Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DIAN ANGGRAENI
Dian Anggraeni
Premenopausal period is the physiological condition of the woman who has entered
aperiod of aging. Women who have 40-50 years old, characterized by decreased levels of the
estrogen hormone plays an important role in sexual reproduction.In addition there are any
physiological changesthat cause anxiety which can lead topsychosomatic disorders, the name
isInsomnia.Insomnia affects the health status of premenopausal women. This researchaims to
determine the Correlation between anxiety and insomnia on premenopausal women.This type of
research is aDescriptiveAnalyticCross Sectional approach. This researchpopulation is all women
who had 40 - 50 years old living at RT. 005 RW. 19 Taman Setia Housing Mekar - East Bekasi,
amounting to 50 people. Sampling technique used Total Populatiaon Sampling.The
results obtained used Chi Square test, where is the p value 0,001 <α value 0,05. Itcan be concluded
that the Correlation between anxiety and insomnia on premenopausal women.Family should
support for premenopausal women so that they feel their role is still needed in their family, so they
doesn‟t always think about the changes that occur in the body that eventually cause anxiety.
ABSTRAK
Dian Anggreani
Masa premenopause adalah kondisi fisiologis wanita yang telah memasuki masa penuaan
yaitu wanita yang berusia 40-50 tahun, yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen
yang sangat berperan dalam reproduksi seksualitas. Selain itu terj adi juga perubahan
psikologis yang menimbulkan kecemasan yang dapat memicu gangguan psikosomatik yaitu
insomnia.Insomnia berdampak pada status kesehatan wanita premenopause. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecemasan dengan insomnia pada
wanita premenopause. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi penelitian ini adalah semua wanita yang berusia 40-50 tahun yang tinggal di RT. 005
RW. 19 Perumahan Taman Setia Mekar Bekasi Timur yang berjumlah 50 orang. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Populatiaon Sampling. Hasil penelitian yang
didapat menggunakan Uji Chi Square adalah p Value 0,001< nilai α 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa adanya hubungan antara kecemasan dengan insomnia pada wanita
premenopause.Hendaknya keluarga memberikan dukungan kepada wanita premenopause agar
mereka merasa perannya masih di butuhkan dalam keluarga sehingga tidak selalu memikirkan
perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya yang akhirnya menimbulkan kecemasan.
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Insomnia Pada Wanita Premenopause
di RT. 005 RW. 19 Perumahan Taman Setia Mekar Bekasi Timur
Tahun 2013
Tabel. 2
Distribusi Frekuensi Kecemasan Pada Wanita Premenopause
di RT. 005 RW. 19 Perumahan Taman Setia Mekar Bekasi Timur
Tahun 2013
2. Analisa Bivariat
Tabel 3
Hubungan Kecemasan dengan Insomnia Pada Wanita Premenopause di RT.
005 RW. 19 Perumahan Taman Setia Mekar
Bekasi Timur Tahun 2013
Kecemasan Insomnia Total P
Tidak Insomnia Insomnia Value
N % N % N %
Tidak Cemas 4 8,9 2 4,5 6 13,3
Cemas Ringan 4 8,9 11 24,4 15 33,4
Cemas Sedang 0 0 18 40 18 40 0,001
Cemas Berat 0 0 6 13,3 6 13,3
Total 8 17,8 37 82,2 45 100
Data pada tabel 3 di atas menunjukkan Hasil uji statistik diperoleh p Value
bahwa responden terbanyak yaitu mengalami = 0,001 lebih kecil dari nilai alpa = 0,05
„insomnia’ sebesar 40% berada dalam maka dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak
„kecemasan sedang‟ dan sebesar 24,4% dan H1 gagal ditolak, artinya ada hubungan
berada dalam „kecemasan ringan‟. yang sangat signifikan antara kecemasan
dengan insomnia pada wanita premenopause.
PEMBAHASAN jumlah jam tidur yang kurang dari 7-8 jam
Insomnia Pada Wanita Premenopause di karena mereka sering terbangun pada malam
RT. 005 RW. 19 Perumahan Taman Setia hari. Hal lain yang dapat mengganggu jumlah
Mekar jam tidur mereka adalah karena suatu
Berdasarkan hasil penelitian peneliti penyakit, kesibukan sebagai ibu rumah
menyatakan bahwa dari 45 responden, tangga dan beberapa dari wanita tersebut ada
terbanyak mengalami insomnia yaitu yang bekerja. Wanita yang bekerja harus
sebanyak 37 responden (82,2%) dan yang pintar-pintar membagi waktu antara pekerjaan
tidak mengalami insomnia sebanyak 8 rumah dan pekerjaan ditempat kerjanya.
responden (17,8%). Banyak dari wanita premenopause tersebut
Menurut Kozier, dkk (2012) yang bekerja jauh dari rumahnya, sehingga
menyebutkan, insomnia adalah ketika tiba dirumah sampai larut malam dan
ketidakmampuan untuk tidur dengan jumlah setelah itu dilanjutkan dengan tugasnya
atau kualitas yang cukup. Susilo dan sebagai ibu rumah tangga, saat pagi harinya
Wulandari mendefinisikan insomnia adalah mereka harus bangun pagi untuk berangkat
penyakit atau gejala kelainan tidur, berupa kerja, oleh karena itu jumlah jam tidur
sulit untuk merasa ingin tidur. Seseorang mereka berkurang karena digunakan untuk
yang mengalami sulit tidur akan pula menyelesaikan pekerjaan rumah.
mengalami gangguan kesehatan, cenderung
mudah stres dan depresi. Insomnia dapat Kecemasan Pada Wanita Premenopause di
berdampak terhadap kualitas tidur seseorang, RT. 005 RW. 19 Perumahan Taman Setia
akibat yang dapat dirasakan adalah Mekar
menurunnya kualitas hidup, produktivitas, Berdasarkan hasil penelitian peneliti
dan keselamatan kerja seseorang. Selain itu menyatakan bahwa dari 45 responden,
insomnia juga mempengaruhi kualitas kerja terbanyak mengalami cemas sedang yaitu
yang dihasilkan (Susilo dan Wulandari, sebanyak 18 responden (40%), yang
2011). mengalami cemas ringan sebanyak 15
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti responden (33,4%), yang mengalami cemas
menunjukkan bahwa wanita premenopause berat sebanyak 6 responden (13,3%), dan
banyak yang mengalami insomnia. Karena yang merasa tidak cemas sebanyak 6
sebagian besar responden menyatakan bahwa responden (13,3%).
Menurut Ayub (2012) kecemasan adalah kecemasan berat, dengan p value 0,001 yang
perasaan yang menetap berupa kekuatan yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat
merupakan respon terhadap ancaman yang signifikan. 45
akan datang. Dianggap berbahaya atau hal Hasil penelitian diatas didukung oleh
tersebut dapat merupakan perasaan yang Kozier, dkk (2010) yang menyatakan bahwa
tertekan ke dalam alam bawah sadar bila kecemasan sering kali mengganggu tidur.
terjadi peningkatan akan adanya bahaya dari Seseorang yang yang pikirannya dipenuhi
dalam. Dalam bukunya yang lain Ayub juga dengan masalah pribadi mungkin tidak rileks
menyebutkan bahwa kecemasan adalah dengan cukup untuk dapat tidur. Kecemasan
sinyal yang menyadarkan seseorang untuk meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah
memperingatkan adanya bahaya yang melalui stimulus sistem syaraf simpatis.
mengancam dan memungkinkan seseorang Perubahan kimia ini menyebabkan kurangnya
mengambil tindakan guna mengatasi waktu tidur tahap IV NREM, dan tidur REM
ancaman. Dalami (2009) mendefinisikan serta lebih banyak perubahan dalam tahap
kecemasan adalah merupakan respon tidur lain dan lebih sering terbangun.
emosional terhadap penilaian individu yang Hal ini juga sesuai dengan penelitian
subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar yang dilakukan oleh Jumani, dengan judul
dan tidak diketahui secara khusus Hubungan Antara Kecemasan dengan
penyebabnya. Dalam perjalanannya Insomnia pada Lansia di Kampung Amposari
kecemasan dapat timbul sejak masa bayi Kelurahan Kedungmudu Kecamatan
(kecemasan perpisahan), dan dalam Tembalang Semarang Tahun 2011.
keseluruhannya, kecemasan berkembang Didapatkan hasil uji statistik dengan
sesuai dengan perkembangan seseorang menggunakan Rank Spearman didapatkan
(Ayub,2011). Seseorang yang mengalami nilai r hitung sebesar 0,363 dengan nilai
kecemasan gejala yang dikeluhkan penderita p=0,001. Artinya ada hubungan yang
didominasi oleh keluhan-keluhan psikis signifikan antara kecemasan dengan
(ketakutan dan kekhawatiran), tetapi dapat insomnia.
pula disertai keluhan-keluhan somatik (fisik) Berbeda dengan penelitian yang
(Hawari, 2007). dilakukan oleh Nita Ristia, dengan judul
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
menunjukkan bahwa wanita premenopause Kejadian Insomnia pada Ibu Menopause di
banyak yang mengalami kecemasan sedang. RW. 2 Desa Cimanggu Kecamatan Cimanggu
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar Kabupaten Cilacap Tahun 2010. Didapatkan
responden menyatakan bahwa mereka sering hasil yang berbeda, yaitu nilai p hitung > p
merasa cemas dengan kehidupan dan masa tabel (0,678>0,05), artinya tidak terdapat
depan anak-anaknya, apalagi ketika anak- hubungan yang signifikan antara kecemasan
anak mereka sedang sekolah atau bekerja dengan insomnia.
tetapi belum pulang pada waktunya, selain Maharatih dkk, (2008) mengemukakan
dari hal tersebut banyak juga diantara wanita bahwa diantara sekian banyak tanda dan
tersebut cemas karena memikirkan ekonomi gejala cemas diantaranya adalah kewaspadaan
keluarganya dan cemas karena perubahan- berlebihan dan penangkapan berkurang
perubahan yang terjadi pada dirinya ketika termasuk insomnia. Ibrahim (2012) juga
memasuki masa premenopause. berpendapat, terdapat beberapa jenis
gangguan cemas, salah satunya adalah
Hubungan Kecemasan Dengan Insomnia kecemasan neurotik. Jenis gangguan cemas
Pada Wanita Premenopause di RT. 005 ini secara subyektif dapat disertai dengan
RW. 19 Perumahan Taman Setia Mekar beberapa (atau semua) dari gejala fisiologis
Berdasarkan hasil penelitian seperti ketegangan otot, kegelisahan (agitasi),
menunjukkan bahwa responden terbanyak gemetar (tremor), keringat yang berlebih
mengalami insomnia, sebanyak 2 responden (hyperhidrosis), pelebaran pupil dan detak
(4,5%) tidak mengalami kecemasan, nadi yang cepat. Disertai dengan gejala
sebanyak 11 responden (24,4%) mengalami tambahan, yang merupakan akibat sekunder,
kecemasan ringan, sebanyak 18 responden misalnya kelelahan, susah tidur (insomnia),
(40%) mengalami kecemasan sedang dan mudah tersinggung (iritabilitas), kesulitan
sebanyak 6 responden (13,3%) mengalami
mempertahankan perilaku dan berbagai RT. 005 RW. 19 Perumahan Taman Setia
gangguan lainnya. Mekar Bekasi Timur terbanyak disebabkan
Menurut Kasdu (2002) dalam Damayanti oleh kecemasan sedang.
dan Purnamasari (2011) adapun tanda-tanda
dari premenopause adalah terjadinya perubahan, SARAN
baik perubahan fisik maupun perubahan psikis Bagi Wanita Premenopause
yang disebabkan oleh penurunan produksi 1. Disarankan untuk mengurangi
hormon estrogen. Perubahan fisik meliputi kecemasandengan berpikir positif pada
ketidakteraturan siklus haid, perasaan panas (hot setiap perubahan yang dialami pada
flushes), kekeringan vagina, perubahan kulit, tubuh.
keringat di malam hari, sulit tidur (insomnia), 2. Disarankan untuk meningkatkan
perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, badan aktifitas sehari-hari agar dapat
menjadi gemuk, dan munculnya gejala penyakit. mengalihkan stresor yang dapat
Sedangkan perubahan psikis meliputi adanya menyebabkan kecemasan.
kecemasan, ingatan menurun, mudah 3. Disarankan untuk menjalankan pola
tersinggung, stres dan depresi. hidup sehat dengan memperhatikan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti asupan makanan yaitu banyak
menunjukkan bahwa wanita premenopause mengkonsumsi makanan yang
banyak yang mengalami insomnia dengan mengandung vitamin A, B kompleks,
kecemasan sedang. Peneliti dapat dan vitamin C, melakukan relaksasi dan
menganalisa bahwa insomnia yang terjadi olah raga teratur.
pada seseorang bukan hanya disebabkan oleh 4. Segera menghubungi dokter ketika
karena kecemasan saja dan banyak faktor mengalami insomnia, agar
penyebab. Didalam penelitian ini yang mendapatkan penanganan yang tepat.
dibahas adalah kecemasan yang dapat Bagi Keluarga Wanita Premenopause
menyebabkan insomnia. Kecemasan banyak 1. Disarankan untuk memberikan
sekali penyebabnya, khususnya pada wanita dukungan agar wanita premenopause
premenopause adalah yang berhubungan aktif mengikuti kegiatan yang di
dengan perubahan-perubahan fisik yang selenggarakan di lingkungan tempat
dialami. Mereka mengeluh perubahan- tinggalnya, seperti kegiatan senam yoga
perubahan fisik tersebut yang dapat dan penyuluhan kesehatan.
mengganggu kesehatan, oleh sebab itu dari 2. Disarankan untuk memberikan
kecemasan-kecemasan yang dialami tersebut dukungan yang baik kepada wanita
akan mengganggu pikiran mereka. Dari sisi premenopause agar mereka merasa
lain, ketika seseorang akan mulai tidur perannya masih di butuhkan dalam
dibutuhkan otak yang rileks dan sedang tidak keluarga sehingga tidak selalu
memikirkan sesuatu. Hal tersebut berlawanan memikirkan perubahan yang terjadi di
dengan wanita premenopause yang dalam tubuhnya yang akhirnya
mengalami kecemasan, ia akan susah untuk menimbulkan kecemasan.
tidur karena otak dipenuhi oleh stressor.
Sehingga dapat menmpengaruhi kualitas 1. Bagi Perangkat Desa
tidurnya, dan mengalami gangguan tidur 1. Disarankan untuk menggerakkan kader-
berupa insomnia. kader agar dapat melakukan program-
KESIMPULAN progam dan penyuluhan kesehatan bagi
1. Responden terbanyak mengalami insomnia wanita premenopause.
yaitu sebesar 82,2%. 2. Disarankan untuk mengadakan kegiatan
2. Responden terbanyak mengalami kecemasan yang dapat mendukung kesehatan
sedang yaitu sebesar 40%. wanita premeopause baik secara fisik
3. Hasil p value = 0,001 lebih kecil dari nilai α = maupun psikologis, dengan cara
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 mengadakan senam yoga secara rutin
ditolak dan H1 gagal ditolak, yang artinya ada seminggu satu kali.
hubungan yang sangat signifikan antara
kecemasan dengan insomnia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa wanita
premenopause yang mengalami insomnia di
SUMBER PUSTAKA