Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN………......................................................................................
2.1 Pengertian Fraud Auditing……………...………….…..….………...….
2.2 Gejala Adanya Kecurangan………………………….………………....
2.3 Faktor Pendorong Kecurangan………………….……………….………
2.4 Pencegahan Kecurangan : Faktor Individu…..……………..…………..
2.5 Kategori Kecurangan…..………………………………………………..
2.6 Ada 6 Bidang yang Beresiko Tinggi Terkena Fraud…..………………..
2.7 Jenis-jenis Kecurangan…..……………………………………………..
2.8 Kondisi yang Menyebabkan Terjadinya Kecurangan…..………………
2.9 Faktor-faktor Risoko untuk Kecurangan Dalam Laporan Keuangan…..
2.10 Faktor-faktor Risiko Penyalahgunaan Aset…..………………………...
2.11 Mengukur Resiko Kecurangan…..……………………………………..
2.12 Sumber-sumber Informasi untuk Mengukur Kecurangan…..…………..
2.13 Pencegahan Kecurangan…..……………………………………………..
2.14 Pengawasan Tata Kelola Perusahaan Untuk Mengurangi Resiko
Kecurangan……………………………………………………………….
2.15 Contoh Kasus…..………………………………………………………..
i
BAB II
PEMBAHASAN
1
• Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi
• Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat
• Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama
• Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan
• Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku
b. Gejala kecurangan karyawan
• Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan
pendukung
• Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
• Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar
• Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran
• Kekurangan barang yang diterima
• Kemahalan harga barang yang dibeli
• Faktur ganda dan penggantian mutu barang
2
seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.
3
b. Berulang (repeating fraud)
Berdasarkan konspirasi
Berdasarkan keunikan
a. Kecurangan khusus (specialized fraud)
b. Kecurangan umum (garden varieties of fraud)
4
Kelemahan dalam physical security dapat menimbulkan asset misapropriation.
5. Hak kekayaan intelektual (HAKI) dan kerahasiaan informasi
Ini terkait dengan fraud dalam pembajakan dan pencurian informasi penting milik perusahaan.
6. Information Technology
IT fraud meliputi hacking, mail-bombing, spamming, domain name hijacking, server takeovers,
denial of service, internet money laundering, electronic eavesdropping, electronic vandalism and
terrorrism.
5
Praktik semacam itu dikenal dengan "perataan laba" dan manajemen laba.
Manajemen laba (Earning management) melibatkan tindakan-tindakan
manajemen yang sengaja dilakukan untuk memenuhi target laba.
Perataan Laba (Income smoothing) merupakan salah satu bentuk manajemen laba
di mana pendapatan-pendapatan dan beban-beban dipindahkan di antara
beberapa periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Salah satu teknik untuk
memuluskan laba adalah dengan mengurangi nilai persediaan dan aset lainnya yang
diperoleh perusahaan pada saat akuisisinya, yang mengakibatkan laba yang lebih tinggi
ketika aset tersebut dijual di kemudian hari. Perusahaan-perusahaan juga dapat
dengan sengaja melebihsajikan cadangan keusangan persediaan dan penyisihan
piutang tak tertagih untuk mengurangi laba yang tinggi.
Dua jenis teknik yang paling umum digunakan oleh manajemen untuk melebihsajikan
informasi laporan keuangan adalah dengan mengakui pendapatan dengan tidak tepat dan
melebihsajikan aset.
Penyalahgunaan Aset
Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas asset
milik suatu entitas. Istilah penyalahgunaan aset sering kali digunakan untuk mengacu
pada pencurian yang dilakukan oleh pegawai dan pihak-pihak internal lainnya di dalam
suatu organisasi. Menurut perkiraan Association of certified Fraud Examiners, rata-rata
perusahaan merugi 6% dari pendapatannya disebabkan oleh kecurangan, meskipun
sebagian besar dari pencurian tersebut melibatkan pihak-pihak eksternal, seperti
pengutilan yang dilakukan oleh pelanggan dan penipuan yang dilakukan oleh pemasok.
Suatu survey mengenai kecurangan yang diselenggarakan oleh Association of Certified
Fraud Examiners menemukan bahwa rata-rata jumlah kerugian yang disebabkan oleh
kasus-kasus kecurangan yang melibatkan manajemen puncak tiga kali lebih besar
daripada kecurangan yang melibatkan pegawai lainnya.
6
2.8 KONDISI YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KECURANGAN
Terdapat 3 (tiga) kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan
keuangan dan penyalahgunaan aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316). Tiga
kondisi yang menyebabkan kecurangan yang dinamakan dengan segitiga kecurangan (fraud
triangle) yaitu:
1. Insentif/tekanan
Manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan
2. Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan
kecurangan.
3. Sikap/rasionalisasi
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-nilai etika yang memungkinkan
manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka
berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar
sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur
tersebut.
7
Tiga Kondisi Kecurangan
Insentif/Tekanan Kesempatan Sikap/Rasionalisasi
Manajemen atau pegawai Kondisi yang memberikan Adanya suatu sikap, karakter,
lainnya memiliki insentif atau kesempatan bagi manajemen atau seperangkat nili-nilai
tekanan untuk atau pegawai untuk etika yg memungkinkan
menyalahsajikan laporan menyalahsajikan laporan manajemen atau pegawai
keuangan secara material keuangan untuk melakukan tindakan yg
tidak jujur, atau mereka
berada dalam suatu
lingkungan yg memberikan
mereka tekanan yg cukup
besar sehingga menyebabkan
mereka membenarkan
melakukan perilaku yg tidak
jujur tersebut.
Contoh faktor-faktor risiko Contoh faktor-faktor risiko Contoh faktor-faktor risiko
Stabilitas atau profitabilitas Estimasi akuntansi yg Komunikasi dan dukungan
keuangan terancam oleh signifikan yg melibatkan terhadap nilai-nilai entitas yg
kondisi ekonomi, industri atau penilaian subjektif atau tidak memadai atau tidak
kegiatan operasional suatu ketidakpastian yg sangat sulit efektif
entitas, Contohnya termasuk diverifikasi
penurunan yang signifikan Adanya sejarah pelanggaran
dlm permintaan pelanggan dan Dewan direksi atau komite terhadap peraturan bursa
meningkatnya kegagalan audit yg tidak efektif dlm saham atau peraturan dan
bisnis dari segi industri mengawasi pelaporan hukum lainnya
maupun dari segi keuangan
perekonomian secara Praktik manajemen dalam
keseluruhan perputaran staf yang tinggi melakukan proyeksi yg sangat
atau staf akuntansi, audit agresif atau tidak realistis
Tekanan yang berlebihan pada internal, atau teknologi untuk memenuhi perkiraan
manajemen untuk memenuhi informasi yg tidak efektif dari analisa pasar, kreditor dan
8
persyaratan pelunasan utang pihak-pihak ketiga lainnya.
atau persetujuan pinjaman
lainnya.
Kesempatan
kesempatan untuk melakukan pencurian ada pada semua perusahaan. Kelemahan dalam
pengendalian internal menciptakan kesempatan terjadinya pencurian. Pemisahan
tugas yang tidak memadai hampir dipastikan menjadi lisensi bagi para pegawai untuk
melakukan pencurian.
Sikap/Rasionalisasi
Sikap manajemen terhadap pengendalian dan kode etik dapat menyebabkan para
karyawan dan manajer membenarkan pencurian terhadap aset.
9
Skeptisme Profesional
PSA 04 (SA 230) menyatakan bahwa dalam melaksanakan skeptisme profesional seorang
auditor "tidak menganggap bahwa manajemen tidak jujur maupun tidak menganggap
kejujuran manajemen dipertanyakan".
Berpikir kritis PSA 07 menekankan pertimbangan atas kecenderungan klien untuk
melakukan kecurangan, tanpa mempertimbangkan keyakinan auditor mengenai
kemungkinan terjadinya kecurangan serta kejujuran dan intergritas manajemen. Selama
merencanakan audit dalam setiap pengauditan, tim kerja harus membahas kebutuhan untuk
menjaga pikiran kritis di sepanjang pengauditan untuk mengidentifikasikan risiko- risiko
kecurangan dan secara kritis mengevaluasi bukti-bukti audit.
Evaluasi kritis atas bukti audit terhadap informasi yg ditemukan atau kondisi-kondisi lainnya
yang mengidentifikasikan adanya salah saji material disebabkan oleh kecurangan mungkin telah
terjadi, auditor harus menginvestigasikan masalah-masalah yang ada secara menyeluruh,
mendapatkan bukti tambahan jika diperlukan dan berkonsultasi dengan anggota tim
lainnya.
10
kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan
kecurangan, kesempatan untuk melakukan kecurangan, atau sikap/rasionalisasi
digunakan untuk membenarkan tindakan kecurangan.
4. Prosedur analitis
Auditor harus melakukan prosedur analitis di sepanjang fase perencanaan dan
penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasikan transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian yang tidak biasa yang dapat mengidentifikasikan adanya salah saji
yang material dalam laporan keuangan.
5. Informasi lainnya
Auditor harus mempertimbangkan informasi yang telah mereka dapatkan dalam setiap fase
atau bagian pengauditan ketika mereka mengukur risiko kecurangan.
11
b) Mengefektifkan aktivitas pengendalian
1. Review Kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
c) Meningkatkan kultur organisasi
1. Keadilan ( Fairness )
2. Transparansi
3. Akuntabilitas ( Accountability )
4. Tanggung jawab ( Responsibility )
5. Moralitas
6. Kehandalan ( Reliability )
7. Komitmen
d) Mengefektifkan fungsi internal audit
(1) Internal audit departemen harus mempunyai kedudukan yang independen dalam
organisasi perusahaan
(2) Internal audit departemen harus mempunyai uraian tugas secara tertulis
(3) Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk :
- mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
- menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan meningkatkan performance
- memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit departemen sesuai dengan
requirement dari internal audit director
(4) Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal audit departemen
(5) Internal audit departemen harus memiliki sumber daya yang profesional, capable, bisa
bersikap objective dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi
(6) Internal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik
e) Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas
f) Mengadakan Rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil hak cuti
g) Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan dan berikan
penghargaan kepada mereka yang berprestasi
h) Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan baik dalam hal
12
keuangan maupun non keuangan
i) Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian dari luar harus
diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang yang dianggap perlu agar jelas mana
yang hadiah dan mana yang berupa sogokan dan mana yang resmi
j) Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi kecurangan karena
kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan yang biasa-biasa saja
k) Menyediakan saluran saluran untuk melaporkan telah terjadinya kecurangan hendaknya
diketahui oleh staf agar dapat diproses pada jalur yang benar
13
DAFTAR PUSTAKA
14