Sie sind auf Seite 1von 3

Komponen pengendalian internal yang terdapat dalam cube Committee of

Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) (2013) yaitu

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian internal merupakan dasar dari struktur pengendalian

internal. COSO menekankan bahwa lingkungan pengendalian internal memiliki

pengaruh yang cukup besar pada seluruh struktur kegiatan dan penilaian risiko dalam

sebuah organisasi. Sejarah dan budaya perusahaan sering menjadi aturan utama dalam

membentuk lingkungan pengendalian internal. Beberapa faktor yang membentuk

lingkungan pengendalian internal yaitu

a. Integritas dan Nilai Etika (Integrity and Ethical Value)

Efektivitas pengendalian internal bersumber dari dalam diri seseorang yang

mendesain pengendalian internal. Pengendalian internal yang telah memadai,

namun pihak-pihak yang menjalankan pengendalian tersebut tidak menjunjung

integritas dan nilai etika akan mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan

pengendalian internal.

b. Komitmen Terhadap Kompetensi (Commitement to Competence)

Personil setiap organisasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

dipelrukan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Oragnisasi harus

menenpatkan orang yang tepat dalam pekerjaan yang tepat dan memberikan

pelatihan yang cukup agar tujuan pengendalian dapat tercapai.

c. Partisipasi Dewan Komisaris dan Komite Audit (Board of Directors and

Commitee Audit Participation)

Dewan komisaris dan komite audit harus benar-benar pihak yang independen.

Dewan direksi dan komite audit memiliki tanggung jawab yang penting untuk

menetapkan pengendalian di tingkat atas.


d. Filosofi Manajemen dan Gaya Mengelola Operasi (Management Philosophy and

Operating Style)

Faktor ini menjadi penting dalam mempertimbnagkan komponen pengendalian

internal sehingga harus dipahami oleh auditor internal dan menjadikannya

pertimbangan dalam mengevaluasi aktivitas pengendalian internal.

e. Struktur Organisasi (Organizational Structure)

Sturktur organisasi memberikan kerangka kerja menyeluruh untuk perencanaan,

pengarahan, dan pengendalian aktivitas perusahaan. Struktur organisasi haru

menetapkan wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan dengan cara yang

semestinya.

f. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab ( Assignment of Authority and

Responsibility)

Pembagian wewenang merupakan sebuah cara untuk dapat membagi tanggung

jawab pekerjaan. Pembagian wewenang yang semakin jelas dalam suatu

oragnisasi maka akan membuat semakin baik pengendaliannya.

g. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia (Human Resources Policies and

Practices)

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia meliputi rekrutmen dan penempatan

kerja, orientasi pegawai baru, evaluasi, promosi dan kompensasi serta tindakan

displin.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Dalam mencapai tujuannya, organisasi dapat menghadapi risiko baik internal maupun

eksternal. Organisasi harus mempunyai kebijakan dalam mengevaluasi risiko-risko


potensial tersebut. COSO menjelaskan bahwa penilaian risiko terdapat dalam tiga (3)

proses yaitu

a. Melakukan estimasi terhadap risiko yang signifikan

b. Melakukan penilaian terhadap frekuensi datangnya risiko

c. Mempertimbangkan bagaiman seharusnya risiko dikelola.diatur dan menilai

tindakan apa yang harus dilakukan.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu untuk

memastikan bahwa tindakan-tindakan yang dipilih untuk memitigasi risiko sudah

dilakukan. Aktivitas pengendalian terdiri dari

4. Komunikasi dan Informasi (Communication and Information)

Informasi yang penting harus dapat mengalir dari tingkat atas sampai ke tingkat

bawah. COSO menekankan pentingnya menjaga informasi dan sistem pendukung

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.

5. Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah proses menetapkan kualitas kinerja pengendalian internal

sepanjang waktu. Proses pengawasan seharusnya ditempatkan untuk menilai

efektivitas komponen-komponen pengendalian internal dan tindakan korektif ketika

diperlukan. Pengawasan dapat dilakukan dengan cara melakukan pemantauan yang

terus menerus, evaluasi pengendalian yang terpisah dan pelaporan kekurangan

pengendalian internal.

Das könnte Ihnen auch gefallen