Sie sind auf Seite 1von 12

ilmu lingkungan

kajian teori lingkungan mengenai Sampah

merry suharti
(m1c115001)

dosen pembimbing : Dyah kumalasari s.t, m.t

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2016
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |1

Kajian Pengolahan Sampah Dalam Ilmu Lingkungan

Merry Suharti
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Univesitas Jambi
Jl.Tribrata kec.Mestong, Desa Pondok Meja, kab. Muaro Jambi, kode pos 36364

ABSTRAK

Sampah merupakan konsekuensi dari semua aktifitas yang dilakukan


manusia. Apabila tidak terdapat kemampuan masyarakat dalam pengelolaan
sampah, sampah dapat menimbulkan permasalahan lingkungan . Timbunan sampah
yang selalu bertambah tiap tahunnya, menyebabkan banyak permasalahan terjadi di
Tempat Pembuangan Akhir. Permasalahan saat ini adalah mudahnya masyarakat
untuk membuang sampah. Pengolahan sampah sudah dilakukan pemerintah
setempat sejak tahun 2008 . Usaha tersebut dengan membangun unit komposter
dengan partisipasi masyarakat. Namun pada aplikasinya masyarakat tidak terlibat
secara langsung karena mereka beranggapan pengelolaan persampahan ini adalah
tanggung jawab pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan kepedulian mahasiswa khususnya
terhadap lingkungan, mahasiswa diajarkan untuk mengelolah sampah dilingkungan
sekitar dengan mengidentifikasi kinerja operasional pengelolaan sampah pada unit
komposter menghasilkan jenis pengolahan sampah yaitu komposting dan daur ulang
kertas. Setelah proses analisis menghasilkan arahan pengelolaan sampah terpadu
berbasis masyarakat, kota dan kampus sesuai dengan jenis pengolahan sampah
yang dipilih masyarakat yaitu komposing dan daur ulang kertas. Metode yang
digunakan dalam kajian ini yaitu metode kuantitatif yang tidak diangkakan sesuai
dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif.
Hasil yang didapatkan dari kajian ini adalah cara-cara pengelolahan sampah yang
digunakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan dalam kategori masyarakat,
kota, dan kampus dengan menyesuaikan kondisi yang ada pada lingkungan
tersebut.[1]

Kata kunci: Permasalahan Lingkungan, Sampah, pengelolaan sampah

ABSTRACT

Waste is the consequence from all human activities. If the capacity of community in
treating the wastes management does not develop,it can pose environmental
problems. The problem now is simply the public to dispose of waste. The increase
every year it, causes many problems happens in landfills. Waste treatment efforts
has been done by local government since 2008. They had build three composting
units with community participation. In fact, the community didn’t involved in the waste
managements because they assume this waste managements is the local
government’s responbility. This research aims to improve student particular concern
for the environment, students are taught to manage waste in the environment around
by identifity the operational performance of waste management at the unit composter
produces types of waste are composting and recycling paper identifity the
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |2

operational performance of waste management, city and campus the result


multidimensional scaling analysis, recommended two kind of waste treatment,
composting and recycling the paper. The result of this research is the
recommendation about community based waste management system , accordance
with the recommendations of waste treatmentprocessing, composting and recycling
thepaper. The method used in this study is a quantitative method that does not in the
number in accordance with the approach used in this study is a descriptive study.
The results obtained from this study are ways of waste management are used to
address environmental issues in the community category, city, and the campus by
adjusting the conditions that exist in the environment.

Keywords: Environmental Issues, waste, waste management

PENDAHULUAN tangga, dan sampah masyarakat,


Sebagai manusia kita yang di golongkan menjadi
seharusnya merawat dan beberapa golongan seperti
melestarikan lingkungan kita sampah kering dan basah.
sendiri dengan berbagai hal yang Salah satu tempat yang
menghasilkan nilai kebersihan memiliki potensi produksi sampah
dan pembudidayaan. Sampah tinggi dalam suatu kota adalah
misalnya, di negara kita sendiri kampus perguruan tinggi atau
Indonesia merupakan masalah universitas, dengan pengguna
lingkungan yang cukup sulit di tetap yang berada di universitas
atasi karna tidak ada lagi tempat yang memiliki aktivitas rutin,
akhir pembuangan atau bahkan dihari libur, tentu terdapat
penimbunan sampah. Timbunan berbagai jenis sampah.setiap
sampah yang selalu bertambah harinya, sampah yang biasa
tiap tahunnya, menyebabkan dihasilkan pada bangunan
banyak permasalahan terjadi di pendidikan seperti sebuah
Tempat Pembuangan Akhir. kampus berupa sampah organik,
Pengolahan sampah sudah smpah yang dapat di daur ulang,
dilakukan pemerintah setempat dan sampah yang tidak dapat
sejak tahun 2008 . Usaha tersebut didaur ulang. sampah organik
dengan membangun unit berasal dari sisa-sisa makanan
komposter dengan partisipasi atau jajanan dari mahasiswa atau
masyarakat. demikian kita butuh sampah sisa-sisa makanan kantin
suatu pembaharuan untuk atau warung makan serta rumput
menciptakan lingkungan yang dan tanaman yang berasal dari
nyaman, penulis membuat kajian taman yang berada dilingkungan
mengenai pengolahan sampah- kampus. Kemudian dari pada itu
sampah sisa yang sekiranya begitu pula yang terjadi pada
dapat digunakan dan dapat didaur lingkungan rumah tangga, dan
ulang dengan referensi jurnal- lingkungan masyarakat.[2]
jurnal mengenai pengolahan
sampah kampus, sampah rumah
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |3

TUJUAN antara tumbuhan, binatang, dan


1. Meningkatkan kepedulian manusia dengan lingkungannya di
mahasiswa khususnya terhadap mana mereka hidup, bagaimana
lingkungan. kehidupannya, dan mengapa berada
2. Mahasiswa diajarkan untuk di tempat tersebut. Ekologi merupakan
peduli terhadap lingkungannya salah satu cabang Biologi yang hanya
sendiri. mempelajari apa yang ada dan apa
3. Mahasiswa diajarkan untuk yang terjadi di alam dengan tidak
mengelolah sampah melakukan percobaan. Tetapi
dilingkungan sekitar. biasanya ekologi didefinisikan sebagi
pengkajian hubungan organisme-
RUMUSAN MASALAH organisme atau kelompok-kelompok
1. Bagaimanakah pelaksanaan organisme terhadap lingkungannya,
pengelolaan persampahan? atau ilmu hubungan timbal-balik
2. Faktor-faktor apa yang antara organisme-organisme hidup
mempengaruhi dalam dan lingkungannya.
pengelolaan persampahan ?
3. Apa saja pengolongan 2. Lingkungan
sampah? Lingkungan hidup merupakan
lingkungan utama yang sangat dekat
LANDASAN TEORI dengan kehidupan manusia yang
1.Ekologi dapat memberikan dampak positif jika
Ekologi adalah ilmu yang dirawat dengan baik dan sebaliknya
mempelajari interaksi antara organism akan memberikan dampak negatif jika
e dengan lingkungannya dan yang dibiarkan tercemar begitu saja. Saat
lainnya. Berasal dari ini kondisi hampir seluruh lingkungan
kata Yunani oikos yang berarti habitat hidup didunia berada pada tingkat
danlogos yang berarti ilmu. Ekologi pencemaran yang menghawatirkan.
diartikan sebagai ilmu yang Salah satu Negara khususnya
mempelajari baik interaksi antar Indonesia telah mengalami
makhluk hidup maupun interaksi pencemaran lingkungan terutama
antara makhluk hidup dan yang berasal dari limbah, yaitu
lingkungannya. Istilah ekologi pertama sampah rumah tangga.
kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 – 1914). Dalam Kepedulian Lingkungan
ekologi, makhluk hidup dipelajari Lingkungan adalah keadaan
sebagai kesatuan atau sistem dengan sekitar yang mempengaruhi
lingkungannya. Secara harfiyah perkembangan dan tingkah laku
Ekologi adalah pengkajian hubungan makhluk hidup. Segala sesuatu
organisme-organisme atau kelompok yang ada di sekitar manusia yang
organisme terhadap lingkungannya. mempengaruhi perkembangan
Ada juga yang mengatakan bahwa kehidupan manusia baik langsung
ekologi adalah suatu ilmu yang maupun tidak langsung juga
mencoba mempelajari hubungan merupakan pengertian
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |4

lingkungan. mempunyai hal-hal yang hidup


Lingkungan hidup dapat termasuk kehidupan manusia.
didefinisikan sebagai: 1) daerah Lingkungan hidup menurut Mohamad
tempat suatu makhluk hidup berada; Soerjani dan Surna T. Djajadiningrat
2) keadaan atau kondisi yang (1985) dikaji oleh ilmu lingkungan
melingkupi suatu makhluk hidup; 3) yang landasan pokoknya adalah
keseluruhan keadaan yang meliputi ekologi, serta dengan
suatu makhluk hidup atau sekumpulan mempertimbangkan disiplin lain,
makhluk hidup. Menurut Undang terutama ekonomi dan geografi.
Undang RI No. 4 tahun 1982, tentang Berdasarkan pendapat tokoh-tokoh di
Kententuan-ketentuan Pokok atas, maka harus adanya pemahaman
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan yang seimbang tentang prinsip dan
Undang-Undang RI No. 32 Tahun konsep dasar, serta saling keterkaitan
2009, tentang Pengelolaan antara ekologi, ekonomi dan geografi
Lingkungan Hidup, dikatakan bahwa: untuk mewujudkan lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan yang selaras.
ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, Faktor yang mempengaruhi
termasuk manusia dan perilakunya, lingkungan hidup
yang mempengaruhi alam itu sendiri, Pertama, jenis dan masing-
kelangsungan perikehidupan, dan masing jenis unsur lingkungan hidup
kesejahteraan manusia serta makhluk tersebut. Kedua, hubungan atau
hidup lain. interaksi antar unsur dalam lingkungan
Otto Soemarno, seorang pakar hidup itu. Ketiga, kelakuan atau
lingkungan mendefinisikan lingkungan kondisi unsur lingkungan hidup.
hidup sebagai berikut: lingkungan Keempat, faktor non-materiil suhu,
adalah jumlah semua benda dan cahaya dan kebisingan. Faktor-faktor
kondisi yang ada dalam ruang yang inilah yang menentukan lingkungan
kita tempati yang mempengaruhi hidup akan menjadi lebih baik atau
kehidupan kita. Pengertian lingkungan akan menjadi lebih buruk. Untuk
hidup menurut S. J. McNaughton dan menciptakan lingkungan yang
Larry L. Wolf adalah semua faktor harmonis, antara faktor lingkungan
eksternal yang bersifat biologis dan dan lingkungannya haruslah
fisika yang langsung mempengaruhi seimbang. Dengan peka atau sadar
kehidupan, pertumbuhan, terhadap lingkungan, maka lingkungan
perkembangan, dan reproduksi akan menjadi lebih baik serta dapat
manusia. memberikan sesuatu yang positif yang
Menurut Emil Salim (1985) dapat kita manfaatkan dengan baik.
dalam bukunya: Lingkungan Hidup Dari berbagai pengertian lingkungan
dan Pembangunan, menyatakan yang sama itu perlu disadari bahwa
bahwa lingkungan hidup adalah pengelolaan oleh manusia sampai
segala benda, daya, kondisi, keadaan saat ini tidak sesuai dengan etika
dan pengaruh yang terdapat dalam lingkungan. Etika lingkungan sangat
ruang yang kita tempati dan dibutuhkan untuk menyeimbangkan
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |5

alam semesta, sementara itu manusia menghiraukan. Sedangkan kepedulian


beranggapan bahwa manusia bukan adalah prilah sangan peduli atau
bagian dari alam semesta sehingga sikap mengindahkan. Maka dapat
manusia secara bebas mengelolanya disimpulkan bahwa kepedulian
bahkan sampai merusak lingkungan lingkungan adalah peka dan peduli
hidup. terhadap hal-hal yang berkaitan
Dalam menentukan perilaku manusia. dengan lingkungan sekitar dan
Etika lingkungan merupakan kebijakan senantiasa memperbaiki bila terjadi
moral manusia dalam berhubungan pencemaran atau
dengan lingkungannya. Etika ketidakseimbangan.
lingkungan sangat diperlukan agar Kepedulian terhadap lingkungan hidup
setiap kegiatan yang menyangkut dapat ditinjau dengan dua tujuan
lingkungan dipertimbangkan secara utama: pertama, dalam hal
cermat sehingga keseimbangan tersedianya sumber daya alam,
lingkungan tetap terjaga. Di dalam sampai sejauhmana sumber-sumber
etika lingkungan terdapat prinsip- tersebut secara ekonomik
prinsip yang digunakan. menguntungkan untuk digali dan
Adapun prinsip-prisip etika lingkungan kemudian dimanfaatkan sebagai
menurut Sony Keraf antara lain: sumber pendapatan guna membiayai
a. Sikap hormat terhadap alam kegiatan pembagunan. Kedua, jika
b. Prinsip tanggung jawab kekayaan yang dimiliki memang
c. Solidaritas kosmis terbatas dan secara ekonomik tidak
d. Kasih sayang dan kepedulian menguntungkan untuk digali dan
terhadap alam diolah, maka untuk selanjutnya
e. Tidak merugikan strategi apa yang perlu ditempuh
f. Hidup sederhana dan serasi untuk memenuhi kebutuhan dan
dengan alam tuntutan pembagunan bangsa yang
g. Keadilan bersangkutan.
h. Demokrasi Peduli terhadap lingkungan
i. Integritas moral berarti ikut melestarikan lingkungan
hidup dengan sebaik-baiknya, bisa
Dengan memahami etika dengan cara memelihara, mengelola,
lingkungan kita tidak hanya memulihkan serta menjaga lingkungan
mengimbangi hak dan kewajiban hidup. Pedoman yang harus
terhadap lingkungan, tetapi kita dapat diperhatikan dalam kepedulian atau
membatasi tingkah laku dan pelestarian lingkungan antara lain:
berupaya mengendalikan berbagai a. Menghindarkan dan
kegiatan yang dapat merusak menyelamatkan sumber bumi
lingkungan. Salah satu prinsip dari dari pencemaran dan
etika lingkungan adalah kasih kerusakan.
sayang dan kepedulian terhadap b. Menghindari tindakan-tindakan
alam atau lingkungan, kata peduli yang dapat menimbulkan
adalah menaruh perhatian, pencemaran, merusak
mengindahkan, memperhatikan, dan kesehatan dan lingkungan.
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |6

c. Memanfaatkan sumberdaya pengelolaan lingkungan menjadi


alam yang renewable (yang terabaikan.
tidak dapat diganti) dengan c. Faktor kemanusiaan
sebaik-baiknya. Kemanusiaan diartikan sebagai
d. Memelihara dan memperbaiki sifat-sifat manusia. Menurut Chiras
lingkungan untuk generasi (1991) dikatakan manusia adalah
mendatang. bagian dari alam atau pengatur
Pengelolaan lingkungan dapat alam. Pengatur atau penguasa
kita artikan sebagai usaha sadar untuk disini diartikan manusia memiliki
memelihara atau memperbaiki mutu sifat serakah, yaitu sifat yang
lingkungan agar kebutuhan dasar kita menganggap semuanya untuk
dapat terpenuhi dengan sebaik- dirinya dan keturuannya. Adanya
baiknya. Sadar lingkungan adalah sifat dasar manusia yang ingin
kesadaran untuk mengarahkan sikap berkuasa maka manusia tersebut
dan pengertian masyarakat terhadap mengenyampingkan sifat peduli
pentingnya lingkungan yang bersih, terhadap sesama.
sehat dan sebagainya. d. Faktor gaya hidup
Dengan perkembangan Ilmu
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
kesadaran lingkungan: dan teknologi informasi serta
a. Faktor ketidaktahuan komunikasi yang sangat pesat,
Tidak-tahu berlawanan dengan tentunya berpengaruh pula
kata tahu. Poedjawijatna terhadap gaya hidup manusia.
menyatakan bahwa sadar dan tahu Gaya hidup yang mempengaruhi
itu sama (sadar = tahu). Jadi perilaku manusia untuk merusak
apabila berbicara tentang lingkungan adalah gaya hidup
ketidaktahuan maka hal itu juga hedonisme (berfoya-foya),
membicarakan ketidaksadaran. materialistik (mengutamakan
Seseorang yang tahu akan arti materi), sekularisme
pentingnya lingkungan sehat bagi (mengutamakan dunia),
makhluk hidup, maka orang tersebut konsumerisme (hidup konsumtif),
akan senantiasa menjaga dan serta individualisme
memelihara lingkungan. (mementingkan diri sendiri).
b. Faktor kemiskinan Pandangan yang beranggapan alam
Kemiskinan membuat orang tidak bernilai hanya sejauh ia bermanfaat
peduli dengan lingkungan. bagi kepentingan manusia akan
kemiskinan adalah keadaan menimbulkan kepedulian lingkungan
ketidakmampuan untuk memenuhi yang dangkal serta perhatian kepada
kebutuhan hidup minimum. Dalam kepentingan ligkungan sering
keadaan miskin, sulit sekali diabaikan. Lingkungan hidup pada
berbicara tentang kesadaran mulanya berada dalam keseimbangan
lingkungan, yang dipikirkan hanya dan keserasian, karena komponen-
cara mengatasi kesulitannya, komponen ekosistem berfungsi
sehingga pemikiran tentang dengan baik sebagaimana mestinya.
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |7

Namun sangat disanyangkan, Sedangkan menurut Mochtar M. (


keadaan alam sekarang dibandingkan 1987 :55) sampah adalah :
10–20 tahun yang lalu sangat terasa “ sesuatu yang tidak digunakan, tidak
adanya perbedaan yang mencolok, dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
hal ini tidak lain karena terjadinya yang dibuang yang berasal dari
eksploitasi besar-besaran oleh kegiatan manusia dan tidak terjadi
manusia baik secara sadar maupun dengan sendirinya ”
tak sadar. Lingkungan hidup baik
biotik maupun abiotik berpengaruh Berdasarkan rumusan pengertian dan
dan dipengaruhi oleh manusia. pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud
3. Sampah dengan sampah ialah semua jenis
Sampah didefinisikan dari benda atau barang bangunan/kotoran
berbagai sumber-sumbaer sebagai manusia, hewan atau tumbuh-
semua buangan yang dihasilkan dari tumbuhan atau yang berasal dari
aktifitas manusia dan hewan yang aktivitas kehidupan manusia dalam
berupa padatan,yang dibuang karena memenuhi kebutuhan hidupnya yang
sudah tidak berguna atau diperlukan dapat menimbulkan dan atau
lagi (Thcobanoglous,et,al., 1993). mengakibatkan pengotoran terhadap
Sampah merupakan konsekuensi dari air, tanah dan udara sehingga dapat
semua aktifitas yang dilakukan menimbulkan pengrusakan lingkungan
manusia. Apabila tidak terdapat hidup manusia.[3]
kemampuan masyarakat dalam
pengelolaan sampah, sampah dapat Manfaat sampah sudah dirasakan
menimbulkan permasalahan oleh beberapa pegiat lingkungan.
lingkungan. Sampah merupakan Seperti yang dialami oleh Aling Nur
konsekuensi dari semua aktifitas yang Naluri (33), warga Bogor. Alumni IPB
dilakukan manusia. Apabila tidak ini mengajak ibu rumah tangga dan
terdapat kemampuan masyarakat ibu-ibu berusia lanjut di Kelurahan
dalam pengelolaan sampah, sampah Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara,
dapat menimbulkan permasalahan Kota Bogor, mengolah koran bekas
lingkungan. menjadi aneka macam produk, seperti
tempat tusuk gigi dan keranjang

Pengertian sampah secarakhusus pakaian kotor. Dalam sehari mereka

dikemukakan oleh Azwar A. (1979 : bisa mendapat puluhan ribu sampai


ratusan ribu rupiah per orang
54) adalah :
(Kompas, 18 Mei 2015).
“ ….sebagian dari sesuatuyang tidak
Hal yang sama juga dialami oleh
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
Clemens Korohama, warga Kampung
yang harus dibuang yang umumnya
Lamalera, Kecamatan Wulandoni,
berasal dari kegiatan yang dilakukan
Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara
oleh manusia (termasuk kegiatan
Timur. Ia menyulap kertas koran
industri), tetapi bukan biologis karena
menjadi barang kerajinan, seperti
(human waste) tidak termasuk piring, wadah kertas, pot bunga, dan
didalamnya.” hiasan gelas. Dari usaha ini dia
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |8

METODOLOGI
mampu menafkahi keluarga dan
menyekolahkan anaknya hingga tamat Dalam penelitian ini, akan

SMA (Kompas, 9 Juni 2014). dilakukan dengan teknik analisa


Pasangan suami istri Tonton Paryono kuantitatif. Data kuantitatif adalah data
(42) dan Dewi Kusmianti (40) dari yang berbentuk paragraf atau data
Kelurahan Cibangkong, Kecamatan yang tidak diangkakan sesuai dengan
Batu Nunggal, Kota Bandung, juga pendekatan yang digunakan dalam
menikmati berkah dari sampah. Hasil penelitian ini yaitu penelitian deskriptif.
pemilahan sampah di tempat meliputi identifikasi kinerja unit
pembuangan sampah (TPS) dekat komposter yang sudah. Kemudian
rumahnya membuahkan keuntungan analisa kinerja unit komposter baik
ekonomi, baik dari hasil pemilahan oprasional ataupun non-operasional,
maupun dari kerajinan dari sampah
yang diambil dari sumber jurnal
(Kompas, 11 April 2013).
internet yang tersedia.
Manfaat sampah juga diakui oleh
empat dari lima responden jajak
pendapat Kompas, awal Agustus.
HASIL KAJIAN
Mereka sepakat bahwa sampah bisa
Penggolongan sampah
mendatangkan keuntungan ekonomi.
Sampah dapat digolongkan
Sampah rumah tangga biasanya
digolongkan menjadi sampah berdasarkan pada asalnya, yaitu;

anorganik dan organik. Sampah a. Pasar, tempat-tempat komersil.


anorganik, seperti plastik, kemasan b. Pabrik-pabrik atau industri.
makanan, atau kertas, dapat didaur c. Rumah tinggal kantor, sekolah,
ulang menjadi barang keperluan institusi, gedung-gedung umum, dan
pribadi dan bernilai ekonomis. Aling, lain-lain serta pekarangannya.
Clemens, Dewi, dan Tonton hanya d. Kadang hewan atau pemotongan
sebagian kecil dari orang-orang yang hewan.
bersahabat dengan sampah e. Jalan, lapangan dan pertamanan.
anorganik. f. Sekolah, riol dan septik tank.

Keuntungan juga bisa diraih dari g. Dan lain sebagainya.


mengelola sampah organik. Sampah penggolongan sampah menurut
organik seperti sisa masakan di dapur sumbernya adalah :
dapat diolah dan dimanfaatkan a. Sampah domestik, sampah ini
kembali untuk penyubur tanah. Selain berasal dari lingkungan pemukiman
itu, mengurangi polusi udara yang atau perumahan ;
ditimbulkan dari bau sampah yang b. Sampah komersil, sampah yang
menyengat. Salah satu contoh adalah dihasilkan dari lingkungan kegiatan
yang dilakukan oleh Dwi Retnastuti, perdagangan seperti toko, restoran,
aktivis lingkungan dari Kota Bandung. rumah makan, warung, pasar dan
Ia mengelola sampah di TPS
swalayan ;
lingkungannya menjadi kompos.[4]
c. Sampah industri, sampah ini
merupakan hasil samping kegiatan
industri yang jenisnya sangat
Jurnal Ilmu Lingkungan (Sampah) |9

tergantung pada kegiatan industri itu • Iklim dan musim. ( SK SNI T – 13 –


sendiri ; 1990 – F : 3)
d. Sampah alami dan lainnya, dapat Kegiatan pengelolaan persampahan
berupa dedaunan, sisa bencana alam akan melibatkan penggunaan dan
dan sebagainya. pemanfaatan berbagai prasarana dan
sarana persampahan yang meliputi
Berdasarkan sifatnya sampahdapat
pewadahan pengumpulan,
digolongkan menjadi:
pemindahan, pengangkutan,
a. Sampah yang mudah membusuk ;
pengolahan maupun pembuangan
b. Sampah yang tidak mudah
akhir.
membusuk ;
c. Sampah yang mudah terbakar ;
b. Pengelolaan sampah
d. Sampah yang tidak mudah terbakar
Masyarakat
 jenis pengolahan sampah
Pengelolaan sampah
Daur ulang kertas dapat
a. Pengelolaan sampah
menghasilkan berbagai macam
perkotaan
barang daur ulang yang memiliki nilai
Dalam pengelolaan persampahan
ekonomi. Teknik pengomposan yang
terutama untuk daerah perkotaan,
dipilih adalah sistem open windrow.
harus dilaksanakan secara tepat dan
Pada dasarnya pembuatan kompos
sistemastis.
terdiri dari beberapa tahapan,yaitu:
a. Teknik operasional
Memasukkan sampah ke reaktor
Teknik operasional
kompos Menambahkan sampah
pengelolaan sampah perkotaan terdiri
organik Menjaga kelembapan
dari kegiatan pewadahan sampai
timbunan kompos Memiliki sistem
dengan pembuangan akhir yang
pembuangan air lindi Memutar
bersifat terpadu. Faktor-faktor yang
balikkan kompos secara periodik
mempengaruhi sistem pengelolaan
untuk memberikan sirkulasi udara
sampah perkotaan yaitu ;
Sampah kertas yang dihasilkan di
• Rencana penggunaan lahan.
Kota Kediri mencapai 13,6% persen
• Kepadatan dan penyebaran
dari total volume sampah. Kertas daur
penduduk.
ulang tidak hanya dapat digunakan
• Karakteristik lingkungan fisik, biologi
menjadi kertas biasa namun kertas
dan sosial ekonomi.
yang didaur ulang dapat menghasilkan
• Kebiasaan masyarakat.
banyak barang seni.
• Karakteristik sampah.
Tahapan yang harus dilakukan
• Peraturan-peraturan/aspek legal
adalah dengan memilah sampah
nasional dan daerah setempat.
kertas dan merobek kertas tersebut
•Sarana pengumpulan, pengangkutan,
dan rendam dalam wadah selama
pengolahan dan pembuangan.
24jam. Langkah selanjutnya adalah
• Lokasi pembuangan akhir.
menghancurkan kertas yang sudah
• Biaya yang tersedia.
diendam menggunakan blender.
•Rencana tata ruang dan
Kemudian adonan kertas dicetak serta
pengembangan kota.
dipanaskan. Secara umum proses
J u r n a l I l m u L i n g k u n g a n ( S a m p a h ) | 10

daur ulang kertas tidak sulit. Untuk  Daur ulang sampah plastik
menghasilkan 8 lembar kertas dengan Daur ulang merupakan proses
ukuran 50cmx40cm diperlukan 1kg pengolahan kembali barang-barang
kertas. yang dianggap sudah tidak
 Kebutuhan Lahan mempunyai nilai ekonomis lagi melalui
 Finansial Tempat Pengelolaan proses fisik maupun kimiawi atau
Sampah Terpadu Berbasis kedua-duanya sehingga diperoleh
Masyarakat produk yang dapat dimanfaatkan atau
diperjualbelikan lagi. Daur ulang
c. Pengelolahan sampah Kampus (recycle) sampah plastik dapat
 Penimbunan dibedakan menjadi empat cara yaitu
Cara penimbunan yang peling daur ulang primer, daur ulang
sedernaha adalah dengan sekunder, daur ulang tersier dan daur
penimbunan terbuka, yaitu smpah ulang quarter. Daur ulang primer
dikumpulkan begitu saja dari tempat adalah daur ulang limbah plastik
yang dipilih jauh dari tempat aktivitas menjadi produk yang memiliki kualitas
masyarakat, sehingga tidak yang hampir setara dengan produk
menimbukan banyak gangguan. aslinya. Daur ulang cara ini dapat
namun cara ini juga masih dilakukan pada sampah plastik yang
meninimbulkan masalahb seperti bersih, tidak terkontaminasi dengan
pencemaran air tanah. material lain dan terdiri dari satu jenis
 Mengabukan atau insenerasi plastik saja. Daur ulang sekunder
(incineration) adalah daur ulang yang menghasilkan
adalah sering dilakukan untuk produk yang sejenis dengan produk
mengurangi sampah yang ada, proses aslinya tetapi dengan kualitas di
ini bukannya sama seperti membakar bawahnya. Daur ulang tersier adalah
sampah di tempat terbuka , sampah daur ulang sampah plastik menjadi
dibakar di dalam dapur khusus, bahan kimia atau menjadi bahan
pencemaran-pencemaran yang di bakar. Daur ulang quarter adalah
hasilkan berupa abu dan bahan proses untuk mendapatkan energi
lainnya yang volumenya tinggal sedikit yang terkandung di dalam sampah
, ditimbun atau di pendam ditempat plastik (Kumar dkk., 2011).
yang sudah disediakan. Pada proses
 Konversi Sampah Plastik Menjadi
ini timbul panas, yang energinya dapat
Bahan Bakar Minyak
dimanfaatkan sebagai tenaga
Mengkonversi sampah plastik menjadi
pembangkit tenaga uap dan listrik.
bahan bakar minyak termasuk daur
 Daur Ulang atau Recycling
ulang tersier. Merubah sampah plastik
adalah suatu proses yang
menjadi bahan bakar minyak dapat
memungkinkan bahwa, bahan-bahan
dilakukan dengan proses cracking
yang terbuang dapat dimanfaatkan
(perekahan). Cracking adalah proses
lagi, sehingga sebagian besar dari
memecah rantai polimer menjadi
masalah sampah dapat teratasi.
senyawa dengan berat molekul yang
lebih rendah. Hasil dari proses
J u r n a l I l m u L i n g k u n g a n ( S a m p a h ) | 11

cracking plastik ini dapat diguna 3. proses pengelolahan sampah


sebagai bahan kimia atau bahan yang dapat mengurangi
bakar. Ada tiga macam proses sebagian besar masalah
cracking yaitu hidro cracking, thermal sampah sebagai sumber
cracking dan catalytic cracking masalah.
(Panda, 2011) Hidro cracking Hidro 4. pendayagunaan sampah
cracking adalah proses cracking sebagai bahan yang dapat
dengan mereaksikan plastik dengan menghasilkan nilai jual, seperti
hidrogen di dalam wadah tertutup pupuk kompos, dan barang
yang dilengkapi dengan pengaduk kerajinan tangan.
pada temperatur antara 423 – 673 K
dan tekanan hidrogen 3 – 10 MPa.[5] DAFTAR PUSTAKA
[1] Jurnal Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya (Malang : 2012)
KESIMPULAN
Kesimpulan berisi jawaban dari tujuan [2] Jurnal Fakultas Teknik Universitas
Diponerogo, (Semarang: 2011)
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berikut di bawah ini : [3] Jurnal SMARTek (Sulawesi : 2011)
1. pemberdayaan lingkungan [4] Harian kompas YULIANA RINI DY
dengan menciptakan kawasan 19 Agustus 2015 17:39 WIB
lingkungan yang bebas limbah [5] Surono, Untoro Budi. Jurnal
salah satunya sampah untuk Internasional , jurusan teknik mesin
Universitas Janabadra. (Yogyakarta :
menciptakan lingkungan
2013)
nyaman untuk dihuni.
2. pengolahan sampah dapat
dilakukan dengan berbagai
cara seperti : melakukan teknik
pengumpulan sampah dari
tempat pengangkutan, hingga
pembuangan akhir,
pengelompokan jenis-jenis
sampah organik dan non
organik, penimbunan,
pengabuan(insinerasi), dan
daur ulang (recycling)

Das könnte Ihnen auch gefallen