Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu, tetapi dengan
wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik.
(HR. Abu Yala dan Al-Baihaqi).
2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari
akhlak yang baik............................................................................(HR. Abu Daud).
3. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling
baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya.....................................................................................(HR. Ar-Ridha).
Membangun akhlak yang baik (terpuji) dengan menyertakan iman dan hati.
Iman tidak dipisah dengan hati, karena hati adalah tempatnya iman ditempatkan
Allah(58:22), dan iman pemilik yang hanya mengenal kebenaran.
Apabila hati itu baik maka baiklah seluruh tubuh, apabila hati itu rusak, maka
rusaklah seluruh tubuh..............................................................(HR. Bukhori-Muslim).
Oleh karena itu berbaik hatilah agar iman menyatu bersama hati, maka selalulah
mencintai kebenaran dan membenci kebatilan.
1
1. Membalas penghormatan atas salam.
Memberi, membalas salam tidak hanya bernilai sebatas kebaikan saja, memberi
salam disunatkan, yaitu kepada sesama seiman, dan menyahuti salam wajib(4:86).
Membudayakan salam berarti membangun tali perjanjian dengan sesamanya,
menjalin hubungan dan mendoakan akan keselamatan bersama.
Rasulullah saw bersabda : Demi dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya.
Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan iman kalian (tidak
sempurna) hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu
perbuatan, jika kalian melakukannya, niscaya kalian akan saling mencintai?
Tebarkanlah salam diantara kalian...................................................(HR. Muslim).
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang- orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)
(QS. Ar-Rad, 13:22).
2
Dan infakkanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik..........(QS. Al-Baqarah, 2:195)
4. Mengadakan perdamaian, dan perdamaian wajib ditegakkan, yaitu dimulai dari diri
sendiri selalu dalam kedamaian dengan keluarga, lingkungan, sesamanya. Ingat!
Sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara.
Sesungguhnya Orang-orang beriman,mukmin itu bersaudara. Karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berslisih)dan bertaqwalah kepada
3
Allah agar kamu mendapat rahmat. ................................(QS. Al-Hujurat, 49:10)
Damaikanlah, maka berlakulah adil, itulah kebaikan yang terbaik. Damai itu indah,
damai itu menghapus beban hati dan pemikiran. Berlaku jujur jembatan
menegakkan keadilan. Berlaku adil tidak hanya diberlakukan antara sesama
muslim, juga kepada non muslim. Apabila seseorang non muslim memang benar
bersalah walau kaum kerabat sendiri, keadilan harus ditegakkan.
Agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang orang tidak bersalah,
karena membela orang yang berkhianat.............................(QS. An-Nisa, 4:105).
5. Ucapan yang paling baik, yaitu perkataan yang baik lagi benar. Berinteraksi dengan
kata-kata yang baik lagi benar membuat senang dan kebersamaan, menjauh saling
sengketa, mendekat keakraban.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada sedekah yang
diiringi tindakan yang menyakitkan...............................(QS. Al-Baqarah, 2:263).
Ucapan dan perbuatan yang baik menutup peluang hadirnya syaitan dalam
berinteraksi. Ingatlah syaitan itu hanya penipu belaka, menyuruh berbuat jahat,
keji dan munkar(24:2).
4
6. Penampilan yang bersahaja, muka berseri, simpatik, senyum, istiqomah, itulah
keindahan. Pertanda hati lapang walaupun raut muka memang tidak cantik. Raut
muka berseri tidak lain dari pancaran nur iman, dengannya membuat hati baik dan
ikhlas. Jangan menampilkan muka munafiq, senyum tetapi hati buruk. Senyum
diplomasi boleh saja tetapi jangan senyum fantasi beriring benci lalu dendam.
Muka berseri akan menginformasikan yang baik (ucapan yang baik) mustahil
khianat.
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar)........................................(QS. Al-Isra, 17:53).
Janganlah bersantun-santun beriring hormat yang menyejukkan akan tetapi pura-
pura, palsu. Berpura-pura untuk menyenangkan orang lain tidak perlu, akhlak
seperti itu sama saja seperti api dalam sekam. Tampilkan dan katakan saja yang
sebenarnya dengan lembut dan santun. Katakanlah yang sebenarnya walaupun
pahit. Penampilan baik, terhormat, santun, keakraban, itulah yang terbaik.
7. Istiqomah, hati teguh. Walau iman tidak menerus meningkat tetapi tidak mudah
menurun, ingat, iman itu bertabiat naik-turun, dan agar orang yang beriman
bertambah imannya(74:31). Demikian juga hati agar hati tidak selalu berbolak-balik,
dan (begitu pula) kami memalingkan hati(6:110). Bangunlah kebaikan dan teguhkan
hati, resepnya, yaitu hati berkenan selalu mengendalikan hawa nafsu agar hati
selalu condong kepada kebaikan dan kebenaran, dengan demikian akal akan jernih.
Dan jangan kamu (merasa) lemah dan jangan (pula ) bersedih hati sebab kamu
peling tinggi (derajatnya),jika kamu orang beriman .........(QS. Ali-Imran, 3:139).
5
Dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh*) Allah menyukai orang-
orang yang sabar..............................................................(QS. Ali-Imran, 3:146).
Allah menyukai orang sabar dan menyempurnakan pahala baginya(39:10). Hati yang
teguh, bersih, baik lagi ikhlas itulah yang indah. Tidak sulit untuk mengetahui hati
sendiri apakah baik atau tidak, karena diri sendiri pasti mengetahuinya. Orang lain
bisa dibohongi, akan tetapi perilaku seperti itu termasuk membohongi hati sendiri
dan membohongi Allah, walau Allah tidak dapat dibohongi :
Pembebasan itu lebih dekat dengan taqwa.dan jangan lah kamu lupa kebaikan
diantara kamu ...........................................................(QS. Al-Baqarah, 2:237)
Selanjutnya :
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari pada sedekahyang
diringi tindakan yang menyakiti .......................................(QS. Al-Baqarah, 2:263)
6
Memaafkan sungguh perbuatan mulia, akhlak yang baik, memaafkan dengan
langsung maupun memaafkan secara diam-diam merupakan akhlak yang baik dan
disukai Allah.
9. Kedamaian sulit terwujud apabila hati belum benci kepada kekafiran. Apabila
melanggar syariat masih selalu mendapat tempat di hati, maka beramal sholeh
masih tertinggal jauh. Beriman dan beramal sholeh dapat mempertahankan
kefitrahan, hati selalu baik, membuat perilaku cinta kepada kedamaian.
Kembangkanlah interaksi kesejukan dan kebersamaan. Budayakanlah ucapan salam
yang membuat rasa kedamaian, ucapkan dimana pun berada, serta sambut dan
balaslah.
Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-
orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang tidak sopan) mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung keselamatan). .. (Al-Furqon, 25:63)
7
10. Kasih sayang. Apabila maaf terjalin akan muncullah kasih sayang. Sungguh indah
hidup dan kehidupan yang dipersatukan maaf, saling mengingatkan dan kasih
sayang sesama seiman semoga menjadi kenyataan.
Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan
kanan...................................................................................(QS. Al-Balad, 90:18).
Dengan terjalin dan terhubung maaf, damai, kasih sayang, saling mengingatkan,
berbuat baik, saling berpesan untuk bersabar, berkasih sayang, maka orang-orang
yang beriman seperti itu akan menjadi golongan kanan, mereka mulia di hari
kemudian.
11. Memuliakan tamu. Kedatangan tamu yang diundang atau tidak diundang sikapi
dengan sebaik-baiknya, sambung silaturrahmi. Wajib menerima kedatangan tamu,
suguhkan apa yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan ikhlas. Syariat tauhid
mengajarkan agar memuliakan kedatangan tamu, Tidak lama kemudian Ibrahim
as menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang(11:69).
Demikian pula Yusuf as, mereka sebaik-baik penerima tamu.
Tidaklah kamu melihat aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-
baik penerima tamu..................................................................(QS. Yusuf, 12:59).
12. Menjaga harga diri dalam rangka menjaga kehormatan adalah bagian dari akhlak
yang baik (mulia), asal saja tidak disertai rasa sombong. Menjaga hati, mata,
telinga dari dosa, farji dari zina merupakan menegakkan kehormatan.
8
13. Mensyukuri nikmat. Nikmat datangnya dari Allah, bersyukur kepada Allah.
Menerima sesuatu kebaikan dari sesamanya bersyukur kepada Allah. Jangan
melupakan kebaikan orang lain, lebaih baik melupakan kebaikan yang diberikan
kepada orang lain. Memberi tidak mengharapkan balas jasa kecuali dari Allah,
maka pandailah bersyukur. Bersikaplah siap menerima dan siap memberi, namun
lebih utamalah jalan walau yang dimiliki hanya sebatas senyum. Memberi bagaikan
mempererat silaturrahmi, maka sebaik-baik menerima jauh lebih baik memberi
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang manakah yang kamu dustakan
(QS. Ar-Rahman, 55:36)
Begitu banyak nikmat yang telah diterima, maka selalulah bersyukur, kenapa
kufur. Tiada manusia yang mampu mencipta, menyediakan, memberi kebaikan
tanpa batas selain Allah. Berakhlak yang baiklah, beribadah, penuhi kewajiban.
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah kamu menyebut-nyebut-Nya dengan
bersyukur...........................................................................(QS. Ad-Dhuha, 93:11)
Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur
(QS. Ali-Imran, 3:145)
9
kemarahan buah dari keikhlasan dan sabar, maka kendalikan amarah, itulah
kebaikan.
Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain
dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kbajikan. (QS. Ali-Imran, 3:134).
Setiap sesuatu itu ada yang utama, hal seperti itu adalah lazim. Akhlak yang
buruk (tercela), yang terburuk menempati urutan utama ialah durhaka kepada Allah
durhaka kepada Rasul-Nya durhaka kepada ibu bapak istri durhaka kepada suami
suami tidak amanah kepada keluarga.
1. Berbohong atau dusta merupakan penyakit hati, Al-Quran mengamanatkan,
dalam hati mereka ada penyakit(QS. Al-Baqarah, 2:10). Jika ditelusuri kenapa
hati sakit, bisa saja karena beriman separuh hati, atau kondisi iman sedang
menurun.
2. Menipu, yaitu berlaku curang, merugikan orang lain. Sadarlah, akibat menipu yang
pertama terkena tipuan adalah diri sendiri, orang lain adalah yang kedua. Menipu
berarti membangun dosa menghilangkan kebaikan.
Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain) mereka
mengurangi.....................................................................(QS. Al-Mutaffifin, 83:3)
Mengurangi kualitas, kuantitas dalam bertransaksi, menukar identitas diri,
termasuk penipuan. Menipu bagian dari perbuatan zalim, keji, dan munkar,
perbuatan seperti itu termasuk mengkhianati amanah, bagi yang bersangkutan akan
dikenakan sanksi (dosa besar).
3. Sombong, sikap dan perilaku yang paling tidak disukai Allah, ingat bagaimana
nasib iblis karena kesombongannya. Maka Allah menggolongkan mereka menjadi
makhluk terkutuk dan hina
4.
10
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri..................................................(QS. An-Nisa, 4:36)
Berjalan memalingkan muka termasuk angkuh, sombong(31:18), membanggakan diri
dan sombong untuk apa? Mengingkari keesaan Allah adalah sombong, kenapa
sombong? Manusia pasti tidak bisa menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi
ada. Semua makhluk bergantung hidup kepada Allah, maka janganlah sombong.
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbangga diri, sombong, tidak ada
manusia yang dapat hidup tanpa bantuan sesamanya baik langsung maupun tidak
langsung(17:37,16:22,31:18).
5. Buruk sangka. Sikap berburuk sangka merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan
Allah. Menduga-duga lalu timbul buruk sangka. Perilaku seperti itu akan membuat
iman dan hati menjadi rusak, maka jangan suka berburuk sangka.
Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah
(QS. Ali-Imran, 3:154)
Atas dasar prasangka tanpa ada bukti nyata janganlah langsung menuduh,
jauhi prasangka, jangan mencari-cari kesalahan orang lain, perbuatan seperti itu
berdosa besar. Buruk sangka, prasangka, mencari-cari kesalahan orang lain mudah
berkembang, kenapa? Karena syaitan segera meresponnya, dan apabila ternyata
tidak benar diri dan yang menduga-duga akan tercemar. Jauhilah prasangka karena
prasangka adalah kebohongan. Yang terbaik cari kebenaran.
Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat
kebohongan........................................................................(QS. Al-Anam, 6:116).
11
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia dan jangan berjalan di
muka bumi dengan angkuh ...................................................(QS. Lukman, 31:18)
12
Suka mencela kesana kemari menyebar fitnah
(QS. Al-Qalam, 68:11)
Apabila hasut, adu domba, dengki terjadi, fitnah pun berkembang. Fitnah itu
sangat merugikan diri sendiri dan yang difitnah. Memfitnah perbuatan nista, zalim,
keji, munkar. Fitnah menurut tafsir (menimbulkan kekacauan, seperti mengusir
sahabat dari kampung halamannya, merampas harta, menyakiti, mengganggu
kebebasan beragama. Tiada pemenang fitnah, yang memfitnah berdosa besar, yang
difitnah tercemar.
Dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan
(QS. Al-Baqarah, 2:191,217)
9. Tipu daya, berbuat masker. Orang yang beriman tidak layak melakukan tipu daya,
karena perbuatan tipu daya itu adalah perbuatan orang-orang kafir(3:54). Pembesar
negeri, janganlah menjadi pemimpin yang jahat, jangan menjadi pelaku tipu daya.
Jika diri tidak ingin disebut kafir jangan lakukan tipu daya. Pembesar negeri yang
menipu, berbohong tergolong makhluk jahat. Perilaku seperti itu berarti mendidik
masyarakatnya menjadi munafik, pengkhianat, akhirnya menyeret gemar berbuat
dosa.
Orang-orang yang berdosa nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab
yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan............(QS. Al-Anam, 6:124)
10. Bakhil, berlaku bakhil (kikir) sejalan dengan tamak, teramat cinta terhadap harta,
itulah perbuatan buruk, akibatnya iman redup, hati hitam, akhirnya beroleh azab :
harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari
kiamat(3:180). Bakhil termasuk perbuatan mengumpul-ngumpulkan harta karena
cinta dunia lupa akhirat.
Yaitu orang-orang yang lebih menyukai dunia dari pada (kehidupan) akhirat
(QS. Ibrahim, 14:3)
13
11. Ingkar janji tidak dibenarkan, menepati janji merupakan bagian dari iman yang
benar.
Menepati janji wajib, ingkar janji termasuk memperjual belikan janji Allah. Allah
tidak menyukai orang-orang yang ingkar janji, Allah SWT mengancam dan
memperlakukan orang-orang ingkar janji dengan tidak memperoleh bagian mereka
di akhirat(3:77).
14
14. Tamak, berlaku tamak berteman syaitan, cocok sekali. Memiliki harta tidak peduli
halal dan haram, maka diri meningkat menjadi sahabat karib syaitan. Tamak juga
sejalan dengan bakhil (kikir), yang penting dirinya, orang lain adalah urusan orang
lain. Tamak berkepanjangan menjurus menghapus kebaikan. Tamak bertolak
belakang dengan boros, akan tetapi keduanya merupakan akhlak yang buruk
(tercela). Boros untuk diri sendiri, kikir terhadap orang lain, yang beruntung
syaitan. Jangan boros (berlebih-lebihan).
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan
(QS. Al-Anam, 6:141)
15. Boros, berlawanan dengan tamak. Orang yang boros, mempergunakan harta atau
penghasilan melebihi dari yang dibutuhkan. Bagi yang berpunya hidup berfoya-
foya, orang lain ya orang lain, yang penting diri senang sendiri itulah keinginan
syaitan. Al-Quran mengamanatkan agar tidak menjadi orang yang boros
15
itulah keberuntungan yang besar di dunia maupun di hari kemudian. Berakhlak
yang baik (terpuji) diri akan terpuji diantara sesamanya, dan terpuji di sisi Allah.
16