Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH:
PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
1
2
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadrat Tuhan Yang Maha Esa yang atas
Hipertensi di Cardiovascular Care Unit (CVCU) Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin
Dengan segala keterbatas dan hambatan, saya menyadari bahawa tulisan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulisan dari
1. Orang tua saya, Mohd Ridzuan bin Ahmad dan Maznah binti Ariffin serta
keenam saudara saya Mohd Hafiz Safwan, Nuzul Amira, Muhammad Iqram,
Nurul Athirah, Nurul Hidayah dan Umi Masyitah yang selalu memberikan
doa, cinta perhatian, nasehat, pengorbanan dan motivasi kepada saya dalam
2. Dr. dr. Sri Ramadany Karim, M.Kes sebagai dokter pembimbing dan yang
telah menuntun saya dengan penuh kesabaran dan keterbukaan, dengan tulus
yang padat.
3. Dr. dr. A. Armyn Nudin, M.Sc dan Dr.dr. Andi Alfian Zainuddin, MKM
selaku penguji yang telah meluangkan waktu untuk menilai dan memberikan
4
4. Kepala bagian dan seluruh staf Bagian Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu
9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
Saya menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini
skripsi ini.
Akhirnya, dengan kerendahan hati saya harapkan skripsi ini dapat bermanfaat
(Penulis)
5
KARAKTERISTIK PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DENGAN
HIPERTENSI DAN TANPA HIPERTENSI DI CARDIOVASCULAR CARE UNIT
(CVCU) CARDIAC CENTER RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014
6
THE CHARACTERISTICS OF CONGESTIVE HEART FAILURE PATIENTS
WITH HYPERTENSION AND WITHOUT HYPERTENSION AT
CARDIOVASCULAR CARE UNIT (CVCU) CARDIAC CENTER RSUP Dr.
WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR JANUARY-DISEMBER 2014
7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
ABSTRAK………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v
DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………….x
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Hipertensi……………………………………………………………………….5
2.1.1 Definisi………………………………………………………………………..5
2.1.4 Patofisiologi…………………………………………………………………...7
2.1.6 Penatalaksanaan……………………………………………………………….8
2.1.7 Komplikasi…………………………………………………………………....9
8
2.2.1 Definisi………………………………………………………………………...9
2.2.3 Patofisiologi…………………………………………………………………..11
2.2.8 Penatalaksanaan………………………………………………………………16
2.2.9 Komplikasi……………………………………………………………………17
2.2.10 Prognosis…………………………………………………………………….18
9
4.7 Etika Penelitian…………………………………………………………………..26
5.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi dan Tanpa
5.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi dan Tanpa
5.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi
BAB 6 PEMBAHASAN
6.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi dan Tanpa
6.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi dan Tanpa
6.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi
7.1 Kesimpulan………………………………………………………………………36
7.2 Saran……………………………………………………………………………..37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK
Tabel 2.3 Klasifikasi Killip untuk Derajat Keparahan Gagal Jantung Kongestif..13
Tabel 5.1 Distribusi Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang
Grafik 5.1 Distribusi Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang
Table 5.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
Grafik 5.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
Table 5.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
Grafik 5.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
11
Table 5.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan
Grafik 5.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan
12
DAFTAR SINGKATAN
13
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Sekitar 17.5 juta orang meninggal
akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2012, mewakili 31% dari kematian global.
Angka ini diperkirakan akan meningkat sehingga tahun 2030 yaitu sebanyak 23,6 juta
antara 10-15% orang dewasa menderita kelainan ini (Tagor,2004). Menurut WHO
(n.d.), peningkatan tekanan darah menyebabkan 7.5 juta kematian di dunia yaitu
hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis,
yaitu mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil
jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner
dan stroke, komplikasi tekanan darah yang tinggi termasuk gagal jantung, penyakit
penglihatan (WHO, n.d). Penderita hipertensi mempunyai resiko 12 kali lebih besar
14
untuk menderita stroke, 6 kali lebih besar untuk serangan jantung dan 5 kali lebih
Dalam 2 dekade terakhir, gagal jantung kongestif (CHF) telah menjadi alasan
semakin sering untuk masuk rumah sakit dan jelas merupakan masalah kesehatan
utama. Data dari Framingham Heart Study menunjukkan bahwa gagal jantung
kongestif meningkat dengan usia dan lebih tinggi pada pria dibandingkan pada
wanita. Hipertensi dan penyakit jantung koroner adalah dua kondisi yang paling
umum mendahului onsetnya. Pada tahun 1980, insidensi tahunan yang disesuaikan
menurut umur, gagal jantung kongestif di antara orang berusia 45 tahun dan keatas
sebanyak 7,2 kasus / 1000 pada pria dan 4,7 kasus / 1000 pada wanita, sedangkan
prevalensi menurut umur pada gagal jantung adalah 24 / 1.000 pada pria dan 25/1000
Serikat. Setiap tahun, kasus baru CHF berkembang sekitar 550,000 pasien.
Morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi setiap tahun, sekitar 1 juta pasien
memerlukan rawat inap untuk CHF, dan sekitar 6,5 juta pasien rawat jalan. Setiap
tahun 50,000 sampai 60,000 pasien meninggal dari kondisi ini (Deedwania &
Carbajal,2009).
15
3) Bagaimana karakteristik pasien gagal jantung dengan hipertensi dan tanpa
hipertensi?
kongestif dengan hipertensi dan tanpa hipertensi di CVCU Cardiac Center RSUP Dr.
kongestif.
16
Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi mahasiswa FK-UNHAS tentang
17
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
Tekanan darah adalah tekanan pada pembuluh darah arteri ketika darah di pompa ke
seluruh tubuh. Sehingga semakin banyak tekanan oleh darah terhadap pembuluh
terdiri dari tekanan darah sistolik yaitu tekanan darah pada saat otot jantung
berkontaksi dan tekanan darah diastolik yaitu tekanan darah pada saat jantung
Tekanan darah normal adalah tekanan darah sistolik lebih rendah dari 120
tekanan darah di atas normal yaitu diatas 140/90 mmHg (Kementerian Kesehatan
penyebabnya dan mencakup kurang lebih 90% dari kasus hipertensi (Tagor,2004)
18
Antara penyebabnya adalah stress, genetik, lingkungan dan kelainan metabolisme
disebabkan penyakit tertentu dan mencakup kurang lebih 10% dari kasus hipertensi
Vitahealth,2006).
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah adalah sebagai berikut (Chobania, Bakris & Black,2003;
Bethesda,2004) :
19
2.1.4 Patofisiologi
tinggi yang disebabkan oleh penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan
homeostasis kalsium. Selain itu, hipertensi dengan curah jantung normal atau
reabsorsi garam dan air yang mana akan meningkatkan volume sirkulasi darah. Stres
(Madhur,2014).
Vitahealth,2006). Gejala yang muncul sering dianggap gangguan biasa. Hampir satu
per tiga orang tidak mengetahui bahawa mereka telah menderita hipertensi. Tekanan
darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala berat,
denyut jantung tidak teratur, darah dalam urin dan berdebar di dada, leher, atau
20
2.1.6 Penatalaksanaan
mengurangkan berat badan, mengekalkan indeks massa tubuh (IMT) <25kg/m2, diet
blocker, ACE inhibitor, Angiotensin receptor blocker (ARB) sebagai terapi alternatif
berikut:
21
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang bisa terjadi pada hipertensi adalah penyakit jantung koroner,
2.2.1 Definisi
Gagal jantung atau gagal jantung kongestif (CHF) juga dikenal sebagai
jantung kongestif adalah keadaan apabila jantung tidak mampu memompa darah ke
seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh meskipun darah balik
masih normal sehingga memaksa cairan dari pembuluh darah keluar ke jaringan
tubuh (Sitompul & Sugeng,2004; Baradero, Dayrit & Siswadi, 2005; Gray et al,
2005).
kepada konsekuensi klinis dari gagal jantung yaitu ditandai oleh adanya keluhan dan
penemuan klinis akibat fungsi ventrikel kiri yang abnormal, regulasi neurohormonal,
disertai intoleransi terhadap beban fisik, retensi cairan dan menyebabkan umur
pendek (Markus,2010).
ventrikel kiri, ventrikel kanan, atau kedua-dua ventrikel jantung dan memberi kesan
22
terhadap perubahan regulasi neurohormonal (Deedwania & Carbajal,2009). Gagal
jantung kiri dalam jangka masa panjang dapat diikuti dengan gagal jantung kanan,
begitu juga gagal jantung kanan dalam jangka panjang dapat diikuti gagal jantung
kiri. Bila kedua-duanya terjadi pada masa yang sama, keadaan ini disebut gagal
CHF mempunyai spektrum patofisiologi yang luas, mulai dari fungsi pompa
yang cepat menurun seperti pada infark miokard luas, takiaritmia atau bradiaritmia
yang timbul mendadak sampai kepada penurunan fungsi yang sangat gradual tetapi
progresif timbul dimana jantung sudah lama dalam keadaan volume dan tekanan yang
berlebihan (Markus,2010).
aneurisma ventrikel. Selain itu, CHF juga disebabkan oleh gangguan yang
meningkat disebabkan oleh regurgitasi aorta/mitral dan terlalu cepat pemberian infus
terutama pada lansia dan anak kecil. Afterload meningkat disebab oleh stenosis aorta,
stenosis pulmonal, hipertensi sistemis dan hipertensi pulmonal (Baradero, Dayrit &
Siswadi,2005).
Gagal jantung paling sering disebabkan oleh gagal kontraksi miokard seperti
yang terjadi pada infark miokard, hipertensi lama yang tidak terkontrol atau
23
kardiomiopati. Pada kondisi tertentu, kontraktilitas miokard dalam keadan yang baik
tetapi masih tidak dapat memenuhi kebutuhan darah sistemik keseluruh tubuh
misalnya kerana masalah mekanik seperti regurgitasi katup berat (mitral dan aorta)
dan lebih jarang fistula arteriovena, defisiensi tiamin dan anemia berat. Penyakit
jantung koroner dan hipertensi merupakan penyebab tersering pada masyarakat barat
yaitu lebih 90% dari kasus. Manakala, di negara berkembang biasanya adalah
penyakit katup jantung dan defisiensi nutrisi (Deedwania & Carbajal,2009; Mann &
hipertensi, diabetes dan hipertrofi ventrikel kiri. Penyebab kongenital seperti defek
septum atrium (ASD) dan defek septum ventrikel (VSD). Faktor lain antaranya
adalah aritmia, kondisi curah jantung tinggi, perikard (konstriksi atau efusi),
2.2.3 Patofisiologi
jantung. Mekanisme kompensasi akan diaktifkan oleh sistem saraf adrenergik, sistem
sistem ini akan menyebabkan kerosakan secondary end-organ pada ventrikel dengan
24
memburuknya remodeling ventrikel kiri dan selanjutnya dekompensasi jantung
Beban kerja yang berlebihan pada jantung yang disebabkan oleh peningkatan
Tingkat kontraksi menjadi lambat, masa peak tension bertambah dan relaksasi
bila terjadi kehilangan sel dan hipertrofi (cardiac remodelling). Pada fase kompensasi
volume dan pengurangan ejeksi freksi ventrikel kiri (Mann & Chakinala,2012).
Jenis gagal jantung adalah seperti berikut (Deedwania & Carbajal, 2009):
25
d) Gagal jantung backward dan gagal jantung forward
darah dan memaksa cairan dari pembuluh darah ke dalam jaringan tubuh. Gejala
timbul tergantung pada daerah mana yang terlibat dalam aksi memompa berkurang.
Ketika sisi kiri jantung (ventrikel kiri) mulai gagal, cairan mengumpul di
udara sulit mengembang sewaktu bernapas. Pernapasan menjadi lebih sulit dan
mungkin merasa sesak napas, terutama dengan aktivitas atau ketika berbaring. Tanda
pada gagal jantung kiri adalah kulit lembap, pergeseran apeks, regugitasi mitral
Ketika sisi kanan jantung (ventrikel kanan) mulai gagal, cairan mulai
merupakan tanda gagal jantung kanan, terutama pitting edema. Apabila gagal jantung
kanan memburuk, kaki bagian atas membengkak dan akhirnya perut mengumpulkan
cairan (ascites). Tanda gagal jantung kanan adalah aritmia takikardi, hepatomegali
Pada gagal jantung yang berlangsung lama atau kronis (gagal jantung
26
sekunder). Penurunan otot skelet (kaheksia jantung) bisa substansial dan
A) Klasifikasi oleh New York Heart Association (NYHA) adalah sebagai berikut
pembatasan ringan aktivitas fisik. Merasa enak pada istirahat. Aktivitas fisik
keadaan istirahat.
Tingkat A : Pasien dalam resiko tinggi untuk mengalami gagal jantung di masa yang
akan datang namun belum memiliki kelainan fungsional atau struktural jantung.
27
Tingkat B : Terdapat gangguan struktural jantung namun belum tampak gejala
apapun.
Tingkat C : Tampak gejala gagal jantung namun dapat dikontrol dengan pengobatan
farmakologis.
C) Klasifikasi Killip
Tabel 2.3 Klasifikasi Killip untuk Derajat Keparahan Gagal Jantung Kongestif
Sumber: Gray et al, 2005. Gagal Jantung. Lecture Notes: Kardiologi. Edisi keempat.
Erlangga Medical Series
2.2.7 Diagnosis
a) Kriteria Major :
28
3. Rales
5. Hepatojugular Reflux
6. S3 Gallop
7. Radiographic cardiomegaly
8. Berat badan berkurang 4,5 kg dalam 5 hari (sesudah diberi terapi gagal
jantung)
b) Kriteria Minor:
2. Efusi pleura
spirometri)
6. Dispnoe d’effort
2.2.8 Penatalaksanaan
cairan harus diatasi terlebih dahulu sebelum diberikan ACE inhibitor. Β-blocker
diberikan setelah retensi cairan di atasi. Bila simptom masih menetap ARB,
29
aldosteron antagonis atau digoxin dapat ditambah sebagai triple therapy (Mann &
Chakinala,2012).
Sumber : Mann D.L & Chakinala, 2012. Harrison’s Principle of Internal Medecine :
Heart Failure and Cor Pulmonale. 18th Edition. ICD: implantable cardiac
defibrilator, CRT: cardiac resynchronization theraphy
2.2.9 Komplikasi
paru), disfungi hati, muscle wasting dan kongesti paru (Watson, Gibbs & Lip,2000)
30
2.2.10 Prognosis
ACC/AHA tingkat D. Mortalitas gagal jantung dengan miokard infark akut sebesar
(Dumitru,2015).
kali lebih besar kemungkinan meninggal kerana gagal jantung (Team Redaksi
Vitahealth,2006)
jantung kongestif meningkat dengan usia dan lebih tinggi pada laki-laki berbanding
perempuan. Hipertensi dan penyakit jantung koroner kondisi paling umum yang
calendar decade pada laki-laki dan 17 % / calendar decade pada perempuan selama
hipertensi. Pria dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lipat mengembangkan
31
gagal jantung dan wanita adalah tiga kali lipat yaitu diperkirakan 39% pada pria dan
kali lebih banyak mengembangkan gagal jantung berbanding wanita tanpa hipertensi.
Namun, pada pria tidak ada pertambahan resiko (Bui, Horwich & Fonarow,2010).
termasuk miokard infark, diabetes, hipertrofi ventrikel kiri dan penyakit katup
Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik. Penurunan fungsi sistolik berasal dari
disebabkan oleh hipertrofi ventrikel kiri. Walaupun tanpa disfungsi sistolik, disfungsi
32
BAB 3
Penyakit
jantung
koroner Kardiomiopati
Penyakit katup
jantung
Miokarditis
Gagal
Hipertensi Jantung
kongestif
Diabetes
mellitus
Jenis kelamin
Umur
Mortalitas
Keterangan
Variable dependent
Variable independent
Variable perantara
33
3.2 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Hipertensi
rekam medis
5. Hasil ukur :
a. Hipertensi
b. Tanpa Hipertensi
rekam medis
5. Hasil ukur :
34
b. Tidak gagal jantung kongestif
Jenis Kelamin
rekam medis
5. Hasil ukur :
a. Laki-laki
b. Perempuan
Umur
rekam medis
5. Hasil ukur :
a. < 45 tahun
b. 45-64 tahun
c. ≥ 65 tahun
35
Mortalitas
rekam medis
5. Hasil ukur :
a. Meninggal
b. Tidak meninggal
36
BAB 4
METODE PENELITIAN
Sulawesi Selatan
Populasi penelitian adalah semua pasien gagal jantung kongestif yang dirawat di
Cardiovascular Care Unit (CVCU) Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
n=
Keterangan :
n = minimal sampel
N = besar populasi
37
d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan
n = __65_____
1+ 65 (0.12)
n = 40 sampel
Pasien gagal jantung kongestif yang tidak mempunyai data rekam medik yang
lengkap.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari bagian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan tabel-tabel tertentu
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta izin dari instansi yang terkait.
38
dikumpulkan di bagian Rekam Medik. Dilakukan pengamatan dan pencatatan
langsung ke dalam tabel yang telah disediakan. Data yang diperoleh akan diolah
menggunakan program SPSS dan microsoft word dan disajikan dalam bentuk
medik, sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas
39
BAB 5
HASIL PENELITIAN
hipertensi dan tanpa hipertensi di Cardiovascular Care Unit (CVCU) Cardiac Center
Tabel 5.1 Distribusi Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang
Dirawat di CVCU Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Periode Januari-Desember 2014
Grafik 5.1 Distribusi Hipertensi pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dirawat
Di CVCU Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode
Januari-Desember 2014
33.9%
Hipertensi
Tanpa hipertensi
66.1%
40
Berdasarkan tabel dan grafik 5.1, dari 59 pasien gagal jantung kongestif yang
dirawat di CVCU Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode 2014,
distribusi pasien gagal jantung kongestif dengan hipertensi adalah sebanyak 39 orang
yaitu 66.1% dan yang tanpa hipertensi adalah sebanyak 20 orang yaitu 33.9%.
5.2. Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan Tanpa
41
Grafik 5.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
Tanpa Hipertensi Menurut Jenis Kelamin di CVCU Cardiac Center
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari-Desember 2014
30
25 Dengan
Frekuensi (n)
20 Hipertensi
15 Tanpa
10 Hipertensi
5
0
Laki-laki Perempuan
Jenis kelamin
Sumber: Data sekunder,2014.
Berdasarkan tabel dan grafik 5.2, jumlah pasien gagal jantung kongestif
dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 42 orang (71.2%) dan perempuan
adalah 17 orang (28.8%). Jumlah laki-laki dengan hipertensi yang menderita gagal
jantung kongestif adalah sebesar 61.9% berbanding tanpa hipertensi sebesar 38.1%.
Jumlah perempuan dengan hipertensi yang menderita gagal jantung kongestif adalah
42
5.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan Tanpa
<45 tahun 5 4 9
(55.6%) (44.4%) (100.0%)
45-64 tahun 21 5 26
(80.8%) (19.2%) (100.0%)
≥65 tahun 13 11 24
(54.2%) (45.8%) (100.0%)
Total 39 20 59
Grafik 5.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan
Tanpa Hipertensi Menurut Kelompok Umur di CVCU Cardiac
Center RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari-Desember
2014
25
Dengan
20
Hipertensi
Tanpa
Frekuensi (n)
15 Hipertensi
10
0
< 45 45-64 ≥ 65
Kelompok Umur (tahun)
Sumber : Data sekunder,2014
43
Berdasarkan tabel 5.3, jumlah pasien gagal jantung kongestif menurut
kelompok umur < 45 tahun, 45-64 tahun dan ≥ 65 tahun masing-masing adalah 9
yang menderita gagal jantung kongestif pada kelompok umur yang sama adalah
Tabel 5.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan
Hipertensi Dan Tanpa Hipertensi di CVCU Cardiac Center RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Periode Januari-Desember 2014
44
Grafik 5.4 Distribusi Mortalitas Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan
Hipertensi Dan Tanpa Hipertensi di CVCU Cardiac Center RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Periode Januari-Desember 2014
30
25
Frekuensi (n)
20
Dengan
15 Hipertensi
Tanpa
10 Hipertensi
0
Meninggal Tidak Meninggal
Mortalitas
Sumber : Data sekunder,2014
Berdasarkan tabel dan grafik 5.4, jumlah pasien gagal jantung kongestif yang
meninggal adalah sebanyak 21 orang (35.6%) dan yang tidak meninggal sebanyak 38
orang (64.4%). Jumlah pasien gagal jantung kongestif dengan hipertensi yang
45
BAB 6
PEMBAHASAN
hipertensi dan tanpa hipertensi adalah sebanyak 33.9%. Ini bertepatan dengan
Lung, and Blood Institute menyatakan kejadian gagal jantung kongestif adalah dua
kali lipat pada orang dengan hipertensi berbanding dengan orang normotensive. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Caroline Stevany di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
dan RS. Stella Maris Makassar tahun 2011 sebanyak 87.5% pasien mempunyai
6.2 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan Tanpa
dengan jenis kelamin laki-laki adalah lebih tinggi daripada perempuan. Pasien laki-
laki dengan hipertensi lebih banyak menderita gagal jantung berbanding tanpa
hipertensi. Pasien perempuan dengan hipertensi lebih banyak menderita gagal jantung
menyatakan kejadian gagal jantung kongestif lebih tinggi pada laki-laki berbanding
46
2 kali lipat resiko gagal jantung dan perempuan dengan hipertensi mempunyai 3 kali
lipat resiko gagal jantung yaitu 39% pada laki-laki dan 59% pada perempuan.
Manakala Rotterdam Study menyatakan wanita dengan hipertensi 2.6 lebih banyak
6.3 Distribusi Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi Dan Tanpa
Dari hasil penelitian dapat dilihat jumlah kasus gagal jantung kongestif
meningkat menurut umur dan lebih tinggi pada pasien dengan hipertensi berbanding
tanpa hipertensi pada setiap kelompok umur. Ini bersesuaian dengan Framminham
Heart Study yang menyatakan kejadian gagal jantung kongestif meningkat dengan
menurunkan kejadian gagal jantung 11% / calendar decade pada laki-laki dan 17% /
Institutes of Health dari National Health and Nutrition Examination Surveys dari 4.8
milion Americans yang menderita gagal jantung, 1.4 milion adalah dibawah umur 60
tahun. Sebanyak 2% pada kelompok umur 40-50 tahun menderita gagal jantung
kongestif, lebih dari 5% pada kelompok umur 60-69 dan 10% pada kelompok umur
70 tahun ke atas. Jumlah pasien yang dirawat inap meningkat 3 kali lipat pada
47
6.4 Distribusi Mortalitas Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Hipertensi
adalah cukup tingg. Jumlah kematian pasien gagal jantung kongestif dengan
Study kematian pada gagal jantung kongestif adalah tinggi dengan median
kelangsungan hidup selama 1.7 tahun pada laki-laki dan 3.2 tahun pada wanita.
Kelangsungan hidup selama 5 tahun sebanyak 25% pada laki-laki dan 38 % pada
wanita. Dari data yang diolah Levy et al. 1996 menggunakan sampel dari
kongestif dengan hipertensi adalah 24% pada laki-laki dan 31% pada wanita.
48
BAB 7
7.1 Kesimpulan
jantung kongestif di Cardiovascular Care Unit (CVCU) Cardiac Center RSUP Dr.
sebagai berikut:
berbanding perempuan.
4. Jumlah pasien gagal jantung kongestif meningkat dengan umur dan lebih
49
7.2 Saran
diagnosis penyakit.
jumlah sampel yang lebih banyak dan variabel yang lebih beragam
serta metode penelitian yang lebih baik misalnya case control untuk
50
DAFTAR PUSTAKA
1. Anh L.B, Tamara B.H, & Gregg C.F, 2010. Epidemiologi and Risk Profile of
Baradero M, Dayrit M.W & Siswadi Y, 2005. Penyakit Gagal Jantung. Klien
EGC. Hal 35
http://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/guide/hypertension-
symptoms-high-blood-pressure
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9633/
Gaya Hidup Pada Congestive Heart Failure (CHF) di RSUP Dr. Wahidin
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/385
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8376698
51
5. Chobania A.V, Bakris G.L, & Black H.R, 2003. Seventh Report of the Joint
7. Deedwania P.C & Carbajal E.V. 2009. Congestive Heart Failure. In: Crawford
M.H (ed.) Current Diagnosis & Treatment: Cardiology. Third edition, Mc Graw
8. Dumitru I, 2015. Heart Failure: Overview: Practice Essential & Prognosis. In:
http://emedicine.medscape.com/article/163062-overview
http://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/penyakit-jantung-di-indonesia-
dalam-angka
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/hypertension
11. Graettinger W.F. 2009. Systemic hypertension. In: Crawford M.H (ed.)
Current Diagnosis & Treatment: Cardiology. Third edition, Mc Graw Hill, Lange.
Hal 153-163
12. Gray H.H, Dawkins K.D, Morgan J.M & Simpson I.A, 2005. Gagal Jantung.
Lecture Notes: Kardiologi. Edisi keempat. Erlangga Medical Series. Hal 80-97
52
13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Komunikasi Publik,
http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-
tiga.html
14. Kotchen T.A,2012. Hypertensive Vascular Diseases. In: Longo D.L, Kasper
D.L, Jameson J.L, Fauci A.S, Hauser S.L & Loscalzo J (ed.) Harrison’s Principle
15. Levy D, Larson MG, Vasan RS, Kannel WB & Ho KK. 1996. The
di
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8622246
16. Madhur M.S, 2014. Hypertension: Pathophysiology. In: Maron D.J (ed.).
Medscape. Tersedia di
http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview#a3
17. Mann D.L & Chakinala M, 2012. Heart Failure and Cor Pulmonale.
1913.
18. Markus L, 2010. Referat Hubungan Antara Hipertensi dan Gagal Jantung.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Otorita Batam. Fakultas
53
19. McKee PA, Castelli WP, McNamara PM & Kannel WB, 1971.The natural
Tersedia di http://www.medicalcriteria.com/criteria/framingham_print.htm
http://mediskus.com/penyakit/tekanan-darah.html
21. National Institutes of Health. Congestive Heart Failure: National Heart, Lung
http://www.healthieryou.com/chf.html
22. O’Brien T.X, 2014. Congestive Heart Failure. E medicine Health. Tersedia di
http://www.emedicinehealth.com/congestive_heart_failure/article_em.htm
Sitompul B. dan Sungeng I. 2014. Gagal Jantung. In: Rilantono LI, Baraas F,
Karo SK & Robiono PS, editors. Buku Ajar Kardiologi. Fakultas Kedokteran
23. Tagor H. GM. 2004. Hipertensi Essential. In: Rilantono LI, Baraas F, Karo
25. Watson R.D.S., Gibbs C.R. & Lip G.Y.H, 2000. Clinical Features and
26. World Health Organization. Global Health Observatory (GHO) data. Raised
54
http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/en/#
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/
55
BIODATA PENELITI
STAMBUK : C11112823
AGAMA : ISLAM
NO. HP : 081998186288
56
Tabel Pasien Gagal Jantung Kongestif di CVCU Cardiac Center RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari-Desember 2014
No. No Nama Jenis Umur Mortalitas Hipertensi
rekam (inisial) kelamin
medik
1 659857 H.N Laki-laki 75 Tidak Ya
meninggal
2 649717 A.J Laki-laki 62 Tidak Ya
meninggal
3 673936 DR.H Laki-laki 53 Tidak Ya
meninggal
4 648516 A.G Laki-laki 65 Meninggal Tidak
5 565927 T Perempuan 56 Tidak Ya
meninggal
6 660757 M.L Laki-laki 15 Meninggal Ya
7 502776 C.P Laki-laki 70 Meninggal Ya
8 660246 A.L Laki-laki 57 Meninggal Tidak
9 670069 T Perempuan 56 Meninggal Ya
10 642278 I.A Perempuan 26 Tidak Tidak
meninggal
11 604278 M.H.H Laki-laki 69 Meninggal Tidak
12 690048 P.T.P Laki-laki 62 Meninggal Tidak
13 685558 K Laki-laki 74 Tidak Tidak
meninggal
14 682448 N Laki-laki 72 Tidak Tidak
meninggal
15 668248 M Perempuan 42 Meninggal Tidak
16 509577 P Laki-laki 62 Tidak Ya
meninggal
17 534128 J.TN Laki-laki 53 Tidak Tidak
57
meninggal
18 275022 F.M Perempuan 53 Tidak Tidak
meninggal
19 349082 H.G.A Laki-laki 71 Tidak Tidak
meninggal
20 646642 B Laki-laki 66 Tidak Ya
meninggal
21 682221 H.A Laki-laki 43 Tidak Ya
meninggal
22 459061 A.R.T Laki-laki 84 Meninggal Tidak
23 668940 M.D.M Perempuan 71 Tidak Ya
meninggal
24 652200 A.S.H Laki-laki 49 Meninggal Ya
25 660810 DRS.A.R Laki-laki 68 Tidak Tidak
meninggal
26 692130 DRS.M.S.M Laki-laki 66 Tidak Ya
meninggal
27 657020 IR.M.Y.T Laki-laki 44 Tidak Tidak
meninggal
28 644983 N Perempuan 54 Meninggal Ya
29 662261 B.A Laki-laki 76 Meninggal Ya
30 668902 DR.A.R Laki-laki 58 Tidak Tidak
meninggal
31 277332 S.TN Laki-laki 43 Tidak Ya
meninggal
32 645475 Z.A Laki-laki 46 Meninggal Ya
33 639265 M Laki-laki 66 Meninggal Ya
34 649545 S Perempuan 71 Tidak Tidak
meninggal
58
35 670125 I.T Laki-laki 41 Meninggal Ya
36 652835 H.M Laki-laki 44 Meninggal Tidak
37 680244 B Laki-laki 76 Tidak Tidak
meninggal
38 658654 H.A.B.K Laki-laki 72 Meninggal Tidak
39 679463 Hj.I.A Perempuan 82 Tidak Ya
meninggal
40 401954 A Perempuan 55 Meninggal Ya
41 658653 A.S.K Laki-laki 65 Tidak Tidak
meninggal
42 618538 A.S.M Laki-laki 50 Meninggal Ya
43 644488 T.N Laki-laki 57 Tidak Ya
meninggal
44 658928 Drs.A.A Laki-laki 56 Tidak Ya
meninggal
45 678911 A.S Laki-laki 50 Tidak Ya
meninggal
46 645977 H Laki-laki 78 Tidak Ya
meninggal
47 670559 J Perempuan 32 Tidak Ya
meninggal
48 668926 Hj.Z Perempuan 59 Tidak Ya
meninggal
49 685026 M.N Laki-laki 70 Tidak Ya
meninggal
50 684264 W.R Laki-laki 57 Tidak Ya
meninggal
51 645985 A.A.S Laki-laki 63 Tidak Ya
meninggal
59
52 664394 F Perempuan 65 Tidak Ya
meninggal
53 670806 M Perempuan 55 Meninggal Ya
54 449650 D.M.P Laki-laki 58 Tidak Ya
meninggal
55 358930 L.A Laki-laki 51 Tidak Ya
meninggal
56 185302 H.Dg.R Perempuan 58 Tidak Ya
meninggal
57 145818 M.HJ Perempuan 69 Tidak Ya
meninggal
58 678779 M Laki-laki 48 Tidak Ya
meninggal
59 373793 R.Ny Perempuan 65 Meninggal Ya
60
61
62
63
64
65
66