Sie sind auf Seite 1von 21

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. PENGKAJIAN

RUANG RAWAT : Ruang Kabela


TANGGAL DIRAWAT : 18 Mei 2013

1. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Nn.R.M
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Liningan Lingkungan III, Tondano
Pendidikan : SD Tidak Tamat
Status pernikahan : Belum Menikah
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2013 Jam : 09.00 WITA
No. Rekam Medik : 14918

2. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Pasien bicara-bicara sendiri, minum obat tidak teratur

3. FAKTOR PREDISPOSISI dan PRESIPITASI


Pasien pernah masuk Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. V.L Ratumbuysang. Pertama kali masuk
pada bulan September tahun 2008 dan masuk keluar RSJ sebanyak 2 kali, dan terakhir pasien
kembali masuk RSJ pada bulan Mei 2013. Pasien pernah diberikan pengobatan tapi kurang
berhasil karena pasien berobat tidak teratur. Pasien pernah putus dengan pacarnya dahulu.
Disebabkan karena pacarnya sudah punya kekasih lain. Dalam anggota keluarga pasien tidak ada
yang menderita sakit jiwa.
4. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
111 : Pasien
: Orang yang tinggal serumah
b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota tubuhnya
2) Identitas diri
Pasien mampu menyebut identitasnya dengan baik, yaitu nama, umur, agama, alamat, status
perkawinan
3) Peran
Pasien berperan sebagai anak didalam keluarganya. Sedangkan di rumah sakit pasien berperan
sebagai pasien.
4) Ideal diri
Pasien ingin cepat sembuh serta berkumpul bersama keluarga.
5) Harga diri
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga terutama dengan orang tuanya dalam keadaan
baik. Pasien menyadari bahwa dirinya sakit.
c. Hubungan Sosial
Dalam kehidupan pasien orang yang paling berarti adalah orangtua. Namun di tempat pasien
dirawat, orang yang paling berarti adalah teman.
d. Kehidupan Spiritual
Pasien menganut agama Kristen Protestan. Menurut pasien sebelum dirawat di RSJ
Ratumbuysang, pasien hampir tiap hari minggu beribadah di gereja. Saat masuk rumah sakit
pasien rutin mengikuti ibadah tiap hari rabu bersama pasien lain.

5. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi, gigi kotor, rambut jarang disisir, kuku kotor
b. Pembicaraan
Saat pengkajian pasien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
c. Aktivitas motorik
Aktivitas pasien tenang
d. Alam perasaan
Takut, karena pasien melihat bayangan laki-laki yang ingin memeluknya
e. Afek pasien
Tidak ada gangguan
f. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, mendengar apa yang ditanyakan dan menjawabnya sesuai dengan pertanyaan
yang ditanyakan serta kontak mata baik
g. Gangguan persepsi
Saat pengkajian pasien mengalami halusinasi penglihatan dengan waktu selalu muncul pada
malam hari sebelum pasien tidur. Frekuensi 1-2 jam, isinya adalah melihat seorang hantu laki-
laki yang ingin memeluknya. Sedangkan responnya, pasien memanggil perawat yang bertugas di
ruangan tapi mereka tidak mendengarkannya dan pasien pun merasa kesepian dan menyendiri.
h. Proses pikir
Proses pikir pasien sampai pada tujuan pembicaraan.
i. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang jelas.
j. Memori
Gangguan pada memori jangka panjang
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mudah beralih yaitu saat bertanya, pasien menjawab diluar pertanyaan
l. Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, yaitu dapat mengambil keputusan
sederhana dengan bantuan orang lain.
m. Daya tilik diri
Pasien menyadari dengan penyakit yang dideritanya.

6. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


a. Makan dan minum
Pasien makan 3x/hr, yaitu pagi, sore, dan malam secara mandiri
b. BAB/BAK
Pasien BAB 1x/hr, BAK ±4x/hr, secara mandiri
c. Mandi
Pasien mandi 2x/hr, yaitu pagi dan sore, hanya memakai sabun
d. Berpakain dan berhias
Pasien mampu berpakaian tanpa bantuan orang lain
e. Istiraht dan tidur
Tidur siang ±½ jam, tidur malam ± 8 jam, tidak mengalami gannguan tidur
f. Penggunaan obat
Pasien minum obat 3x/hr, setelah makan THP 2mg ( 2 x ½ ), Vit C (2 x 1), Diasepam (0-0-1),
Haloperidol (2 x 1)

7. MEKANISME KOPING
Asertif yaitu cerita dengan orang lain

8. ASPEK MEDIS
a. Diagnosa medis : Skisofrenia
b. Terapis Medis : Triheksipenidile 2 mg 2x1 kap
Haloperidol 5 mg 2x1 tab
Diazepam 5 mg 0-0-1 tab
Vit. B Complex 2x1 tab

B. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. DS : Gangguan persepsi sensorik :
- Pasien mengatakan melihat bayangan halusinasi penglihatan
hantu laki-laki yang ingin
memeluknya
DO :
- Pasien pernah dirawat sebelumnya
namun kurang berhasil karena putus
obat
- Pasien takut
2. DS : Defisit perawatan diri
- Pasien mengatakan merasa lemah
- Pasien mengatakan lelah untuk
beraktifitas
DO :
- Penampilan kurang Rapi
- Rambut jarang disisir
- Gigi tampak kotor dan bau
- Kuku kaki kotor
3. DS : Isolasi sosial
- Pasien mengatakan sendiri pada
malam hari
- Pasien mengatakan kesepian pada
malam hari
DO :
- Pasien tampak sedih dan murung
C. POHON MASALAH

Masalah utama Perubahan persepsi sensorik :


halusinasi penglihatan

Isolasi Sosial Defisit perawatan diri

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
OSA RAS
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
ATAN
rsepsi TUM
lusinasi Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 3 hari, pasien
gatakan dapat mengontrol
ngan halusinasi.
ki TUK
1. Dengan adanya
1. Pasien dapat membina - Ekpresi wajah bersahabat, 1. Bina hubungan saling percaya
percaya menjadi
ah hubungan saling percaya menunjukkan rasa senang, antara perawat dengan pasien.
perawat dengan
umnya ada kontak mata, mau (Sapa pasien dengan ramah,
g berjabat tangan, mau perkenalkan nama, tanyakan nama
na menyebutkan nama, mau pasien, buat kontrak, tanyakan
menjawab salam, mau duduk perasaan pasien.
berdampingan dengan
perawat, dan mau
mengutarakan masalah yang
2.1.Agar mengetahu
2. Pasien dapat mengenal dihadapinya.
pasien lakukan
halusinasinya - Pasien dapat menyebutkan 2.1.Adakan kontak secara sering dan
2.2.Agar mengetahu
waktu, isi, dan frekuensi singkat
pasien lakukan
timbulnya halusinasi 2.2.Observasi tingkah laku pasien
2.3.Agar mengetahu
terkait dengan halusinasinya.
dirasakan pasien
2.3.Diskusikan dengan pasien apa
yang dirasakan dan beri
kesempatan pasien
mengungkapkan perasaannya.
2.4.Diskusikan dengan pasien apa
yang dilakukan untuk menghadapi
3. Agar dapat men
3. Pasien dapat mengontrol halusinasi
yang dilakukan d
halusinasinya - Pasien dapat 3.1. Identifikasi cara yang dilakukan
halusinasinya
mendemonstrasikan cara jika terjadi halusinasi
mengontrol halusinasi 3.2.Diskusikan caramengontrol
halusinasi
3.3.Bantu pasien memilih cara yang
sudah diajarkan
3.4.Beri kesempatan untuk melakukan
4.1. Meningkatk
4. Pasien dapat cara yang dipilih
pasien tentang fu
memanfaatkan obat 3.5.Jika berhasil beri pujian
dengan baik - Pasien dapat 4.1.Diskusikan dengan pasien manfaat
mendemonstrasikan dan kerugian tidak minum obat
4.2. Meningkatk
kepatuhan minum obat untuk4.2.Pantau pasien saat penggunaan
pasien tentang fu
mencegah halusinasi obat
4.3 Meningkatk
4.3.Beri pujian jika pasien
menggunakan obat dengan benar bisa mempraktek
4.4.Diskusikan akibat berhenti minum sudah diajarkan
obat
watan
TUM
pasien dapat mandiri
dalam perawatan diri

TUK :
1. Pasien dapt membina - menunjukkan tnada-tanda 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling
hubungan saling percaya percaya kepada perawat : antara perawat dengan pasien. dasar interaksi p
dengan perawat Wajah cerah, tersenyum (Sapa pasien dengan ramah,
Mau berkenalan perkenalkan nama, tanyakan nama
Ada kontak mata pasien, buat kontrak, tanyakan
perasaan pasien
2. Pasien mengetahui - Pasien dapat menyebutkan : 2. Membantu pasie
pentingnya perawatan diri Penyebab tidak merawat diri,2. Diskusikan dengan pasien apa itu kebersiha
Manfaat menjaga perawatan penyebab pasien tidak merawat penjelasan-penje
diri, Tanda-tanda bersih dan diri, manfaat menjaga perawatan singkat dan mud
rapih diri, tanda-tanda perawatan diri
3. Pasien mengetahui cara-- Pasien menyebutkan yang baik
3. Mengetahui pote
cara melakukann frekuensi menjaga dan
klien tentang k
perawatan diri pasien dapat menjelaskan 3.1.Diskusikan frekuensi menjaga membantu pasie
cara perawatan diri perawatan diri selama mandi, mengenai kebers
:Frekuensi gosok gigi, gosok gigi, keramas, berpakaian,
Frekuensi berhias/berdandan, berhias, gunting kuku
Frekuensi gunting kuku 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan
diri yang baik dan benar
- Pasien mempraktekkan 3.3.Berikan pujian positif 4. Mendorong mot
4. Pasien dapat perawatan diri dengan 3.1.Bantu pasien saat perawatan diri merawat dirinya
melaksanakan perawatan bantuan oleh perawat : mandi, gosok gigi, keramas, ganti
diri dengan bantuan Gosok gigi, pakaian, berhias, gunting kuku
perawat Berhias/berdandan, Gunting3.2.Beri pujian setelah pasien
kuku melaksanakan perawatan diri
- pasien melaksanakan 5.1.Pantau pasien dalam melaksanakan
5. Mengetahui tind
5. Pasien dapat praktek perawatan diri secara perawatan diri mandi, gosok gigi,
melaksanakan perawatan mandiri : keramas, ganti pakaian, berhias, dilakukan dalam
diri secara mandiri Gosok gigi bangun pagi dan gunting kuku
sesudah makan, 5.2.Beri pujian saat pasien
Berhias/berdandan sehabis melaksanakan perawatan diri
mandi, Gunting kuku setelah secara mandiri
mulai panjang
E. Implementasi Keperawatan
DX JAM, HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Selasa, 18 Juni SP 1
2013 Bina hubungan saling percaya dengan
08.00 pasien
Fase Orientasi
P : Selamat pagi
PS : Selamat pagi ses
P : Kenalkan nama saya Christiany
Porong, bisa di panggil Titie adalah
mahasiswa Keperawatan yang praktek di
RS ini selama 3 hari dan ini adalah hari
peratama saya praktek disini. Nama anda
? dan senang dipanggil apa ?
PS: Nama saya Nn. R, dipanggil rina
P : Bagaimana perasaan Nn.R saat ini ?
PS : Baik ses
P : Apakah Nn. R ada keluhan ? karena
ses disini ingin membantu Nn. R untuk
memberikan solusi dari masalah Nn. R
PS : iya ses, tadi malam di kamar mandi
saya melihat bayangan laki-laki yang
ingin memeluk saya.
P : Oh, bagaimana kalau kita berbinang-
bincang sebentar ? Nn. R mau ? Nn. R
mau didalam atau diluar ?
PS : didalam ses
P : baiklah, kita akan berbicang-binang
tentang halusinasi penglihatan yang Nn.
R alami. Maunya berapa lama ?
PS : 20 menit ses
Fase Kerja
P : baiklah, Nn. R yang Nn. R lihat itu
adalah halusinasi. Nn. R tau apa itu 08.20
halusinasi ? S : Pasien mengatakan
PS : tidak ses mengerti cara
P : Halusinasi itu adalah sesuatu yang Nn. menghardik halusinasi
R lihat tapi tidak nyata. Halusinasi ada 5
macam, pendengaran, penglihatan, O : Pasien sudah
perabaan, penciuman, pengecapan. Yang melakukan apa yang
Nn. R alami saat ini adalah halusinasi diajarkan
penglihatan. Tapi ses akan memberikan
Nn. R cara untuk mengatasinya agar A : halusinasi mulai
sembuh. Nn. R maukan ? teratasi
PS : mau ses
P : Ada 4 cara untuk mengatasinya dan P : latihan menghardik
ses akan mengajarkan cara yang pertama halusinasi 2x sehari
yaitu dengan menghardik. Kalau Nn. R
melihat bayangan itu lagi, Nn. R harus
mengatakan “Pergi, kamu tidak nyata”
sambil menutup mata. Apa Nn. R sudah
mengerti ?
PS : iya, saya mengerti ses
P : kalau begitu coba ulangi yang saya
katakan tadi sambil mempragakannya
PS : “pergi, kamu tidak nyata” (sambil
menutup mata)
P : Bagus, sekarang Nn. R sudah
mengerti cara menghardik jika bayangan-
bayangan itu datang lagi. Bagaimana
perasaan Nn. R sekarang setelah
10.00 mengetahui bagaimana cara menghardik
halusinasi?
PS : saya senang ses
P : kalau begitu Nn. R bisa 10.30
mempraktekkannya dalam jadwal S : Pasien Mengatakan
kegiatan Nn. R yang akan di buat oleh Mengerti Cara
perawat Bercakap-Cakap
PS : Iya ses Dengan Orang Lain
Fase Terminasi
P : Sepertinya waktu kita sudah habis O : Pasien Sudah
yah, nanti kita lanjutkan sebentar dan ses Melakukan Apa Yang
akan mengajarkan Nn. R cara yang Diajarkan
kedua. Nn. R bisa jam 10 sebentar ?
PS : iya ses A : Masalah Teratasi,
P : maunya dimana diluar atau di dalam Sp2 Bisa Dilakukan
sini ? Secara Mandiri
PS : disini saja ses
P : baiklah kalau begitu kita ketemuan P : Lanjutkan
ditempat ini pada jam 10 yah. Sampai Intervensi Berikutnya
ketemu sebentar
SP 2
Bina hubungan saling percaya dengan
pasien
Fase Orientasi
P : selamat siang Nn. R
PS : selamat siang ses
P : bagaimana perasaan hari ini ? apakah
Nn. R masih melihat bayangan itu?
Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan
berbincang-bincang sedikit yah. Mau Nn.
R berapa lama ?
PS : iya ses, 20 menit
P : maunya dimana ? disini saja atau di
tempat lain?
PS : disini saja
Rabu, 19 Juni Fase Kerja
2013 P : cara yang kedua untuk mengontrol
08.00 halusinasi yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi
kalau Nn. R melihat bayangan lagi Nn. R
bisa bercakap-cakap dengan orang lain
seperti “tolong saya melihat bayangan,
mari kita berakap-cakap”. Nn. R mengerti
kan ?
PS : iya ses
P : coba Nn. R ulagi apa yang ses katakan
tadi?
PS : (mengulangi sambil
memperagakannya)
P : bagus, ternyata Nn. R mampu
melakukannya.
Fase Terminasi
P : bagaimana perasaan Nn. R setelahm
saat latihan tadi?
PS : senang ses
P : bagaimana kalau latihan bercakap-
cakap kita masukkan dalam daftar
kegiatan harian ? maunya jam berapa ?
PS : Jam 8 dan jam 6 sore ses
P : baiklah kalau begitu, Nn. R juga bisa
mempragakan saat melihat bayangan itu 08.30
lagi S : Pasien Mengatakan
PS : iya ses Dapat Melakukan
P : sepertinya waktu kita sudah selesai, Aktifitas Terjadwal
nanti ses datang besok pagi lagi untuk Sesuai Kegiatan
mengajarkan cara yang ketiga. Kita
jumpa disini lagi jam 8 yah O : Pasien Sepakat
PS : iya ses Dengan Rencana
P : kalau begitu ses permisi dulu, sampai Kegiatan, Pasien
bertemu besok lagi Kooperatif, Pasien
SP 3 Tenang
Bina hubungan saling percaya.
Fase Orientasi A : Sp3 Sudah Mampu
P : selamat pagi Nn. R, masih ingat Dilakukan Pasien
dengan saya ? Secara Mandiri
PS : selamat pagi ses, iya ses Titie
Kamis, 20 Juni P : bagaimana perasaan hari ini ? Apakah P : Lanjutkan
2013 Nn. R masih melihat bayangan ? Intervensi Selanjutnya
08.00 PS : iya ses
P : apakah Nn. R sudah pakai 2 cara yang
kita latih sebelumnya ?
PS : iya ses
P : bagus, kalau begitu sesuai janji kita
kemarin kita akan belajar cara yang
ketiga yaitu kegiatan terjadwal. Mau
dimana kita bicara ?
PS : disini saja ses
P : mau berapa lama ? bagaimana kalau
30 menit ?
PS : iya ses
Fase Kerja
P : apa saja kegiatan yang bisa Nn. R
lakukan ?
PS : mandi, menyanyi, ibadah, bermain
bersama, makan, 08.20
P : wah banyak sekali kegiatannya yah. S : Pasien Mengatakan
Bagaimana kalau kita latih 2 kegiatan Mengerti Tentang
hari ini ? sekarang Nn. R menyanyi Penggunaan Obat
setelah itu berdoa yah. Nn. R bisa kan ?
PS : iya ses, (sambil memperagakan) O : Pasien Dapat
Minum Obat Secara
P : bagus sekali ternyata Nn. R bisa Teratur, Pasien
memperagakannya. Kegiatan ini bisa Nn. Tampak Tenang
R lakukan agar mencegah bayangan
tersebut muncul. A : Sp4 sudah bisa
PS : iya ses dilakukan pasien
Fase terminasi secara mandiri
P : bagaimana perasaan Nn. R setelah
bercakap-cakap cara yang ketiga ? P : Anjurkan untuk
PS : senang ses minum obat teratur
P : wah bagus! Coba sebutkan 3 cara
yang sudah kita belajar untuk mencegah
bayangan tersebut.
PS : menyebutkan (menghardik,
bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal)
P : bagus sekali! Mari kita masukkan
dalam kegiatan jadwal harian Nn. R yahh.
Bagaimana kalau besok kita belajar cara
keempat cara mencegah halusinasi yaitu
dengan menggunakan obat yang baik.
Bagaimana kalau jam 8 ?
PS : iya ses
P : kita bertemu disini lagi yah, sampai
jumpa besok lagi yah
SP4
Membina hubungan saling percaya
dengan pasien
Fase Orientasi
2. P : selamat pagi Nn. R
PS : selamat pagi ses
Rabu, 19 Juni P : bagaimana perasaan Nn. R hari ini ?
2013 apakah bayangannya masih muncul lagi ?
14.00 apakah Nn. R memakai ketiga cara yang
kita diskusikan pada hari sebelumnya ?
PS : iya ses
P : apakah pagi ini Nn. R sudah minum
obat ?
PS : sudah ses
P : oh bagus! Bagaimana kalau kita
mendiskusikan obat-obat yang Nn. R
minum ? kita akan mendiskusikan 20
menit saja yah di tempat ini
PS : iya ses
Fase Kerja
P : Nn. R minum obat sangatlah penting
supaya bayangan yang Nn. R lihat dan
mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Berapa macam obat yang diminum?
PS : ada 4 ses
P : iya warna yang putih (THP) 2 kali 14.20
sehari jamnya 7 pagi dan 7 malam, S : Pasien masih
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. mengatakan merasa
lemah
Sedangkan yang merah jambu (HLP) 2
kali sehari jamnya sama gunanya untuk O : Pakaian masih
pikiran biar tenang dan yang kuning belum rapih, Gigi
untuk daya tahan tubuh biar Nn. R tidak kotor, Kuku masih
sakit. panjang
PS : iya ses
P : Kalau bayangan sudah hilang obatnya A : Masalah belum
teratasi
tidak boleh diberhentikan. Nanti
dikonsultasikan dengan dokter, sebab P : Lanjutkan
kalau putus obat, Nn. R akan kambuh dan intervensi
sulit mengembalikan kekeadaan yang keperawatan
semula.
PS : iya ses
P : Kalau obat habis Nn. R bsia minta ke
dokter untuk mendapatkan obat lagi. Nn.
R harus minum obat teratur dengan cara
yang benar. Yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.
PS : iya ses
P : bagaimana perasaan Nn. R setelah kita
bercakap-cakap tentang obat?
PS : senang ses
P : Sudah berapa cara yang kita latih
untuk mencegah bayangannya?
PS : sudah 4 ses
P : bagus ternyata Nn. R masih ingat.
Mari kita masukan jadwal minum obat
pada kegiatan harian Nn. R .
PS : iya ses
P : kalau begitu ses permisi dulu yah
karena waktu kita sudah habis. Nanti kita
bertemu lagi lain waktu. Selamat siang
Nn. R
Kamis, 20 Juni
2013
08.30

SP1
Bina hubungan saling percaya dengan pasien
Fase Orientasi
P: Selamat Pagi. Kenalkan nama saya
Christiany Porong mahasiswa Poltekkes
Jurusan Keperawatan yang praktek di RS
ini selama 3 hari mulai dari hari ini
sampai tanggal 20 Juni 2013. Nama Nona
siapa ? Senang dipanggil sapa ?
PS : Pagi, suster. Nama saya Rina nama
panggilan Rina.
P : Bagaimana perasaan R saat ini ? R sudah
mandi dan gosok gigi ?
PS : sudah mandi jam 5 dan belum sikat gigi,
tidak ada sikat gigi
P : baiklah bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang kebersihan diri tujuannya
untuk R dapat mengetahui jenis-jenis
kebersihan diri, sehingga tidak terserang 08.50
penyakit. Pertama yaitu mandi. Sebelum S : Pasien megatakan
diajarkan Berapa lama kita berbicara ? 20 bajunya masih belum
menit ya ? Mau dimana ? disini aja ya di rapih, Pasien
mengatakan kukunya
ruang tengah. Setuju ?
sudah bersih
PS : setuju Suster.
Fase Kerja O : Baju masih belum
P : Berapa kali R mandi dalam sehari? rapih, Gigi kotor,
Menurut R apa kegunaannya mandi ? Kuku pendek
Menurut R apa manfaatnya kalau kita
menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda- A : Masalah belum
teratasi
tanda orang yang tidak merawat diri
dengan baik seperti apa ya ? P : Lanjutkan
PS : 1 hari sekali, kadang tidak gosok gigi, intervensi keperawatan
alasannya tidak ada sikat gigi, agar gigi
bersih mulut bau.
P : Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri terutama gigi masalah apa
menurut R yang bisa muncul ?
PS : gigi ompong.
P :Betul sekali, jadi, suster disini akan
mengajarkan cara gosok gigi yang benar
sesuai janji kita 20 menit. Baiklah
caranya . Pertama, kumur-kumur dengan
air bersih. Lalu oleskan pasta gigi ke sikat
gigi. Gosok gigi dengan sikat gigi dari
atas ke bawah beberapa kali, lalu gosok
kesisi depan gigi sampai kebelakang gigi,
depan gigi dan bagian dalam gigi, tengah-
tengah gigi juga. Lalu buang busa atau
cairan dari gosok gigi tadi. Dan terakhir
kumur-kumur 2-3x. Apa R bisa mengerti?
Coba di praktekkan kembali ?
PS : R dapat mempraktekkan kembali.
P : Bagus, baiklah kegiatan menggosok gigi
kita masukkan ke jadwal kegiatan
harian,setelah makan pagi dan makan
siang jam 8 pagi dan jam 2 siang. Setuju
?
PS : iya suster.
Fase Terminasi
P : bagaimana perasaan R saat berbincang-
bincang tadi, coba R jelaskan dan
mempraktekkan kembali cara menggosok
gigi dengan benar. R dapat melakukannya
dengan baik, baiklah pertemuan kita
sampai disini. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi tentang jadwal
yang telah kita buat dan mempraktekkan
perawatan diri yang kedua dan ketiga
yaitu berdandan/berhias dengan gunting
kuku.
PS : iya ses
P : berapa lama R punya waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya besok?
Bagaimana kalau 20 menit saja?”
di mana R mau berbincang-bincang
dengan saya besok?
PS : disini saja ses
P : Ya sudah... bagaimana kalau besok
kita melakukannya di ruangan tengah ini
lagi ?selamat pagi sampai jumpa besok.
SP 2
Membina hubungan saling percaya dengan
pasien.
Fase orientasi
P :Selamat Pagi R masih ingat dengan
saya?
PS : Masih suster Titie
P : Benar, Bagaimana perasaannya hari ini ?
masih ingat dengan yang kemarin R
lakukan? sesuai dengan janji kita
kemarin, hari ini R akan melakukan
perawatan diri yang kedua yaitu
berdandan/berhias sesuai dengan
kesepakatan kita kemarin, kita akan
melakukannya selama 20 menit,
kesepakatan kita kemarin Kita akan
melakukannya di ruang tengah, Agar
tubuh tetap terawat apakah setuju ?
PS : Setuju Suster.
Fase Kerja
P : Sebelum kita lanjut , coba R perlihatkan
kepada saya bagaimana cara menggosok
gigi sesuai yang kemarin dijelaskan dan
dipraktekkan ?
PS : pasien dapat mempraktekkan dengan
benar
P : Hebat, R dapat melakukannya dengan
baik... sekarang, mari kita
mempraktekkannya perawatan diri yang
kedua berdandan/berhias. Caranya
siapkan sisir, bedak, dan kaca. sisir
rambut, kemudian mulai berdandan
sesuai yang dinginkan. Ketiga
menggunting kuku kaki, caranya siapkan
alat gunting kuku, kemudian gunting
kuku dari ibu jari samapi jari kelinci.
bagaimana masih bisa ???
PS : R dapat mempraktekkannya meskipun
masih malu.
P : Bagus... R dapat mempraktekkan dengan
baik..bagaimana kalau kegiatan di
masukkan kedalam jadwal kegiatan
harian?apabila kuku R mulai panjang.
PS : iya ses
Fase Terminasi
P : Bagaimana perasaan setelah kita
berbincang-bincang tadi?
Apa-apa perawatan yang telah dilakukan
?
PS : iya suster, menggosok gigi,
berdandan/berhias dan menggunting
kuku.
P : bagus, nah R sudah dapat mempraktekkan
3 perawatan diri yang telah diajarkan,
Baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri.
Nanti kita bertemu lagi di lain waktu
karena ses sudah selesai praktek disini
yah

Das könnte Ihnen auch gefallen