Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1.1. Gingiva
1.1.1 Definisi
Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang melekat pada
prosesus alveolaris dan gigi. Fungsi gingiva adalah melindungi akar gigi, selaput
periodontal dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari
bakteri-bakteri dalam mulut (Itjiningsih, 1995). Dalam istilah awam disebut gusi
(gum). Gingiva merupakan bagian terluar dari jaringan periodontal yang nampak
secara klinis.
1
2
1.2.2. Etiologi
Pada tahun 1896 Vincent dan Plaut memperkenalkan etiologi penyakit ini,
yaitu suatu infeksi Fusobacterium oportunistik endogen yang bersimbiosis dengan
Spirochetes, meski penyebab pastinya belum diketahui secara tepat. Penelitian-
penelitian sebelumnya menyimpulkan adanya faktor-faktor predisposisi yang
berperan diantaranya higiene mulut yang buruk, trauma lokal, merokok, defisiensi
nutrisi, serta emosi. Faktor predisposisi lokal antara lain restorasi gigi yang kurang
baik sehingga mengiritasi gingiva marginal dan papilla interdental, trauma oklusi,
gigi malposisi, higiene mulut yang buruk dan merokok. Gigi tengah yang erupsi
terutama molar tiga biasanya dikaitkan dengan poket yang menyediakan
lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri Fusobacterium dan Spirochetes.
Faktor predisposisi sistemik diantaranya keadaan tubuh yang lemah, penyakit
darah, emosi, dan defisiensi nutrisi.
Adanya proliferasi progresif dari bakteri anaerob rongga mulut merupakan
etiologi dari ANUG, sehingga ANUG digolongkan juga sebagai infeksi
oportunistik. Faktor resiko yang paling utama adalah psychological stress,
merokok, dan rendahnya status gizi seseorang. Defek leukosit atau menurunnya
imunitas juga sering menyebabkan ANUG. (Fatima et al, 2013).
gingiva menjadi gejala utama, gigi menjadi berwarna coklat, dan bau mulut sangat
menusuk. Tonsil juga sebaiknya selalu diperiksa karena organ ini juga dapat
terpengaruh. Nodus limfa biasanya sedikit membesar, namun biasanya terjadi pada
anak-anak. Daerah ulserasinya juga dapat terjadi lokal maupun general dan
biasanya juga terasa sangat sakit.
1.2.4. Patogenesis
Beberapa mikroorganisme yang umumnya ditemukan pada jaringan
periodontal, pada host dengan kondisi kompromis imun dapat menyebabkan
mikroorganisme ini berubah menjadi patogen. Produk endotoksin dan aktivasi
sistem imun dapat menyebabkan kerusakan jaringan gingiva dan sekitarnya.
Faktor predisposisi:
- penurunan imunitas (terutama AIDS)
- merokok
- stress
- malnutrisi berat
- kebersihan mulut yang buruk.
1.2.5. Tatalaksana
Penatalaksanaan ANUG terdiri atas dua langkah, yaitu; penatalaksanaan
fase akut dan maintenance. Secara umum kedua langkah penatalaksanaan ANUG
bertujuan untuk menghilangkan factor penyebab dan factor yang memperburuk
proses inflamasi dan nekrosis pada pasien.
Maintenance
Pasien disarankan untuk melakukan kontrol rutin untuk observasi dan
melihat perkembangan ANUG. Selain itu, pada saat kontrol juga dilakukan
pembersihan dari jaringan nekrotik yang masih mungkin muncul pada proses
penyembuhan. Pasien diedukasi agar meminimalisir timbulnya luka akibat trauma
mekanik pada mulut. Pengobatan dan nutrisi yang adekuat juga sangat
mempengaruhi kesembuhan pasien. Oleh karena itu, pasien diedukasi agar
meminum obat yang diresepkan, serta memenuhi gizi seimbang. Apabila diketahui
underlying disease, pengobatan spesifik dapat dilakukan pada pasien agar tidak
terjadi penyakit serupa dikemudian hari.
7
DAFTAR PUSTAKA