Sie sind auf Seite 1von 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN Ny “M” GIVP30003 UK 38 MINGGU DENGAN


PERSALINAN FISIOLOGIS DAN KPD

DI RUANG VK BERSALIN RSUD IBNU SINA GRESIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan merupakan suatu proses alami yang ditandai oleh terbukanya serviks
diikuti dengan lahirnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir. Penolong persalinan perlu
memantau keadaan ibu dan janin untuk mewaspadai secara dini terjadinya komplikasi.
Disamping itu penolong persalinan juga berkewajiban untuk memberikan dukungan moril
dan rasa nyaman kepada ibu yang sedang bersalin. Ketika mulai menolong persalinan
perlu dilihat kembali catatan pelayanan antenatal untuk mempelajari kembali keadaan ibu
dan janin selama kehamilan. Selain menggunakan kartu ibu untuk mencatat pertolongan
persalinan, diperlukan pula patograf untuk memantau kemajuan persalinan.
Adapun tahapan dalam proses persalinan dibagi menjadi 4 kala, kala I berlangsung
sejak timbulnya his yang teratur sampai pembukaan serviks lengkap (serviks berdiameter
10 cm). Kala II bila pembukaan serviks telah lengkap (10 cm) his mendorong bayi untuk
keluar. Secara refleks ibu akan mulai meneran ketika his berlangsung untuk mengeluarkan
bayi. Hal ini akan mempercepat lahirnya bayi. Namun, meneran hanya boleh dilakukan
ketika ada his dan kala II berakhir dengan lahirnya bayi. Kala III dimulai sejak lahirnya
bayi sampai lahirnya plasenta, biasanya berlangsung kurang dari 30 menit. Kala IV
dimulai sejak lahirnya plasenta sampai 2 jam sesudahnya.
Faktor-faktor dalam persalinan antara lain power, passager dan passage. Selain itu
ada juga tanda-tanda mulanya persalinan yaitu his yang semakin sering dan kuat,
keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir.
Asuhan yang dapat diberikan pada pasien setelah persalinan yaitu mengajarkan
massage uterus, observasi perdarahan, observasi TTV, cek TFU, perawatan luka perineum,
perawatan payudara, perawatan tali pusat bayi.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Diharapkan dapat menghubungkan antara teori dengan praktek pemberian pelayanan
pada ibu bersalin secara optimal sehingga dapat mendukung peran, tugas dan tanggung
jawab bidan.

Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian data yaitu mengumpulkan data subyektif dan
obyektif pada pasien dengan persalinan normal.
2. Mampu mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada pasien dengan persalinan
normal
3. Mampu mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial pada ibu bersalin
4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu bersalin
5. Mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh / komprehensif pada
pasien ibu bersalin
6. Mampu melaksanakan rencana asuhan yang telah diberikan pada pasien ibu bersalin
7. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada ibu bersalin

1.3 Ruang Lingkup


Karena keterbatasan waktu dalam pembuatan makalah ini maka saya membatasi
pada asuhan kebidanan pada Ny. “M” GIP00000 UK 37 minggu dengan persalinan normal
di BPS Siti Alfirdaus Tuban.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan asuhan kebidanan ini diperoleh dari :
 Data Primer
a) Observasi  mengadakan pengamatan secara langsung pada pasien untuk
memperoleh data yang benar dan objektif.
b) Wawancara  melakukan tanya jawab kepada pasien dan keluarga untuk
mendapatkan data subjektif, mengetahui keluhan pasien atau respon pasien.
c) Pemeriksaan fisik  meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
 Data Sekunder
Studi kepustakaan dan praktek lapangan  mencari informasi melalui beberapa
sumber yang berasal dari literatur yang dijadikan landasan teori dalam memberikan
asuhan kebidanan.

1.5 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini dilaksanakan di BPS Siti Alfirdaus Kingking Tuban pada
tanggal 05-13 Januari 2005

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi konsep dasar, pengertian, teori-teori yang menjadi sebab persalinan, tahapan
dalam proses persalinan, faktor-faktor persalinan, mekanisme persalinan, ruptura
perineum, langkah-langkah asuhan persalinan diagnosa dan konsep dasar menurut Hellen
Varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Terdiri dari pengkajian, diagnosa/masalah, diagnosa dan masalah potensial,
tindakan segera, intervensi/rencana asuhan, implementasi/ pelaksanaan dan evaluasi.
BAB IV : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Persalinan


2.1.1 Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang
dapat hidup kedunia luar dari dalam rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain (Sinopsis Obstetri, 1995 : 99)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan / hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri Fisiologi, 1983 : 221)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain dengan bantuan / tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri) (Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, 1998 : 157)
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Ilmu Kebidanan, 2006 : 180)
2.1.2 Sebab-sebab yang Menimbulkan Persalinan
Sebab terjadinya persalinan (partus) sampai saat ini masih merupakan teori-teori
yang kompleks antara lain :
a. Teori Penurunan Hormon
Satu sampai dua minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-
otot polos rahim. Akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesteron turun.
b. Teori Plasenta Menjadi Tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskhemia otot-otot
rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter.
d. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale (pleksus frankenhauses) bila
ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e. Induksi Partus (Induction of Labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
- Gagang laminaria  Beberapa laminaria dimasukkan kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauses
- Amniotomi  Pemecahan ketuban
- Oksitosin drip  Pemberian oksitosin menurut tetesan per infus

2.1.3 Tanda-tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki “bulan/minggu/harinya” yang disebut kala pendahuluan (prepamatory
stage of labour) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
- Lightening/settling/dropping  kepala turun memasuki PAP terutama pada
primigravida, pada multipara tidak begitu kentara.
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering/susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus, kadang-kadang disebut “false labo pains”
- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show)
2.1.4 Tanda-tanda Inpartu
- Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
- Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks
- Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
- Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar, pembukaan telah ada
Faktor-faktor penting yang berperan dalam persalinan adalah :
1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
a. His (kontraksi uterus)
b.Kontraksi otot-otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma
d.Ligmentous action terutama lig.rotundum
2. Faktor janin (passanger)
3. Faktor jalan lahir (passage)

2.1.5 Kala Dalam Persalinan


Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
Kala I (Kala Pembukaan)
- Inpartu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar
(effacement). Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu :
a. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai
pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam
b. Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi 3 fase
c. Fase Akselerasi  berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
d. Fase dilatasi maksimal (steady)  selama 2 jam pembukaan berlangsung
cepat menjadi 9 cm
e. Fase Deselerasi  berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan jadi
10 cm / lengkap
Fase-fase yang dikemukakan diatas dijumpai pada primigravida, pada
multigravida pun menjadi demikian tetapi terjadi lebih pendek, perbedaannya sebagai
berikut :
Primigravida Multigravida
- Serviks mendatar - Mendatar dan
(effacement) dulu baru dilatasi membuka bisa bersamaan
- Berlangsung 13-14 - Berlangsung 6-7
jam jam

Kala II (Kala Pengeluaran Janin)


Pada kala pengeluaran janin his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-
kira 2-3 menit sekali kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris, menimbulkan rasa ibu
merasa seperti BAB karena tekanan pada rektum dengan tanda anus terbuka pada
waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum menonjol.
Dengan his meneran yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh
badan janin. Kala II pada primi 1,5-2 jam, pada multi 0,5-1 jam.

Kala III (Kala Pengeluaran Uri)


Setelah bayi lahir kontraksi rahim beristirahat sebentar, uterus teraba keras
dengan fundus uteri setinggi pusat, berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya.
Beberapa saat kemudian datang his pelepasan dan pengeluaran uri dalam waktu 5-15
menit. Seluruh plasenta terlepas di dorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan /
dengan sedikit dorongan di atas simpisis / fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

Kala IV
Kala ini dilakukan dari kelahiran plasenta sampai 2 jam post partum, kala ini
dianggap perlu untuk mengamati apakah ada perdarahan post partum.

2.1.6 Mekanisme Persalinan Normal


Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, segmen bawah rahim meluas
untuk menerima kepala janin terutama pada primi dan juga pada multi pada saat-
saat partus mulai. Untunglah bahwa hampir 96% janin adalah letak kepala.
Pada letak belakang kepala (LBK) dijumpai pula :
a. Ubun-ubun kecil kiri depan : 58%
b. Ubun-ubun kecil kanan depan : 23%
c. Ubun-ubun kecil kanan belakang : 11%
d. Ubun-ubun kecil kiri belakang : 8%
Kenapa lebih banyak letak kepala, dikemukakan 2 teori
- Teori Akomodasi : Bentuk rahim memungkinkan bokong dan ekstremitas
yang volumenya besar berada di atas dan kepala di bawah di ruangan yang lebih
sempit.
- Teori Gravitasi : Karena kepala yang relatif besar dan berat turun ke
bawah. Oleh karena itu his yang kuat, teratur dan sering maka kepala janin turun
memasuki PAP (engagement) karena menyesuaikan diri dengan jalan lahir, kepala
bertambah menekuk (fleksi maksimal) sehingga lingkaran kepala yang memasuki
panggul.
Gerakan-gerakan utama proses kelahiran bayi adalah
1. Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
Masuknya kepala ke PAP
Pada primigravida sudah terjadi pada bulan terakhir kehamilan tapi pada
multipara biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.
Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara
maju dan masuknya kepala ke rongga panggul bersamaan.
Yang menyebabkan majunya kepala ialah :
 Tekanan cairan intra uterine
 Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
 Kekuatan mengejan
 Melurusnya badan bayi oleh perubahan bentuk rahim
2. Fleksi
Keuntungan dari bertambahnya fleksi adalah bahwa ukuran kepala yang
lebih kecil melalui jalan lahir diameter sub occipito bregmatika (9,5 cm)
menggantikan diameter sub occipito frontalis (11 cm)
3. Putar paksi dalam
Ialah pemutaran dari bagian depan memutar ke depan, ke bawah symphisis
4. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul
terjadilah extensi / defleksi dari kepala yang disebabkan karena sumbu jalan
lahir pada PBP mengarah ke depan dan atas sehingga kepala harus mengadakan
ektensi untuk melaluinya.
5. Putar paksi luar
Setelah kepala lahir, maka kepala akan memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghindarkan torsi pada leher yang terjadi karena
putaran paksi dalam.
6. Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simphysis dan
menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu belakang, kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya seluruh badan bayi lahir searah dengan paksi jalan
lahir.
2.1.7 Ruptura Perineum dapat Terjadi pada Persalinan Normal
Ruptura perineum dibagi 3 tingkat yaitu :
1. Tingkat I  Robekan hanya mengenai kulit dan mukosa
sekitar 1-1 ½ cm
2. Tingkat II  Robekan lebih dalam sudah mengenai mukosa
levator ani
3. Tingkat III  Robekan pada kulit, mukosa, perineal
body, mukosa sphicter ani
- Ruptura perinei inkompleta : tingkat 1-2
- Ruptura perinei kompleta : tingkat 3
- Sebab-sebab ruptura perineum yaitu :
a) Partus presipitatus
b) Kepala janin besar dan janin besar
c) Pada presentasi defleksi (dahi, muka)
d) Pada primigravida (para)
e) Pada letak sungsang dan after loming head
f) Pimpinan persalinan yang salah
g) Pada obstetri operatif pervaginam : ekstraksi vakum,
ekstraksi forsep, versi dan ekstraksi dan embriotomi

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney


I. Pengkajian Data
Mengumpulkan data yang lengkap untuk mengevaluasi pasien yaitu
memeriksa dengan memperoleh seluruh data yang dibutuhkan untuk penilaian
secara sempurna dari pasien.

A. Data Subyektif
1. Identitas klien
- Nama : nama pasien dan suami, supaya dapat mengenal dan tidak keliru dengan
pasien lain.
- Umur : untuk mengetahui usianya, supaya dapat melakukan tindakan kebidanan
yang tepat.
- Suku/bangsa : Untuk mengetahui adat dan kebiasaan yang sering dilakukan oleh
pasien.
- Pendidikan :Penting sekali karena berkenaan dengan motivasi yang diberikan.
- Alamat : untuk mengetahui pasien itu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila
ada klien yang namanya sama.
- Pekerjaan : untuk mengetahui taraf ekonomi klien agar taraf pengobatan yang
diberikan sesuai.
- Umur pertama nikah : untuk mengetahui usia pernikahannya terlalu dini atau tidak
karena usia berpengaruh terhadap reproduksi.
- Lama pernikahan : untuk mengetahui produktif atau tidak dalam menghasilkan anak
2. Riwayat menstruasi : untuk mengetahui apakah terdapat gangguan yang berhubungan
dengan menstruasi
3. Keluhan utama : untuk mengetahui keluhan pasien saat ini, agar dapat ditentukan
diagnosanya
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : untuk mengetahui apakah pernah
ada komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
5. Riwayat kehamilan ini : untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
kehamilannya saat ini.

B. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
BB/TB : 58/158 cm, RR : normalnya 16-20x/mnt, N = 60-100x/mnt TD : 120/80
mmHg, S : 36-37,50C
Inspeksi
 Rambut : bersih atau tidak, marasmus atau tidak, ada ketombe atau tidak
 Muka : ada cloasma gravidarum atau tidak, conjungtiva pucat atau tidak, sklera
ada ikterus atau tidak
 Mulut : gigi berlubang atau tidak, stomatitis atau tidak, bibir kering atau tidak,
lidah pucat atau tidak
 Leher : ada pembesaran vena jugularis atau tidak, ada pembesaran kelenjar
thyroid dan kelenjar getah bening atau tidak
 Payudara : bentuk simetris atau tidak, areola mengalami hiperpigmentasi atau
tidak putting susu sudah menonjol atau tidak, sudah keluar kolostrum atau belum
 Perut : beberapa pembesarannya terdapat striae apa, linea apa, ada luka parut atau
tidak
 Vulva : warnanya apa, ada luka parut / tidak, keluarannya apa, ada varises atau
tidak, ada oedema atau tidak, ada kelainan atau tidak.
 Anus : ada hemoroid atau tidak
 Ekstremitas atas dan bawah : ada varises atau tidak, ada oedema atau tidak
Palpasi
 Leopold I : untuk mengetahui TU, bagian apa yang terdapat di fundus
uteri
 Leopold II : untuk mengetahui kanan kiri terdapat bagian apa
 Leopold III : untuk mengetahui bagian rendah terdapat apa
 Leopold IV : untuk mengetahui bagian terendah sudah masuk PAP atau
belum
Auskultasi
Cortonennya teratur atau tidak
Perkusi
Refleknya positif atau tidak
Pemeriksaan Khusus
Meliputi VI (tgl, jam) : pembukaan, efficement, konsistensi, ketuban,
presentasi denominator, hodge.

II. Diagnosa
Dengan diagnosa dapat ditentukan langkah-langkah dalam memberikan asuhan
G1P00000 UK 39 minggu T/H letkep intrauterine hodge I kesan panggul normal
keadaan ibu dan janin baik.
III. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
Langkah ini menggambarkan proses manajemen yang dapat
mengidentifikasi situasi yang gawat dimana petugas kesehatan harus bertindak
segera.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Langkah ini menggambarkan proses manajemen yang dapat
mengidentifikasi situasi yang gawat dimana petugas kesehatan harus bertindak
segera.

V. Intervensi
Langkah ini ditentukan berdasarkan kajian langkah sebelumnya sebagai
hasil lanjutan manajemen terhadap diagnosa / masalah yang telah teridentifikasi.

VI. Implementasi
Langkah ini bisa dikerjakan seluruhnya atau sebagian oleh tenaga
kesehatan ataupun klien sendiri, bidan / tim kesehatan lain bila perlu kolaborasi
berisi lembar observasi persalinan kala I, II, III, IV

VII. Evaluasi
Langkah ini dievaluasikan keefektifan asuhan yang telah diberikan apakah
telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnosa
maupun masalah.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Data Subjektif
1. Identitas klien (MKB tanggal : 22-10-2009 jam : 17.30 WIB)
Nama : Ny “M” Nama suami : Tn. “W”
Umur : 33 tahun Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : manyar rejo Menikah : 20 tahun
No. Register : 382924 Lama menikah : 14 tahun

2. Riwayat Menstruasi
Klien mengatakan menarche pada umur 12 tahun siklus menstruasi 28 hari,
lama menstruasi 6-7 hari, warna merah segar, bau anyir, dysmenorhea sebelum
menstruasi, fluor albus ya, HPHT : lupa.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa kenceng kenceng sejak jam 10.00 tadi
pagi,mengeluarkan ketuban sejak tanggal 21-10-2009 jam 22.00 warna keruh
kemudian diantar ke bidan diperiksa pembukaan 1 cm di tunggu sampai jam 17.00
tidak ada kemajuan kemudian dirujuk ke rumah sakit.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
J U
S
N enis
U P B mur L M K
uami
o K persalina enolong B/PB sekaran /P eneteki B
ke
n g
1 1 9 S B 2 1 L 2
2 bln pt idan 500/47 2 th thP
. 9 S B 3 7 P 2
3 hbln pt idan 000/49 th th
amil
4 9 S B 2 2 6
bln pt idan 500/48 th bln
i
ni

5. Riwayat Kehamilan Ini


Klien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang keempat dengan usia
kehamilan 9 bulan, gerak anak mulai terasa pada usia kehamilan 5 bulan, periksa
kehamilan di BPS 6 kali selama hamil dan imunisasi TT 2 kali, keluhan selama
kehamilan ini tidak ada.

Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
BB/TB : 67/162 cm, Nadi : 88x/mnt, TD : 110/90 mmHg ,RR : 24x/mnt, Suhu : 380C
Inspeksi
a. Rambut : bersih, tidak ketombe, tidak marasmus
b. Muka
Cloasma gravidarum : tidak ada
Conjungtiva : merah muda, tidak anemis
Sklera : tidak ada tanda ikterus, pucat
c. Mulut
Gigi : tidak ada caries gigi
Stomatitis : tidak ada
Bibir kering : tidak ada
Lidah pucat : tidak ada
d. Leher
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
Struma : tidak ada
e. Payudara
Bentuk : simetris
Areola : hiperpigmentasi
Putting susu : menonjol
Pengeluaran : colostrum
f. Perut
Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan
Strie : lividae dan albican
Linea : nigra
Luka parut : tidak ada
g. Vulva
Warna : merah kehitaman
Luka parut : tidak ada
Keluaran : lendir bercampur darah dan cairan hijau kental
Varices : tidak ada
Oedema : tidak ada
Kelainan : tidak ada
h. Anus
Hemoroid : tidak ada
i. Ekstremitas atas dan bawah
Varices : tidak ada
Oedema : -/-
j. Palpasi
- Leopold I : TFU 35 cm atau 3 jari bawah px, pada fundus
teraba, bulat, besar dan lunak tidak melenting (bokong)
- Leopold II : bagian kanan teraba panjang, datar, keras
seperti papan (punggung) sedangkan bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas)
- Leopold III : teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala)
karena sudah masuk PA
- Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (convergen) : 3/5
bagian
k. Auskultasi
Cortonen : 12-11-12 teratur 140x/menit
Teratur : ya
l. Reflek
Reflek patella : +/+
m. Pemeriksaan Khusus
Vagina toucher (tanggal 22-10-2009 jam 17.30 WIB)
Pembukaan 2 cm, effacement 25%, ket (-), presentasi belakang kepala,
dominator UUK kiri depan,kepala hodge I

Diagnosa
Dx : GIVP30003 UK 38 minggu T/H letkep puka,intra uterine, kesan panggul normal keadaan
umum ibu dan janin baik dengan inpartu kala I fase laten dan KPD.
Ds : ibu mengatakan merasa kenceng kenceng sejak jam 10.00 tadi pagi ,mengeluh
mengeluarkan cairan hijau kental selak tanggal 21-10-2009 jam 22.00,kemudian pergi ke
bidan dan di periksa pembukaan 1 cm kemudian ditunggu sampai pukul 17.00 tidak ada
kemajuan lalu dirujuk ke rumah sakit.
Do: - Melakukan palpasi
- Leopold I : TFU 35 cm atau 3 jari bawah px ,pada fundus teraba
bulat,lunak (bokong)
- Leopold II : bagian kanan teraba panjang, keras, datar seperti papan
(punggung) sedangkan bagian kiri teraba kecil-kecil (ekstremitas)
- Leopold III : bagian terbawah teraba bulat keras, tidak melenting
- Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (convergen) 3/5
- Melakukan VT : pembukaan 2 cm, effacement 25%, ketuban (-) presentasi
kepala, dominator UUK kiri depan, hodge I.
- Observasi TTV : - N:88 x/menit
- S: 380C
- TD : 110/90 mmHg
Djj : 12-11-12 teratur 140x/menit

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Potensial infeksi dan fetal distress.

Identifikasi Kebutuhan Segera


Kolaborasi dengan dr SpOg untuk memberikan terapi :
- Perbaikan kondisi ibu dengan pemberian cairan intra vena D5% +drip oksitosin max
20 tetes.
- Amoxcicillin 500 gram 3x1
- Observasi CHPB
Intervensi
N Planning Rasional
o
1 Jalin komunikasi dengan px dan - Mempermudah dalam
keluarga. memberikan asuhan kepada klien dan
agar klien kooperatif
2 - Agar ibu tidak cemas
3 Beritahu kondisi ibu saat ini - Agar ibu kooperatif
Beritahu tindakan yang akan dengan kita / petugas
dilakukan
4 kepada ibu. - Mengurangi rasa takut dan
Berikan semangat dan motivasi cemas ibu dalam menghadapi
kepada
5 ibu dalam menghadapi persalinan. persalinan.
Persiapan alat untuk menolong - Agar mempermudah
persalinan yaitu : dalam melaksanakan tindakan asuhan
- Partus set yang berisi gunting persalinan.
tali pusat, pinset, gunting episiotomi,
benang untuk tali pusat, kasa steril, klem-
klem
- Hand scoen
- Celemek
- Handuk 2, kain kering
- Softek, cawet, baju ganti ibu
- Set baju bayi
- Sampah medis + non medis
- Larutan klorin dalam baskom
- Bengkok
6 - Korentang
7 - Kapas DTT - Untuk menjaga privasi ibu
8 Tutuplah pintu, jendela dan tirai - Memantau keadaan umum
Observasi TTV ibu
9 Observasi cortonen, his penurunan - Memantau kemajuan
dan bandle (CHPB) persalinan
1 Lakukan VT tiap 4 jam sekali
0 - Untuk memantau
Lakukan pimpinan persalinan kemajuan persalinan
apabila sudah pembukaan lengkap (10 cm) - Agar persalinan
dan
1 terdapat tanda gejala kala II berlangsung dengan baik dan benar.
1 Mintalah salah satu keluarga untuk
menjadi pendamping persalinan. - Mengurangi rasa cemas
1 Lakukan penanganan BBL dalam menghadapi persalinan
2 Lakukan manajemen aktif kala III - Pertolongan BBL
1 Lakukan observasi kala IV (2 jam - Pertolongan kelahiran
3 post partum) plasenta
1 - Mengevaluasi keadaan ibu
4 Lakukan kolaborasi dengan dokter setelah persalinan dan segera
jika perlu. melakukan pertolongan jika terjadi
komplikasi.
1 - Mengatasi kelainan dan
5 komplikasi yang mungkin terjadi.

Implementasi

KALA I

Tang His Dj S/N/T Keterangan


gal/Jam j
22- 3x/10' 12- S : 380C - Melakukan
10-2009 → 40" 11-12 N : 88x/mnt observasi TTV
17.30 TD : 110/90 - Melakukan
WIB mmHg VT
Pembukaan : 2
cm
Effecement :
25%
Ketuban : (-)
Presentasi :
kepala
Dominator :
UUK hodge I
-
Menjelaskan tentang
kemajuan persalinan
-
Menghadirkan
orang yang dianggap
ibu penting (suami)
- Observasi
his, DJJ, nadi tiap 30
menit.
18.15 3x/10' 11- N : 84x/mnt - Infuse D5%
WIB → 40" 12-11 + drip oksi 5 unit 4 tpm
18.30 3x/10' 11- N : 86x/mnt - 8 tpm
WIB → 40" 12-11
18.45 3x/10' 11- N : 86x/mnt - 12 tpm
WIB → 40" 12-11
19.00 3x/10' 11- N : 90x/mnt - 16 tpm
WIB → 40" 12-11
19.15 3x/10' 11- N : 86x/mnt - 20 tpm
WIB → 45" 12-11
20.15 3x/10' 12- N : 88x/mnt - Observasi,
WIB → 45" 11-12 his, DJJ, nadi tiap 30
menit
21.30 4x/10' 11- N : 86x/mnt - VT
WIB → 45" 12-11 T : 110/80 pembukaan 8 cm eff
mmhg 75% ket – presenyasi
S : 37,8 C belakang kepala UUK
kiri depan,hodge III
22.00 4x/10' 12- S : 36,50C
WIB → 45" 11-12
22.30 4x/10' 12- N : 92x/mnt - VT
WIB → 45" 11-12 pembykaan 10 cm eff
100% ket – kep hodge
IV

KALA II

Tangga Keterangan
l / Jam
22-10- - Mengamati tanda dan gejala kala II yaitu : ibu
2009 mempunyai dorongan untuk meneran, ibu merasakan tekanan pada
22.30 anus, perineum menonjol, dan vulva, vagina serta spinchter ani
WIB membuka.
- Bidan mempersiapkan diri, mencuci tangan dan
memakai celemek
- Bidan memakai sarung : tangan steril dan melakukan
VT, setelah pembukaan lengkap, kepala terlihat di vulva 5-6 cm
segera memasang handuk bersih diatas perut ibu dan kain dilipat 1/3
bagian dan meletakkan dibawah bokong kemudian memakai
handscone, tangan kanan menahan perineum dan tangan kiri
menahan kepala agar tidak terlalu deflexi, ibu dipimpin meneran
untuk melahirkan kepala.
- Setelah kepala lahir, muka diusap dengan kasa,
kemudian memeriksa apakah ada lilitan tali pusat atau tidak
kemudian menunggu bayi sampai putar paksi luar.
- Setelah putar paksi luar kepala bayi dipegang secara
biparietal lalu ditarik curam kebawah untuk melahirkan bahu depan
dan ditarik curam keatas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian
tangan kiri memegang bahu dan tangan kanan menyangga kepala,
leher serta bahu janin bagian belakang. Tangan kiri memegang
tangan dan bahu depan kemudian menyusur sampai kaki dan
melahirkan seluruh badan.
- Setelah bayi lahir segera kita nilai apakah bayi bisa
04.10 nangis spontan atau tidak dan gerak tonus otot dan taruh diatas perut
WIB ibu yang dialasi handuk, bayi dikeringkan kemudian dipotong tali
pusatnya dan diganti dengan kain kering lalu lakukan skin to skin
dengan ibu untuk IMD.

Penilaian Apgar Score


N Kategori 1 menit 5 menit
o
1 Warna kulit 1 1
2 Frekuensi nadi 1 1
3 Reaksi 1 1
rangsangan
4 1 1
5 Tonus otot 1 2
Pernafasan
JUMLAH 5 6

KALA III

Tangga Keterangan
l / Jam
22-10- - Bidan melakukan palpasi fundus untuk memastikan tidak
2009 ada kemungkinan bayi ke-2, kemudian menyuntikkan oksitosin 10
23.00 UI secara IM.
WIB - Pindahkan klem 5-10 cm di depan introitus vagina,
tangan kiri diletakkan diatas shymphisis dan menekan kearah dorso
cranial dan tangan kanan melakukan PTT, saat ada tanda-tanda
pelepasan uri yaitu adanya semburan darah, tali pusat tambah
panjang dan perut menjadi globular kemudian tarik tali pusat dengan
curam kebawah dan keatas untuk melahirkan plasenta.
- Saat plasenta terlihat pada introitus vagina kemudian
plasenta ditangkap dan dilahirkan dengan cara diputar searah dengan
jarum jam sampai plasenta lahir seluruhnya.
- Tangan kiri bidan massase uterus sampai kontraksi
adekuat, tangan kanan memeriksa kelengkapan plasenta, dengan
diameter 20 cm, tebal 2 cm, insersia sentralis, panjang tali pusat 50
cm.
- Memeriksa robekan jalan lahir dan luka episiotomi lalu
menyuntikkan lidocain kemudian lakukan penjahitan robekan jalan
lahir.
- Setelah selesai menjahit robekan jalan lahir, ibu
dibersihkan dengan air DTT dan waslap kemudian dipakaikan
pembalutnya dan pakaiannya diganti.

KALA IV

Tanggal :22-10- 2009 Jam : 01.15 WIB


TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : adekuat, baik, globuler
TTV : S : 36,50C
N : 85x/mnt
T : 120/80 mmHg
Perdarahan : + 150 cc

Evaluasi
Tanggal : 22-10- 2009 Jam : 01.30 WIB
S: Ibu mengatakan sudah merasa lega atas kelahiran bayinya dan perut terasa
mules-mules.
O: Observasi TTV
S : 36,50C
N : 84x/mnt
T : 120/80 mmHg
Bayi lahir secara spt B pervaginam pada tanggal 22-10-2009 pukul 23.00 WIB dengan
BB : 3300 gram PB : 50 cm A-S : 5-6 jenis kelamin : perempuan.
A: P40004 2 jam post partum dengan persalinan fisiologis
P: - Menganjurkan pasien untuk istirahat
- Mengobservasi TTV, kontraksi uterus dan perdarahan
- Menyuruh pasien untuk tetap memberikan ASI
- Mengajarkan pasien untuk mobilisasi
- Memberikan HE kepada pasien tentang :
Nutrisi
Makan dengan pola menu seimbang, minum air putih yang banyak 7-8 gelas per hari,
tidak boleh tarak
Personal hygiene dan perawatan perineum
Mengganti pembalut sesering mungkin minimal 3x sehari dan cebok dari depan ke
belakang.
Perawatan payudara dan ASI Eksklusif
Imunisasi pada bayi
KB
- Follow up 1 minggu lagi yaitu tanggal 29-10- 2009
Tx : Amoxilin 500 mg 3 x 1 sehari
Paracetamol 500 mg 3 x 1 sehari
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi dan janin + uri yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau dengan jalan jalan lahir,
sebab yang dapat menimbulkan persalinan antara lain teori penurunan hormon, teori plasenta
menjadi tua, teori distensi rahim, teori iritasi mekanik dan induksi partus.
Sedangkan faktor-faktor penting dalam persalinan meliputi power, passager dan
passage dan dalam persalinan juga terdapat 4 kala yaitu kala I (kala pembukaan), kala II
(pengeluaran janin), kala III (pengeluaran uri), kala IV.
Mekanisme persalinan normal dimulai dari fleksi-partus paksi dalam -extensi-putar
paksi luar-expulsi.

4.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa bisa memanfaatkan waktu sehingga dalam pembuatan
makalah asuhan kebidanan bisa lebih maksimal dan bisa mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dengan semaksimal mungkin.
4.2.2 Bagi Lahan Praktek
Diharapkan agar mutu pelayanan dapat lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu
kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat pelayanan praktek
semaksimal mungkin.
4.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan bisa melengkapi dan menambah buku-buku di
perpustakaan agar dalam pembuatan asuhan kebidanan lebih mudah mendapatkan literatur.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1995. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC


Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Elemen
Varney, Helen. 1997. Manajemen Asuhan Kebidanan. Jakarta : RPKC
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Das könnte Ihnen auch gefallen