Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Pasien dengan kadar O2 yang diketahui melalui hasil AGD atau BGA.
2. Pasien dengan peningkatan kerja napas dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksia melalui
peningkatan laju dan dalamnya pernapasan, serta adanya kerja otot-otot tambahan pernapasan.
3. Pada pasien selama dan sesudah pembedahan.
D. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : Tn. S
2. Diagnosa Medis : Susp. Enselopati Hepatikum, PPOK + Pneumonia.
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Terapi oksigen.
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan hiperventilasi.
5. Data :
Tn. S usia 83 tahun dengan diagnosa medis Susp. Enselopati Hepatikum, PPOK + Pneumonia. Saat
pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran (GCS, E3V2M5, Somnolen), pola napas pasien
tidak efektif yaitu cepat dan dangkal. Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV menunjukkan TD: 102/59
Faktor Predisposisi (asap Dinding
o bronkus Penyempitan
mmHg, RR: 35 x/menit, N: 103 x/menit T: 36,6 C, SpO2 : 99%, CRT : < 2 detik
tembakau dan polusi menebal saluran napas
6. Analisa sintesa (pathway)
udara)
Ketidakefetifan
pola napas Dyspnea Ventilasi terganggu Obstruksi
Terapi Oksigen
E. Tujuan tindakan
10) Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai dengan yang diinginkan.
11) Cuci tangan.
12) Rapikan peralatan kembali.
13) Dokumentasikan pada status klien.
3. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
Tampak sesak pasien berkurang, napas cepat dan dangkal
b. Evaluasi tindakan
SpO2 99%, RR: 38x/menit
Daftar Pustaka :
Mutaqin, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.