Sie sind auf Seite 1von 12

TUGAS KIMIA ORGANIK

SENYAWA KIMIA ALKANA

DISUSUN OLEH :

1. ALFIYAH NAJMI

2. ARBI ARBA’A HERMAWAN

3. FARAH AULIA

4. MERTWYSEF DEVRAJ

DOSEN PENGAMPU :

Drs. IRDONI, HS. MS

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU
TAHUN PA 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami


menyelesaikan tugas ini dengan judul “Senyawa Kimia Alkana” dengan penuh kemudahan.
Tanpa bantuannya, mungkin penyusun tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini berisi tentang materi-materi yang berhubungan dengan alkana, mulai dari
pengertian hingga manfaat dari senyawa alkana.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah meridhai usaha
kita.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pekanbaru, Oktober 2017

Penyusun
Alkana
a. Definisi

Alkana (Parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh. Senyawa ini tidak
bereaksi dengan hidrogen. Alkana termasuk senyawa alifatik (tidak mengandung
kerangka struktur yang berbentuk cincin aromatik). Dengan kata lain, alkana adalah
sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal.

b. Rumus Umum

Senyawa alkana memiliki rumus umum sebagai berikut :

CnH2n+2
c. Tata Nama Senyawa Alkana

Alkana diberi nama menggunakan kata Greek sesuai dengan jumlah atom karbon,
ditambah akhiran –ana sebagai identifikasi molekul alkana.

1). Penamaan umum

Jika alkana berantai lurus, penamaannya sangat sederhana. Kita hanya perlu
menamai senyawa berdasarkan umlah atom C lalu di beri akhiran –ana. Berikut
penamaan dari umlah atom C.

Jumlah Atom C Nama Senyawa

1 Meta

2 Eta

3 Propa

4 Beta

5 Penta

6 Heksa

7 Hepta

8 Okta

9 Nona

10 Deka

Contoh :

- CH4 = Metana

- C2H6 = Etana

- C3H8 = Propana

- Dst

2). Penamaan Menurut Sistem IUPAC

Sistem IUPAC menggunakan rantai karbon yang paling panjang sebagai nama
pokok/utama, yang diberi nomor untuk menentukan letak rantai cabang atau
substituen yaitu gugus yang menggunakan atom hidrogen.

Berikut merupakan aturan penamaan menurut sistem IUPAC :


1. Tentukan rantai karbon yang paling panjang dan gunakan rantai karbon yang
paling panjang tersbut sebagai nama pokok senyawa.

2. Pemberian nomor pada rantai yang paling panjang dimulai dari ujung rantai
yang paling dekat dengan substituen (gugus yang terikat pada rantai pokok).

3. Nama gugus-gugus substituen yang terikat pada rantai yang paling panjang
sebagai gugus alkil.

4. Bila terdapat dua substituen atau lebih, maka susunlah berdasarkan urutan
abjad.

Contoh :

CH2 CH3

CH3 CH CH2 CH3

3-metil-propana

d. Sifat Fisika dan Kimia Alkana

1). Sifat Fisika Alkana :

- Bentuk alkana pada suhu kamar dengan rantai C1 – C4 adalah gas, C4 – C17
adalah cair dan >C18 adalah padat.

- Sukar larut dalam air, tetapi cenderung larut pada pelarut nonpolar.

- Semakin panjang rantainya, semakin tinggi titik didihnya.

- Lebih ringan daripada air.

2). Sifat Kimia Alkana :

- Kurang reaktif.

- Bereaksi dengan oksigen (oksidasi) menghasilkan karbondioksida (jika


oksigen memadai) dan menghasilkan karbon (jika oksigen kurang).

- Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen, atom-atom H pada alkana akan


mudah melakukan substitusi (penukaran) oleh atom atom halogen.

- Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi.

e. Manfaat Senyawa Alkana


1. Bahan Bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin dan solar
2. Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan
sebagai pelarut dalam industri atau pencucian kering ( dry cleaning ).
3. Sumber hidrogen, Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen
dalam industri, misalnya industri amonia dan pupuk.
4. Pelumas, Pelumas adalah suku tinggi ( jumlah atom karbon tiap molekul cukup
besar, misalnya C18H38
5. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan
bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam
cuka dan lain-lain.
6. Bahan baku industri, Berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karena
sintesis, minyak rambut dan obat gosok dibuat dari minyak bumi dan gas alam.
Industri yang mengolah minyak bumi dan gas alam ini disebut industri petrokimia
( petroleum = minyak bumi ).

f. Reaksi Senyawa Alkana

1). Oksidasi

Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO 4,
tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat
dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion

Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2 O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O

2). Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) menghasilkan alkil
halida.
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi
ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan
disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
3). Nitrasi
Reaksi alkana dengan HNO3 pda suhu 150-4750C mengakibatkan teradinya
substansi atom H pada alkana oleh gugus NO 2. Reaksi ini disebut dengan reaksi
nitrasi.
Rumus umum :
R-H +HO-NO2 R-NO2 +H2O
4). Sulfonasi
Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap menghasilkan asam alkana
sulfonat dan dituliskan sebagai berikut :
R-H + HO-SO3H RSO3H + H2O

Dalam reaksi diatas, terjadi substitusi 1 atom H pada alkana oleh gugus –SO 3H
dan substitusi ini dinamakan sulfonasi.

5). Pyrolisis (Cracking)

Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan
alkana dengan rantai karbon lebih pendek.

Contohnya :

g. Reaksi Pembuatan Alkana

Alkana dapat dibuat dengan 7 cara :

1). Hidrogenasi Alkena dan Alkuna


Hidrogenasi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen. Reaksi ini
sering disebut reaksi adisi.

Reaksi Hidrogenasi membutuhkan katalis berupa logam Ni, Pt atau Pd dengan


suhu yang diatur pada angka 250oC.

Contoh :

2). Hidrolisis Pereaksi Grignard (Grignard Reagent)

Pereaksi Grignard adalah senyawa Alkil Magnesium Halida (RMgX), dimana X


dapat berupa Klorida, Bromida, atau Iodida.

Contoh :

3). Reaksi Wurtz

Reaksi Wurtz adalah reaksi Alkil Halida dengan logam Natrium untuk
menghasilkan alkana simetris yang mengandung atom karbon yang genap.

Contohnya :

4). Reduksi Alkil Halida

Reduksi Alkil Halida dengan reduktor berlangsung dalam suasana Asetikal (Asam
Asetat) dengan katalis Zn atau paduan logam Zn–Cu dan akan menghasilkan alkana
dan Asam Halida.

Biasanya reduktor yang sering digunakan adalah Hidrogen.

Contoh :

5). Sintesis Courey-House


Sintesis Corey–House dapat digunakan untuk menghasilkan alkana yang tidak
simetris. Atau bisa disimpulkan adalah alkana yang mengandung jumlah atom karbon
yang ganjil.

Bisa dibilang bahwa sintesis Corey House pada alkana adalah kebalikan dari
Reaksi Wurtz.

Tahapan reaksi pada sintesis Corey-House dibagi menjadi tiga tahap :

Tahap 1 yaitu Alkil Halida direaksikan dengan logam Li dalam eter yang tidak
mengandung air menghasilkan Alkil Litium.

Tahap 2 yaitu Alkil Litium yang terbentuk pada tahap 1 direaksikan dengan
Tembaga (I) Bromida menghasilkan Litium Dialkil Tembaga (I).
Tahap 3 adalah Lithium Dialkil Tembaga (I) direaksikan dengan Alkil Halida
Primermenghasilkan alkana.
Contoh :

6). Dekarboksilasi Asam Karboksilat

Dekarboksilasi adalah suatu jenis reaksi yang melepaskan gugus karboksilat pada
suatu senyawa karboksilat.

Jika garam dari asam karboksilat yang dipanaskan dengan soda lime (NaOH +
CaO), maka gugus karboksilat (COO-) akan lepas membentuk CO2 dan alkana pun
dihasilkan.

Contoh :

7). Elektrolisis Kolbe

Elektrolisis Kolbe adalah elektrolisis dari garam Natrium dari asam karboksilat
yang akan menghasilkan gas Hidrogen di katoda dan campuran alkana dan karbon
dioksida di anoda.

Contohnya :

h. Informasi Mengenai Alkana


Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Gas bumi atau gas alam adalah bentuk alkana dengan jumlah atom karbon yang
rendah. Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan
bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang
digunakan secara luas di era industrialisasi.

Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Dalam mesin bertekanan
tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak merata dan menimbulkan gelombang
kejut yang menyebabkan terjadi ketukan pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat
mengakibatkan mesin cepat panas dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran
bensin agar tidak terjadi ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan
adalah bilanganperbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari
campuranhidrokarbon standar. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar
bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Bilangan
oktan untuk campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87
satuan.

Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat (tidak
terjadi ketukan). Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana (isooktana), sedangkan n-
heptana memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-trimetilpentana memiliki
bilangan oktan tertinggi (100) dan n-heptana terendah (0) maka campuran kedua
senyawa tersebut dijadikan standar untuk mengukur bilangan oktan. Untuk
memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain berdasarkan komposisi campuran yang
dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4.
Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat meningkatkan bilangan
oktan 15–20 satuan. Bensin yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80
disebut bensin premium. Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah
termal reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi
alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi (500–600°C)
dan tekanan tinggi (25–50 atm).

Contoh lain dari alkana rendah yaitu LNG, adalah alkana rendah dengan jumlah
karbon 1 yang dikemas dalam bentuk cair. Sedangkan LPG adalah hasil pencampuran
antara propana ( jumlah atom karbonnya 3) dan butana (jumlah atom karbonnya 4).
Contoh alkana rendah dalam bentuk cair yang banyak kita temui adalah: solar, bensin,
avtur, dan minyak tanah. Ada juga alkana cair yang dimanfaatkan sebagi pelarut
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Sifat Fisik dan Kimia Alkana, Alkena, Alkuna, Senyawa Kimia.
https://www.nafiun.com/2013/04/sifat-fisik-dan-kimia-alkana-alkena-alkuna-senyawa-
kimia.html?m=1 (diakses pada 12 September 2017)

Anonymous. Reaksi Terhadap Alkana. https://www.ilmukimia.org/2013/02/reaksi-


terhadap-alkana.html (diakses pada 12 September 2017)

Astrid, Regia. Manfaat, Kegunaan Alkana, Alkena, Alkuna,dan Fungsi Senyawa Kimia.
https://www.Regitaastrid.blogspot.co.id/2014/02/manfaat-kegunaan-alkana-alkena-
alkuna.html?m=1 (diakses pada 12 September 2017)

Sastrohamidojojo, Hardjono. 2011. Kimia Organik Dasar. Yogyakarta : GADJAH


MADA UNIVERSITY PRESS.

Das könnte Ihnen auch gefallen