Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Madzab Hanafi :
Disunatkan Qunut pada shalat witir dan tempatnya sebelum ruku. Adapun Qunut pada shalat subuh
tidak disunatkan . Sedangkan Qunut Nazilah disunatkan tetapi ada shalat jahriyah saja.
Madzhab Hanafi menanjurkan membaca do’a qunut pada shalat witir saja dan tidak
dianjurkan membaca do’a qunut pada shalat subuh, selain qunut nazilah dalam shalat jahriyah
{bacaan keras}. Menurutnya, bila imam membaca do’a qunut dan makmumnya memilih
tidak qunut dalam shalat subuh, sebaiknya makmum diam mendengarkan bacaan qunut
imam.
Ulama’ madzhab hanafi berpendapat bahwa hanya dia leh ulama’ senior madzhab hanafi
yaitu Muhammad. Sedangkan Abu Yusuf yang juga ulama’ senior madzhab hanafi
mengatakan, bila imam membaca qunut dalam shalat subuh dan makmum memilih tidak
qunut, makmum dianjurkan mengikuti qunut imam, karena makmum wajib mengikuti imam.
Pendapat ini menilai bahwa qunut subuh telah ditinggalkan oleh Nabi SAW sesuai
hadits Ibnu Mas’ud ra, yang menerangkan bahwa Nabi SAW qunut selama satu bulan
kemudian beliau meninggalkannya.
Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata: Bahwa Nabi SAW, membaca do’a qunut dalam shalat subuh
selama satu bulan kemudian beliau meninggalkannya. HR. Al-Bazzar, Thabarani, Ibn
Syaibah dan Thahawi. {Nasbu al-Rayah II/128}
Hadits lain yang juga mereka pakai alasan bahwa qunut subuh telah di nasakh (hapus)
adalah sejumlah hadits berikut.
أن أباه صلّى خلف رسول هللا ص ّلى هللا عليه وس ّلم وأبى بكر وعمر وعثمان
ّ : عن مالك اآلشجعى رضي هللا عنه قال
ّ
والفقه اإلسالمي وأدلته133 ص2 رواه أحمد والترمذي وصححه وابن ماجة (نيل ألوطار ج. فلم يقنت واحد منهم،ي ّ وعل
)810 ص1 ج
{Nailul Authar II/133 dan al-Fiqh al-Islamy wa-adillatuhu I/810}
رواه أحمد (الفقه اإلسالمي. أن النّبي صلّى هللا عليه وسلّم قنت شهرا ث ّم تركه
ّ : عن أنس ابن مالك رضي هللا عنه قال
) 123 ص2 ونيل األوطار ج810 ص1 وأدلّته ج
Anas ibn Malik ra, ia berkata: Adalah Nabi SAW qunut selama satu bulan kemudian beliau
tinggalkan. HR. Ahmad {Al-Fiqh al-Islamy wa-adillatuhu I/810 dan Nailul Authar II/123}