Sie sind auf Seite 1von 49

PROGRAM MALARIA

PERDHAKI

GF ATM – NFM
2018 - 2020
OUTLINE

• Sekilas Pengenalan PERDHAKI


• Latar Belakang Keterlibatan PERDHAKI
• Tujuan Umum Program
• Tujuan Khusus Program
• Sekilas pengenalan struktur Program
• Strategi Program malaria PERDHAKI
• UKBM sebagai ujung tombak pelaksanaan
program malaria PERDHAKI
• Kemitraan dan Kesinambungan Program
SEKILAS TENTANG PERDHAKI

• Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia


• Didirikan tanggal 22 Juli 1972,
• Asosiasi dari Karya Kesehatan Katolik di Indonesia
• Unit Kesehatan Anggota Perdhaki adalah Rumah
Sakit, Balai Pengobatan, Rumah/Klinik Bersalin
• Pada waktu ini ada 440 Unit Kesehatan anggota
Perdhaki diseluruh Indonesia
VISI PERDHAKI

Terwujudnya akses masyarakat kepada pelayanan


kesehatan yang berkualitas dan berbela rasa,
melalui jejaring pelayanan kesehatan yang
efektif.
MISI PERDHAKI

• Meningkatkan koordinasi dan kerjasama


berlandaskan communio antar anggota dan wilayah
• Meningkatkan kapasitas unit anggota dalam upaya
mencapai layanan yang berkualitas dan terjangkau
• Mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan dgn
semangat cinta kasih dan berbela rasa sesuai
dengan nilai2 Kristiani
• Berperan aktif dalam upaya pembangunan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
darurat
• Mengembangkan jalinan kerjasama dengan pihak
lain yg terkait
NILAI DASAR PERDHAKI

• Hormat kepada kehidupan dan martabat


manusia
• Semangat cinta kasih dan berbela rasa
• Berpihak kepada orang kecil dan menderita
• Bersikap dan bertindak profesional
• Kerjasama dalam jaringan karya kesehatan
LATAR BELAKANG KERJASAMA

• Perdhaki menghimpun karya kesehatan katolik untuk


berperanserta membangun kesehatan bangsa (43 tahun-jaringan 90
RS dan 350 klinik; option for the poor). Punya 33 perdhaki
wilayah.
• Perdhaki teridentifikasi dalam ronde-8 dan menjadi PR GF-Mal
2010-2014 di KalSul.
• Kinerja perdhaki di KalSul baik dg unit pelayanan kesehatannya
dan pelibatan masyarakat dengan posmaldes & bermitra dengan
hierarki gereja termasuk Pelkesi (3 semester B1, lalu 6 semester
berikutnya A1 dan A2)
• Dicalonkan untuk GF-Malaria di KTI oleh TWG & CCM, dan
lulus menjadi PR bersama dengan PR kemenkes.
PERANAN PERDHAKI DALAM PENURUNAN KASUS MALARIA

1. Memperkuat penemuan kasus impact insidensi


desa/puskesmas/kabupaten
2. Menggerakkan masyarakat : vector control & treatment seeking
behavior impact perubahan lingkungan dan perilaku masyarakat
3. Penguatan jejaring layanan pemerintah – swasta (tatalaksana,
quality assurance laboratorium)
251 Kabupaten Tanpa Penularan Malaria di LUAR KTI
Kebijakan Pengendalian Malaria
1. Pengendalian malaria dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi yaitu
kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program
2. Promosi program dilakukan dengan memanfaatkan Forum Kemitraan /Lintas
Sektor dan Memperkuat inisiatif Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat. (c/
Posmaldes, JMD).
3. Pencegahan penularan malaria melalui manajemen vektor terpadu dan upaya
yang lain yang terbukti efektif, efisien, praktis dan aman.
4. Diagnosis Malaria harus dilakukan dengan konfirmasi Laboratorium
mikroskop atau tes diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test /RDT)
5. Pengobatan menggunakan Terapi kombinasi berbasis Artemisin (Artemisinin
Based Combination Therapy /ACT) sesudah konfirmasi laboratorium.
6. Layanan tatalaksana kasus malaria dilaksanakan oleh seluruh fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan dilakukan secara terintegrasi ke dalam sistem
layanan kesehatan dasar
STRATA TUJUAN STRATEGI
API > 5 (wilayah ∙ Menurunkan angka ∙ Meningkatkan cakupan LLINs
akselerasi) kesakitan (API<5) ∙ Mengintensifkan penyemprotan rumah secara selektif.
∙ Menurunkan kematian ∙ Meningkatkan perlindungan kelompok rentan malaria (ibu hamil dan balita)
akibat malaria di seluruh integrasi dengan program KIA, imunisasi dan MTBS
wilayah kabupaten ∙ Meningkatkan cakupan deteksi dini dan pengobatan yang tepat
∙ Menguatkan surveillan malaria
∙ Mengintensifkan pengendalian vektor lainnya sesuai dengan situasi epidemiologi
setempat.

API 1 – 5 (wilayah ∙ Menurunnya API ∙ Membuat peta stratifikasi desa


intensifikasi) menjadi <1 ∙ Mengidentifikasi wilayah dan kelompok berisiko beserta dinamika penularan.
∙ Mengurangi jumlah Kelopok bekerja meliputi pekerja hutan, pertambangan, perkebunan, tambak,
fokus aktif malaria lagoon, rawa, pemukiman transmigran dan daerah evakuasi di area bencana
∙ Melakukan intervensi pencegahan dan pengendalian pada populasi beresiko
∙ Peningkatan deteksi kasus secara aktif
∙ Penguatan surveilans malaria
∙ Pemantapan mutu diagnostic

API< 1 (wilayah Tercapainya status wilayah ∙ Menguatkan sistem kewaspadaan dini dan respon cepat
eliminasi) eliminasi malaria dimana ∙ Menanggulanggi fokus aktif (lokasi yang masih ditemukan kasus indigenous)
tidak ada kasus indigenous
selama tiga tahun
berturut-turut .
Bebas : • Mencegah penularan ∙ Peningkatan surveilans migrasi
Tidak ada Penularan kembali ∙ Penguatan jejaring kerja dalam penemuan dan tata laksana kasus
Setempat Selama Tiga • mempertahankan status ∙ Pemetaan daerah reseptif, surveilans dan pengendalian vektor
Tahun Berturut-turut bebas malaria ∙ Pencegahan penularan kembali
ANGKA KEJADIAN MALARIA DI PROVINSI PAPUA
ANGKA KEJADIAN MALARIA DI PROVINSI PAPUA BARAT
ANGKA KEJADIAN MALARIA DI PROVINSI NTT
ANGKA KEJADIAN MALARIA DI PROVINSI MALUKU
ANGKA KEJADIAN MALARIA DI PROVINSI MALUKU UTARA
Tujuan Umum Program
(mengacu pada tujuan nasional)

Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian


akibat malaria dengan cara menurunkan penularan
malaria ke tingkat yang paling rendah melalui
intervensi epidemiologi yang tepat.
Tujuan Khusus Program
(mengacu pada tujuan nasional)
1. Memperluas akses diagnosa dini kasus malaria menggunakan
Tes Mikroskop/RDT dan pengobatan malaria yang tepat
dengan menggunakan obat anti malaria rekomendasi WHO
(ACT/DHP) pada seluruh penduduk berisiko termasuk ibu
hamil dan anak balita.
2. Meningkatkan cakupan serta penggunaan kelambu anti
nyamuk pada penduduk berisiko.
3. Memperbaiki surveilans dan pelaporan guna memperbaiki
manajemen (termasuk investigasi wabah dan pengendalian),
sehingga investigasi wabah secara rutin dilakukan dalam
waktu 24 jam dan lebih dari 90% fasilitas kesehatan dapat
melaporkannya tepat waktu.
4. Melalui advokasi, meningkatkan dukungan untuk
pengendalian malaria di tingkat masyarakat,
kabupaten, provinsi, dan nasional sehingga kontribusi
dari kabupaten dan provinsi terhadap pengendalian
malaria dapat meningkat saat berakhirnya dana
bantuan program.

5. Penguatan dan perbaikan manajemen program


malaria di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten.
Strategi Program Malaria
1. Parasit Malaria yg ada di dalam tubuh manusia/penderita
“diberantas” dengan OAM
2. Mencegah gigitan nyamuk (jenis Anopheles) dengan
penggunaan kelambu.
3. Memberantas tempat perindukan/perkembang-biakan
nyamuk (jenis Anopheles)
4. Menjalin kerjasama dgn DinKes /Puskesmas setempat,
agar ada dukungan logistik (OAM, RDT, kelambu)
teratur & berkelanjutan, kerjasama dgn lembaga lain &
kerjasama lintas sektor.
Organisasi Pengelola Program
• SSR (Sub Sub Recipient) ➔ 35 SSR
• Mengkoordinir & mengelola beberapa UPK dan UKBM di
suatu wilayah tertentu (satu atau beberapa kabupaten)
• SR (Sub Recipient) ➔ 8 SR
• Mengkoordinir & mengelola beberapa SSR di suatu wilayah
tertentu (satu propinsi, 2 propinsi, setengah/sepertiga propinsi)
• PR (Principal Recipient)
• Mengkoordinir & mengelola beberapa SR di seluruh Indonesia
Timur (5 propinsi)
Cakupan Sub Sub Recipient (SSR)

UKBM

UKBM
UPK

UPK
UPK
CSO
KOORDINASI dgn DINKES
UKBM dan UPK Sebagai Ujung Tombak Dalam
Pelaksanaan Program Malaria

UKBM
UPK
(Pasif dan Aktif)
(Pasif/Didalam gedung)

Penemuan
Penemuan Distribusi
kasus Monitoring
kasus kelambu
malaria + ketaatan
malaria + untuk ibu
Pengobatan penggunaa
Pengobatan hamil dan
terstandard n kelambu
terstandard bayi
KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
UPK
No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line
Distribusi kelambu berinsektisida untuk ibu
N/A hami dan bayi yang datang ke UPK ketika UPK SSR Rutin
pelayanan ANC dan EPI
Pemeriksaan mikroskopis / RDT untuk
N/A UPK SSR Rutin
penegakkan diagnosa kasus malaria di UPK

Pengobatan kasus positif malaria


N/A terkonfirmasi mikroskopis / RDT UPK SSR Rutin
menggunakan OAM di UPK
Pengiriman Laporan dari UPK ke SSR/SR dan
1 UPK SSR Bulanan
Dinkes Kabupaten/Kota
KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
UKBM
No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line
Penemuan Kasus secara
5 UKBM SSR 2 x per bulan
Aktif (Outreaching)
Pemeriksaan RDT di
6 UKBM SSR Rutin
UKBM
3 Bulan sekali
Penyuluhan di 2018: 4 x
7 UKBM SSR 2019: 3 x
Masyarakat
2020: 2 x
Pertemuan Internal di
8 UKBM SSR Per bulan
UKBM
KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
CSO
No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line
Pertemuan di Tingkat
9 CSO SSR 1x
Kabupaten untuk CSO

Per tahun dengan


10 Pelatihan PLA oleh CSO CSO SSR
target 5 desa

11 Monitoring PLA oleh CSO CSO SSR 6 bulan sekali


KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
SSR

No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line

per bulan ke UKBM


28 Supervisi SSR ke Unit Pelaksana SSR SSR UPK dan CSO
(terpilih)

Pertemuan Koordinasi di Tingkat


31 SSR SSR 1 tahun sekali
SSR
KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
SSR/SR
No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line
Kunjungan Expertise Malaria ke UPK
Expert
2 untuk Penegakan Tatalaksana Kasus SSR/SR 1 x per SR per semester
Malaria
Malaria
1 x per SR per semester
3 Workshop untuk Jejaring Internal SSR SSR/SR

1 x per SR per semester


4 Workshop untuk Jejaring Eksternal SSR SSR/SR

Quality assurance of microscopic test -


52
transportation Croschecker SSR/SR
Rutin
Quality assurance of microscopic test - (CC) SSR/SR
53
incentive
KEGIATAN PROGRAM MALARIA PERDHAKI
TAHUN 2018 - 2020
SR
No
Budget Kegiatan Pelaksana PIC Frekuensi
Line
19 Pelatihan Petugas Laboratorium di UPK SR SR 1 x Tahun 2019
22 Pelatihan Perawat dan Bidan SR SR 1 x Tahun 2019
23 Pertemuan dengan UPK SR SR 1 x per tahun

25 Pertemuan Monitoring dan Evaluasi di SR SR SR 1 x per tahun


Supervisi SR ke beberapa SSR / Unit 6 bulan sekali, kecuali
27 SR SR
Pelaksana M&E per 3 bulan
30 Pertemuan Koordinasi di Tingkat SR SR SR 1 x per tahun
1 x per tahun
54 Malaria Day SR SR
OUTPUT

No Nama Indikator Output Keterangan

1 Jumlah kelambu anti nyamuk yang a. Indikator ini bersumber dari laporan distribusi
didistribusikan kepada kelompok Kelambu ANC/EPI yang diberikan secara pasif
berisiko Ibu hamil dan Bayi Imunisasi di UPK.
lengkap pada saat kunjungan
pemeriksaan kehamilan (ANC) dan b. Kelambu diberikan kepada ibu hamil saat
Imunisasi (EPI) kunjungan pertama dengan atau tanpa melalui
skrining malaria.
OUTPUT (Lanjutan)

No Nama Indikator Output Keterangan


2 Persentase jumlah kasus suspek a. Indikator ini bersumber dari laporan penemuan kasus
malaria yang dites RDT di demam malaria yang dilakukan UKBM dengan cara
UKBM pasif dan aktif.
b. Ditargetkan semua kasus demam curiga malaria yang
ditemukan oleh UKBM dites RDT (100%).
OUTPUT (Lanjutan)

No Nama Indikator Output Keterangan


3 Persentase jumlah kasus suspek a. Indikator ini bersumber dari laporan bulanan
malaria yang dites pemeriksaan mikroskopis / RDT dari 108 UPK di
Mikroskopis/RDT di UPK KTI.
b. Ditargetkan semua kasus demam malaria yang
datang ke UPK dites Mikroskopis / RDT (100%).
c. Untuk BP/RB/Klinik yang tidak mempunyai
Mikroskop akan diberikan RDT.
OUTPUT (Lanjutan)

No Nama Indikator Output Keterangan

4 Persentase kasus positif malaria konfirmasi Ditargetkan semua kasus positif malaria yang
dengan RDT yang diberikan pengobatan dites RDT di UKBM diobati dengan obat anti
anti malaria lini pertama* di UKBM malaria lini pertama (100%).

5 Persentase kasus positif malaria konfirmasi Ditargetkan 100% kasus positif malaria yang
dengan Mikroskopis / RDT yang diberikan dites Mikroskopis / RDT di UPK diobati dengan
pengobatan anti malaria lini pertama di obat anti malaria lini pertama.
UPK

*Pengobatan lini pertama → ACT/DHP + Primakuin


OUTPUT (Lanjutan)

No Nama Indikator Output Keterangan

6 Persentase UPK dan UKBM yang a. Indikator ini dihitung berdasarkan jumlah UPK dan
mengirimkan laporan tepat waktu UKBM yang mengirimkan laporan pemeriksaan
setiap bulan setiap bulannya.
b. Ditargetkan 100% dari total UPK dan UKBM
dapat mengirimkan laporan tepat waktu sejak tahun
pertama.

7 Persentase UPK yang melaporkan a. Indikator ini ditargetkan dari 108 UPK.
tidak kehabisan (stock-out) obat anti b. Ditargetkan 100% UPK melaporkan tidak
malaria lini pertama selama 7 hari kehabisan obat anti malaria lini pertama sejak
berturut-turut dalam kurun waktu 3 tahun pertama.
bulan terakhir.
OUTCOME

No Nama Indikator Outcome Keterangan


1 Proporsi penduduk yang tidur dibawah kelambu anti a. Indikator ini diukur oleh
nyamuk pada malam sebelumnya MoH pada tahun pertama
2 Proporsi anak balita yang tidur dibawah kelambu anti dan tahun ketiga program
nyamuk pada malam sebelumnya melalui survey KAP
(Knowledge, Attitude,
3 Proporsi ibu hamil yang tidur dibawah kelambu anti Practice)
nyamuk pada malam sebelumnya
4 Proporsi KK yang memiliki sedikitnya 1 kelambu anti b. Ditargetkan pada akhir
nyamuk per 2 orang anggota KK tahun ketiga, proporsi
semua indikator outcome
5 Proporsi penduduk yang menggunakan kelambu anti mencapai 90%.
nyamuk dibandingkan dengan penduduk yang memiliki
kelambu anti nyamuk
INDIKATOR OUTPUT DAN TARGET
2018-2020
SR PW MALUKU SR PW KA KUPANG SR PW KA ENDE
NO INDIKATOR OUTPUT
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020
Kelambu ANC dan EPI 119 119 119 451 451 451 402 402 402
1
Pemeriksaan di UKBM 5.955 5.360 4.824 4.787 4.308 3.878 9.039 8.135 7.321
2
Pemeriksaan di UPK 6.411 5.770 5.193 29.930 26.937 24.244 21.973 19.776 17.798
3
Pengobatan di UKBM 674 607 546 248 223 201 262 235 212
4
Pengobatan di UPK 1.086 978 880 7.254 6.528 5.875 3.027 2.724 2.452
5
Jumlah Laporan yang Masuk 25 25 25 62 62 62 65 65 65
6
Jumlah UPK yang tidak Stok 10 10 10 37 37 37 40 40 40
7 Out
INDIKATOR OUTPUT DAN TARGET
2018-2020
SR PW KMS SR YCTP SR WVI
NO INDIKATOR OUTPUT
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020
Kelambu ANC dan EPI 9 9 9 239 239 239 211 211 211
1
Pemeriksaan di UKBM 2.905 2.489 2.084 17.492 14.983 12.534 40.920 34.290 27.688
2
Pemeriksaan di UPK 875 787 709 49.821 44.839 40.355 21.446 19.301 17.371
3
Pengobatan di UKBM 310 262 214 3.545 3.084 2.643 6.284 5.300 4.326
4
Pengobatan di UPK 104 94 85 15.221 13.699 12.329 3.832 3.449 3.104
5
Jumlah Laporan yang Masuk 17 17 17 41 41 41 44 44 44
6
Jumlah UPK yang tidak Stok 2 2 2 6 6 6 3 3 3
7 Out
INDIKATOR OUTPUT DAN TARGET
2018-2020
SR MANOKWARI SR MERAUKE
NO INDIKATOR OUTPUT
2018 2019 2020 2018 2019 2020
Kelambu ANC dan EPI 402 402 402 87 87 87
1
Pemeriksaan di UKBM 4.686 3.966 3.256 20.372 17.066 13.773
2
Pemeriksaan di UPK 21.973 19.776 17.798 12.044 10.840 9.756
3
Pengobatan di UKBM 654 554 455 3.027 2.547 2.070
4
Pengobatan di UPK 3.027 2.724 2.452 8.264 7.437 6.694
5
Jumlah Laporan yang Masuk 16 16 16 34 34 34
6
Jumlah UPK yang tidak Stok Out 1 1 1 9 9 9
7
MANAJEMEN DATA
PENCATATAN DAN PELAPORAN
DATA DI UPK, UKBM DAN CSO

PENGUMPULAN, PENGECEKAN KUALITAS DAN


SINKRONISASI DATA OLEH SSR

KOMPILASI DAN PENGOLAHAN DATA OLEH SSR DAN SR

ANALISIS DATA OLEH SSR DAN SR

PELAPORAN DAN PENYIMPANAN


DATA OLEH SSR DAN SR
GLOBAL FUND

Hari ke 45 setelah periode pelaporan

PR
TANGGAL
PELAPORAN setiap Tgl 15 bulan berikutnya
SR

setiap Tgl 10 bulan berikutnya


SSR
DINKES
setiap Tgl 5 bulan berikutnya PUSKESMAS
KAB/KOTA
UPK UKBM
ALUR KOORDINASI DAN PELAPORAN
Prinsip Pemberdayaan UKBM selama
Program

1. Sesuai dengan ajaran sosial gereja → membawa pembaharuan dan


perubahan.
2. Menggunakan kearifan dan potensi lokal.
3. Ada tahapan untuk menumbuhkan komitmen dan partisipasi
masyarakat.
4. Peduli terhadap kesehatan balita menggunakan pendekatan
Manajemen Terpadu Balita Sakit berbasis Masyarakat (MTBS-M).
5. Ada keterbatasan kesempatan intervensi untuk pemberdayaan
(pendampingan 1 x sebulan) dan kegiatan advokasi/penyuluhan (4 x
setahun).
6. Berorientasi pada kesinambungan kegiatan di UKBM pasca program.
Peran UKBM dalam Program Malaria
1. Memutuskan mata rantai penularan malaria setempat
dengan:
a. Melakukan penemuan kasus dan pengobatan malaria
terstandar secara pasif dan aktif (outreaching).
b. Memotivasi dan memonitor penggunaan kelambu oleh
warga.
c. Memotivasi warga untuk memperhatikan lingkungan agar
tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.
2. Mengupayakan dukungan dari toma, toga dan tokoh adat
dengan:
a. Memberikan advokasi/penyuluhan
b. Mengundang toma/Toga/tokoh adat dalam pertemuan
internal pengurus UKBM
3. Mengupayakan keterpaduan penanggulangan malaria di desa
dengan pemantauan balita sakit berbasis masyarakat.
Keberhasilan dan Kesinambungan UKBM
• Pengurus UKBM solid dan tetap mempunyai motivasi dedikasi
untuk meneruskan kegiatan kemanusiaan pasca program.
• Ketaatan warga menggunakan kelambu meningkat.
• Endemisitas malaria di masing-masing UKBM menurun dalam
waktu 3 tahun.
• Punya data rutin penemuan kasus malaria yang dapat
membuktikan penurunan angka kesakitan.
• Pengurus UKBM merasa bangga punya pengalaman dan kekayaan
pelayanan kemanusiaan bagi sesama (intelectual property).
• Koordinasi berjalan di tingkat Propinsi, kabupaten, puskesmas:
dalam pemanfaatan kelambu, penemuan kasus malaria,
penemuan kasus diare dan ISPA.
• Memanfaatkan sumber daya setempat untuk kesinambungan
UKBM.
RATING

❖ SEMESTER 1 PERIDOE 1 JANUARI SD 30 JUNI 2015 : B1


❖ SEMESTER 2 PERIODE 1 JULI SD 31 DESEMBER 2015 : B1
❖ SEMESTER 3 PERIODE 1 JANUARI SD 30 JUNI 2016 : B1
❖ SEMESTER 4 PERIODE 1 JULI sd 31 DESEMBER 2016 : A2
❖ SEMESTER 5 PERIODE 1 JANUARI SD 30 JUNI 2017 :

=> MENUNGGU MANAGEMENT LETTER

Das könnte Ihnen auch gefallen