Sie sind auf Seite 1von 5

Milani|

Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan Riwayat Gout Atritis

Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan


Riwayat Gout Atritis

Milani Nur Fadila
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung


Abstrak
Hematemesis (muntah darah) dan melena merupakan keadaan yang diakibatkan oleh perdarahan saluran cerna bagian
atas (SCBA). Ada empat penyebab SCBA yang paling sering ditemukan, yaitu ulkus peptikum, gastritis erosif, varises
esofagus, dan ruptur mukosa esofagogastrika. Di negara barat insidensi perdarahan akut SCBA mencapai 100 per 100.000
penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari wanita. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk memahami definisi, etiologi,
patogenesis dan cara mendiagnosis hematemesis melena serta mengetahui algoritma penatalaksanaan dan komplikasi
hematemesis dan melena. Metode yang digunakan dalam membuat penulisan ini adalah dengan menggunakan laporan
kasus di Rumah Sakit Abdoel Moeloek pada bulan Mei 2015 berdasarkan evidence-based medicine. Hasil Ny. L
perempuan usia 68 tahun didiagnosa menderita hematemesis melena et causa gastritis erosif dengan anemia. Diagnose
dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan pada kasus ini dibagi
menjadi non-medikamentosa antara lain bed rest, puasa hingga perdarahan berhenti dan diet cair. Tatalaksana
medikamentosa antara lain cairan infus Ringer Laktat (RL) 20 tetes/menit, pemasangan nasogastric tube (NGT),
omeprazole 2x40 mg tablet, Transfusi sampai dengan Hb 10 mg/dl. Simpulan telah ditegakkan diagnosis Hematemesis
Melena et causa Gastritis erosif pada Ny. L perempuan usia 68 tahun atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, serta telah ditatalaksana dengan medikamentosa dan edukasi.

Kata kunci: hematemesis, melena, gastritis

Hematemesis Melena et Causa Gastritis Erosive with Anemia and History of
Gout Arthritis

Abstract
Hematemesis (vomiting blood) and melena is a condition caused by upper gastrointestinal bleeding. There are four causes
of upper gastrointestinal bleeding most common, namely peptic ulcer, erosive gastritis, esophageal varices, and rupture
esofagogastrika mucosa. In western countries the incidence of upper gastrointestinal bleeding reached 100 per 100,000
inhabitants/year, men more than women. The purpose of writing this paper is to understand the definition, etiology,
pathogenesis and diagnosis of hematemesis melena way and to know the algorithm and the management of complications
hematemesis and melena. The method used in this paper is made using reports of cases in Abdoel Moeloek Hospital in May
2015 based on evidence-based medicine. Results Mrs. L women aged 68 years was diagnosed with hematemesis melena et
causa erosive gastritis with anemia. Diagnosis is made by history, physical examination and investigations. Management in
this case is divided into non-medical include bed rest, fasting until the bleeding stops and a liquid diet. Medical Procedures
include intravenous fluid Ringer Lactate (RL) 20 drops/min, the installation of a nasogastric tube (NGT), 2x40 mg
omeprazole tablets, transfusion Hb up to 10 mg/dl. Conclusions have diagnosis Hematemesis Melena et causa Erosive
gastritis in Ny. L women aged 68 years on the basis of history, physical examination, investigation, and has been treated by
medical and education.

Keywords: first attack of acute rheumatic fever, heart failure

Korespondensi: Milani Nur Fadila, S.Ked, alamat Jl Amir Hamzah No 2 Gotong Royong Bandarlampung, HP 082175274701,
e-mail milani_dila@yahoo.co.id


Pendahuluan keadaan gawat darurat yang memerlukan
Hematemesis atau muntah darah dan tindakan yang cepat dan tepat.1,2,16
melena atau berak darah merupakan Ada empat penyebab SCBA yang
keadaan yang diakibatkan oleh perdarahan paling sering ditemukan, yaitu ulkus
saluran cerna bagian atas (SCBA). peptikum, gastritis erosif, varises esofagus,
Hematemesis melena adalah salah satu dan ruptur mukosa esofagogastrika. Semua
penyakit yang sering dijumpai di bagian keadaan ini meliputi sampai 90 persen dari
gawat darurat rumah sakit. Sebahagian semua kasus perdarahan gastrointestinal
besar pasien datang dalam keadaan stabil atas dengan ditemukannya suatu lesi yang
dan sebahagian lainnya datang dalam pasti.1,3,14

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|109



Milani| Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan Riwayat Gout Atritis

Penegakan pasti etiologi hematemetis membeli ke apotik. Obat tersebut diminum


melena dilakukan dengan pemeriksaan setiap keluhan nyeri pada kaki pasien
endoskopi, sehingga diketahui letak kambuh selama 6 tahun terakhir.
perdarahan dan keparahannya.4,12,15 Riwayat hipertensi, kencing manis,
Di negara barat insidensi perdarahan penyakit hati dan kebiasaan minum alcohol
akut SCBA mencapai 100 per 100.000 serta merokok disangkal oleh pasien. Pasien
penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari telah pergi memeriksakan diri ke dokter
wanita.Insidensi ini meningkat sesuai ketika pertama kali menyadari BAB pasien
dengan bertambahnya usia. Di Indonesia hitam, namun pasien tidak sembuh sehingga
kejadian yang sebenarnya di populasi tidak kemudian memutuskan pergi ke Rumah
diketahui.21,23,25 Sakit Abdoel Moeloek setelah keluhan di
Berbeda dengan di negera barat alami 3 minggu untuk perawatan lebih
dimana perdarahan karena tuka k peptik lanjut. Pasien mengatakan bahwa
menempati urutan terbanyak maka di mempunyai riwayat sakit maag sejak usia
Indonesia perdarahan karena ruptura 30 tahun.
varises gastroesofageal merupakan Pada pemeriksaan fisik didapatkan
penyebab tersering yaitu sekitar 50-60 %, keadaan umum tampak sakit sedang,
gastritis erosiva hemoragika sekitar 25-30 %, penderita dengan kesadaran kompos
tukak peptik sekitar 10-15 %, dan karena mentis, status gizi penderita cukup, nadi 88
sebab lainnya < 5 %.3,5,18 x/menit irama regular, respirasi 20 x/mnt,
Tujuan penulisan jurnal ini adalah tekanan darah 120/70 mmHg, dengan suhu
untuk memahami definisi, etiologi, tubuh 37,1 oC. Pada pemeriksaan mata
patogenesis dan cara mendiagnosis didapatkan konjungtiva anemis, sklera
hematemesis melena serta mengetahui anikterik. Pada pemeriksaan dada
penatalaksanaan dan komplikasi didapatkan bentuk dada normal,
hematemesis dan melena. pergerakan napas kanan kiri simetris, tidak
ditemukan spider nevi, suara nafas
Kasus vesikuler, ronchi tidak ada, dan wheezing
Ny. L, perempua berusia 68 tahun, tidak ada. Suara jantung S1 dan S2 reguler,
datang ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek tidak ditemukan murmur. Pada
dengan keluhan buang air besar berwarna pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
kehitaman sejak 3 minggu yang lalu. BAB (THT) tidak ditemukan kelainan. Pada
kehitaman dialami sudah 8 kali dalam 3 pemeriksaan abdomen didapatkan adanya
minggu. Mual muntah juga dirasakan. nyeri tekan epigastrium, hepar dan lien
Muntah sudah dialami 3 kali dalam 3 minggu tidak teraba adanya massa maupun
kira kira masing-masing sebanyak 1 gelas perbesaran, tidak ada asites, bising usus
belimbing. Pasien merasakan nyeri pada normal.
bagian ulu hati dan bagian tengah perut Pada pemeriksaan ekstremitas tidak
terlebih jika ditekan, selain itu pasien juga didapatkan sianosis, tidak ditemukan
mengeluh badan terasa lemas disertai edema dan eritema palmaris. Pada
kepala pusing berkunang kunang, dada pemeriksaan rectal toucher tidak
sering sesak kalau kerja berat dan cepat didapatkan adanya benjolan, didapatkan
lelah. sedikit feses kehitaman. Serta didapatkan
Pasien mengaku mempunyai riwayat hasil tonus sfingter ani kuat, mukosa licin,
penyakit maag sejak usia 30 tahun, namun tidak terdapat benjolan.
semakin parah semenjak 6 tahun terakhir. Dari pemeriksaan laboratorium
Hal ini dirasakan sejak mempunyai sakit didapatkan hematologi hemoglobin (Hb) 6
asam urat dengan keluhan kakinya yang gr/dl, Ht 39,1 %, trombosit 182.000/uL,
nyeri dan kadang bengkak. Pasien meminum Leukosit 10.700/uL. Faal hati Serum
obat anti nyeri ibuprofen yang diberi dokter. Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)
Namun pasien tidak pernah kontrol secara 21 U/L, Serum Glutamic Piruvic
teratur dan tetap meminum obat tersebut Transaminase (SGPT) 20 U/L, fungsi ginjal
tanpa kontrol ke dokter. Pasien ureum 16 mg/dL, creatinin 0,9 mg/dL, asam
mendapatkan obat tersebut dengan

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|110



Milani| Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan Riwayat Gout Atritis

urat 7,0 mg/dL, dan gula darah sewaktu 115 10.700/uL. Faal hati SGOT 21 U/L, SGPT 20
mg/dL. U/L, fungsi ginjal ureum 16 mg/dL,
Penderita ditatalaksana secara non- creatinin 0,9 mg/dL, asam urat 7,0 mg/dL,
medikamentosa dan medikamentosa. dan gula darah sewaktu 115 mg/dL. Serta
Penatalaksanaan non-medikamentosa tidak ditemukan gejala dan tanda yang
antara lain bed rest, puasa hingga mengarah kepada penyakit hati kronis
perdarahan berhenti, dan diet cair. (ikterus, spider nevi, ascites, splenomegali,
Penatalaksanaan medikamentosa dengan eritema palmaris, edema tungkai).
cairan infus Ringer Laktat (RL) 20 Ada empat penyebab perdarahan
tetes/menit, dilakukan pemasangan. SCBA yang paling sering ditemukan, yaitu
Nasogastric tube (NGT), omeprazole tablet ulkus peptikum, gastritis erosif, varises
2x40 mg, transfusi sampai dengan kadar Hb esofagus, dan ruptur mukosa
10 mg/dl. Dilakukan pemantauan Hb. esofagogastrika. Pasien didiagnosis dengan
Pada follow up didapatkan cairan hematemesis melena et causa gastritis
dari NGT telah terlihat jernih dan dimulai erosive dengan adanya feses hitam seperti
diet cair pada hari keempat serta nyeri ulu ter tanpa disertai gejala dan tanda yang
hati dirasakan mulai berkurang. Pada hari mengarah pada penyakit hati kronis. Etiologi
ketujuh didapatkan hasil pemeriksaan Hb dapat berasal dari kelainan esofagus,
10,1 gr/dl dan tidak ada nyeri pada ulu hati, kelainan lambung, dan kelainan
serta nyeri tekan epigastrium didapatkan duodenum.4,5,7,15
hasil negatif. Gastritis dapat berkaitan dengan
konsumsi alkohol yang baru saja dilakukan
Pembahasan atau dengan penggunaan obat-obat
Melena adalah buang air besar antiinflamasi seperti aspirin atau ibuprofen.
berwarna hitam seperti ter yang berasal dari Pada kasus ini mengarah pada kelainan di
saluran cerna bagian atas. Yang dimaksud lambung yaitu adanya gastritis erosif atas
dengan saluran cerna bagian atas adalah dasar riwayat kebiasaan pasien obat anti
saluran cerna di atas ligamentum treitz, nyeri (NSAID) yaitu ibuprofen sejak 6 tahun
yakni dari jejunum proksimal, duodenum, yang lalu tanpa anjuran maupun kontrol ke
gaster, dan esophagus. Pada perdarahan dokter.
SCBA penting untuk dibedakan antara Obat NSAID adalah obat-obatan yang
perdarahan yang disebabkan oleh varises paling sering menyebabkan ulkus lambung
esofagus dan non-varises dikarenakan (ulcerogenic drugs). Obat lain yang dapat
perbedaan tatalaksana dan prognosis. menimbulkan hematemesis melena adalah
Pasien pada kasus ini di diagnosis golongan kortikosteroid, butazolidin,
hematemesis melena berdasarkan data reserpin, spironolakton, dan lain-lain.1,6,17
anamnesis dan pemeriksaan fisik dan Penderita ditatalaksana secara non-
penunjang. Pada anamnesis pasien medikamentosa dan medikamentosa.
mengeluhkan BAB kehitaman seperti ter Penatalaksanaan non medikamentosa
yang sulit disiram dengan air sejak 3 minggu antara lain bed rest, puasa hingga
yang lalu, muntah darah kehitaman, nyeri perdarahan berhenti, dan diet cair.
ulu hati, dan riwayat mengkonsumsi obat Penatalaksanaan medikamentosa dengan
arthritis gout yaitu ibuprofen sejak 6 tahun cairan infus RL 20 tetes/menit, dilakukan
yang lalu. Pasien memang memiliki riwayat pemasangan. NGT, omeprazole tablet 2x40
sakit maag sejak usia 30 tahun. Pada mg, transfuse sampai dengan kadar Hb 10
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva mg/dl. Dilakukan pemantauan Hb.
anemis dan terdapat nyeri tekan Pemasangan NGT dilakukan untuk
epigastrium. Pemeriksaan Rectal Toucher: mengevaluasi perdarahan yang sedang
terdapat feses berwarna hitam, dan tidak berlangsung.24
ada lender, sfingter ani kuat, mukosa Pada terapi medikamentosa diberikan
licin, tidak terdapat benjolan atau massa. omeprazole yang merupakan golongan
Dari pemeriksaan laboratorium Proton Pump Inhibitor (PPI). Obat golongan
didapatkan hematologi Hb 6 gr/dl, Ht 39,1 PPI mengurangi sekresi asam lambung
%, Trombosit 182.000/uL, Leukosit dengan menghambat enzim H+, K+,

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|111



Milani| Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan Riwayat Gout Atritis

Adenosine Triphosphatase (ATPase) yang 4. Ahlquist DA. Fecal blood levels in


merupakan enzim pemompa proton. health and disease: A study using
Dengan cara kerja secara selektif pada sel- Hemoguant. N Engl J Med. 2012;
sel parietal. Enzim pompa proton bekerja 312:1422.
memecah KH+ ATP yang kemudian akan 5. Asdie AH. Perdarahan Saluran
menghasilkan energi yang digunakan Makanan. Dalam: Isselbacher Kurt J,
untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli sel Braunwald Eugene, Wilson Jean D,
parietal ke dalam lumen lambung. Ikatan Martin Joseph B, Fauci Anthony S,
antara bentuk aktif obat dengan gugus Kasper Dennis L. Harrison: Prinsip-
sulfhidril dari enzim ini yang Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
menyebabkan terjadinya penghambatan Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada;
terhadap kerja enzim. Kemudian 1999. hlm. 259-62
dilanjutkan dengan terhentinya produksi 6. Astera IWM. Tata Laksana Perdarahan
asam lambung.8,10,13 Saluran Makan Bagian Atas : dalam
Diberikan transfusi sebagai terapi Gawat Darurat di Bidang Penyakit
anemia sampai dengan kadar Hb mencapai Dalam. Jakarta: EGC; 1999. hlm. 53-
10 mg/dl. Untuk mencegah terjadinya 62.
kegagalan sirkulasi dan mencukupi suplai 7. Bickley LS. The abdomen. Dalam:
oksigen ke jaringan.6,11,19 Bickley LS, ed. Bates guide to physical
examination and history taking. Edisi
Simpulan ke-8. New York: Lippincott Williams &
Diagnosis Hematemesis Melena e.c Wilkins; 2002. hlm. 317-66.
Gastritis erosif pada Ny.L perempuan 68 8. Dalton D. Comparative Audit of
tahun berdasarkan anamnesis, Gastrointestinal Bleeding and the Use
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. of Blood. UK: National Blood Services;
Namun masih perlu dilakukan pemeriksaan 2007
endoscopy sebagai pemeriksaan tambahan. 9. Davey P. Hematemesis & Melena:
Penatalaksanaan yang diberikan adalah dalam At a Glance Medicine. Jakarta:
medikamentosa dan edukasi. Erlangga. 2006. hlm. 36-7.
Penatalaksanaan medikamentosa dengan 10. Djumhana A. Perdarahan Akut Saluran
obat golongan PPI dan pemasangan NGT. Cerna Bagian Atas. Bandung: Pustaka
Terapi non farmakologi puasa dan Unpad; 2011.
pengaturan bentuk diet. 11. Hadi S. Perdarahan Saluran Makan:
Prognosis cukup baik dengan dalam Gastroenterologi. Bandung: PT
mempertimbangkan banyak factor yang Alumni. 2002. hlm. 281-305
mempengaruhi. Yaitu faktor kadar Hb waktu 12. Hastings G.E. Hematemesis & Melena:
dirawat, terjadi/tidaknya perdarahan dalam Kedaruratan Medik. Jakarta:
ulang, keadaan hati, seperti ikterus, dan FKUI; 2005.
ensefalopati.8,9,20 13. Koca T. A Case of Pediatric Henoch-
Schnlein Purpura with Severe
Daftar Pustaka Melena Treated by Plasmapheresis.
1. Adam V. Estimates of Costs of Turkey: Sumeral Delyman; 2015.
Hospital Stay for Varical and Non 14. Pagliaro LG, Damico L, Pasta F, Politi
Varical Upper Gastrointestinal G, Vizzini M, Traina, dkk. Portal
Bleeding. Value Health; 2008. Hipertension in Cirrhosis: Natural
2. Adi P. Pengelolaan Perdarahan History, Dalam: Bosch J, Groszmann
Saluran Cerna Bagian Atas: Ilmu RJ, Eds. Portal Hypertension
Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: FKUI; Pathophysiology and Treatment.
2006. Hlm. 289-97. London: Blackwell Scientific
3. Almani SA. Chirrosis of liver: etiology, Publications; 1994. hlm. 72-92.
complication, and prognosis. 15. Longo DL. Gastrointestinal bleeding.
Blackwell publishing; 2009. hlm. 65- Dalam: Fauci AS, Braunwald E, Kasper
79. DL, dkk. Harrisons manual of

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|112



Milani| Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan Riwayat Gout Atritis

medicine. Edisi ke-17. New York: 22. Sepe PS, Yachimski PS, Friedman LS.
McGraw Hill; 2009. hlm. 259-62. Gastroenterology. Dalam: Sabatine
16. Mazen A. Managing Acute Upper GI MS, ed. Pocket medicine. Edisi ke-3.
Bleeding, Preventing Recurrences. Lippincott Williams & Wilkins:
Clev Clin J Med; 2010. Philadelphia; 2008. hlm. 1-25.
17. Moradpour D. Chronic or recurring 23. Smyth EM. Drugs used in the
abdominal pain. In: Siegenthaler W, treatment of gastrointestinal diseases.
ed. Differential diagnosis in internal Dalam: Katzung BG, Masters SB,
medicine, from symptom to diagnosis. Trevor AJ, Basic & clinical
Edisi ke-1. New York: Thieme; 2007. pharmacology. Edisi ke-11. McGraw-
hlm. 273-99. Hill: China; 2009.
18. PB PAPDI. Standar Pelayanan Medik. 24. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A,
Jakarta: PB PAPDI; 2005. Marcellus SK, Siti S. Pengelolaan
19. Purwadianto A. Hematemesis & Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
Melena dalam Kedaruratan Medik. dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Binarupa Aksara; 2000. hlm. Jakarta: FK Universitas Indonesia
105-10 Jakarta; 2006. Hlm. 289-92
20. Robinson M. Mortality Risk Factor in 25. Tjokroprawiro A. dkk. Anemia
Acute Upper Gastrointestinal Hemolisis Dan Anemia Defisiensi Besi.
Bleeding. Indones J Gastroenterol. Surabaya; FK UNAIR; 2007. hlm. 143-
2012 8.
21. Richter JM, Isselbacher KJ. Prinsip Ilmu
Penyakit Dalam Harrison. Jakarta:
EGC; 1999. hlm. 259-62





























J Medula Unila|Volume 4|Nomor 2|Desember 2015|113

Das könnte Ihnen auch gefallen