Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Program Magister Sistem Teknik
Konsentrasi Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah / Limbah Perkotaan
Jurusan Ilmu – Ilmu Teknik
Fakultas Teknik
Diajukan Oleh :
APIDO YULIANA
09/298249/PTK/6642
Kepada
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
i
ii
iii
PRAKATA
Dengan mengucap Puji Syukur kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
Keberhasilan penyelesaian usulan penelitian ini tidak lepas dari bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu.
Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Ir.Supranto, M.Sc., Ph. D.,dan Bapak Dr.Ir.Dja’far Shiddieq, M.Sc. selaku
3. Bapak Ir. Agus Prasetya, M.Eng. Sc., Ph.D., selaku ketua konsentrasi TP2SLP
4. Bapak Ch. Heru Subroto, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Magelang yang
tempat curhat dan tak lelah selalu mengingatkan belajar agar cepat lulus.
iv
6. Bapak dan ibuku yang selalu memberi nasehat,semangat dan kasih sayang selama
ini.
7. Bapak dan ibu mertuaku terima kasih atas doa, semangat dan nasehatnya selama
ini.
8. Bapak Joko Purwanto selaku Manager PGA PT. Sinar Sosro Ungaran, bapak BF.
Handoyo dan staf PT. Sinar Sosro Ungaran, yang telah memfasilitasi untuk
penelitian.
9. Semua teman – teman TP2SLP Okober 2009, terima kasih sudah memberi kasih
sayang dan kebersamaan dalam suka maupun duka dalam waktu yang singkat ini.
10. Civitas Akademika MST yang telah membantu surat menyurat dan sabar
melayani kami.
11. Semua teman – teman yang dekat disini maupun yang jauh disana, yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk nasehat, support dan
doanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, baik dalam substansi maupun tata tulisnya.
v
Akhirnya, harapan penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Intisari ......................................................................................................... xv
2.1.1.Biodecomposer ................................................................... 8
vii
2.1.1.1.1. Klasifikasi dan Taksonomi .......................................... 9
2.1.4.1.Kompos ........................................................................... 26
2.1.4.2.Pengomposan ................................................................... 30
viii
2.2. Landasan Teori ..................................................................... 43
ix
4.2.2. Pengaruh Penggunaan Biostrarter dan Cacing Eisenia Foetida
ke 0, 7, 14 dan 21 .......................................................... 70
5.1.Kesimpulan ............................................................................ 99
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perbandingan unsur hara dalam kascing dan kompos .............. 17
Tabel 2.6 Komposisi karbon (C) dan nitrogen (N) pada beberapa
bahan organik .......................................................................... 35
xi
Tabel 4.11 Data pengukuran kandungan P (P2O5) kompos hari
ke 0, 7, 14 dan 21 ..................................................................... 82
Tabel 4.12 Pengujian pengaruh sederhana berbagai biostarter dan cacing terhadap
kandungan P kompos .............................................................. 83
Tabel 4.15 Pengujian pengaruh sederhana berbagai biostarter dan cacing terhadap
kandungan K kompos .............................................................. 87
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PENGARUH BERBAGAI BIOSTARTER DAN CACING Eisenia foetida
SEBAGAI BIODECOMPOSER PADA
PROSES PENGOMPOSAN AMPAS TEH
Oleh : Apido Yuliana
09/298249/PTK/06642
Minat Studi Magister Sistem Teknik
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
INTISARI
Pengolahan minuman ringan yang berasal dari daun teh (Camellia Sinensis)
menghasilkan limbah industri yang berupa ampas teh, produksi PT. Sinar Sosro
Ungaran mencapai 250 ton pertahun (PT.Sinar Sosro Ungaran, 2010). Salah satu
usaha-usaha pengelolaan dan pemanfaatan limbah ampas teh adalah dengan mendaur
ulang (recycle) ampas teh yaitu dengan pengomposan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh berbagai biostarter dan cacing Eisenia Foetida
terhadap kecepatan dan kualitas proses pengomposan ampas teh.
Bahan kompos yang dipakai adalah campuran ampas teh 20 kg dan bekatul 2
kg yang telah difermentasi. Bahan kompos tersebut diberi 4 perlakuan dengan 3 kali
pengulangan. Biostarter yang digunakan dalam penelitian ini adalah : biostarter
stardec, biostarter EM4, dan biostarter MOL yang merupakan biostarter lokal, yaitu
terbuat dari sisa sayuran dan buah busuk, serta cacing Eisenia Foetida sebagai
biodecomposer Biostarter lokal merupakan alternatif untuk mengurangi penggunaan
biostarter buatan pabrik dan aplikasinya sangat mudah bagi petani. Biostarter
tersebut ditambahkan pada bahan baku limbah organik untuk membantu proses
pengomposan lebih cepat yaitu lebih kurang 21 hari. Setiap 7 hari sekali
pengomposan dianalisa C/N ratio, kandungan C, N, P, K, untuk mengetahui
pengaruh penambahan berbagai biostarter dan cacing Eisenia Foetida.
Hasil penelitian nilai C/N ratio dengan biostarter MOL, cacing Eisenia
Foetida, biostarter EM4, dan biostarter Stardec adalah : 16,08 ; 16,73 ; 18,32 ; 18,86
nilai ini sesuai SNI 19-7030-2004 yaitu 10 – 20 kompos sudah matang. Nilai
kandungan N (%), P (%), K (%), sudah sesuai dengan nilai pada SNI 19-7030-2004
pada perbandingan C, N , P, K , C/N ratio dengan SNI 19-7030-2004. Perlakuan
dengan MOL memberikan hasil kualitas kompos seperti kandungan N, P, K dan C/N
ratio yang lebih baik dibandingkan perlakuan lain yakni 1,08%N, 1,71%P, 0,65%K
dan 16,08 C/N rasio.
xv
EFFECT OF VARIOUS BIOSTARTER AND Eisenia foetida WORMS
AS BIODECOMPOSER ON COMPOSTING PROCESS
SOLID WASTE OF TEA
By : Apido Yuliana
09/298249/PTK/06642
Abstract
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
mencemaskan petani. Hal ini akibat kebijakan tata niaga yang salah dari
adalah sumber hara tanaman bukan hanya pupuk kimia saja tetapi juga pupuk
organik. Oleh karena itu perlu didorong agar petani lebih memilih pupuk
organik sebagai pengganti pupuk kimia. Sebab pupuk kandang dan pupuk
hijau dapat digunakan sebagai bahan pembenah atau pembaik tanah, baik
pada lahan sawah maupun lahan kering. Pemberian dalam bentuk komposnya
lebih dianjurkan.
Minuman ringan yang berasal dari daun teh (Camellia Sinensis) telah
PT.Sinar Sosro Ungaran mencapai 250 ton pertahun (PT.Sinar Sosro Ungaran,
2010).
1
2
Ampas teh ini akan menjadi masalah serius bagi lingkungan bila tidak
ditangani dengan baik. Oleh karena itu perlu upaya pengelolaan dan
Ampas teh yang dihasilkan setiap hari dapat dimanfaatkan untuk kompos.
Dalam hal ini Ampas teh akan dijadikan kompos dengan biosarter dan cacing.
meningkatkan degradasi limbah organik, sebagai bahan pakan ternak atau ikan
dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah.
cacing tanah dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh
merupakan daur ulang limbah yang dinilai lebih mudah, cepat, dan alami, serta
seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, B dan Mo, tergantung
hal positif, yaitu pemanfaatan ampas teh yang dapat menaikkan nilai
ekonomis dari limbah tersebut dan penyediaan pupuk secara mudah, murah
dan berkualitas bagi petani serta dapat menjadi pupuk alternatif dalam
pertanian organik.
3. Cacing tanah yang dipakai sebagai agen decomposer adalah dari genus