Sie sind auf Seite 1von 47

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA TUAN.SM.

1. PENGUMPULAN DATA

Nama kepala keluarga : Tuan . Suparioto

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 46 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh

- Usia menikah : suami 25 tahun, istri 23 tahun

- Lama menikah : 21 tahun

Alamat : Dusun IV A Desa KepalaSungai

2. Anggota Keluarga

No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan


Keluarga
1 Nurmi P 44 tahun isteri SD IRT
2 Hariadi L 19 tahun Anak SMK Ikut Ortu
3 Candra Eka .S L 18 tahun Anak SMK Ikut Ortu
4 Mai Ariati P 5 thn Anak - Ikut Ortu

3. Status Kesehatan Keluarga dari setahun terakhir : tidak ada

4. Kematian keluarga dalam setahun terakhir : tidak ada

1
5. Data kesehatan ibu

Kesehatan ibu baik

6. Data Kesehatan remaja

Ibu mempunyai anak remaja yang tidak mengerti tentang HIV/ AIDS dan narkoba

7. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan keluarga adalah Puskesmas

8. Data Keluarga Berencana

Ibu memakai alat kontra sepsi suntik sedangkan umur 44 tahun

9. Data Lingkungan

a. Status Rumah : Permanen

b. Lantai Rumah : semen

c. Sumber Penerangan : Listrik

d. Air bersih : Sumur

e. Pembuangan Limbah : Dialirkan ke selokan

f. Pembuangan Tinja : WC leher angsa

g. Pembuangan Sampah : Dibakar

h. Keluarga mempunyai : Ternak peliharaan

ANALISA DATA

2
1. Tuan S: Umur 46 tahun, agama Islam, Suku Jawa, mempunyai seorang istri

umur 44 tahun,memakai alat kontrasepsi Suntik

2 Tuan S : Umur 46 tahun, agama Islam, Suku Jawa, mempunyai anak remaja

perempuan yang tidak mengerti tentang kesehatan reproduksi

3 Tuan S : Umur 46 tahun, agama Islam, Suku Jawa, mempunyai anak remaja

perempuan yang tidak mengerti tentang kesehatan reproduksi

3
Masalah keluarga : Ibu dengan KB suntik sedangkan umur 44 tahun

No Kriteria Bobot Perhitun Skor Pembenaran

gan
1 Sifat Masalah 1 Ancaman

- Ancaman 3 3/3 x 1 1 masalah

- Tidak sehat 2

- Krisis 1
2 Masalah dpt diro
Kemungkinan dapat di ubah 2 1/2 x 2 1
bah sebagian,
- Mudah 2 karena ibu
masih berfikir
- Sebahagian 1
ganti metode
- Dapat 0

3
1/3 x 1
Potensi masalah dapat diubah 1 1/3 Keluarga yakin
bahwa program
- Tinggi 3
dpt meningkatkan
- Cukup 2
kesejahteraan
- Rendah 1 keluarga

4
2/2 x 1
Menonjol masalah 1 1 Keluarga menya

- berat= harus ditangani 2 dari bahwa

- tidak perlu ditangani 1 masalah harus

-tidak dirasakan 0 segera ditangani.


5 3,1/3

Masalah keluarga : Anak remaja tdak mengerti tentang HIV/ ADS

4
No Kriteria Bobot Perhitun Skor Pembenaran

gan
1 Sifat Masalah 1 ancaman

- Ancaman 3 3/3 x 1 1

- Tidak sehat 2

- Krisis 1
2 Masalah dpt diro
Kemungkinan dapat di ubah 2 1/2 x 2 1
bah sebagian,
- Mudah 2 karena remaja
mau
- Sebahagian 1
mendengarkan
- Dapat 0
penyuluhan yang
3 diberikan
Potensi masalah dapat diubah 1
3/3 x 1
Keluarga yakin
- Tinggi 3 1
bahwa program
- Cukup 2
dpt meningkatkan
- Rendah 1 kesejahteraan
keluarga
4
Menonjol masalah 1 1 Keluarga menya
2/2 x 1
- berat= harus ditangani 2 dari bahwa

- tidak perlu ditangani 1 masalah harus

-tidak dirasakan 0 segera ditangani.


5 4

Masalah keluarga : Anak remaja tdak mengerti tentang Narkoba

5
No Kriteria Bobot Perhitun Skor Pembenaran

gan
1 Sifat Masalah 1 ancaman

- Ancaman 3 3/3 x 1 1

- Tidak sehat 2

- Krisis 1
2 Masalah dpt diro
Kemungkinan dap 2 1/2 x 2 1
bah sebagian,
at di ubah 2 karena remaja
mau
- Mudah 1
mendengarkan
- Sebahagian 0
penyuluhan yang
3 - Dapat diberikan
1
3/3 x 1
Keluarga yakin
Potensi masalah dapat diubah 3 1
bahwa program
- Tinggi 2
dpt meningkatkan
- Cukup 1 kesejahteraan
keluarga
4 - Rendah
1 1 Keluarga menya
2/2 x 1
Menonjol masalah 2 dari bahwa

- berat= harus ditangani 1 masalah harus

- tidak perlu ditangani 0 segera ditangani.

-tidak dirasakan
5 4

6
PRIORITAS MASALAH

Diagnosa 1 : Remaja umur 19 tahun yang tidak mengerti tentang kesehatan reproduksi

Dasar : - remaja Ini lahir 12 – 5- 1997

- Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Masalah : Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Kebutuhan : Pendidikan Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi ( HIV/ AIDS)

Diagnosa 2 : Remaja umur 18 tahun yang tidak mengerti tentang kesehatan reproduksi

Dasar : - remaja Ini lahir 5 – 5- 1998

- Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Masalah : Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Kebutuhan : Pendidikan Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi

Diagnosa 3 : Ibu berusia 44 tahun, memakai alat suntik

Dasar : - Ibu lahir 18 – 5 - 1972

- Ibu memakai alat kontrasepsi suntikan

Masalah : Memakai alat kontra sepsi suntikan sedangkan umur sudah 44 tahun

7
ANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA REMAJA TN.S

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS / BIODATA

Nama Remaja : Hariadi

Umur Remaja : 19 tahun

Jenis Kelamin : Laki Laki

No.Status Reg :

Alamat : Dusun IV A Desa Kepala Sungai

Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. S

Umur : 44 th Umur : 46 th

Suku/ Kebangsaan : Jawa / Indonesia Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan :SD Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat Rumah : Dusun IV A Alamat Rumah : Dusun IV A

8
DIAGNOSA III REMAJA YANG TIDAK TAHU KESEHATAN

REPRODUKSI

I. Kesehatan remaja (10-20 tahun )

1. Apakah pernah mendengarkan tentang kesehatan reproduksi

2. Topiknya mengenai mimpi basah

3. Impormasi didapat dari teman

4. Usia yang normal untuk mendapat datang bulan yang pertama remaja ini

menjawab 14 tahun

5. Bila seorang sudah datang bulan artinya dia sudah dewasa

6. Usia menikah yang sehat bagi wanita adalah 20 tahun, bagi pria 21 tahun,

jawabannya salah

7. Bila kurang dari usia tersebut apa akibatnya pada fisik dan psikis jawaban

berbahay bagi kesehatan

8. Usia wanita hamil yang sehat 20 tahun

9. Jarak kehamilan yang di anggap baik tidak tahu

10. Bahaya wanita yang mengguagurkan kandungan bisa meninggal

11. Apa yang di maksud dengan HIV/ AIDS ? penyakit menular

12. Sikap anda terhadap penderita HIV/AIDS : takut tertular

13. Akiabta bila seorang wanita terkena penyakit menular seksual : tidak tahu

14. Cara mencegah penyakit menular seksual adalah tidak melakukan hubungan

sek dengan suami istri

9
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa : Remaja umur 19 tahun, perempuan tidak mengerti mengenai

kesehatan reproduksi ( HIV / AIDS )

Dasar : Usia 19 tahun

Tidak mengerti kesehatn reproduksi

Masalah : Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Kebutuhan : Penyuluhan kesehatan reproduksi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi : Terjangkit HIV /AIDS

Dasara : Tidak mengerti mengenai HIV /AIDS

IV. IDENTIFIKASI DIAGNOSA AKAN TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Home visite 24 – 4 – 2015 s/d 29 – 4 - 2016

2. Penyuluhan kesehatan reproduksi

VI. PELAKSANAAN

1. Melakukan home visite 29 -4 - 2016

2. Penyuluhan kesehatan Reproduksi

- Pengertian HIV /AIDS

- Gejala penderita HIV / AIDS

- Dampak penderita HIV? AIDS

- Pencegahan HIV / AIDS

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : HIV/AIDS

Sub Topik : 1. Pengertian HIV/AIDS

2. Gejala-gejala penderita HIV/AIDS

3. Dampak HIV

4. Pencegahan

Sasaran : Remaja Hariadi

Waktu : 60 menit

Tempat : Rumah ibuk Nurmi

Pelaksana : Endang Liani

Hari/Tanggal : 29 – 4 -2016

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat mengetahui dan memahami mengenai

HIV/AIDS.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TUK)

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat:

1. Menyebutkan pengertian HIV/AIDS

2. Menyebutkan gejala-gejala penderita HIV/AIDS

3. Menyebutkan dampak HIV/AIDS

4. Menyebutkan cara-cara pencegahan HIV/AIDS

11
MATERI : Terlampir

KEGIATAN PENYULUHAN

1. Pendekatan :

2. Metode : Ceramah dan diskusi (tanya jawab)

No TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU


1 Pembukaan - Mengucapkan salam 10 menit

- Menjelaskan tujuan penyuluhan

- Memotivasi remaja agar aktif dalam penyuluhan

2 Penyajian - Menjelaskan pengertian HIV/AIDS 45 menit

- Menjelaskan gejala-gejala penderita HIV/AIDS

- Menjelaskan dampak HIV terhadap kesehatan

- Menjelaskan cara-cara pencegahan HIV/AIDS

3 Penutup - Menyimpulkan materi penyuluhan 5 menit

- Melakukan evaluasi melalui tanya jawab

- Mengucapkan salam penutup

Alat/Media

III. Metode : - Ceramah

- Tanya jawab

12
Sumber

1. AIDS di Indonesia, Masalah Kebijakan dan Penanggulangannya, Dr

AA Gde Maninjaya MPH, Penerbit Buku Kedokteran, EGC

2. Buku Ilmu Penyakit Dalam, Persatuan Ahli Penyakit dalam Seluruh

Indonesia.

IV. Evaluasi

Prosedur : Ujian

Jenis : Tanya Jawab

13
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS

Pengertian

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome yaitu

menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi

virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit ini terbesar menyerang

usia produktif (15-19 th) ± 78,3 %.

Gejala-gejala penderita HIV/AIDS

A. Dicurigai AIDS pada orang dewasa bila ada paling sedikit dua gejala

mayor dan satu minor dan tidak ada sebab-sebab.

Gejala Mayor

a. Penurunan berat badan lebih dari 10%

b. Diare kronik lebih dari 1 bulan

c. Demam lebih dari 1 bulan

Gejala Minor

a. Batuk lebih dari 1 bulan

b. Dermatitis

c. Herpes zoster

d. Pembesaran kelenjar lymphe

14
B. Dicurigai AIDS pada anak, bila terdapat paling sedikit dua gejala

mayor dan dua gejala minor dan tidak terdapat sebab-sebab yang

menekan kekebalan seperti kanker/malnutrisi berat

Gejala Mayor

a. Penurunan berat badan atau pertumbuhan yang lambat dan abnormal

b. Diare kronik lebih dari 1 bulan

c. Demam lebih dari 1 bulan

Gejala Minor

a. Pembesaran kelenjar lymphe

b. Infeksi umum yang berulang

c. Batuk persisten

d. Dermatitis

e. Infeksi HIV pada ibunya

Cara Penularannya

HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seorang yang telah tertular,

walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan atas gejala

penyakit. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung

dengan cairan tubuh atau darah.

Cara penularan HIV

1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, atau anal dengan

seorang pengidap HIV. Ini adalah cara yang paling umum terjadi

meliputi 80-90% dari total kasus sedunia.

15
Lebih mudah terjadi penularan bila terdapat lesi-lesi penyakit

kelamin dengan ulkus atau peradangan jaringan.

2. Kontak langsung dengan darah/produk darah/jarum suntik

a. Transfusi darah yang tercemar HIV, resikonya sangat tinggi,

sampai lebih dari 90%

b. Pemakaian jarum tidak steril/pemakaian bersama jarum

suntik dan spuitnya pada para pecandu narkotik suntik.

3. Secara vertikal dan ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya,

baik selama hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan,

resiko sekitar 25-40%

Dampak HIV

1. Penurunan daya tahan tubuh yang besar

2. Menyebabkan kematian (akibat infeksi sekunder dari penyakit lain,

umumnya Pneumonia)

Pencegahan

1. Hindari pergaulan sex bebas

2. Hindarti narkoba

3. Penggunaan jarum suntik untuk sekali pakai dan setelah itu

dibuang.

16
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMMUNITAS

PADA REMAJA TN. S

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS / BIODATA

Nama Remaja : Candra Eka

Umur Remaja : 18 tahun

Jenis Kelamin : Laki laki

No.Status Reg :

Alamat : Dusun IV A Desa Kepala Sungai

Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. S

Umur : 44 th Umur : 46 th

Suku/ Kebangsaan : Jawa / Indonesia Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan :SD Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat Rumah : Dusun IV A Alamat Rumah : Dusun IV A

17
DIAGNOSA III

REMAJA YANG TIDAK TAHU KESEHATAN REPRODUKSI

I. Kesehatan remaja (10-20 tahun )

15. Apakah pernah mendengarkan tentang kesehatan reproduksi

16. Topiknya mengenai menstruasi

17. Impormasi didapat dari teman

18. Usia yang normal untuk mendapat datang bulan yang pertama remaja ini

menjawab 14 tahun

19. Bila seorang sudah datang bulan artinya dia sudah dewasa

20. Usia menikah yang sehat bagi wanita adalah 20 tahun, bagi pria 21 tahun,

jawabannya salah

21. Bila kurang dari usia tersebut apa akibatnya pada fisik dan psikis jawaban

berbahay bagi kesehatan

22. Usia wanita hamil yang sehat 20 tahun

23. Jarak kehamilan yang di anggap baik tidak tahu

24. Bahaya wanita yang mengguagurkan kandungan bisa meninggal

25. Apa yang di maksud dengan HIV/ AIDS ? penyakit menular

26. Sikap anda terhadap penderita HIV/AIDS : takut tertular

27. Akiabta bila seorang wanita terkena penyakit menular seksual : tidak tahu

28. Cara mencegah penyakit menular seksual adalah tidak melakukan hubungan

sek dengan suami istri

18
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa : Remaja umur 18 tahun, perempuan tidak mengerti mengenai

kesehatan reproduksi ( Narkoba)

Dasar : Usia 18 tahun

Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Masalah : Tidak mengerti kesehatan reproduksi

Kebutuhan : Penyuluhan kesehatan reproduksi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi : Ketergantungan obat narkotika

Dasara : Tidak mengerti mengenai narkotika

IV. IDENTIFIKASI DIAGNOSA AKAN TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN

1. Home visite dari tangal 24 – 4 – 2016 s/d 29 – 4 - 2016

a.Penyuluhan kesehatan reproduksi

VI. PELAKSANAAN

1. Memahami home visite di lakukan 29 -4 – 2016

b. Penyuluhan kesehatan Reproduksi .

- Menjelaskan pengertian narkoba

- Ciri- ciri dan tanda pengguna narkoba

- Cara pengobatan pengguna narkoba

19
- Cara pencegahan atau tidak terjadi narkoba

- Dampak pengguna narkoba

- Jenis – jenis narkoba

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik Pembahasan : Narkoba

Sub Topik : 1. Pengertian Narkoba

2. Jenis-jenis Narkoba

3. Ciri-ciri Pengguna

4. Dampak Penggunaan Narkoba

5. Pengobatan

6. Cara agar tidak terjadi/pencegahan

Sasaran : Remaja putra/putri yang berumur 10-24 tahun

Waktu : 60 menit

Tempat : Rumah Ibu Nurmi

Pelaksana : Endang Liani

Hari/Tanggal : 29 – 4 - 2016

V. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat mengetahui dan memahami tentang

Narkoba.

20
VI. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat:

1. Menyebutkan pengertian Narkoba

2. Menyebutkan jenis-jenis Narkoba

3. Menyebutkan ciri-ciri orang yang memakai Narkoba

4. Menyebutkan dampak yang terjadi jika memakai Narkoba

5. Menyebutkan cara pengobatan pada pengguna Narkoba

6. Menyebutkan cara pencegahan

MATERI : Terlampir

1. Pengertian Narkoba

2. Jenis-jenis Narkoba

3. Ciri-ciri orang yang memakai Narkoba

4. Dampak yang terjadi pada pemakai Narkoba

5. Cara Pengobatan

6. Cara Pencegahan

21
KEGIATAN PENYULUHAN

1. Pendekatan : Komunikatif

2. Metode : Ceramah dan diskusi (tanya jawab)

No TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU


1 Pembukaan - Mengucapkan salam 10 menit

- Menjelaskan tujuan penyuluhan

- Memotivasi remaja agar aktif dalam penyuluhan

2 Penyajian - Menyebutkan pengertian Narkoba 45 menit

- Menjelaskan jenis-jenis Narkoba

- Menjelaskan ciri-ciri penggunaNarkoba

- Menjelaskan dampak pada orang yang memakai

Narkoba

- Menjelaskan cara pengobatan pada yang terkena

Narkoba

- Menjelaskan cara pencegahan dari Narkoba

Penutup - Menyimpulkan materi penyuluhan 5 menit


3
- Melakukan evaluasi melalui tanya jawab

- Mengucapkan salam penutup

22
Alat/Media :

VII. Metode : - Ceramah

- Tanya jawab

Sumber

- Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (P3N), Depdikbud Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, 1999

- Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, GAN Indonesia, Medan, 2000

- Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Satgas Luhpen Narkoba Mabes

Polri, Jakarta, 2001

Evaluasi

Prosedur : Lisan

Jenis : Tanya Jawab

23
MATERI PENYULUHAN NARKOBA

1. Pengertian

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,

baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI No 22 tahun 1997 tentang

Narkotika). Misalnya : kokain, ganja(marijuana), heroin, opium, morfin.

Psikotropika adalah zat atau obat-obatan baik alamiah maupun sintesis, bukan

narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan

perilaku (UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika). Contoh : Shabu-shabu,

ekstasi, pil LSD, mogadon, pil BK, amfetamin.

Zat aditif adalah bahan/zat lain (bukan narkotika dan psikotropika) yang dapat

menimbulkan perubahan pada perilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan,

misalnya alkohol, tembakau, dan lem kambing.

2. Jenis-jenis Narkoba

f. Opiat (heroin, morphin, ganja)

g. Stimulan/Amfetamin (shabu-shabu, ekstasi)

h. Kokain

24
i. Alkohol

3. Ciri-ciri Pecandu Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya

A. Fisik :

- Berat badan turun drastis

- Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman

- Buang air besar dan kecil kurang lancar

- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas

- Tangan berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka

sayatan

- Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan

B. Emosi :

- Sangat sensitif dan cepat bosan

- Jika ditegur atau dimarahi sering membantah

- Emosi naik-turun dan tidak ragu untuk memukul orang di sekitarnya

C. Perilaku :

- Malas dan sering melupakan tanggung jawab

- Menunjukkan sikap tidak peduli dan menjauh dari keluarga

- Di rumah waktunya habis dipakai untuk menyendiri di ruang yang gelap dan

sepi

- Nafsu makan tidak menentu

- Takut air sehingga jarang mandi

25
- Sering batuk pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat putus obat

- Sering menguap

- Mengeluarkan airmata dan keringat berlebihan

- Sering mengalami mimpi buruk

- Kepala sering nyeri, persendian ngilu

- Sikapnya cenderung jadi manipulatif

- Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga

- Sering menghabiskan uang dan gampang ingkar janji.

4. Dampak yang terjadi jika memakai Narkoba

a. Sosial : dikucilkan, pemcuri, masa depan suram

b. Ekonomi : Jatuh miskin

c. Agama : Dilarang

5. Cara Pengobatan Pengguna Narkoba

1. Rehabilitasi

2. Pelatihan mandiri

6. Cara Pencegahan Penggunaan Narkoba

1. Mendapat informasi

2. Mempersiapkan diri dan mental dari godaan lingkungan

3. Belajar dengan giat dan serius, jangan terlalu banyak waktu untuk bermain

26
4. Memiliki cita-cita

5. Lakukan kegiatan positif

6. Perkuat iman

7. Memiliki lingkungan dan pergaulan yang sehat

8. Komunikasi yang baik dengan keluarga

9. Hindari merokok yang dapat menyebabkan penggunaan Narkoba

27
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA

Ny . N DENGAN MASALAH KELUARGA BERENCANA

1 . PENGUMPULAN DATA

A.Identitas Biodata

Nama : Ny. N

Umur : 44 tahun

Suku / kebangsaan : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : Dusun IV A Desa Kepala Sungai

B. Anamnese (Data Subjektif)

Pada tanggal : 24 – 4- 2016 Pukul : 10.00 WIB

1. Alasan keklinik KB :

2. Yang mengantar :

3. Riwayat Menstruasi

1. Menarche : 13 tahun

2. Siklus : 28 hari

3. Lamanya : 7 hari

28
4. Banyaknya : 3 x ganti doek

5. Dismenorhoe : tidak ada

6. Teratur / Tidak teratur : Teratur

7. Sifat darah : Encer

8. Warna : Merah

9. HPHT : 28 – 4 - 2016

4. Riwayat Perkawinan

- Kawin ke :1

- Lama Perkawinan : 22 tahun

- Status Perkawinan: syah : sah

5. Riwayat kehamilan yang lalu

-G P A : G III PIII A0

1.Lahir hidup : 3 kali

2.Lahir mati : -

6. Riwayat Persalinan/Abortus terakhir

1.Tanggal Persalinan terakhir : Tahun 2010

2.Jenis Persalinan : Normal /Spontan

3.Apakah sedang menyusui : Riwayat Keluarga Beencana sebelumnya

Dalam 2 Tahun terakhir apakah ada

Memakai kontrasepsi :  Ya Tidak

7. Riwayat Medis

- Tidak mendapat pengobatan jangka panjang

29
- Tidak sedang menderita penyakit kronis

8. Riwayat Sosial

- Tidak merokok

- Tidak minum minuman keras

9. Riwayat Ginekologi

1.Tumor Ginekologi : Tidak ada

2.Operasi ginekologi yang pernah dialami : Tidak ada

- Perdarahan tanpa sebab yang jelas : Tidak ada

C .Pemeriksan Fisik (Data objektif)

1. Status Generalis :

- Tanda Vital : - Tek.Darah : 120/80 mmhg

- Nadi : 84 x/i

- RR : 24 x/i

- Suhu : 36,8 0 C

- TB / BB : 156 cm , 53 kg

2.Abdomen

- Pembesaran Perut : Tidak ada

3. Genitalia

3. Inspeksi :

4. VT : - Tumor : Tidak ada

- Posisi Rahim :

- Inspekulo :

30
- Tanda –tanda Peradangan : Tidak ada

- Tanda – tanda Kehamilan : Tidak ada

- Peradarahan : Tidak ada

D .Pemeriksaan Laboratorium

5. Planotest :( )

E .Data Psikologis

- Ibu tidak mengerti tentang efek samping kontrasepsi

- Pengaruh alat kontrasepsi dengan agama yang dianut tidak ada

- Pengaruh alat kontrasepsi dengan hubungan suami/istri tidak ada

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA .MASALAH DAN KEBUTUHAN

Diagnosa : Ny. S ,umur 44 Tahun memakai alat kontrasepsi suntik

Dasar :

- Ibu lahir tahun 1972

- Ibu memakai alat kontrasepsi suntik

Masalah : memakai alat kontrasepsi suntik

Kebutuhan : Penkes mengenai KB (Konseling KB) MKET

III . ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Potensial : terjadi gangguan kesehatan reproduksi

Dasar : Karena pengaruh hormon

31
IV . KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGARA / KOLABORASI

Tidak ada

V . PERENCANAAN

1. Lakukan home visit mulai tanggal 24- 4 – 2016 s/d 29 - 4 -2016

2. Berikan penkes metode kontrasepsi efektif

3. Anjurkan ibu memakai alat kontrasepsi MKET

VI . PELAKSANAAN

1. Melakukan home visit tanggal 29- 4- 2016

2. Menjelaskan kepada ibu mengenai metode alat kontrasepsi efektif terpilih

yaitu :

a. Pengertian KB

Suatu upaya untuk membantu pasangan usia subur (PUS) yaitu :

- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

- Mengatur jarak kehamilan

- Menentukan jumlah anak dalam keluarga

b. Tujuan Keluarga Berencana

1. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga

2. Mewujudkan keluarga kecil sejahtera

3. Menurunkan angka kelahiran

4. Menurunkan angka kematian bayi dan ibu

32
c. Manfaat Keluarga Berencana

1. Memberi kemungkinan bagi ibu untuk menjarangkan kelahiran

sehingga dapat mengatur jumlah anak dengan jarak yang

diinginkan

2. Anak yang diharapkan atau direncanakan mendorong untuk

merawat dan mengasuh anak lebih baik

d. Jenis Kontrasepsi KB

Untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana seseorang dapat memilih

beberapa maacam atau jenis alat kontrasepsi yang sesuai, akan tetapi

sangat dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektif

terpilih. Alat-alat kontrasepsi atau metode keluarga berencana yang

dimaksud adalah :

1. Kondom

2. Pil

3. Suntik

4. Spiral (IUD)

5. Implant

6. Operatif (Tubektomi dan Vasektomi)

3. Menganjurkan ibu untuk memakai alat kontrasepsi

33
VII . EVALUASI

1. Home visit telah dilakukan 29 – 4 - 2016

2. Ibu mengerti tentang Penkes KB yang diberikan, ibu masih berfikir untuk

ganti metode implant dan mau bicarakan dulu dengan suami

ASATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik : Keluarga Berencana

Sub topik : Konsep dasar Keluarga Berencana dan Metode

Kontrasepsi

Sasaran : Ibu Nurmi

Pelaksana : Endang Liani

Waktu : 29 – 4 - 2016

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mengikuti penyuluhan tentang Keluarga Berencana ibu memahami

tentang Keluarga berencana

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah diberikan penyuluhan tentang KB dengan ibu diharapkan dapat.

1. Menjelaskan tentang Pengertian KB

2. Menjelaskan tentang tujuan keluarga berencana

3. Menjelaskan tentang manfaat keluarga berencana

4. Menyebutkan tentang jenis-jenis KB

34
III. Materi Penyuluhan : Terlampir

IV. Kegiatan Penyuluhan :

a. Pendekatan : Komunikasi

b. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

V. Tahap-Tahap Penyuluhan

TAHAP KEGIATAN WAKTU


KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN
Pendahuluan - Memberi salam dan memperke

nalkan diri. Salam diterima 5 menit

- Menjelaskan topik dan tujuan

penyuluhan.
Penyajian - Menjelaskan tentang pengertian

Keluarga Berencana 30 menit

- Menjelaskan tentang tujuan KB

- Menjelaskan tentang Manfaat KB

- Menjelaskan tentang jenis-jenis

KB/ Metode KB.

- Memberikan kesempatan untuk

bertanya.

- Menjawab Pertanyaan.
Penutup - Menyimpulkan materi yang 5 menit

dibahas.

- Melakukan evaluasi dengan

35
mengajukan pertanyaan.

- Menutup Acara penyuluhan.

- Mengucapkan Salam.

V. ALAT, MEDIA DAN SUMBER PENYULUHAN

Komunikasi dan tanya jawab

VII. EVALUASI

* Prosedur : Penilaian secara lisan

* Jenis : Tanya Jawab

MATERI

MATERI PENYULUHAN KB

B. Pengertian

36
Keluarga Berencana aadalah suatu perencanaan kehamilan sehingga kehamilan

terjadi pada saat yang diinginkan. Jarak antara kehamilan diperpanjang.

Pengakhiran kesuburan guna mencapai keluaarga kecil bahagia dan sejahtera.

Metode kontrasepsi efektif adalah alat kontraasepsi yang mungkin

mengakibatkan pencegahan yang paling efektif terhadap kehamilan.

b. Tujuan Keluarga Berencana

1. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga

2. Mewujudkan keluarga kecil sejahtera

3. Menurunkan angka kelahiran

4 Menurunkan angka kematian bayi dan ibu

c. Manfaat Keluarga Berencana

1. Memberi kemungkinan bagi ibu untuk menjarangkan kelahiran

sehingga dapat mengatur jumlah anak dengan jarak yang

diinginkan

3. Anak yang diharapkan atau direncanakan mendorong untuk

merawat dan mengasuh anak lebih baik

Jenis-jenis KB efektif

Secara garis besar metode kontraseosi efektif yang dapat digunakan terdiri daari :

- Metode Sederhana

- Metode Efektif

- Metode Operasi.

Kontrasepsi efektif tersebut :

37
1. Kontrasepsi Hormonal

 Pil KB

 Suntik KB

 AKBK

2. Kontrasepsi Mekanis

 AKDR

* Kontrasepsi Hormonal

- Pil KB

Adalah Metode kontrasepsi efektif yang diberikan dalam bentuk pil 1 tablet

yang berisi satu hormon esterogen dan progesterone.

* Jenis-jenis Pil KB

a. Pil kombinasi adalah Pil KB yang mengandung 2 jenis

hormon yang berguna untuk mencegah terjadinya

kehamilan dan mempengaruhi keadaan rahim sehingga

kehamilan tidak terjadi.

Keuntungan :

a. Memiliki efektifitas tinggi bila digunakan setiap hari .

b. Efek samping serius terhaadap kesehatan sangat jarang terjaaadi.

c. Siklus haid menjaaadi teratur dan banyaknya darah haid berkurang serta

mengurangi rasa nyeri.

d. Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

e. Mudah dihentikan saat dan kesuburan ibu dapat segera pulih.

38
Kerugian :

a. harus diminum setiap hari secaaara rutin dan kelupaan minum Pil sekali

saja dapat menyebabkan kehamilan sehingga kurang cocok digunakan

bagi wanita yang pelupa.

b. Dapat timbul efek samping pada bulan pertama pemakaian seperti :

a. Mual

b. Pendarahan bercak diluar haid

c. Pusing, nyeri payudara

d. Peningkatan BB/penurunan BB yang umumnya akan segera hilang.

e. Dapat mengurangi produksi ASI

f. Tidak dapat mencegah penularan penyakit sex.

Indikasi

a. Wanita dalam usia reproduksi

b. Telah memiliki/belum memiliki anak

c. Menginginkan metode Xentrasepsi efektif

d. Setelah melahirkan dan tidak sedang menyusui

e. Sedang melahirkan selama 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif

sedangkan semua caara kontrasepsi tidak cocok bagi ibu.

f. Ibu pasca keguguran

g. Ibu sedang nyeri haid yang hebat

h. Ibu dengan siklus haid tidak teratur

39
i. Dapat digunakan oleh ibu dengan penyakit kencing manis tanpa komplikaasi,

penyakit gondok.

Kontra Indikasi

a. Ibu yang sedang hamil

b. Ibu yang sedang menyusui

c. Ibu yang mengalami pendarahan melalui vagina tanpa penyebab yang jelas.

d. Ibu yang sedang/pernah menderita lever(hepatitis), jantung, hypertensi, stroke,

Ca payudara.

e. Ibu yang memiliki sifat pelupa

Keuntungan

- Efektifitaas tinggi 98,5%

- Tidak mengurangi produksi ASI

- Tidak mempengaruhi hubungan sexsual

- Dapat dihentikan setiap saat, kesuburan wanita dapat segera pulih setelah

penghentian pemakaian.

- Jarang sekali menimbukan eek samping yang serius.

- Dapat membantu mengurai keluhan nyeri haid dan mengurangi jumlah darah

haid.

Kekurangan

- Dapat menimbulkan gangguan haid pada awal pemakaian (Pendarahan bercak,

tidak dating haid )

40
- Dapat menimbulkan gejala peningkatan/penurunana berat badan , tegang paada

payudara, mual, pusing dan jerawat.

- Harus diminum setiap haari sehingga ada kemungkinan lupa minum Pil yang

menyebabkan kehamilan.

- Efektifitas kurang bila dikonsumsi bersama obat epilepsy dan TBC.

- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menulaaar sexsual.

Waktu Mulai Minum Pil

- Mulai hari 1 sampai haari ke 5 silus haid dan tidak diperlukan kontrasepsi yang

lainnya.

- Dapat digunakan setiap saat asal ibu dapat dipastikan tidak sedang hamil.

- Bila ibu tidak sedang haid pil dapat diminum setiap saat asal tidak hamil dan

sebaiknya ibu tidak melakukan hubungan seksual selama 2 haari atau

menggunakan kontrasepsi lain selama 2 haari.

- Bila ibu sedang menyusui 6 minggu pasca persalinan dan ibu telah mendapat

haid, Pil dapat diminum mulai haari 1 sampai ke 5 siklus haid .

- Bila ibu sedang menyusui 6 minggu sampai dengan 6 bulan pasca persalinan

dan tidaaaak haid pil dapat diminum setiap saat.

- Pil dapat diminum segera setelah keguguran.

* Suntikan KB

Suntikan KB adalah metode kontrasepsi efektif yang diberikan dengan jalan

suntikan terdiri atas beberapa macam :

41
a. Suntikan Kombinasi

b. Suntikan kombinasi adalah suntikan KB yang mengandung 2 macam hormon

yang diberikan melalui suntikan pada obat untuk mencegah kehamilan dan

mempengaruhi keadaan rahim sehingga kehamilan tidak dapat terjaadi.

Suntikan kombinaasi diberikan setiap 1 bulan sekali.

Keuntungan

- Efektifitas tinggi, angka kegagalan 0,1 – 0,4

- Efek samping yang berat jarang erjaadi.

- Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

- Tidak diperlukan pemeriksaan medis yang dapat membuat ibu merasa tidak

nyaman.

- Dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak memerlukan

kontrasepsi anemia.

- Mengurai jumlah pendarahan dan nyeri haid.

- Mencegah terjaadinya anemia

- Dapat mencegah terjadinya kanker rahim, tumor, payudara, kehamilan diluar

rahim dan penyakit radang panggul.

Kerugian

- Pada bulan-bulan pertama pemakaian dapat terjaadi perubahan pola haid,

seperti haid tidak teratur dan pendarahan bercak dan keluhan ringan lainnya

seperti Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan yang biasanya akan hilang

setelah suntikan pertama aau kedua.

42
- Efektifitas dapat berkurang dengan pemberian epilepsy dan TBC

- Tidak dapat melindungi ibu dari penularan penyakit seksual

- Kemungkinan kecil terlambatnya pemulihan kesuburan setelah menghentikan

pemakaian yang bukan disebabkan kerusakan pada organ reproduksi,

melainkan karna belum habisnya obat didalam tubuh ibu.

Kontra Indikasi

- Ibu yang sedang mengandung

- Pendarahan pervagina yang tidak diketahui penyebabnya

- Ibu yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

- Ibu yang tidak sedang menderita Ca mamae

- Ibu yang menderita DM

Waktu Pemberian

- Setiap saat selama siklus haid asal dipaastikan ibu tidaak sedaang hamil

- Mulai hari pertama sampai haari ketujuh siklus haid.

Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (Implan)

AKBK adalah jenis alkon efektif berupa kapsul kecil yang mengaandung hormon
dan ditanamkan dibawah kulit akseptor.
AKBK terdiri daari beberapa jenis yaitu :

43
 Norplan terdiri dari 6 batang yang dapat digunakan selama 5

tahun.

 Implanon terdiri dari 1 batang yang dapat digunakan selama 3

tahun.

 Jaadena dan Indolent terdiri daari 2 batang yang dapat di

gunakan selama 3 tahun.

Keuntungan:

- Efektifitas tinggi

- Perlindungan bagi pemakaian untuk jangka waktu yang panjang.

- Kesuburan dapat kembali dengan cepat setelah pemakaian

- Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

- Tidak mempengaruhi produksi ASI

- Dapat dicaabut kapan saja sesuai kebutuhan akseptor

- Dapat membantu mengurangi nyeri haid.

- Mencegah timbulnya kanker rahim, raaadang panggul.

Kerugian

- Dapat menimbulkan pendarahan bercak, daarah haid yang banyak atau tidak

haid yang umumnya kembali normal.

- Menimbulkan keluhan peningkatan/penurunan BB, nyeri kepala , mual.

- Membutuhkan tindakan pembedahan kecil untuk pemasangan.

- Tidak melindungi aseptor daari PMS.

- Sebagian kecil aseptor dalam mengalami kehamilan diluar rahim.

44
Waktu Pemberian

- Setiap saat selama siklus haid , hari ke-2 – hari ke7

- Ibu tidak sedang hamil

- Bila ibu menyusui antara 6 minggu ssampai 6 bulan paaaasca persalinan

pemaasangan dapat dilakukan.

- Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah haid kembali pemasangan dapat

dilakukan setiap saat dan abstenensia selama 7 hari.

AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )

AKDR adalah jenis alkon yang dapat mencegah kehamilan dengan memasang alat

di dalam rahim.

Keuntungan

- Dapat digunakan dalam jangka panjang

- Tidak memiliki alat samping yang sitematik

- Dapat digunakan segera setelah persalinan atau keguguran

- Tidak mengurangi efektifitas bila digunakan bersamaan dengan obat lain.

Kerugian

- Dapat terjaaaadi perubahan haid pada awal pemakaian

- Ddpaat timbul keluhan ringan seperti: nyeri abdomen selama 3-5 hari setelah

pemakaian.

- Tidak dapat digunakan oleh wanita dengan PMS

- Tidak dapat mencegah penyakit PMS

- Memerlukan pemeriksaan dan prosedur medis yang sering membuat ibu takut

45
Waktu Pemasangan

- Saat haid

- Pasca keguguran

- Pasca Persalinan

- Maasa Interval

Sum ber

- Saifuddin A 2003 Buku Panduan Praktis Pelayaran Kontrasepsi, Jakarta ,

JHPIEGO.

- Hartono, H 2002 Keluarga Berencana dan Kontraasepsi , Jakarta , Pustaka

Sinar Harapan.

- Manuaba 1998 Ilmu Kebidanan , Kandungan dan Kelurga Berencana , Jakrta ,

Penerbit Buklu Kedokteran EGL

46
47

Das könnte Ihnen auch gefallen