Sie sind auf Seite 1von 14

TUGAS : INDIVIDU

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN


DOSEN : Dr. dr. ARIFIN SEWENG, MPH

PROPOSAL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

IBRAHIM DORU
P1802216015 2017

DEPARTEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
A. PENDAHULUAN
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan
sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan
kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi,
manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi
organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMR) adalah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional
rumah sakit.
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas
mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya
saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun
pasien bahkan penyajian laporan yang akurat bagi para pengambil keputusan,
bahkan rumah sakit vertical cenderung untuk segera merubah tatanan rumah sakit
menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan
administrasinya.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat
dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan prosedur
pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di
intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP
baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan
baik.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk
pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dibagi menjadi menjadi 5
komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan system informasi yang
benar dan sesuai kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system
dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang
mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai
daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era
informasi ini.
Seiring dengan perjalanan kegiatan operasional rumah sakit, dijumpai
banyak sekali kendala yang menimbulkan permasalahan yang mengganggu aktifitas
sehari-hari. Karena sebagian aktifitas masih dilakukan secara manual, otomatis
mempersulit dan memperlambat petugas rumah sakit untuk melayani pasien, baik
yang ingin berobat, rawat inap, rawat jalan, instalasi gawat darurat, instalasi bedah,
rekam medis, dan layanan-layanan lainnya yang diperuntukkan untuk masyarakat.
Selain masalah tersebut, Rumah Sakit juga kesulitan dalam mengatur akuntansi
keuangannya (menyiapkan laporan keuangan).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami sebagai tim pengembang
sistem informasi berbasis web menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai
masalah yang sudah disebutkan di atas. Solusi tersebut berupa Sistem Informasi
Rumah Sakit atau disingkat SIRS Terpadu. Sistem ini dikembangkan dengan
harapan dapat membantu dalam proses pengadministrasian aktifitas operasional
rumah sakit dan pendokumentasian transaksi keuangannya.
Selain itu, SIRS ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan dan dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan administrasi yang
lebih baik. Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka pembentukan kumpulan
data secara terpusat yang terkoordinasi dengan semua sub bagian rumah sakit guna
meningkatkan kemampuan akses informasi manajemen dan transaksi keuangan.

B. TUJUAN
Tujuan utama dari SIRS adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
kemampuan integrasi dalam pelayanan kesehatan, mulai dari pelayanan rawat jalan,
rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah, rekam medis, unit gizi, dan
sampai pada manajemen akuntansi keuangan rumah sakit. Sistem Informasi ini
berbasis web yang memberi kemudahan kepada instansi (Rumah Sakit) untuk
mengakses seluruh informasi yang dibutuhkan tanpa terhalang oleh jarak dan waktu.
Dengan adanya alur proses kegiatan yang otomatis dalam pemrosesan dan
pengendalian akses, maka akan mempermudah organisasi rumah sakit mendapatkan
informasi berupa laporan keuangan dan laporan lain yang terkait. Sistem pelaporan
(reporting) juga akan disesuikan dengan format laporan standart Kementerian
Kesehatan dan kebutuhan laporan yang diinginkan oleh pihak rumah sakit.
C. MANFAAT
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunakan SIMRS ini
adalah:
 Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian
dengan bagian lainnya. Pemanfaatan data keluaran/output dari suatu modul oleh
modul lain (sebagai masukan/input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi
proses antar bagian.
 Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek/floorstock) bisa
dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa
diketahui setiap saat termasuk jumlah dan jenis obat dan alkes yang memasuki
masa kadaluarsa.
 Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing
statement untuk semua jasa pelayanan yang telah diterima pasien.
 Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan
dengan standard yang telah ditetapkan WHO dan INA DRGs Jaminan
Kesehatan Nasional melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Nasional. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa
dikelola dan dipanggil dengan cepat dan otomatis.
 Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya, memudahkan
penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.
Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang
piutang bisa dikurangi, pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat
antar unit bisa dilakukan dengan mudah.
 Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama
(data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan
dan obat) maupun data transaksi. SIMRS memberikan kemudahan dalam
pembuatan laporan di semua unit, cepat dan akurat.
 Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh
bagian yang paling berkompeten. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat
karena beberapa proses rutin seperti pembuatan laporan atau perhitungan-
perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat. Dengan demikian karyawan
lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat stratgis.
D. MODUL SISTEM
SIM RS tersusun atas beberapa Sistem dan Modul:
1. Admin Sistem
2. Modul Rekam Medik
 Modul Loket/Registrasi Pasien baik pasien baru maupun ulangan.
3. Sistem Pelayanan Pasien/Billing System
 Modul Pelayanan Rawat Jalan
 Modul Pelayanan Rawat Inap
 Modul IRD
 Modul Kamar Operasi
 Modul Persalinan
 Modul Paviliun
 Modul Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)
4. Kasir:
 Transaksi Kasir dengan berbagai macam cara pembayaran (cash,
kartu kredit, debet) dan diskon.
 Laporan penerimaan kasir berdasarkan shift (pagi, sore, dan malam).
 Melihat informasi tagihan pelayanan.
5. Sistem Farmasi
 Modul Sistem Inventori
 Modul Pengendalian Stok
 Modul Gudang Obat
 Modul Floor Stock
 Modul Produksi Obat
 Modul Apotek (multi apotek)
6. Sistem Penunjang Medis
 Modul Rekam Medik
 Modul Laboratorium
 Modul Radiologi
 Modul Bank Darah
 Modul Fisioterapi
 Modul Rehab Medis
 Modul Kamar Jenazah
 Modul Manajemen Dapur
 Modul Gizi
7. Sistem Aset/Inventori
8. Sistem Keuangan dan Akuntansi
 Modul Hutang
 Modul Piutang
 Modul Kas-Bank
 Modul Budgeting
 Modul Akutansi
9. Sistem Human Resources Development (HRD)
 Modul Personalia
 Modul Penggajian/Payroll
 Modul RSU Pendidikan
10. Sistem Manajemen
 Modul Kepegawaian
 Modul Manajemen Pelayanan
 Modul Manajemen Farmasi
 Modul Manajemen Keuangan
 Modul Manajemen Aset
 Modul Pemasaran dan Publikasi/PR
11. Modul System Remunerasi
Meliputi modul pembagian jasa pelayanan rumah sakit
12. Report: di dalam SIRS, pada masing-masing modul terdapat laporan. Laporan-
laporan tersebut antara lain adalah:
 Laporan penjualan apotik rawat jalan
 Laporan penjualan apotik rawat inap
 Laporan Poli dan UGD
 Laporan pasieng bangsal
 Laporan rekap transaksi bulanan perunit
 Laporan penerimaan rawat jalan
 Dll
13. CCTV Sistem
Sistem ini umumnya ditempatkan di seluruh area umum yang bisa diakses
banyak orang seperti ruang tunggu, koridor, pintu masuk dan tempat parkir.
14. Finger System
Untuk ini memudahkan managemen rumah sakit dalam mengontrol
kehadiran/absensi pegawai secara elektronik.
E. SPESIFIKASI HARDWARE
Spesifikasi teknis sistem informasi rumah sakit yang dikembangkan adalah
sebagai berikut:
No Nama Detail Keterangan
1 Nama Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
2 Jenis/Tipe Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
3 Deskripsi Aplikasi Untuk Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Rumah
Sakit
4 Teknologi Aplikasi Berbasis Web, Internet
5 Bahasa Pemrograman PHP
6 Database MySQL/Oracle*
7 Arsitektur Client Server (Jaringan Internet/LAN)
8 Server Sistem Linux
9 Client Browser Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape, Opera

1. Spesifikasi client
Spesifikasi untuk komputer client di setiap unit kerja adalah sebagai berikut:
 Prosesor Pentium (Core i3)
 RAM 4 GB DDR3
 VGA Intel GMA 4500 224MB (shared)
 Kapasitas Hardisk 500 GB HDD SATA
 Monitor LED 19.5 inchi
 Audio
 DVD Room
 NIC
2. Spesifikasi Untuk Server
Brand: Cisco
Part Number: UCS SPR E2
Processor: 2X Intel Xeon E5/ - 620 V3 15 M Cache 2.4. Ghz
Chipset: Intel C610
Memory: 4x8 GB DDR4 RDIM PC4 – 17000 2113 Mhz
Hard Drive: 6x300 GB SAS
Optical: Optional Optical Drive
Video Card: Graphics Controller Matrox G200eCIENC Integrated 2 D
Graphics Core Hardware Acceleration DDR3 Memory 512
MB, Resolution 1920 x 1200 16 bbpp @ 60 Hz, High-Speed
Integrated 24-Bit RAMDAC
Ethernet: 2xI350 GbE Dual Gigabit Ethernet
I/O Ports: 1 KVM, 2 serial Connector RJ 45, 2 USB3, 1 Gb Dedicated
Management Port
Expansion Slot: 6 PCI-E, J3.0.
Form Factor: Rack 2U
OS Supported: Windows 2008 R2, 2012 & Windows 2012 R2 Linux RHEL
6.5/6.6/6.7/7.2/Sles 11 SP3 & Sles 12
Power Supply: Hot Plug 1200 Watt
RAID Support: Cisco 12 GPS Modular RAID PCIe Gen 3.0
Warranty: Warranty 3 years 24x7

3. Spesifikasi Untuk Hard Disk Driver Server


Technical:
Cisco UCS HD 300 G15K12G (6x)
HDD Capacity 300 GB
Interface Type SAS
Drive Dimensions 2.5 inch
Spindle Speed 15K rpm
Brand/Manufacturer Cisco
 Apllication System
Front End : PHP 5.7 With jquery modulator
Back End : Oracle MySQL Cluster Carrier Grade Edition 64 bit
 Product CCTV

4. Spesifikasi Untuk Jaringan


 Switch : 24 autosensing, auto-configuration MDI/MDIX 10BASE-
T/100BASE-TX
 Cabel : Category 6 FTP Cable, 4 pair, CMX Rated, 0,300 in (7,6 mm)
PVC,23 AWG solid copper, PN : F006004-XGY4

5. Spesifikasi komponen Pendukung Lainnya


 Printer Laser : LX 300 / LX300 Dotmatrix
 UPS : Smart UPS Online XL 8000VA

F. TAHAP IMPLEMENTASI
a) PERSIAPAN INFRASTRUKTUR
Langkah yang dilakukan meliputi:
1) Checking Network Operational Center/Data Server.
2) Network Operational Center/Data center sebagai pusat data dan aplikasi
SIM RS yang. Checking server Network Operational Center/Data center
hanya untuk memastikan bahwa computer server dikonfigurasi sesuai
dengan peruntukannya, sebagai server aplikasi, server basisdata, server
backup dan sebagainya.
3) Checking sistem jaringan LAN.
4) Konfigurasi sistem perkabelan jaringan yang ada, perlu diperhatikan sebagai
perhitungan kebutuhan aplikasi di lapangan. Pengembangan atau
pembangunan jaringan baru dapat dilakukan sesuai kebutuhan system. LAN
dapat menggunakan kabel (Wired LAN) atau tanpa kabel (Wireless LAN).
5) Segmentasi terhadap kelompok komputer disetiap unit kerja akan
memproteksi network operational center/data server dari akses pengguna
ilegal yang tidak bertanggung jawab. Setiap komputer yang ada disetup
dengan konfigurasi IP yang telah ditetapkan sesuai dengan segmentasinya.
b) IMPLEMENTASI SISTEM
Langkah yang dilakukan meliputi:
1) Pendampingan penyusunan alur data di masing – masing instalasi
2) Need Assesment terhadap kebutuhan data dan kebutuhan system informasi
rumah sakit
3) Koordinasi dengan masing – masing unit tentang modul system informasi
rumah sakit
4) Pemasangan system basis data pada komputer server.
5) Pemasangan sistem aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit.
6) Setup computer client / workstation.

c) TRAINING PENGGUNAAN APLIKASI


Langkah yang dilakukan meliputi :
1) Analisa kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki setiap unit
kerja.
2) Persiapan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kompetesi dan
kemampuan sumber daya manusia calon pengguna SIM RS.
3) Pelaksanakan pelatihan secara bertahap sesuai dengan rencana pelaksanaan
dan implementasi SIM RS yang direncanakan.
Persyaratan peserta training sebagai berikut:
1) Memiliki pengetahuan tentang computer
2) Mampu mengoperasikan microsof office
d) PENDAMPINGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM
1) Selama SIM RS dijalankan, perlu ada nya teknisi yang akan memelihara
infrastruktur. Network operational center/data center, sistem jaringan (LAN
dan WLAN), sistem komputer client/workstation perlu dipelihara setiap
waktu. Kegiatan lainnya adalah monitoring terhadap pengguna yang
mengakses jaringan, monitoring pengguna yang mengakses network
operational center/data center, melakukan pemeriksaan terhadap virus dan
lain-lain.
2) Pendampingan sistem aplikasi dilakukan selama operator masih belum
lancar dalam menggunakan sistem aplikasi. Kesalahan dalam memasukkan
data perlu dikoreksi dan diubah sesuai data yang benar. Kebutuhan format
laporan dan kebutuhan penyesuaian data perlu terus dijaga.

3) Perkembangan organisasi dan perubahan data serta perubahan kebijakan


dapat menimbulkan perubahan proses kerja (bussines process). Perubahan
tersebut tetap dapat diikuti dan diimplementasikan ke dalam system

4) Pendampingan dan pemeliharaan system minimal 3 bulan

e) VERIFIKASI DAN PEMELIHARAAN DATA


1) Pemeriksaan data dilakukan secara periodik.
2) Semua data yang telah dimasukkan perlu diperiksa. Data yang masuk ke
dalam sistem aplikasi adalah data yang valid dan relevan. Data yang tidak
valid perlu dilakukan koreksi dan koreksi dilakukan secara periodik.
3) Setiap periode tertentu data yang ada perlu dipelihara.
4) Pemeliharaan data dapat dilakukan dengan mem-backup data tersebut ke
suatu media tertentu dan disimpan di tempat tertentu. Backup data perlu
dilakukan untuk menyelamatkan data maupun untuk mengarsip data.
5) Aplikasi Client Server, Terdapat fasilitas ekspert data ke word, Xml, pdf,
rtf, ODT, SQl dll
G. JADWAL PELAKSAANAAN

No Item Kegiatan Jangka Waktu (dlm bulan)


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisa Sistem & survey
1
kebutuhan
Pengumpulan data & Form
2
terkait
3 Desain Sistem Informasi
Coding Aplikasi &
4
Pengembangan
5. Uji Sistem

6 Implementasi

7 Pendampingan

8 Pemeliharaan Sistem
H. BIAYA
Biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan system informasi ini meliputi
biaya untuk pendampingan penyusunan system dan pemasangan instalasi jaringan
system informasi rumah sakit. Adapun estimasi biaya yang dibutuhkan sebesar
450.000.000,- ( Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Besaran biaya yang dibutuhkan dikondisikan dengan kebutuhan hardware dan
software rumah sakit.

I. GARANSI
Total Instalasi dan Implementasi dilaksanakan dalam waktu Tiga (3) bulan.
Masa garansi sistem adalah selama Tiga (3) bulan dari pertama kali aplikasi
diimplementasikan. Aplikasi ini dirancang se-dinamis mungkin sehingga dapat
berkembangkan jika dimungkinkan adanya perkembangan sistem menjadi lebih
kompleks. Layanan purna jual yang ditawarkan yaitu meliputi perawatan
(maintenance) setelah masa garansi berakhir dan pengembangan sistem.

J. PENUTUP
Dengan menggunakan Sistem Informasi ini diharapkan menjadi sebuah solusi
yang dapat membantu dalam pengelolaan dan pengaturan system informasi rumah
sakit. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kualitas rumah sakit dan
produktifitas serta mampu meningkatkan daya saing institusi terkait.
Dengan menggunakan sistem informasi diharapkan masalah – masalah
tersebut dapat diatasi minimal dikurangi yang tentunya akan berdampak pada
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Demikianlah proposal ini dibuat, demi kepentingan pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
REFERENSI

Irawan, D., & Novita, S. (2017). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH


SAKIT HARAPAN BUNDA PRINGSEWU LAMPUNG. Jurnal TAM
(Technology Acceptance Model), 2, 47-52.
Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan
Perancangan: ABDI SISTEMATIKA. Bandung.
Setiawan, A. T., & Permadani, R. P. (2017). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT WELASASIH AMBARAWA. Jurnal TAM (Technology
Acceptance Model), 7, 52-60.
https://www.academia.edu/8065651/Proposal_Sistem_Informasi_Manajemen_Rumah_
Sakit di aksses tanggal 10 Nopember 2017.

Das könnte Ihnen auch gefallen