Sie sind auf Seite 1von 13

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

”TERAPI OKUPASI”

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN GANGGUAN


PSIKOMOTOR

Di susun oleh :

1. Clara Vika B
2. Dewi Anggraeni
3. Dhika Pramudiya
4. Dina Supriyanti
5. Efrin Rambu Leki
6. Elshinta Eka Devi
7. Elimianus Hefristo I
8. Gedallya A. M. Nalle
9. Ketut Sanjaya
10.Yoshua Trihapsoro

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2017

1
A. LATAR BELAKANG
Terapi okupasi adalah usaha penyembuhan melalui kesibukan atau pekerjaan
tertentu. Terapi okupasi adalah salah satu jenis terapi kesehatan yang merupakan
bagian dari rehabilitas medis. Penekanan terapi ini adalah pada sensomotorik dan
proses neurologi dengan cara memanipulasi, memfasilitasi dan menginhibisi
lingkungan, sehingga tercapai peningkatan, perbaikan, dan pemeliharaan kamampuan
klien, dengan memperhatikan asset (kemampuan) dan emitasi (keterbatasan) yang
dimiliki klien, terapi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemandirian klien
dalam melakukan aktifitas serta pertumbuhan dan perkembangan psikososial klien.
B. WAKTU PELAKSANAAN :
Hari, tanggal : Senin, 19 November 2012
Jam : 13.00-14.40 WIB
Durasi : 40 menit
Tempat : Ruang Terapi Kelompok Okupasi
Sasaran : Klien dengan Depresi, Euforia, Tic, dan Tremor

C. TUJUAN :

Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental.

a) Menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat mengembangkan


kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat
sekitarnya.

b) Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar.

c) Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya.

d) Membantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan diagnosa dan terapi.

2
Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak, sendi, otot dan
koordinasi gerakan.

1. Mengajarkan ADL seperti makan, berpakaian, BAK, BAB dan sebagainya.


2. Membantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah.
3. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan kemampuan yang
dimiliki.
4. Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba klien untuk mengetahui
kemampuan mental dan fisik, kebiasaan, kemampuan bersosialisasi, bakat, minat dan
potensinya.
5. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah klien kembali di
lingkungan masyarakat.

Tujuan umum
1. Untuk memudahkan belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Meningkatkan produktifitas.
3. Menurunkan atau memperbaiki ketidaknormalan dan memelihara atau meningkatkan
kesehatan.
4. Dapat mengidentifikasi kemampuan yang ada pada klien.
5. Memelihara dan meningkatkan kemapuan klien

D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK :
1. Leader : Ketut Sanjaya
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi kognitif
b. Menyusun rencana aktivitas kelompok
c. Memberikan penjelasan tentang peraturan
d. Mengatasi masalah dalam terapi kognitif
e. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan.

2. Co Leader : Dhika Pramudiya

3
Tugas :
a. Membantu pelaksanaan terapi kognitif
b. Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam terapi kognitif.

3. Observer : Gedallya A.M. Nalle


Tugas :
a. Mengamati dan mencatat proses terapi kognitif
b. Mengidentifikasi isu penting dalam proses terapi kognitif
c. Mengidentifikasi strategi kritis yang digunakan Leader
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya
e. Menyampaikan hasil observasi selama proses terapi kognitif.

4. Fasilitator : Emilianus Hefristo Itang dan Efrin Rambu Leki

Tugas :

a. Mengutuhkan kehadiran klien dalam kelompok terapi kognitif


b. Memfasilitasi dan membantu dalam proses terapi kognitif
c. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam proses terapi kognitif.

5. Klien :
a. Clara Vika B sebagai pasien Depresi
b. Dina Supriyanti sebagai pasien prilaku kekerasan
c. Dewi Anggreani sebagai pasien waham kebesaran
d. Elshinta Eka Devi sebagai pasien euphoria
e. Yosua Trihapsorosebagai pasien depresi

6. Narator dan Notulen : Gedallya A.M Nalle


a. Membacakan jalannya cerita Terapi Okupasi
b. Mencatat hasil pelaksanaan Terapi Okupasi

4
E. SASARAN
Peserta terapi Okupasi adalah klien di ruang terapi okupasi Gardenia Rumah Sakit
Jiwa Surakarta yang telah dipilih dengan pertimbangan tertentu,yaitu sebagai berikut :

No. Nama Peserta Umur Dx. Keperawatan

1. Clara Vika B 23 tahun Depresi

2. Dina Supriyanti 22 tahun Euphoria

3. Dewi Anggraeni 25 tahun Waham kebesaran

4. Elshinta Eka Devi 23 tahun Euphoria

5 Yosua Trihapsoro 24 tahun Depresi

F . SETTING TEMPAT

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Setting tempat

5
Keterangan :

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Observer

: Klien

I. ALAT PERAGA:
1. Toples
2. Bola berwarna
3. Gelas
4. Kertas kecil
5. Ballpoint

J. METODE

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

3. Bermain peran/stimulasi

K . SUSUNAN KEGIATAN

No. Kegiatan Waktu

6
1. Persiapan : 5 menit
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu
klien dengan gangguan depresi, Euforia,
Tic, dan Tremor
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi : 8 menit
a. Salam terapeutik
b. Perkenalan terapis
c. Evaluasi atau validasi
d. Menanyakan perasaan klien saat ini
e. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
a. Jangka pendek : memperkenalkan
diri dan berkenalan dengan orang
lain.
b. Jangka panjang : mampu
berinteraksi dengan orang lain

2) Menjelaskan aturan main berikut :


a. Jika ada klien yang akan
meninggalkan kelompok harus
meminta ijin kepada terapis
b. Lama kegiatan 40 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja : 22 menit


SESSI (I):

7
a. Jelaskan kegiatan yaitu dengan
memperkenalkan nama terapis dan nama
klien. Apabila klien belum begitu paham,
ulangi sampai klien mengenali dirinya
sendiri.
b. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien

SESSI (II) :
a. Diawali dengan menanyakan pada klien
kesiapan klien untuk terapi
b. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
/ menyampaikan sesuatu.
c. Tanyakan keluhan utama klien
d. Tanggapi secukupnya
e. Jelaskan, bagaimana kaitannya antara
pikiran – perasaan dg perilaku ( perilaku
yang ingin dihilangkan )
f. Minta respon klien akan penjelasan
tersebut khususnya kaitan antara denagn
dirinya.

g. Bantu klien mengenali distorsi kognitifnya.


Catat pada lembar/ form
h. Sepakati distorsi yang akan di intervensi
4. Tahap terminasi : 5 menit
a. Minta respon klien
b. Kesimpulan dan support
c. Memberikan follow up untuk mengikuti
tahap II
d. Kontrak waktu yang akan datang untuk
tahap II

8
5. Salam terapeutik

L. ANTISIPASI

1. Jika ada keluarga yang menunggui dipersilahkan menunggu sampai acara selesai.
2. Jika ada klien lain yang ingin mengikuti kegiatan dipersilahkan menonton dan tidak
mengganggu co leader mengajak klien tersebut keluar dan diantar ke kamarnya.
3. Jika klien tidak mau mengikuti kegiatan atau bosan, tugas co leader memotivasi klien
untuk mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, jika klien memaksa klien diantar ke
kamar dan tempatnya diisi oleh co leader.
4. Jika klien ingin ke kamar mandi, diantar dan ditunggui sampai kembali ke tempat semula.

M . EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi dilakukan pada saat proses Terapi Kognitif berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan Terapi Kognitif. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan Terapi Kognitif. Untuk Terapi Kognitif Sesi 1 dan 2,
dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.

Pembimbing Yogyakarta 19 November 2012

9
Diah Pujiastuti S.Kep., Ns Ketut Sanjaya (Leader)

Sesi 1 : Memperkenalkan Diri

Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan Verbal
Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
Vika Dina Dewi Shinta Yosua
1. Menyebutkan nama lengkap

10
2. Menyebutkan nama panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan

1= Dapat Melakukan

b. Kemampuan Non Verbal

Nama Klien

NO Aspek yang dinilai

Vika Dina Dewi Shinta Yosua


1. Kontak mata

2. Duduk tegak

11
3. Mengungkapkan keluhan
utamanya.
4. Mengenali distorsi yang
dialaminya.
Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan

1= Dapat Melakukan

Sesi 2 : Terapi Okupasi

Kemampuan Membuat kerajinan ayaman tikar dari kertas

Nama Klien
NO Aspek yang dinilai
Vika Dina Dewi Shinta Yosua
1. Kemampuan mengunakan
bahan dan alat dengan benar
2. Kerapian dalam menyusun

12
anyaman.
3. Keefisienan waktu untuk
menyelesaaikan anyaman
Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan


1= Dapat Melakukan
2= Dapat melakukan dengan rapi
3= Dapat melakukan dengan rapi dan tepat waktu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan Terapi Okupasi pada
catatan proses keperawatan tiap masing-masing klien.

13

Das könnte Ihnen auch gefallen