Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|145
Wirda| Kehamilan dengan Hipertensi Gestasional
vaskularisasi plasenta, teori iskemia plasenta, praktisi medis agar dapat mencegah
radikal bebas dan disfungsi endotel, teori manifestasi yang ditimbulkan penyakit ini baik
intoleransi imunologik antara intrauterin dan terhadap maternal maupun perinatal.
janin, teori adaptasi kardiovaskular genetik,
teori defisiensi gizi dan teori inflamasi.4,5 Kasus
Diagnosa hipertensi gestasional Seorang wanita usia 37 tahun mengeluh
ditegakkan pada ibu hamil yang memiliki mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul,
tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk semakin lama semakin sering dan kuat sejak ±7
pertama kalinya pada masa kehamilan namun jam SMRS. Pada pasien tidak ditemukan
tidak ditemukan proteinuria. Hipertensi keluarnya air-air dari jalan lahir, namun
gestasional disebut hipertensi transient bila ditemukan darah dan lendir yang keluar dari
tidak berkembang menjadi preeklamsi dan jalan lahir. Pasien lalu berobat ke bidan
tekanan darah kembali normal setelah 12 dikatakan hamil cukup bulan dengan tekanan
minggu post-partum.6 darah tinggi, tensi 170/100 mmHg. Pasien
Ciri khas sindrom preeklamsi adalah kemudian dirujuk ke RSUDAM. Ibu mengaku
ditemukannya proteinuria sebagai penanda masih merasakan gerakan anak. Pasien
objektif yang menunjukkan terjadinya menyangkal memiliki riwayat hipertensi, baik
kebocoran endotel yang luas. Walaupun riwayat hipertensi sebelum hamil, riwayat
demikian, jika tekanan darah ibu meningkat hipertensi pada hamil sebelumnya, riwayat
signifikan, akan berbahaya bagi ibu sekaligus hipertensi selama kehamilan ini dan riwayat
janin jika kenaikan proteinuria ini diabaikan, hipertensi dalam keluarga. Selain itu adanya
karena pada pemeriksaan laboratorium tanda-tanda eklamsi pada pasien belum
proteinuria masih belum terdeteksi. Yang ditemukan, yaitu riwayat pandangan mata
dimana 10% kejang eklamsi dapat terjadi kabur sebelumnya, riwayat nyeri kepala hebat,
sebelum ditemukannya proteinuria.3,7 riwayat nyeri ulu hati, maupun riwayat mual
Pada tingkat permulaan, preeklamsi dan muntah.
tidak menunjukkan gejala-gejala sehingga Dari pemeriksaan fisik didapatkan
dibutuhkan deteksi dini melalui prenatal care keadaan umum tampak sakit sedang,
yang baik. Pada pemeriksaan kehamilan kesadaran Compos mentis, tekanan darah
hendaknya ditentukan tekanan darah, 140/90 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan
penambahan berat badan, adanya edema, dan 18x/menit, suhu 36.50C.
proteinuria. Perhatian harus ditujukan pada ibu Dan dari pemeriksaan obstetri
hamil yang memiliki faktor predisposisi didapatkan, pemeriksaan luar: tinggi fundus
terhadap preeklamsi.3,7 uteri 2 jari bawah processus xipoideus (31 cm),
Preeklamsi merupakan masalah obstetri memanjang, punggung kanan, kepala,
utama yang mengarah pada morbiditas dan penurunan 4/5, denyut jantung janin 146
mortalitas maternal. Beberapa manifestasi kali/menit, his 2 kali dalam 10 menit selama 15
maternal pada preeklamsi ada yang akut detik, taksiran berat janin 2790 gram.
berupa: Sindrom Hemolysis Elevated Liver Pemeriksaan dalam (vaginal toucher)
Enzym Low Platelets Count (HELLP), edema didapatkan portio lunak, anterior, penipisan
pulmonari, solusio plasenta, gagal ginjal akut, 70%, ketuban utuh, pembukaan 5 cm, kepala,
eklamsia, sindrom distres pernapasan, stroke Hodge II, ubun-ubun kecil kanan depan. Dan
dan kematian perinatal. Dan ada yang dari Pemeriksaan laboratorium darah rutin
manifestasi jangka panjang berupa: hipertensi dalam batas normal serta urine lengkap dalam
kronis, diabetes milletus, gagal ginjal kronik, batas normal.
penyakit arteri koroner, defisit neurologis dan Dari hasil pemeriksaan, didapatkan
kematian.8,9 diagnosis G4P2A1 hamil 41 minggu inpartu kala
Selain itu ada juga manifestasi terhadap 1 fase aktif dengan hipertensi gestasional janin
perinatal berupa: angka mortalitas yang tinggi, tunggal hidup, presentasi kepala.
intra uterine growth restriction (IUGR), dan Terapi yang dilakukan kemudian adalah
meningkatnya morbiditas neonatus karena observasi tanda-tanda vital ibu, His, denyut
persaalinan prematur.9 jantung janin, cairan Ringer Laktat (RL) 20
Penulis mengangkat kasus ini sebagai tetes/menit, Drip MgSO4 sesuai protocol,
salah satu bentuk tanggung jawab sebagai Nifedipine 3x10 mg, rencana Partus
J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|146
Wirda| Kehamilan dengan Hipertensi Gestasional
J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|147
Wirda| Kehamilan dengan Hipertensi Gestasional
ada kesempitan panggul, anak hidup dan tidak Medical Publishing Division; 2001. hlm.
gawat janin, penurunan hodge II/III, kontraksi 567-618.
baik, ibu kooperatif dan masih mampu untuk 6. Satuan Petugas Gestosis Persatuan
mengedan.10 Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
Pada kasus syarat untuk dilakukannya Panduan pengelolaan hypertensi dalam
vakum memang terpenuhi, namun tidak ada kehamilan di indonesia. Jakarta: Persatuan
indikasi dilakukannya vakum, sehingga Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2010.
penggunaan ekstraksi vakum pada kasus tidak 7. Baker PN, Kingdom J. Pre-ecclampsia :
sesuai dengan kasus. Dalam: Current perpectives on
Secara klinis, pada pasien ini terdapat management. New York: The Parthenon
perbaikan sehingga prognosis quo ad vitam Publishing Group; 2004. hlm. 133-43.
adalah ad bonam. Secara fungsional, dubia ad 8. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu kebidanan.
bonam, quo ad sanationam adalah dubia ad Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
bonam. Prawirohardjo; 2009.
9. Manuaba IBG, Manuaba IAC, dan Manuaba
Simpulan IBGF. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta:
Diagnosa hipertensi gestasional Buku Kedokteran EGC; 2007.
ditegakkan pada ibu hamil yang memiliki 10. Prawirohardjo, S. Ilmu kebidanan. Edisi ke-
tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
pertama kalinya pada masa kehamilan namun Prawirohardjo; 2006.
tidak ditemukan proteinuria. Hipertensi
gestasional disebut hipertensi transient bila
tidak berkembang menjadi preeklamsi dan
tekanan darah kembali normal setelah 12
minggu post-partum. Pengobatannya tidak
dijelaskan secara spesifik menurut satgas
gestosis, namun dapat diberikan antihipertensi
bila memenuhi indikasi, serta tatalaksana
terhadap terminasi kehamilannya adalah
konservatif, yang sedapat mungkin diusahakan
pervaginam.
Daftar Pustaka
1. Angsar MD. Hipertensi dalam kehamilan
ilmu dalam kebidanan sarwono
prawirohardjo Edisi IV. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010.
2. Davies GAL, Maxwel C, McLeod L. Obesity
in pregnancy. Dalam: SOGC Clinical
Practice Guideline. JOGC FEVRIER; 2010.
3. American Congress of Obstetricians and
Gynecologists. Diagnosis and management
of preeclampsia and eclampsia. ACOG:
Practise Bulletin; January 2002. hlm. 33.
4. Cunningham FG, Leveno KJ. Management
of preeclampsia. Dalam: Marshall D,
Lindheimer, Robert MJ, Cunningham G.
Chesley’s hypertensive disoders in
pregnancy. Edisi ke-2. Stamford,
Connecticut, USA: Appleton & Lange;
2010. hlm. 543-80.
5. Cunningham FG, Gant N, et al. William
obstetrics. Edisi ke-21. McGraw-Hill:
J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|148