Sie sind auf Seite 1von 13

SOAL

Sebuah tower Telkomsel dibangun dengan ketinggian 80 m. Betuk tower dengan 4


sisi yang simetris dengan satu sisi seperti pada gambar (Terlampir). Ukuran pondais
tower bagian bawah empat persegi panjang dengan panjang sisi 2X m. Tower
menahan momen angin dan gempa sebesar m = 100 kN.m. Berat tower XX00 kN.
Tanah terdiri dari tanah clay berpasir dengan berat volume 16,X kN/m 3 dan sudut
gesek 2X derajat, sedangkan angka kohesif C = 1X kN/m 2.

Pertanyaan :
Rencanakan dan gambar pondasi tower menggunakan pondasi tiang pancang yang
diameter tiang pancang adala 40 cm.

Keterangan :

X adalah NPM Terakhir mahasiswa. Dan NPM yang digunakan adalah 114130002.

Metode yang akan digunakan :

 Metode Terzaghi
 Metode Meyerhof
 Metode Vesic
 Metode DDP dengan data Sondir
 Metode DDP dengan Mutu Bahan
Diketahui :
H Tower : 80 m Angka Kohesif = 12 kN/m2
L tower : 22 m x 22 m Diameter Pondasi = 40 cm
Momen Angin & Gempa : 100 kN.m Kuat Beton TP : 25 mPa
Berat Tower : 2200 kN Berat Beton : 24 kN/m3
Sudut Gesek : 22 derajat P = 2200 kN
Berat Volume : 16,2 kN/m3

 Daya Dukung Ujung Tiang Pancang (Qp / Qend)

1. Metode Terzaghi

Qp = Ap [ 1,3.C.Nc + q (Nq-1) + aᵞ . ᵞ B Nᵞ]

- Ap = ¼ π Ø2
= ¼ π 0.42
= 0.126 m2
- Untuk nilai Nc, Nq dan Nᵞ didapat dari tabel Terzaghi, yaitu :
Nc : 20,27
Nq : 9,19
Nᵞ : 5,09
- q = ᵞ x depth
= 16,2 x 10
= 162 kN/m2
- a = 0,4

Qp = Ap [ 1,3.C.Nc + q (Nq-1) + aᵞ . ᵞ B Nᵞ]


= 0,126 [1,3.12.20,27 + 162 (9,19-1) + 0,4.16,2.1.5,09]
= 0,126 [316,212 + 1326,780 + 32,983]
= 211,173 kN
2. Metode Meyerhof

Qp = Ap x q’ x N*q

Dimana :

- Ap = ¼ π Ø2
= ¼ π 0.42
= 0.126 m2
- q = ᵞ x depth
= 16,2 x 10
= 162 kN/m2
- Untuk Nilai N*q dilihat dari tabel Meyerhof, yaitu :
N*q : 15,5

Qp = Ap x q’ x N*q
= 0,126 x 162 x 15,5
= 316,386 kN

3. Metode Vesic

Qp = Ap x σ’0 x N*σ

Dimana :
- Ap = ¼ π Ø2
= ¼ π 0.42
= 0.126 m2
1+2𝐾
- σ’0 =(
3
) 𝑞′
1+2(1−𝑠𝑖𝑛𝜃)
=( 162)
3
= 121,542 kN/m2
- Es/Pa = m
Jika diasumsikan m = 250, maka :
Es = 250 (100) = 25000 kN/m2
𝜃−25
- 𝜇 = 0,1 + 0,3 ( )
20

22 − 25
𝜇 = 0,1 + 0,3 ( )
20
𝜇 = 0,055

- Δ = 0,005 (1 – ((𝜃 − 25)/20)) x (q’/Pa)


= 0,005 (1 – ((22 – 25)/20)) x (162/100)
= 0,0093
- Ir = Es/(2(1+µ) x q’ tan 𝜃)
= 25000 / (2(1+0,055) x 162 tan 22)
= 181,023
- Irr = Ir/(1+Ir x Δ)
= 181,023 / (1+ (181,023 x 0,0093))
= 67,457
- Dikarenakan di tabel Vesic minimal sudut adalah 25 derajat, maka sudut
dibawah 25 derajat dianggap sudut minimum pada tabel, yaitu 25 derajat
dengan Irr senilai 67,457, maka nilai N* σ adalah dengan menggunakan
interpolasi, yaitu :
N* σ = 25,747

Qp = Ap x σ’0 x N*σ
= 0,126 x 121,542 x 25,747
= 394,297 kN
4. Metode DDP dengan Data Sondir

Nilai qc 26 kg/cm2
Nilai JHL 258,667 kg/cm2

- P = ((qc x Ap)/3) + ((JHL x Ka)/5)


= ((26 x 1256)/3) + ((258,667 x 125,6)/5)
= (10885,333) + (6497,715)
= 17383,048 Kg

5. Metode DDP dengan Mutu Bahan

Diketahui mutu beton Tiang Pancang adalah fc’ = 25 mPa, dan luas tiang adalah
1256 cm2

Ptiang = σbahan x Atiang


= 300 kg/cm2 x 1256 cm2
= 376800 Kg
 Daya Gesek Tiang Pancang (Qs)

Rumus 1 :

𝑓𝑧=0+𝑓𝑧=𝐿′
Qs =( × 𝑝 × 𝐿′ + 𝑓 = 𝐿′ × 𝑝 (𝐿 − 𝐿′ ))
2

- L’ = 15D = 15 x 0,4 = 6 m

At z = 0, σ = 0 dan f = 0

At z = L’, z = 6 m, maka :

 σ = L’ x ᵞ
= 6 x 16,2
= 97,2 kN/m2
 f = K σ tan ᵟ
dimana K = 1 – sin ᶲ , jadi K = 1 – sin 22 = 0,625
f = 0,625 x 121,542 x tan (0,8 x 22)
= 24,097 kN/m3
𝑓𝑧=0+𝑓𝑧=𝐿′
Qs =( 2
× 𝑝 × 𝐿′ + 𝑓 = 𝐿′ × 𝑝 (𝐿 − 𝐿′ ))
0+24,097
Qs =( × 1,257 × 6 + 24,097 × 1,257 (10 − 6))
2

Qs = 90,870 + 121,160
Qs = 212,030 kN

Rumus 2 :

Qs = K σ tan ( 0,8 x ᶲ) p L
= 0,625 x ((q’xL)/2) tan (0,8 x 22) x 1,257 x 10
= 0,625 x ((16,2 x 10)/2) tan (0,8 x 22) x 1,257 x 10
= 201,864 kN
Mean = ((212,030 + 201,864)/2) = 206,947 kN
 Daya Dukung Ultimate Tiang Pancang (Qult)

Qp Qs Qult
Terzaghi 211,173 kN 418,120 kN
Meyerhof 316,386 kN 523,333 kN
Vesic 394,297 kN 206,947 kN 601.244 kN
Sondir 173,830 kN 380,777 kN
Mutu Bahan 376,800 kN 583,747 kN

 Daya Dukung Izin/Allowable (Qall)

Didalam tahap ini, digunakan safety factor yang biasanya digunakan dengan
range 2.5 – 5, dan dalam perhitungan ini nilai SF yang digunakan adalah 3.

Qult Safety Factor Qall


Terzaghi 418,120 kN 139,373 kN
Meyerhof 523,333 kN 174,444 kN
Vesic 601.244 kN 3 200,414 kN
Sondir 380,777 kN 126,926 kN
Mutu Bahan 583,747 kN 194,582 kN

Dari data Qall yang tertera di tabel, maka yang digunakan adalah Qall dengan
menggunakan metode Vesic, dengan nilai 200,414 kN
 Menghitung Kebutuhan Tiang Pancang, Pilecap dan Tiebeam

a. Menghitung jumlah tiang pancang


Menghitung jumlah tiang pancang dalam 1 pilecap dapat dilakukan dengan
cara membagi beban keseluruhan ke jumlah pilecap, beban perpilcap akan
dibagi dengan daya dukung 1 tiang pancang, dan didapatkan kebutuhan
jumlah tiang pancang dalam 1 pilecap.

Maka, nilai n (jumlah tiang pancang dalam 1 pilecap) adalah :

P = 2200 kN, dan jumlah Pilecap ada 4, maka :

P/pilecap = 2200 / 4 = 550 kN per-pilecap, jadi jumlah tiang pancang yang


dibutuhkan dalam 1 pilecap adalah :

𝑃𝑝𝑖𝑙𝑒𝑐𝑎𝑝 550 𝑘𝑁
N = = = 𝟐, 𝟕𝟒𝟒 maka hasil dibulatkan menjadi 3 TP tiap
𝑄𝑎𝑙𝑙 200,414

pilecapnya.

b. Menghitung Jarak Antar Tiang Pancang dan Tiang Pancang ke Tepi

1. Jarak antar Tiang Pancang

Syarat :
3d ≤ S ≤ 3,5d

1,57 ×𝑑 ×𝑚 ×𝑛 1,57 ×0,4 ×1×3


Dimana S = = = 0,942 m, maka yang diambil
𝑚+𝑛−2 1+3−2

adalah S = 3d = 3 x 0,4 = 1,2 m

2. Jarak Tiang ke Tepi


S ≤ 1,25 d
S ≤ 0,5 m
Jarak tiang ke tepi yang digunakan adala 0,5 m.
 Menghitung Efisiensi Tiang Group

Rumus Converse-Labarre :
∅ (𝑛−1)𝑚+(𝑚−1)𝑛
 = 1 - 90 × [ ]
(𝑚×𝑛)

M = Jumlah Baris 1 PC
N = Jumlah TP dalam 1 baris
Ø = Arctan (d/S)
d = Diameter pancang
S = Jarak antar TP

N d S (𝒏 − 𝟏)𝒎 + (𝒎 − 𝟏)𝒏
POER M N Ø /90 [
(𝒎 × 𝒏)
] Efisiensi
TP (cm) (cm)
1 3 40 120 1 3 0,205 0,667 0,863
2 4 40 120 2 2 0,205 1 0,795
3 6 40 120 2 3 0,205 1,167 0,761

POER Efisiensi N TP Q all 1 TP Eff. Eff. Group Cek


1 0,863 3 200,414 172,957 518,872 NO
2 0,795 4 200,414 159,329 637,317 YES
3 0,761 6 200,414 152,515 915,090 YES

Rencana awal akan menggunakan pilecap dengan jumlah 3TP, setelah


dihitungan efisiensi dari group pile tersebut, nilai dari 3TP tidak memenuhi syarat,
518,872 kN lebih kecil daripada 550 kN, yaitu beban perpilecapnya. Maka dipilih
jumlah TP yang memenuhi syarat group dan memeiliki selisih sedikit dengan
beban keseluruhan, yaitu pilecap dengan jumlah 4TP.

Ptot < Peffisiensi


2200 < (4 x 637,317)
2200 < 2549,268 …………….. (OK)
 Perhitungan Kedalaman Pilecap, Tiebeam dan Penulangannya

1. Menghitung Kedalaman Pilcap dan Penulangannya

Lebar Pilecap (b) 340 cm


Selimut Beton (d’) 8,0 cm
H dicoba 100 cm
D H – d’ = 100 – 8 = 92 cm
Pu 200,414 kN
Momen Angin & Gempa 100 kN

- Mencari Mu :
Mu = (3 Pu x 1,20) + 100 = (3 x 200,414 x 1,2) + 100 = 821,490 kN.m

- Mu / b.d2 = (821,490)/(3.4 x 0,922) = 285,462, d/d’ = 8,0 / 92 = 0,087


- Jika mutu beton pilecap digunakan fc’ = 35 MPa dan mutu tulangan fy = 400
MPa (asumsi)
- Dari tabel CUR.4 didapat nilai p = 0,0025 (interpolasi)
- Syarat adalah jika pmin < p < pmaks, dimana p min = 0,0018 dan pmaks =
0,0271.
- Maka dimenasi pilecap memenuhi syarat, dengan berarti kedalaman 100 cm
pilecap dapat digunakan.

Penulangan pilecap dengan menghitung As tulangan per m’, diketahui data


asumsi sebelumnya adalah :

Fc = 35 MPa
Fy = 400 MPa
B=1m
D = 0,92 m
Maka :
As = p x b x d x 106
= 0,0025 x 1 x 0,92 x 106
= 2300 mm2 = 23 cm2

Pakai Ø13 dengan As1 = 1,69 cm2, maka jumlah tulangan yang dibutuhkan
adalah :
As/As1 = 23/1,69 = 13,6 buah, dibulatkan menjadi 14 buah.

Jika Panjang x Lebar pilecap adalah 340 cm x 340 cm, maka jarak yang
dibutuhkan untuk tulangannya adalah :

S = 340/14 = 240 mm
Maka tulangan yang digunakan dalam pilecap ini adalah 14Ø13 – 240.

2. Menghitung Dimensi Tiebeam dan Penulangannya

Dimensi :

H = 1/12 L sampai 1/10 L maka H = (1/12)*2200 sampai (1/10)*2200


H = 183 cm sampai H = 220 cm, digunakan 185 cm

Dan

B = ½ H sampai B = 2/3 H maka B = ½ * 185 sampai B = 2/3 * 185


B = 92.5 cm sampai B = 123 cm, digunakan 95 cm.
Dari data sebelumnya, diketahui :
Modulus Elastis Beton (E) : 2,1 x 105 kg/cm2
Inersia Balok (I) = 1/12 x b x h3 dimana, b = 95 cm, dan h = 185 m. maka :
I = 1/12 x 95 x 1853 = 50125364.583 cm4
EI = (2,1 x 105) kg/cm2 x 50125364.583 cm4 = 10526.326 x 1011 kg/cm2 =
10526326 ton/m2

Jika diketahui L = 22 m = 2200 cm, diasumsikan bahwa differencial ijin


settlement (𝛿) = 1/200 x L = 1/12 x 2200 = 11 cm, maka nilai differencial
diasumsikan pakai = 11 cm.

Mg = (6EI 𝛿)/L2 = (6 x 10526326 x 0,11)/222 = 14354,1 ton.meter


Mu = Mg = 14354,1 ton.meter
Mg/(b x d2) = 14354,1 / (0,95 x 1,852) = 4414,778 dan d’/d adalah 0,0869

Jika diasumsikan beton yang digunakan fc’ = 35 MPa dan Mutu tulangan fy =
400 MPa.
Dari tabel CUR.4 didapat nilai didapat nilai p = 0,0153 sehingga :

As = p x b x d 106
= 0,0153 x 0,85 x 0,92 x 106 = 11964.4 mm2 = 119,644 cm2

Dipakai Ø22  As1 = 3,80 cm2 (Tabe CUR.4 Hal. 15)


N = As / As1 = 119,644 / 3,80 = 31,4 = 32 buah tulangan.
Jarak tulangan (s) = b / n = 95/32 = 2,96 cm = 2,5 cm atau 25 mm.
KESIMPULAN

1. Perhitungan Daya Dukung Tiang Pancang digunakan dengan metode :


Qult Safety Factor Qall
Terzaghi 418,120 kN 139,373 kN
Meyerhof 523,333 kN 174,444 kN
Vesic 601.244 kN 3 200,414 kN
Sondir 380,777 kN 126,926 kN
Mutu Bahan 583,747 kN 194,582 kN

Dan Daya dukung pakai adalah dengan menggunakan Metode Vesic

2. Dari data daya dukung pondasi tiang pancang, maka dibutuhkan 4 tiang pancang
dalam 1 pilcecap. Dengan dimensi 2,2 m x 2,2 m dan asumsi kedalaman pilecap
1 m. Namun ketika memasuki perhitungan dimensi dan tulangan pilecap, maka
kedalaman yang dibutuhkan adalah 2 m. dikarenakan dimensi tiebeam yang
dihitung lebih besar dari kedalaman pilecap asumsi. Dengan menggunakan Ø13
sebagai tulangannya. Dimensi Tiebeam adalah 1,85 m x 0,95 m dengan
menggunakan tulangan Ø22.

Das könnte Ihnen auch gefallen