Keletihan, kelemahan, malaise. Takikardi, kelemahan otot dan penurunan kekuatan. Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan cepat (fase demam) Kulit hangat , diuresis (dia phoresis) karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso konstriksi), hipovelemia, penurunan aliran darah. Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine. Distensi abdomen. Anoreksia mual dan muntah. Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan penurunan massa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi urine Sakit kepala, pusing pingsan. Gelisah, ketakutan, kacau mental, disoroentas deliriu atau koma Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernafasan. Nafas pendek pada istirahat dan aktivitas 2. Diagnosa dan intervensi keperawatan. (Kunoli, 2012) a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak adekuta;anoreksia;mual/munjta Intervensi : Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan klien. Berikan makan sedikit dan makanan tambhan kecil yang tepat. Pertahnakan jadwal penimbangan berat badan secara teratur. Diskusikan yang disukai klien dan makanan dalam diet murni Observasi dan catat kejadian mual/muntah, dan gejala lain yang berhubungan. b. Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi. Resiko tinggi terhadpa infeksi berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh;prosedur tindakan invasif. Intervensi : Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh. Amati adanya menggigil dan diaforosis. Memantau tanda-tanda penyimpangan kondisi/kegagalan untuk memperbaiki selama masa terapi. Berikan obat anti infeksi sesuia petunjuk. Dapatkan spisemen darah. c. Hipertemua beruhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus. Intervensi : Pantau suhu pasien (derajat pada pola), perhatikan menggigil. Pantau suhu lingkungan. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alkohol. Berikan antipiretik. Berikan selimut pendingin. d. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrien dalam tubuh. Intervensi : Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan. Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi. Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer. Kaji frekuensi pernafasan kedalam dan kualitas. Perhatikan dispnea berat. Berikan cairan parenteral. e. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengetahuan pengobatan beruhubungan dengan kurangnya informasi, keterbatatasan kognitif. Intervensi : Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. Berikan informasi mengenai terapi obat-obatan, interaksi obat, efek samping dan ketaatan terhadap program. Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. Dorong periode istirahat dan aktivitas terjadwal. Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan. Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis. Tekankan pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan.9ik