Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Nama : Mauliyani
Stambuk : J 111 06 014
Pembimbing : Prof. Dr. Drg. Barunawaty Yunus, Sp.RKG (K)
Pendahuluan
Kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam praktek
kedokteran gigi. Inovasi teknologi terus berlanjut memberikan solusi inovatif dari
berbagai tantangan tradisional dalam praktek klinis kedokteran gigi rutin. Loncakan
arus inovasi teknologikal mengawali timbulnya sejumlah besar aplikasi yang dapat
Radiologi merupakan lapangan kerja yang digerakkan oleh mesin, dan modalitas
gambar baru dikembangkan secara konstan dengan tujuan untuk menyediakan layanan
2
Kemajuan utama dalam beberapa tahun terakhir adalah perkembangan dari komputer
tablet. Dengan display beresolusi tinggi dan permukaan layar sentuh , komputer tablet
menjadi bagian integral dari banyak industri, termasuk industri layanan kesehatan.
Komputer tablet dapat digunakan untuk multipel aplikasi klinis, seperti untuk
peninjauan radiograf dan mengakses rekam medis elektronik pasien baik yang
tersimpan dalam penyimpanan internal alat atau pada penyimpanan cloud server dan
dapat membantu dalam penjadwalan, konsultasi, dan edukasi pasien. Sebagai tambahan,
informasi dapat diakses dan dibagikan dengan lebih efisien menggunakan komputer
tablet, yang meniadakan keperluan untuk menggunakan catatan kertas yang berlebihan.
Komputer tablet mampu untuk memberikan inovasi dan solusi dalam menampilkan
gambar yang mobile, menyediakan akses cepat ke rekam medis pasien dan
dapat secara penuh diintegrasikan dengan layanan pasien, pengembangan display baru
ini perlu diuji untuk memastikan bahwa tidak menimbulkan compromise dari
kecil namun terus menjalani perkembangan dari artikel sains yang mengevaluasi
kebanyakan dari penelitian ini mengulas radiografi dalam bidang kedokteran, dan bukan
dalam bidang kedokteran gigi. John dkk mengevaluasi perwakilan dari kondisi
kegawatdarutatan yang sering didapatkan pada tomografi komputer (CT) dan gambar
MRI, yang menemukan bahwa diagnosis yang dibuat menggunakan komputer tablet
PACS workstation. Dalam bidang kedokteran gigi, Shintaku dkk menemukan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara komputer tablet (iPad 2) dan monitor LCD dalam
kekurangan penelitian yang adekuat yang mengulas aplikasi dalam bidang kedokteran
gigi, peneliti memutuskan bahwa evaluasi keakuratan komputer tablet pada identifikasi
landmark anatomikal fundamental akan memberikan penilaian dasar yang tidak terdapat
dalam literatur pada saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan
panoramik dan sephalometrik lateral pada monitor standar kesehatan PACS dan pada
iPad 5.
Set 1000 radiografi digital (500 radiografi panoramik dan 500 radiograf sephalometrik
lateral) didapatkan dari archive dari bagian radiologi oral dan maksilofasial dari fakultas
kedokteran gigi Universitas Connecticut. Gambar diambil antara tahun 2005 dan 2012
(Gendex, Norcross, GA, USA). Parameter paparan sebesar 75 kVp, 5 mA, dan 12 detik
untuk radiografi panoramik dan 2.5 detik untuk radiografi sephalometrik lateral.
Gambar kemudian discan ke dalam komputer dan disimpan dalam bentuk file JPEG
dengan tingkat paparan yang tidak disesuaikan. Oleh karena itu, pengamat tidak
4
diidentifikasi kembali untuk mengeluarkan nama, usia dan jenis kelamin dari tiap
pasien, dan ditinjau pada Microsoft Office PowerPoint 2010 (Microsoft, Redmond,WA,
LA2205wg (96 DPI, 1680×1050 pixels, HP, Palo Alto, CA, USA) dan pada iPad Air
(generasi lima; tinggi, 240 mm, lebar, 169.5 mm;dimensi diagonal, 9.7 inchi; Cupertino,
CA,USA) dengan Retina display (2048×1536 pixels, 264 ppi). Pada gambar panoramik,
ramus mandibula, sudut mandibula, tepi inferior mandibula, prosesus koronoid, foramen
mentalis, fossa glenoid, fisura pterygomaxillary, dasar sinus maksilaris, spina nasalis
anterior, fossa nasal, ridge obliq eksterna,crest alveolar, eminensia artikularis, dan arkus
pada landmark berikut : porion, orbita, molar, insisivus, sella, nasion, pogonion,
gnathion, menton, gonion, titik A, dan titik B (gambar 2). Dua pengamat (salah satu
merupakan residen radiologi senior dan satu mahasiswa klinik kedokteran gigi senior)
meninjau gambar pada kedua display secara independen dibawah cahaya lampu.
Awalnya pengamat meninjau sepuluh gambar panoramik dan sepuluh gambar radiografi
landmark. Sistem penilai berikut digunakan untuk menilai visibiltas dari tiap landmark
pada dua display : 0, landmark tidak terlihat pada kedua display; 1, landmark terlihat
hanya pada satu display; 2, landmark terlihat pada kedua display dengan tingkat
kejelasan yang sesuai untuk penggunaan diagnostik; 3, landmark terlihat pada kedua
display, tetapi nampak lebih jelas pada salah satu display dibanding yang lainnya.
5
Gambar juga dinilai berdasarkan tingkat paparan, dan secara independen
Gambar dianggap underekspose jika terlalu terang dan perbedaan antara struktur
anatomikal tidak terdeteksi secara jelas. Gambar diklasifikasi overexpose jika terlalu
gelap dan perbedaan antara struktur anatomikal tidak terdeteksi secara jelas. Karena
komputer, dan disimpan dalam bentuk file JPEG, tidak ada pemprosesan gambar atau
diselesaikan dengan dirujuk ke ahli radiologi oral dan maksilofasial. Data dimasukkan
ke dalam Microsoft Office Excel 2010 (Microsoft, Redmond, WA, USA) dan dilakukan
analisis statistika menggunakan uji korelasi Pearson. Analisis Cohen’s kappa dilakukan
6
Gambar 2. Landmark anatomikal yang dievaluasi pada radiograf sephalometerik
lateral. 1, porion; 2, orbita; 3, molar; 4, insisivus; 5, sella; 6, nasion; 7, pogonion; 8,
gnathion; 9, menton; 10, gonion; 11, titik A; 12, titik B.
Total 1230 gambar didapatkan dari arsip dimana 730 dikeluarkan karena tidak memiliki
gambar yang baik praoperatif panoramik dan gambar sephalometrik lateral atau karena
gambar memiliki kualitas yang buruk. Dari 500 gambar sephalomterik yang dipilih, 30
mengalami underexpose dan 470 diantaranya normal. Dari 500 gambar panoramik, 10
mengalami underexpose, 24 overexpose dan 466 normal. Visibilitas dari landmark pada
monitor standar dan iPad dibandingkan menggunakan uji t student. Analisis statistika
gagal untuk menunjukkan perbedaan signifikan antara visibilitas dan kejelasan dari
landmark baik pada radiografi panoramik atau pada radiografi sephalometrik. Namun,
iPad mampu memberikan kejelasan dan visibilitas yang lebih baik untuk landmark
tertentu (spina nasal anterior, ridge obliq eksternal dan foramen mentale pada radiografi
panoramik, dan porion, orbital, dan molar pada radiograf sephalometrik) ( tabel 1-5).
Nilai 1 dihilangkan dalam analisis, karena tidak ada landmark yang terdeteksi dengan
7
nilai 1. Uji korelasi Pearson menemukan korelasi yang signifikan antara kemampuan
iPad untuk menunjukkan foramen mental dan tingkat paparan (P<0.05). Ipad
menunjukkan foramen mental yang lebih jelas pada gambar yang mengalami
underexpose. Korelasi Pearson juga menemukan korelasi yang signifikan secara statistik
antara kejelasan porion, orbitale, dan molar pada radiograf sephalometrik dan tingkat
paparan (P<0.05). Ipad mampu memperlihatkan landmark diatas secara lebih jelas pada
radiograf underexpose.
Diskusi
Evolusi dari teknologi alat mobile secara dramatis merubah bagaiman gambar dapat
dilihat dalam arah konsumer tekhnologi. Komputer tablet secara cepat menjadi
ubiquitous. Komputer tablet dengan layar beresolusi tinggi dan kemampuan memproses
dapat digunakan dalam praktek kedokteran gigi rutin untuk memvisualisasikan gambar
dan meninjau rekam medis elektronik. Keuntungan terbesar pada pengguna akhir,
bahwa alat ini bersifat mobile dan dengan berat yang ringan. Walau alat ini telah
digunakan secara luas pada industri lain, aplikasinya dalam bidang kedokteran gigi
masih terbatas.
Secara tradisional, LCD dan monitor CRT telah digunakan untuk evaluasi gambar.
Sangat terbatas jumlah penelitian yang menemukan keakuratan dalam deteksi karies
pada gambar intraoral yang tidak dipengaruhi oleh penggunaan display kelas konsumen
atau sistem display medis. Shintaku dkk mengevaluasi penggunaan iPad untuk
8
keperluan diagnostik, seperti deteksi karies pada gambar intraoral, dan menemukan
bahwa komputer tablet dapat diandalkan untuk deteksi karies. Penelitian terbaru oleh
Kallio-Pulkkinen dkk yang meneliti karies dan patologi apikal pada radiograf
panoramik yang ditinjau dengan komputer tablet dibawah cahaya lampu dan kondisi
suboptimal, dan menemukan bahwa komputer tablet efektif dalam deteksi patologi.
Dalam sepengetahuan peneliti, belum ada penelititan yang telah mengevaluasi radiograf
pada komputer tablet. Dalam penelitian ini, peneliti mengevaluasi 1000 radiograf, yang
terdiri dari 500 gambar panoramik dan 500 gambar sephalometrik. Visualisasi dari
selanjutnya. Visualisasi yang adekuat dari anatomi merupakan kunci untuk diagnosis
dari patologi yang berkaitan dengan daerah terkait. Dalam penelitian ini, didapatkan
dimasukkan dalam analisis ini mengalami underexpose dan overexpose, tetapi tingkat
untuk navigasi yang disebabkan adanya kemampuan layar sentuh. Kemampuan untuk
9
memperbesar atau memindahkan gambar menggunakan fungsi pinch-screen dari
Hellen-Halme dkk menemukan bahwa cahaya ruang <50 lx, seperti yang
keakuratan diagnosis dari lesi karies proksimal yang diamati antar display berwarna
cahaya ruang dan tingkat noise dan menggunakan pengaturan yang sama selama
tipikal diamati sebagai bagian dari survei radiografik, dan peneliti mensimulasi proses
dan didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang berasosiasi
baik dengan display gambar atau operator dalam evaluasi dari landmark tersebut.
Namun, beberapa landmark anatomikal, seperti foramen mentalis, spina nasal anterior,
dan ridge obliq eksterna terlihat lebih jelas pada tablet dibanding monitor PACS,
analisis gambar sephalometrik, landmark anatomikal tertentu seperti porion, orbital, dan
10
molar jauh lebih mudah teridentifikasi dan secara jelas tervisualisasi pada tablet.
Spesifikasi teknikal dari sistem tablet terbaru yang secara signifikan lebih baik
dibanding monitor rata-rata namun tidak lebih baik dibanding sistem display tingkatan
medis. Dalam penelitian ini, walau spesifikasi teknikal dari sistem tablet tidak secara
kemampuan untuk memperbesar dan memanipulasi gambar secara mudah pada sistem
landmark yang dapat tervisulisasi dengan mudah pada tablet. Oleh karena itu,
sistem display.
Walau dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap display gambar, beberapa
aplikasi dapat diinstal pada komputer tablet untuk meningkatkan layanan pasien. Akses
ke rekam medis elektronik pasien dan kemampuan untuk meninjau gambar radiografik
dan gambar dan video edukasi, termasuk potensial rencana perawatan, dapat menjadi
workstation disebelah tiap dental unit. Hal ini merupakan cara untuk menurunkan biaya
dan merupakan cara yang ekonomis dan fungsional dalam meningkatkan interaksi
Aplikasi dental, seperti yang disebut sebagai ‘orthodontic apps’ dikembangkan untuk
komputer tablet dan smartphone, menjadi lebih dapat dapat diandalkan, dan frekuensi
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi aplikasi lain dalam komputer tablet,
11
termasuk penggunaanya dengan modalitas pencitraan radiografik lain dan langkah
Alat tablet, seperti iPad, dapat disandingkan dan pada saat tertentu lebih baik dalam hal
layar sentuh, masa hidup baterai panjang, dan ringan, alat ini sangat bersifat portabel
dan merupakan alternatif mobile baik terhadap sistem display monitor PACS
12
13