Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
a. Thomas R. Dye
Thomas R. Dye mendefinisikan kebijakan publik sebagai berikut:
"Public Policy is whatever the government choose to do or not to do". (Kebijakan publik adalah
apapun pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu). Menurut
Dye, apabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu, maka tentunya ada tujuannya,
karena kebijakan publik merupakan "tindakan" pemerintah. Apabila pemerintah memilih untuk
tidak melakukan sesuatu, inipun merupakan kebijakan publik, yang tentunya ada tujuannya.
Sebagai contoh: becak dilarang beroperasi di wilayah DKI Jakarta, bertujuan untuk kelancaran
lalu-lintas, karena becak dianggap mengganggu kelancaran lalu-lintas, di samping dianggap
kurang manusiawi. Akan tetapi, dengan dihapuskannya becak, kemudian muncul "ojek sepeda
motor". Meskipun "ojek sepeda motor" ini bukan termasuk kendaraan angkutan umum, tetapi
Pemerintah DKI Jakarta tidak meiakukan tindakan untuk melarangnya. Tidakadanya tindakan
untuk melarang "ojek" ini, dapat dikatakan kebijakan publik, yang dapat dikategorikan sebagai
"tidak meiakukan sesuatu".
b. James E. Anderson
Anderson mengatakan:
"Public Policies are those policies developed by governmental bodies and officials". (Kebijakan
publik adalah kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat
pemerintah).
c. David Easton
David Easton memberikan definisi kebijakan publik sebagai berikut:
"Public policy is the authoritative allocation of values for the whole society".(Kebijakan publik
adalah pengalokasian nilai-nilai secara syah kepada seluruh anggota masyarakat).
Kesimpulan:
a. Kebijakan publik dibuat oleh pemerintah yang berupa tindakan-tindakan pemerintah.
b. Kebijakan publik baik untuk melakukan atau tidak meiakukan sesuatu itu mempunyai
tujuan tertentu.
c. Kebijakan publik ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
A . LINGKUP NASIONAL
1) Kebijakan Nasional
Kebijakan Nasional adalah adalah kebijakan negara yang bersifat fundamental dan strategis
dalam pencapaian tujuan nasional/negara sebagaimana tertera dalam Pembukaan UUD 1945.
Yang berwenang menetapkan kebijakan nasional adalah MPR, Presiden, dan DPR.
Kebijakan nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat berbentuk:
UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(PERPU).
2) Kebijakan Umum
Kebijakan umum adalah kebijakan Presiden sebagai pelaksanaan UUD, TAP MPR, UU,-untuk
mencapai tujuan nasional. Yang berwenang menetapkan kebijakan umum adalah Presiden.
Kebijakan umum yang tertulis dapat berbentuk: Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden
(KEPPRES), Instruksi Presiden (INPRES).
3) Kebijakan Pelaksanaan.
Kebijaksanaan pelaksanaan adalah merupakan penjabaran dari kebijakan umumsebagai strategi
pelaksanaan tugas di bidang tertentu. Yang berwenang menetapkan kebijakan pelaksanaan
adalah menteri/pejabat setingkat menteri dan pimpinan LPND.Kebijakan pelaksanaan yang
tertulis dapat berbentuk Peraturan, Keputusan, Instruksi pejabat tersebut di atas.
Yang berwenang menetapkan kebijakan umum di Daerah Provinsi adalah Gubernur dan DPRD
Provinsi. Pada Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan oleh BupatiAValikota dan DPRD
Kabupaten/Kota. Kebijakan umum pada tingkat Daerah dapat berbentuk Peraturan Daerah
(PERDA) Provinsi dan PERDA Kabupaten/Kota.
C. Rangkuman
Kebijakan publik adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah/negara yang ditujukan
untuk kepentingan masyarakat. Kebijakan publik bertujuan untuk memecahkan masalah-
masaiah yang ada di dalam masyarakat.
Ada beberapa jenis kebijakan publik, yaitu Substantive and Procedural Policies, Distributive,
Redistributive and Regulatory Policies, Material Policies, Public Goods and Private Goods
Policies.