Sie sind auf Seite 1von 7

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Pengusaha Kena Pajak

mengenai penerapan e-Faktur di DKI Jakarta, memperoleh bukti empiris pengaruh

penerapan e-Faktur terhadap Kepatuhan Pajak, mengetahui besar pengaruh penerapan

e-Faktur terhadap Kepatuhan Pajak, dan mengetahui persoalan yang mungkin terdapat

pada penerapan e-Faktur di DKI Jakarta. Penerapan e-Faktur dinilai berdasarkan

Manfaat Kegunaan Sistem, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Pengaruh Sosial, dan

Kondisi yang Memfasilitasi.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan di DKI Jakarta yang sudah

menerapkan e-Faktur. Subjek penelitian ini adalah tax professional yang bekerja pada

perusahaan tersebut dan pernah menggunakan aplikasi e-Faktur. Pengujian dalam

penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Pengumpulan data

dilakukan selama 2 (dua) minggu dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan

kepada responden yang sesuai kriteria sampel. Data penelitian ini diperoleh dari 112

jawaban responden. Penulis juga melakukan wawancara tidak terstruktur pada

beberapa responden untuk memperoleh referensi tambahan.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, Penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut.

1. Pengusaha Kena Pajak berpendapat bahwa penerapan e-Faktur di DKI Jakarta

memberikan manfaat yang sangat besar bagi praktik pemungutan Pajak

83
Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
84

Pertambahan Nilai. Kondisi sarana dan prasarana perusahaan turut menunjang

penggunaan aplikasi e-Faktur ini. Namun, aplikasi e-Faktur belum bisa

dioperasikan dengan mudah. Sosialisasi penerapan e-Faktur juga belum

memberikan hasil yang maksimal.

2. Manfaat Kegunaan Sistem dan Kondisi yang Memfasilitasi berpengaruh positif

signifikan terhadap Kepatuhan Pajak. Semakin tinggi keyakinan tax professional

terhadap manfaat e-Faktur dan semakin lengkap sarana prasarana penunjang yang

tersedia, semakin besar tingkat kepatuhan PKP dalam memenuhi kewajiban PPN-

nya. Persepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh negatif signifikan terhadap

Kepatuhan Pajak. Sementara itu, Pengaruh sosial tidak berpengaruh terhadap

Kepatuhan Pajak.

3. Manfaat Kegunaan Sistem berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan

Pajak dan setiap peningkatan variabel Manfaat Kegunaan Sistem sebesar satu

satuan akan meningkatkan kepatuhan Pengusaha Kena Pajak untuk memenuhi

kewajiban PPN-nya sebesar 0.324. Kondisi yang Memfasilitasi berpengaruh

secara signifikan terhadap Kepatuhan Pajak dan setiap peningkatan variabel

Kondisi yang Memfasilitasi sebesar satu satuan akan meningkatkan kepatuhan

Pengusaha Kena Pajak untuk memenuhi kewajiban PPN-nya sebesar 0.683.

4. Persoalan yang Penulis temukan dalam penerapan e-Faktur meliputi:

a. Tax professional masih mengalami kebingungan mengenai tata cara

memperoleh Surat Elektronik (SE)

b. Proses approval dari pihak petugas pajak kadang memakan waktu yang lama

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
85

c. Aplikasi e-Faktur tidak mampu mewadahi kemudahan yang sebelumnya

diperoleh melalui sistem perusahaan

d. Aplikasi e-Faktur masih menyimpan bug

e. Waktu penyelenggaran sosialisasi dengan efektfifnya penerapan e-Faktur yang

mepet

f. Materi yang diberikan pada saat sosialisasi terlalu sederhana

5.2 Keterbatasan

Berikut ini adalah keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi Penulis saat

melakukan penelitian.

1. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta. Selayaknya sebuah ibu kota, DKI Jakarta

memiliki fasilitas pendukung yang memadai. Hasil penelitian ini tidak bisa

digeneralisasikan untuk menggambarkan situasi penerapan e-Faktur di seluruh

wilayah Indonesia.

2. Pengukuran seluruh variabel dari penelitian ini mengandalkan pengukuran

subyektif atau berdasarkan persepsi atau anggapan responden saja sehingga tidak

bisa menggambarkan Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak yang sebenarnya.

3. Penyebaran kuesioner dilakukan hanya 1 (satu) bulan setelah penerapan e-Faktur,

dimana tax professional masih berada di fase adaptasi dalam penggunaan sistem

baru, sehingga hasil penelitian ini belum dapat menggambarkan penerapan e-

Faktur secara utuh.

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
86

4. Penulis menentukan jumlah sampel minimal menggunakan rumus Lemeshow

dengan sampling error 10% sehingga jumlah sampel minimalnya hanya 100

responden.

5. Penulis hanya menggunakan variabel Manfaat Kegunaan Sistem, Persepsi

Kemudahan Penggunaan, Pengaruh sosial, dan Kondisi yang Memfasilitasi untuk

meninjau penerapan e-Faktur dan pengaruhnya terhadap Kepatuhan Pajak.

6. Penulis tidak melakukan Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas

sehingga Penulis tidak mengetahui apakah data yang diolah memenuhi asumsi

klasik atau tidak.

5.3 Saran

Penulis berharap penelitian ini setidaknya dapat mendorong penelitian-

penelitian lanjutan. Dengan segala keterbatasan yang dihadapi, Penulis memberikan

beberapa saran untuk dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya.

1. Penelitian dilakukan di kota-kota dengan fasilitas yang masih kurang baik untuk

memberi gambaran penerapan e-Faktur dengan karakteristik kota yang berbeda.

2. Comparative study mengenai jumlah Wajib Pajak yang patuh setelah dan sebelum

penerapan e-Faktur dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat Kepatuhan

Pajak yang sebenarnya.

3. Penelitian mengenai penerapan e-Faktur dilakukan setelah beberapa lama

pewajibannya diberlakukan untuk memberi waktu kepada tax professional dalam

beradaptasi pada sistem baru sehingga hasilnya dapat lebih menggambarkan

penerapan e-Faktur.

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
87

4. Penentuan jumlah sampel minimal menggunakan rumus Lemeshow dalam

penelitian selanjutnya dilakukan dengan sampling error yang lebih kecil.

5. Penelitian lanjutan dilakukan dengan menambahkan variabel lain yang belum

digunakan untuk meningkatkan koefisien determinasi.

6. Penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk melakukan Uji Multikolinearitas

dan Uji Heteroskedastisitas dalam rangkaian pengolahan data menggunakan alat

analisis regresi berganda agar data yang diolah memenuhi kriteria Best Linear

Unbiased Estimator (BLUE).

5.4 Implikasi Manajerial

Upaya-upaya untuk mencapai target penerimaan pajak mengarahkan pada

kebutuhan akan penelitian mengenai aspek-aspek yang berpengaruh terhadap

Kepatuhan Pajak. Optimalisasi penerimaan pajak adalah penting mengingat

kontribusinya pada pendapatan negara. Maka dari itu, implikasi manajerial penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Dunia Pendidikan

Penelitian ini menjadi salah satu referensi teori dan literatur mengenai

pengaruh penerapan e-Faktur terhadap Kepatuhan Pajak pada khususnya dan

praktik perpajakan di Indonesia pada umunya. Diluar itu, hasil penelitian ini

mengarahkan pada perlunya pemberian materi tambahan di perkuliahan sebagai

bekal agar mahasiswa memiliki pengalaman dalam penggunaan e-Faktur. DJP

menyediakan aplikasi e-Faktur dalam 2 (dua) versi, trial version dan original

version. Aplikasi e-Faktur trial version dapat digunakan untuk pemberian materi

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
88

praktik kepada mahasiswa karena tidak memerlukan Surat Elektronik (SE), tetapi

tetap memiliki menu yang sama dengan original version.

2. Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Hasil penelitian ini seharusnya meningkatkan kepercayaan PKP terhadap

sistem administrasi perpajakan di Indonesia. Selain itu, PKP sebaiknya

mengangkat pekerja tambahan yang khusus menangani pemrosesan e-Faktur. Bagi

PKP yang sudah memiliki pekerja yang khusus bertugas mengurus pembuatan

Faktur Pajak, sebaiknya memngikutsertakan pekerja tersebut dalam pelatihan

pembuatan e-Faktur. Sebelum penerapan e-Faktur, PKP yang tidak memiliki divisi

tax menggunakan jasa konsultan pajak dalam pembuatan Faktur Pajak dan

pelaksanaan kewajiban pajak lainnya. Alasannya, kuantitas Sumber Daya Manusia

yang minim dan ketidakpahaman mengenai perpajakan yang diterapkan di

Indonesia. Setelah penerapan e-Faktur, mau tidak mau divisi accounting harus

belajar membuat Faktur Pajak menggunakan aplikasi e-Faktur karena e-Faktur

menjadi satu dengan invoice penjualan.

3. Bagi Instansi Terkait

DJP harus mampu meningkatkan manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan

e-Faktur. Aplikasi e-Faktur juga harus di-update untuk menghilangkan bug yang

masih terdapat di aplikasi ini sehingga kesalahan sistem yang selama ini terjadi

tidak lagi terulang. Petugas pajak beserta perangkat teknologi yang digunakannya

harus dievaluasi secara berkala agar proses approval tidak menghambat proses

pembuatan e-Faktur. Sosialisasi penerapan e-Faktur dimaksimalkan untuk

memberikan pemahaman mendalam mengenai kebijakan baru ini.

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma
89

Penyelenggaraanya harus sering dilakukan. Materinya diperluas dengan merinci

cara perolehan Sertifikat Elektronik (SE), merinci cara penggunaan aplikasi e-

Faktur, menambahkan cara pengatasan masalah pada sistem, dan satu lagi yang

paling penting, merinci penyelarasan cara kerja divisi accounting dengan divisi tax

setelah hadirnya e-Faktur. Diluar semua hal itu, DJP juga harus meninjau kondisi

sarana dan prasarana penunjang penggunaan aplikasi e-Faktur yang tersedia

diberbagai wilayah di Indonesia karena kondisi sarana dan prasara tersebut sangat

berpengaruh terhadap kepatuhan PKP dalam memenuhi kewajiban PPN-nya.

Analisis pengaruh penerapan e-faktur terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak dalam memenuhi kewajiban pajak pertambahan nilainya
Hamengku Raganingsukma

Das könnte Ihnen auch gefallen