Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran semua mata
pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data
atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.
Kompetensi Inti merupakan bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan
kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Jenjang pendidikan SMP memiliki kompetensi inti yang berbeda dengan kompetensi inti jenjang
SMA. Perbedaan tersebut mengikuti perkembangan kognitif dan tingkat berfikir siswa. Pada jenjang
pendidikan SMA siswa sudah mampu berfikir tidak hanya hal-hal yang konkret namun juga hal-hal yang
bersifat abstrak.
Pelajaran sains pada level SMP menekankan pada materi sains yang bersifat konkret dan dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Jenjang SMA mempelajari sains lebih mendalam secara matematis
hingga pada materi yang sulit untuk divisualisasikan ( misal : fisika modern, teori relatifitas dan
termodinamika).
Pelajaran sains pada level SMA mengarah pada level berfikir tingkat tinggi (menganalisis,
mengevaluasi dan berkreasi). Kompetensi inti kelas XII menuntut peserta didik untuk tidak hanya mampu
mencoba, mengolah, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak namun juga menuntut
siswa agar mampu secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
Perbedaan kompetensi inti peserta tididk level SMP dan SMA dapat dilihat lebih jelas pada table
kompetensi inti di bawah ini :
Tabel I. Kompetensi Inti Jenjang SMP dan SMA
Kelas Kelas VII Kelas VII Kelas IX Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mencoba, Mengolah, Mengolah, Mencoba, Mencoba, Mencoba,
mengolah, dan menyaji, dan menyaji, dan mengolah, dan mengolah, dan mengolah,
menyaji dalam menalar dalam menalar dalam menyaji dalam menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret ranah konkret ranah konkret ranah konkret ranah konkret mencipta dalam
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan, dan ranah dan ranah ranah konkret
mengurai, mengurai, mengurai, abstrak terkait abstrak terkait dan ranah
merangkai, merangkai, merangkai, dengan dengan abstrak terkait
Kompetensi memodifikasi,dan memodifikasi, memodifikasi, pengembangan pengembangan dengan
Inti membuat) dan dan membuat) dan membuat) dari yang dari yang pengembangan
ranah abstrak dan ranah dan ranah dipelajarinya di dipelajarinya di dari yang
(menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis, sekolah secara sekolah secara dipelajarinya di
membaca, membaca, membaca, mandiri, dan mandiri, sekolah secara
menghitung, menghitung, menghitung, mampu bertindak mandiri serta
menggambar, menggambar, menggambar, menggunakan secara efektif bertindak secara
dan mengarang) dan mengarang) dan mengarang) metoda sesuai dan kreatif, efektif dan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan kaidah serta mampu kreatif, dan
yang dipelajari di yang dipelajari di yang dipelajari di keilmuan menggunakan mampu
sekolah dan sekolah dan sekolah dan metoda sesuai menggunakan
sumber lain yang sumber lain yang sumber lain yang kaidah metoda sesuai
sama dalam sama dalam sama dalam keilmuan kaidah keilmuan
sudut sudut sudut
pandang/teori pandang/teori pandang/teori
B. Keterampilan Kerja Ilmiah Jenjang SMP dan SMA.
Kerja ilmiah merupakan kegiatan penelitian objektif untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji ilmu pengetahuan yang menggunakan langkah-langkah yang sistematis. Metode Ilmiah adalah
langka-langka sistematis yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk melakukan kerja ilmiah.
Memenurut para ahli, perkembangan kognitif akan sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin
meningkat level pendidikan maka kermampuan untuk berfikir hal yang abstrak dan kompleks semakin
meningkat, terkait dengan hal tersebut sangat beralasan bahwa kerja ilmiah level SMP dan SMA memiliki
tuntutan yang berbeda. Kerja ilmiah pada jenjang SMA dituntut lebih mendalam dan melibatkan kemampuan
berfikir tingkat tinggi. Langkah-langkah metode ilmiah untuk jenjang SMP dan SMA dapat dilihat pada gambar
berikut :