Sie sind auf Seite 1von 10

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER
(studi kasus pada PT. XL Axiata Tbk)
Yunita Elshadai Sajow
Drs. W.S.Manoppo, M.Si
Drs. Dantje Keles, M.Si
ABSTRACT.The background in this study is to make the merger as one of the techniques for a
company to survive in today's tight competition and also so that a company can strengthen its
capital structure. The purpose of this study is to analyze whether there are differences in
corporate financial performance before and after the merger based on financial ratios. Benefits
in this study is as a source of corporate information on the financial performance of the
company, so that later investors will be more appropriate in making investments. Company's
financial performance is measured by using the financial statements consisting of income
statement and balance sheet in the period 2012 to 2015, with data source namely secondary data
obtained from Indonesia stock exchange in the period 2 years before the merger of 2012-2013
and 2 years after the merger 2014-2015. Comparison of financial ratio analysis is done by using
several ratios, namely Profitability Ratio, Activity Ratio, Liquidity Ratio and Solvency Ratio.
And also use data analysis techniques that is financial ratios. The results of the calculation of 8
financial ratios used, there are 6 financial ratios that decreased after the merger activities are Net
Profit Margin, Gross Profit Margin, TurnOver Total Assets, Fixed Assets TurnOver, Debt Ratio
and Debt To Equity Ratio. And 2 financial ratios of Current Ratio and Cash Ratio increased
after conducting merger activity. It can be concluded that this company experienced a lot of
decline in financial performance when conducting merger activity. As one of the suggestions,
the company should review the cooperation or penggabunngan this business because based on
the analysis of financial ratios, when companies merger financial performance decreased while
the company is still standing alone or single financial performance is very good.
Keywords: Financial Ratios, Financial Performance and Merger.

1
hukum, sementara yang lainnya akan
BAB I
menghentikan aktivitasnya atau bubar. Alasan

PENDAHULUAN sebuah perusahaan memilih merger sebagai


strategi mengembangkan usaha, karena merger
1.1 Latar Belakang merupakan cara cepat untuk menciptakan nilai
yang lebih besar bagi perusahaan.
Perkembangan merger tersebut terus
Dunia usaha dewasa ini tidak dapat di
berlangsung sampai sekarang sehingga XL dan
pungkiri mengalami pertumbuhan yang sangat
Axis membuat kesepakatan bahwa akan
pesat, sebagai indikator kemajuan perekonomian
melakukan merger. Pada tanggal 16 November
suatu negara. Persaingan antar perusahaan juga
2009 XL menetapkan perubahan nama
semakin hari semakin ketat. Dengan kondisi
perusahaan dari PT Excelcomindo Pratama Tbk.
seperti ini tentu saja memotivasi perusahaan
menjadi PT XL Axiata Tbk. XL adalah salah
untuk menciptakan strategi dan inovasi agar
satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di
tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya.
Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial
Perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi
sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah
yang tepat agar bisa mempertahankan
penyedia layanan seluler dengan jaringan yang
eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya.
luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi
Perusahaan diharapkan dapat memilih
pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi
strategi yang baik dan tepat agar dapat
bagi pelanggan korporat (Business Solutions).
dijadikan tujuan jangka panjang perusahaan.
PT. XL Axiata, Tbk (XL) secara resmi telah
Pemilihan stategi yang baik dan tepat akan
melakukan merger dengan PT. Axis Telekom
membawa perusahaan bertahan pada ketatnya
Indonesia (AXIS) pada tanggal 19 Maret 2014
persaingan saat ini dan bahkan akan membawa
dengan menjadi pemegang saham mayoritas
perusahan menuju kemakmuran.
AXIS yang semula dikuasai oleh Saudi Telecom
Salah satu keputusan investasi yang
Company (STC).
dapat digunakan perusahaan adalah dalam
bentuk ekspansi dimana perusahaan dapat
BAB II
memperluas dan mengembangkan usahanya.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah TINJAUAN PUSTAKA
melalui merger.
2.1 Kajian Teori
Menurut Moin (2010), merger merupakan
2.1.1 Pengertian Merger
penggabungan dua atau lebih perusahaan
yang kemudian hanya akan ada satu Merger didefinisikan sebagai kombinasi atau
perusahaan yang tetap hidup sebagai badan penggabungan dua perusahaan atau lebih dimana

2
perusahaan kehilangan eksistensinya menjadi digunakan untuk mengukur kemampuan
satu kesatuan (Martono , D. Agus Harjito 2005). perusahaan dalam menghasilkan laba dari
Perusahaan yang bertahan mengambil alih aktiva aktivitas normal bisnisnya (Hery, S.E., M.si.,
dan hutang perusahaan yang digabungkan CRP., RSA 2015).
(disebut merged company).  Net profit margin atau marjin laba bersih
merupakan rasio yang digunakan untuk
Alasan-Alasan Merger
mengukur besarnya persentase laba bersih atas
1. Peningkatan penjualan dan penghematan operasi
penjualan bersih (Hery, S.E., M.si. 2015).
2. Perbaikan manajemen
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk
3. Pengaruh informasi
menghitung margin laba bersih :
4. Pertumbuhan perusahaan
laba bersih
5. Pengalihan kekayaan Margin Laba Bersih =
penjualan bersih
6. Alasan-alasan pajak  Gross profit margin atau marjin laba kotor
7. Diversifikasi merupakan rasio yang digunakan untuk
8. Keuntungan-keuntungan leverage mengukur besarnya persentase laba kotor atas
9. Alasan pribadi penjualan bersih (Hery, S.E., M.si. 2015).
Tujuan melakukan merger Berikut adalah rumus yang digunakan untuk
1) Peningkatan skala ekonomi (economies of scale) menghitung margin laba kotor :
2) Mengurangi tingkat persaingan dan laba kotor
margin laba kotor =
meningkatkan pangsa pasar dan distribusi penjualan bersih
entitas.
3) Meningkatkan efisiensi 2. Rasio Aktivitas
Manfaat dan Resiko Merger Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
1. Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
tercipta diantara perusahaan yang dimerger atau menggunakan asset yang dimilikinya, termasuk
diakuisisi. untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan
2. Memperluas portfolio jasa yang ditawarkan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada
yang akan berakibat pada bertambahnya (Hery, S.E., M.si., CPR., RSA 2015 ).
sumber pendapatan bagi perusahaan.  Total Assets Turn Over atau perputaran aktiva
3. Memperkuat daya saing perusahaan, dan lain merupakan rasio yang digunakan untuk
sebagainya. mengukur keefektifan total aset yang dimiliki
Analisis Rasio Keuangan perusahaan dalam menghasilkan penjualan, atau
1. Rasio profitabilitas dengan kata lain untuk mengukur beberapa
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari

3
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total  Cash ratio atau rasio kas merupakan rasio yang
aset (Hery, S.E., M.si. 2015). Berikut adalah digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
rumus yang akan digunakan untuk menghitung kas atau setara kas yang tersedia untuk
perputaran aktiva : membayar utang jangka pendek (Hery, S.E.,
Penjualan bersih M.si. 2015). Berikut adalah rumus yang akan
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 =
Total Aktiva digunakan untuk menghitung rasio kas :
 Fixed Assets Turn Over atau perputaran aset kas dan setara kas
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 =
tetap merupakan rasio yang digunakan untuk Kewajiban Lancar
mengukur keefektifan aset tetap yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan penjualan, atau 4. Rasio Solvabilitas
dengan kata lain untuk mengukur seberapa Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
efektif kapasitas aset tetap turut berkontribusi digunakan untuk mengukur sejauh mana aset
menciptakan penjualan (Hery, S.E., M.si. 2015). perusahaan dibiayai dengan utang (Hery, S.E.,
Berikut adalah rumus yang akan digunakan M.si., CRP., RSA 2015).
untuk menghitung perputaran aset tetap :  Debt Ratio atau rasio utang merupakan rasio
Penjualan bersih antara total hutang (total debt) dengan total aset
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
Total aset tetap
(total assets) yang dinyatakan dalam persentase
(Hery, S.E., M.si. 2015). Berikut adalah rumus
3. Rasio Liquiditas
yang akan digunakan untuk menghitung rasio
Rasio Liquiditas merupakan indikator
hutang :
kemampuan perusahaan untuk membayar atau Total Hutang
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 =
melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya Total Aktiva
pada saat jatuh tempo dengan mempergunakan  Debt to equity ratio atau rasio utang terhadap
aktiva lancar yang bersedia (Drs. Martono, SU modal merupakan rasio yang digunakan untuk
& Drs. D. agus Harjito, M.si 2005). mengukur besarnya proporsi utang terhadap
 Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio modal (Hery, S.E., M.si. 2015). Berikut adalah
yang digunakan untuk mengukur kemampuan rumus yang akan digunakan untuk menghitung
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka rasio hutang terhadap modal :
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan Total Hutang
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 =
menggunakan total aset lancar yang tersedia Total Aktiva

(Hery, S.E., M.si. 2015). Berikut adalah rumus


yang akan digunakan untuk menghitung rasio
lancar :
Aset Lancar
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 =
Kewajiban Lancar

4
BAB III (%) (%)
2012 13,1 % 2014 3,7 %
METODE PENELITIAN
2013 4,8 % 2015 0,1 %
1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Total 17,9 % Total 3,8 %
Pemilihan lokasi atau tempat penelitian di Bursa NPM NPM
Efek Indonesia (BEI) melalui situs resminya tahun tahun
www.idx.co.id, alasan pemilihan lokasi ini sebelum sesudah
dikarenakan semua data-data seperti laporan merger merger
keuangan dapat dipercaya keabsahannya Berdasarkan hasil perhitungan net profit
margin pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat
1.2 Pendekatan Penelitian
perbedaan antara periode tahun sebelum merger
Jenis pendekatan penelitian yang digunakan
2012-2013 dan tahun sesudah merger 2014-2015
adalah jenis pendekatan penelitian komparatif
dimana marjin laba bersih pada periode tahun
deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk
sebelum merger 2012-2013 lebih baik jika
membandingkan persamaan dan perbedaan dua
dibandingkan dengan periode tahun sesudah
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
merger 2014-2015, karena kontribusi penjualan
di teliti berdasarkan kerangka pemikiran
bersih terhadap laba bersih pada periode tahun
tertentu.
sebelum merger 2012-2013 lebih besar jika
1.3 Jenis dan sumber data dibandingkan dengan periode tahun sesudah
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merger 2014-2015. Dengan demikian telah
adalah data sekunder yang diambil dari website terjadi penurunan kinerja keuangan dalam
Indonesia stock exchange serta annual report. menghasilkan laba bagi perusahaan
Table 2
1.4 Metode pengumpulan data
Gross profit margin PT.XL Axiata Tbk
1. Dokumentasi
Sebelum merger Sesudah merger
2. Kepustakaan
Tahun GPM Tahun GPM
(%) (%)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
2012 17,8 % 2014 4,5 %
PEMBAHASAN
2013 6,5 % 2015 2,7 %
 RASIO PROFITABILITAS
Total 24,3 % Total 7,2 %
Table 1
GPM GPM
Net profit margin PT.XL Axiata Tbk
tahun tahun
Sebelum merger Sesudah merger
sebelum sesudah
Tahun NPM Tahun NPM

5
merger merger baik jika dibandingkan dengan periode tahun
Berdasarkan hasil perhitungan gross sesudah merger 2014-2015, Karena kontribusi
profit margin pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat total aset terhadap penjualan pada periode tahun
perbedaan antara periode tahun sebelum merger sebelum merger 2012-2013 lebih besar jika
2012-2013 dan tahun sesudah merger 2014-2015 dibandingkan dengan periode tahun sesudah
dimana marjin laba kotor pada periode tahun merger 2014-2015.
sebelum merger 2012-2013 lebih baik jika Table 4
dibandingkan dengan periode tahun sesudah Fixed assets turnover PT.XL Axiata Tbk
merger 2014-2015, karena kontribusi penjualan Sebelum merger Sesudah merger
bersih terhadap laba kotor pada periode tahun Tahun FATO Tahun FATO
sebelum merger 2012-2013 lebih besar jika (kali) (kali)
dibandingkan dengan periode tahun sesudah 2012 0,46 kali 2014 0,35 kali
merger 2014-2015. Dengan demikian telah 2013 0,42 kali 2015 0,29 kali
terjadi penurunan kinerja keuangan dalam Total 0,88 kali Total 0,64 kali
menghasilkan laba bagi perusahaan. FATO FATO
 RASIO AKTIVITAS tahun tahun
Table 3 sebelum sesudah
Total assets turnover PT.XL Axiata Tbk merger merger
Sebelum merger Sesudah merger Berdasarkan hasil perhitungan fixed
Tahun TATO Tahun TATO assets turnover pada PT.XL Axiata Tbk,
(kali) (kali) terdapat perbedaan antara periode tahun sebelum
2012 0,43 kali 2014 0,28 kali merger 2012-2013 dan tahun sesudah merger
2013 0,37 kali 2015 0,25 kali 2014-2015 dimana rasio perputaran aset tetap
Total 0,8 kali Total 0,53 kali periode tahun sebelum merger 2012-2013 lebih
TATO TATO baik jika dibandingkan dengan periode tahun
tahun tahun sesudah merger 2014-2015, Karena kontribusi
sebelum sesudah aset tetap terhadap penjualan pada periode tahun
merger merger sebelum merger 2012-2013 lebih besar jika
Berdasarkan hasil perhitungan total dibandingkan dengan periode tahun sesudah
assets turnover pada PT.XL Axiata Tbk, merger 2014-2015.
terdapat perbedaan antara periode tahun sebelum  RASIO LIQUIDITAS
merger 2012-2013 dan tahun sesudah merger Table 5
2014-2015 dimana rasio perputaran total aset Current ratio PT.XL Axiata Tbk
periode tahun sebelum merger 2012-2013 lebih

6
Sebelum merger Sesudah merger  RASIO SOLVABILITAS
Tahun CR(%) Tahun CR (%) Table 7
2012 0,42 % 2014 0,86 % Debt ratio PT.XL Axiata Tbk
2013 0,74 % 2015 0,64 % Sebelum merger Sesudah merger
Total CR 1,16 % Total CR 1,5 % Tahun DR(%) Tahun DR (%)
tahun tahun 2012 0,57 % 2014 0,78 %
sebelum sesudah 2013 0,62 % 2015 0,76 %
merger merger Total DR 1,19 % Total DR 1,54 %
Berdasarkan hasil perhitungan current tahun tahun
ratio pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat sebelum sesudah
perbedaan antara periode tahun sebelum merger merger merger
2012-2013 dan tahun sesudah merger 2014-2015 Berdasarkan hasil perhitungan debt ratio
dimana rasio lancar pada periode tahun sesudah pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat perbedaan
merger 2014-2015 lebih baik jika dibandingkan antara periode tahun sebelum merger 2012-2013
dengan periode tahun sebelum merger 2012- dan tahun sesudah merger 2014-2015 dimana
2013. rasio utang pada periode tahun sebelum merger
Table 6 2012-2013 (1,19) sedikit lebih baik jika
Cash ratio PT.XL Axiata Tbk dibandingkan pada periode tahun sesudah
Sebelum merger Sesudah merger merger 2014-2015 (1,54).
Tahun CR(%) Tahun CR (%) Table 8
2012 0,09 % 2014 0,45 % Sumber : data sekunder diolah, 2017.
2013 0,17 % 2015 0,21 % Debt to equity ratio PT.XL Axiata Tbk
Total CR 0,26 % Total CR 0,66 % Sebelum merger Sesudah merger
tahun tahun Tahun DER(%) Tahun DER
sebelum sesudah (%)
merger merger 2012 1,31 % 2014 3,56 %
Berdasarkan hasil perhitungan cash 2013 1,63 % 2015 3,17 %
ratio pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat Total 2,76 % Total 6,73 %
perbedaan antara periode tahun sebelum merger DER DER
2012-2013 dan tahun sesudah merger 2014-2015 tahun tahun
dimana rasio kas pada periode tahun sesudah sebelum sesudah
merger 2014-2015 lebih baik jika dibandingkan merger merger
dengan periode tahun sebelum merger 2012- Berdasarkan hasil perhitungan debt to
2013. equity ratio pada PT.XL Axiata Tbk, terdapat

7
perbedaan antara periode tahun sebelum merger kinerja keuangannya membaik atau
2012-2013 dan tahun sesudah merger 2014-2015 mengalami peningkatan pada saat
dimana rasio utang terhadap modal pada periode melakukan aktivitas merger, sedangkan
tahun sebelum merger 2012-2013 (2,76) lebih sisanya yaitu 6 rasio keuangan mengalami
baik jika dibandingkan pada periode tahun penurunan atau memburuk setelah
sesudah merger 2014-2015 (6,73). Karena melakukan aktivitas merger.
jumlah modal pemilik pada periode tahun 2) Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio
sebelum merger 2012-2013 yang dapat dijadikan keuangan, kinerja keuangan yang
sebagai jaminan utang adalah lebih besar jika ditunjukan oleh PT.XL Axiata Tbk,
dibandingkan dengan jumlah modal pemilik sebelum merger adalah lebih baik dari pada
pada periode tahun sesudah merger 2014-2015 sesudah merger, karena sesudah perusahaan
dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayaan melakukan merger kinerja keuangan
perusahaan lebih banyak menggunakan perusahaan memburuk yakni mengalami
pinjaman dibanding modal. banyak penurunan pada sebagian besar
rasio keuangan.

5.2 SARAN
BAB V
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan diatas yang telah diambil maka
KESIMPULAN DAN SARAN
saran yang dapat diberikan adalah :
5.1 KESIMPULAN
1. Perusahaan disarankan mampu
memanfaatkan modal yang dimiliki
Berdasarkan pada uraian hasil penelitian perusahaan, memanfaatkan seluruh aset
dan pembahasan yang dikemukakan yang dimiliki perusahaan dengan baik serta
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mampu menekan biaya yang harus
tentang kinerja keuangan pada PT. XL Axiata dikeluarkan perusahaan untuk
Tbk sebelum dan sesudah melakukan merger menghasilkan laba yang lebih tinggi. Bagi
adalah sebagai berikut : investor disarankan tidak hanya
mempertimbangkan hasil dari kinerja
1) Berdasarkan hasil perhitungan analisis
keuangannya dan nilai tambah yang
kinerja keuangan dengan menggunakan
diciptakan perusahaan dengan kurun waktu
analisis rasio keuangan dapat disimpulkan
yang singkat, namun harus lihat dengan
bahwa dari total 8 jenis alat ukur rasio
kurun waktu yang panjang bahwa
keuangan terdapat 2 rasio keuangan dimana

8
perusahaan akan mampu memenuhi Fuad et all. 2006. Pengantar bisnis. Salemba
harapan para investor. Karena berdasarkan empat : Jakarta
hasil yang diperoleh dari penelitian ini, Foster dan payamta. 2004. Analisis pengaruh
bahwa merger tidak menunjukan adanya merger dan akuisisi terhadap kinerja
peningkatan kinerja keuangan pada perusahaan public di Indonesia. Jurnal
perusahaan ini. Bagi penelitian dimasa yang riset akuntansi Indonesia, Vol 7, No 3
akan datang diharapkan juga meninjau Gill, J.O dan Chatton, M. 2006. Memahami
aspek non ekonomi yang mungkin dapat Laporan Keuangan. PPM : Jakarta
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, Haryadi et all. 2011. Implementasi strategi
sehingga dapat meningkatkan kualitas. bisnis dan korporasi melalui merger.
2. Perusahaan juga disarankan agar dapat Salemba empat : Jakarta
memikirkan kembali kerja sama atau Hit. 2001. Manajemen strategis, daya
penggabungan dua usaha ini, karena saing dan globalisasi. Salemba Empat
berdasarkan hasil analisis rasio keuangan, : Jakarta
kinerja keuangan perusahaan ini memburuk Hit dan sijabat. 2009. Analisis kinerja keuangan
setelah perusahaan melakukan aktivitas sebelum dan sesudah merger dan
merger. Dilihat dari aspek tersebut akuisisi pada perusahaan yang
perusahaan ini lebih baik berdiri sendiri terdaftar di BEI. Jurnal akuntansi. Vol
atau tunggal dari pada melakukan merger. 16
Hery, S.E., M.si., CRP,RSA. 2015. Analisis
DAFTAR PUSTAKA
Kinerja Manajemen. Jakarta: PT
Grasindo.
Abdul Moin. 2010. Merger, akuisisi
Hery, S.E., M.si. 2015. Analisis Laporan
dan divestasi. Ekonisia : Yogyakarta
Keuangan. Yogyakarta : CAPS
Barlian. 2003. Manajemen keuangan 1. Literata
(Center for Academic Publishing
Lintas Media : Jakarta
Service)
Bramantyo. 2008. Manajemen Resiko Korporat.
Harianto dan sudomo. 2001. Merger
PPM : Jakarta
dan akuisisi. Jurnal dan akuisisi.
Beams dan Jusuf. 2004. Akuntansi keuangan
Henry Faizal Noor. 2009. Ekonomi manajerial.
lanjutan di Indonesia. Salemba empat :
Rajawali pers : Jakarta
Jakarta
Hanafi. 2003. Analisis laporan keuangan. AMP-
David. 2009. Manajemen strategis. Salemba
YKPN : Yogyakarta
empat : Jakarta
Kasmir : 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.

9
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Edisi ke Samsir. 2003. Merger dan akuisisi.
3. Balai pustaka : Jakarta Ekonosia : Jakarta
Marcel. 1992. Akuisisi bisnis dan pengelolaan. Sawir, A : 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan
Rineka cipta : Jakarta Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Maheka. 2008. Hukum tentang merger. Salemba Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
empat : Jakarta Triyonowati. A : 2016. Analisis kinerja
Moin. 2013. Merger, akuisisi dan divestasi. keuangan sebelum dan sesudah
Ekonisia : Yogyakarta merger. Jurnal Ilmu dan Riset
Martono, SU dan Harjito, D.A. 2005. Manajemen 5, (6).
Manajemen Keuangan. Yogyakarta : https://www.google.co.id/url?q=https:/
Ekonisia /ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/view
Murdabahari, F. Y : Analisis Kinerja Keuangan File/1573/1532&sa=U&ved=0ahUKE
Perusahaan Sebelum dan Sesudah wjc4tL1gtTSAhVIvo8KHZmEBPIQF
Merger dan Akuisisi. 20 Maret 2014. ggMMAA&usg=AFQjCNFOIm0Z_l5t
https://www.google.co.id/search?hl=id eDVNtOT-1tHYM58qhg
&ie=ISO- Yudatmoko dan Ainun Na’im. 2000. Pengaruh
88591&q=skripsi+analisis+kinerja+ke akuisisi terhadap perubahan return
uangan+perusahaan+sebelum+dan+ses saham dan kinerja perusahaan.
udah+merger+dan+akuisisi+pada+peru Makalah disampaikan pada SNA II di
sahaan+manufaktur+yang+terdaftar+di Jakarta
bursa+efek+indonesia+periode+2003-
2012+murdabahari
Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia : Jakarta
Nugroho. 2004. Analisis pengaruh rasio
profitabilitas terhadap price earning
ratio pada perusahaan yang terdaftar
dibursa efek Jakarta. Tesis MM
Puspopranoto, S. : 2006. Manajemen
Bisnis. Jakarta : PPM
Sartono. 2001. Manajemen keuangan teori dan
aplikasi. BPEF-Yogyakarta :
Yogyakarta

10

Das könnte Ihnen auch gefallen