Sie sind auf Seite 1von 18

MAKALAH

FISIKA TERAPAN

“MOTOR DC”

DISUSUN OLEH:

AGUNG RAKA NUGRAHA C010317085


AMANUL IHKSAN C010317086
M. FAHRIZAL C010317089
MUHAMMAD RAYNALDI C010317092

KELAS:

1D3K – PLN TEKNIK LISTRIK

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Motor DC yang
disempurnaka dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga
berterima kasih kepada Bapak Drs. Feriyadi, MT selaku dosen mata kuliah Fisika Terapan yang
sudah memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.

Banjarmasin, November 2017

Penyusun

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
MOTOR DC .................................................................................................................................................... 3
2.5. Pengertian Motor DC .................................................................................................................... 3
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Motor DC........................................................................................... 4
2.5. Bagian-bagian Motor DC ............................................................................................................... 4
2.4 Prinsip Dasar dan Cara Kerja Motor DC ........................................................................................ 8
2.5. Persamaan Motor DC .................................................................................................................. 10
2.6 Jenis-jenis Motor DC ................................................................................................................... 11
BAB III .......................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................. 13
3.2. Daftar Pustaka ............................................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC
telahmembawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut
AC ShuntMotor. Motor DC telah memunculkan kembali Silicon Controller Rectifier yang
digunakanuntuk memfasilitasi kontrol kecepatan pada motor. Mesin listrik dapat berfungsi sebagai
motorlistrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik
menjadienergi mekanik. Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah
energilistrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnyamemutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor dan mengangkat bahan. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.Motor listrik terkadang
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa

motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.Sedangkan untuk motor
DC itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang searah padakumparan jangkar dan kumparan
medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Pada motor DCkumparan medan disebut stator (bagian
yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor(bagian yang berputar). Motor DC sering
dimanfaatkan sebagai penggerak pintu geser otomatisdan dalam rangkaian robot sederhana.Motor
DC memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari dan dalam duniaindustri.
Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industri dapat berjalan efisien.Semakin banyak
inustri yang berkembang, maka akan semakin banyak mesin yang digunakan.Semakin banyak mesin
yang digunakan, maka semakin banyak penggunaan motor DC. Olehkarena itu sangat penting untuk
mengetahui dan mengerti pengertian motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi
dan perhitungan motor DC

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka secara umum permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan motor DC?

2. Apa prinsip dan cara kerja dari motor DC ?

3. Apa jenis-jenis dari motor DC?

4. Bagaimana contoh perhitungan dari motor DC?

1
1.3. Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan motor DC.

2. Mengetahui prinsip dan cara kerja motor DC.

3. Mengetahui jenis-jenis motor DC.

4. Mengetahui contoh perhitungan dari motor DC.

2
BAB II

MOTOR DC

2.5. Pengertian Motor DC


Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor
Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar
searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan
pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan
bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga
8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan
ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat
memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut turun <50% dari tegangan operasional yang ditentukan maka
Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan
ke Motor DC tersebut >30% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC
tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.

Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus listrik atau daya
yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan akan
meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban
yang diberikan). Oleh karena itu, produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall
Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat poros motor berhenti karena
mengalami beban maksimal.

Gambar 2.0.1 Simbol dan bentuk motor DC

3
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Motor DC
Kelebihan motor DC dibandingkan dengan motor AC adalah:
1. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan
2. Torka awalnya besar
3. Performansinya mendekati linier
4. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
5. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik
6. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC

Kekurangan dari motor DC adalah:


1. Membutuhkan perawatan yang ekstra
2. Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor AC induksi)
3. Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi
4. Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar
5. Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat berdebu

2.5. Bagian-bagian Motor DC

Gambar 2.3 Bagian-bagian motor DC

4
1. Rangka atau gadar

Gambar 2.3.1 Rangka Motor DC

Rangka motor arus searah (Motor DC), yaitu tempat meletakan sebagian besar komponen
mesin dan melindungi bagian mesin. Rangka juga memiliki fungsi sebagai mengalirkan fluks
magnet yang timbul dari kutub – kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan yang
kuat dan memiliki sifat ferromagnetic yang memiliki permeabilitas tinggi untuk melewatkan
fluks magnet itu. Rangka motor arus searah (Motor DC) ini biasa dibuat dari bahan cast steel
atau baja tuang atau bisa dari baja lembaran atau rolled steel yang berfungsi sebagai penopang
mekanis dan juga sebagai bagian dari rangkaian magnet.

2. Kutub Medan

Gambar 2.3.2 Kutub medan

Kutub medan terdiri dari inti kutub itu sendiri dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara yang ada diantara ruang kosong motor arus searah (Motor DC)
dibuat lebih besar dari badan inti. Fungsinya adalah untuk menahan kumparan medan di
tempatnya, kemudian menghasilkan distribusi fluks magnet yang lebih merata diseluruh jangkar
dengan menggunakan permukaan yang melengkung Inti kutub dari lamisani plat–plat baja yang
terisolasi satu sama lain, Sepatu kutub dilaminasi dan dibalut ke ini kutub. Maka kutub medan
direkatkan bersama-sama kemudian dibalut pada rangka. Pada inti kutub ini dibelitkan
kumparan medan yang terbuat dari kawat tembaga yang berfungsi untuk menghasilkan fluks
magnet.

3. Sikat Arang

5
Gambar 2.3.3 Sikat arang

Sikat Arang adalah jembatan bagi alira arus ke lilitan jangkar. Maka fungsi dan posisi sikat
arang cukup penting sebagai komponen pada motor arus searah (Motor DC) ini. Sikat – sikat
ini berbahan dasar karbon dengan tingkat kekerasan material yang bervariasi. Tetapi ada juga
pada kasus lain karbon dicampur dengan unsure lain seperti tembaga. Sikat arang pada
umumnya harus memiliki kekuatan material yang lebih lunak dari komutator (bagian dari motor
arus searah). Tujuannya supaya gesekan yang terjadi antara segmen – segmen komutator dan
sikat arang itu sendiri tidak mengakibatkan komutator cepat aus atau usang. Ya sebagai
konsekuensi sikat arang untuk kompunen yang sering diganti dari motor arus searah (Motor DC)
ini.

4. Kumaparan Medan

Gambar 2.3.4 Kumparan medan

Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub. Dimana
konduktor tersebut berbahan dasar dari kawat tembaga yang memiliki geometri bulat atupun
persegi yang berfungsi untuk menghasilkan fluks utama dibentuk dari kumparan pada setiap
kutubnya.

6
5. Jangkar

Gambar 2.3.5 Jangkar

Inti dari jangkar adalah silinder. Bentuknya adalah silinder yang diberi alur – alur pada
permukaanya untuk tempat melilitkan kumparan jangkar. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan jangkar ini adalah dari kombinasi dari baja dan silicon. Bentuk ini paling umum
dalam penggunan motor arus searah (Motor DC). Dimana ggl induksi akan timbul pada area ini.

6. Kumparan Jangkar

Kumparan jangkar pada konstruksi motor arus searah (Motor DC) merupakan tempat
yang penting dalam membentuk ggl induksi pertamakali. Ada 3 jenis kumparan jangkar pada
rotor, yaitu :

2.5. Kumparan jerat ( lap winding)


2.5. Kumparan gelombang ( wave winding)
2.5. Kumparan zig-zag ( frog-leg winding).

7. Komutator

Gambar 2.3.6 Komutator

Komutator terdiri dari sejumlah segemen tembaga yang berbentuk lempengan-lempengan


yang disusun ke dalam silinder terpasang pada poros. Tiap lempengan atau segmen komutator
terisolasi dengan baik antara satu sama lainya. Komutator sering diasosiakan dengan penyerah
(rectifier). Maka agar dihasilkan tegangan arus seraha yang constant, maka diperlukan
komutator dengan jumlah yang banyak jumlahnya. Bahan isolasi ini yang digunakan pada
komutator adalah mika.

7
8. Celah Udara

Celah Udara adalah salah satu komponen yang sangat penting juga. Celah udara merupakan
ruang atau celah antara permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan
dengan sepatu kutub. Fungsi utamanya adalah tempat mengalir fluks yang dihasilkan oleh
kutub-kutub medan.

2.4 Prinsip Dasar dan Cara Kerja Motor DC

Jika arus lewat pada suatu konduktor sehingga timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar 2.4.1 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar
konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran
arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 3 menunjukkan medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U.

Gambar 2.4.2 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor.

Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut.

Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.

Gambar 2.4.3 Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub

8
Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan
yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.

Gambar 2.4.4 Reaksi garis fluks

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped


conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.

Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas
untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan
menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor
akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut
akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

1) Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


2) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
3) Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
4) Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus
sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :

9
Gambar 2.4.5 Prinsip kerja motor DC

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan
sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi
arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban
motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan
yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :

1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

2.5. Persamaan Motor DC


Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam
persamaan berikut :

E=KΦN
T = K Φ Ia

Ket:

E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)


Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan

10
2.6 Jenis-jenis Motor DC
Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama berdasarkan hubungan Kumparan Medan
dan Kumparan Angkernya, yaitu:

Gambar 2.6 Jenis-jenis Motor DC

1. Motor DC sumber daya terpisah


Pada Motor DC jenis ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding)
terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada rotor. Karena
adanya rangkaian tambahan dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus
listrik. Biasanya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan khusus.

2. Motor DC sumber daya sendiri

Pada Motor DC jenis ini, kumparan medan (field winding) dihubungkan secara seri,
paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor
DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:

2.1 Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)


Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan
secara paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC Shunt memiliki
kecepatan yang hampir konstan meskipun terjadi perubahan beban (kecepatan akan
berkurang apabila mencapai torsi (torque) tertentu.

2.2 Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)


Motor DC tipe Seri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Series DC Motor ini
adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan
angker (armature winding). Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan
medan adalah sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC
tipe seri ini akan berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada
motor DC tersebut. Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang
terpasang karena akan berputar cepat tanpa terkendali.

11
2.3 Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor)
Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt dan Motor DC
jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan (Field
Winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan Kumparan
Angker (Armature Winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor
DC jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki
torsi (torque) awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan
hampir konstan.

Motor DC tipe Gabungan dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu Long Shunt
Compound DC Motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan
kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt Compound DC Motor yang kumparan
medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker.
Prinsip kerja motor DC adalah jika arus lewat pada suatu konduktor sehingga menimbulkan
medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus
pada konduktor.

12
BAB III

PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Secara umum, motor DC terdiri dari 8
komponen, arah garis fluks di sekitar konduktor bisa ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Motor
DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis berdasarkan hubungan Kumparan Medan dan Kumparan
Angkernya yaitu Motor DC sumber daya terpisah dan Motor DC sumber daya sendiri.

13
3.2.Daftar Pustaka

https://biondiocta.wordpress.com/2012/10/16/pri
nsip-dasar-cara-kerja-motor-listrik-dc/
http://elektrosmart22.blogspot.co.id/2016/11/bagian-motor-dc.html

http://zonaelektro.net/motor-dc

http://hamadun.blogspot.co.id/2010/05/motor-arus-searah-dc.html
http://zonaelektro.net/motor-dc/

http://www.academia.edu/9091244/MAKALAH
_MOTOR_DC

14
15

Das könnte Ihnen auch gefallen