Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Muhammad Afandi
Bagian Manajemen Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Professional Nursing Practice Model is a system of structure, process, and values that
enable nurses manage nursing care to patients including the environment which support the
nursing care. In order to improve the quality of nursing services, the Management Board of
Djojonegoro District Hospital in Temanggung District in cooperation with Nursing Study
Program, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta, developed
Professional Nursing Practice Model (PNPM) based on Decree Letter of Head of Management
Board of Djojonegoro District Hospital No. 800/019/2006 on establishment of the committee
for development of PNPM.
The purpose of this research was to describe the implementation of PNPM in Dahlia
Ward of Djojonegoro District Hospital. It was a cross sectional study using descriptive analysis.
Research subjects were recruited using a total sampling technique i.e. all nurses in Dahlia
Ward of Djojonegoro District Hospital. Data collection was done using a questionnaire
consisting of twelve components of PNPM.
The results showed that almost all components had scores above 80%, except for post
conference component i.e. 70.8 %. In conclusion, the Professional Nursing Practice Model
was well implemented in Dahlia Ward of Djojonegoro District Hospital.
Abstrak
Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan suatu sistem struktur, proses dan
nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan, Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (BP RSUD) Djojonegoro
Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) mengembangkan Model
Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berdasarkan Surat Keputusan Kepala BP RSUD
Djojonegoro Kabupaten Temanggung Nomor 800/019/2006 tentang pembentukan panitia
pengembangan MPKP.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan MPKP di Ruang Dahlia
RSUD Djojonegooro Temanggung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan analisis
deskriptif. Subyek penelitian diambil dengan menggunakan total sampling, yaitu seluruh perawat di
Ruang Dahlia RSUD Djojonegoro. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri
atas dua belas komponen MPKP.
76
Mutiara Medika
Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hampir seluruh komponen MPKP di Ruang
Dahlia mencapai nilai di atas 80 %, kecuali pada komponen pelaksanaan post conference yaitu
70,8 %. Kesimpulannya pelaksanaan seluruh komponen MPKP di Ruang Dahlia RSUD Djojonegoro
Temanggung telah berjalan dengan baik.
77
Muhammad A, Evaluasi Pengembangan Model ............
Hubungan perawat dan teman sejawat, 1. Nilai-nilai profesional sebagai inti model
Hubungan perawat dan profesi.5
Pada model ini PP dan PA
Dalam model praktik keperawatan
membangun kontrak dengan klien/
profesional digunakan metode modifikasi
keluarga, menjadi partner dalam
keperawatan primer, sehingga terdapat satu
memberikan asuhan keperawatan.
orang perawat profesional yang disebut
Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra,
perawat primer (PP). Proses pemberian
PP mempunyai otonomi dan
asuhan keperawatan, hubungan perawat
akuntabilitas untuk
klien dilakukan secara berkesinambungan
mempertanggungjawabkan asuhan
sehingga memungkinkan perawat primer
yang diberikan termasuk tindakan yang
bertanggung jawab dan bertanggung gugat
dilakukan oleh PA. hal ini berarti PP
atas asuhan keperawatan yang diberikan
mempunyai tanggung jawab membina
kepada klien dibawah tanggung jawabnya.
performa PA agar melakukan tindakan
Dengan demikian diharapkan hubngan
berdasarkan nilai-nilai profesional 3.5.
perawat-klien didasarkan pada nilai-nilai
profesional yang merupakan inti suatu Nilai-nilai profesional digariskan
pelayanan profesional, antara lain dalam kode etik keperawatan yaitu
penghargaan otonomi klien, melakukan hubungan perawat – klien, hubungan
yang baik bagi klien.1,5 perawat dan praktek, hubungan
Model praktik keperawatan perawat dan masyarakat, hubungan
profesional (MPKP) adalah suatu sistem perawat dan teman sejawat, hubungan
(struktur, proses dan nilai-nilai profesional), perawat dan profesi5
yang memfasilitasi perawat profesional, 2. Pendekatan manajemen
mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan tempat asuhan Pada model ini diberlakukan
tersebut diberikan. manajemen SDM, yaitu ada garis
Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga koordinasi yang jelas antara PP dan PA.
keperawatan berdasarkan jumlah klien performa PA dalam satu tim menjadi
sesuai dengan derajat ketergantungan klien. tanggung jawab PP. Dengan demikian,
Penetapan jumlah perawat sesuai PP adalah seorang manajer asuhan
kebutuhan klien menjadi hal penting, karena keperawatan. Sebagai seorang
bila jumlah perawat tidak sesuai dengan manajer, PP harus dibekali dengan
jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada kemampuan manajemen dan
waktu bagi perawat untuk melakukan kepemimpinan sehingga PP dapat
tindakan keperawatan.1,5 menjadi manajer yang efektif dan
pemimpin yang efektif.
Selain jumlah, perlu ditetapkan pula
jenis tenaga yaitu PP dan PA, sehingga 3. Metode pemberian asuhan keperawatan
peran dan fungsi masing-masing tenaga Metode pemberian asuhan
sesuai dengan kemampuan dan terdapat keperawatan yang digunakan adalah
tanggung jawab yang jelas. Pada aspek modifikasi keperawatan primer ehingga
strukltur ditetapkan juga standar renpra, keputusan tentang renpra ditetapkan
artinya pada setiap ruang rawat sudah oleh PP, PP akan mengevaluasi
tersedia standar renpra berdasarkan perkembangan klien setiap hari dan
diagnosa medik dan atau berdasarkan membuat modifikasi pada renpra sesuai
sistem tubuh.1,5 kebutuhan klien.
Pada aspek proses ditetapkan 4. Hubungan profesional
penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer (kombinasi metode tim Hubungan antar profesional
dan keperawatan primer) dilakukan oleh PP. PP yang paling
mengetahui perkembangan kondisi klien
Lima sub sistem dalam pengembangan sejak awal masuk. Sehingga mampu
MPKP adalah sebagai berikut:
78
Mutiara Medika
Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007
RUANG DAHLIA
JENIS KELAMIN
N %
Laki-laki 2 16.7%
Perempuan 10 83.3%
TOTAL 12 100%
79
Muhammad A, Evaluasi Pengembangan Model ............
RUANG DAHLIA
PENDIDIKAN
N %
DIII KEP./AKPER 11 91.7%
S1 KEPERAWATAN 1 8.3%
TOTAL 12 100%
RATA-RATA
NO KOMPONEN EVALUASI
PROSENTASE
1. Evaluasi Tugas Kepala Ruang 88.9%
2. Evaluasi Tugas Primary Nurse (PN) 92.1%
3. Evaluasi Tugas Assosiet Nurse (AN) 85.9%
4. Evaluasi Hubungan Profesional Staf Keperawatan dengan 93.3%
Pasien / Keluarga Di Ruang Dahlia RS Djojonegoro
Temanggung
5. Evaluasi Hubungan Profesional / Kemitraan Antara Staf 90.5%
Keperawatan dengan Dokter/Tim Kesehatan Lain Di Ruang
Dahlia RS Djojonegoro Temanggung
6. Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan) Di Ruang Dahlia 96.9%
RS Djojonegoro Temanggung
7. Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference Di Ruang Dahlia RS 80.6%
Djojonegoro Temanggung
8. Evaluasi Pelaksanaan Post Conference Di Ruang Dahlia RS 70.8%
Djojonegoro Temanggung
9. Evaluasi Kepuasan KARU Dalam Melakukan MPKP di Ruang 91.7%
Dahlia RS Djojonegoro Temanggung
10. Evaluasi Kepuasan Primery Nursing (PN) 90%
Dalam Melaksanakan MPKP di Ruang Dahlia RS Djojonegoro
Temanggung
11. Evaluasi Kepuasan Associate Nursing (AN) 88.9%
Dalam Melaksanakan MPKP di Ruang Dahlia RS
Djojonegoro Temanggung
12. Evaluasi Pelaksanaan Morning Report Di Ruang Dahlia RS 100%
Djojonegoro Temanggung
80
Mutiara Medika
Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007
81
Muhammad A, Evaluasi Pengembangan Model ............
82