Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas data
Nama anak : An.L
Tempat/tgl lahir : Lubuk Aro, 01 Januari 2008
Umur : 9 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :SD
Anak ke :3
TB/BB : 22 kg/119 cm
Alamat : Rao Pasaman Timur
54
2. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan pasien dirujuk dari rumah sakit Lubuk Sikaping dengan
keluhan bengkak diseluruh tubuh.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehtan dahulu
Keluarga mengatakan pasien didiagnosa sindroma nefrotik sejak 1 tahun yang lalu,
Pasien juga pernah dirawat dirumah sakit sebanyak 3 kali di rumah sakit lubuk
sikaping dengan penyakit yang sama. Keluarga mengatakan pasien di rawat berulang
karena pasien tidak teratur minum obat dan berhenti meminum obatnya yaitu
prednison sejak 1 bulan yang lalu.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami bengkak diseluruh tubuh
(anasarka) dan mengalami sesak nafas. Keluarga mengatakan saat BAK urin yang
keluar sangat sedikit, berwarna merah dan berbusa. Keluarga juga mengatakan nafsu
makan pasien menurun, porsi makan tidak habis, pasien makan makanan sekitar 3-5
sendok dan pasien terlihat kurus. Kemudian keluarga membawa pasien kerumah sakit
Lubuk Sikaping dan dirujuk ke RSAM. Keluarga mengatakan sebelumnya pasien
juga pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lainnya menderita
pengakit seperti pasien, dan juga tidak ada menderita penyakit kronis lainnya.
4. Riwayat kesehatan lingkungan
Keluarga mengatakan pasien tinggal di desa dengan lingkungan sekitar rumahnya bersih,
jauh dari tumpukan-tumpukan sampah, tidak ada genangan-genangan air disekitar
rumah, dan didalam rumah pasien ada anggota leluarga yang merokok yaitu ayahnya.
Biasanya pasien sering bermain dengan temannya didaerah sekitar rumah dan daerah
terdekat dari rumahnya.
5. Riwayat psikososial
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan harmonis, interaksi dalam
meluarga baik tidak ada yang saling bermusuhan dan interaksi dengan orang sekitar juga
baik, pasien senang bermain dengan teman-teman yang ada disekitar rumahnya.
55
6. Imunisasi
Jenis Usia Usia Usia Usia
imunisasi pemberian 1 pemberian 2 pemberian 3 pemberian 4
BCG 1 bulan - - -
Hepatitis 5 hari 2 bulan 3 bulan 4 bulan
DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan -
Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Campak 9 bulan - - -
56
anak dimakan dan tidak boleh dimakan
oleh pasien.
b. Pola tidur
Point Sebelum sakit Saat sakit
Lama tidur siang Pasien tidak terbiasa tidur pada Keluarga pasien mengatakan pasien
siang hari. tidur siang 1 jam
Lama tidur malam Keluarga pasien mengatakan pasien Keluarga pasien mengatakan
tidur pada malam hari selama 7-8 selama pasien sakit pasien tidak
jam sehari bisa tidur, pasien tidur malam
hanya 2-3 jam.
Kebiasaan Tidak ada Keluarga mengatakan pasien sering
sebelum tidur miring kanan dan miring kiri
sebelum tidur karena pasien merasa
tidak nyaman dan susah untuk tidur,
pasien merasakan mengantuk tetapi
tidak bisa tidur pasien juga
mengatakan napasnya agak sesak
ketika dalam posisi tidur telentang.
c. Pola aktivitas/latihan
Sebelum sakit Saat sakit
Pasien mnengatakan sebelum ia sakit ia selalu Selama pasien sakit pasien tidak dapat
pergi sekolah setiap pagi bersam teman- melakukan aktivitas secara mandiri, semua
temannya, setelah pulang sekolah ia pergi aktivitasnya dibantu oleh keluarganya,
bermain dengan teman-teman yang ada di pasien hanya bisa berbaring dan duduk
dekat rumahnya. Keluarga pasien mengatakan ditempat tidur. Pasien mengatakan badanya
pasien adalah anak yang ceria. Dan pasien yerasa lemas, letih, dan pasjen tampak tak
dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri. bertenaga.
57
d. Pola kebersihan diri
Point Sebelum sakit Saat sakit
Mandi Sebelum sakit pasien mandi 2 kali Selama sakit pasien hanya di lap
sehari dengan menggunakan sabun, dengan air hangat kuku oleh
pasken dapat mandi dengan sendiri ibunya.
tanpa dibantu oleh keluarga.
Oral hygiene Sebelum sakit pasien selalu Selama sakit pasien gosok gigi 1
menggosok gigi 2 kali sehari, yaitu kali sehari dibantu oleh orang
pada pagi hari dan malam hari, tuanya
pasien gosok gigi dengan odol dan
sikat gigi, pasien menggosok gigi
dengan sendiri tanpa di bantu orang
tuanya
Cuci rambut Sebelum sakit pasien selalu mencuci Selama sakit pasien tidak ada cuci
rambut setiap dia mandi yaitu rambut
sebnyak 2 kali sehari dengan
menggunakan sampo dan dapat
dilakukannya dengan mandiri
Berpakaian Sebelum sakit pasien selalu Selama sakit pasien ganti baju 1
mengganti baju 2 kali sehari setelah kali sehari dibantu oleh ibunya.
selesai mandi, pasien dapat
memasang pakaiannya sendiri.
e. Pola eliminasi
Point Sebelum sakit Saat sakit
BAB Sebelum pasien sakit pasien BAB 1 Selama pasien sakit pasien BAB 1
kali sehari, pada pagi hari, warna kali dalam sehari pada pagi hari,
BAB pasien kuning berbau khas pasken digendong oleh ibunya ke
dengan konsistensi lembek, pasien kamar mandi, warna BABnya
tidak ada keluhan dengan BAB nya kuning, baunya khas, konsistensi
dan pasien tidak ada mempunyai lembek.
58
kebiasaan apapun pada waktu BAB.
BAK Sebelum sakit pasien BAK 5-6 kali Selama sakit pasien BAK 7-8 kali
sehari atau sekitar 2000 cc/24 jam, sehari atau sekitar 2500 cc/24 jam,
warna BAK pasien jernih, pasien warna BAK pasien kemerahan dan
tidak mempunyai kebiasaan berbusa, tidak ada nyeri saat BAK.
mengompol, tidak ada keluhan
pasien dengan BAK
f. Kebiasaan lain
Pasien tidak ada mempunyai kebiasaan lainnya seperti menggigit jari, menggigit
kuku, menghisap jari, dll.
59
3. Respirasi/sirkulasi 3. Respirasi/sirkulasi
a. Pernapasan a. Suara pernapasan: vesikuler
Pasien mengatakan napasnya sesak b. Batuk: tidak ada
jika tidur dalam posisi terlentang, c. Sputum: tidak ada
pasien tidak ada batuk. d. Ikterus: sedikit, sklera terlihat sedikit
b. Sirkulasi menguning
Pasien mngalami oedema di bagian e. Sianosis: tidak ada
wajah dan pasien mengalami asites. f. Edema: ada di bagian wajah
g. Palpitasi: tidak ada
4. Eliminasi 4. Eliminasi
a. Abdomen: pasien mengatakan perutnya a. Abdomen
membengkak dan terasa sakit saat di - Bising usus: 3x/i
tekan. - Abdomen terasa lemas
b. BAB
b. BAB - Bau: khas
- Bau: khas - Warna: kuning
- Warna: kuning - Lendir: tidak ada
- Lendir: todak ada - Konsistensi: lembek
- Diare: tidak ada - Melena:tidak ada
- Konstipasi: tidak ada - Frekuensi:1x sehari
- Frekuensi: 1x sehari c. BAK
- Kepekatan: ada
c. BAK - Warna: kemerahan
- Jumlah: 2500 ml/24 jam - Bau: amoniak
- Frekuensi: 7-8 kali sehari - Kateter: tidak ada
- Sakit:tidak ada d. Rectum/anus
- Nocturia:tidak ada - Iritas: tidak ada
- Dysuria: tidak ada - Atresia ani: tidak ada
- Hematuria: ada
- Inkontenensia: tidak ada
5. Aktifitas/latihan 5. Aktifitas/latihan
a. Tingkat kekuatan/ketahanan: a. Keseimbangan berjalan: seimbang
Pasien mengatakan tidak kuat untuk b.Kekuatan menggenggam: baik, kuat
berjalan, tidak kuat untuk duduk sendiri. c. Bentuk kaki: simetris, pasien mngalami
b. Kemampuan untuk memahami kebutuhan lenurunan massa otot pada tungkai
sehari-hari: tidak mampu, semua aktivitas d.Otot kaki: penurunan massa otot pada
pasien dibantu oleh ibunya kaki
c. Kekakuan pergerakan sendi:tidak kuat,
dengan kekuatan 3
d. Rasa nyeri pada sendi: tidak ada
60
6. Kognitif/persepsi 6. Kognitif/persepsi
a. Pendengaran: pasien dapat mendengar a. Reaksi terhadap rangsangan: pasien dapat
dengan baik merasakan panas, dingin, nyeri saat di
b. Penglihatan: pasien dapat melihat dengan cubit
jelas b. Orientasi: orientasi pasien baik, dapat
c. Penciuman: pasien dapat mencium bau menatap mata kita saat bicara, dapat
dengan jelas bicara dengan jelas
d. Perabaan: pasien dapat merasakan apa c. Pupill: isokor
yang dia raba, tidak ada mengalami d. Konjungtiva: tidak anemis, tidak ada
kekebasan peradangan
e. Pengecapan: pasien dapat merasakan rasa e. Pendengaran: pasien dapat mendengarkan
dengan baik apa yang kita bicarakan dengannya
9. Tidur/istirahat 9. Tidur/istirahat
a. Jika tidur apakah perasa benar a. Tanda-tanda kurang tidur: pasien
nyenyak: pasien mengatakan ia tidak terlihat tidak segar saat pagi hari, mata
dapat tidur pada malam hari, tidur cekung, adanya katong mata, kantong
pasien tidak nhenhak dan keluarga mata pasien menghitam, badan terlihat
61
pasien mengatakan pasien selalu lemas dan pasien terlihat tidur pada
gelisah dan miring kiri mkring kanan siang harinya.
saat mau tidur karena pasien
mengatakan napasnya sesak kalau
tidur
b. Masalah/ggn waktu tidur: ada, pasien
mengalami gangguan pola tidur.
Head to toe
Kulit
I : tidak ada lesi, turgor baik, tidak ada kemerahan.
P: kulit hangat, akral hangat, adanya oedema di wajah dan palpebral dengan pitting
edema derajat 1 (2 mm).
Kepala
I : simetris, rambut hitam, tidak mudah rontok
P: nyeri tekan (-), pembengkakan (-), oedema muka (-)
62
Mata
I: Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor d = 2mm, refleks cahaya
+/+
P: edema (+), nyeri tekan (-)
Hidung
I: hidung simetris, tidak ada fraktur nasal, napas cuping hidung (-)
P: edema (-), nyeri (-)
Telinga
I: simetris, bersih, tidak ada nyeri
P: tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
Leher
I: JVP 2 cm, tidak ada lesi, tidak ada kemerahan
P: tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid, tidak ada nyeri
Thorax:
Paru
I: bentuk dada simetris, retraksi dinding dada (-), penggunaan otot bantu napas (-)
Pa : taktil fremitus sama kiri dan kanan
Per: sonor diseluruh lapang paru
A: suara napas vesikiler, ronkhi (-), wheezing (-)
63
Jatung
I: ictus cordis tidak terlihat
Pa: ictus cordis tidak teraba, batas atas: RIC II linea sternalis dekstra, batas kanan: linea
sternalis dekstra, batas kiri: 1 jari medial linea mid clavicularis sinistra.
Per: redup
A: bunyi jantung 1 (S1): lub, yaitu saat menutupnya katup mitral dan trikuspid pada RIC
5 mid klavikula sinistra. kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara
tiba-tiba yang mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidalis), sehingga
katup ini mencembung kearah atrium sampai korda tendinae secara tiba-tiba
menghentikan pencembungan ini. Elastisitas katup yang tegang kemudian akan
mendorong darah kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan. Peristiwa ini
menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yang tegang bergetar dan
terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan
didekatnya ke dinding dada, sehingga dapat terdengar sebagai bunyi.
Bunyi jantung II (S2): dub. Pada daerah pulmonal (pinggir kiri sternum bagian atas)
normal dapat didengar dua komponen S2 (suara ke dua terpisah). Komponen I
disebabkan oleh penutupan katub aorta sedangkan komponen II disebabkan oleh
penutupan katup pulmonalis. Bunyi “dub” ditimbulkan oleh penutupan katup
semilunaris yang berlangsung tiba-tiba, ketika katup semilunaris menutup, katup ini
menonjol ke arah ventrikel dan renggang elastik katup akan melentingkan darah
kembali ke arteri, yang menyebabkan pantulan yang membolak-balikkan darah
antara dinding arteri dan katup semilunaris dan juga antara katup dan dinding
ventrikel. Getaran yang terjadi di dinding arteri akan menimbulkan suara yang dapat
didengar.
Adomen
I: distensi tidak ada, asites ada
A: bising usus (+) 3X/menit
Pa: asites (+), lingkar perut 60 cm
Per: terdengar tympani
64
Genitalia
I: anus ada, testis ada, skrotum ada
P: tidak ada edema, tidak ada pertumbuhan sel abnormal
Ekstremitas
Ekstremitas atas:
I: akral hangat, CRT < 3 detik, terpasang infus Ka En 1B ditangan kanan 4 tts/menit
(makro)
P: edema (-), nyeri tekan (-), kekuatan otot 4
Estremitas bawah:
I: akral hangat, CRT < 3 detik
P: edema (-), nyeri tekan (-), kekuatan otot 4
65
2. Serum/plas 1. Albumin 3,2 g/dl 3,8-5,4 g/dl
ma 2. Kreatinin 0,51 mg/dl 0,80-1,30 mg/dl
3. urea 38 mg/dl 15-43 mg/dl
14. Penatalaksanaan
Terapi obat:
Nama
Dosis Indikasi Efek Samping
Obat
Captopril 6,25mg Untuk pengobatan hipertensi Umumnya kaptopril dapat
oral (2X1 sedang dan berat yang tidak ditoleransi dengan baik.
hari) dapat diatasi dengan ruam kulit, gangguan
pengobatan kombinasi lain. pengecapan, neutropenia,
Kaptopril dapat dipergunakan proteinuria, sakit kepala,
sendiri atau dalam kombinasi lelah/letih dan hipotensi.
dengan obat antihipertensi asthenia, gynecomastia.
lain terutama tiazid. Kardiovaskular : cardiac
Payah jantung yang tidak arrest, cerebrovascular
cukup responsif atau tidak accident/insufficiency,
dapat dikontrol dengan rhythm disturbances,
diuretik dan digitalis. orthostatic hipotension,
syncope.
Dermatologi : bullous
pemphigus, erythema
multiforme exfoliative
dermatitis.
Gastrointestinal :
pankreatitis, glossitis,
dispepsia.
Hepatobiliary : jaundice,
hepatitis, kadang-kadang
66
nekrosis, cholestasis.
Metabolit : symptomatic
hyponatremia.
Musculoskeletal :
myalgia, myasthenia.
Nervous/psychiatric :
ataxia, confusion,
depression, nervousness,
somnolence.
Respiratory :
bronchospasm,
eosinophilic pneumonitis,
rhinitis, blurred vision,
impotence.
Seperti ACE inhibitor
lainnya dapat
menyebabkan sindroma
termasuk: myalgia,
arthralgia, interstitial
nephritis, vasculitis,
peningkatan ESR.
67
Sesak napas.
Depresi atau perubahan
pada perilaku.
Gejala radang pankreas
(pankreatitis), seperti
nyeri dari perut atas
hingga punggung, mual,
muntah, serta denyut
jantung yang cepat.
Gejala hipertensi, seperti
pusing hebat, penglihatan
kabur, telinga berdenging,
gelisah, nyeri dada, napas
pendek, aritmia, atau
kejang-kejang
Kaen 1B Infus Menyalurkan atau mengganti Edema otak, paru dan jar
500ml cairan dan elektrolit pada perifer
kondisi seperti : dehisrasi pada Asidosis
pasien yang kekurangan Intoksikasi air
karbohidrat, penyakit yang
belum diketahui penyebabnya,
68
pra dan pasca operasi
69
DATA FOKUS
70
36. Pasien mendapatkan terapi obat captopril,
prednisone, kalsium laktat, ceftriaxone,
Infus Ka En 1B drip KCL
ANALISA DATA
71
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
dapat tidur pada malam hari, pasien hanya
tidur 1-2 jam dan pada siang hari pasien
tidur 1 jam
- Keluarga mengatakan sebelum tidur pasien
sering gelisah, sering miring kiri dan
miring kanan dan merasa tidak nyaman
- Pasien mengatakan napasnya terasa sesak
saat tidur terlentang
- Pasien mengatakan tidak segar setelah
bangun tidur
- Pasien mengatakan tidak dapat tidur
dengan nyenyak
DO:
- Mata pasien tampak cekung
- Pasien memiliki kantung mata dan lingkar
mata tampak hitam
- Pasien tidur malam 1-2 jam, tidur siang 1
jam
- N: 103 x/menit, P: 27 x/menit, TD: 110/70
mmHg, S: 36,4 °C
- Klien tampak gelisah
72
4. DS: Infeksi Menurunnya
- Keluarga mengatakan BAK pasien imunitas tubuh,
berwarna kemerahan dan lebih banyak dari proses penyakit
yang biasanya
- Keluarga mengatakan pasien sudah
menderita penyakit SN sejak 1 tahun yang
lalu
DO:
- Urine tampak kemerahan dan berbusa
- Leukosit (WBC): 23,97 103/uL
- Trombosit (PLT): 582 103/uL
- Protein urine (+2)
- Hb: 13,4 g/dL
- RBC 4,76 106/uL
- Hematokrit : 37,3 %
- Albumin 3,2 g/dl
- CRT: < 3 detik
- TTV:
N: 103 x/menit
P: 27 x/menit
TD: 110/70 mmHg
S: 36,4 °C
73