Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Uraian
Metoda Pengukuran
II. MICROMETER
Uraian
1 2
Uraian
Prinsip Pengukuran
Test Pengukuran
Uraian
Contoh :
Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm
Metoda Pengukuran
V. CALIPER GAUGE
Uraian
Metoda pengukuran
1. Ukurlah diameter dalam dengan
vernier caliper. Katakanlah hasil-
nya 8,40 mm, selanjutnya set
micrometer ke angka yang
mendekati hasil ukur dari vernier
caliper dan kelipatan dari 0,5 mm
yaitu 8,50 mm
VI. PLASTIGAGE
Uraian
Uraian
Metoda Pengukuran
Mengukur Tegangan DC
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari
sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari
sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan
rangkaian.
Contoh :
Mengukur Tegangan AC
Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada
250 ACV
Mengukur Arus DC
Contoh :
Contoh :
Mengukur Tahanan
1. Kalibrasi
2. Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selector diset pada X10
1. Persiapan
Uraian
tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point,
dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan
kevakuman dari intake manifold
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
breaker point.
e. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci
kontak pada posisi ON.
f. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan
hubungan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau
(OK) di kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada
di luar daerah hijau.
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
Mengukur Rpm
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
rpm, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala rpm (6).
- Untuk rpm rendah baca skala 0–1600 rpm dan lampu L menyala.
- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menya-
la dan bacalah skala 0 – 8000 rpm.
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
volt, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala volt (6).
- Out put alternator = 13 – 15 volt.
- Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari
20 volt.
a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
Uraian
1
Kunci moment digunakan untuk
mengukur gaya puntir pada baut
dan mur, agar mencapai kete-
gangan tertentu
Dan terdiri dari 2 tipe :
1. Plate type
2. Pre-set type
2
Peringatan Penting
Dimana :
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran
Pullers
Guide Tools
Wrench
PENGGUNAAN ALAT
I. WRENCH
Uraian
2. Box/open-end wrench
Gunakan box wrench dengan ukuran yang sesuai dengan baut atau mur,
dan jangan gunakan palu atau alat lain untuk memberikan tenaga yang
ter-lampau besar. Dalam penggunaan, tarik wrench ke arah anda.
Wrench T, X dan Y
III. PALU
I. PAKAIAN KERJA
1. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kem-
balikan segala sesuatunya dengan teratur
2. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk se-
lanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan (customer).
3. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sam-
pai keluar karena akan mengganggu kendaraan lain.
4. Jangan menempatkan sesuatu di tengah jalan atau pintu masuk walaupun
untuk sementara, karena akan mengganggu mobil keluar atau masuk.
5. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat
menyebabkan anda atau orang lain tersandung atau terpeleset karenanya.
Biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau meja kerja
6. Bersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang
tertumpah.
7. Bersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai.
1. Anda harus mengetahui di mana letak alat pemadam kebakaran dan cara
menggunakannya
2. Kain yang basah karena oli atau bahan bakar gampang sekali terbakar,
karenanya harus dibuang ke dalam tempat sampah yang tertutup dan
terbuat dari logam
1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover
agar tidak merusak atau mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori
kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam
kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri
misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak
dalam keadaan kotor. Jika oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja,
langganan akan mengira terdapat kebocoran pada kendaraannya, lalu
membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan ka-
rena dapat merusak cat. Cara menanganinya adalah dengan memberi air
pada tempat yang tertumpah minyak rem.