Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
kemampuannya untuk mengomunikasikan dengan yang lain didalam perusahaan sesuai kerja
mereka dan untuk membantu yang lain mengerti akan nilai dari internal auditing.
Ketika berfokus pada rekomendasi yang dikembangkan didalam laporan atau selaam mereview
bukti audit di lapangan, auditor internal akan mendiskusikan banyak area, dimana manajemen
dan yang lainnya tidak setuju dengan asumsi auditor internal dan penemuan-penemuan
potensialnya.
Auditor internal harus berkomunikasi dalam rangka negosiasi mengenai isu atau pendapat, baik
itu berhadapan secara langsung, melalui telepon, ataupun tulisan. Berikut adalah beberapa
elemen kunci dari proses negosiasi:
1. Information
Belajar sebanyak mungkin mengenai isu audit atau masalah yang didiskusikan.
2. Leverage Evaluation
Sebagai permulaan, evaluasi pemicu atau kekuatan relatif negosiasi kita dan pemicu dari
pihak lain.
3. Analysis
Apa saja isu yang berkembang, hal ini penting ketika memulai review mengenai laporan
audit yang bermasalah.
4. Rapport
Bangun hubungan dengan auditee dan dengan pihak lawan. Audit internal harus
menentukan terlebih dahulu apakah pihak lawan akan koorporatif; apabila tidak, maka
pertimbangkan untuk memperkerjakan manajemen senior sebagai mediator praktikal.
5. Goals and Expectations
Tujuan berbeda dengan ekspetasi, apa yang menjadi ekspetasi dari internal audit ketika
sesi ini selesai.
6. Type of Negotiation
Bagaimana jenis negosiasinya, apakah kompetetif, kooperatif, atau tidak biasa, apakah
berhadapan langsung, melalui fax, menggunakan mediator, atau dengan cara lain.
7. Bugdet
Setiap negosiasi mengeluarkan biaya. Audit internal akan menghabiskan waktu staff dan
manejemn untuk bertemu dan bernegosiasi, yang mungkin dapat digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan audit lainnya.
8. Plan
Kembangkan rencana negosiasi sementara.
1. Logistics
Tentukan cara dan waktu yang tepat untuk pertemuan negosiasi. Apakah pada saat
pertemuan tersebut atau nanti setelah auditor internal menyajikan revisi mereka.
2. Documentation
Siapkan dokumen terperinci yang menggambarkan jalannya pertemuan, dengan
penekanan pada perubahan rencana dan persetujuan kedua belah pihak.
3. Emotional Closure
Dalam menutup pertemuan, penting untuk mengidentifikasi kepentingan dan perubahan
dari tiap pihak. Apabila kita mengabaikan surat tersebut, maka persetujuan tersebut
kemungkinan bukan yang terakhir.
4. Implementation
Meskipun audit internal setuju untuk membuat perubahan pada laporan audit mereka dan
auditee setuju untuk merubah beberapa prakteknya, perjanjian negosiasi akan menjadi
kurang berguna kecuali diimplementasikan dengan tepat.
Semua auditor internal harus menanamkan komitmen untuk belajar secara konstan dan
berkelanjutan sebagai bentuk untuk kompetensi yang paling utama. Contohnya, ditahun 2008.
SEC mengkonversikan aturan-aturan akuntansi dari GAAP menjadi IFRS (International
Financial Reporting Standards). Walaupun auditor internal tidak perlu memahami secara
mendalam atas perubahan aturan akuntansi ini, namun mereka harus mengetahui dampak-
dampak yang mungkin terjadi atas perubahan tersebut.
13.10 Pentingnya Core Competencies Auditor Internal
Kompetensi-kompetensi yang tersaji pada bab ini sangat penting bagi semua auditor
internal. Ketika topiknya adalah kemampuan berkomunikasi yang bagus atau kemampuan untuk
belajar pada daerah yang kurang dikuasai, hal tersebut bagus untuk dipraktekkan, keakraban
yang kuat dan penggunaan kunci kompetensi audit internal yang didiskusikan disini merupakan
elemen yang dibutuhkan bagi setiap CBOK auditor internal.