Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ِك يِّقلتقتعهردي
kesederhanaan Rasulullah, pancaran Nur dari Allah. Semua
ر
sehingga pada waktu wafat pun ia قمعن يِّنَدقشاَء يِّرمعن يِّرعقباَدنَقاَ يِّقوإرنَد ق itu ibarat jalan adalah jalan yang
tidak meninggalkan untuk mendaki, yakni pendakian bathin
keluarganya uang barang sedinar إرقل يِّرصقراَمط يِّلمعستقرقيِمم ke arah usaha menghubungkan
atau sedirham pun. diri dengan Allah yang Maha
Abdurahman bin Auf Artinya: Pencipta dan Maha Agung.
menceritakan, bahwa pada waktu Dan demikianlah Kami wahyukan Sesudah menjadi Rasul, Rasulullah
Nabi wafat tidak ada sesuatu yang kepadamu wahyu (Al-Qur’an) meneruskan taqarub
ditinggalkannya, kecuali sepotong dengan perintah kami. Sebelumnya (mendekatkan diri) kepada Allah
roti, sebilah pedang, dan seekor kamu tidaklah mengetahui apakah dengan berzikir, istighfar, shalat
keledai yang biasa menjadi Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula tahajud sampai jauh malam. Ia
tunggangannya sehari-hari, serta mengetahui apakah iman itu,
memperkuat bathinnya dengan tidak sedikitpun mencerminkan berkata, “Kami tidak akan taat
menjalani hidup kerohanian. hidup mewah sebagaimana kepada engkau ya, Amirul
Untuk itulah Rasulullah kehidupan raja-raja pada Mukminin!”. Khalifah bertanya,
menyediakan ruangan khusus di umumnya. Mereka tetap hidup “Mengapa?” Lalu orang itu berkata
samping mesjid Madinah untuk sederhana, wara’, tawadhu’, zuhud pula, “Bagaimana kami akan taat,
tempat tinggal dan pendidikan sebagaimana yang dicontohkan Tuan membagi-bagikan zakat
dalam ilmu agama untuk para oleh Nabi. kiriman yang dari Yaman ini
sahabat Nabi yang ikhlas Sebagai contoh berikut ini kepada orang lain, sementara
mengikuti perjuangan Nabi dikemukakan salah satu sisi dari Tuan hanya mengambil sebagian
menyebarkan Islam dan mau kehidupan para khalifah tersebut. kecil saja, padahal pakaian Tuan
menjalani hidup kerohanian. Menurut riwayat bahwa Abu hanya satu persalinan, tidak ada
Mereka itu disebut Ahl Suffah. Bakar Siddiq hidup dengan sehelai pakaian musim panas dan tidak
Pada mulanya jumlah mereka 400 kain saja. Terhadap lidahnya ada pakaian musim dingin.
orang, lambat laun bertambah sendiri ia berkata, “Lidah inilah Sebelum tuan mengambil satu
sampai berlipat ganda. Mereka yang senantiasa mengancamku”. persalinan lagi, kami tidak akan
mempunyai akhlak yang luhur, Dan ia berkata pula, “Apabila taat” Mendengar sanggahan orang
iman dan keyakinan mereka seorang hamba Allah telah itu khalifah Umar merasa sulit
sangat kuat, ketawakalan dan dimasuki rasa berbangga diri untuk menjawab, lalu ia berpaling
keikhlasan mereka sangat luhur. karena sesuatu dari hiasan dunia kepada puteranya yang bernama
Rasulullah pernah berkata kepada ini, Maka Allah akan murka Abdullah, dan berkata, “Hai
Abu Hurairah, “Ahl Suffah itu kepadanya, sampai perhiasan itu Abdullah, bagaimana menurut
adalah tamu-tamu orang Islam, diceraikannya.” pendapatmu?” Abdullah pun
mereka tidak mempunyai Pandangan hidup beliau berdiri dan berkata kepada
keluarga, tidak mencintai harta adalah bahwa sifat dermawan penyanggah itu, “Jika masalahnya
benda, dan tidak terikat kepada adalah buah dari taqwa, kekayaan hanya pakaian yang satu
seseorang manusia pun, hatinya adalah buah dari keyakinan dan persalinan lagi, biarlah saya yang
hanya tertuju kepada Allah dan martabat didapat sebagai buah akan menanggungnya.”
Rasul-Nya. dari tawadhu’. Mendengar jawaban Abdullah,
Demikianlah keteladanan Umar bin Khatab pun memiliki orang yang menyanggah tadi
hidup kerohanian dari Rasulullah jiwa yang bersih dan kesucian merasa puas dan menyatakan
kemudian menjadi contoh sikap rohani yang tinggi. Rasulullah akan patuh dan taat kepada
hidup para sahabatnya. Imam pernah berkata tentang diri Umar, khalifah.
Ghazali berpendapat, “Bahwa aku bahwa Allah telah meletakkan Usman bin Affan adalah
yakin benar-benar kaum suffi kebenaran di ujung lidah Umar Khalifah yang ketiga. Ia adalah
itulah yang telah menempuh jalan dan hatinya. Pangkat khalifah yang seorang Khalifah yang berada.
yang dicontohkan oleh Nabi dan merupakan kekuasaan tertinggi Walaupun ia banyak harta, tetapi
yang dikehendaki oleh Allah tidak mengurangi nilai kehidupan ia tetap memperhatikan hidup
Taala.” rohaninya, bahkan sejak menjadi yang sederhana. Hartanya
khalifah kehidupan kerohaniannya digunakan untuk menolong yang
2) Zaman Sesudah Nabi semakin ia tingkatkan. Pernah lemah, untuk perjuangan
Setelah Nabi Muhammad saw pada suatu ketika datang kiriman mengembangkan agama Islam. Ia
wafat, kekhalifahan Islam zakat dari negeri Yaman, lalu terkenal orang yang senantiasa
diteruskan oleh para sahabatnya, diadakan pertemuan besar, karena membaca dan menelaah Al-
yakni Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khalifah hendak memberikan Qur’an, Tentang Al-Qur’an ia
Khattab, Usman bin Affan, dan Ali nasihatnya. Dalam nasihat pernah berkata, “Ini adalah surat
bin Abi Thalib. Meskipun menjadi tersebut ia mengharapkan agar yang dikirim oleh Tuhan-Ku. Tidak
khalifah atau kepala negara yang semua yang hadir mematuhi layak jika ada seorang hamba
biasanya hidup serba mewah, nasihatnya. Tiba-tiba salah melalaikan surat dari tuannya.
namun cara-cara hidup mereka seorang yang hadir berdiri seraya Hendaklah senantiasa dibaca, agar
supaya segala isi surat itu dapat melihat bahwa ketulusan betul berani mengusir siapa saja
dijalankannya.” Menurut riwayat, beragama sudah mulai lemah, yang bersalah, walaupun yang
Usman bin Affan wafat dibunuh karena pengaruh harta, dan justru bersalah itu seorang Khalifah, ia
oleh pemberontak ketika sedang hal yang demikian, bahkan pula mengangkat Gubernur Irak,
membaca Al-Qur’an. dilakukan oleh gubernur seorang tokoh yang gagah perkasa,
Khalifah Ali bin Abi Thalib Muawiyah, yang semestinya namun terkenal kejam, bernama
pun tidak kurang ketinggian hidup menjadi teladan dengan berani Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi. Hajjaj
kerohaniannya. Dalam tugas- dan terus terang menentang tidak segan-segan membunuh
tugasnya yang besar dan mulia, pengumpulan harta benda untuk orang untuk menegakkan
menyebabkan ia tidak perduli kepentingan diri sendiri. Abu Dzar kekuasaan Bani Umayah. Melihat
bahwa pakaian yang dikenakannya berpegang kepada ayat Al-Qur’an: tindakan semena-mena itu, Sa’id
telah robek. Ketika pakaiannya
robek, ia sendiri yang ب يِّقواَلعرف د
ضةق يِّقولق د ر
قواَلذيِقن يِّيِقعكنبزوقن يِّاَلذقه ق
در Zubair sangat kecewa. Ia tidak
takut sedikitpun kepada
ب يِّأقلريِمم
Amirul Mukminin?” Beliau Hajjaj merasa tersinggung. Maka
برعقذاَ م
menjawab, “Untuk
mengkhusyu’kan hati dan untuk
ق dituduhnya seorang pencinta Ali,
bermadzhab Syi’ah, yaitu Mashab
Artinya: Dan orang-orang yang
menjadi teladan bagi orang yang menyimpan emas dan perak dan yang sangat dibenci saat itu. Sa’id
beriman. tidak menafkahkannya pada jalan pun ditangkap dan dijatuhi
Selain dari sahabat Nabi yang Allah, maka berita bukanlah hukuman mati. Ketika akan
empat sebagaimana disebutkan di kepada mereka (bahwa mereka dibunuh, Hajjaj berkata kepada
atas, hidup kerohanian juga akan mendapat) siksa yang pedih. algojo, “Jangan hadapkan mukanya
dilaksanakan oleh sahabat- (Q.S At-Taubah:34) ke arah kiblat, biar dia mati
sahabat vang lain, di antaranya Sikap Abu Dzar yang membelakangi kiblat. Sa’id
adalah Huzaifah bin Yaman. Ia demikian, oleh Muawiyah menjawab, “Kemana pun engkau
terkenal salah seorang sahabat dipandang sebagai pengganggu hadapkan mukaku, disanalah
Nabi yang zahid. ketenteraman umum, Abu Dzar wajah Allah.”
Ia menjadi tempat bertanya dituduh telah membangkang
pula mengenai ilmu yang pelik- terhadap pemerintah yang sah PERTEMUAN 4
pelik. Umar sering datang kepada dan melemahkan semangat
Huzaifah untuk menanyakan perjuangan. Fitnah ini F. Pembahasan Akhlak Tasawuf
apakah pada dirinya terdapat disampaikan kepada Khalifah Hubungan antara akhlak
kesalahan atau tanda-tanda Usman. Akibatnya, Khalifah dengan tasawuf sangatlah erat
munafik, atau apa sikap-sikap Usman mengasingkan Abu Dzar ke bisa dikatakan seperti dua mata
yang tidak sesuai dengan ajaran luar kotaMadinah, ke sebuah uang, karena untuk mencapai
Islam, kadang-kadang Huzaifah dusun bernama Rizbah. akhlak yang mulia diperlukan
mengecam Umar dan Umar pun Dengan peristiwa yang proses-proses yang biasanya
dengan ikhlas memperbaiki atas dialami Abu Dzar ini, mulailah dilakukan oleh kalangan
segala kekhilafannya. muncul golongan kaum Zahid, mutashawwifin (pengamal
Kepopuleran Huzaifah yaitu golongan yang tasawuf). Sementara bagian yang
tersebar ke daerah-daerah di luar mengutamakan hidup kebathinan terpenting dalam tasawuf adalah
negeri Arab. Demikianlah, Hasan dan kerohanian. pencapaian akhlak yang mulia
Basri, seorang tokoh sufi yang Setelah Abu Dzar orang yang disamping hal-hal yang terkait
terkenal datang berguru kepada terkenal menentang cara hidup dengan kebutuhan.
Huzaifah. mewah pada masa sahabat, Apa yang dilakukan
Sahabat lain yang dengan tegas terkenal pula nama Said bin kalangan mutashawwifin akhirnya
menentang gaya hidup mewah Zubair seorang tabi’in yang kuat akan membuahkan pada akhlak
adalah Abu Dzar Al-Ghiffari. Ia pribadinya. Ia seorang zahid yang mulia. Namun demikian tidak
semua kajian dan pengalaman pembelajaran akhlak dapat Muhammad SAW, yang disebut al-
tasawuf masuk ke bidang akhlak. diperoleh hasil semaksimal. Hadits. Secara ringkas, al-Hadits
Oleh karena itu akhlak tasawuf merupakan jabaran fungsional-
adalah proses-proses pencapaian praktikal dari al-Qur'an yang
akhlakul karimah melalui metode menyebabkan al-Qur’an jadi living
tasawuf yang diilhami oleh (hidup) dalam praktek kehidupan,
kehidupan para salafus shalih. terutama pada masa Rasulullah
Akhlak tasawuf ini menjadi SAW hidup. Sementara itu pula
penting untuk menghindari kajian PERTEMUAN 5 metode dan prosedur untuk
akhlak yang hanya berada pada SUMBER-SUMBER AKHLAK memahami muatan al-Qur’an
tataran pemikiran dan wacana TASAWUF disebut ilmuTafsir.
yang tentu akan jauh untuk dapat Oleh karena ajaran Islam memiliki
memberikan bekas pada 1. Sumber-Sumber Akhlak dasar pokok berupa Qur’an dan al-
mahasiswa menjadi orang-orang Tasawuf Hadits, maka dengan sendirinya
yang memiliki akhlak mulia. Dilain Perlu diberikan penjelasan lebih Akhlak Tasawuf yang menjadi
pihak akhlak tasawuf juga berguna dahulu mengapa kitab suci al- bagian dari hasil pemahaman
untuk membatasi kajian salah satu Qur’an dan al-Hadits dijadikan terhadap ajaran Islam itupun
aspek dalam dunia tasawuf, yaitu dasar pokok ajaran Islam. Seperri sumbernya juga harus dari al-
tasawuf akhlaki, yang berarti diketahui, umat Islam memahami Qur’an dan al-Hadits.
mengesampingkan tasawuf falsafi. dan meyakini agama Islam sebagai
Secara singkat akhlak agama “wahyu”. Artinya ajaran 2. Sumber Al-Qur’an dan Al-
tasawuf memfokuskan pada agama Islam dibangun dan Hadits
dataran Tazkiyah al-Nafs didasarkan dari hasil pemikiran, a. Sumber Al-Qur’an
(penyucian jiwa) yang sering penalaran, perenungan dan Al-Qur’an menurut bahasa
diistilahkan juga dengan tathahur, semacamnya, melainkan berdasar berarti “bacaan” atau yang dibaca.
tahaquq dan takhaluq, "wahyu". Wahyu dipahami dan Al-Qur’an adalah masdar yang
membersihkan diri dari sifat diyakini umat Islam secara diartikan dengan ism maf’ul yaitu
madzmumah (tercela) dan keseluruhan sebagai kalam Allah maqru berarti yang dibaca.
menghiasi dengan akhlak SWT (Ucapan Allah SWT) yang Menurut istilah ahli syara’ al-
mahmudah (terpuji). Hal yang tersalurkan pesan-pesan yang Qur’an ialah wahyu Allah SWT
perlu di perhatikan adalah faktor dimuat di dalamnya kepada umat yang diturunkan kepada Nabi
dari sekedar fikri (pemikiran) dan manusia lewat perantaraan utusan Muhammad SAW sebagai mukjizat
nadzari (teoritis). Allah SWT. Kalam Allah SWT ini bagi beliau, wahyu itu diturunkan
Selama ini terlalu banyak tidak pernah diintervensi dalam bahasa Arab dan
orang berbicara akhlak akan tetapi (dicampuri) oleh manusia dalam disampaikan kepada masyarakat
tidak bisa memberi sibghah hal ini para utusan Allah SWT, baik ramai secara mutawatir, baik
menjadikan mahasiswa dari segi substansi materi maupun dengan lisan maupun tulisan, dan
berakhlakul karimah. Hal ini instrument kebahasaannya. orang yang membaca wahyu
terjadi karena pembahasan akhlak Begitulah yang diyakini oleh umat mendapat pahala dari Allh SWT.
biasanya hanya berbicara pada manusia secara keseluruhan Allah SWT menurunkan al-Qur’an
ranah kognitif tanpa disertai sepanjang kesejarahannya. secara berangsur-angsur, sehingga
ranah afektif dan psikomotorik. Sementara itu, penjelas dalam penurunan seluruhnya memakan
Yang terjadi banyak mahasiswa rangka implementasi konkret waktu selama 22 tahun 2 bulan
mendapatkan nilai tinggi dalam kalam Allah SWT tersebut dalam dan 22 hari, yakni mulai dari
mata kuliah akhlak akan tetapi kehidupan nyata sehari-hari umat malam 17 Ramadhan tahun 41
rendah akhlaknya. Sehingga dari manusia, utamanya umat Islam, dari kelahiran Nabi Muhammad
penyajian akhlak tasawuf secara maka pada ucapan, perbuatan dan SAW hingga tanggal 9 Dzulhijjaah
komprehensif ini diharapkan persetujuan (taqrir) utusan Allah hari haji wada’ tahun ke 10 H, atau
SWT dalam hal ini Rasulullah tahun 63 dari hari kelahiran Nabi.
Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 Muhammad SAW. Berdasarkan Artinya : . . . .Seseungguhnya Allah
surat dan 6236 ayat. Sedang keterangan tersebut, maka akhlak menyukai orang-orang yang
kalimatnya menurut hitungan dapat disebut “akhlak yang baik” bertaubat dan Dia menyukai
sebagian ahli 74434 dan hurufnya dan juga disebut “akhlak yang orang-orang yang menyucikan
325345 huruf. Semuanya buruk”. diri.|
dinukilkan kepada manusia secara Kata kunci “sabar” antara lain
mutawatir. 2) Tasawuf didasarkan pada surat al-Mu’min
Sebagai patokan hukum agama Istilah tasawuf secara eksplisit atau Ghafir ayat 55 yang berbunyi:
Islam, Al-Qur’an di dalamnya
terdapat nash-nash yang juga
kebahasaan tidak pernah disebut
dalam al-Qur’an. Sebagian besar
ا ٍمح ق
ق صبهخر ٍإهزن ٍموخعمد ٍ ز ه مفاَ خ
Artinya: Maka bersabarlah engkau,
mengupas tentang akhlak tasawuf. ulama tasawuf sepakat bahwa
karena sesungguhnya janji Allah
Istilah Akhlak Tasawuf masalah tasawuf tersebut secara
itu benar.....
terdiri dari dua kata yaitu, akhlak implisit (tersirat) dan termuat
Kata kunci “Faqr”' dikaitkan
dan tasawuf. Berikut ini akan dalam istilah “zuhud”. Sementara
dengan surat Thaha ayat 2:
dipaparkan sumber dari al-Qur’an itu istilah zuhud ( ) yang berarti
mengenai akhlak dan tasawuf. orang yang tidak merasa tertarik َك ٍاَخلقهخرآْمن ٍلهتمخشمقى مماَ ٍمأنمزخلمناَ ٍمعلمخيِ م
1) Akhlak terhadap sesuatu, hanya terdapat Artinya: Kami tidak menurunkan
Dalam al-Qur’an kata yang satu kali ditulis dalam al-Qur’an al-Qur’an ini kepadamu agar
berkaitan dengan akhlak yaitu dalam surat Yusuf ayat 20: menjadi sengsara.
Kata kunci “tawakkal” dikaitkan
diantaranya adalah surat as-
Syu’ara’ ayat 137, yang berbunyi: مومشمرخوهه ٍبهثمممسن ٍبمخخ سdengan surat ath-Thalaq ayat 3
س ٍمدمراَههمم
ر ممخعهدومدسة ٍمومكاَهنوُخاَ ٍهفيِهه ٍهممن ٍاَلززاَهههديِمنberbunyi:
إرعن يِّقهقذاَ يِّإردل يِّبخلببق يِّاَعلقدول ق
ي Artinya: Dan mereka menjual ا ٍفمههموُ ٍمحخسبههه موممن ٍيِمتمموُزكخل ٍمعملىَ ٍ ز ه
Artinya: (Agama kami) ini tidak yusuf dengan harta yang murah,
Artinya: ....dan barang siapa yang
lain hanyalah adat kebiasaan yaitu beberapa dirham saja, dan
bertawakkal kepada Allah niscaya
orang-orang dahulu. mereka (anggota kafilah dagang)
Allah akan mencukupkan
Lalu dalam surat al-Qalam ayat 4 itu tidak merasa tertarik hati
(keperluan) nya.
berbunyi: mereka terhadapnya (Yusuf).
Kata kunci “mahabbah” dikaitkan
ك يِّلققعلى يِّبخلبمق يِّقعرظيِمم
قوإرنَد ق
Dari cara penelusuran payung ayat
antara lain dengan surat Ali Imran
seperti di atas, maka banyak
ayat 31:
Artinya: Sesungguhnya engkau konsep dalam ajaran Tasawuf
(Muhammad) adalah orang yang (yakni ajaran tasawuf yang telah ِا ٍمفاَتزبههعوُهنيقهخل ٍهإن ٍهكنتهخم ٍتههحبِبوُمن ٍ ا م
berakhlak sangat mulia. disistem menjadi sebuah disiplin
ilmu fann al-‘ilm) yang dicari- Artinya: Katakanlah: “Jika kamu
ا ٍمويِمخغفهخر ٍلمهكخم ٍهذهنوُبمهكخميِهخحبهخبهكهم ٍ ا ه
Dua ayat ini, baik dilihat dari asal
kata dan muatan kata, dapat carikan paying ayatnya dalam al- (benar-benar) mencintai Allah,
dijadikan dasar untuk mengatakan Qur’an, sekedar contoh yang ikutilah aku, niscaya Allah
bahwa istilah akhlak memang dikutipkan dari beberapa kata mencintaimu dan Dia akan
terdapat dalam al-Qur’an. Hanya kunci mengenai maqam (terminal mengampuni dosa-dosamu....”
saja bila dilihat dari konteks ayat, ruhani), antara lain kata-kata Kata kunci “ma’rifah” dikaitkan
terdapat perbedaan muatan kunci: taubat, sabar, faqr, zuhud, antara lain dengan surat Qaf ayat
akhlak di dalamnya. Dalam surat tawakkal, mahabbah, ma’rifah, 16:
ridha dan sebagainya.
as-Syu’ara ayat 137 istilah akhlak
diartikan sebagai “adat kebiasaan Kata kunci “taubat” antara lain di َمولمقمخد ٍمخلمخقمناَ ٍاَ خ هلنمساَمن ٍمونمخعلمهم ٍمما
buruk” dari seorang umat nabi dasarkan pada Surat al-Baqarah بس ٍبههه ٍنمخفهسهه ٍمونمخحهن ٍأمخقمر ه تهموُخسهوُ ه
ayat 222:
Hud AS., sedangkan istilah akhlak إهلمخيِهه ٍهمخن ٍمحخبهل ٍاَخلموُهريِهد
yang termuat dalam surat al- ِب ٍاَلتززوُاَهبيِمن ٍمويِههح ب
ب إهزن ٍ ا م
ِا ٍيِههح ب Artinya: Dan sesungguhnya kami
Qalam ayat 4 adalah dalam اَخلهمتم م
konteks budi pekerti yang agung
طهههريِمن telah menciptakan manusia dan
kami mengetahui apa yang
atau luhur” dari sosok nabi
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami yang terpuji dan akhlak yang susunan kebahasaan, redaksi dan
lebih dekat dengannya daripada mulia. Allah SWT berfirman: isi pesannya. Sementara itu
urat lehernya.
Yang terakhir kata kunci “ridla”
س ٍقمخد ٍمجاَءختهكم ٍزمخوُهعظمةة ٍهمن ميِاَ ٍأمبِيِمهاَ ٍاَلزناَ ه keshahihan al-hadits masih perlu
dikoreksi. Sebab, harus diakui
dikaitkan dengan surat al-Maidah صهدوهر ِزربههكخم ٍموهشمفاَء ٍلهمماَ ٍهفيِ ٍاَل ب tidak semua hadits adalah shahih,
ayat 119: وههددىً ٍومرخحمةة ٍلهخلمخؤمنيِمن
م م ه هه م baik itu dari sudut sanad
ضوُخاَ ٍمعخنهه
ا ٍمعخنههخم ٍمومر هضميِ ٍ ا ه زر هArtinya: Hai manusia telah datang (periwayatan dari satu periwayat
kepada periwayat yang lainnya)
ك ٍاَخلفمخوُهز ٍاَخلمعهظيِهم
مذله مkepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan pernyembah bagi ataupun dari sudut matan (wujud
Artinya: ....Allah ridla terhadap teks hadits yang bersangkutan).
penyakit-penyakit (yang berada)
mereka dan merekapun ridla Bahkan ada hadits yang
dalam dada, petunjuk dan rahmat
terhadap-Nya; itulah digolongkan palsu (maudlu’).
bagi orang-orang yang beriman.
keberuntungan yang sangat besar. Karena itu al-Qur’an menjadi
Al-Qur’an ini yang menjadi
Mencermati contoh-contoh ayat di sumber pertama sedangkan al-
sumber pertama dan utama dari
atas, maka dalam peristilahan Hadits menjadi sumber kedua,
tasawuf Islam. Dari al-Qur’an ini
maqam ada beberapa kata kunci apabila dalam al-Qur’an belum
dapat digali pelajaran-pelajaran
yang dari asal kata-katanya dijelaskan secara terang maka
untuk menjadi obat hati dan
memang dapat dirujukan pada al- rujukan keduanya adalah al-
penawar jiwa yang sedang
Qur’an, seperti kata kunci “taubat” Hadits.
menderita penyakit-penyakit riya’,
(Surat al-Baqarah ayat 222),
hasad, takbur, ujub dan
“sabar” (Surat al-Mu’min/Ghafir b. Sumber Al-Hadits
sebagainya.
ayat 55), “zuhud” (Surat Yusuf ayat Sumber hukum ini berarti
d) Kandungan al-Qur’an yang lain
20), “tawakkal” (Sura at-Thalaq merujuk terhadap Sunnah Nabi
ialah kisah-kisah umat purbakala
ayat 3), “mahabbah” (Surat Ali yang disebut dengan al-Hadits.
seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan
Imran ayat 31), “ridla” (Surat al- Menurut etimologi bahasa, as-
lain-lain, atau kisah-kisah pribadi
Maidah ayat 119). Sementara itu Sunnah berarti jalan yang harus
seperti kisah para Rasul, Khidir,
kata kunci “faqr” (Surat Thaha dijalani. Menurut ahli Syara’,
Dzul Qarnain dan sebagainya yang
ayat 2) dan kata kunci “ma’rifah” Sunnah ialah jalan yang dijalani
semuanya itu untuk menjadi wa’ad
(Surat Qaf ayat 16) dipahami dalam bahasa, karena telah biasa
dan wa’id atau menjadi targbib
secara implisit terhadap muatan dijalani oleh Rasulullah SAW, dan
yang menggemarkan orang
pesan ayat-ayat tersebut. para ulama salaf yang salih
berbuat taat dan menakuri
mereka dari berbuat jahat. Yang sesudah wafat Rasul SAW.
Selain itu kandungan al-Qu’an juga Sunnah itu ada kalanya qauliyah
juga patut dicatatkan di sini dalam
memuat ajaran-ajaran tasawuf, yaitu, segala yang diucapkan oleh
kaitannya dengan pencarian
antara lain: Nabi SAW, adakalanya Sunnah
sumber dalam ayat-ayat al-Qur’an
a) Memperbaiki aqidah dan bersifat fi’liyah, yaitu segala yang
ini adalah bahwa nampaknya para
meluruskan aqidah umat yang diperbuat Nabi Saw untuk syariat,
shufi (pelaku kehidupan
sudah rusak binasa oleh kehendak adakalanya taqririyah, yaitu segala
thasawuf) lebih merasa mantap
nafsu buruk. perbuatan sahabat di hadapan
jika dasar aktifitas ketasawufan
b) Menetapkan aturan-aturan hukum Nabi atau Nabi melihat orang
mereka itu dapat didukung dalam
dalam hubungan manusia dengan mengerjakan sesuatu tanpa
al-Qur’an. Sebabnya adalah bahwa
Tuhan, manusia dengan teguran dari beliau. Dan
sumber dalam ayat-ayat al-Qur’an
sesamanya dan manusia dengan adakalanya Sunnah itu tarkiyah
itu kewibawaannya dianggap lebih
benda. yaitu suatu perbuatan yang
tinggi dari pada diambilkan dari
c) Membersihkan hati, sehingga mungkin dilaksanakan oleh Nabi,
al-Hadits, misalnya. Kemantapan
haluan hidup tampak dengan jelas. tetapi beliau tidak mau
seperti ini antara lain disebabkan
Karena hati yang telah bersih akan mengerjakannya.
al-Qur’an oleh seluruh umat Islam
menumbuhkan perangai-perangai Istilah Sunnah ini
tidak diragukan lagi
kebenarannya, baik dari segi kemudian lebih biasa dipakai
dengan istilah Hadits. Hadits keimanan (keyakinan teguh bagi akhlak. Bahkan ada sebutan yang
(Sunnah) adakalanya shahih dan seluruh manusia Islam. dinyatakan oleh Siti Aisyah bahwa
adakalanya dha’if. Hadits shahih akhlak Nabi Muhammad Saw
ialah yang mempunyai sanad yang 2) Tasawuf adalah “akhlak al-Qur’an”.
tersambung sampai kepada Nabi Berkaitan dengan sumber dari al- Sementara Nabi menyampaikan
Saw, semua sanadnya tidak cacat Hadits mengenai tasawuf, semua bahwa kebangkitannya menjadi
dan matan haditsnyapun tidak ulama tasawuf hampir sepakat seorang Rasul adalah juga dalam
bertentangan dengan al-Qur'an. mengatakan bahwa istilah tasawuf kerangka besar penyempurnaan
Adapun Hadits yang dla'if adalah belum pernah dikenal dalam akhlak. Pernyataan Rasul tersebut
kebalikan dari yang shahih. hadits-hadits Rasulullah dikuatkan oleh al-Qur'an:
Dalam kedudukannya Muhammad SAW. Justru yang Artinya : Sungguh adalah dalam
sebagai sumber, Hadits atau As- diperkenalkan oleh Rasulullah diri Rasulullah itu bagimu sebagai
Sunnah mendapat tempat sesudah Saw adalah istilah ihsan. Salah suri tauladan yang baik (yaitu)
al-Qur’an, hal ini sesuai dengan satu potongan hadits yang bagi orang-orang yang mengharap
bunyi hadits: berbicara tentang ihsan (rahmat) Allah dan (kedatangan)
Artinya: Aku tinggalkan padamu menyatakan sebagi berikut: Hari Akhir dan dia banyak
dua pedoman, sekali-kali kamu Artinya:(Tamu Rasulullah) menyebut Allah.
tidak akan sesat sesudahnya bertanya: Wahai Rasulullah, Pada hakekatnya akhlak yang
selama-lamanya yaitu Kitabullah apakah yang disebut ihsan? Nabi dibangun oleh al-Qur’an adalah
dan Sunnah Rasul-Nya. (HR. menjawab: Hendaknya engkau akhlak yang mendapat
Malik). menyembah Allah seakan-akan pencerahan berdasar prinsip
Pada penjelasan Hadits ini engkau melihat-Nya, maka jika ihsan, yang bagi penyuka istilah
akan diuraikan sumber-sumber engkau tidak dapat melihat-Nya, tasawuf disebut akhlak tasawuf.
dari al-Hadits yang berkaitan ketahuilah bahwa sesungguhnya Jika disiplin menurut peristilahan
dengan akhlak tasawuf. Dia melihatmu (HR. Muslim) al-Qur’an dan al-Hadits, maka
1) Akhlak Jika direnungkan secara istilah yang lebih tepat adalah
Istilah akhlak yang dikaitkan mendalam, sebenarnya ajaran akhlak ihsan.
dengan al-Hadits memang ada ihsan ini sudah sangat mendalam. Sosok Nabi Muhammad yang
dasarnya. Di sini akan dikutipkan Di sini sudah ditekankan adanya dijadikan sumber keteladanan
beberapa hadits yang secara unsur kesadaran dan penghayatan akhlak tasawuf (akhlak ihsan)
eksplisit menyinggung istilah ketuhanan. Allah Swt seolah-olah adalah segala tindakan nabi yang
akhlak tersebut sebagai berikut: sebagai pengontrol pada prilaku menyangkut kerisalahan
Nabi berkata: manusia dan sekaligus sangat (kerasulan), bukan yang bersifat
Artinya:Bahwasannya aku dekat dengan manusia dalam basyariyah (biologis). Tindakan
dibangkitkan (diutus) adalah kehidupannya. Sayangnya istilah Nabi yang bersifat basyariyah ini
untuk menyempurnakan dan konsep ini tidak misalnya gaya berjalan, gaya
keluhuran akhlak. (HR. Baihaqy). dikembangkan lebih lanjut oleh berlari, cara berkedip, macam
Hadits lain menyebutkan: para ulama Islam sampai tingkat suara (intonasi suara), cara
Artinya :Orang mukmin yang pelaksanaan teknis. Malahan tersenyum dan sebagainya. Ini
paling sempurna imannya adalah mengintroduksi istilah baru yang semua adalah pembawaan lahir.
orang mukmin yang paling baik diberi nama “tasawuf”. Tetapi Sementara itu, yang berkaitan
akhlaknya (H.R.Tirmidzi). begitulah kenyataan kesejarahan dengan kerisalahan (kerasulan)
Pesan yang dimuat oleh kedua umat Islam yang harus diakui, menyangkut norma atau aturan
hadits di atas adalah searah, yaitu walaupun sebenarnya getir yang dituntunkan oleh Allah Swt
bahwa masalah akhlak sangat menerimanya. lewat kalam-Nya (wahyu).
dipentingkan berkaitan dengan Al-Qur’an memang layak menjadi Disitulah baru terjadi proses
masalah kerisalahan (keutusan) sumber muatan ajaran Akhlak uswatun khasanah (keteladanan
Nabi Muhammad Saw dan juga Tasawuf, Sebab, muatan al-Qur’an yang baik). Pribadi dalam konteks
berkaitan dengan masalah pada hakekatnya adalah dunia kerisalahan (kerasulan) yang
senantiasa disinari oleh wahyu
inilah yang memungkiikan Nabi
Muhammad SAW memiliki sifat
ma’shum (terjaga dari prilaku
ma’siyat) atau prilaku yang keluar
dari garis kerisalahannya). Dapat
dibayangkan betapa berat diri
Nabi dalam membina dan
mempertahankan dirinya sebagai
sosok yang uswatun khasanah
yang senantiasa harus terjaga dari
prilaku ma’siyat (sifat ma’shum)
itu. Hanya orang-orang yang
benar-benar terpilih dan manusia
pilihan saja yang sanggup
memikul tugas seperti ini.