Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
CURRENT TRANSFORMER
DAN
POTENSIAL TRANSFORMER
Oleh :
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ”Current
Transformer dan Potensial Transformer” ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang
pengertian trafo arus dan trafo tegangan, fungsi dari trafo tersebut, prinsip kerja,
jenis jenis trafo arus dan trafo tegangan, letak dari trafo, perbedaan trafo pengukuran
dan trafo daya, galat (faktor error) dan burden trafo, tingkat kejenuhan trafo dan
lain-lain.
Kesempurnaan mutlak hanya milik Allah SWT. Penulis hanyalah insan biasa
yang berusaha sebaik mungkin dalam membuat dan menyelesaikan makalah ini,
tetapi usaha konstruktif terutama dari penulis sendiri akan selalu penulis tingkatkan
guna mencapai hasil yang lebih baik. Penulis berharap makalah ini dapat digunakan
dan memberikan manfaat sekaligus sebagai media informasi bagi para pembaca.
Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis nantikan guna
terselesaikannya makalah yang lebih baik di masa mendatang dan meningkatkan
kemampuan kami dalam penyelesaian makalah.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................ii
Daftar Gambar ...................................................................................................... iii
Daftar Tabel............................................................................................................. iv
Tabel 2.1 Kelas Ketelitian Trafo Arus Pada 100 % Arus Nominal......................... 11
Tabel 2.2 Batas Ketelitian Trafo Arus Proteksi....................................................... 11
Tabel 2.3 Kelas Ketelitian Trafo Arus Untuk Relai Proteksi.................................. 11
Tabel 2.4 Tingkat Isolasi Trafo Arus....................................................................... 14
Tabel 2.5 Nilai Resistansi Kabel Penghubung........................................................ 19
Tabel 2.6 Burden Alat Ukur Pada 5A/50 Hz........................................................... 19
Tabel 2.7 Burden Relai Pada Arus Nominal........................................................... 19
Tabel 2.8 Perbandingan Trafo Tegangan Magnetik dengan Trafo Tegangan
Kapasitif................................................................................................... 28
Tabel 2.9 Jenis Trafo Tegangan Untuk Berbagai Keperluan.................................. 29
Tabel 2.10 Besar Nilai Kelas Ketelitian Potensial Transformer
Untuk Pengukuran................................................................................ 31
Tabel 2.11 Besar Nilai Kelas Ketelitian Potensial Transformer Untuk Proteksi... 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
• Memahami pengertian dari trafo pengukuran
• Mengetahui komponen komponen trafo
• Mengetahui prinsip kerja trafo pengukuran
• Mengerti tentang jenis jenis trafo pengukuran
• Memahami galat dan burden trafo
• Mengetahui faktor pertimbangan dalam pemilihan trafo pengukuran
BAB II
PEMBAHASAN
Transformator atau yang lebih dikenal dengan nama trafo sangat penting dalam
sistem kelistrikan. Fungsi dari trafo adalah mentransformasikan tegangan listrik
dengan tegangan lain. Maksudnya trafo dapat mengubah tegangan listrik menjadi
tegangan rendah atau tegangan tinggi. Jenis jenis trafo terdiri dari 2 macam yaitu
trafo daya dan trafo pengukuran. Dalam makalah ini akan menjelaskan trafo
pengukuran yang terdiri dari 2 macam yaitu current transformer (trafo arus) dan
potensial transformer (trafo tegangan) sebagai berikut :
Gambar 2.1 .a) Trafo arus tegangan tinggi. b) Trafo arus tegangan
menengah. c) Trafo arus tegangan rendah
2.1.2 Fungsi Current Transformer ( Trafo Arus)
Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan
bahkan ribuan ampere dan arus yang mengalir dalam jaringan tegangan
tinggi. Pengukuran langsung dengan amperemeter dapat dilakukan juga
pada jaringan tegangan rendah dengan arus dibawah 5 A. Pada jaringan
tegangan tinggi pengukuran tidak dapat dilakukan secara langsung karena
dapat membahayakan operator. Pengukuran secara langsung pada
jaringan tegangan tinggi juga dapat membahayakan ammeter dikarenakan
isolasi ammeter tidak dirancang untuk memikul tegangan tinggi. Jika arus
yang hendak diukur mengalir pada jaringan tegangan rendah dan besar
arus melebihi 5 A, maka pengukuran tidak dapat dilakukan secara
langsung dengan menggunakan ammeter dikarenakan batas kemampuan
ammeter hanya mengukur arus di bawah 5 A.
Selain digunakan untuk pengukuran arus, trafo arus dibutuhkan
untuk pengukuran daya dan energi, untuk keperluan telemeter dan relai
proteksi. Kumparan primer trafo arus dihubungkan seri dengan jaringan
atau peralatan yang diukur arusnya, sedangkan kumparan skunder
dihubungkan dengan meter atau relai proteksi seperti pada gambar 2.2.
Pada umumnya peralatan ukur dan relai membutuhkan arus sekitar 1 A
sampai dengan 5 A.
Saat terjadi hubung singkat, trafo arus harus menahan arus hubung
singkat pada batas waktu tertentu. Rentang kerja trafo arus yang
digunakan untuk pengukuran biasanya 0,05 sampai 1,2 kali arus yang
akan diukur. Trafo arus untuk tujuan proteksi dirancang untuk mampu
mengalirkan arus lebih sebesar 10 kali arus nominalnya.
Gambar 2.3 Bagian utama trafo arus dan rangkaian ekivalen trafo arus
E2=4,44 f N 2 Φ=4,44 f N 2 A B
1) Terminal Utama
2) Terminal Sekunder
3) Kumparan sekunder
4) Plat pertanahan
Gambar 2.4 Tipe Cincin
b
Gambar 2.9 a) Indoor, b) Outdoor
G
ambar 2.13 Galat rasio
Selain mengalami galat sudut dan galat rasio, trafo arus juga
mengalami galat komposit. Hal ini desebabkan karena ketika puncak,
arus pada belitan primer melebihi kurva magnetisasi arus sesaat pada
belitan sekundernya tidak lagi berbentuk sinusoidal murni. Keadaan ini
dapat jika pada belitan primer terjadi arus hubung singkat. Galat
komposit dapat dihitung dengan persamaan
Dimana :
Sn = Burden pengenal (VA)
S = Burden sesungguhnya (VA)
Isn = Arus pengenal sekunder (A)
RCT = Tahanan dalam CT pada 750C (ohm)
nALF = accuracy limit factor.
Keterangan :
E = Kumparan Eksitasi
K = Kumparan kompensasi
H = Kumparan tegangan tinggi
Keterangan :
1. HV.T adalah terminal tegangan tinggi
2. Kapasitor C1 & C2 pembagi tegangan (capacitive voltage
divider) yang berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi
untuk diubah oleh trafo tegangan menjadi tegangan
pengukuran yang lebih rendah
3. L 0 adalah induktor penyesuai tegangan (medium voltage choke)
yang berfungsi untuk mengatur/menyesuaikan supaya tidak
terjadi pergeseran fasa antara tegangan masukan (vi) dengan
tegangan keluaran (vo) pada frekuensi dasar.
4. Belitan primer
5. Isolator keramik
7. Terminal sekunder
Dimana :
KPT : Perbandingan Transformasi Nominal
B. Kesalahan sudut
Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau lebih dari 180º
VP
VS
Penggunaan potensial transformer dibedakan untuk
pengukuran dan untuk sistem proteksi, seperti dijelaskan sebagai
berikut:
a. Untuk pengukuran teliti untuk daerah kerja pada tegangan
dari 80 % sampai 120 % dari tegangan pengenal dengan
beban 25% sampai 100 % burden pengenalnya pada faktor
daya = 0,8 tertinggal.
Standar kelas ketelitian PT untuk pengukuran ialah :
0,1 - 0,2 - 0,5 - 1,0 - 3,0
Untuk tegangan dari 80 % sampai 120 % dari tegangan
pengenal dengan beban 25% sampai 100 % beban
pengenalnya pada faktor daya = 0,8 tertinggal.
Nilai kelas ketelitian potensial transformator / trafo tegangan
untuk pengukuran dapat dilihat di tabel 2.10.
.1 Kesimpulan
Trafo arus dan trafo tegangan adalah trafo satu fasa yang berfungsi untuk
pengukuran dan besaran sensor pada relai proteksi. Fungsi lain dari trafo
pengukuran yaitu sebagai media komunikasi. Trafo yang dapat dimanfaatkan
untuk media komunikasi adalah trafo tegangan kapasitif. Prinsip kerja dari trafo
pengukuran sama dengan trafo daya. Jika pada kumparan primer menagalir arus
I 1 , maka pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet sebesar N 1 I 1 .
Gaya gerak magnet ini memproduksi fluks mutual pada inti. Fluks mutual ini
membangkitkan GGL (Gaya Gerak Listrik) pada kumparan sekunder ( E2 ).
Trafo tegangan ada dua jenis yaitu trafo tegangan magnetic dan trafo tegangan
kapasitif. Trafo arus terbagi beberapa macam yaitu menurut jumlah dan
konstruksi kumparan primer, jumlah rasio, jumlah inti, ketelitian pemasangan,
konstruksi isolasi. Di dalam trafo pengukuran terdapat galat atau dapat disebut
faktor kesalahan. Burden trafo arus adalah semua impedansi yang ditemukan
pada rangkaian sekunder trafo arus. Burden dinyatakan dalam impedansi dan
faktor daya atau daya dalam satuan VA. Tegangan lutut adalah nilai efektif
tegangan pada sisi sekunder yang memberi penambahan arus eksitasi lebih 50%
daripada arus eksitasi sebelumnya, jika tegangan bertambah 10% daripada nilai
tegangan tersebut. Tingkat kejenuhan trafo arus untuk pengukuran dan relai
proteksi sangat berbeda. Untuk pengukuran trafo arus mudah jenuh berbeda hal
dengan relai proteksi, trafo arus tidak mudah jenuh.
3.2 Saran
Di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan perihal trafo pengukuran.
Sebagai penulis makalah ini sangat berterima kasih bilamana ada sumber sumber
lain dapat ditambahkan kedalam makalah ini sehingga makalah ini dapat
disempurnakan
DAFTAR PUSTAKA