Sie sind auf Seite 1von 21

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

Paparan dalam
ASSESMENT GERAKAN MENUJU 100 SMART CITY

Eddy Satriya
Asisten Deputi Telematika dan Utilitas
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah

Gedung Pusat TIK Nasional (Pustiknas)-KEMKOMINFO


Ciputat, 5 Maret 2018
Pertumbuhan Menurut Sektor Tw II - 2017(%yoy)

ICT dan Ekonomi

Sumber: Kemenkominfo, **) Angka Perkiraan

2
ICT: Information and Communication Technology/TIK/Telematika 2
Permasalahan Urban Jaman Now drainase
buruk
jumlah www.
penduduk bbc.com,
melebihi 27/10/2010
daya dukung
Kota Jakarta
PKL Macet www.metro.tem
po.co, 29/1/2011 Perumahan
mahal
www.bisnis.liput
Ketimpangan an6.com,
11/7/2017
sosial
www.bisnis.liputan6.
com, 11/7/2017
Rumah Susun
air bersih,
Pemukiman Liar Kumuh sanitasi,
sampah
Tidak aman
www.bisnis.liputan6.
www. com, 11/7/2017
metro.sindonew
s.com,
29/1/2015

Banjir
Sumber: Deny Juanda P., ITB, 2018, diolah
Sampah Polusi Udara 3
Contoh Kerugian (Kemacetan)

Berikut adalah data 10 besar kota


dengan tingkat kemacetan tertinggi
di dunia.

Referensi : Tom Tom Traffic Index, 2017


Referensi : Diovio Alfath, SMART MOBILITY DAN KEMACETAN JAKARTA (FNF Indonesia, Juni 2017)

Sumber: BPTJ, 2017, diolah

4
Contoh Kerugian (Sanitasi Buruk)

…….mencapai sekitar 2,3 % dari PDB


Sumber: WSP, Bank Dunia, Oktober 2013

Anak-anak di Tapin
Diserang Penyakit
Diare
(Sumber: Banjarmasin Post -
Tribunnews.com, 2015)

http://krjogja.com/web/news, 2016

28 Juta Orang Indonesia


masih BAB Sembarangan
(Bappenas, 2017)
5
Program Jaman Old yang Terputus
 Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) dilaksanakan Tahun 1987 hingga 1994,
dikelola oleh Pemerintah Daerah Tingkat II
 Dikoordinasikan di Bappenas dengan Tim Koordinasi Pembangunan Perkotaan (TKPP)
 Pembiayaan sebagian besar dari loan ADB & World Bank
 Lingkup pekerjaan termasuk RIAP (Revenue Improvement Action Plan) & LIDAP (Local Institutional
Development Action Plan)
air bersih
air limbah
jalan kota

drainase
persampahan Tidak berlanjut
karena
program sister-city perubahan
pengendalian banjir
pemerintahan
perbaikan lingkungan
perbaikan kampung
perumahan kota (P2LPK)

6
TANTANGAN PEMBANGUNAN KOTA DI ERA DIGITAL

Sumber: Yayat Supriatna, 2018, diolah


7 7
Agenda Global : NUA dan SDGs
Mewujudkan perkotaan dan permukiman yang memenuhi fungsi ekologis
merupakan salah satu arahan dalam dokumen New Urban Agenda.

Paragraf 69. Melestarikan dan mendorong fungsi ekologis dan sosial lahan,
termasuk wilayah pesisir, yang mendukung perkotaan dan permukiman,
dan mendorong solusi berbasis ekosistem untuk menjamin pola konsumsi
dan produksi yang berkelanjutan, …

Terdapat 4 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang secara


langsung membahas perwujudan perkotaan yang berbasis lingkungan.
Tujuan 6.4 secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua
sektor
Tujuan 11.6 mengurangi dampak lingkungan perkotaan yang merugikan
Tujuan 12.2 pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan SDA secara efisien
Tujuan 15.9 mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem ke dalam perencanaan
nasional dan daerah
8
8
World Urban Forum 2018
Kuala Lumpur
Cities 2030, Cities For All

Big Data Revolution

Smart City and SDGs

Community Partisipation

9 9
Model Ibukota
(Peter Hall, 2006) Multi-Function
Capitals: Contoh:
menggabungkan
semua /sebagian London, Paris, Madrid,
besar fungsi tingkat Stockholm, Moscow, Tokyo
nasional tertinggi

Provincial Capitals: Super Capitals:


Global Capitals: Ex-Imperial khusus negara-negara berfungsi sebagai
mewakili ibukota Capitals: mewakili
Contoh: yang berfungsi kota (bekas) kota
federal dimana kini pusat organisasi
sebagai pusat politik/ kerajaan, tapi kini sudah tidak internasional,
London, berfungsi sebagai menjalankan fungsi
pemerintahan dan pusat komersial tetapi biasanya
Tokyo pusat komersial sebagai ibukota, tetapi
bukan ibukota
sebagai simbol
negara

Former Capitals:
kota yang telah Political
Contoh: kehilangan peran Capitals: Contoh:
sebagai pusat biasanya ibukota
Berlin dari 1945 sampai pemerintahan tapi hanya berfungsi The Hague, Bonn, Washington,
1994, St Petersburg, Rio sebagai pusat Ottawa, Canberra, Brasília
tetap mempertahankan
de Janeiro pemerintahan
fungsi bersejarah
lainnya

Sumber: Deny Juanda P., ITB, 2018 10


Seoul
 Keberhasilan merubah kawasan Lembah Sungai Han, (pusat
Semenanjung Korea) yang di masa lalu selalu mengalami banjir besar
/5tahun menjadi lokasi terindah kedua di kota Seoul (survei 2011 yang Sungai Han di Seoul
dilakukan oleh Seoul Development Institute terhadap 800 penduduk dan
103 pakar perencanaan dan arsitektur perkotaan, 51,3 persen penduduk
dan 68,9 persen ahli)

1995 2018
Banjir mencapai luas
26.000 km2 s.d > dilalui trotoar pejalan
30.000 m3/s. Banjir kaki, jalur sepeda,
Agustus 1995, taman umum dan Sungai Ciliwung
memakan 50 korban restoran; sumber air di Jakarta dapat
jiwa dan kerusakan bagi lebih dari 12 juta mereplikasi
properti sebesar US $ orang Korea keberhasilan
600 juta, kemacetan pembangunan
lalulintas nasional Sungai Han

Sumber: Deny Juanda P., ITB, 2018, diolah 11


Singapore: Concept Plan 1971
 Pusat pulau Singapura ini dipertahankan sebagai cagar alam dan
daerah tangkapan air, dikelilingi oleh sebuah kota satelit mandiri
 Kawasan industri besar dan berat berada di barat, yaitu di Jurong,
menjaga polusi jauh dari masyarakat.
 Kawasan industri yang lebih ringan direncanakan berdekatan dengan
kota-kota baru, sehingga tidak semua warga harus masuk ke CBD
atau perjalanan jauh untuk bekerja.
 Jaringan jalan tol, dan sistem angkutan cepat massal (MRT) disiapkan
menghubungkan kota-kota baru. Konsekuensinya, harus menyiapkan
ruang yang cukup untuk koridor MRT, sehingga mudah dibangun.
 Pelabuhan dan bandara dipindahkan ke Pasir Panjang dan Changi,
Perencanaan secara cerdas, terintegrasi, masing-masing, dimana ada cukup ruang bagi keduanya untuk
komprehensif, dan berkelanjutan. memenuhi kebutuhan dari pertumbuhan ekonomi.

Sumber: Deny Juanda P., ITB, 2018, diolah


12 12
Kuala Lumpur
Pengembangan Putrajaya sebagai Planned
Wilayah Persekutuan Kuala
City . Planned city adalah kota yang direncanakan secara
Lumpur cermat sejak awal, biasanya dibangun di daerah yang
sebelumnya belum dikembangkan (Rosenthal, 2015)

Putrajaya Putrajaya adalah


adalah planned city rumah baru untuk semua
untuk mengurangi kementerian
/pemerintah pusat, para
kesesakan Kuala Lumpur
PNS beserta keluarganya
(Moser, 2009)
(sejak th 2000)

Desain Putrajaya sebagai:


(1) pusat administrasi pemerintahan;(2) pusat
pelayanan publik; (3) pusat aktivitas
(Moser,
diplomatik; (4) simbol bagi ambisi agenda
2010) modernisasi Malaysia; dan (5) simbol bagi
identitas muslim yang progresif (Moser, 2009)

Sumber: Deny Juanda P., ITB, 2018, diolah 13 13


Rangkaian Kebijakan Terkait

1. Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019 (Perpres 96/2014)

2. Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur


(Perpres 38/2015)

3. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (Perpres 3/2016)

4. Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (Perpres 9/2016)

5. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres 82/2016)

6. Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Perpres 74/2017)

7. Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Perpres 91/2017)

8. Paket Kebijakan Ekonomi I - XVI

14 14
PAKET KEBIJAKAN TERKAIT SMART CITY
• Meningkatkan daya saing industri nasional melalui deregulasi,penegakan hukum dan
Paket Kebijakan Ekonomi I .
kepastian usaha untuk mendukung pelaksanaan smart governance

• Mempermudah persyaratan perizinan dan menyederhanakan prosedur ekspor untuk


Paket Kebijakan Ekonomi II mendukung pelaksanaan smart governance.

• Fasilitasi jasa keuangan, pendanaan ekspor dan mengeliminasi hambatan bisnis untuk
Paket Kebijakan Ekonomi III mendukung pelaksanaan smart economy.

• Jaminan sosial dan perbaikan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan


Paket Kebijakan Ekonomi IV smart economy.

• Mempercepat kelistrikan, stabilisasi harga daging dan meningkatkan sektor logistik


Paket Kebijakan Ekonomi IX untuk rural-urban untuk mendukung pelaksanaan smart living.

• Meningkatkan ranking Indonesia dalam Ease of Doing Business (EoDB) untuk


Paket Kebijakan Ekonomi XII mendukung pelaksanaan smart economy.

• Low Cost Housing untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk mendukung


Paket Kebijakan Ekonomi XIII pelaksanaan smart living.

Paket Kebijakan Ekonomi XIV • Kebijakan pendukung E-Commerce untuk mendukung pelaksanaan smart economy.

Paket Kebijakan Ekonomi XV • Pengembangan Usaha dan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional
untuk mendukung pelaksanaan smart economy.

Paket Kebijakan Ekonomi XVI • Paket Percepatan Pelaksanaan Berusaha untuk mendukung pelaksanaan
smart governance.
15
Rencana Jangka Panjang Pengembangan Smart City di Indonesia
Belum ada rencana jangka panjang pengembangan
Smart City secara khusus. Untuk sementara Indikator kota cerdas yang
mengacu pada RPJPN 2025-2045 dan Roadmap berdaya saing dan berbasis
teknologi terwujud di seluruh
Pengembangan Perkotaan (Bappenas ) kota.

Target nasional: 2045


Indikator kota hijau dan
berketahanan iklim dan
bencana terpenuhi di semua
kota.

Target nasional: 2035

Indikator Standar Pelayanan


Perkotaan (SPP) terpenuhi sesuai
dengan prinsip kota layak huni, aman,
nyaman.
Target nasional: 2025
Roadmap pengembangan perkotaan 2050
Sumber: Direktorat Perkotaan dan Pedesaan Bappenas dalam acara Smart Indonesia Initiatives Forum (Bappenas)

Pengembangan smart city perlu dilakukan di kota besar, kota sedang dan kota kecil untuk memastikan pemerataan
pembangunan, mempercepat pertumbuhan dan perluasan kota sedang dan kota kecil, memperluas manfaat smart city
16
Tantangan Transformasi Smart City
Kota Tradisional Smart City
Perencanaan • Ad Hoc dan silo • Terkoordinasi dan holistik
• Penghematan biaya tidak terealisasi • Sumber Daya terbagi
• Terbatasnya potensi skalabilitas • Penghematan biaya sepenuhnya terealisasi
investasi • Investasi bersifat terukur
• Terdapat perencanaan dan peramalan yang
lebih baik

Infrastruktur • Berjalan tidak efisien • Dioptimalkan dengan teknologi mutakhir


• Membutuhkan biaya dan sumber daya • Menghemat uang dan sumber daya
yang lebih besar • Tingkat layanan yang lebih baik

Sistem Operator • Kondisi infrastruktur tidak diketahui • Kondisi infrastruktur diketahui real time
secara real time • Memprediksi dan mencegah masalah
• Bereaksi terhadap masalah • Terapkan sumber daya secara lebih efisien
• Tidak dapat mengerahkan sumber • Pemeliharaan otomatis
daya secara efisien untuk mengatasi • Hemat biaya
masalah

Sumber: Smart City Council


17 17
Peran Kementerian/Lembaga
Kementerian dan Lembaga telah/sedang menyusun dan melaksanakan program menuju
pengembangan Smart City sesuai wilayah masing-masing

Indonesia Automatic Fingerprint Kementerian Desa, Mendukung Program Smart Village


Identification System (INAFIS) untuk PDT, dan untuk mengembangkan industri desa
database elekstronik Transmigrasi selain pertanian

Kepolisian Penerapan Program Kota


Traffic Management Center (TMC) Berkelanjutan dan berdaya saing
untuk pemantauan dan Bappenas
pemberitahuan lalu lintas berbasis
Menyusun landasan hukum yang
online Kementerian Dalam dibutuhkan untuk menerapkan Smart
Negeri City di tingkat Pemerintah Daerah
Kementerian Kominfo Gerakan 100 Kota Cerdas berbasis
teknologi Penerapan Intelligent Transport
Kementerian System untuk menciptakan sistem
Perhubungan pengaturan transportasi yang efisien

Kementerian PAN & Pembangunan sistem pemerintah Penerapan program Kota Cerdas
Reformasi Birokrasi berbasis elektronik yang transparan (e-
government) Kementerian PUPR Berkelanjutan yang menggunakan
teknologi untuk memaksimalkan
sumber daya kota
Toko Tani Online untuk memudahkan Indeks/Rating Kota Cerdas Indonesia –
Kementerian akses terkait harga, lokasi, dan
Pertanian Akademisi & 2015, 2017 (ITB, dan Mitra) ; Studi
menciptakan dialog interaktif petani
swasta Pengembangan SC (Konsorsium SC
UGM) 18
18
RENCANA TINDAK
KEMENKO PEREKONOMIAN
1. Menyiapkan kebijakan pengembangan urban di masa
depan;

2. Mengkoordinasikan penyiapan perangkat regulasi dan


Roadmap Pengembangan Smart City;

3. Mensinergikan program/kegiatan antar K/L terkait dan


daerah dalam pengembangan smart city;

4. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan inovasi


menuju efisiensi dan efektifitas dalam kerangka smart
city;

5. Menyiapkan dukungan pendanaan dan penguatan


kelembagaan. 19
Eddy Satriya
• 1989 :Graduated from Bandung Institute of Technology (Telecommunication
Engineering)
• 1997 :Graduated from University of Connecticut (MA in Economics)
• 1989-90: Program Management Consultancy (PMC-IV) for Telecommunication
Development
• 1990-2005: Working in Bappenas (The National Development Planning
Agency).
• 1995 : Secretary to Board of Commissioners of PT.Telkomsel
• 1997- present: Visiting Lecturer in University of Indonesia, University of Pelita
Harapan, and ITB
• 2002-present : Actively writes various article and column in national papers and
magazines.
• 2005 (Dec)-present: Working in Coordinating Ministry for Economics
Affairs
• 2011 - 2016: Head of International Cooperation Division, Secretariat of
KP3EI
Recent publications are eddysatriya.wordpress.com
available on: kolom.pacific.net.id
220
TERIMA KASIH
“Manage the Urban, Preserve the Rural!”

21

Das könnte Ihnen auch gefallen