Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
1. Nurrahmi Ilmi.S.Ked 08060012
2. Djero Ariadi
3. Bayu Setio Notokusumo
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Transfusi Darah, Proses Penyediaan Darah Aman Dimulai dari Ruang
Pendahuluan, Ruang Penyediaan Darah/Aftap Sampai dengan Pemeriksanaan Infeksi
Menular Lewat Transfusi Darah ( IMLTD)
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan sehingga
untuk segala saran dan kritik sangat kami harapakan. Sebelum mengakhiri tulisan ini
kami sampaikan Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian transfusi darah
2. Menjelaskan macam-macam ransfusi darah
3. Menjelaskan resiko yang terjadi saat transfusi darah
4. Mejelaskan proses penyediaan darah
5. Menjelaskan Ruang penyadapan darah/Aftap
6. Menjelaskan Tata Cara donor darah
BAB II
PEMBAHASAN
Syarat lain adalah seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan (PMI,
2002) :
1. Pernah menderita hepatitis B
2. Menderita tuberkulosis, sifilis, epilepsi dan sering kejang.
3. Ketergantungan obat, alkoholisme akut dan kronik.
4. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah operasi besar, sesudah injeksi terakhir
imunisasi rabies terapeutik, atau sesudah transplantasi kulit.
5. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis,
sesudah transfusi, sesudah tattoo/tindik telinga, sesudah persalinan, atau
sesudah operasi kecil
6. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis,
measles, tetanus toksoid.
7. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang.
8. Sedang hamil atau menyusui.
9. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi.
10. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera,
tetanus difteri.
11. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan
ditusuk.
12. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya,
defisiensi G6PD, thalasemia, polibetemiavera.
13. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti
pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak steril)
14. Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan pada saat donor
darah.Sebagaimana prosedur medis lainnya, pada donor darah juga dapat
timbul efek samping. Walaupun demikian, efek samping tersebut jarang
terjadi. Selain itu, petugas yang mendampingi kita saat donor darah sudah
terlatih untuk mengatasinya.
B. Saran
Jangan sampai donor darah menyebabkan pelecehan terhadap
kehormatan manusia, karena jual beli anggota badan seperti donor anggota
badan lain (ginjal, mata dll).