Sie sind auf Seite 1von 7

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

LAPORAN PERCOBAAN
KONFIGURASI TRANSISTOR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Elektronika Telekomunikasi
Semester 3

PEMBIMBING :
Hendro Darmono, B.Eng, MT

Penyusun:
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2C

NO NAMA NIM
03 Anugerah Satria 1641160110

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017/2018
1.1 Tujuan Praktikum.
1.1.1 Mahasiswa mampu mengamati karakteristik dari rangkaian penguat Common
Basisdengan simulasi.
1.1.2 Mahasiswa mampu mengamati karakteristik dari rangkaian penguat Common
Emmiter dengan simulasi.
1.1.3 Mahasiswa dapat memahami tentang common basis dan common emmiter.
1.2 Alat dan Bahan.
1.2.1 Laptop atau Personal Computer.
1.2.2 Aplikasi multisim.
1.2.3 Gambar rangkaian bertingkat.

1.3 Gambar Rangkaian.


1.4 Teori Dasar.
Secara umum terdapat tiga macam konfigurasi rangkaian transistor, yaitu konfigurasi basis
bersama (common-base), konfigurasi emitor bersama (common-emitter), dan konfigurasi
kolektor bersama (common-collector). Istilah bersama dalam masing-masing konfigurasi
menunjuk pada terminal yang dipakai bersama untuk input (masukan) dan output (keluaran).
Gambar dibawah menunjukkan tiga macam konfigurasi tersebut.

Konfigurasi Common Base (Basis Bersama)

Seperti namanya, yang dimaksud dengan Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis
Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk
INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke
Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-
kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”.
Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan
sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.

Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama)

Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang
berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan
penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi
yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan.
Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan
Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan
digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.
Konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama)

Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor
yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan
Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini
menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output.
Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan
dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal
INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.
1.5 Langkah percobaan.
1.5.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
1.5.2 Membuka aplikasi multisim.
1.5.3 Membuat rangkaian seperti figure diatas.
1.5.4 Mengatur Vin ( CE ) dengan tegangan 10 vp-p dengan menggunakan frekuensi
1 kHz.
1.5.5 Menampilkan hasil sinyal output CE pada osiloskop dengan peletakan Ch1
diantara transistor 1 dan 2.
1.5.6 Mengambil data percobaan.
1.5.7 Mengubah Vin ( CE ) dan menyambungkannya ke grounding.
1.5.8 Mengubah Vout CE menjadi Vin CB.
1.5.9 Meletakkan Ch1 osiloskop pada capasitor 3 untuk menampilkan hasil tegangan
keluaran common basis.
1.5.10 Mengambil data percobaan.
1.6 Data hasil percobaan.
1.6.1 Hasil sinyal Common Emmiter

1.6.2 Hasil sinyal Common Basis


1.7 Analisis Data.
Common emitter

Common bassis

Terdapat selisih yang terbilang besar pada input common bassis dan output common bassis.
Pada percobaan common bassis terjadi penguatan tegangan, dengan Frekuensi 169 Khz ang
menghasilkan gelombang seperti pada gambar

1.8 Kesimpulan.
- Pada percobaan rangkaian penguat bertingkat. Saat mencari hasil dari common basis
letak tegangan input berada diantara kaki emmiter dan kaki collector. Sedangkan
untuk tegangan outputnya pada emmiter.
- Pada percobaan rangkaian penguat bertingkat. Saat mencari hasil dari common
emmiter letak tegangan input berada pada kaki basis
- Tegangan output yang dihasilkan pada simulasi berbeda pada hasil perhitungan.
Begitu juga saat diukur dengan multimeter. Hasil ini dikarenakan transistor yang
digunakan kurang cocok dengan angka yang dipakai pada saat teori.

Das könnte Ihnen auch gefallen