Sie sind auf Seite 1von 10

DIABETES DI RUMAH SAKIT

1 2
1
Asri Prabawani Marthan , Eka Ratnawati
Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum, Akademi 2 Keperawatan Ngesti Waluyo

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus is a chronic disease that may cause further complications if it is not appropriately
controlled. Diabetes education is needed so that diabetic patients can apply knowledge, and practical skills
learned to manage their life with diabetes. Hospitalized diabetic patients need basic information about diabetes on
their first admission to help them to better manage their diabetes at home. Diabetes education can also reduce
length of hospitalization, limit readmissions and reduce the various complications associated with the disease.
Methods: This research is an exploratory descriptive study that investigated what information that
diabetic patient received on their first admission and who provided the education. Data were gathered via
means of a semi structured interview. A convenience sample of eleven diabetic patients that have been
hospitalized more than once were interviewed and the collected data were analyzed using thematic analysis.
Results: The main themes that emerged from the data were medication, diet, blood glucose, skin integrity and life
style. The interviews revealed that collaboration between nurse, dietician and doctor was the most common
group of health practitioners who provided diabetes education during their first admission. The participants
stated that the information was given at the time of discharge, and this information helped them manage their
diabetes at home, although in some cases the information provided was not comprehensive.
Conclusion: Nurse as an educator should be able to transfer their knowledge to patients, and have more chances to
give health education to patients. Hospital should concern of nurse staffing because it can affect patient
safety and quality of care. Institute and health practitioner should also collaborate in diabetes education and
develop tools and program that effective for diabetes patients and help them to better manage their diabetes at home.

Key Words: Diabetes education, knowledge, discharges planning, diabetes self care
education, inpatient education, discharge planning, health educator, and multifaceted
professional.

Latar Belakang kesehatan (Andayani, 2006). Pengendalian


Indonesia memiliki jumlah pengidap Diabetes membutuhkan penanganan yang
diabetes tertinggi keempat di dunia yang tepat dalam mempersiapkan para pasien,
(Organisasi Kesehatan Dunia, 2009). sehingga mampu untuk mencegah atau
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis memperlambat perkembangan dari
yang telah disadari oleh pemerintah komplikasi kesehatan yang serius (Lojo et
Indonesia sebagai masalah kesehatan yang al, 2002)
utama pada masyarakat dengan akibat Eigenmann dan Colagiuri (2007)
yang luas, tidak saja berakibat buruk pada menyatakan "Pendidikan Diabetes adalah
kesehatan masyarakat Indonesia, tetapi suatu proses interaktif yang memudahkan
juga pada permasalahan ekonomi yang dan mendukung pribadi dan atau keluarga
terletak pada sistem pemeliharaan

45
mereka, kelompok atau kontak dalam 3. Mengkaji waktu pemberian informasi
lingkungan sosial mereka untuk 4. Mengidentifikasi pemahaman pasien
memperoleh dan menggunakan tentang apa yang sudah diajarkan
pengetahuan tersebut; kepercayaan diri dan 5. Mengidentifikasi apakah pendidikan
pelaksanaan perawatan, penyelesaian diabetes membantu pasien mengelola
masalah dan koping yang dibutuhan untuk diabetesnya
dapat mengatur dan mengelola kehidupan
mereka dengan diabetesnya agar dapat Metode Penelitian
mencapai hasil yang terbaik sesuai dengan
kondisi mereka masing-masing". Fakta Penelitian ini adalah sebuah penelitian
mendukung bahwa pasien yang mendapat deskriptif yang mempelajari informasi
pendidikan di rumah sakit akan lebih cepat apa saja yang telah di terima oleh pasien
untuk pulang ke rumah dan diabetes pada saat mereka pertama kali di
mengembangkan hasil yang baik setelah rawat di rumah sakit dan siapa saja yang
keluar dari rumah sakit (Nettles, 2005). menyediakan pendidikan tersebut. Data
Haidir (2009), menemukan bahwa yang dikumpulkan adalah melalui sebuah
para pasien pengidap diabetes tidak wawancara semi terstruktur.
mematuhi diet dan regimen pengobatan Populasi dalam penelitian ini adalah
mereka dikarenakan mereka tidak pasien diabetes yang telah dirawat inap di
mempunyai cukup pengetahuan tentang rumah sakit lebih dari satu kali di bangsal
pengobatan dan diet mereka. Kepatuhan sebuah rumah sakit besar di Jawa,
pasien akan diet dan pengobatan yang Indonesia. Sampel yang digunakan dalam
mereka jalankan dipengaruhi pula oleh penelitian ini adalah sebelas (11) pasien
pendidikan pasien. Para petugas kesehatan diabates dewasa yang telah lebih dari satu
mempunyai tanggung jawab untuk kali dirawat di rumah sakit.
memberikan informasi yang benar kepada Data yang dikumpulkan adalah
para pengidap diabetes, terlebih saat melalui sebuah wawancara semi
mereka berada di rumah sakit dan saat terstruktur. Pertanyaan yang ditanyakan
mereka akan meninggalkan rumah sakit, dalam proses wawancara ini menanyakan
sehingga mereka dapat mengelola diabetes tentang: tahun pasien terdiagnosa diabetes,
mereka di rumah (Andayani 2006). informasi yang mereka terima pada saat
Informasi ini merupakan bagian yang tak mereka pertama kali di rawat di rumah
terlepas dari pengelolaan diabetes yang sakit, dan para praktisi kesehatan yang
petugas kesehatan harus lakukan saat memberikannya, juga bagaimana informasi
pasien berapa di rumah sakit. tersebut dapat membantu mereka di rumah,
Tujuan dari penelitian ini melingkupi : serta cara lain pasien memperoleh
1. Mengidentifikasi siapa saja yang informasi tentang diabetes, praktisi
memberikan pendidikan diabetes pada kesehatan yang membantu perawatan kali
saat pasien diabetes pertama kali di ini dan masukan untuk petugas kesehatan
rawat di rumah sakit agar dapat meningkatkan pendidikan
2. Menguraikan informasi apa saja yang diabetes. Data dalam penelitian ini
diberikan kepada pasien diabetes pada dianalisa menggunakan analisa thematik.
saat pertama kali pertama kali di rawat
di rumah sakit

46
Hasil Penelitian dan Pembahasan salah seorang praktisi kesehatan yang
memberikan pendidikan diabetes ke
Identifikasi Pemberi Pendidikan mereka bisa disebabkan karena perawat
Diabetes Pada Saat Pasien Pertama Kali selalu berada di sekitar mereka sehingga
Dirawat di Rumah Sakit para responden tersebut tidak menganggap
pendidkan atau infomasi yang diberikan
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa perawat pada mereka sebagai informasi
dari keempat kategori pelayan kesehatan atau pendidkan tentang diabetes. Lebih
yang memberikan informasi tentang lanjut, penemuan ini bisa juga disebabkan
pendidikan diabetes, perawat hanya oleh perawat tidak memberikan informasi
diidentifikasi oleh tujuh dari sebelas orang apapun kepada resonden dan tidak
responden. Hal ini menunjukkan bahwa menjalankan tugasnya sebagai pendidik
empat orang pasien tidak ingat atau tidak diabetes. Alasan lain yang juga
menerima pendidikan diabetes dari memungkinkan adalah, para perawat tidak
perawat. Ini merupakan penemuan yang merasa memiliki kemampuan yang cukup
menarik, karena salah satu peran utama tentang diabetes, sehingga mereka takut
perawat adalah sebagai pendidik yang membagikannya kepada pasien (Nettles,
diharapkan dapat menyediakan pendiidkan 2005).
kesehatan kepada pasien diabetes selama Dari hasil wawancara tampak bahwa
dirawat di rumah sakit. Sebagai seorang perawat tidak mempunyai banyak waktu
pendidik, perawat memiliki kemampuan untuk diberikan kepada pasien, mereka
untuk membagi pengetahuan ke pasien terlalu disibukkan mengerjakan pekerjaan
yang mana pengetahuan tersebut sehari-hari mereka. Untuk memecahkan
mencakup pencegahan primer dan masalah ini, pihak rumah sakit harus
sekunder (Indarwati, 2008). Dengan menambah jumlah perawat sehingga
memberikan pendidikan diabetes perawat perawat mempunyai lebih banyak waktu
dapat memfasilitasi dan mendukung pasien untuk diberikan ke pasien dan hal ini
dalam memperoleh dan mengaplikasijan memungkinkan perawat untuk
pengetahuan yang mereka dapatkan, memberikan pendidikan diabetes ke
meningkatkan kepercayaan diri pasien, pasien. Jumlah perawat dalam rumah sakit
membantu dalam pemecahan masalah dan merupakan salah satu hal yang harus
koping dalam menghadapi penyakitnya diperhatikan karena hal ini akan
(Eigenmann & Colagiuri, 2007). berdampak pada keselamatan pasien dan
Perawat merupakan praktisi kesehatan kualitas perawatan. Jumlah perawat yang
yang selau berada di sekitar pasien, oleh tidak sesuai dengan jumlah pasien dan
sebab itu perawat memiliki lebih banyak tindakan keperawatan dapat menyebabkan
kesempatan untuk memberikan pendidikan tingginya outcome pasien yang buruk
yang diperlukan oleh pasien. Alasan ini (Stanton, 2004).
juga yang mungkin dapat menjadi alasan Peran utama perawat adalah sebagai
mengapa hanya tujuh orang dari sebelas pendidik, jadi perawat harus menyediakan
responden yang menyatakan perawat pendidikan diabetes yang dapat membantu
memberikan mereka informasi tentang pasien dan atau keluarganya sehingga
diabetes ke mereka. Empat responden mereka mampu untuk memanajemen
yang tidak menyebutkan perawat sebagai perawatan penyakit mereka di rumah.

47
Pihak rumah sakit harus menunjukkan dengan diabetes, tipe-tipe diabetes,
dukungan dalam pemberian penyuluhan komplikasi diabetes dan pentingnya
pada pasien dengan cara menyediakan mengetahui bahwa diabetes adalah
jumah perawat yang mencukupi dan juga penyakit yang serius, namun dapat diatasi
meningkatkan kesempatan perawat untuk oleh pasien. Langkah yang kedua adalah
berkembang sehingga mempertinggi untuk mengetahui ABC dalam diabates: A
pengetahuan dan keterampilan perawat adalah AIC (pengukuran index rata-rata
dalam pendidikan diabetes. gula dalam darah dalam waktu tiga sampe
empat bulan terakhir), B adalah Blood
Identifikasi Informasi Yang Diberikan Presure (tekanan darah) dan C untuk
Kepada Pasien Pada Saat Pertama Kali Cholesterol (Kolesterol darah). Penting
Dirawat di Rumah Sakit bagi pasien untuk mengetahui level ABC
mereka dan bagaimana mereka dapat
Dari data yang diperoleh selama menjaganya tetap normal. Langkah ketiga
proses wawancara, ditemukan lima tema adalah untuk mengatur perawatan diabetes
yang berhubungan dengan informasi yang mereka, untuk itu mereka harus membuat
responden terima selama mereka pertama dan berlatih tentang perencanaan
kali rawat inap di rumah sakit. Thema- perawatan mandiri yaitu: makan makanan
thema tersebut adalah: pengobatan (waktu sehat, aktif secara fisik, menjaga berat
pemberian obat oral dan cara badan sehat, melakukan perawatan kaki
menggunakan insulin injeksi), diet secara rutin dan mengatasi stress, berhenti
(makanan yang boleh dan tidak boleh merokok dan mengkonsumsi obat sesuai
dikonsumsi, penggunaan minyak non dengan instruksinya. Langkah yang
kolesterol dan pengguanan gula diabetes), terakhir adalah untuk mengikutsertakan
gula darah (gula darah normal dan ketiga langkah diatas tersebut dalam
penaggulangan hipoglikemia), integritas perawatan rutin pasien. Dalam langkah ini,
kulit dan tema yg terakhir adalah gaya pasien disarankan untuk menemui tim
hidup (olahraga dan berhenti merokok). kesehatan setidaknya dua kali dalam
Tiga jenis informasi yang diterima oleh setahun, sehingga tekanan darah, sirkulasi,
pasien yang tercatat paling sering muncul berat dan rencana perawatan mandiri
dalam wawancara adalah makanan pasien dapat termonitor.
(81.8%), waktu pemberian obat (54.6%) Dari hasil penelitian ini nampaknya
dan kadar gula dalam darah (36.4%). informasi yang diberikan kepada
Pasien diabetes perlu dibekali dengan responden tidak mampu mencukupi
informasi yang akan membantu mereka keempat langkah yang harus diketahui
dalam perawatan diabetes selama di pasien diabetes untuk dapat mengontrol
rumah. Menurut program nasional penyakitnya berdasarkan rekomendasi dari
pendidikan diabetes (Salah satu program program nasional pendidikan diabetes,
dari Departeman Kesehatan dan pelayanan Departeman Kesehatan dan pelayanan
kemanusian USA), ada empat langkah kemanusian USA. Dalam penelitian ini,
yang perlu ketahui pasien untuk dapat ditemukan bahwa responden tidak
mengatur perawatan diabetes mereka. diberikan pengetahuan tentang:
Langkah pertama adalah pengetahuan pengetahuan dasar diabetes (apa itu diabes,
tantang diabetes: apa yang dimaksud tipe diabetes, diabetes komplikasi),

48
tekanan darah dan kolesterol. Responden bukan hanya pada saat pemulangan.
juga tidak menerima informasi tentang Menurut Soderbacak (2008), proses
koping terhadap stress, perawatan kaki dan pemulangan pasien dari rumah sakit
anjuran untuk mempunyai berat badan merupakan proses yang melibatkan
yang sehat, sementara semua informasi koordinasi antara berbagai disiplin ilmu,
yang tersebut sangat penting untuk selama proses ini pasien dipersiapkan
membantu pasien mengatur perawatan untuk pulang ke rumah dari rumah sakit.
diabetes di rumah dengan sukses. Dalam Proses pemulangan pasien terdiri
penelitian ini, ada satu responden yang bermacam komponen, seperti:
menceritakan tentang pengalamannya saat merencanakan langkah-langkah, membagi
mennggunakan insulin injeksi di rumah, informasi tentang perawatan berkelajutan
responden tersebut bingung tentang berapa dari pelaksana kesehatan kepada pasien,
banyak dosis yang harus ia pakai karena implementasi dari tujuan rencana
perawat lupa untuk memberikan informasi pemulangan, dan tindak lanjut dengan cara
tersebut kepada responden tersebut dan meninjau ke rumah pasien untuk
keluarganya. Pihak rumah sakit dan memeriksa status kesehatan pasien dan
praktisi kesehatan harus bekerjasama mengevaluai hasil dari rencana
untuk meningkatkan pendidikan diabetes pemulangan pasien. Semua petugas
sehingga pasien dapat selalu menerima kesehatan harus terlibat dalam proses
informasi yang mereka butuhkan dan hal pemulangan dan mempersiapkan diri
ini akan membantu mereka dalam unutuk memnuhi kebutuhan pasien di
perawatan diabetes di rumah. rumah.
Untuk mendukung pendiidkan
diabetes kepada pasien, pihak rumah sakit Identifikasi Apakah Pendidikan
harus menyediakan informasi yang Diabetes Membantu Pasien Untuk
adekuat kepada praktisi kesehatan tentang Sukses Mengelola Penyakitnya di
diabetes, terutama keada perawat. Nestle Rumah
(2005) mengatakan bahwa setidaknya
perawat yang menangani pasien rawat inap Sebagian besar responden menyatakan
menerima prosedur dan pembaharuan bahwa informasi yang mereka terima
tentang pendidikan perawatan diabetes dari selama proses rawat inap di rumah sakit
institusi tempat mereka bekerja. saat pertama kali berguna untuk membantu
mereka mengatur perawatan diabetes
Waktu Pemberian Informasi mereka di rumah. Informasi-informasi
yang berguna untuk pasien untuk mengatur
Hal menarik tentang waktu kunjungan diabetes mereka sepulang dari rumah sakit
ahli diet adalah lebih dari setengah adalah: diet (n=10), pengobatan (n=10),
respondeng (n=7) mengatakan bahwa ahli perawata luka/ integritas kulit (n=2), pola
diet memberikan informasi kepada mereka hidup (n=2) dan kadar gula darah (n=1).
ketika keluarga mereka membayar biaya Hal ini merupakan hal yang menarik,
rumah sakit atau pada saat sebelum karena responden yang telah menerima
pemulangan. Ini adalah hal yang menarik informasi tersebut kesemuanya dirawat
karena pendidikan diabetes seharusnya lagi di rumah sakit. Adapun penyebab
diberikan selama perawatan berlangsung, mereka dirwat kali ini adalah: hipertensi

49
(n=2), hipoglikemia (n=1), hiperglikemia pada saat pemulangan, dimana situasi
(n=ulkus diabetes (n=2), gagal jantung tersebut adalah situasi yang tidak ideal
(n=2), dan Stroke (n=3). Penyakit penyakit bagi pasien untuk belajar, karena pada saat
tersebut merupakan komplikasi diabetes itu pasien dan keluarganya sedang bersiap
dan beberapa diantaranya dikarenakan untuk pulang. Situasi ini menyulitkan
karena pasien gagal mengatur perawatan mereka untuk memberikan perhatian pada
diabetes mereka di rumah. Alasan lainnya informasi yang akan diberikan. Alasan lain
yg memungkinkan adalah, walaupun adalah, responden mengatakan mereka
responden telah menerima penjelasan dari terlalu lelah dan tidak dalam kondisi yang
petugas kesehatan, mereka tidak mematuhi baik saat informasi tentang diabetes
anjuran-anjuran yang diberikan atau dapat diberikan. Rawat inap di rumah sakit dapat
juga dikarenakan informasi yang diberikan menyebabkan stres pada banyak pasien
pada mereka tidak adekuat atau dan hal ini dapat termanifestasikan dalam
membingungkan sehingga mereka bentuk khawatir, takut dan kecemasan
kehilangan nilai pentinganya dan tidak (Theofanidis, 2009). Stres dapat berakibat
tahu bagaimana cara pada penurunan konsentrasi, kemampuan
mengimplementasikan informasi tersebut. mengingat dan proses berpikir (Butlin,
Contohnya: anjuran untuk diet tidak 2007). Hal ini dapat dijadikan alasan
dilengkapi dengan kenapa mereka harus mengapa sebagian besar partisipan dalam
menaati aturan tersebut dan apa yang akan penelitian ini tidak mengingat dengan baik
terjadi bila mereka tidak menaatinya. apa yang diberikan pada mereka.
Lebih lagi, informasi tentang perawatan Salah satu alasan lain yang
luka tidak disediakan, hal ini bisa menjadi menyebabkan responden tidak sepenuhnya
penyebab pasien kembali ke rumah sakit mengerti akan informasi yang diberikan
dengan ulkus pada kaki. pada mereka adalah kerena mereka takut
Informasi yang disediakan oleh untuk bertanya. Hal ini disebabkan karena
praktisi kesehatan harus memenuhi para responden berpikir petugas kesehatan
kebutuhan pasien akan infomasi yang tidak memiliki banhyak waktu untuk
mereka butuhkan. Petugas kesehatan harus mereka, khususnya para perawat. Ini
pula secara berkelanjutan mengakses merupakan hal yang buruk, karena perawat
pendidikan yang dibutuhkan oleh pasien seharusnya menghabiskan sebagian besar
diabetes dan mendasarkan pengajaran waktu mereka untuk melakukan kontak
mereka dari kemampuan pasien secara langsung dengan pasien (Butlin,
mendemonstrasikan pengajaran tersebut 2007). Hal yang lain, para responden
(Funnell, et al 2008). mengatakan bahwa dokter-dokter yang
menangani terkesan dingin dan hanya
Pemahaman Pasien Tentang Apa yang bicara beberapa kata ke mereka, padahal
Sudah Diajarkan dokter seharusnya dapat menjadi sumber
yang berharga untuk memberikan
Dari penelitian ini ditemukan bahwa informasi dan merupakan petugas
ada beberapa alasan mengapa partisipan kesehatan yang paling dipercaya oleh
tidak berkonsentrasi dalam penjelasan pasien.
yang diberikan oleh praktisi kesehatan. Dari proses wawancara beberapa
Sebagian besar informasi yang diberikan responden menyatakan bahwa mereka

50
diberi leaflet tentang diet yang bisa mereka Pemberian pendidikan kesehatan pada
bawa pulang, hal ini yang mungkin saat pasien akan pulang juga dinilai tidak
merupakan penyebab utama mengapa efektif karena pasien dan keluarganya
informasi mudah diingat oleh pasien, sedang mengurusi proses pemulangan
terutama tentang diet. Wetzels, Wensing, sehingga tidak berkonsentrasi penuh untuk
Weel dan Grols (2005) menemukan bahwa menerima pendidikan kesehatan. Sebagian
materi tertulis seperti contohnya leaflet, besar responden menyatakan bahwa
dapat mendorong pasien unutk dapat lebih informasi yang mereka terima selama
berpartisipasi dalam kesehatan mereka dan proses rawat inap di rumah sakit saat
juga meningkatkan kepuasan pasien. pertama kali berguna untuk membantu
Penggunaan materi tertulis penting mereka mengatur perawatan diabetes
untuk membantu pasien mengingat dan mereka di rumah.
juga untuk mendorong pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan kesehatan Saran
mereka. Para praktisi kesehatan dan pihak
rumah sakit harus mambuat paket leaflet Perawat sebaiknya dapat
yang mengandung informasi lengkap melaksanakan perannya sebagai pendidik
tentang diabetes, sehingga pasien atau pasien dan memiliki pengetahuan,
keluarga pasein dapat membawanya kemampuan dan menyediakan waktu yang
pulang ke rumah dan membacanya dan cukup untuk memberikan pendidikan
juga mempunyai informasi yang sudah kesehatan kepada pasien. Di samping itu,
siap digunakan ketika mereka pendidikan kesehatan sebaiknya dilakukan
membutuhkannya. pada waktu-waktu yang tepat, dimana
pasien dan keluarganya dalam kondisi
Kesimpulan tenang dan tidak dalam proses
pemulangan. Di pihak lain, rumah sakit
Diabetes mellitus merupakan penyakit perlu memperhatikan pengaturan jumlah
kronik yang memerlukan pengelolaan yang perawat di rumah sakit (nurse staffing)
tepat untuk mencegah komplikasi yang karena hal tersebut dapat mempengaruhi
mungkin muncul. Pasien diabetes perlu kualitas pelayanan.
mendapatkan pendidikan diabetes yang
terutama meliputi pengobatan, diet, Daftar Pustaka
pengontrolan kadar glukosa darah,
Abbate, S. L. (2004). Changing Systems,
integritas kulit dan gaya hidup. Dari hasil
Changing Lives: Improving the
penelitian didapatkan data bahwa sebagian Quality of Diabetes Care: Preface
pasien mendapatkan informasi/ pendidikan Diabetes Spectrum, American
kesehatan dari perawat. Namun, dari hasil Diabetes Association 17:80-90.
wawancara juga didapatkan keterangan
bahwa perawat tidak memberikan American Diabetes Association. (2008).
pendidikan kesehatan karena mereka tidak Standards of Medical Care in
Diabetes. Diabetes Care 31:S12-S54
memiliki cukup waktu untuk pasien atau
tidak memiliki cukup pengetahuan dan American Diabetes Association. (2007).
kemampuan untuk memberikan Third-Party Reimbursement for
pendidikan kesehatan. Diabetes Care, Self-Management

51
Education, and Supplies. Diabetes Hospitalizations, Hospital Days, and
Care 30:S86-S87. Inpatient Costs Among People With
Diabetes in Andalusia, Spain.
Andayani, T.M. (2006). Cost analysis of Diabetes Care, American Diabetes
Diabetes mellitus therapy in Dr. Association 27 (1904-1909).
Sardjito Hospital Yogyakarta. Glasgow, R.E. and Osteen, V.L (1992).
Majalah Farmasi Indonesia 17 (3). Evaluating diabetes education. Are we
measuring the most important
Australian Diabetes Educator Association. outcomes? Diabetes Care 15
(2003). National Standards of Practice (10):1423-1432.
for Diabetes Educators: Australian
Diabetes Educator Association. Graber, A.L., Christman, B.G., Alogna,
M.T., and Davidson, J.K. (1997).
Ayuningtyas, R. (2006). Masyarakat Evaluation of diabetes patient-
Masih Awam Diabetes education programs. Diabetes,
detiknews.com. American Diabetes Association 26
Http://www.detiknews.com/index.php (1):61-64.
/detik.read/tahun/2006/bulan/07/tgl/12
/time/204041/idnews/634557/idkanal/ Haidir, H. (2009). Hubungan Pengetahuan
10 (accessed 03 Mei 2009). dan Sikap Klien dengan Diet Diabetes
Mellitus Tipe II di Poliklinik Penyakit
Butlin, T. (2007). Supporting Your Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Student. In The Impact of Stress on indoskripsi.com.
Learning.
Hellman, R. (2001). Improving Patient
Clement, S., Braithwaite, S.S., Magee, Safety in Diabetes Care: The
M.F., Ahmann, A., Smith, E.P. and Importance of Reducing Medical
Schafer, R.G. (2004). Management of Errors. Clinical Diabetes 19:190-192.
Diabetes and Hyperglycemia in
Hospitals. Diabetes Care, American Hiswani. (2008). Penyuluhan Kesehatan
Diabetes Association 27:553-591. pada Penderita Diabetes Mellitus
(Health Education for Diabetes
Eigenmann, C., & Colagiuri, R. (2007). Patients). Fakultas Kedokteran
Outcomes and Indicators for Diabetes Universitas Sumatera Utara.
Education - A National Consensus
Position The National Diabetes Indarwati, R. (2008). Peran dan Fungsi
Services Scheme (NDSS):1-136. Perawat. Universitas Gadjahmada.
(accessed 09 December 2008). Yogyakarta. (accessed 5 Mei 2009).

Funnell, M.M., Brown, T.L., Childs, B.P., Indonesia's Health Department. (2006).
Haas, L.B., and Hosey, G.M. (2008). Jumlah Penderita Diabetes Indonesia
Standards and Review Criteria Rangking ke-4 di Dunia (Diabetes
National Standards for Diabetes Self- Prevalance in the World).
Management Education. Diabetes
Care, American Diabetes Association International Diabetes Foundation. (2008).
31:S97-S104. Self Management. Curruculum
Module III-1:Slide 2-38.
Fuster, G., Márquez, Sanlaureano, F.C.,
Romero, S.G., Diosdado, M. And
Escofet, F.S. (2004). Excess

52
Kroff, A. (2008). Self Management. IDF common multiple Diabetes and
(International Diabetes Foundation), Metabolism 30 (2):113-119.
Curruculum Module III-1:Slide 2-38. Nettles, A.T. (2005). Patient Education in
the Hospital. Diabetes Spectrum
Leichter, S.B., August, G.L., and Moore, American Diabetes Association 18:44-
W. (2003). The Business of Hospital 48.
Care of Diabetic Patients: 2. A New
Model for Inpatient Support Services Polit, A. And Hungler, B.P. (1989).
nd
Clinical Diabetes 21:136-139. Essentials of Nursing Research. 2
Edition ed. Philadelpia: JB Lipicont
Levetan, C.S., Passaro, M.D., Jablonski, Company.
K.A., and Ratner, R.E. (1999). Effect
of physician specialty on outcomes in Renders, C.M., Valk, G.D., Griffin, S.,
diabetic ketoacidosis. Diabetes Care Wagner, E.H., Eijk, J.T. and
22 (11):1790-1795. Lojo, Assendelft, W.J. (2007). Interventions
to improve the management of
J., Burrows, N.R., Geiss, L.S., Tierney, diabetes mellitus in primary care,
E.F., Wang, J. And Engelgau, W. outpatient and community settings.
(2002). Preventive-Care Practices
Among Persons With Diabetes— Roman, S. And Chassin, M.R. (2001).
United States, 1995 and 2001. JAMA Windows of opportunity to improve
288 No. 22:2814-2815. diabetes care when patients with
diabetes are hospitalized for other
Mckay, H.G., Glasgow, R.E., Feil, E.G., conditions. Diabetes Care, American
Boles, S.M. and Barrera Jr.M. (2002). Diabetes Association 24:1371 -1376.
Internet-Based Diabetes Self-
Management and Support: Initial Rubin, I.S. (2009). Research Guidelines.
Outcomes From the Diabetes Network West Lothian Council Psychological
Project. Rehabilitation Psychology Services. (accessed 05 September
Vol. 47, No. 1:31-48. 2009).
Http://www.uam.es/personal_pdi/psic
ologia/pei/download/mckay2002.pdf Seogondo, S. (2009). Si Manis dalam
Darah Anda. Diabates the Silent
Methfi, E. (2009). Focused (Semi- Killer.
structured) Interviews. Sociological
Research Skills. Soderback, I. (2008). Hospital discharge
Http://www.sociology.org.uk/methfi.p among frail elderly people: a pilot
df (accessed study in Sweden. Occupational
Therapy International 15 (1):18-31.
Ministry of Health Republic of Indonesia.
(2009). Number of Diabetes Patients Stanton, M.W. (2004). Hospital Nurse
in Indonesia. Ministry of Health Staffing and Quality of Care.
Republic of Indonesia.
Theofanidis, D. (2009). Stress and The
Monnier, L., Colette, C., Laponski, H. Hospitalized Patient: Can We Deal
And Boniface, H. (2007). Self- With It? ICUS NURS WEB (27):1-8.
monitoring of blood glucose in
diabetic patients: from the least Von Kroff,M., Gruman, J. And Schaefer,
common denominator to the greatest J. (1997). Collaborative management

53
of chronic illness. Ann Intern Med 127
(12):1097-102.

Wakemed Health & Hospitals. 2009. Self-


Management Education Program
Components. Raleigh.
Http://www.wakemed.org/body.cfm?I
d=180 (accessed 11 November 2009).

Weinger, K., Butler, H.A., Welch, G.W.


and La Greca, A.M. (2005).
Measuring Diabetes Self-Care A
psychometric analysis of the Self-Care
Inventory-revised with adults.
Diabetes Care, American Diabetes
Association, 28:1346-1352.

Wetzels, R., Wensing, M., Weel, C.F. and


Grols, R. (2005). A consultation
leaflet to improve an older patient's
involvement in general practice care: a
randomized trial. Health Expetations
8:286-294.

World Diabetes Foundation. (2006).


Diabetes Fact. Diabetes Atlas, 2nd and
3rd edition.

World Health Organization. (2009). Global


Strategy on Diet, Physical Activity
and Health

Das könnte Ihnen auch gefallen