Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Experience:
01-Sep-1996 sd 24-Jan-2007
Target jangka pendek adalah target kegiatan usaha BPR Kredit 20% (yoy)
selama 1 (satu) tahun ke depan, paling sedikit meliputi
penurunan Non Performing Loan (NPL), peningkatan
fungsi intermediasi, dan peningkatan efisiensi. DPK 30% (yoy)
Lain-lain:
• Rasio AYDA terhadap total aset akan turun menjadi minimal 1%;
• Tersedianya website resmi BPR yang dapat menyajikan laporan tata kelola
LDR ≤ 94,75%
tahunan;
• Tersedianya sistem informasi yang dapat mendukung penerapan
manajemen risiko; NPL Nett < 5%
• Perbaikan sistem informasi yang dapat mendukung penerapan APU-PPT;
• Perbaikan sistem informasi yang dapat mendukung peran fungsi audit
intern;
• Perbaikan sistem informasi debitur (SID);
ROA ≥ 1,215%
• Perbaikan sistem informasi core banking.
BOPO ≤ 93,52%
Workshop Penyusunan RBBPR
Executive Summary
TARGET JANGKA MENENGAH
Misi
Misi adalah pernyataan yang digunakan untuk
Customer Oriented Sustainability
menggambarkan tujuan dari BPR.
Why we exist?
Good Governance
Jangka Panjang
Jangka Menengah
2022
2020
Market Leader di
Peningkatan kinerja kelasnya & Bank of
keuangan. Choice
2021
Jangka Pendek
Peningkatan kualitas
2018
Peningkatan kualitas pengelolaan Customer
pengelolaan proses Relationships
Business Internal; Management;
Peningkatan kecukupan
kualitas dan kuantitas infra
struktur melalui perbaikan
proses pembelajaran dan
2019
pengembangan penerapan
Tata Kelola Perusahaan
yang baik..
Kebijakan penerapan fungsi manajemen Penetapan struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung
risiko sejalan dengan kerangka kerja jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, SKMR, satuan kerja operasional,
Visi dan Misi yang ditetapkan, didukung Pengembangan sistem penerimaan pegawai, pengembangan dan pelatihan pegawai,
oleh empat pilar pokok yaitu: 2 serta remunerasi yang memadai
• pilar kedua : kebijakan, prosedur dan limit; Menyusun kebijakan manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif sesuai
• pilar ketiga : kecukupan proses penerapan 4 dengan tingkat Risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi Risiko (risk
tolerance)
(mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan
mengendalikan) dan sistem informasi Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi,
manajemen; serta 5 mengukur, memonitor, dan mengendalikan Risiko;.
Memastikan penyelenggaraan
7 sistem pengendalian intern dalam a struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas kegiatan usaha BPR, termasuk
tugas dan tanggung jawab masing-masing unit dan individu
kerangka kerja penerapan
manajemen risiko yang menyeluruh
telah dilakukan secara efektif
terhadap pelaksanaan kegiatan
b penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja
operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian
kurangnya mencakup:
e dokumentasi secara lengkap dan memadai terhadap cakupan, prosedur-prosedur
operasional, temuan audit, serta tanggapan pengurus BPR berdasarkan hasil audit
f pelaporan keuangan dan kegiatan operasional yang akurat dan tepat waktu
gaji; Direksi dan Dewan Komisaris dilarang mengambil dan/atau menerima keuntungan
tunjangan;
2 pribadi dari BPR selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham;
tantiem;
kompensasi berbasis saham; 3 Direksi dan Dewan Komisaris wajib mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya
yang diterima;
fasilitas lain yang diterima
tidak dalam bentuk uang,
antara lain perumahan,
transportasi, dan asuransi
4 Dewan Komisaris (Komite Remunerasi & Nominasi) bertanggung jawab dan
berwenang terhadap evaluasi dan rekomendasi terkait kebijakan remunerasi.
kesehatan;
“Kriteria: Kekayaan bersih ≤Rp50 “Kriteria: ≤Rp50 juta Kekayaan “Kriteria: ≤Rp500 juta Kekayaan
juta tidak termasuk T/B tempat bersih ≤Rp500 juta tidak termasuk bersih ≤Rp10 Miliar tidak termasuk
usaha; atau hasil penjualan T/B tempat usaha; atau ≤ Rp300 T/B tempat usaha; atau ≤ Rp2,5
tahunan ≤ Rp300 juta” juta hasil penjualan tahunan ≤ Miliar hasil penjualan tahunan ≤
Rp2,5 Miliar” Rp50 Miliar”
strategi kepada jenis Membatasi eksposure kredit maksimal sebesar kekayaan bersih dan
maksimal Rp500 Juta.
usaha mikro”
“Menjalankan strategi
yang sama pada Membatasi eksposure kredit maksimal sebesar kekayaan bersih dan
strategi kepada jenis maksimal Rp1 Miliar.
usaha kecil”
Pengembangan Kerjasama
• Sistem informasi APU-PPT; Alikasi inti perbankan baru;
Note:
(Diisi dengan rencana pengembangan dan pengadaan teknologi informasi yang bersifat mendasar antara lain perubahan secara
signifikan terhadap konfigurasi teknologi informasi atau aplikasi inti perbankan, pengadaan aplikasi inti perbankan baru, kerja sama
dengan penyedia jasa teknologi informasi, serta pengembangan dan pengadaan teknologi informasi mendasar lainnya yang dapat
menambah dan/atau meningkatkan risiko BPR)
STRATEGI &
PROSPEK 1
BISNIS
HR PLANNING & ANALYSIS
Strategy Impact & Process
Komposisi SDM ?
MANUSIA
Yha HEALTH, SAFETY & HUMAN RESOURCE INFORMATION
8 9 SECURITY SYSTEM (HRIS) HR DEVELOPMENT
Penggantian Penambahan 11
Profil dan Katalog training pegawai
Pengurangan SDM Sarana pencatatan data/riwayat
SDM SDM kesehatan Analisis kebutuhan training
12 (training need analysis)
• Ses. Pensiun Normal
Pelatihan & Pemantauan dan evaluasi
(alamiah) terhadap sistem Kesehatan dan COMPENSATION & BENEFITS Pelaksanaan pola suksesi (calon
10 • Membatasi Rekrutmen Pengembangan Keselamatan Kerja (K-3) Sistem penggajian dan pengupahan pengganti)
• Pensiun Dini Struktur kompensasi Analisis penetapan karir pegawai
• Menutup Gap Kompetensi
REKRUTMEN &
SELEKSI
25
• Mempertahankan
Kompetensi
Kebijakan pemberian benefits & fasilitas
a/l :
• Pembekalan Pegawai Baru o Penetapan uang cuti & THR
o Bantuan kesehatan
o Dana pensiun & kesejahteraan paska
kerja
Pola penetapan insentif/bonus
Jangka
Alasan Pemanfaatan Waktu Perjanjian
Bidang Tenaga Jumlah Tenaga Nama Perusahaan
No Penyedia Tenaga dengan
Tugas Kerja Alih Kerja Alih Daya Perusahaan Tenaga
Kerja Alih Daya
Daya Kerja Alih Daya
(Diuraikan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan usaha baru paling sedikit untuk periode 1 (satu) tahun ke depan. Rencana pelaksanaan kegiatan usaha baru yang wajib
dicantumkan dalam Rencana Bisnis BPR adalah kegiatan usaha baru atau pendukung kegiatan usaha baru yang memenuhi kriteria:
a.Tidak pernah dilaksanakan sebelumnya oleh BPR yang bersangkutan; atau
b.telah dilaksanakan sebelumnya oleh BPR yang bersangkutan, namun dilakukan pengembangan yang mengubah risiko tertentu atau seluruh risiko BPR yang bersangkutan,
sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kegiatan usaha dan wilayah jaringan kantor BPR berdasarkan modal inti.
1 Laku Pandai
2 layanan pembayaran gaji bagi nasabah BPR;
3 kegiatan pemasaran Uang Elektronik dari
penerbit lain;
4 pemindahan dana baik untuk kepentingan
sendiri maupun kepentingan nasabah melalui
rekening BPR di bank umum;
5 Bancassurance (referensi)
6 menerima titipan dana dalam rangka
pelayanan jasa pembayaran tagihan seperti
pembayaran tagihan listrik, telepon,
air, dan pajak.
(Diuraikan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan usaha baru paling sedikit untuk periode 1 (satu) tahun ke depan. Rencana pelaksanaan kegiatan usaha baru yang wajib
dicantumkan dalam Rencana Bisnis BPR adalah kegiatan usaha baru atau pendukung kegiatan usaha baru yang memenuhi kriteria:
a.Tidak pernah dilaksanakan sebelumnya oleh BPR yang bersangkutan; atau
b.telah dilaksanakan sebelumnya oleh BPR yang bersangkutan, namun dilakukan pengembangan yang mengubah risiko tertentu atau seluruh risiko BPR yang bersangkutan,
sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kegiatan usaha dan wilayah jaringan kantor BPR berdasarkan modal inti.
Rencana
Waktu Pelaksanaan Perkiraan Investasi/ Keterangan
No Jenis Kantor Lokasi
*) Biaya **)
A. PEMBUKAAN
1 Kantor Cabang
1)
dst.
2 Kantor Kas
1)
dst.
Workshop Penyusunan RBBPR
Informasi Lainnya
Edukasi Literasi Keuangan NPL & AYDA Laporan Laku Pandai