Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a.

Proses
pengumpulan informasi terus menerus merupakan
syarat utama untuk identitas masyarakat. b. Data
bersifat dinamis, interaktif dan fleksibel terus
dikumpulkan selama pelayanan diberikan. c. Data
dikumpulkan secara sistematis. d. Masalah :
Mengkaji sekilas semua area Menemukan
kemungkinan bermakna/pot masalah dan menggali
area tersebut secara mendalam Banyak data
tergantung pada klien yang mungkin dapat
memberikan informasi lebih banyak pada satu area
daripada area lain. e. Bersumber dari: Wawancara
dengan Klien : kejadian sekarang & lalu
Observasional : terhadap rumah, fasilitas yang ada di
rumah Dokumentasi : informasi tertulis atau lisan dari
rujukan dari berbagai lembaga yg menangani
keluarga dan anggota kesehatan lain.
f. Wawancara : Pertemuan dengan satu atau lebih
anggota keluarga (sangat penting pada seluruh
anggota keluarga pada tahap awal) untuk
mengurangi distorsi informasi Memberikan
kesempatan pada seluruh anggota keluarga
mengungkapkan persepsinya Mengetahui interaksi
antara anggota keluarga Harus benar-benar berfokus
berdasar tujuan wawancara dan disusun dalam
berbagai struktur. Dapat digunakan banyak daftar
cek, inventaris dan kuesioner. 2. Diagnosa Diagnosa
keperawatan keluarga adalah pernyataan yang
menggambarkan respon mansusia (keadaan sehat
atau perub pola interaksi pot/aktual dr
individu,kelompok dimana perawat secara legal
dapat mengidentifikasi dan menyususun intervensi
utk mengurangi, menghilangkan atau mencegah
perubahan. (Carpenito 1987). Kategori Diagnosa
NANDA Persepsi Diagnosa Keperawatan kesehatan-
pola Manajemen kesehatan yang dapat di ubah
Perilaku mencari sehat Kerusakan penatalaksanaan
lingkungan rumah Kurang pengetahuan Konflik
keputusan manajemen kesehatan Kognitif-pola
latihan Peran-pola persepsi Peran-pola hubungan
Berduka antisipasi Berduka disfungsional Konflik
peran orang tua isolasi social Perubahan dalam
proses keluarga Perubahan penampilan peran Risiko
perubahan dalam menjadi orang tua Perubahan
menjadi orang tua Risiko terhadap kekerasan Koping
pola – pola toleransi Koping keluarga potensial
terhadap pertumbuhan terhadap stress Koping
keluarga tidak efektif : menurun Koping keluarga
tidak efektif : kecacatan
3. Intervensi Langkah pertama yang dilakukan
adalah merumuskan tujuan keperawatan. Tujuan
dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta
meminimalkan stressor dan intervensi dirancang
berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan
primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel,
pencegahan sekunder untuk memperkuat garis
pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier untuk
memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson &
Fallune, 2000). Tujuan terdiri dari tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka
panjang mengacu pada bagaimana mengatasi
problem/masalah (P) di keluarga. Sedangkan
penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada
bagaimana mengatasi etiologi yang berorientasi
pada lima tugas keluarga. Adapun bentuk tindakan
yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya
adalah sebagai berikut : a) Menggali tingkat
pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai
masalah b) Mendiskusikan dengan keluarga
mengenai hal-hal yang belum diketahui dan
meluruskan mengenai intervensi/interpretasi yang
salah. c) Memberikan penyuluhan atau menjelaskan
dengan keluarga tentang faktor-faktor penyebab,
tanda dan gejala, cara menangani, cara perawatan,
cara mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pentingnya pengobatan secara teratur. d) Memotivasi
keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk
kesehatan. e) Memberikan pujian dan penguatan
kepada keluarga atas apa yang telah diketahui dan
apa yang telah dilaksanakan.

Das könnte Ihnen auch gefallen