Sie sind auf Seite 1von 8

Jurnal Pendidikan Fisika

ISSN 2301-7651

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP AWAL FISIKA PADA


PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL ADVANCE
ORGANIZER BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA

Ramlan Sungkawan dan Motlan


Jurusan Pendidikan Fisika-Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
sungkawanramlan@rocketmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil


belajar Fisika siswa dengan penerapan model pembelajaran Advance
Organizer Berbasis Eksperimen dan model pembelajaran Direct Instruction.
(2) hasil belajar Fisika siswa yang memiliki penguasaan konsep awal rendah
dan penguasaan konsep awal tinggi. (3) Interaksi antara model pembelajaran
Advance Organizer Berbasis Eksperimen dan Direct Instruction dengan
tingkat penguasaan konsep awal dalam meningkatkan hasil belajar Fisika.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi dan
sampelnya adalah siswa kelas X SMK N 1 Pantai Labu pada semester dua.
Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) tes penguasaan konsep awal (2) tes
hasil belajar dengan materi pokok listrik dinamis. Adapun tes yang digunakan
untuk memperoleh data adalah berbentuk essay. Data dalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis ANAVA dua jalur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa
yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer Berbasis
Eksperimen dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
siswa yang memiliki penguasaan konsep awal rendah dan penguasaan konsep
awal tinggi baik di kelas Advance Organizer Berbasis Eksperimen dan di
kelas Direct Instruction. (3) Tidak terdapat interaksi antara model
pembelajaranAdvance Organizer Berbasis Eksperimen dan Direct Instruction
dengan tingkat penguasaan konsep awal dalam meningkatkan hasil belajar
Fisika.

Kata kunci: advance organizer, konsep awal fisika, eksperimen, hasil belajar

THE ANALYSIS OF MASTERY THE BEGINNING CONCEPT OF


PHYSIC WITH ADVANCE ORGANIZER LEARNING BASED
EXPERIMENT TOWARD STUDENTS’ PHYSIC
LEARNING ACHIEVEMENT

Ramlan Sungkawan dan Motlan


Department of Physical Education-Graduate State University of Medan
sungkawanramlan@rocketmail.com

Abstract. This study was aimed to determine the differences between: (1)
student’s study result of using advance organizer Model and direct instruction

Volume: 2 (2) Desember 2013 73 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

model and (2) student’s study result who at first have low or high
comprehension in physical concept. (3) The relation between advance
organizer model and direct instruction model to develop student study interest
in physics. This is quasi experimental research which students of second
semester of grade X SMK N 1 Pantai Labu Deli Serdang as a population
chose random sample of each class. The instrument that is used: (1) test for
first comprehension of concept (2) test for study result which “Dynamic
Power” as a basic material. The test is used to obtain the data is form of essay.
And the data were collected in essay and analyzed according to ANAVA. It
shows that: (1) there are the different between students’ study results that use
advance organizer and direct instruction. (2) There are the differences
between students’ study results that have low or high skill in advance
organizer or Direct Instruction class. (3) There is no interaction between the
using learning of advance organizer or direct Instruction and the degree of
concept comprehension to develop students’ study result.

Keywords: advance organizer, the first physical concept, exsperiment, study


result

PENDAHULUAN oleh siswa sendiri dan menumbuh kembangkan


Pendidikan merupakan suatu kegiatan sikap ilmiah. Hal ini dilakukan sesuai pendapat
yang universal dalam kehidupan manusia. Bruner (Dahar, 2011) bahwa selama kegiatan
Pendidikan bagi manusia adalah proses, belajar berlangsung hendaknya siswa dibiarkan
menemukan, menjadi dan mengembangkan diri mencari atau menemukan sendiri makna segala
sendiri dalam keseluruhan dimensi kepribadian. sesuatu yang dipelajari.
Kegiatan utama dalam proses pendidikan adalah Penguasaan konsep memberikan penger-
aktivitas siswa belajar. Adapun fungsi pendi- tian bahwa konsep-konsep yang diajarkan
dikan adalah untuk membimbing anak kearah kepada siswa bukanlah sekedar bahan hapalan
suatu tujuan yang bernilai tinggi yaitu agar saja, tetapi konsep itu harus dipahami agar
anak tersebut bertambah pengetahuan dan dapat digunakan untuk dapat memecahkan
keterampilannya serta memiliki sikap yang masalah yang dihadapi. Penguasaan konsep
benar. Jadi, pendidikan yang baik adalah usaha merupakan tingkatan hasil proses belajar
yang berhasil membawa semua anak didik seseorang sehingga dapat mendefenisikan atau
kepada tujuan yang diharapkan. menjelaskan suatu bagian informasi dengan
Proses pembelajaran Fisika pada saat ini kata-kata sendiri, dengan kemampuan siswa
secara umum belum berdampak terhadap menjelaskan atau mendefenisikan berarti siswa
kemampuan penguasaan konsep. Pembelajaran tersebut telah memahami konsep atau prinsip
Fisika sebagian besar hanya menekankan pada dari bahan-bahan pelajaran, meskipun penjelasan
aspek produk seperti menghapal konsep- yang diberikan susunan kalimatnya tidak sama
konsep, prinsip-prinsip atau rumus dan tidak dengan konsep yang diberikan, tetapi makna-
memberikan kesempatan siswa terlibat aktif nya tidak berbeda. (Dahar, 2011).
dalam proses-proses Fisika sehingga tidak Penguasaan konsep Fisika oleh siswa
dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa. akan lebih berhasil jika diterapkan model
Beberapa penelitian pembelajaran berbasis pembelajaran sesuai yang dapat membuat siswa
konstruktivis telah dilakukan untuk melihat mencari, menyelesaikan masalah dan mema-
efektivitasnya dalam konstruksi pengetahuan hami Fisika itu sendiri sehingga siswa dapat

Volume: 2 (2) Desember 2013 74 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

membangun konsep-konsep Fisika atas dasar secara ilmiah seperti sikap fisikawan dan
nalarnya sendiri yang kemudian dikembangkan ilmuan IPA.
atau mungkin diperbaiki oleh guru yang
mengajar. Salah satu model yang cocok untuk MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE
pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat ORGANIZER
mengusai konsep Fisika adalah dengan meng- Model pembelajaran advance organizer
gunakan model Advance Organizer berbasis merupakan salah satu model pembelajaran dari
eksperimen. rumpun pemprosesan informasi, sehingga dapat
Olio dan Tony (2007) mengemukakan digunakan dalam pembelajaran untuk mema-
bahwa model pembelajaran Advance Organizer hami konsep dalam Fisika karena model
dapat membantu para siswa mengorganisir pembelajaran advance organizer cocok untuk
informasi yang diperoleh untuk menguatkan menyajikan fakta, keterampilan, konsep dan
struktur kognitif siswa ketika mempelajari prinsip-prinsip yang didasarkan pada tujuan
konsep-konsep atau informasi yang baru dan kognitif pada tingkat pengetahuan dan
bagaimana sebaiknya pengetahuan itu disusun pemahaman.
serta dipahami dengan benar. Model pembelajaran advance organizer
Melalui model pembelajaran Advance merupakan suatu cara belajar untuk memper-
Organizer siswa diharapkan dapat membangun oleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan
pengetahuan dan pemahamannya sendiri tentang pengetahuan yang ada pada pembelajaran,
fakta dan konsep-konsep Fisika dengan cara artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur
merekonstruksi sendiri makna melalui pemaha- konsep tertentu yang membentuk kerangka dari
man relevan pribadinya, sehingga siswa dapat sistem pemprosesan informasi yang dikembang-
mencari, menggunakan, mengingat dan mema- kan dalam pengetahuan. Menurut Ausubel
hami lebih lama konsep Fisika tersebut, dan (Joyce, 2009) Advance organizer menyediakan
pembelajaran yang terlaksana lebih bermakna. konsep-konsep dan prinsip-prinsip pada siswa
Dan model ini memfasilitasi tumbuhnya minat secara langsung.
siswa dalam memperkuat struktur kogintif. Ausubel (Arends, 2008) juga mengemu-
Agar pemahaman siswa dapat lebih muncul kakan bahwa melihat kegunaan advance
maka pada pembelajaran dibantu dengan organizer sebagai sarana untuk membantu
menggunakan metode yang mendukung hal membuat informasi bermakna bagi siswa. Guru
tersebut, yaitu metode eksperimen. Metode menggunakan advance organizer untuk
eksperimen pada pembelajaran Fisika dapat membantu membuat informasi lebih bermakna
mengembangkan keterampilan siswa di mana bagi siswa dengan menghubungkan pengeta-
siswa dapat terlibat aktif dalam penemuan huan sebelumnya dengan pelajaran baru yang
informasi dalam memahami konsep dan dapat diberikannya.
bersikap secara ilmiah sehingga motivasi siswa Menurut Joyce (2009) model pembelajaran
dalam pembelajaran dapat meningkat. advance organizer bertujuan memperkuat struktur
Metode eksperimen pada pembelajaran kognitif dan meningkatkan daya ingat dalam
Fisika dapat mengembangkan keterampilan memperoleh informasi baru. Ausubel juga
siswa, siswa dapat melaksanakan praktikum menjelaskan advance organizer sebagai materi
sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, pengenalan yang disajikan pertama kali dalam
karena guru sudah merancang praktikum yang tugas pembelajaran dan dalam tingkat
akan dilaksanakan. Siswa tinggal mengikuti abstraksi yang lebih tinggi dari pada tugas
langkah-langkah praktikum yang terdapat di pembelajaran itu sendiri. Tujuannya adalah
LKS. Hal ini sesuai dengan hakekat Fisika menjelaskan, mengintegrasikan, dan menghu-
yaitu siswa harus terlibat dalam penemuan bungkan materi baru dalam tugas pembelajaran
informasi dan prinsip serta dapat bersikap dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya

Volume: 2 (2) Desember 2013 75 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

dan juga membantu pembelajar membedakan dan ide. Menurut Joyce (2009) dampak
materi baru dari materi yang telah dipelajari pengiring model advance organizer ini adalah
sebelumnya. Pengorganisasian yang paling tumbuhnya minat berinkuri dan siap untuk
efektif adalah dengan menggunakan konsep- berpikir kritis dan tepat.
konsep, ketentuan-ketentuan, dan proposisi Kunci utama keberhasilan model Advance
yang sudah dikenal sebelumnya oleh siswa. Organizer ini terletak pada adanya
Pengorganisasian memperlihatkan gambaran perorganisasian yang baik dalam materi yang
dari isi materi yang harus disampaikan berupa diajarkan. Materi yang terorganisasikan dengan
konsep, proposisi, generalisasi, prinsip, dan baik itu antara lain ditandai oleh adanya
hukum-hukum yang terdapat dalam kajian hubungan yang terintegrasi dan tepat antara
bidang studi. kerangka utama (organizer) dengan isi materi
Ada dua dampak intruksional yang dapat yang diajarkan. Adapun sintaks model
diharapkan dari model ini, yaitu terbentuknya pembelajaran Advance Organizer ditunjukkan
struktur konseptual dan terbentuknya hubungan pada Tabel 1.
yang bermakna (meaningfull) antara informasi

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Advance Organizer


Fase Pertama:
Penyampaian/Presentasi Advance Organizer
Menjelaskan tujuan pelajaran
Menyampaikan organizer
Mengidentifikasi definisi ciri-ciri tertentu
Memberikan contoh
Mengulang
Mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa.
Fase Kedua:
Penyampaian/Presentasi tugas atau materi pembelajaran
Menyajikan materi
Mempertahankan perhatian
Memperjelas pengolahan menjadi pembelajaran yang
masuk akal.
Memperjelas aturan materi.
Fase ketiga:
Memperkuat Pengolahan Kognitif
Memperkuat struktur kognitif
Memperluas materi pelajaran
Menghubungkan informasi baru ke Advance Organizer
Mengklarifikasi
(Sumber: Joyce, 2009:289)

Lebih lanjut Ausubel menjelaskan bahwa b. Berfungsi sebagai jembatan yang menghu-
advance organizer dapat memberikan 3 macam bungkan antara apa yang sedang dipelajari
manfaat, yaitu: (Uno, 2006). siswa saat ini dengan apa yang akan
a. Menyediakan suatu kerangka konseptual dipelajari siswa.
untuk materi belajar yang akan dipelajari c. Membantu siswa untuk memahami bahan
oleh siswa. belajar secara lebih mudah.

Volume: 2 (2) Desember 2013 76 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

Penggunaan pengorganisasian awal siginifikan α = 0,05 menggunakan uji General


(advancee organizer) merupakan suatu alat Linear Model (GLM) univariat dengan SPSS
pengajaran yang direkomendasikan oleh 17.
Ausubel untuk mengaitkan bahan-bahan a. H O :  e   k :
pelajaran baru dengan pengetahuan awal. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
Pengetahuan awal menggarisbawahi ide-ide siswa dengan model pembelajaran Advance
utama dalam suatu situasi pembelajaran yang Organizer berbasis eksperimen dan Direct
baru dan mengaitkan ide-ide baru tersebut Instruction.
dengan pengetahuan yang telah ada pada H a : e  k :
pembelajaran.
Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika siswa
METODE PENELITIAN dengan model pembelajaran Advance Organizer
Penelitian ini akan dilaksanakan pada berbasis eksperimen dan Direct instruction.
Semester II Kelas X di SMK Negeri 1 Pantai b. H O :  R   T :
Labu yang beralamat Jalan Baru Desa Durian Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013. siswa yang memiliki penguasaan konsep awal
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan rendah dan penguasaan konsep awal tinggi.
Juni 2013. Seluruh siswa kelas X semester H a :  R  T :
genap SMK Negeri 1 Pantai Labu T.A. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika siswa
2012/2013 yang berjumlah 6 kelas dengan 38 yang memiliki penguasaan konsep awal rendah
siswa per kelas, sehingga seluruh populasi dan penguasaan konsep awal tinggi.
adalah 204 orang. c. A  B  0 :
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Tidak terdapat interaksi antara model pembela-
quasi eksperimen, yaitu merupakan penelitian jaran Advance Organizer berbasis eksperimen
yang bertujuan untuk mengetahui akibat dari dan Direct Instruction dengan penguasaan
“sesuatu” yang dikenakan pada “subyek” yaitu konsep awal untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian ini melibatkan dua kelas Fisika.
sampel yang diberi perlakuan yang berbeda. A  B  0 :
Pada kelas eksperimen dengan model Terdapat interaksi antara model pembelajaran
pembelajaran Advance Organizerberbasis Advance Organizer berbasis eksperimen dan
eksperimensedangkan kelas kontrol dengan Direct Instruction dengan penguasaan konsep
model pembelajaran Direct Instruction. Desain awal untuk meningkatkan hasil belajar Fisika.
penelitiannya berupa Two Group Pretes-Postes
Design. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Rancangan Desain Penelitian Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
Sampel Pretes Perlakuan Postes siswa dengan model pembelajaran Advance
Kelas Eksperimen T1 X T2
Kelas control T1 Y T2
Organizer berbasis eksperimen dan Direct
Keterangan: Instruction
Model pembelajaran Advance Organizer
T1 : Pre test T2 : Post test
berbasis eksperimen dan model pembelajaran
X : Perlakuan (treatment) untuk model pembe-
Direct Instruction pada dasarnya memberikan
lajaran Advance Organizerberbasis ekspe-
kesempatan bagi siswa sesuai dengan kemam-
rimen
puan yang dimilikinya untuk memperdalam
Y : Perlakuan (treatment) untuk model pembe-
pemahaman tentang konsep-konsep dasar yang
lajaran Direct Instruction
dimiliki, khususnya yang berkaitan dengan
Untuk menguji hipotesis penelitian diguna-
materi pokok bahasan yang dipelajari siswa,
kan teknik analisis data dengan menggunakan
Analisis Varians (ANAVA) dua jalur pada taraf baik melalui guru maupun melalui belajar

Volume: 2 (2) Desember 2013 77 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

mandiri. Pembelajaran Advance Organizer Penguasaan konsep awal sangat berpeng-


berbasis eksperimen maupun pembelajaran aruh terhadap hasil belajar Fisika siswa.
Direct Instruction adalah salah satu bentuk Dengan demikian siswa yang memiliki pengua-
pembelajaran yang terprogram dan pengajaran saan konsep awal rendah cenderung memper-
yang terprogram merupakan salah satu peng- oleh nilai yang kurang memuaskan. Sedangkan
ajaran individu yang merujuk pada satu siasat siswa yang memiliki penguasaan konsep awal
untu mengatur proses pengajaran sedemikian tinggi akan selalu berusaha untuk mencapai
rupa sehingga setiap siswa memperoleh hasil prestasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
belajar yang optimal. Terbukti dari temuan Kondisi teruji secara empiris dengan temuan
penelitian yang menguatkan adanya perbedaan penelitian yang membuktikan bahwa terdapat
yang signifikan dari kedua model pembelajaran perbedaan hasil belajar Fisika siswa yang
tersebut. memiliki penguasaan konsep awal rendah
Hasil temuan dalam penelitian ini dengan kelompok siswa yang memiliki
membuktikan bahwa rata-rata hitung hasil penguasaan konsep awal tinggi.
belajar Fisika kelas Direct Instruction adalah Hasil temuan dalam penelitian ini
77,67 lebih rendah dibandingkan rata-rata hasil membuktikan bahwa rata-rata hitung hasil
belajar Fisika kelas Advance Organizer berbasis belajar Fisika kelompok siswa yang memiliki
eksperimen adalah 83,05. Hal ini dapat penguasaan konsep awal rendah sebesar 79,75
dipahami bahwa hasil belajar Fisika kelas lebih rendah dibandingkan rata-rata hasil
Advance Organizer berbasis eksperimen lebih belajar Fisika kelompok siswa yang memiliki
tinggi dari pada kelas Direct Instruction. penguasaan konsep awal tinggi sebesar 82,88.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliani Hal ini dapat dipahami bahwa siswa yang
(2007) diperoleh nilai rata-rata pretes 31,00 memiliki penguasaan konsep awal tinggi akan
setelah diberi perlakuan yaitu dengan model menghasilkan hasil belajar Fisika yang tinggi.
pembelajaran Advance Organizer berbasis Penelitian ini sejalan dengan penelitian Destini
eksperimen maka hasil belajar siswa meningkat (2005) diperoleh nilai penguasaan konsep awal
dengan nilai rata-rata 80,40, dengan judul rendah sebesar 8,80 lebih rendah dibandingkan
Pengaruh Model Pembelajaran Advance dengan siswa yang memiliki penguasaan
Organizer berbasis eksperimen Terhadap Hasil konsep awal tinggi sebesar 13,00, dengan judul:
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Model pembelajaran Advance Organizer Untuk
Newton Kelas VIII di SMP Negeri 6 Medan Meningkatkan Penguasaan Konsep Pembiasan
T.P. 2009/2010. Cahaya Dan Keterampilan Generik Siswa SMP.
Selanjutnya dengan model pembelajaran Jika dilihat dari tingkat kognitifnya, untuk
Direct Instruction, siswa kurang berkomunikasi C2, C3 dan C5 hasil belajar dengan penguasaan
antar sesama teman, sedangkan siswa yang di konsep awal tinggi pada model pembelajaran
ajar dengan model pembelajaran Advance Advance Organizer berbasis eksperimen yang
Organizer berbasis eksperimen, siswa akan paling dominan, sedangkan untuk C1, C4, dan
lebih bebas mengkomunikasikan temuan yang C5 hasil belajar dengan penguasaan konsep
diperolehnya dengan kelompoknya pada saat awal tinggi paling dominan tetapi tidak terlalu
melakukan kegiatan belajar. Komunikasi antar jauh perbedaannya dengan hasil belajar dengan
teman memberikan solusi yang cepat bagi penguasaan konsep awal rendah. Hal ini dapat
siswa untuk melengkapi ketidaktahuannya disimpulkan bahwa penguasaan konsep awal
tentang materi pokok yang dipelajari. tinggi akan menghasilkan hasil belajar yang
tinggi.
Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika siswa Jika dilihat dari tingkat kognitifnya, untuk
yang memiliki penguasaan konsep awal C1, C2, C3, dan C4 hasil belajar dengan
rendah dan penguasaan konsep awal tinggi. penguasaan konsep awal tinggi pada model

Volume: 2 (2) Desember 2013 78 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

pembelajaran Direct Instruction yang paling Gambar 1 di bawah ini memperlihatkan tidak
dominan, sedangkan untuk C5, dan C6 hasil adanya interaksi antara model pembelajaran
belajar dengan penguasaan konsep awal rendah dengan penguasaan konsep awal siswa.
dan tinggi hampir sama.

Interaksi Antara Model Pembelajaran


Advance Organizer berbasis eksperimen Dan
Direct Instruction Dengan Penguasaan Konsep
Awal Siswa Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar
Berdasarkan output ANOVA diperoleh
Fhitung untuk interaksi (Model Pembelajaran*
Penguasaan Konsep Awal) lebih kecil dari Ftabel
(0,58<4,02) atau jika dilihat dari nilai signi-
fikannya diperoleh α = 0,05 < sig 0,45. Karena
itu hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak
yaitu tidak ada interaksi antara model pembe-
lajaran Advance Organizer berbasis eksperimen
dan Direct Instruction dengan penguasaan Gambar 1. Grafik Interaksi Antara Model
konsep awal siswa terhadap hasil belajar Fisika Pembelajaran Dengan Penguasaan
siswa. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Konsep Awal Siswa
Destini (2005) diperoleh nilai sig 0,05<0,10, Dalam menganalisis perbedaan antar
artinya tidak ada interaksi antara model kelompok maka digunakan analisis Post Hoc
pembelajaran Advance Organizer dengan Test dengan uji Schefee. Hasil yang diperoleh
penguasaan konsep (rendah, sedang dan tinggi). disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Multiple Comparisons


Dependent Variable: Postes
Schaeffer
(I) Interaksi (J) Interaksi Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I- Lower Upper
J) Bound Bound
Kontrol PKA Kontrol PKA Diatas rata-rata -3,08 2,09 0,54 -9,09 2,93
Dibawah rata- Eksperimen PKA dibawah rata-rata -4,08 2,09 0,29 -10,09 1,93
rata Eksperimen PKA diatas rata-rata -8,97* 1,98 0,00 -14,64 -3,29
Kontrol PKA Dibawah rata-rata 3,08 2,09 0,54 -2,93 9,09
Kontrol PKA
Eksperimen PKA dibawah rata-rata -1,00 2,23 0,98 -7,38 5,38
Diatas rata-rata
Eksperimen PKA diatas rata-rata -5,89 2,12 0,06 -11,95 0,18
Kontrol PKA Dibawah rata-rata 4,08 2,09 0,29 -1,93 10,09
Eksperimen PKA
Kontrol PKA Diatas rata-rata 1,00 2,23 0,98 -5,38 7,38
dibawah rata-rata
Eksperimen PKA diatas rata-rata -4,89 2,12 0,16 -10,95 1,18
Kontrol PKA Dibawah rata-rata 8,97* 1,98 0,00 3,29 14,64
Eksperimen PKA
Kontrol PKA Diatas rata-rata 5,89 2,12 0,06 -,18 11,95
diatas rata-rata
Eksperimen PKA dibawah rata-rata 4,89 2,12 0,16 -1,18 10,95
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 42,246.
*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

Volume: 2 (2) Desember 2013 79 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed


Sungkawan, R. dan Motlan: Analisis Penguasaan Jurnal Pendidikan Fisika
Konsep Awal Fisika Pada Pembelajaran ISSN 2301-7651
Menggunakan Model Advance Organizer
Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar
Fisika

Berdasarkan dari hasil analisis data yang menggunakan model pembelajaran


hipotesis ketiga ditolak yaitu tidak adanya Direct Instruction.
interaksi antara model pembelajaran Advance b. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika
Organizer berbasis eksperimen dan Direct siswa yang memiliki penguasaan konsep
Instruction dengan penguasaan konsep awal awal rendah dan penguasaan konsep awal
siswa dalam meningkatkan hasil belajar Fisika. tinggi baik di kelas Advance Organizer
Artinya model pembelajaran dan penguasaan berbasis eksperimen dan di kelas Direct
konsep awal tidak saling mempengaruhi, siswa Instruction.
yang mempunyai penguasaan konsep awal c. Tidak terdapat interaksi antara model
tinggi tanpa model pembelajaran akan memper- pembelajaran Advance Organizer berbasis
oleh hasil belajar yang tinggi sebaliknya, siswa eksperimen dan Direct Instruction dengan
yang mempuyai penguasaan konsep awal tingkat penguasaan konsep awal dalam
rendah maka hasil belajarnya rendah. meningkatkan hasil belajar Fisika. Dengan
Temuan hasil penelitian mengungkapkan kata lain, siswa yang diberikan model
bahwa kemampuan awal siswa kedua kelompok pembelajaran Advance Organizer berbasis
sampel tidak berbeda secara signifikan sebelum eksperimen, penguasaan konsep awalnya
materi diajarkan. Setelah materi diajarkan yaitu selalu baik di setiap kelompok kelas rendah
untuk siswa kelas eksperimen dengan menggu- dan tinggi dibandingkan dengan model
nakan model pembelajaran advance organizer pembelajaran Direct Instruction.
berbasis eksperimen dan untuk siswa kelas
kontrol dengan menggunakan model pembela- DAFTAR PUSTAKA
jaran direct instruction. Hasil penelitian Arends, R. I. 2008. Learning to Teach (7th ed.).
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa yang Belajar untuk Mengajar (Terjemahan Helly
diajarkan dengan menggunakan model pembe- Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini
lajaran advance organizerberbasis eksperimen Soetjipto pada Tahun 2008). Yogyakarta :
cenderung lebih baik dibandingkan dengan Pustaka Pelajar.
siswa yang diajarkan dengan model pembe- Dahar, R.W. 2011. Teori-Teori Belajar dan
lajaran direct instruction. Hasil penelitian juga Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa yang Destini, R. 2005. Pengaruh Strategi Pembela-
memiliki penguasaan konsep awal tinggi lebih jaran Advance Organizer dan Kreativitas
baik daripada siswa yang memiliki penguasaan Terhadap Hasil Belajar Fisika SMA
konsep awal rendah. Selanjutnya hasil peng- Swasta Al Washiliyah Medan. Tesis.
ujian hipotesis membuktikan bahwa tidak Medan: Pustakaan Pascasarjana Unimed.
terdapat interaksi antara model pembelajaran Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. 2009. Models
advance organizerberbasis eksperimen dan th
of Teaching (8 ed.). Model-Model Peng-
penguasaan konsep awal terhadap hasil belajar.
ajaran (Terjemahan Achmad Fawai &
Ateilla Mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
SIMPULAN Olio, J.M.D, dan Tony, D. 2007. Models of
Berdasarkan hasil analisa data dapat Teaching. USA: Sage Publications.
disimpulkan:
Yuliani, Y. 2007. Pembelajaran dengan Model
a. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika Advance Organizer untuk Meningkatkan
antara siswa yang menggunakan model
Pemahaman Matematis Siswa SMA. Tesis.
pembelajaran Advance Organizer berbasis
Bandung: FPS UPI.
eksperimen dibandingkan dengan siswa Uno, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

Volume: 2 (2) Desember 2013 80 Prodi Dikfis Pascasarjana Unimed

Das könnte Ihnen auch gefallen