmi, maka sebaik-baik menerima jauh lebih baik memberi

Maka nikmat Tuhanmu manakah yang manakah yang kamu dustakan
(QS. Ar-Rahman, 55:36)
Begitu banyak nikmat yang telah diterima, maka selalulah bersyukur, kenapa
kufur. Tiada manusia yang mampu mencipta, menyediakan, memberi kebaikan
tanpa batas selain Allah. Berakhlak yang baiklah, beribadah, penuhi kewajiban.
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah kamu menyebut-nyebut-Nya dengan
bersyukur...........................................................................(QS. Ad-Dhuha, 93:11)

Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur
(QS. Ali-Imran, 3:145)

Dan ingatlah ketiak tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur,


niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka pasti azabku sangat berat ........................(QS. Ibrahim, 14:7)
Perlu diingat dan disikapi bahwa bersyukur dengan jalan menyalurkan harta haram
bertentangan dengan amanat Al-Quran ini. Apabila berbuat seperti itu berarti
mengganda dosa.
14. Menahan amarah. Ketahanan hati menahan amarah pertanda iman mantap bersama
hati, akhlak yang baik berperan terhadap akal pikir yang sehat dan jernih. Menahan

9
kemarahan buah dari keikhlasan dan sabar, maka kendalikan amarah, itulah
kebaikan.

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain
dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kbajikan. (QS. Ali-Imran, 3:134).

Akhlak yang buruk (tercela).

Setiap sesuatu itu ada yang utama, hal seperti itu adalah lazim. Akhlak yang
buruk (tercela), yang terburuk menempati urutan utama ialah durhaka kepada Allah
durhaka kepada Rasul-Nya durhaka kepada ibu bapak istri durhaka kepada suami
suami tidak amanah kepada keluarga.
1. Berbohong atau dusta merupakan penyakit hati, Al-Quran mengamanatkan,
dalam hati mereka ada penyakit(QS. Al-Baqarah, 2:10). Jika ditelusuri kenapa
hati sakit, bisa saja karena beriman separuh hati, atau kondisi iman sedang
menurun.
2. Menipu, yaitu berlaku curang, merugikan orang lain. Sadarlah, akibat menipu yang
pertama terkena tipuan adalah diri sendiri, orang lain adalah yang kedua. Menipu
berarti membangun dosa menghilangkan kebaikan.

Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain) mereka
mengurangi.....................................................................(QS. Al-Mutaffifin, 83:3)
Mengurangi kualitas, kuantitas dalam bertransaksi, menukar identitas diri,
termasuk penipuan. Menipu bagian dari perbuatan zalim, keji, dan munkar,
perbuatan seperti itu termasuk mengkhianati amanah, bagi yang bersangkutan akan
dikenakan sanksi (dosa besar).
3. Sombong, sikap dan perilaku yang paling tidak disukai Allah, ingat bagaimana
nasib iblis karena kesombongannya. Maka Allah menggolongkan mereka menjadi
makhluk terkutuk dan hina

4.

10
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri..................................................(QS. An-Nisa, 4:36)
Berjalan memalingkan muka termasuk angkuh, sombong(31:18), membanggakan diri
dan sombong untuk apa? Mengingkari keesaan Allah adalah sombong, kenapa
sombong? Manusia pasti tidak bisa menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi
ada. Semua makhluk bergantung hidup kepada Allah, maka janganlah sombong.
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbangga diri, sombong, tidak ada
manusia yang dapat hidup tanpa bantuan sesamanya baik langsung maupun tidak
langsung(17:37,16:22,31:18).
5. Buruk sangka. Sikap berburuk sangka merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan
Allah. Menduga-duga lalu timbul buruk sangka. Perilaku seperti itu akan membuat
iman dan hati menjadi rusak, maka jangan suka berburuk sangka.

Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah
(QS. Ali-Imran, 3:154)
Atas dasar prasangka tanpa ada bukti nyata janganlah langsung menuduh,
jauhi prasangka, jangan mencari-cari kesalahan orang lain, perbuatan seperti itu
berdosa besar. Buruk sangka, prasangka, mencari-cari kesalahan orang lain mudah
berkembang, kenapa? Karena syaitan segera meresponnya, dan apabila ternyata
tidak benar diri dan yang menduga-duga akan tercemar. Jauhilah prasangka karena
prasangka adalah kebohongan. Yang terbaik cari kebenaran.

Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat
kebohongan........................................................................(QS. Al-Anam, 6:116).

6. Congkak. Membangga-banggakan diri merupakan kecongkakan, bagian dari


kesombongan, angkuh.

11
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia dan jangan berjalan di
muka bumi dengan angkuh ...................................................(QS. Lukman, 31:18)

Ayat ini merupakan petunjuk, sekaligus peringatan bagi orang-orang yang


beriman agar tidak bersifat atau berlaku congkak terhadap sesamanya. Sesama
orang-orang yang beriman adalah bersaudara dan terhadap orang lainnya adalah
sama-sama hamba, maka tidak pantas berlaku congkak. Kecongkakan akan
mencemari iman, sebab syaitan akan segera memanfaatkannya lalu meningkatkan
misinya menjatuhkan iman yang bersangkutan.
7. Ghibah, membicarakan aib orang lain. Dua hal tentang membicarakan orang lain,
kebaikan atau keburukannya. Tidak dibenarkan membicarakan keburukan orang
lain, lebih baik membicarakan kebaikannya dan mencermati keburukan diri sendiri.
Namun, membicarakan keburukan orang lain karena hal-hal keperluan khusus
bukan untuk menyebar fitnah boleh-boleh saja tetapi dengan cara tertutup bukan
untuk dipublikasikan. Buruk sangka, prasangka, akhirnya membicarakan
keburukan (aib), maka akan menimbulkan saling hasut menghasut, fitnah kontra
fitnah. Apabila tidak benar sulit menyelesaikannya, bisa-bisa saja menjadikan
dendam. Buruk sangka tidak boleh. Prasangka, lebih baik ditiadakan kalau tiada
fakta, prasangka akan membuat hati buruk sangka, maka jauhilah, jauhilah banyak
dari prasangka sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, DAN
JANGANLAH KAMU MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG LAIN, dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati tentu
kamu merasa jijik(49:12). Benar sekalipun adanya aib seseorang tidak perlu
dipublikasikan, cukup sebatas untuk diketahui dan dijadikan pelajaran bagi diri.
Apabila perlu yang bersangkutan diingatkan bicarakanlah dengan baik, nasehati
dengan tujuan guna menyadarkannya.
8. Adu domba. Hasut adu domba tiada lain timbul dari hati yang dengki, hati
berpenyakit, susah melihat orang senang, senang melihat orang susah (sms).

12
Suka mencela kesana kemari menyebar fitnah
(QS. Al-Qalam, 68:11)
Apabila hasut, adu domba, dengki terjadi, fitnah pun berkembang. Fitnah itu
sangat merugikan diri sendiri dan yang difitnah. Memfitnah perbuatan nista, zalim,
keji, munkar. Fitnah menurut tafsir (menimbulkan kekacauan, seperti mengusir
sahabat dari kampung halamannya, merampas harta, menyakiti, mengganggu
kebebasan beragama. Tiada pemenang fitnah, yang memfitnah berdosa besar, yang
difitnah tercemar.

Dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan
(QS. Al-Baqarah, 2:191,217)
9. Tipu daya, berbuat masker. Orang yang beriman tidak layak melakukan tipu daya,
karena perbuatan tipu daya itu adalah perbuatan orang-orang kafir(3:54). Pembesar
negeri, janganlah menjadi pemimpin yang jahat, jangan menjadi pelaku tipu daya.
Jika diri tidak ingin disebut kafir jangan lakukan tipu daya. Pembesar negeri yang
menipu, berbohong tergolong makhluk jahat. Perilaku seperti itu berarti mendidik
masyarakatnya menjadi munafik, pengkhianat, akhirnya menyeret gemar berbuat
dosa.

Orang-orang yang berdosa nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab
yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan............(QS. Al-Anam, 6:124)

10. Bakhil, berlaku bakhil (kikir) sejalan dengan tamak, teramat cinta terhadap harta,
itulah perbuatan buruk, akibatnya iman redup, hati hitam, akhirnya beroleh azab :
harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari
kiamat(3:180). Bakhil termasuk perbuatan mengumpul-ngumpulkan harta karena
cinta dunia lupa akhirat.

Yaitu orang-orang yang lebih menyukai dunia dari pada (kehidupan) akhirat
(QS. Ibrahim, 14:3)

13
11. Ingkar janji tidak dibenarkan, menepati janji merupakan bagian dari iman yang
benar.

Dan orang-orang menepati janji apabila berjanji


(QS. Al-Baqarah, 2:177)

Menepati janji wajib, ingkar janji termasuk memperjual belikan janji Allah. Allah
tidak menyukai orang-orang yang ingkar janji, Allah SWT mengancam dan
memperlakukan orang-orang ingkar janji dengan tidak memperoleh bagian mereka
di akhirat(3:77).

Mereka diberi kutukan serta tempat kediaman yang buruk (Jahannam)(13:25).


Banyak terjadi sesama manusia melakukan ingkar janji, melanggar kewajiban,
demikian juga terhadap Allah. Jangan lupa, Allah itu Maha Menepati Janji(13:31),
melanggar janji akibatnya merendahkan diri sendiri, pihak lain kecewa, dosa
terdaftar.
12. Khianat, berkhianat itu dosa, pengkhianat adalah teman terdekat syaitan. Si
pengkhianat juga dikhianati oleh syaitan tetapi tidak sadar, merasa tidak dikhianati.
Syaitan tidak pernah berlaku kasar, syaitan perayu yang menawan tetapi
menjerumuskan, sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang
keji dan munkar(24:21).
13. Ria (pamer), tiada lain dari pada penzaliman diri sendiri. Ria bagian dari
kesombongan. Menafkahkan harta dengan ria, menyebut-nyebut pemberiannya
dengan tujuan ingin dilihat dan dipuji orang itulah pamer yang menjadi fathner
syaitan. Dengan tidak sadar yang bersangkutan membantu melancarkan dan
mewujudkan misinya syaitan. Perbuatan ria sejalan dengan sifat munafiq, Ria
apabila dihadapan orang giat, sendirian malas (tidak sama kata dengan
perbuatan), dan selalu ingin mendapat pujian, dalam berurusan tidak karena
Allah, sedangkan munafiq, bila bicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila
diamanati dia berkhianat(HR. Muslim).

14
14. Tamak, berlaku tamak berteman syaitan, cocok sekali. Memiliki harta tidak peduli
halal dan haram, maka diri meningkat menjadi sahabat karib syaitan. Tamak juga
sejalan dengan bakhil (kikir), yang penting dirinya, orang lain adalah urusan orang
lain. Tamak berkepanjangan menjurus menghapus kebaikan. Tamak bertolak
belakang dengan boros, akan tetapi keduanya merupakan akhlak yang buruk
(tercela). Boros untuk diri sendiri, kikir terhadap orang lain, yang beruntung
syaitan. Jangan boros (berlebih-lebihan).

Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan
(QS. Al-Anam, 6:141)
15. Boros, berlawanan dengan tamak. Orang yang boros, mempergunakan harta atau
penghasilan melebihi dari yang dibutuhkan. Bagi yang berpunya hidup berfoya-
foya, orang lain ya orang lain, yang penting diri senang sendiri itulah keinginan
syaitan. Al-Quran mengamanatkan agar tidak menjadi orang yang boros

makan dan minumlah kamu janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak


menyukai orang yang berlebihan...........................................(QS. Al-Araf, 7:31).
16. Keras hati termasuk akhlak yang buruk. Tidak loyal kepada ajaran Allah,
mengingkari janji, mengingkari pesan Allah.

(Tetapi)karena mereka melanggar janjinya,maka kami melaknat mereka.kami


jadikan hati mereka keras membatu.......................................(Qs Al-Maidah, 5:13)
Sampai di sini dulu penyajian akhlak, moral, perilaku, karakter, budi pekerti,
sifat. Delapan belas tipe akhlak yang baik (terpuji) dan lima belas akhlak yang
buruk (tercela) telah disajikan. Semoga sudah cukup memadai untuk dicermati,
diketahui dan disikapi, diamalkan dan dihindarkan. Adalah yang penting diingat
terkait akhlak, yaitu jangan suka berbuat buruk, selalulah berbuat baik dan benar,

15
itulah keberuntungan yang besar di dunia maupun di hari kemudian. Berakhlak
yang baik (terpuji) diri akan terpuji diantara sesamanya, dan terpuji di sisi Allah.

16

Das könnte Ihnen auch gefallen