Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
LINGUA
Anatomi dan kelainan lidah
Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL (K)
Kemal Luthfan Hindami, S. Ked.
Rohmah Ayu Wulandari, S. Ked.
Bonita Purnamasari, S. Ked.
2015
2
LINGUA 2015
Daftar Isi
ANATOMI DAN FISIOLOGI LIDAH...................................... 4
KELAINAN DAN PENYAKIT LIDAH .................................... 13
Kongenital................................................................... 14
A. Makroglossi .................................................... 14
B. Mikroglossi ..................................................... 16
C. Ankyloglossi .................................................... 18
D. Fissured tongue .............................................. 20
Lingkungan ................................................................. 23
A. Coated tongue ................................................ 23
B. Hairy tongue ................................................... 25
C. Scalloped tongue ............................................ 29
Infeksi ......................................................................... 30
A. Virus ................................................................ 30
B. Jamur .............................................................. 33
Neoplasma .................................................................. 36
Lain-Lain...................................................................... 42
A. Glossitis........................................................... 42
B. Median rhomboid tongue .............................. 43
C. Bald tongue .................................................... 46
D. Geographic tongue ......................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 51
3
LINGUA 2015
4
LINGUA 2015
5
LINGUA 2015
6
LINGUA 2015
7
LINGUA 2015
8
LINGUA 2015
9
LINGUA 2015
10
LINGUA 2015
11
LINGUA 2015
12
LINGUA 2015
13
LINGUA 2015
Kongenital
A. Makroglossi
Makroglossi adalah istilah yang
digunakan untuk menunjukkan lidah yang
membesar secara abnormal. Makroglossi
merupakan salah satu kelainan kongenital.
Indikator makroglossi adalah kesulitan
bicara, gigi-gigi yang bergeser, maloklusi
atau scalloped tongue. Seringkali daerah
lidah yang bersangkutan menunjukkan
papila-papila fungiformis yang membesar.
Terdapat 2 macam makroglossi yaitu
true dan relative. Disebut True macroglossia
jika hasil dari histologi yang abnormal
berkolerasi dengan temuan klinis yaitu
terdapat pembesaran lidah, contohnya
adalah pada penyakit malformasi vaskular,
14
LINGUA 2015
15
LINGUA 2015
Gambar 3 Makroglossi
B. Mikroglossi
Mikroglossi adalah kelainan kongenital
dengan bentuk lidah lebih kecil dari normal.
Kejadian ini jarang ditemukan, dapat
ditemukan pada sindrom Pierre Robin yang
merupakan kelainan herediter.
Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah
mengecil. Penyebabnya dapat berupa
16
LINGUA 2015
Gambar 4 Mikroglossi
17
LINGUA 2015
C. Ankyloglossi
Ankyloglossi adalah suatu kondisi yang
mengacu pada pendeknya frenulum lingual
secara kongenital atau perlekatan frenulum
yang meluas hingga mencapai ujung lidah,
mengikat lidah ke dasar mulut dan
membatasi pemanjangan lidah tersebut.
Ankyloglossi sering menyebabkan
diastema midline mandibular, kerusakan
periodontal lingual mandibular, kesulitan
menyusui, dan kesulitan bicara. Lidah tidak
dapat protrusi melewati insisivus dan tidak
dapat menyentuh palatum. Perlekatan dapat
terjadi sebagian atau seluruhnya. Perlekatan
sebagian lebih sering terjadi.
Ankyloglossi diklasifikasikan menjadi 4
tipe berdasarkan perlekatan frenulum di
18
LINGUA 2015
19
LINGUA 2015
Gambar 5 Ankyloglossi
D. Fissured tongue
Fissured tongue disebut juga lingua
fissurata, lingua plicata, scrotal tongue, dan
grooved tongue. Fissured tongue merupakan
malformasi klinis berupa alur-alur atau
20
LINGUA 2015
21
LINGUA 2015
22
LINGUA 2015
Lingkungan
A. Coated tongue
Coated tongue atau lidah berselaput
merupakan penampilan klinis pada dorsum
lidah yang tampak seperti tertutup oleh
lapisan berwarna putih, kuning, atau
kecoklatan, yang disebabkan oleh adanya
akumulasi bakteri, debris makanan, leukosit
dari periodontal, dan deskuamasi sel epitel.
Coated tongue akan menyebabkan
terjadinya penumpukan bakteri, bau mulut
dan sensasi rasa yang kurang peka pada
lidah.
Beberapa faktor predisposisi
terjadinya coated tongue yaitu, edentulous,
diet makanan lunak, oral hygiene yang buruk,
23
LINGUA 2015
24
LINGUA 2015
B. Hairy tongue
Hairy tongue adalah suatu keadaan
dimana terjadi pemanjangan secara
abnormal dari papila-papila filiformis yang
membuat dorsum lidah tampak seperti
berambut.
25
LINGUA 2015
26
LINGUA 2015
27
LINGUA 2015
28
LINGUA 2015
C. Scalloped tongue
Scalloped tongue adalah suatu
keadaan yang ditandai oleh lekukan-lekukan
pada tepi lateral lidah. Tekanan abnormal
dari gigi-gigi pada lidah mencetak pola
tertentu, yang tampak sebagai oval-oval
cekung yang dibatasi tepi seperti kerang
yang putih dan menimbul. Keadaan tersebut
biasanya bilateral, tetapi dapat unilateral
atau terisolasi pada daerah dimana lidah
berkontak erat dengan gigi-gigi.
Penyebabnya meliputi keadaan-
keadaan yang dapat menyebabkan tekanan
abnormal pada lidah seperti gesekan dari
lidah terhadap gigi dan diastema, kebiasaan
menjulurkan lidah, mengisap lidah, clenching
atau lidah yang membesar.
29
LINGUA 2015
Infeksi
A. Virus
Virus yang dapat menyerang lidah
adalah virus varicella zoster. Penularan HSV-
1 terjadi melalui kontak langsung maupun
tidak langsung dengan situs aktif terinfeksi
kulit. Setelah seseorang bisa terinfeksi virus,
seperangkat berikut gejala cenderung
muncul dalam tiga minggu.
30
LINGUA 2015
31
LINGUA 2015
32
LINGUA 2015
B. Jamur
Infeksi jamur pada lidah disebut
dengan candidiasis. Jika terjadi di mulut atau
tenggorokan orang dewasa disebut dengan
candidosis atau monilasis. Infeksi ini
disebabkan oleh salah satu spesies Candida,
terutama Candida albicans.
Candidiasis meliputi infeksi yang
berkisar dari ringan seperti sariawan mulut
dan vaginitis, sampai yang berpotensi
mengancam kehidupan manusia. Infeksi
Candida yang berat tersebut dikenal sebagai
candidemia dan biasanya menyerang orang
yang dalam kondisi sangat lemah imun,
seperti penderita kanker, AIDS, dan pasien
transplantasi.
33
LINGUA 2015
34
LINGUA 2015
Gambar 11 Candidiasis
35
LINGUA 2015
Neoplasma
Kanker lidah berkembang dari sel-sel
skuamosa. Sel-sel lidah normal yang tadinya
tumbuh dan membelah secara teratur dan
terkontrol menjadi tidak terkendali sehingga
akan terus tumbuh dan membelah, maka
terbentuklah massa jaringan yang abnormal,
disebut tumor lidah.
36
LINGUA 2015
37
LINGUA 2015
38
LINGUA 2015
39
LINGUA 2015
40
LINGUA 2015
41
LINGUA 2015
Lain-Lain
A. Glossitis
Glossitis merupakan infeksi dan
peradangan pada lidah. Glossitis dapat
terjadi akut atau kronis. Penyakit ini juga
merupakan kondisi murni dari lidah sendiri
atau merupakan cerminan dari penyakit
tubuh yang penampakannya ada pada lidah.
Glositis dapat menyerang semua umur.
Penyakit ini sering pada laki-laki
dibandingkan perempuan. Dalam beberapa
kasus, glossitis dapat mengakibatkan
pembengkakan lidah parah
yangmenghalangi jalan napas, sebuah
darurat medis yang membutuhkan
perhatian segera.
42
LINGUA 2015
Gambar 13 Glossitis
43
LINGUA 2015
44
LINGUA 2015
45
LINGUA 2015
C. Bald tongue
Bald tongue merupakan kelainan
lidah yang mempunyai gambaran klinis
berupa tidak adanya papila filiformis pada
lidah yang mengakibatkan permukaan lidah
menjadi licin dan berwarna merah yang
disertai rasa sakit. Kondisi ini menyebabkan
terganggunya fungsi pengecapan dan dapat
juga menimbulkan sensasi terbakar pada
lidah.
Atropi papila lidah dapat disebabkan
oleh trauma kronis, anemia defisiensi besi,
defisiensi vitamin B, defisiensi nutrisi, infeksi
bakteri seperti Treponema pallidum, virus
seperti HIV, atau jamur seperti candida sp.
Faktor lain yang menyebabkan
kelainan ini adalah alkohol, penyakit Crohn,
46
LINGUA 2015
47
LINGUA 2015
D. Geographic tongue
Geographic tongue merupakan suatu
kelainan pada permukaan lidah berupa
daerah kemerahan, tidak berpapila dengan
penipisan epitel dorsal lidah, biasanya
dikelilingi zona sempit dari papila yang
beregenerasi, berwarna lebih putih dari
daerah yang dikelilinginya.
48
LINGUA 2015
49
LINGUA 2015
50
LINGUA 2015
DAFTAR PUSTAKA
Bouquot, Brad.; Dougas, D.; Jerry E. 2002. Oral and
Maxillofacial Pathology. Philadelphia : W.B.
Saunders.
Cawson, R.A.; Odell, E.W. 2002. Cawson’s Essentials
of Oral Pathology and Oral Medicine.
Edinburgh: Churchill Livingstone.
Guyton, A.C. 1995. Fisiologi manusia dan mekanisme
penyakit 3rd ed. Jakarta: EGC.
Rajendran, R. 2009. Shafer’s Texboo of Oral
Pathology. India : Elsevier.
Scully, Crispian. 2008. Oral and Maxillofacial
Medicine: The Basis of Diagnosis and
Treatment. Edinburgh: Churchill Livingstone.
Treister, N.S.; Bruch, J.M. 2010. Clinical Oral
Medicine and Pathology. New York : Humana
Press.
51