Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
As the result of globalization the world becomes smaller and smaller. The
interaction among the people has no borders. It is caused by the development
technology especially in Information Technology (IT). It becomes the integral
part for succeed performance organization both private and public organization.
In public one we call it e-gov (electronic government). However, there are many
developed countries hasn’t implemented electronic government well yet, included
Indonesia. In this paper we discuss about some factors influencing e-government,
the benefits of e-government, comparative with other countries, and problems in
implementing e-government with its alternative solution and strategies.
939
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
940
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
Martin kohr menarik dua ciri Korsel), dan USA saja. Kaum
utama dari globalisasi yaitu : Transformasionalis berpendapat
pertama peningkatan konsen- lain lagi, mereka berperan
trasi dan monopoli sumber daya, sebagai penengah diantara dua
kedua proses penentuan kebija- pandangan itu. Globalisasi
kan negara berada di bawah merupakan kekuatan utama di
pengaruh badan-badan inter- balik perubahan politik, ekonomi,
nasional. Pendefinisian konsep sosial, dan budaya. Kelompok ini
globalisasi dapat diklasifikasikan juga menekankan peran
menjadi tiga macam menurut lembaga-lembaga inter-nasional
David Held : Pertama pandangan dalam mengatur tatanan dunia.
kaum Hiperglobalis, kedua Dari bermacam-macam
pandangan kaum Skeptis, dan definisi di atas ada beberapa
ketiga pandangan kaum aspek dalam konsep globalisasi
Transformasionalis. yaitu proses global/ internasio-
Kaum Hiperglobalis ber- nalisasi, kemajuan teknologi
pendapat globalisasi sebagai informasi, pengurangan peran
sejarah baru kehidupan manusia pemerintah, dan lain-lain.
dimana “negara tradisional sudah Globalisasi menjadi isu
tidak relevan lagi, lebih-lebih strategis dalam kajian ilmu-ilmu
menjadi tidak mungkin dalam sosial karena globalisasi seperti
unit-unit bisnis ekonomi global”. sekeping mata uang yang
Gejala yang dapat diamati mempunyai dua sisi. Di satu sisi
adalah denasionalisasi, trans- globalisasi melahirkan kemajuan
nasional network of production, teknologi, kemudahan, efisiensi,
economic borderless. Beberapa tetapi di sisi lain globalisasi
pemikirnya adalah Kenichi mempunyai dampak yang
Ohimae, Friedmand, dan lain- negative misalnya : kelestarian
lain. alam yang terancam, demo-
Pandangan kaum Skeptis ralisasi, dan lain-lain.
bertolak belakang dengan
pandangan kaum Hiperglobalis. 2. Implementasi E-Business
Hirts dan Thompson yang berada a. Pengertian E-Business
di jalur ini berpendapat bahwa E-Business adalah suatu
globalisasi merupakan sebuah pola bisnis baru yang banyak
mitos. Mereka juga beranggapan diyakini sebagai suatu pola
bahwa globalisasi sebenarnya bisnis masa depan, E-business
adalah semacam “triumvirat” menggunakan teknologi internet
karena sumber daya hanya sebagai kekuatan utamanya
berpusat di tiga kawasan yaitu untuk dapat melakukan beragam
Eropa Barat, Asia Timur (Jepang- aktivitas bisnis secara elektronik
941
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
942
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
943
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
944
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
945
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
946
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
947
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
948
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
949
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
Data/informasi Data/informasi
Data/informasi
Feedback
950
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
951
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
952
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
telah menjadi hal yang biasa memakan waktu dan biaya yang jauh
dilakukan oleh mereka yang lebih cepat dan murah. Disamping
berpikiran maju, karena jelas bahwa itu, banyak sekali hal-hal yang
proses itu jauh lebih baik, cepat, dan mustahil dapat dilakukan di dunia
murah dibandingkan dengan cara- nyata, dapat dengan mudah
cara konvensional. dilakukan di internet. Pada tahap ini,
Trend yang terjadi di negara- masyarakat mulai menganggap
negara maju tersebut secara adanya arena kehidupan baru di luar
langsung akan sangat mempengaruhi dunia nyata yang saling melengkapi
perilaku masyarakat yang berada (complement).
dalam Knowledge Society untuk
bereksperimen dengan teknologi l. Pemberlakuan Enabling Policy
informasi. Dikatakan bereksperimen, Peradaban manusia semakin
karena dunia maya (internet) masih berkembang sebagai akibat dari
dianggap sebagai sebuah arena teknologi informasi yang berkonver-
yang tidak bertuan, karena belum gensi dengan tumbuhnya masya-
adanya kerangka kesepakatan rakat berbasis pengetahuan
antara mereka para pelaku internet (Knowledge Society) secara
dari berbagai negara untuk membuat signifikan memaksa pemerintah
kebijakan-kebijakan tertentu yang untuk mulai memikirkan berbagai
berlaku bagi mereka para netters. kebijakan yang harus disusun dan
Dengan kata lain, resiko diberlakukan segera atas perubahan
berinteraksi melalui dunia virtual/ paradigma di berbagai aspek
maya tersebut terletak pada masing- kehidupan dijamin akan mengarah
masing pengguna (user). Adalah ke hal-hal yang positif.
merupakan suatu kenyataan bahwa Pada saat inilah embrio e-
biasanya anggota Knowledge Government mulai dihasilkan.
Society akan ketagihan dalam Pemerintah sebagai sebuah entiti
melakukan interaksi di internet kehidupan sebuah negara yang
karena apa yang mereka butuhkan memiliki berbagai fungsi krusial mau
terdapat semua di sana. Sehingga tidak mau akan melibatkan berbagai
apa yang terjadi adalah secara pihak seperti masyarakat, kalangan
perlahan-lahan mereka akan mulai swasta, dunia pendidikan, dan lain
meninggalkan beberapa mekanisme sebagainya dalam mencoba
yang biasa dilakukan di dunia nyata bersama-sama merumuskan
dan melakukannya di dunia maya. kebijakan-kebijakan yang dapat
Internet akan menjadi bagian menjawab tantangan di masa
dari kehidupan mereka sehari-hari mendatang tersebut. Pada saat inilah
karena secara logika banyak sekali pemerintah mulai mengetahui secara
prosedur atau mekanisme yang jika detail kebutuhan-kebutuhan masya-
dilakukan melalui internet akan rakatnya yang harus diperoleh melalui
953
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
954
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
955
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
956
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
957
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
958
“Dialogue” JIAKP, Vol. 2, No. 3, September 2005 : 939-960
959
Implementasi E-Government (Arief Budi Pratama)
960