Sie sind auf Seite 1von 37

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools)

ALAT – ALAT UKUR

I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)

 Uraian

Dial gauge digunakan untuk meng-


ukur kebengkokan poros, run out, dan
backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm
Apabila jarum panjang membuat satu
putaran penuh (100 strip), maka jarum
pendek bergerak 1 strip (1 mm)

 Metoda Pengukuran

- Pengukuran run out

1. Bersihkan benda yang akan diukur


2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam
shaft) di atas V-block
3. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan
spindle tegak lurus dengan poros

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 1 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer
5. Hasil pengukuran adalah 0,08 mm

II. MICROMETER

 Uraian

Micrometer dibagi menjadi dua macam :


1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar
2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari
50 strip (0,5 mm)

1 2

 Kalibrasi Outside Micrometer

1. Memeriksa tanda “0”

Bersihkan anvil dan spindle


dengan kain bersih. Putar rachet
stopper sampai anvil dan spindle
bersentuhan, dan putar stopper
2 atau 3 kali putaran untuk lebih
meyakinkan. Micrometer telah
dikalibrasikan dengan benar jika
“0” thimble lurus dengan garis
pada outer sleeve

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 2 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
2. Menyetel tanda “0”

 Jika kesalahannya 0,02 mm atau


kurang. Kunci spindle dengan
lock clamp. Kemudian putar
outer sleeve sampai tanda “0”
thimble lurus dengan garis, dan
periksa kembali tanda “0”.

 Jika kesalahannya melebihi 0,02


mm. Kunci spindle dengan lock
clamp, kendorkan stopper sam-
pai thimble bebas, luruskan
tanda “0” thimble dengan garis
pada outer sleeve, dan kencang-
kan kembali rachet stopper, dan
periksa kembali tanda “0”.

 Membaca Hasil Pengukuran

Jarak strip di atas garis pada


outer sleeve adalah 1 mm, dan
jarak strip di bawah garis adalah
0,5 mm. Dan nilai 1 strip pada
thimble adalah 0,01 mm. Nilai
hasil ukur ialah jumlah pembaca-
an ketiga skala tersebut

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 3 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Contoh dan Test Pengukuran

Pembacaan skala di atas garis : 7,00 mm 5,00 mm


Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm
Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm +
Hasil ukur = 7,65 mm 5,20 mm

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 4 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
III. VERNIER CALIPER

 Uraian

Vernier caliper digunakan untuk


mengukur diameter luar, diame-
ter dalam, dan mengukur keda-
laman. Ketelitiannya adalah 0,05
mm

 Prinsip Pengukuran

Jika skala vernier digerakkan ke


kanan sampai angka 1 lurus
dengan salah satu strip “skala
utama” seperti gambar di
samping, hasilnya terdapat celah
0,1 mm

Jika skala vernier digerakkan ke


kanan sampai angka 5 lurus
dengan salah satu strip “skala
utama” seperti gambar di
samping, hasilnya terdapat celah
0,5 mm

 Membaca Hasil Pengukuran

Seperti gambar di samping, nilai


di depan koma diambil dari
penunjukkan angka “0” vernier,
yaitu 25 mm sedangkan angka di
belakang koma diambil dari titik
dimana kedua garis skala vernier
dan skala utama bertemu yaitu 7
jadi pembacaan adalah 25,7
mm

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 5 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Menangani Vernier Caliper

 Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan di


ukur
 Perhatikan cara-cara pengukuran di bawah ini :

 Test Pengukuran

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 6 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
IV. CYLINDER GAUGE

 Uraian

Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan


ketelitian 0,01 mm

 Cara Pemilihan Replacement Rod dan Washer

 Ukur diameter silinder dengan vernier caliper

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 7 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari
0,5 mm

Contoh :
 Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
 Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm

 Metoda Pengukuran

1. Ukur diameter silinder deng-


an vernier caliper. Pilihlah re-
placement rod dan washer
yang sesuai, dan pasangkan
pada silinder gauge. Bila
hasil pengukuran diameter
adalah 91,00 mm, gunakan
replacement rod 90 mm dan
replacement washer 1 mm
2. Set micrometer pada 91 mm
(seperti hasil ukur di atas),
masukkan replacement rod
dan measuring point kedalam
micrometer, dan dial gauge
diset ke “0”

3. Masukkan cylinder gauge


pada posisi diagonal ke da-
lam silinder, gerakkan cylin-
der gauge sampai diperoleh
hasil pembacaan terkecil. Bila
hasil pembacaan adalah 0,08
mm sebelum “0”, berarti dia-
meter silinder adalah 0,08

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 8 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
mm lebih besar dari 91 mm.
Karena itu diameter silinder
adalah 91,08 mm (91,00 +
0,08 mm)

V. CALIPER GAUGE

 Uraian

Caliper gauge adalah alat ukur


yang menggunakan dial gauge.
Ada 2 tipe caliper gauge yaitu
inside caliper dan outside caliper
Yang umum digunakan untuk
mengukur komponen automotif
adalah inside caliper gauge.

 Metoda pengukuran
1. Ukurlah diameter dalam dengan
vernier caliper. Katakanlah hasil-
nya 8,40 mm, selanjutnya set
micrometer ke angka yang
mendekati hasil ukur dari vernier
caliper dan kelipatan dari 0,5 mm
yaitu 8,50 mm

2. Tempatkan kaki-kaki caliper di-


antara anvil dan spindle micro-
meter. Gerakkan caliper sampai
mendapat angka terkecil.
Kemudian set dial gauge ke “0”

3. Tekan tombol caliper gauge


dan masukkan lug pada diameter dalam benda yang akan diukur dan
bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan
terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter
dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm).

VI. PLASTIGAGE

 Uraian

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 9 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Plastigage digunakan untuk
mengukur celah oli dari poros
engkol. Plastigage mempunyai
ukuran yang berbeda : warna
hijau (0,025-0,076 mm), warna
biru (0,102- 0,229 mm), warna
merah (0,051-0,152 mm)
 Metoda Pengukuran

1. Bersihkan tangan, crank shaft


pin dan bantalan

2. Ambil plastigage dari dalam am-


plopnya sesuai lebar bantalan

3. Letakkan plastigage dari dalam


pembungkus pada crank shaft
pin seperti pada gambar

4. Pasang bearing cap dan ken-


cangkan mur–murnya sesuai
moment spesifikasi. Jangan me-
mutar crank shaft

5. Lepas bearing cap dan ukurlah


lebar plastigage dengan meng-
gunakan skala yang terdapat
pada amplopnya. Bila lebar tidak
merata, ukurlah pada tempat
yang paling lebar

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 10 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
VII. MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)

 Uraian

Multi tester adalah alat pengetes


kelistrikan. Penggunaannya un-
tuk mengukur tegangan DC dan
AC, tahanan, dan arus DC. Multi
tester dibagi menjadi dua yaitu
tipe digital dan tipe analog.
Petunjuk berikut ini adalah untuk
tester model analog (tipe jarum)

 Metoda Pengukuran

 Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol

Sebelum menggunakan multi


tester, anda harus memastikan
bahwa jarum penunjuk ada di
bagian garis ujung sebelah kiri
pada skala.
Apabila tidak, putarkan pointer
calibration screw dengan obeng

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 11 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
sampai jarum penunjuk berada
tepat pada ujung garis kiri.

 Mengukur Tegangan DC

Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead


warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal
negatif tester. Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV
dengan pilihan :

Range Voltage yang dapat diukur (V)


S
el
e
ct
o
r
2.5 0 – 2.5
10 2.5 – 10
25 10 – 25
50 25 – 50
500 50 – 500

Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari
sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari
sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan
rangkaian.

Contoh :

Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.

 Mengukur Tegangan AC

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 12 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead
dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan

Range Voltage yang dapat diukur (V)


S
el
e
ct
o
r
10 0 – 10
25 10 – 25
250 25 – 250
1000 250 – 1000
Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian
Contoh :

Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada
250 ACV

 Mengukur Arus DC

Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A

1. Mengukur arus DC dari 0 – 250 mA


Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA
DCA. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.

Contoh :

Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250mA

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 13 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
2. Mengukur arus DC dari 0 – 20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A 20A.
hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.

Contoh :

Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A

 Mengukur Tahanan

1. Kalibrasi

Sebelum anda mengukur tahan-


an, pertama anda harus memu-
tar tombol kalibrasi ohm, dengan
ujung test lead dihubungkan

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 14 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
sampai jarum menunjukkan ang-
ka “0” pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali
anda merubah range

2. Pengukuran

Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10.000 dan sebagainya

Range Tingkat tahanan yang dapat diukur ()


X1 0 – 1K
X10 0 – 10 K
X100 0 – 100 K
X1 K 0–

Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selector diset pada X10 

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 15 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
VIII. TACHOMETER MESIN DIESEL

 Uraian dan Cara Pemakaian

Tachometer adalah alat untuk


mengukur putaran mesin [RPM
(Rotary Per Minute)]

1. Persiapan

 Pastikan jarum pada posisi “0”


Jika tidak, set dengan memu-
tar adjusting screw
 Keluarkan pick-up probe dari
bagian belakang tachometer
dan pasang pada connector
 Set batt/RPM selection switch
pada posisi “Batt Chk” dan
periksa apakah jarum berge-
rak ke daerah OK . Jika tidak
ganti battery

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 16 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
2. Pengecekan RPM

 Set cycle selection knob ke 4


 Set sensitivity pada auto
 Set Batt/RPM selection switch
ke posisi “RPM”
 Hubungkan pick-up probe ke
injector holder no.1
 Baca hasil pengukuran

IX. TUNE UP TESTER

 Uraian

tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point,
dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan
kevakuman dari intake manifold

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 17 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
1. Saklar seleksi (test select)
a. Breaker point
b. Dwell
c. Rpm
d. Volt
2. Saklar seleksi jumlah silinder : 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl
3. Niple selang vakum dan penyetel damper vakum
4. Pengecekan dwell angle dan Rpm
5. Pengecekan out put
6. Meter indikator : Rpm, Dwell, Breaker point dan volt
7. L/H lamp led indikator
Lampu indikator putaran rendah (L)
Lampu indikator putaran tinggi (H)
8. Vakum meter
9. Timing light
10. Kabel klip power battery
11. Kabel klip distributor
12. Pick up klip distributor
13. Adaptor vakum intake manifold
 Cara Penggunaan

 Mengukur Breaker Point

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
breaker point.
e. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci
kontak pada posisi ON.
f. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan
hubungan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau
(OK) di kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada
di luar daerah hijau.

 Mengukur Dwell Angle

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 18 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
dwell, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala dwell (6).

 Mengukur Rpm

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
rpm, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala rpm (6).
- Untuk rpm rendah baca skala 0–1600 rpm dan lampu L menyala.
- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menya-
la dan bacalah skala 0 – 8000 rpm.

 Mengukur Voltase Out put Alternator

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi
volt, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala volt (6).
- Out put alternator = 13 – 15 volt.
- Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari
20 volt.

 Mengukur Waktu Pengapian

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna
hitam pada (-) battery atau massa body.
b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di
distributor atau pada (-) ignition coil.
c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 19 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
e. Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light
(9) harus pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penun-
juk saat pengapian

X. KUNCI MOMENT (TORQUE WRENCH)

 Uraian
1
Kunci moment digunakan untuk
mengukur gaya puntir pada baut
dan mur, agar mencapai kete-
gangan tertentu
Dan terdiri dari 2 tipe :
1. Plate type
2. Pre-set type
2

 Peringatan Penting

 Gunakan kunci moment hanya


untuk pengerasan akhir

 Gunakan kunci moment yang


mempunyai tingkat moment
yang cukup (maximum torque)

 Untuk mencegah agar kunci soc-


ket tidak meleset, tahanlah de-
ngan tangan kiri sambil menarik
handle, seperti pada gambar

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 20 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Cara Penggunaan Kunci momen Preset Type

 Lepaskan locker dengan arah


berlawanan arah jarum jam.
 Putar skala utama (main scale /
skala ratusan) dan skala sub
(sub scale / skala puluhan) se-
suai dengan momen yang dibu-
tuhkan.
Sub scale Contoh :
Main scale : 300 kgf.cm
Sub scale : 60 kgf.cm
Momen 360 kgf.cm

 Kemudian keraskan pengunci-


nya (locker) dengan arah searah
jarum jam.
 Kunci momen siap digunakan.
XI. HIDROMETER

Hidrometer berfungsi untuk mengukur


berat jenis elektrolit battery. Berat
jenis elektrolit berubah menurut
tingkat isi battery. Berat jenis battery
penuh adalah 1,26 – 1,28.
Berat jenis juga dipengaruhi oleh
suhu, sehingga rumus ini digunakan
untuk menentukan hubungannya :

S20 = St + 0,007.(t – 20)

Dimana :
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran

bila berat jenis kurang dari 1,23, harus


dilakukan pengisian battery

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 21 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
XII. COMPRESSION TESTER

Compression tester digunakan untuk


mengukur tekanan kompresi. Karena
tekanan kompresi pada mesin diesel
tinggi, maka harus digunakan gauge
dengan tekanan tinggi. Pemasangan
pada lubang injektor atau glow plug

XIII. NOZZLE TESTER

Nozzle tester digunakan untuk meme-


riksa tekanan pembukaan injektor dan
kondisi injektor (kebocoran setelah
injeksi)

XIV. RADIATOR DAN RADIATOR CAP TESTER

Tester ini digunakan untuk memeriksa


kondisi radiator (sistem pendinginan)
dari kebocoran dan tutup radiator

XV. STATIC TIMING GAUGE

Static timing gauge berfungsi untuk


memeriksa timing injeksi pada pompa
injeksi tipe distributor / VE (langkah
plunger)

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 22 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
XVI. VALVE SPRING TESTER

Valve spring tester berfungsi untuk


memeriksa tegangan pegas-pegas
katup masuk dan katup buang

XVII. VACUUM GAUGE (METYVAC)

Vacuum gauge berfungsi untuk


menghasilkan vakum untuk meme-
riksa komponen yang berhubungan
dengan vakum

XVIII. TYRE PRESSURE GAUGE

Tyre pressure gauge berfungsi untuk


mengukur tekanan angin ban

XIX. TURNING RADIUS GAUGE

Turning radius gauge berfungsi untuk


mengukur sudut belok roda

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 23 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
XX. CAMBER CASTER GAUGE

Camber caster gauge berfungsi untuk


mengukur sudut camber, caster, dan
king pin inclination

XXI. TOE GAUGE

Toe gauge berfungsi untuk mengukur


besarnya toe in dalam mm

XXII. SIDE SLIP TESTER

Side slip tester berfungsi untuk meng-


ukur jumlah side slip (penyimpangan
roda saat kendaraan berjalan) per
meter.
Suara buzzer atau lampu peringatan
akan menyala bila side slip melebihi
standar yang ditentukan

XXIII. SPEEDOMETER TESTER

Speedometer tester berfungsi untuk


memeriksa kesalahan speedo meter.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 24 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Roda pengerak kendaraan digerakkan
oleh roller-roller, apabila terjadi
perbedaan yang besar antara speedo
meter pada mobil dan pada alat maka
speedo meter harus diganti

XXIV. POWER STEERING TESTER

Power steering tester digunakan untuk


Mengukur tekanan minyak power
steering

XXV. SMOKE TESTER

Smoke tester berfungsi untuk meng-


ukur kandungan emisi (sulfur) dalam
gas buang mesin diesel.
Smoke tester ini menunjukkan tingkat
pencemaran dalam % (persen)

SST (SPECIAL SERVICE TOOLS)

I. ALAT-ALAT PENYETEL (ADJUSTING KIT)

Adjusting kit adalah peralatan


khusus yang digunakan untuk
penyetelan, contohnya differen-
tial adjusting kit

II. ALAT-ALAT PEMBONGKAR DAN PEMASANGAN (REMOVER AND INSTALLER)

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 25 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
1. Piston Ring Compressor

2. Cylinder Liner Remover

3. Valve Spring Compressor

4. Cylinder Liner Installer

Remover adalah alat yang dipakai untuk melepas atau membongkar,


sedangkan replacer adalah alat untuk memasang atau mengganti

 Pullers

Puller berfungsi untuk menarik suatu benda. Sebagian besar puller


memanfaatkan ulir sebagai tenaga pembukanya.

1. Puller Steering Wheel

2. Puller Tie Rod

 Guide Tools

Guide tools digunakan untuk


menuntun dalam pemasangan
suatu komponen, contohnya
adalah Clutch Guide Tool

 Wrench

Wrench adalah alat yang diper-


gunakan untuk mengencangkan
atau membuka mur atau baut
yang bentuknya spesial.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 26 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Punch

Pin punch digunakan untuk


membuka atau memasang pin
Long tappered punch untuk
menggaris
Solid punch digunakan untuk
mendorong
Center punch digunakan untuk
membuat titik untuk mempermu-
dah pengeboran

PENGGUNAAN ALAT & KESELAMATAN KERJA

PENGGUNAAN ALAT

I. WRENCH

 Uraian

Wrench dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori :


 Wrench ukuran tetap :
1. Open-end wrench
2. Hexagonal wrench

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 27 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
3. Socket wrench
4. Box (closed-end) wrench
 Wrench ukuran dapat distel :
5. Adjustable wrench
6. Pipe wrench
 Wrench yang menunjukkan torsi :
7. Torque wrench

 Open-end Wrench (Kunci Pas)

Jenis open-end wrench ada 2 macam :


1. Single end
2. Double end

Dalam penggunaan open-end wrench,


diameter mur atau baut harus sesuai,
bila tidak sesuai akan merusak baut
atau mur dan juga dapat melukai pe-
makai

Usahakan dalam penggunaan open-


end wrench, tarik kunci ke arah anda
karena bila pengunci tiba-tiba lepas,
jari anda tidak akan terluka.
Jika anda terpaksa mendorong kunci,
doronglah dengan telapak tangan

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 28 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Panjang suatu open-end wrench di-
atur sesuai dengan ukuran jaw, deng-
an memperkirakan kekuatan yang di-
berikan pada kunci. Bila kunci digu-
nakan dengan cara seperti pada gam-
bar, maka kunci akan rusak

 Box Wrench (Kunci Ring)

bila memungkinkan usahakan meng-


gunakan box wrench daripada open-
end wrench, karena memperkecil ke-
mungkinan kerusakan pada baut/mur.

Jenis wrench khusus yang diklasifika-


sikan menurut kegunaannya :
1. Flare-nut wrench
Digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan mur pada pipa
bahan bakar atau pipa rem

2. Box/open-end wrench

Gunakan box wrench dengan ukuran yang sesuai dengan baut atau mur,
dan jangan gunakan palu atau alat lain untuk memberikan tenaga yang
ter-lampau besar. Dalam penggunaan, tarik wrench ke arah anda.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 29 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Socket Wrench (Kunci Sok)

Socket wrench terdiri dari :


1. Socket
2. Extension
3. Socket handle
3.1 T sliding handle
3.2 Rachet handle
3.3 Hinged handle

Hinged handle digunakan untuk :


1. Mengencangkan atau mengendor-
kan baut atau mur dengan torsi
yang besar
2. Memutar mur yang kendur dengan
cepat
3. Menyelipkan cross bar seperti ke-
gunaan pada jenis T handle

Rachet handle digunakan untuk me-


ngencangkan atau mengendorkan pe-
ngunci tanpa memindahkan socket
dari mur atau baut

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 30 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
T sliding handle & extension bar
1. Head
2. Cross lever
3. Extension bar

Universal joint digunakan untuk men-


jangkau baut yang tempatnya susah
dijangkau oleh kunci biasa

Ada beberapa jenis socket yang digu-


nakan, seperti gambar disamping.
1. Standar socket
2. Spark plug socket
3. Impact wrench socket

Wrench T, X dan Y

Ada 2 macam wrench T, yaitu dengan


socket dan dengan universal
Jenis wrench X biasanya digunakan
untuk memutar baut roda

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 31 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
 Hexagonal Wrench (Kunci L)

Hexagonal wrench biasanya disebut


kunci L karena bentuknya meleng-
kung seperti huruf L.

 Adjustable Wrench (Kunci Inggris)

Wrench ini mempunyai satu jaw tetap


dan satu jaw yang dapat disetel untuk
mencocokkan ukuran mur atau baut.
Wrench ini hanya digunakan apabila
tidak tersedia wrench yang lain.

Wrench harus disesuaikan dengan


hati-hati pada mur atau baut sebelum
digunakan.

 Pipe Wrench (Kunci Pipa)

Wrench ini biasanya digunakan untuk


membuka pipa. Konstruksinya adalah
jaw tetap (1) dan jaw yang dapat
disesuaikan(2) dipaskan dengan mur
penyesuai (3). Pada handle (4) terda-
pat spring (5) yang mendorong lug

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 32 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
II. SCREWDRIVER (OBENG)

Screwdriver berfungsi untuk mengen-


cangkan dan mengendorkan sekrup
jenisnya dibagi menjadi 2 macam :
1. minus (-)
2. plus atau philips (+)

Jenis-jenis screwdriver adalah :


1. Standar
2. Through shaft
3. Square handle
4. Short shaft

Dalam penggunaannya blade tip


harus sesuai dengan slot screw, dan
harus diletakkan dengan tepat.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 33 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Jangan mempergunakan screwdriver sebagai tuas pengungkit, atau membuat
lubang. Dan jangan memutar screwdriver dengan plier (tang)

Impact screwdriver (obeng ketok) di-


gunakan untuk mengendorkan sekrup
yang terlalu kencang dengan cara
mengetoknya

III. PALU

Palu digunakan untuk membuka dan


memasang suku cadang. Beberapa
jenis palu lunak digunakan untuk men-
cegah kerusakan terhadap bagian
yang dipukul.

IV. PLIER (TANG)

Plier berfungsi untuk menjepit, memu-


tar dan memotong kawat. Dibawah ini
beberapa jenis plier :
1. Tang kombinasi
2. Tang lancip
3. Tang potong

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 34 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
Jenis-jenis tang khusus :
1. Tang kuat
2. Tang piston ring
3. Tang snap-ring
4. Wire stripper
5. Wire stripper-crimper plier

V. GARAGE JACK (DONGKRAK)

garage jack berfungsi untuk mengangkat kendaraan. Yang perlu diperhatikan


saat menggunakan dongkrak adalah apabila mengangkat bagian depan ken-
daraan roda belakang harus diganjal.

VI. SAFETY STAND

Safety stand menunjang kendaraan yang sedang diangkat untuk pengamanan


sewaktu melakukan perbaikan. Di bawah ini diperlihatkan tempat mendong-
krak (1) dan tempat pemasangan stand (2)

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 35 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
KESELAMATAN KERJA

I. PAKAIAN KERJA

1. Pilihlah pakaian yang benar-benar cocok sehingga tidak mengganggu pe-


kerjaan anda.
2. Jagalah kebersihan pakaian anda waktu bekerja sebab oli atau kotoran pa-
da pakaian anda akan mengotori kendaraan.
3. Pilihlah sepatu kerja yang mempunyai sol yang tidak licin dan berkulit
keras.
4. Saat mengangkat benda-benda berat atau mempunyai permukaan yang
tajam dianjurkan menggunakan sarung tangan.
5. Jangan menggunakan sarung tangan saat mengebor dan menggerinda

II. BEKERJA DENGAN AMAN DAN RAPIH

1. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kem-
balikan segala sesuatunya dengan teratur
2. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk se-
lanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan (customer).
3. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sam-
pai keluar karena akan mengganggu kendaraan lain.
4. Jangan menempatkan sesuatu di tengah jalan atau pintu masuk walaupun
untuk sementara, karena akan mengganggu mobil keluar atau masuk.
5. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat
menyebabkan anda atau orang lain tersandung atau terpeleset karenanya.
Biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau meja kerja
6. Bersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang
tertumpah.
7. Bersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai.

III. PENCEGAHAN KEBAKARAN

1. Anda harus mengetahui di mana letak alat pemadam kebakaran dan cara
menggunakannya
2. Kain yang basah karena oli atau bahan bakar gampang sekali terbakar,
karenanya harus dibuang ke dalam tempat sampah yang tertutup dan
terbuat dari logam

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 36 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07
3. Gas yang dihasilkan saat pengisian battery dapat terbakar. Karena itu,
hindari percikan api dari tempat tersebut. Dan jangan sekali-kali melepas
kabel pengisi battery sebelum kontak dimatikan.
4. Jangan merokok kecuali di tempat yang diperbolehkan dan jangan lupa
mematikan puntung rokok sebelum membuangnya.
IV. MENANGANI KENDARAAN PELANGGAN

1. Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover
agar tidak merusak atau mengotori kendaraan.
2. Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover
3. Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori
kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.
4. Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke dalam
kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri
misalnya anda terjatuh
5. Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan tidak
dalam keadaan kotor. Jika oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja,
langganan akan mengira terdapat kebocoran pada kendaraannya, lalu
membawanya kembali ke bengkel.
6. Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan ka-
rena dapat merusak cat. Cara menanganinya adalah dengan memberi air
pada tempat yang tertumpah minyak rem.

SMK KP Nama : Dikdik ST, A.Md 10 10 01 03


BALEENDAH Penyusun : Tanggal : 37 of 37
Perusahaan : SMK KP Baleendah
Oto Peb’07

Das könnte Ihnen auch gefallen