Sie sind auf Seite 1von 16

BAB I

PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol


dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi
tubuh sehari-hari. Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti
lemak yang sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan
komponen esensial dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
banyak fungsi dasar. Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang
diperlukan untuk mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang darinya
tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga membentuk
jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja
sebagai pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.

Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu sedikit
kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di bawah
135 bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat
(akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau
“penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar
kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan
fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan.

Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh,
kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi
berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200,
merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.

Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol.
Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein : lipoprotein
berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein berdensitas

1
tinggi (High Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang “jahat”, atau
merusak, karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh dan pembuluh darah
dimana kolesterol itu kemudian tinggal di dalam sel-sel yang melapisi dinding
arteri. Sedangkan HDL dianggap “baik”, atau melindungi, karena membaawa
kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk dibuang dari
tubuh.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFENISI KOLESTEROL

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan


pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid
yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya.Kolesterol tinggi atau
hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah yang
melampaui kadar yang normal. Kolesterol itu sendiri adalah senyawa lemak berlilin
yang sebagian besar diproduksi di hati dan sebagian lainnya didapatkan dari
makanan. Kondisi kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
serius. Penyakit yang mengintai penderita kolesterol tinggi biasanya dikaitkan
dengan adanya pengendapan kolesterol berlebihan pada pembuluh darah, seperti
stroke dan serangan jantung.

Menurut laporan WHO pada tahun 2011, diperkirakan sekitar 35 persen


penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal yang
baik untuk kesehatan. Artinya sepertiga penduduk Indonesia berisiko tinggi terkena
penyakit arteri. Kelebihan kolesterol bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan
dengan kandungan kolesterol tinggi atau karena kurang berolahraga. Namun,
kondisi ini juga bisa terjadi akibat faktor keturunan. Kolesterol sebenarnya
kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar
tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh
memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna
lemak.Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut
dengan lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan
kepadatan rendah (LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein
dengan kepadatan tinggi (HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik. LDL
bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.
Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap
pada dinding-dinding arteri dan menyebabkan penyakit. Di lain sisi, HDL, sebagai

3
kebalikan dari LDL, bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati.
Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui
kotoran. Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi, tergantung
apakah orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk terkena
penyakit pembuluh arteri. Jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan
melakukan tes darah. Sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam
darah jika kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, berpenyakit
diabetes, atau memiliki penyakit lainnya yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Diagnosis kadar kolesterol juga dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat
yang menderita penyakit akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki
riwayat penyakit kardiovaskular pada usia dini. Bagi mereka yang pernah
terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, stroke ringan, atau penyakit arteri
perifer, disarankan melakukan pemeriksaan ini juga.

2.2 MEKANISME METABOLISME KOLESTEROL


Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu
lemak netral yang terdiri dari satu molekul gliserol dengan tiga asam lemak melekat
padanya (tri artinya “tiga”). Selama pencernaan, dua dari tiga molekul asam lemak
tersebut terpisah, meninggalkan satu monogliserida, satu molekul gliserol dengan
satu molekul asam lemak melekat padanya (mono artinya “satu”). Karena itu,
produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu
satuan lemak yang dapat diserap.
Makanan yang dikonsumsi akan masuk ke dalam tubuh untuk diolah dalam
sistem pencernaan. Dalam proses tersebut, makanan yang mengandung lemak dan
kolesterol akan diurai secara alami menjadi trigliserida, kolesterol, asam lemak
bebas, dan fosfolipid. Bagaimana proses tersebut berlangsung dalam tubuh?
Senyawa-senyawa di atas akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Karena sifatnya yang sukar larut
dalam cairan seperti darah, kolesterol bekerja sama dengan protein membentuk
partikel yang bernama lipoprotein. Dalam bentuk inilah kolesterol dan lemak yang
ada disalurkan ke seluruh tubuh. Pendistribusian lemak dan kolesterol dalam darah

4
dilakukan melalui 2 jalur yakni jalur eksogen dan jalur endogen. Mari kita simak
masing-masing.

a. Jalur Eksogen

Setelah makanan tersebut diurai oleh tubuh, uraian yang dihasilkan berupa
trigliserida dan kolesterol dikemas lagi dalam usus dalam bentuk partikel besar
lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam
aliran darah. Kemudian trigliserida dalam kilomikron tadi akan mengalami
penguraian lebih lanjut oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam
lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas yang dihasilkan akan
menembus jaringan lemak di bawah kulit dan sel otot untuk diubah menjadi
trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan
dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian
kolesterol yang mencapai organ hati akan diubah menjadi asam empedu, yang akan
dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti pembersih dan membantu proses
penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol yang dikeluarkan
melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme lagi kemudian menjadi asam empedu
yang oleh organ hati akan didistribusikan ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen.

b. Jalur Endogen

Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan karbohidrat yang banyak
akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang akhirnya akan terbentuk trigliserida.
Trigliserida tersebut akan ditransportasikan di dalam tubuh dalam bentuk lipoprotein
yang bernama VLDL (very low density lipoprotein). VLDL ini akan dimetabolisme
kembali oleh tubuh menjadi IDL (intermeida density lipoprotein) yang akan
diproses kembali oleh tubuh menjadi LDL (low density lipoprotein) yang kaya akan
kolesterol. LDL tersebut akan mendistribusikan kolesterol yang dimilikinya ke
seluruh jaringan tubuh melalui sistem peredaran darah untuk digunakan tubuh dan
sebagian lagi akan dilepaskan di dalam darah. Kolesterol yang dilepaskan tersebut

5
kemudian akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein) yang akan
membawa kelebihan kolesterol tersebut dalam darah menuju hati untuk diproses
kembali.

Trigliserid adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah
mengalami hidrolisis. Trigliserid kemudian masuk ke dalam plasma dalam 2 bentuk
yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak, dan
sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hati dengan
bantuan insulin. Trigliserid ini di dalam jaringan diluar hati (pembuluh darah, otot,
jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian
oleh hati dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL ini
kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga
LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan
perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hati untuk kemudian
dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga sering disebut
sebagai kolesterol baik. Trigliserid adalah merupakan lemak-lemak darah yang
cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet
yang kaya dengan gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja.
Tidak diragukan lagi bahwa penambahan Trigliserid meningkatkan resiko
perkembangan penyakit jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang
mempunyai Trigliserid tinggi juga cenderung untuk mendapatkan tambahan-
tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan untuk mengembangkan
penyakit diabetes.

2.3 EFEK KOLESTEROL BAGI TUBUH

Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya bersembunyi


dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah menjadi plak yang
menyumbat arteri. Kini diduga proses oksidasi yang membuat komponen LDL dari
kolesterol menjadi begitu berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam
tubuh tidak dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah secara
negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas terjadi secara alamiah dalam

6
tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap polutan lingkunganseperti asap rokok,
bahan kimia, obat bebas dn obat resep dokter, logam berat, dan stres.

Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL bergabung


dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol. Substansi ini bekerja di dalam
dinding arteri radikal bebas yang sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi
dinding arteri, yang memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan
pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama sekali menutup
arteri yang terkena atau pecah dan hancur, menyebabkan angina, dan mungkin,
serangan jantung stroke.

Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik (HDL) dan


jahat (LDL), pemeriksaan kadar kolesterol dikelompokkan menjadi kolesterol total
(jumlah LDL dan HDL yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi
jumlah kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi risiko
penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin rendah
risiko masalah jantung.

2.4 PENYEBAB TINGGINYA KADAR KOLESTEROL

Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan
kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar
kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu
merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu,
lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau
disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan
siap saji), mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar
kolesterol darah.

7
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar
kolesterol yang tinggi :

1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah


2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat
rendahnya asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B)
akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi,
lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa
sawit, margarin, dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan
lain-lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati,
atau aktivitas oksidatif.

2.5 FAKTOR PENYEBAB KOLESTEROL TINGGI

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi


dan dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan.
Dibawah ini beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah
menjadi tinggi

a. Usia Dan Jenis Kelamin

8
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang
terjadi dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin
banyak waktu yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol
meningkat tinggi seiring usia pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol
tingggi terlihat pada usia usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada
wanita, kadar kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun.
Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang berbeda antara pria dan
wanita, dengan kejadianpenyakit jantung koroner pada wanita biasanya lebih
lambat 10 tahun dibandingkan pria.

b. Pola Makan
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang
menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi.
Lemak jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan
kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat
menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan
lemak jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak
jenuh ganda) dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan
kedelai juga dapat membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih
sehat daripada menggoreng juga dapat dilakukan.

c. Berat Badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).

d. Kurang Bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).

9
e. Penyakit Tertentu
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol
masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes
atau hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.

f. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh
hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa
berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang
bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki
kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi
berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.

g. Riwayat Penyakit Keluarga


Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi
yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol
yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat
dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol
yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di
bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan
penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.

2.6 DAMPAK KOLESTEROL TINGGI

Ketika kolesterol berlebihan mengendap pada dinding arteri, maka aliran


darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Dengan kata lain,
kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau
aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke ringan,
stroke, dan serangan jantung. Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan
rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang
mengalami stres atau melakukan kegiatan fisik yang berat. Selain itu, kolesterol

10
tinggi juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner. Jika
tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, penderita kolesterol tinggi
akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok ditemukan
sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas
kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati.
Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis. Selain itu, risiko
penderita juga meningkat jika dia menderita hipertensi, diabetes, atau memiliki
keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke. Kolesterol tinggi juga bisa
disebabkan oleh kondisi genetik (keturunan) yang disebut dengan familial
hypercholesterolaemia (FH). Kadar kolesterol penderita kondisi ini tetap tinggi
meski telah mengonsumsi makanan sehat.

2.7 FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE AKIBAT


KOLESTEROL

Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan
kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh
darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang
dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).

Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan


suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot
jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan
timbullah gagal jantung.

Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya


penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl),
memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam
pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun

11
(pria) dan 65 tahun (wanita), dan yang diketahui memiliki riwayat keluarga
menderita penyakit jantung.

Adapun gejala penyakit jantung adalah :

a. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang
dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
b. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
c. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan

Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan


aktivitas. Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi
stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang
ringan sampai berat.

a. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat


b. Gejala stroke berat :
 kelumpuhan anggota gerak tubuh
 wajah menjadi tidak simetris
 jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian gejala-gejala
stroke memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh pada derajat
yang lebih berat.

2.8 PENANGANAN HIPERKOLESTEROL

Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-unsaturated


fatty acid) dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan,
vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.

Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol


dalam darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan
yaitu:

12
1. Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL
ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan
HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin, Simvastatin,
Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim
yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil
yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau
kolesterol baik dalam darah.
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan HDL
dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

2.9 CARA MENCEGAH ATAU MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL

Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam mengani kondisi kolesterol tinggi.
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama
yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol. Kandungan
lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah ganti konsumsi makanan yang
mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta biji-bijian
utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan begitu, kadar kolesterol dalam tubuh
akan tetap rendah. Selain diet sehat, segera mulai melakukan olah raga secara rutin
dan turunkan berat badan bagi yang mengalami kelebihan berat badan. Tidak kalah
penting, hindari merokok.

13
Jika saran-saran di atas tetap tidak mampu menurunkan kadar kolesterol
Anda dan risiko penyakit jantung tetap mengintai, sebaiknya periksakan diri ke
dokter. Dokter biasanya akan melakukan pengobatan dengan memberi Anda resep
obat penurun kolesterol, seperti statin.

2.10 KOMPLIKASI PENYAKIT


Komplikasi kolesterol tinggi menyebabkan penyakit stroke eskemik dan
serangan jantung yang dapat membunuh dalam hitungan jam bahkan menit.
Kolesterol tinggi juga disebut sebagai pembunuh yang datang secara diam-diam
(Silent killer disease) karena membunuhnya tidak kasad mata.
Hal ini menyebabkan orang tidak mempunyai keluhan kesehatan akibat
kolesterol tinggi bahkan sampai sekarang banyak salah anggapan masyarakat
tentang kolesterol yang bahwa kolesterol menyerang orang diatas 40 tahun, orang
gemuk, pria, dan umumnya orang kaya sehingga membuat mereka menyepelekan
upaya pencegahannya.
Meskipun anda berusia dibawah 40 tahun apabila anda memiliki gaya hidup
tidak sehat antara lain kebiasaan merokok, terlalu banyak mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dan tidak sering olahraga maka anda termasuk
dalam golongan yang beresiko tinggi terkena kolesterol.
Pergeseran gaya hidup terutama di perkotaan hampir tiada memberikan
pilihan untuk memiliki gaya hidup berkualitas, pola makan yang tidak sehat dan
kurang olahraga merupakan faktor resiko tingginya kadar kolesterol secara perlahan,
namun pasti menumpuk di dalam darah yang pada akhirnya menimbulkan beberapa
penyakit misalnya penyakit jantung koroner,stroke.
Oleh karena itu edukasi tentang kolesterol kepada masyarakat penting untuk
menunjukkan pada mereka kerugian yang di timbulkan akibat kolesterol sehingga
mendorong mereka untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan


pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid
yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya.Kolesterol tinggi atau
hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah yang
melampaui kadar yang normal. Kolesterol itu sendiri adalah senyawa lemak berlilin
yang sebagian besar diproduksi di hati dan sebagian lainnya didapatkan dari
makanan. Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu
sedikit kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol di
bawah 135 bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang
berat (akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau
“penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid. Kadar
kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan kanker dan gangguan
fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan.

Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh,
kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi
berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200,
merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit jantung koroner.

3.2 SARAN

Gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam mengani kondisi kolesterol tinggi.
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang adalah salah satu langkah utama
yang bisa dilakukan dalam mencegah atau menurunkan kadar kolesterol. Kandungan
lemak dalam makanan harus rendah. Cobalah ganti konsumsi makanan yang
mengandung lemak jenuh dengan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta biji-bijian
utuh (misalnya roti gandum utuh). Dengan begitu, kadar kolesterol dalam tubuh
akan tetap rendah. Selain diet sehat, segera mulai melakukan olah raga secara rutin

15
dan turunkan berat badan bagi yang mengalami kelebihan berat badan. Tidak kalah
penting, hindari merokok

16

Das könnte Ihnen auch gefallen