Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sudah bukan berpusat pada guru, tetapi siswa diminta untuk menemukan
besarnya. Di sini guru harus pintar dan kreatif dalam menemukan media
segala seuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu
efektif.
media pembelajaran ada 4 jenis yaitu; I) Media Audio, II) Media Visual, III)
pikir guru dan siswa. Guru kreatif dalam pemanfaatannya, dan tentunya guru
tidak perlu terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menjelas. Dan siswa,
1
2
sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-
mencari model dan jenis media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian
dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Umum
2. Rumusan Khusus
visual ?
3
multimedia ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Guru
penelitian ini untuk guru adalah agar guru mampu memanfaatkan media
harapan peneliti agar guru tidak banyak membuang waktu yang lama
untuk berceramah.
2. Untuk Siswa
4
tiap materi yang diajar dan lebih memahami lagi ketika dijelaskan dengan
bantuan media pembelajaran. Selai itu manfaat lain agar siswa termotivasi
A.Deskprisi Teoritik
fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga
keras itu.
yang terlalu besar seperti sistem tatasurya, terlalu kecil seperti virus.
6
a) Media Audio
(Munadi,2008).
menari, dan tentu tidak lari jauh dengan tujuan utamanya untuk
proses pembelajaran.
Dengan media ini pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat
karena itu, dengan gambar ini, siswa dituntut untuk dapat memahami
gambar itu.
c) Media Audio-visual
ditampilkan.
8
d) Media Multimedia
dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak dan
komputer yaitu ms. Power Point. Sehingga, guru tidak terlalu banyak
mereka.
jenis media yang menjadi satu paket setting media yang digunakan dalam
1 Muaro Bungo.
akan merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan antara teori dan
A. Pendekatan Penelitian
fenomena tunggal (the case) yang dibatasi oleh waktu, aktivitas dan
yang diteliti secara tepat.Jika dibandingkan dengan studi empiris, studi kasus
yang sedang terjadi namun tidak jelas batasan antara fenomena dan
konteksnya (Yin, 2003 : 13). Sehingga terlihat bahwa studi kasus melihat dan
dan fenomenanya. Dengan begitu kita dapat mengetahui seberapa kuat relasi
menggunakan satu kasus atau lebih untuk membuktikan teori yang terjadi
dari itu studi kasus sangat dibutuhkan terutama dalam penelitian ini, karena
B. Subjek Penelitian
seorang guru, di sini guru bisa disebut sebagai pelaku utama (the main actor)
sini sangatlah penting, bagaimana cara seorang guru menjelaskan materi ajar
itu dengan efektif dan efesien yang dapat membuat siswa memahami materi
yang diajarkan.
adalah, karena siswa merupakan sasaran dan penentu keberhasilan apa yang
sudah dikerjakan seorang guru. Apakah dengan media yang telah diberikan
evaluasi atau tes, yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai keberhasilan seorang guru dalam
kepada 2 subjek yaitu guru dan siswa. Untuk memperoleh data yang real,
yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri. Karena sesuai
tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti mengambil metode
2. Metode Observasi
metode ini.
3. Metode Dokumentasi
dengan data yang memperkuat apa yang telah diwawancara dan diamati.
Jadi di sini, tak ada dugaan mengada-ada data ketika disertai dengan wujud
Masalah
audio? pemahaman
pembelajaran jenis
media
audio?
visual? pemahaman
pembelajaran jenis
media
visual?
pembelajaran jenis
media
audio-visual?
pembelajaran jenis
media
multimedia?
media audio?
media visual?
media audio-visual?
media multimedia?
18
untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian
1. Mengorganisasikan Data
secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis
data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul
di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman
dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan
subjek.
Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali
berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga
dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
yang telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari
yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdpat hal-hal yang
menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan
Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan
saran.
kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang
dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari
Sebagai berikut :
bahwa yang berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur.
Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang
tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik
b. Triangulasi data
dari satu subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.
c. Triangulasi Pengamat
d. Triangulasi Teori
ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan
e. Triangulasi metode
akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian
yang sama.
23
4. Keajegan (Reabilitas)
dilakukan sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini menujukan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
Persada Press
YA3