Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
V 155 0.34 0.30 0.60 1.50 0.20 - - Ni 1.50 1.6582 ~SNCM ~4340 650-700 240
VCN 150 34CrNiMo6 1
V 320 0.41 0.30 0.70 1.10 0.20 - - - 1.7223 SCM4 B7M/4140 680-720 241
VCL 140 41CrMo4 SCM4M
K 945 0.48 0.30 0.70 - - - - - 1.1730 ~1045 680-710 190
EMS-45 C45W
Tensile (Mpa) Yield (Mpa) Young Modulus Bulk Modulus Shear Modulus Poisson’s ratio Thermal
(Gpa) (Gpa) (Gpa) conductivity
(W/Bl)
53,04 kg/mm2 42,33 kg/mm2 20.400 kg/mm2 14.280 kg/mm2 8.160 kg/mm2 0,27-0,30 46.6
Tensile strength yield strength Bulk modulus shear modulus elastic modulus poisson’s ratio elongantion at
break (in 50 mm)
655 MPa 415 MPa 140 GPa 80 GPa 190-210 GPa 0.27-0.30 25.70%
Material 20CrMnTi tergolong dalam baja karbon rendah, karena kandungan karbon (C) kurang dari 0,3%. Baja karbon rendah
memiliki keuletan yang baik, sifat mampu tempa yang baik, mampu bentuk tinggi, mampu mesin tinggi, akan tetapi memiliki kekuatan
tarik yang rendah dan sulit mencapai nilai kekerasan yang tinggi meskipun dilakukan heat treatment.
Kandungan Mangan (Mn) yang ideal pada baja paduan tidak lebih dari 0,5%, akan tetapi pada baja 20CrMnTi ini kandungan mangan
mencapai 0,885%, hal ini dapat membuat material menjadi lebih getas pada suhu tinggi (hot shortness).
Kandungan Silikon (Si) 0,2-0,5% pada baja paduan berfungsi untuk membantu menjaga proses peleburan baja menjadi tenang (tidak
bergejolak), jika kandungan silikon kurang dari 0,1% akan mengakibatkan proses peleburan baja bergejolak. Kandungan silikon (Si) yang
yang terlalu besar akan mempengaruhi kemampuan bentuk baja, kandungan silikon (Si) di atas 10% akan membuat paduan baja kehilangan
kemampuan bentuknya.
Adanya chromium (Cr) akan menyebabkan kekerasan baja akan naik dan baja menjadi tahan aus. Chromium (Cr) juga
menyebabkan baja memiliki struktur butiran yang halus dan turunnya kecepatan pendinginan kritis yang sangat besar.