Sie sind auf Seite 1von 22

PERTEMUAN 1 ‫صو ص لتلررقوصن ُالفكك‬ mengacu pada pola hubungan

PEMBAHASAN AKHLAK ‫إ‬


diartikan ...dan kalian mereka-reka
dengan sesama manusia serta
makhluk lainnya. Bila khuluq
A. Pengertian Akhlak bohong. Kedua, al-din (agama) seseorang itu baik maka ia akan
Secara etimologi kata misalnya QS. Al-Nisa ayat 119 mendapatkan kebaikan
akhlak berasal dari bahasa Arab ‫فصلصريصغ و ريلن ُصخللصق ُا و ول‬ (kebahagiaan) di akhirat nanti.
akhlaq dalam bentuk jama’, sedang diartikan ...maka mereka benar- Selanjutnya kata al-khuluq
mufradnya adalah khuluq benar merubah ciptaan (agama) ini juga mengandung segi-segi
Selanjutnya makna akhlak secara Allah (yang berupa hukum- penyesuaian dengan perkataan al-
etimologis akan dikupas lebih hukum-Nya). Ketiga, rusak, khalaq yang berarti ciptaan serta
mendalam. Kata khuluq (bentuk misalnya artinya memakaikan erat hubungannya dengan kata al-
mufrad dari akhlaq) ini berasal pakaian rusak. Arti lain yang Khaliq yang berarti pencipta, dan
dari fi’il madhi khalaqa yang dapat hampir mirip dengan al-khiluq perkataan makhluq yang berarti
mempunyai bermacam-macam adalah kata khalaqa yang artinya yang diciptakan. Perumusan
arti tergantung pada mashdar bergaul dengan orang lain, seperti pengertian tersebut timbul
yang digunakan. Ada beberapa ungkapan syair: Artinya: sebagai media yang
kata Arab seakar dengan kata al- Pergaulilah orang lain dengan memungkinkan adanya hubungan
khuluq ini dengan perbedaan pergaulan yang baik, Jangan baik antara khaliq dengan
makna. Namun karena ada seperti anjing yang makhluk dan antara makhluk
kesamaan akar kata, maka menggonggongi orang). Kemudian dengan makhluk lainnya. Sehingga
berbagai makna tersebut tetap kata al-khalaq yang diartikan pola-pola hubungan ini menjadi
saling berhubungan. Diantaranya bagian yang baik, seperti pembahasan ruang lingkup
adalah kata al-khalq artinya disebutkan dalam al-Qur’an QS. Al- akhlak.
ciptaan. Dalam bahasa Arab kata Baqarah ayat 102 Inilah ciri khusus kata akhlak
al-khalq artinya menciptakan dalam bahasa Arab yang
sesuatu tanpa didahului oleh
‫صماَ ُ ص رل ُوف ُاللوخصروة ُوملن ُصخصلقق‬ digunakan untuk menyebut
sebuah contoh, atau dengan kata diartikan: Dan tidak ada baginya perangai manusia dalam kajian
lain menciptakan sesuatu dari bagian yang baik di akhirat bahasa (etimologi).
tiada. Dan yang bisa melakukan (nanti). Sementara itu dari sudut
hal ini hanyalah Allah, sehingga terminologi (istilah), ada banyak
hanya Allahlah yang berhak Arti-arti di atas mempunyai pendapat yang mengemuka-kan
berpredikat Al-Khaliq atau Al- konsekuensi logis dalam istilah akhlak. Diantaranya adalah
Khallaq sebagaimana yang penggunaan kata al-khuluq yang yang dikemukakan Al-Ghazali:
diungkapkan dalam QS. al-Hasyr diartikan budi pekerti, perangai, Akhlak adalah suatu sifat yang
ayat 24 tingkah laku atau tabiat. Sehingga tertanam dalam jiwa dari
‫رهصو ُارلل ُاللصخاَولرق ُاللصباَوررئ ُاللرمصص وورر‬ dapat dijelaskan al-khuluq (budi
pekerti) mengandung segi-segi
padanya timbul perbuatan-
perbuatan dengan mudah dan
dan QS. Yasin ayat 81 yang penyesuaian dengan makna di tanpa memerlukan pemikiran
berbunyi atas. Oleh karena itu, al-khuluq itu dan pertimbangan. Maka bila
‫ب صصل ُصورهصو ُاللصخللرق ُاللصعولري‬ sifatnya diciptakan oleh si pelaku sifat itu memunculkan perbuatan
Disamping itu masih ada arti lain itu sendiri, dan ini bisa bernilai baik dan terpuji menurut akal dan
yaitu, pertama mereka- baik (ahsan) dan buruk (qabih) syariat maka sifat itu disebut
reka/merekayasa, misalnya dalam tergantung pada sifat perbuatan akhlak yang baik, dan bila yang
QS. Al-Mu’minun ayat 14 itu. Kemudian al-khuluq itu bisa muncul dari sifat itu perbuatan-
dianggap baik dengan syarat perbuatan buruk maka disebut
‫فصتصصباَصرصك ُارلل ُأألحصسرن ُاللصخاَولوقصي‬ memenuhi aturan-aturan agama. akhlak yang buruk.
diartikan Maha Suci Allah Sang Sifat al-khuluq itu tidak hanya Pengertian di atas
Perekayasa yang terbaik, dan QS. mengacu pada pola hubungan memberikan pemahaman bahwa
Al-Ankabut ayat 17 yang berbunyi kepada Allah, namun juga al-khuluq disebut sebagai kondisi
atau sifat yang terpatri dan iman, Islam, dan ihsan yang sementara ataupun tujuan yang
meresap dalam jiwa sehingga si merupakan refleksi sifat dan jiwa akan datang.
pelaku perbuatan melakukan secara spontan yang terpola pada Kembali pada masalah
sesuatu itu secara sepontan dan diri seseorang sehingga dapat akhlak yang dibatasi sebagai suatu
mudah tanpa dibuat-buat, karena melahirkan perilaku secara kondisi atau sifat yang tertanam
seandaianya ada orang yang konsisten dan tidak tergantung dalam jiwa manusia. Keadaan atau
mendermakan hartanya dalam pada pertimbangan berdasar sifat ini bisa merupakan watak
keadaan yang jarang sekali untuk interes tertentu. Sifat dan jiwa atau pembawaan sejak lahir,
dilakukan (mungkin karena yang melekat dalam diri seseorang seperti pemarah, penakut, mudah
terpaksa atau mencari muka), menjadi pribadi yang utuh dan risau, pemberani, dermawan dan
maka bukanlah orang tersebut menyatu dalam diri orang tersebut sebagainya, dan bias merupakan
dianggap dermawan sebagai sehingga akhirnya tercermin hasil pembiasaan atau latihan
pentulan kepribadiannya. Sifat melalui tingkah laku dalam yang kadang-kadang sumber
yang telah meresap dan terpatri kehidupan sehari-hari bahkan asalnya dengan
dalam jiwa itu juga disyaratkan menjadi adat kebiasaan. Oleh mempertimbangkan dan berpikir
dapat menimbulkan perbuatan- karena itu secara singkat Ahmad tentang perbuatan yang akan
perbuatan dengan mudah dan Amin menyatakan: Khuluq ialah dilakukan kemudian berlangsung
tanpa memerlukan pemikiran dan membiasakan kehendak. terus menerus sehingga sedikit
pertimbangan lagi. Yang dimaksud dengan demi sedikit sifat itu meresap
Ibnu Maskawih ‘adah ialah perbuatan yang dalam jiwa dan menjadi akhlak.
memberikan definisi senada dilakukan berdasarkan kecende- Dan memang harus diakui bahwa
mengenai istilah khuluq sebagai rungan hati yang selalu diulang- manusia dilahirkan dengan
berikut: Khuluq ialah keadaan ulang tanpa pemikiran dan membawa seperangkat watak, ada
gerak jiwa yang mendorong ke pertimbangan yang rumit; sedang- yang berwatak baik, berwatak
arah melakukan perbuatan kan yang melakukan dengan buruk dan ada pula yang berwatak
dengan tidak menghajatkan iradah ialah menangnya keinginan diantara baik dan buruk. Watak-
pemikiran. untuk melakukan sesuatu setelah watak tersebut turut menentukan
Dijelaskan pula oleh Ibnu mengalami kebimbangan untuk bentuk akhlak seseorang
Maskawaih bahwa keadaan gerak menetapkan pilihan terbaik disamping faktor pembiasaan dan
jwa tersebut meliputi dua hal. diantara beberapa alternatif. latihan tadi.
Yang pertama, alamiah dan Apabila iradah sering terjadi pada Dalam pembahasan
bertolak watak, seperti adanya diri seseorang, maka akan tentang akhlak sering muncul
orang yang mudah marah hanya terbentuk pula pola yang baku, beberapa istilah yang bersinonim
karena masalah yang sangat sehingga selanjutnya tidak perlu dengan akhlak, yakni istilah etika
sepele, atau tertawa berlebihan membuat pertimbangan- dan moral. Berikut ini akan
hanya karena suatu hal yang biasa pertimbangan lagi, melainkan dikupas pengertian etika dan
saja, atau sedih berlebihan hanya secara langsung melakukan moral.
karena mendengar berita yang tindakan yang sering dilaksanakan 1) Etika
tidak terlalu memprihatinkan. tersebut. Definisi yang terakhir ini Etika, seperti halnya
Yang kedua, tercipta melalui mendukung dua definisi di atas dengan istilah yang menyangkut
kebiasaan atau latihan. Pada dengan penjelasan secara rinci ilmiah lainnya berasal dari bahasa
awalnya keadaan tersebut terjadi tentang pembiasaan kehendak. Yunani kuno yaitu, ethos. Kata
karena dipertimbangkan dan Dimana Zakki Mubarak ethos dalam bentuk tunggal
dipikirkan, namun kemudian menegaskan bahwa arti kehendak mempunyai banyak arti: tempat
menjadi karakter yang melekat itu adalah sesuatu yang tinggal yang biasa, padang
tanpa dipertimbangkan dan membangkitkan hati pada apa rumput, kandang, kebiasaan, adat,
dipikirkan masak-masak. Dengan yang ia ketahui yang sesuai akhlak, watak perasaan, sikap dan
demikian, dapat dikatakan bahwa dengan tujuan, baik itu tujuan cara berpikir. Dalam bentuk jamak
akhlak merupakan manifestasi taetha artinya adalah adat
kebiasaan. Dan arti inilah yang dan metodis. Etika disini sama pikkan. Sehingga etika sebagai
menjadi latar belakang artinya dengan filsafat moral. salah satu cabang filsafat yang
terbentuknya istilah “etika” yang Dalam pengertian ketiga inilah mempelajari tingkah laku manusia
oleh filosuf besar Yunani, umumnya definisi etika diberikan. untuk menentukan nilai
Aristoteles (384-322 sM) sudah Berikut ini adalah definisi perbuatan baik dan buruk, maka
dipakai sebagai filsafat moral. etika dalam pengertian pertama, ukurannya adalah akal pikiran.
Jika dilihat dalam Kamus yaitu nilai mengenai benar dan Atau dengan kata lain, melalui akal
Besar Bahasa Indonesia, etika salah yang dianut suatu golongan orang dapat mementukan nilai
dijelaskan dengan membedakan dan masyarakat. Di dalam New baik dan buruknya perbuatan.
tiga arti: 1) nilai mengenai benar Master Pictorial Encyclopedia Dikatakan baik karena akal
dan salah yang dianut suatu dikatakan: ethics is the science of menentukannya baik, dan sesuatu
golongan dan masyarakat, 2) moral philosophy concerned not dianggapnya buruk karena akal
kumpulan asas atau nilai yang with fact, but with value; not with menentukannya buruk. Sehingga
berkenaan dengan akhlak, 3) the character of, but the ideal of akal merupakan sumber dasar
ilmu tentang apa yang baik dan human conduct. Dengan kata lain, etika. Disinilah yang membedakan
apa yang buruk dan tentang hak etika adalah ilmu tentang filsafat etika dengan yang lainnya. Dengan
dan kewajiban moral (akhlak). moral, tidak mengenai fakta, demikian tidak salah bila
Dari ketiga pengertian ini dapat melainkan tentang nilai-nilai dan dirumuskan bahwa etika adalah
dijelaskan secara unit beserta moral berkaitan dengan tindakan ilmu yang menyelidiki mana yang
contoh-contohnya. Pertama, etika manusia, melainkan tentang baik dan mana yang buruk dengan
dipakai dalam arti: nilai-nilai dan idenya. memperhatikan amal perbuatan
norma-norma moral yang Sementara itu, dalam manusia sejauh mana yang
menjadi pegangan bagi Dictionary of Education diketahui oleh akal pikiran.
seseorang atau masyarakat disebutkan bahwa Ethics; the Berdasarkan pengertian di
dalam mengatur tingkah study of human behaviour not atas, secara sederhana etika dapat
lakunya. Misalnya etika Budha, only to find the trurth of things as digunakan dalam dua pengertian,
etika Islam, Etika Nasrani dan lain- they are, but also to enquire into yaitu pengertian empiris dan
lain. Secara singkat arti ini dapat the worth or goodness of human filosofiis. Pegertian empiris ini
dirumuskan sebagai sistem nilai. actions. Selanjutnya dirumuskan berdasarkan pada penelitian
Kedua, etika berarti kumpulan sebagai berikut the science of psikologis dan sosiologis tentang
asas atau nilai moral. Yang human conduct, concerned with perbuatan manusia yang
dimaksud di sini adalah kode etik. judgment of obligation (tightness termotivasi oleh perasaan,
Misalnya beberapa tahun yang lalu or wrongess, oughtyness) and kemauan dan pengaruhnya
Departemen Kesehatan Republik judgment of value (goodness and terhadap orang lain. Dan inilah
Indonesia menerbitkan sebuah badness). Dengan kata lain, bahwa yang biasa disebut etika praktis
kode etik untuk seluruh rumah etika adalah ilmu tentang tingkah yang berhubungan dengan prilaku
sakit di Indonesia yang diberi laku manusia yang berkenaan individu maupun kolektif.
judul “Etika Rumah Sakit dengan ketentuan tentang Sedangkan pengertian filosofis ini
Indonesia (ERSI)”. Ketiga, etika kewajiban yang menyangkut merupakan hasil kontempelasi
mempunyai arti sebagai ilmu masalah kebenaran kesalahan, tentang apa yang disebut baik
tentang yang baik dan yang buruk. atau keputusan, serta ketentuan maupun buruk, apa yang boleh
Etika bisa dikatakan ilmu bila tentang nilai yang menyangkut dilakukan dan yang dilarang.
kemungkinan-kemungkinan etis kebaikan maupun keburukan. Sehingga tujuannya adalah untuk
(asas-asas dan nilai-nilai yang Kedua definisi di atas menjelaskan norma-norma atau
dianggap baik atau buruk) yang mengarah pada pembahasan etika keputusan-keputusan perbuatan
begitu saja diterima dalam suatu dalam pengertian ilmu yang manusia tentang nilai-nilai moral,
masyarakat sering kali tanpa menjadi topik pembahasan filsafat yang sering dianggap sebagai etika
disadari menjadi bahan refleksi yang dalam obyeknya teoritis. Etika dalam filsafat
bagi suatu penelitian sistematis mengandalkan rasionalisasi akal dibatasi sebagai filsafat tentang
moral, yaitu mengenai kewajiban kadang-kadang digunakan dalam identitas yang memberikan corak
manusia serta tentang yang baik pengertian yang sama, karena khusus kepada pola pemikiran,
dan yang buruk, sehingga ia memang istilah moral dapat perasaan, keterikatan dan
berfungsi menjawab pertanyaan disimpulkan bahwa artinya sama perilaku. Artinya istilah moral ini
mengenai bagaimana hak orang dengan etika dalam pengertian membutuhkan tolok ukur yang
yang mengharapkan orang lain nilai-nilai dan norma yang digunakan. Kalau dalam
tunduk terhadap suatu norma dan menjadi pegangan bagi seseorang pembicaraan etika, untuk
orang dapat menilai norma itu. atau suatu kelompok dalam suatu menentukan nilai perbuatan
Karena etika mempunyai sifat masyarakat dalam mengatur manusia (baik atau buruk) dengan
dasar kritis, maka ia juga tingkah lakunya. Misalnya tolok ukur akal pikiran, maka
berfungsi untuk mempersoalkan dikatakan bahwa perbuatan orang dalam pembahasan moral tolok
norma yang berlaku. Etika dapat tersebut tidak bermoral. Dengan ukurnya adalah norma-norma
mengantar orang kepada demikian yang dimaksudkan yang hidup dalam masyarakat,
kemampuan untuk bersikap kritis adalah perbuatan orang itu yang dapat berupa adat istiadat,
dan rasional, untuk membentuk dianggap melanggar nilai-nilai dan agama dan aturan-aturan tertentu.
pendapatnya sendiri dan norma-norma etis yang berlaku Dalam hal ini Hamzah Ya’qub
bertindak sesuai dengan apa yang dalam masyarakat. mengatakan bahwa yang disebut
dipertanggungjawabkannya Sebaliknya bila dikatakan moral adalah sesuai dengan ide-
sendiri. Hal ini didukung oleh orang itu bermoral, maka artinya ide umum tentang tindakan
pendapat Franz Magnis Suseno orang tersebut telah mematuhi manusia mana yang baik dan yang
bahwa, Etika dapat menjadi alat nilai-nilai dan norma-norma yang wajar.
pemikiran rasional dan dipegangi oleh masyarakat yang Senada dengan Hamzah
bertanggung jawab bagi si ahli menilainya. Sehingga contoh- Ya’qub, secara detail dalam
ilmu masyarakat, pendidik, contoh di atas memberikan kesan Ensiklopedi Pendidikan
politikus dan pengarang, serta bahwa term moral itu selalu disebutkan bahwa moral adalah
bagi siapa saja yang tidak berkonotasi positif. Padahal nilai dasar dalam masyarakat
diombang-ambingkan oleh sebetulnya pengertiannya tidak untuk memilih antara nilai hidup
kegoncangan norma-norma sesempit itu karena secara harfiah (moral) juga adat istiadat yang
masyarakat sekarang. Karena etika moral itu diartikan adat kebiasaan menjadi dasar untuk menunjukan
adalah pemikiran sistematis manusia dalam berperilaku maka baik dan buruk. Maka untuk
tentang moralitas, maka yang ia bisa berkonotasi positif maupun mengukur tingkah laku manusia
dihasilkannya secara langsung negatif, bisa baik dan bisa buruk (baik dan buruk) dapat dilihat dari
bukanlah kebaikan, melainkan tergantung sifat perbuatan itu. penyesuaiannya dengan adat
suatu pengertian yang lebih Untuk lebih jelasnya dapat istiadat yang umum diterima
mendasar dan kritis. dilihat dalam Dictionary of masyarakat, yang meliputi
Dengan demikian sangat Education, bahwa moral ialah a kesatuan sosial atau lingkungan
jelas, bahwa etika sangat term used to delimit those tertentu. Karena itu dapat
mendasarkan diri pada characters, traits, intentions, dikatakan, baik atau buruk yang
kemampuan akal pikiran dalam judgments, or acts which can diberikan secara moral hanya
menentukan baik dan buruk, dan appropriately, be designated as bersifat lokal. Inilah yang
tentunya jelas berbeda dengan right, wrong, good, bad. Karena membedakan antara etika dan
istilah moral yang meskipun moral itu merupakan istilah yang moral. Perbedaan lain antara etika
obyek dan arti etimologinya sama. digunakan untuk memberikan dan moral adalah etika lebih
2) Moral batasan terhadap aktifitas banyak bersifat teoritis, sedang
Bila kata etika berasal dari manusia dengan nilai baik atau moral lebih banyak bersifat
Yunani kuno, maka moral ini buruk, benar atau salah, maka praktis, etika memandang tingkah
berasal dari bahasa Latin, yaitu moral ini lebih terlihat praktis, laku manusia secara universal
jamak dari mose yang berarti adat dan merupakan penjabaran dari (umum), sedangkan moral secara
kebiasaan. Kedua istilah ini nilai yang diyakini sebagai suatu lokal, etika menjelaskan ukuran
yang dipakai, moral atau buruk) dengan tolok ukur Dengan demikian dapat
merealisasikan ukuran itu dalam akal pikiran maka dalam dinyatakan bahwa akhlak Islam
perbuatan. pembahasan moral tolok ukurnya adalah sistem nilai yang mengatur
3) Perbedaan Akhlak, Etika Dan adalah norma-norma yang hidup pola sikap dan tindakan manusi di
Moral dalam masyarakat, yang dapat atas bumi. Sistem nilai yang
Istilah akhlak, etika dan berupa adat istiadat, agama dan dimaksud adalah ajaran Islam
moral sering digunakan dalam aturan-aturan tertentu. dengan al-Qur’an dan al-Hadits
konotasi yang sama dalam Inti pengertian di atas sebagai sumber nilainya serta
percakapan sehari-hari, sehingga adalah harus ada seperangkat nilai ijtihad sebagai metode
seolah-olah tak ada bedanya. yang mengatur manusia untuk berpikirnya. Pola sikap dan
Padahal ketiga istilah tersebut berbuat sesuatu untuk mencapai tindakan yang dimaksud
mempunyai pengertian yang tujuan, yaitu kebaikan tertinggi mencakup pola hubungan dengan
berbeda-beda. Hal ini dapat (summon banum) yang dalam Allah, sesama manusia (termasuk
dimaklumi karena ketiganya teori etika tolok ukurnya adalah dengan dirinya sendiri) dan alam.
mempunyai obyek yang sama, akal pikiran secara universal tanpa Pola hubungan dalam akhlak
yakni baik dan buruk. memandang ia hidup di mana dan Islam ini saling berhubungan
Perlu dibedakan antara kapan, serta memeluk agama apa. sehingga orang dapat dikatakan
akhlak sebagai perilaku, yang Sedangkan dalam akhlak (dalam berakhlak mulia apabila ia baik
sudah dipaparkan di atas, dan hal ini adalah akhlak Islam) hubungannya dengan Allah,
akhlak sebagai ilmu. Akhlak merupakan seperangkat nilai dengan sesama manusia maupun
sebagai ilmu dapat dianalogikan untuk menentukan baik dan buruk dengan makhluk lainnya.
dengan etika sebagai ilmu yang tolok ukurnya adalah al-Qur’an
pembahasannya menjadi isu dan al-Sunnah. B. Ruang Lingkup Akhlak
filsafat. Salah satu pengertian ilmu Bagi umat Islam al-Qur’an Dalam membahas
filsafat yang cukup mewakili dan as-Sunnah merupakan way of persoalan ruang lingkup akhlak,
adalah ungkapan Ahmad Amin life untuk mengatur segala Kahar Masyhur menyebutkan
yang mengatakan bahwa ilmu perilakunya, sehingga segala bahwa ruang lingkup akhlak
akhlak ialah ilmu yang perilakunya tidak boleh lepas dari meliputi bagaimana seharusnya
menjelaskan arti baik dan buruk, keduanya. Hal ini tidak berarti seseorang bersikap terhadap
menerangkan apa yang manusia tidak bebas memilih yang penciptaan-nya, terhadap sesama
seharusnya dilakukan oleh dalam pembahasan akhlak atau manusia seperti dirinya sendiri,
seseorang kepada orang lain, etika merupakan unsur utama terhadap keluarganya, serta
menyatakan tujuan yang harus yang harus dipertimbangkan terhadap masyarakatnya.
dituju oleh manusia didalam karena suatu perbuatan dapat Disamping itu juga meliputi
perbuatan mereka dan dinilai itu harus ada kebebasan. bagaimana seharusnya bersikap
menunjukan jalan melakukan apa- Namun seseorang yang sudah terhadap makhluk lain seperti
apa yang harus diperbuat. menentukan pilihannya untuk terhadap malaikat, jin, iblis,
Pengertian di atas hampir tidak memeluk Islam yang artinya hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
ada bedanya dengan pengertian berserah diri dan tunduk pada Ahmad Azhar Basyir
etika, sehingga kadang-kadang kemauan Allah, akan terikat pada menyebutkan cakupan akhlak
disamakan antara ilmu akhlak dan sistem nilai-nilai Islam. Sebaliknya meliputi semua aspek kehidupan
etika. Namun jika diteliti secara bila seseorang menentukan manusia sesuai dengan
seksama, maka sebenarnya antara pilihannya pada yang lainnya, ia kedudukannya sebagai makhluk
keduanya mempunyai segi-segi akan terikat dengan sistem nilai- individu, makhluk sosial, makhluk
perbedaan. Sedangkan pada etika nilai lain, karena tak ada konsep penghuni, dan yang memperoleh
dan moral yang membedakan bebas yang mutlak kecuali hanya bahan kehidupannya dari alam,
adalah pada tolok ukurnya. Jika milik Allah yang tak terikat ruang serta sebagai makhluk ciptaan
dalam etika untuk menentukan dan waktu. Allah. Dengan kata lain, akhlak
nilai perbuatan manusia (baik meliputi akhlak pribadi, akhlak
keluarga, akhlak sosial, akhlak Artinya: Sesungguhnya engkau Artinya:Sesungguhnya saya ini
politik, akhlak jabatan, akhlak (Muhammad) adalah orang yang diutus hanyalah untuk
terhadap Allah dan akhlak berakhlak sangat mulia. (QS. Al- menyempurnakan akhlak yang
terhadap alam. Qalam:4). mulia.
Dalam Islam akhlak Pujian Allah ini bersifat individual Hadis tersebut menunjukkan
(perilaku) manusia tidak dibatasi dan khusus hanya diberikan bahwa karena akhlak menempati
pada perilaku sosial, namun juga kepada Nabi Muhammad karena posisi kunci dalam kehidupan
menyangkut kepada seluruh ruang kemuliaanakhlaknya. Penggunaan umat manusia, maka substansi
lingkup kehidupan manusia. Oleh istilah khulukun ‘adhim misi Rasulullah itu sendiri adalah
karena itu konsep akhlak Islam menunjukkan keagungan dan untuk menyem-purnakan akhlak
mengatur pola kehidupan manusia keanggunan moralitas rasul, yang seluruh umat manusia agar dapat
yang meliputi: dalam hal ini adalah Muhammad mencapai akhlak yang mulia. Yang
1) Hubungan antara manusia SAW. Banyak Nabi dan rasul yang menjadi persoalan di sini adalah
dengan Allah Seperti akhlak dsebut-sebut dalam Al-Qur’an, bagaimana substansi akhlak
terhadap Tuhan Tetapi hanya Muhammad SAW Rasulullah itu. Dalam hal ini, para
2) Hubungan manusia dengan yang mendapatkan pujian sahabat pernah bertanya kepada
sesamanya sedahsyat itu. Dengan lebih tegas isteri Rasulullah, yakni Aisyah r.a.
Hubungan manusia dengan Allah pun memberikan penjelasan yang dipandang lebih mengetahui
sesamanya meliputi hubungan secara transparan bahwa akhlak akhlak rasul dalam kehidupan
seseorang terhadap keluarga-nya Rasulullah sangat layak untuk sehari-hari, maka Aisyah
maupun hubungan seseorang dijadikan standar modal bagi menjawab:
terhadap masyarakat. umatnya, sehingga layak untuk Artinya: Substansi akhlak
a) Akhlak terhadap keluarga yang dijadikan idola yang teladani Rasulullah itu adalah al-qur’an.
meliputi: akhlak terhadap orang sebagai uswah hasanah, melalui Dari jawaban singkat tersebut
tua, akhlak terhadap isteri, akhlak firman-Nya: diketahui bahwa akhlak
terhadap suami, akhlak terhadap Artinya: Sungguh bagi kamu pada Rasulullah yang tercermin lewat
anak, dan akhlak terhadap sanak diri Rasulullah ituo terdapat suri semua tindakan, ketentuan, atau
keluarga. taula dan yang baik … perkataannya senantiasa selaras
b) Akhlak terhadap masyarakat yang 2) Al-Hadits dengan al-qur’an, dan benar-benar
meliputi: akhlak terhadap Dalam ayat al-Qur’an telah merupakan praktek riil dari
tetangga, akhlak terhadap tamu, diberikan penegasan bahwa kandungan al-qur’an. Semua
akhlak terhadap suami, akhlak Rasulullah merupakan contoh perintah dilaksanakan, semua
terhadap anak, dan akhlak yang layak ditiru dalam segala sisi larangan dijauhi, dan semua isi al-
terhadap sanak keluarga. kehidupannya. Disamping itu, ayat qur'an didalaminya untuk
3) Hubungan manusia dengan tersebut juga mengisyaratkan dilaksanakannya dalam kehidupan
lingkungannya. Akhlak terhadap bahwa tidak ada satu “sisi-gelap” sehari-hari.
makhluk lain seperti akhlak pun yang ada pada diri Rasulullah,
terhadap binatang, akhlak karena semua isi kehidupannya D. Tujuan Akhlak
terhadap tumbuh-tumbuhan, dan dapat ditiru dan diteladani. Ayat Tujuan akhlak adalah
akhlak terhadap alam sekitar. diatas juga mengisyaratkan bahwa mencapai kebahagiaan hidup
4) Akhlak terhadap diri sendiri Rasulullah sengaja diproyeksikan umat manusia dalam
oleh Allah untuk menjadi kehidupannya, baik di dunia
“lokomotif” akhlak umat manusia maupun akhirat. Jika seseorang
PERTEMUAN 2 secara universal, karena dapat menjaga kualitas mu’amalah
Rasulullah diutus sebagai ma’allah dan mu’amallah
C. Dasar-Dasar Akhlak rahmatan lil ‘alamin. Hal ini ma’annas, isnya Allah akan
1) Al-Qur'an didukung pula dengan hadits yang memperoleh rida-Nya. Orang yang
‫صوان لصك ُلصصعل ُرخلرقق ُصعوظقي‬ berbunyi: mendapat rida Allah niscaya akan
‫إ‬ memperoleh jaminan kebahagiaan
hidup baik duniawi maupun enak untuk dinikmati. Namun, di berbau darah, atau iklan yang
ukhrawi. balik semua itu, sangat potensial mengeksploitasi aurat. Adanya
Seseorang yang berakhlakul untuk mengubah cara hidup sekat-sekat kultur dipandang
karimah pantang berbohong seseorang, bahkan dengan mudah tidak relevan di era global ini,
sekalipun terhadap diri sendiri dapat merambah ke bilik-bilik sehingga sensor dipandang
dan tidak pernah menipu apalagi keluarga yang semula sarat norma sebagai sesuatu yang aneh dan
menyesatkan orang lain. Orang susila dan norma susila. tidak diperlukan lagi. Menghadapi
seperti ini biasanya dapat hidup Kita harus kaya informasi fenomena seperti ini hanya satu
dengan tenang dan damai, dan tak boleh ketinggalan, jika tumpuan harapan kita, yakni
memiliki pergaulan luas dan tidak mampu dikatakan tertinggal. pendarahdagingan akhlak melalui
banyak relasi, serta dihargai Tetapi terlalu naif rasanya jika keluarga, sekolah, dan masyarakat.
kawan dan disegani siapapun yang mau mengorbankan kepribadian Adanya fenomena yang
mengenalnya. Ketenteraman hanya untuk mengejar informasi harus dicermati dan dicarikan
hidup orang berakhlak juga dan hiburan. Disinilah akhlak solusi. Munculnya mall di kota-
ditopang oleh perasaan optimis harus berbicara, sehingga mampu kota besar, satu sisi membuat
menghadapi kehidupan ukhrawi menyaring “ampas negatif “ orang betah berbelania di ruang-
lantaran mua’amalah ma’alahnya teknologi dan menjaring saripati ruang sejuk yang sarat dengan
sudah sesuai dengan ketentuan informasi positif. dagangan tertata rapi dan warna-
Allah sehingga tidak sedikitpun Dengan otoritas yang ada warni, tetapi disisi lain sebagian
terbetik perasaan khawatir untuk pada akhlakul karimah, seorang mall mulai difungsikan untuk
“mampir” di neraka. akan berpegang kuat pada mejeng bagi ABG dan mencari
Ketenteraman dan komitmen nilai. Komitmen nilai sasaran “pasangan sesaat” dengan
kebahagiaan hidup seseorang inilah yang dijadikan modal dasar imbalan materi maupun kepuasan
tidak berkorelasi positif dengan pengembangan akhlak, sedangkan badani. Menghadapi kenyataan ini
kekayaan, kepandaian, atau fondasi utama sejumlah komitmen gerakan bina moral serentak
jabatan. Jika seseorang berakhlak nilai adalah akidah yang kokoh, untuk menanamkan akhlakul
al-karimah, terlepas apakah ia akhlak, pada hakekatnya karimah serasa tidak dapat
seorang yang kaya atau miskin, merupakan manifestasi akidah. ditunda lagi.
berpendidikan tinggi atau rendah, Akidah yang kokoh berkorelasi Belum lagi munculnya
memiliki jabatan tinggi, rendah, positif dengan akhlakul karimah. tempat hiburan malam yang
atau tidak memiliki jabatan sama Mencermati Fenomena dilengkapi dengan minuman keras
sekali, insya Allah akan dapat aktual di tengah masyarakat kita serta peredaran obat-obat
memperoleh kebahagiaan. dapat diperoleh kesimpulan terlarang yang banyak
sementara bahwa sebagian menimbulkah korban-korban
E. Urgensi Akhlak hegemoni media secara umum, generasi muda. Menghadapi
Saat ini kita berada di hegemoni televisi terasa lebih persoalan ini di samping perlunya
tengah pusaran hegemoni media, memunculkan dampak negatif pengawasan orang tua terhadap
revolusi iptek tidak hanya mampu bagi kultur masyarakat kita. Tidak putera-puterinya di rumah
menghadirkan sejumlah dipungkiri adanya dampak positif disertai contoh yang baik dalam
kemudahan dan kenyamanan dalam hal ini, meski terasa belum berakhlakul karimah juga
hidup bagi manusia modern, seimbang dengan “pengorbanan” diperlukan tindakan represif dari
melainkan juga mengundang yang ada. aparat terkait. Upaya
serentetan permasalahan dan Televisi yang sarat muatan menumbuhkembangkan akhlakul
kekhawatiran. Teknologi hedonistis menebarkan jala untuk karimah merupakan taggung
multimedia misalnya, yang menjaring pemirsa dengan jawab bersama, yakni keluarga,
berubah begitu cepat sehingga berbagai tayangan yang seronok sekolah, pemerintah, dan
mampu membuat informasi cepat penuh janji kenikmatan, masyarakat. Keempat institusi
didapat, kaya isi, tak terbatas keasyikan, dan kesenangan. Belum tersebut memiliki tanggung jawab
ragamnya, serta lebih mudah dan lagi penayangan film laga yang bersama untuk
mendarahdagingkan akhlakul Didalam menyongsong muslim, baik beribadah secara
karimah, terutama di kalangan kemajuan zaman, bangsa khusus kepada Allah maupun
generasi muda. Indonesia harus memiliki moral dalam hubungannya dengan
Munculnya fenomena kualitas unggul. Bangsa yang sesama makhluk seperti akhlak
amukan massa di beberapa kota unggul dalam perspektif Islam dalam mengelola sumber daya
besar yang ditandai dengan adalah bangsa yang berakhlakul alam, menata ekonomi, menata
pembakaran pusat pertokoan, karimah. Hal ini selaras dengan politik, kehidupan bernegara,
penghancuran tempat ibadah, sabda Rasulullah: kehidupan berkeluarga, dan
bahkan perusakan kantor polisi Artinya: Sesungguhnya yang bermasyarakat.
maupun berbagai kalangan. Untuk paling unggul di antara kamu 3) Akhlak sebagai buah iman
menghindari terulangnya adalah orang yang paling baik Akhlak memiliki karakter dasar
serangkaian peristwa amukan akhlaknya. (H.R. Bukhari). yang berkaitan erat dengan
tersebut, di samping perlu dicari Bahkan dalam hadits lain masalah keimanan. Jika iman
akar masalahnya dan diselesaikan, Rasulullah bersabda: dapat diibaratkan akar sebuah
fenomena tersebut hendaknya Artinya: Yang disebut bagus pohon, sedangkan ibadah
dijadikan pemicu gerakan adalah bagus akhlaknya. (H.R. merupakan batang, ranting dan
pendidikan moralitas bangsa, Muslim). daunnya, maka akhlak adalah
dengan menjadikan akhlakul buahnya. Iman yang kuat akan
karimah sebagai acuan utama. F. Kakteristik Akhlak Dalam termanifestasikan oleh ibadah
Urgensi akhlak semakin Ajaran Islam yang teratur dan membuahkan
terasa jika dikaitkan maraknya Islam memiliki dasar-dasar akhlakul karimah. Lemahnya iman
aksi perampokan, penjambretan, konseptual tentang ahklak yang dapat terdeteksi melalui indikator
penodongan, korupsi, manipulasi, komprehensif dan menjadi tidak teftibnya ibadah dan sulit
dan berbagai upaya untuk cepat karakteristik yang khas. Di antara membuahkan akhlakul karimah.
kaya tanpa kerja kerjas. Untuk karakteristik tersebut adalah: 4) Akhlak menjaga konsistensi
mengatasi semua kenyataan 1) Akhlak meliputi hal-hal yang dengan tujuan
tersebut dilakukan tindakan bersifat umum dan terperinci. Akhlak ridak membenarkan cara-
represif melalui penanaman Di dalam Al-Qur’an ada ajaran cara mencapai tujuan yang
akhlakul karimah. Tanpa upaya akhlak yang dijelaskan secara bertentangan dengan syariat
prefentif, segala bentuk upaya umum, tetapi ada juga yang sekalipun dengan maksud untuk
represif tiak akan mampu diterangkan secara mendetail. mencapai tujuan yang baik. Hal
menyelesaikan masalah karena Sebagai contoh, ayat yang tersebut dipandang bertentangan
semua pelaku kejahatan selalu menjelaskan masalah akhlak, dengan prinsip-prinsip ahklakul
patah tumbuh hilang berganti. secara umum adalah Q.S. An-Nahl karimah yang senantiasa menjaga
Serangkaian fenomena (16):90 yang menyuruh perintah konsistensi cara mencapai tujuan
“miring” tersebut merupakan untuk berakhlak secara umum: tertentu dengan tujuan itu
dampak negatif dari modernitas Untuk berbuat adil, berbuat tersendiri.
yang ada di tengah-tengah kita. kebaikan, melarang perbuatan
Hidup di era global ini tidak keji, mungkar, dan permusuhan. G. Akhlak Karimah
memungkinkan untuk melarikan Sedangkan contoh ayat yang Akhlak al-karimah adalah
diri dari kenyataan modernitas. menjelaskan masalah akhlak akhlak yang terpuji atau akhlak
Modernitas tidak perlu dijauhi, secara terperinci adalah Q.S. Al- yang mulia di mata Allah Swt.
karena kesalahannya tidak Huujurat (49):12 yang Akhlak yang terpuji ini merupakan
terletak pada modernitasnya itu menunjukkan larangan untuk implementasi dari sifat dan
sendiri, tetapi pada tingkat saling mencela, serta memanggil prilaku yang baik dalam diri
komitmen nilai dari moralitas dengan gelar yang buruk. manusia. Akhlak al-karimah dapat
bangsa dan umat dalam merespon 2) Akhlak bersifat menyeluruh dilihat dari sifat, tingkah laku
arus modernitas yang semakin Dalam konsep Islam, akhlak maupun perbuatan nabi
seulit dibendung. meliputi seluruh kehidupan Muhammad Saw.
Nabi Muhammad SAW Rasulullah menghargai fiksi yang bermuara pada
tercatat dalam tinta emas sejarah kepercayaan dan keyakinan orang pluralitas, serta penampilannya
sebagai pembawa perubahan lain juga dengan akhlak. Dengan sebagai sosok demokrat sejati
dunia yang paling spektakuler, akhlak pula Rasulullah yang mampu mengakomodasi
sebagai suri tauladan umat menghadapi musuh di medan aspirasi dan potensi ummat.
manusia. Hanya dalam waktu 23 perang dan membangun negara. Melalui telaah historis
tahun Muhammad telah berhasil Lebih dari itu, Rasulullah dalam dapat diperoleh serangkaian fakta
mendekonstruksi seluruh kondisi apapun dan berhadapan bahwa sejak masa kanak-kanak,
kehidupan umat manusia yang dengan siapapun senantiasa remaja, dan dewasa tidak
sarat kezaliman dan kebiadaban, mempraktekkan akhlak al- diperoleh adanya fakta yang
kemudian merekonstruksinya karimah secara nyata dan menunjukkan bahwa Muhammad
menjadi sebuah kehidupan yang konsisten. Saw pernah melakukan suatu
sarat nilai luhur. Pada masa Semua orang yang pernah tindakan yang agak tercela,
kelahiran Rasulullah dikenal mengenalnya tidak satupun yang apalagi tercela. Bahkan lingkungan
sebagai zaman jahiliyah atau tidak mengagumi perilaku dan dimana saja beliau berada sepakat
zaman kebodohan. Sekalipun pada akhlaknya, sekalipun ia seorang memberinya gelar al-amin, yang
masa itu bangsa arab telah yang kafir. Kalaupun para pemuka berarti orang yang terpercaya.
memiliki kebudayaan tinggi kafir Quraisy membenci Gelar ini diberikan setelah
bahkan memiliki tingkat Muhammad dan memburunya, melampaui ujian panjang dalam
kecerdasan rata-rata, tetapi adalah semata-mata karena kehidupannya yang tidak pernah
moralitas etika kehidupan mereka gerakan dakwahnya yang ada cacat kebohongan sama sekali,
sangat rendah. Hanya dalam dipandang “subversif” karena bahkan selalu diwarnai kejujuran
waktu yang relatif singkat, dianggap telah berbuat makar dan kesantunan.
Muhammad SAW telah mampu terhadap “ilah” mereka yakni Akhlak Nabi, yang
membangun moralitas dunia arab dewa-dewa dan patung-patung mencakup sifat, ucapan dan
atas puing-puing jahiliyah, bahkan yang mereka sembah dan prilakunya adalah cerminan
mampu membangun peradaban muliakan. akhlak yang baik (akhlak al-
Islam yang akhirnya melebar ke Dalam kehidupan karimah), sehingga beliau menjadi
beberapa penjuru dunia. berkeluarga, Muhammad telah suri tauladan bagi umatnya di
Rasulullah yang menunjukkan diri sebagai kepala seluruh dunia. Sebagaimana dalam
mengorbankan revolusi Islam rumah tangga yang tanpa cacat firman Allah Swt : Artinya:
telah berhasil membawa dalam pandangan semua anggota Sungguh bagi kamu pada diri
kemenangan gemilang, meski keluarga, masyarakat sekitarnya, Rasulullah itu terdapat suri
tidak menyadarkan kekuatan pada bahkan dalam pandangan semua tauladan yang baik .…
perlengkapan perang yang umatnya. Semua gerak langkah
canggih maupun strategi perang adat kebiasaannya, bahkan
yang jitu. Semua kesuksesan keputusan-keputusannya
perjuangan Rasulullah tersebut terdokumentasikan dalam sunnah PERTEMUAN 3
lebih banyak ditopang oleh rasul dan diteladani oleh semua PEMBAHASAN TASAWUF
kearifan, keberanian, kesadaran umatnya akhir zaman.
dan keadilan yang didorong oleh Dalam bidang politik A. Asal Usul Kata Tasawuf
semangat menegakkan akhlak al- Muhammad Saw telah mampu1) Kata tasawwuf adalah bahasa
karimah. menunjukkan “kelasnya” sebagai Arab dari kata suf yang artinya
Dengan akhlak, Rasulullah politikus terkemuka, semua bulu domba. Orang sufi biasanya
telah memenuhi kewajiban dan keputusan dan langkah politiknya memakai pakaian dari bulu domba
menunaikan amanah. Rasulullah mengindikasikan muatan akhlakul yang kasar sebagai lambang
mengajak umat manusia untuk karimah. Hal tersebut tercermin kesederhanaan dan kesucian.
bertauhid dan menjauhkan umat melalui kemampuannya untuk Dalam sejarah disebutkan, bahwa
dari syirik. Di samping itu, meredam konflik antar etnis serta orang yang pertama kali
menggunakan kata sufi adalah dalam shalat jamaah mereka dengan hal-hal yang terjadi pada
seorang zahid yang bernama Abu mengambil saf yang pertama. dirinya dan tidak mengikuti
Hasyim Al-Kufi di Irak (wafat Di antara kelima asal-usul keinginan hawa nafsu.
tahun 150H). kata tasawwuf, yang disebut Definisi-definisi di atas
2) Ahl Al-Suffah, yaitu orang-orang pertama lebih banyak disebut para menunjukan betapa besarnya
yang ikut hijrah dengan Nabi dari ahli sebagai asal kata tasawwuf. peranan akhlak dalam tasawuf.
Mekkah ke Medinah yang karena Dalam kisah orang-orang Sufi Dengan demikian dapat dikatakan
kehilangan harta, mereka berada Masehi dan Yahudi, disebutkan bahwa tasawuf ini dimaksudkan
dalam keadaan miskin dan tak bahwa kebiasaan mereka sebagai usaha untuk mendekatkan
memiliki apa-apa. Mereka tinggal memakai pakaian yang berasal diri kepada Allah dengan
di serambi Mesjid Nabi dan tidur dari kulit dan bulu domba yang menekankan pentingnya akhlak
di atas batu dengan memakai kasar. Dengan pakaian dari bulu atau sopan santun baik kepada
pelana sebagai bantal. Pelana domba yang kasar dan sederhana Allah maupun kepada sesama
disebut suffah. Kata sofa salam itu orang-orang sufi akan makhluk.
bahasa Eropa berasal dari kata terhindar dari sifat riya dan Selanjutnya definisi
Walaupun hidup miskin, Ahl menunjukkan kezuhudan tasawuf ini mengalami
Suffah berhati baik dan mulia. pemakainya. perkembangan, hal ini terlihat dari
Gaya hidup mereka tidak definisi yang dikemukakan Dzu al-
mementingkan keduniaan yang B. Pengertian Tasawuf Nun al-Mishri bahwa tasawuf
bersifat materi, tetapi Untuk menyatakan hakekat adalah usaha mengalahkan segala-
mementingkan keakhiratan yang tasawuf itu sangat sulit, karena galanya untuk memilih Allah,
bersifat rohani. Mereka miskin tasawuf menyangkut masalah sehingga Allah pun akan memilih
harta, tetapi kaya rohani dan batin manusia yang seorang shufi dan mengalahkan
3) budi yang mulia. Itulah sifat- tidak dapat dilihat. Oleh karena itu segala sesuatu. Dari definisi ini,
sifat kaum sufi. ia hanya dapat diketahui bukan pembahasan tasawuf mulai
4) Shafi yaitu suci. Orang-orang sufi hakekatnya, melainkan gejala- memasuki wilayah cinta ilahi yang
adalah orang-orang yang gejalanya yang tampak dalam dikenal dengan mahabbat. Shufi
mensucikan dirinya dari hal-hal ucapan, cara dan sikap hidup para adalah orang yang mencintai Allah
yang bersifat keduniawian dan shufi membuat definisi tasawuf SWT sampai mengalahkan segala-
mereka lakukan melalui latihan tersebut. Sekalipun demikian para galanya.
yang berat dan lama. Dengan shufi membuat definisi tasawuf Kemudian definisi tasawuf
demikian mereka adalah orang- berbeda-beda sesuai dengan berkembang lagi dengan
orang yang disucikan. pengalaman empiriknya masing- datangnya shufi besar, Abu Yazid
5) Sophia, berasal dari bahasa masing dalam mengamalkan al-Bustami yang mendefinisikan
Yunani, yang artinya hikmah atau tasawuf. tasawuf dengan shifat al-Haqqi
filsafat. Jalan yang ditempuh oleh Menurut Ma’ruf al-Kurhi, yalbisuha al-Khalqu (sifat Allah
orang-orang sufi memiliki tasawuf adalah berpegang pada yang dikenakan oleh hambaNya).
kesamaan dengan cara yang apa yang hakiki dan menjauhi sifat Hal ini menunjukan adanya
ditempuh oleh para filosof. tamak terhadap apa yang ada di perkembangan definisi dari Abu
Mereka sama-sama mencari tangan manusia. Yazid yang terkenal dengan
kebenaran yang berawal dari Ahmad al-Jariri ketika syafhahatnya, yaitu: idzhar al-
keraguan dan ketidakpuasan. ditanya seseorang: Apa itu tasawuf bathin bi al-‘ibrat badalan min al-
6) Saf pertama. Sebagaimana halnya ? Ia menjawab: Masuk ke dalam isyarat (mengungkapkan secara
orang yang shalat pada saf setiap akhlak yang tinggi (mulia) lisan akan kondisi bathin atau
pertama mendapat kemuliaan dan dan keluar dari setiap akhlak yang mengungkapkan pengalaman
pahala yang utama, demikian pula rendah (tercela). spiritual yang sebenarnya cukup
orang-orang sufi dimuliakan Allah Sementara Abu Ya’qub al-Susi diisyaratkan).
dan mendapat pahala, karena menjelaskan bahwa shufi ialah Lebih jauh Imam al-Junaid
orang yang tidak merasa sukar mendefinisikan tasawuf sebagai
berikut: al-tashawwuf antakuna Junaid, dan al-Hallaj, dapat Ayat 115 dalam QS. Al- Baqarah
ma’a Allah bila ‘alaqat (tasawuf dipahami bahwa tasawuf ini tidak juga menyatakan:

‫ب يِّفقأقيِعتنققماَ يِّتبتقولواَع‬ ‫رر‬


‫قولله يِّاَلعقمعش ربق يِّقواَلعقمعغ ر ب‬
adalah engkau bersama Allah lagi menekankan masalah ahlak,
tanpa hubungan). Maksudnya, melainkan sudah membahas

‫فقتثقدم يِّقوعجهب يِّاَللره‬


seorang shufi bersama Allah masalah hubungan langsung
bukan dalam hubungan antara antara shufi dan Tuhan bahkan
makhluq dan khaliq, bukan berlanjut kepada kemanunggalan Artinya: Timur dan Barat
hubungan antara 'abid dan antara shufi dan Tuhan. kepunyaan Allah, maka kemana
ma’bud. Menurut al-Junaid, selagi Berdasarkan seluruh saja kamu berpaling disitu (kamu
masih ada hubungan berarti masih definisi tasawuf yang telah jumpai) wajah Tuhan.
mempertahankan eksistensi diri, dikemukakan di atas dapat Bagi kaum sufi ayat ini
masih mengakui keberadaan diri disimpulkan bahwa tasawuf di mengandung arti bahwa di mana
makhluq. samping sebagai sarana untuk saja Tuhan ada, dan dapat
Ajaran tasawuf al-Junaid memperbaiki ahlak manusia agar dijumpai. Selanjutnya dalam
dikembangkan lagi oleh shufi jiwanya menjadi suci, sekaligus hadits dinyatakan:
terkenal. Husain ibn Manshur al- sebagai sarana untuk Artinya : Siapa yang kenal pada
Hallaj yang mati dihukum gantung mendekatkan diri kepada Allah dkinya, pasti kenal pada Tuhan.
oleh ulama syari’ah tahun 309 H, sedekat-dekatnya. Hadits lain yang juga
karena ia mengaku dirinya telah mempunyai pengaruh kepada
menyatu dengan Tuhan, C. Sumber Ajaran Tasawuf timbulnya paham tasawuf adalah
sebagaimana terlihat dari Dalam sumber ajaran hadits qudsi yang berbunyi:
ucapannya: ana Allah...ana al-Haqq Islam, al-Qur’an dan hadist Artinya: Aku pada mulanya adalah
(aku adalah Allah....aku adalah terdapat ajaran yang dapat harta yang tersembunyi, kemudian
yang maha benar). membawa kepada timbulnya Aku ingin kenal, maka
Di sini timbul pertanyaan: tasawuf. Paham bahwa Tuhan Kuciptakanlah makhluk dan
kenapa al-Hallaj demikian keras dekat dengan manusia, yang merekapun kenal pada-Ku melalui
mempertahankan ucapannya yang merupakan ajaran dasar dalam diri-Ku.
melanggar syari’ah sehingga ia mistisisme ternyata ada di dalam Menurut hadist ini, bahwa Tuhan
menerima hukuman gantung, al-Qur’an dan hadits. Dalam QS. dapat dikenal melalui makhluk-
padahal al-Junaid sebagai gurunya Al-Baqarah ayat 186 menyatakan: Nya, dan pengetahuan yang lebih
telah memperingatkannya. Alasan
‫ب‬ ‫ر‬ ‫وإرقذاَ يِّسأقلق ر ر‬
‫ك يِّعقباَديِ يِّقعنن يِّفقإنن يِّقريِ ب‬
tinggi ialah mengetahui Tuhan
al-Halkj: “apa pun yang akan ‫ق ق ق‬ melalui diri-Nya.
terjadi, saya tetap
‫ب يِّقدععقوقة يِّاَلدداَرع يِّإرقذاَ يِّقدقعاَرن‬ ِ‫ي‬‫ج‬‫أب ر‬
mempertahankan ucapan ana ‫ب‬ D. Tujuan Tasawuf
Allah ... ana al-Haqq, karena saya Artrinya: Jika hamba-hamba-Ku Sebelum dikemukakan
ingin segera menyatu dengan bertanya padamu tentang diri-Ku. tujuan tasawwuf, terlebih dulu
Allah. Gara-gara jasmani saya, saya Aku adalah dekat. Aku dijelaskan pengertian “fana” dan
menjadi tidak bisa menyatu mengabulkan seruan orang “ma’rifat”. Fana dalam arti filosofis
dengan Allah”. Nampaknya, memanggil jika ia panggil Aku. adalah meniadakan diri supaya
hukuman gantung bukan hanya Kata da’a yang terdapat ada Menurut ilmu tasawwuf, fana
tidak ditakuti oleh al-Hallaj, dalam ayat di atas oleh sufi adalah leburnya pribadi pada
melainkan justru dirindukannya, diartikan bukan berdoa dalam arti kebaqaan Allah, di mana perasaan
karena jasad dirinya dianggap yang lazim dipakai, melainkan keinsanan lenyap diliputi rasa
sebagai penghalang untuk segera dengan arti berseru atau Ketuhanan. Dengan fana hilanglah
menyatu dengan Allah. memanggil. Tuhan mereka sifat-sifat buruk (maksiat lahir dan
Memperhatikan definisi- panggil, dan Tuhan maksiat bathin), dan kekalnya
definisi tasawuf yang memperlihatkan diri-Nya kepada sifat-sifat terpuji (taat lahir dan
dikemukakan oleh Dzu al-Nun al- mereka. taat bathin). Adapun pengertian
Mishri, Abu Yazid al-Busthami, al- ma’rifat adalah pengetahuan
hakiki tentang Tuhan, atau melihat berpuasa dan beribadah, sehingga kadang-kadang proses itu cukup
Tuhan dengan hati sanubari. jiwanya menjadi semakin suci. panjang.
Tujuan tasawwuf adalah Peri hidup Rasulullah dan Seorang sufi yang ternama
“fana” untuk mencapai “ma’rifat”. sahabat-sahabatnya tidak pada mulanya juga mengagumi
Dalam hal ini ahli-ahli tasawwuf didasarkan pada nilai-nilai hal-hal yang bersifat lahir, yang
berkata: Artinya:Tasawwuf itu material, nilai-nilai yang bersifat dapat diraba dan dirasakan
ialah mereka fana dari dirinya dan duniawi, misalnya mencari dengan panca-indera, tetapi lama
baqa dengan Tuhannya, karena kekayaan pribadi, tetapi bertumpu kelamaan kepuasan merasakan
kehadiran hati mereka bersama pada nilai-nilai ibadah, mencari sesuatu yang lahir itu berangsur-
Allah. Tasawwuf mengantarkan keridhaan Allah Swt Akhlak angsur surut. Maka sirnalah
manusia untuk mendekatkan diri mereka demikian tinggi, tunduk, keindahan dunia yang bersifat
setingkat demi setingkat kepada patuh kepada Allah, tawadhu’ materi dan mereka mencari
Tuhannya, sehingga ia demikian (merendah diri) dan sebagainya, kepuasan lain. Mereka menuju
dekat berada di hadirat-Nya. bagaikan tanaman padi, kian alam rohani, yang tidak dapat
Dengan demikian maka berisi kian merunduk. Peri hidup diraba dengan panca-indera,
tujuan terakhir dari tasawwuf itu Nabi dan para sahabatnya yang melainkan hanya dapat dirasakan
adalah berada dekat sedekat- terpuji (akhlaqul karimah) dengan perasaan halus.
dekatnya di hadirat Tuhan, dengan tersebut antara lain: Seseorang tidak dapat
puncaknya menemui dan melihat a) Hidup zuhud (tidak memahami dan terjun ke dalam
Tuhannya. mementingkan keduniaan). tasawwuf, kecuali sesudah roh dan
Untuk memantapkan pemahaman b) Hidup qanaah (menerima apa jiwanya menjadi kuat, demikian
Anda tentang pengertian adanya). kuatnya sehingga ia dapat
tasawwuf, Anda perlu c) Hidup taat (senantiasa melepaskan dirinya dari
mengerjakan latihan di bawah ini. menjalankan perintah Allah dan kemegahan dan keindahan
Sebaiknya latihan ini Anda menjauhi larangan-Nya). duniawi. Peralihan dari
kerjakan melalui diskusi bersama d) Hidup istiqamah (tetap ketidakpuasan merasakan
teman-teman. beribadah). nikmatnya keindahan duniawi
e) Hidup mahabbah (sangat cinta menuju kepada dunia ghaib ibarat
E. Latar Belakang Timbulnya kepada Allah dan Rasul-Nya, kekaguman seorang anak kecil
Tasawuf melebihi cinta kepada dirinya dan tentang benda-benda yang
1) Zaman Nabi makhluk lainnya). terdapat pada alam sekelilingnya.
Meskipun secara tekstual tidak f) Hidup ubudiah (mengabdikan Semua yang pertama kali
ditemukan ketentuan agar umat diri kepada Allah). dilihatnya dirasa indah dan hebat.
Islam melaksanakan tasawuf akan Sikap hidup seperti tersebut di Ketika perkembangan jiwanya
tetapi kegiatan tasawuf telah atas kemudian diikuti oleh kaum meningkat, sehingga apa-apa yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad sufi, kemudian menjadi sikap tadinya dipandang indah dan
Saw sebelum diangkat menjadi hidup mereka. hebat menjadi kecil dan remeh.
rasul, ia telah berulang kali pergi Dari perilaku kehidupan Mereka meninggalkan benda-
ke Gua Hira dengan membawa Rasulullah dan para sahabatnya benda itu dan mencari benda-
sedikit perbekalan. Tujuannya serta asal pokok ajaran tasawwuf benda yang dapat memuaskan
disamping untuk mengasingkan di atas, dapat kita artikan bahwa dirinya.
diri dari masyarakat kota Mekkah hakikat tasawwuf itu adalah Jadi tasawwuf itu pada
yang sedang hanyut dalam mencari jalan untuk memperoleh dasarnya adalah pindah dari suatu
kehidupan kebendaan dan kesempurnaan hidup rohani. hal keadaan kepada suatu hal
penyembahan berhala, juga untuk Untuk memperoleh keadaan yang lain. Pindah dari
merenung dalam rangka mencari kesempurnaan hidup rohani ini alam kebendaan kepada alam
hakekat kebenaran yang disertai memang tidak mudah, biasanya kerohaniaan. Sebagai contoh
dengan melakukan banyak memerlukan suatu proses, bahkan dikemukakan di sini salah satu sisi
kehidupan (pengalaman) salah
seorang sufi yang terkemuka, yaitu itu tidak segera dibersihkan, maka aliran-alkan mistik di luar Islam
Ibn Arabi. Sebagai manusia, ia manusia tidak dapat melepaskan ingin memperoleh hubungan
merasakan keindahan dunia diri dari kecintaannya terhadap langsung dan disadari dengan
sebagaimana dirasakan oleh dunia yang bersifat materi ini. Ibn Tuhan, sehingga disadari benar
manusia lainnya. Ketika berumur Arabi menyadari akan maksud dan bahwa seseorang berada di
38 tahun, masa peralihan dari tujuannya datang ke Mekkah ini, ia hadirat Tuhan. Intisari dari
masa muda ke masa tua, ia pergi teringat akan cita-citanya semula. tasawwuf adalah kesadaran akan
ke Hejaz dan tinggal serta berguru Lalu ia berusaha untuk dapat adanya komunikasi dan dialog
pada seorang alim ulama di melepaskan diri dari belenggu antara ruh manusia dengan Tuhan
Mekkah. Gurunya itu mempunyai syahwat yang telah mengikat alam dengan mengasingkan diri dan
seorang anak perempuan yang pikirannya. Ikhtiar Ibn Arabi berkontemplasi (semedi). Banyak
cantik jelita, ditambah pula semacam ini dapat kita katakan ayat Al-Qur’an yang menganjurkan
dengan budi bahasanya yang permulaan menjauhkan diri dari kepada manusia agar merenungi
lembut. Perjumpaan Ibn Arabi kesenangan lahir menuju pada alam raya ini dan juga diri
dengan anak perempuan gurunya kesenangan rohani, yang boleh manusia sendiri. Dengan demikian
itu sangat mengganggu kita anggap peralihan kepada manusia akan mengingat zat
pikirannya. Ia ingin selalu dekat tingkat iman yang lebih tinggi. penciptanya. Kekaguman akan
dengan orang yang disenanginya Perhatian Ibn Arabi beralih keindahan alam, diri manusia,
itu. Siang dikenang, malam dari bumi ke angkasa raya, lambat laun akan tercurah rasa
diimpikan. Banyak sudah meningkat bersama panggilan rindu untuk dekat kepada Tuhan
karangan yang telah ditulisnya, jiwanya ke langit, kepada Yang Maha Pencipta. Jika hidup
hanya untuk menggambarkan keindahan bintang-bintang yang kerohanian (hidup sufi) telah
kekaguman dan kecantikan orang bertaburan di cakrawala. merasuki sendi-sendi kehidupan
yang dicintainya. Demikian Pandangannya berpindah dari seseorang, maka tidaklah ia
indahnya rangkaian kalimat yang ruang yang sempit ke dunia luar merasa hina dihadapan manusia
diciptakan Ibn Arabi sehingga yang lebih luas dan kepada lainnya sekalipun dengan pakaian
dapat menjelaskan kepada kita keindahan yang lebih bulu domba (suf) yang kasar. Ia
bahwa besar dan kuatnya rasa menakjubkan serta menjadi zuhud (tidak terpikat
cinta terhadap keindahan alam mengagumkan. Ia duduk pada kemewahan dunia, ta’abud
lahir dapat mempengaruhi sikap termenung pada malam hari yang (berbakti), qana’ah (merasa cukup
seseorang. Demikianlah perasaan sepi, sambil bertopang dagu, dengan apa yang ada), dan ikhlas.
yang pernah dialami Ibn Arabi. melihat dengan asyiknya Hidup kerohanian semacam ini
Salah satu kalimat curahan keindahan bintang-bintang. telah dimulai oleh Nabi
perasaan yang bersifat Dari contoh di atas dapat kita Muhammad saw, bahkan oleh
kesenangan duniawi terungkap ketahui bahwa orang-orang sufi Nabi-nabi terdahulu, termasuk
dalam perkataannya, “Demikian meletakkan makna hidup itu lebih Ulul Azmi, yaitu: Nabi Nuh as, Nabi
rupa hatiku terpikat olehnya, tinggi daripada hidup biasa. Ibrahim as, Nabi Musa as, dan
pikiran dan jiwaku seakan-akan Kadang-kadang sampai demikian Nabi Isa as.
terbelenggu, sehingga yang kutuju, tingginya, sehingga sulit difahami Mengenai kehidupan Nabi
setiap nama yang kusebut, oleh orang biasa. Jika mereka Muhammad saw telah banyak
namanyalah yang kukehendaki, membicarakan suatu hukum diceritakan, betapa
setiap kampung kampungnyalah dalam Islam, maka yang kesederhanaan rumah tangga
juga seakan-akan yang kumasuki.” dipentingkan adalah tujuan dari beliau sehari-hari. Jangankan
Kata-kata Ibn Arabi hukum itu, sehingga sering ijtihad perabot rumah tangga yang serba
tersebut menunjutkan bagaimana mereka kelihatannya seolah-olah mewah dan makanan yang lezat-
keadaan seseorang yang telah berbeda dengan pengajaran- lezat, alat-alat rumah tangga yang
tenggelam dalam merasakan pengajaran ilmu fiqih biasa. sederhana saja tidak lengkap
nikmat pendengaran, penglihatan, Tasawwuf atau sufisme begitu juga dalam hal makanan,
dan perasaan hati. Jika pengaruh sebagaimana halnya dengan makanan yang biasa untuk makan
sehari-hari saja kadang tidak ada. rumahnya dan bertanya kepada Hal ini dinyatakan dalam firman-
Ia tidur di atas sepotong tikar Aisyah, “Wahai Aisyah, adakah Nya:
bukan di atas kasur yang empuk,
makanan yang dihidangkan
hari ini sesuatu yang dapat
dimakan?” Tatkala Aisyah َ‫قولققعد يِّقخلقعقنقاَ يِّاَ عرلنَقساَقن يِّقونَقتععلقبم يِّقما‬
‫ب يِّإرلقعيِره‬ ‫تبتوسرو رر‬
istrinya hanyalah sepotong roti menjawab bahwa tidak ada
kering yang dengan segelas air sesuatu pun yang dapat dimakan, ‫س يِّبه يِّنَقتعفبسهب يِّقوقعنبن يِّأققعتقر ب‬ ‫قع ب‬
‫رمعن يِّقحعبرل يِّاَلعقوريِرد‬
minum, dengan sebutir korma ia kembali lagi ke mesjid dan
atau dua butir korma. menghabiskan waktunya untuk
Dalam salah satu hadits sembahyang sunat. Beberapa saat Artinya :
yang diriwayatkan oleh Bukhari kemudian ia kembali ke rumahnya Tidak Kami ciptakan manusia dan
diceritakan bahwa Aisyah pernah dan bertanya kepada Aisyah Kami Tahu apa yang dibisikkan
mengeluh kepada keponakannya, tentang makanan, Aisyah dirinya kepadanya. Kami dekat
Urwah, seraya berkata, “Urwah, menjawab seperti jawaban kepada manusia daripada
lihatlah, kadang-kadang berhari- semula. Hal seperti itu dilakukan pembuluh darah yang ada di
hari dapurku tidak menyala dan Rasulullah sampai beberapa kali lehernya. (QS. Al-Qaf : 16)
aku bingung karenanya”. Urwah dan mendapat jawaban yang juga firmannya lagi:
bertanya, “Jadi, apakah yang kamu sama, sampai akhirnya ia
‫ب‬ ‫ر‬ ‫وإرقذاَ يِّسأقلق ر ر‬
makan sehari-hari?”
menjawab, “Paling untuk yang
Aisyah mendapatkan sepotong roti di
rumahnya dari pemberian Usman
‫ك يِّعقباَديِ يِّقعنن يِّفقإنن يِّقريِ ب‬ ‫ق ق ق‬
menjadi pokok itu adalah korma bin Affan. ‫ب يِّقدععقوقة يِّاَلدداَرع يِّإرقذاَ يِّقدقعاَرن‬ ِ‫ي‬ ‫أب ر‬
‫ج‬
dan air, kecuali jika ada tetangga- Aisyah menerangkan lebih ‫ب‬
tetangga Anshar mengantarkan lanjut bahwa keluarga Muhammad Artinya:
sesuatu kepada Rasulullah, maka dalam sehari tidak pernah makan Jika hamba-Ku bertanya
dapatlah kami merasakan seteguk sampai dua kali. Makanan kepadamu tentang diri-Ku, maka
susu”. Rasulullah menegaskan, disimpan di rumah tidak lebih dari sesungguhnya Aku dekat, dan aku
“Kami adalah golongan yang tidak sepotong roti untuk dimakan tiga akan mengabulkan seruan yang
makan kecuali kalau lapar dan jika orang. Nabi Muhammad-lah yang memanggil jika Aku dipanggil (doa
kami makan tidaklah sampai pertama kali memberikan contoh orang yang memanjatkan doa).
kenyang”. tentang hidup sederhana, tentang (QS. Al-Baqarah :186)
Dikisahkan pula pada suatu menerima apa adanya, Dari Ibnu Mas’ud
hari Rasulullah pergi ke masjid. menjadikan hidup rohani lebih diceritakan bahwa ia pernah
Disana ia berjumpa dengan Abu tinggi daripada hidup kebendaan masuk ke rumah Rasulullah dan
Bakar dan Umar. Ia bertanya, “Apa yang mewah penuh ria, dan didapatinya Rasulullah sedang
yang menyebabkan sahabat- mengajak manusia untuk berbaring di atas sehelai anyaman
sahabat ini keluar masjid?” Abu meninggalkan berburu kekayaan daun korma sampai memberikan
Bakar dan Umar menjawab, duniawi berlebihan sehingga bekas pada pipinya. Dengan rasa
“Untuk menghibur diri dari lapar”. melupakan tujuan hidup manusia haru Ibnu Mas’ud bertanya,
Rasulullah berkata pula, “Aku pun yang pokok. Ia pula yang “Rasulullah, apakah tidak baik
keluar untuk menghibur laparku. mengajarkan bahwa kekayaan dan kalau aku mencarkan sebuah
Marilah kita pergi ke rumah Abul kesenangan duniawi itu tidak bantal untukmu?” Rasulullah
Hasim, barangkali di sana ada abadi, oleh sebab itu ia mengajak menjawab, “Aku tidak memerlukan
sesuatu yang boleh di makan. kepada manusia untuk meraih itu. Aku di dunia adalah laksana
Rasulullah sering berpuasa kelezatan hidup yang lebih tinggi seorang yang sedang bepergian,
sunat, maksudnya antara lain agar dan abadi, yakni dengan sebentar berteduh di kala hari
saat-saat lapar itu tidak sia-sia, mendekatkan diri kepada zat Yang sangat terik di bawah naungan
tetap dalam ibadah kepada Allah. Maha Pencipta, Maha Kuasa, Allah pohon kayu yang rindang untuk
Kerap kali pula ia beribadah di SWT. Hidup kerohanian tersebut kemudian berangkat lagi dari situ
mesjid. Setelah beberapa waktu bertujuan untuk mendekatkan diri ke arah tujuannya”.
berada di mesjid, ia pulang ke sedekat-dekatnya kepada Allah.
Sehubungan dengan harta sebidang tanah yang sudah tetapi kami menjadikan Al-Qur’an
benda dikisahkan pula bahwa diwakafkan. itu cahaya, yang Kami tunjuki
pada suatu hari pernah diletakkan Dalam sebuah hadis yang dengan dia siapa yang Kami
di hadapan Rasulullah tujuh puluh diriwayatkan oleh Ibnu Majah, kehendaki di antara hamba-hamba
ribu dirham emas, pada hari itu Tabrani, dan Baihaqi, Rasulullah Kami. Dan sesungguhnya kamu
juga semua uang emas itu dibagi- bersabda, “Zuhudlah terhadap benar-benar memberi petunjuk
bagikan tanpa sekepingpun yang dunia, supaya Tuhan kepada jalan yang lurus. (QS. Asy
tertinggal. Dalam kaitan dengan mencintaimu. Dan Zuhudlah pada Syuura: 52)
hal ini diceritakan pula dalam yang ada di tangan manusia Menurut Syekh Abdul Baqy
sejarah bahwa ketika Nabi sedang supaya manusia pun cinta akan Surur, bahwa tahannus Rasulullah
sakit dan menjelang akhir engkau. di Goa Hira, merupakan cahaya-
hayatnya, ia teringat bahwa di Hidup secara zuhud sudah cahaya pertama dan utama bagi
rumahnya masih tersimpan tujuh dilakukan Rasulullah sebelum ia nur tasawuf, itulah cikal-bakal
buah dinar emas. Dalam keadaan menjadi Rasul Ketika itu atau benih-benih pertama bagi
sakit payah, ia memanggil ahli Muhammad suka menyendiri, kehidupan kerohanian yang
rumahnya untuk segera membagi- berkhalwat atau bertafakur di Goa disebut dengan ilham hati atau
bagikan mata uang tersebut Hira. Di sana ia memikirkan dan renungan-renungan Ruhaniyat.
kepada fakir miskin. Cerita ini merenungi alam raya ini dengan Cara hidup Nabi di Goa Hira
dibenarkan oleh Aisyah yang segala isinya. Ia renungi semua itu merupakan gambaran yang
mengaku bahwa ia lupa kalau ia dengan mata hatinya. Dengan lengkap bagi kehidupan sufi.
menyimpan uang itu, karena demikian pandangan lahir Renungan-renungan Nabi di Goa
kesibukan mengurus Nabi yang bathinnya menjadi sangat bersih Hira mengenai alam raya
sedang sakit Tatkala orang dan suci, kepribadiannya sangat membawanya untuk merasakan
bertanya kepadanya, apa yang sempurna. Ia memang seorang kebesaran dan keagungan Allah.
diperbuatnya dengan tujuh dinar manusia seperti kita, tapi qalbu Di tempat yang sunyi sepi itu pula
itu, ia menjawab, bahwa ia segera yang ada di dalam dirinya bersih Nabi melupakan dan memutuskan
pergi mengambilnya dan dan suci, sehingga ia dapat dengan hubungan, menjauhkan ingatan
menyerahkan kepada Rasulullah cepat menerima dan merasa apa dari semua makhluk, hanya ada
Aisyah bertanya mengenai yang bersifat suci. Sungguh layak satu dalam ingatannya, yakni Allah
bagaimana perasaan Rasulullah jika Muhammad menerima wahyu Swt.
ketika menghadap Tuhan dengan dari Yang Maha Suci. Fiman Allah: Menurut para ahli tasawuf,
‫ر‬
َ‫ك يِّبروحاَا يِّنمعن يِّأقعم رقنَا‬ ‫ك يِّأقعوقحعيِتنقاَ يِّإرلقعيِ ق‬
mata uang di tangannya. Lalu cara-cara yang dilakukan Nabi di
Rasulullah membagi-bagikan mata ‫قوقكقذل ق‬ Goa Hira merupakan jalan-jalan
uang itu kepada fakir-miskin,
‫ب يِّقوقل‬ ‫ر‬ pertama dan utama untuk sampai
sedangkan ia sendiri pergi ‫ت يِّتقعدريِ يِّقماَ يِّاَلعكقتاَ ب‬ ‫قماَ يِّبكن ق‬ kepada kasyaf, untuk memperoleh

‫اَعرلقياَبن يِّقولقركن يِّقجقععلقناَهب يِّبنَوراَا يِّنَتدعهرديِ يِّبرره‬


menghadap Tuhannya dengan limpahan-limpahan ilham dan
pakaian yang kasar. Begitu untuk memperoleh isyraq atau

ِ‫ك يِّقلتقتعهردي‬
kesederhanaan Rasulullah, pancaran Nur dari Allah. Semua
‫ر‬
sehingga pada waktu wafat pun ia ‫قمعن يِّنَدقشاَء يِّرمعن يِّرعقباَدنَقاَ يِّقوإرنَد ق‬ itu ibarat jalan adalah jalan yang
tidak meninggalkan untuk mendaki, yakni pendakian bathin
keluarganya uang barang sedinar ‫إرقل يِّرصقراَمط يِّلمعستقرقيِمم‬ ke arah usaha menghubungkan
atau sedirham pun. diri dengan Allah yang Maha
Abdurahman bin Auf Artinya: Pencipta dan Maha Agung.
menceritakan, bahwa pada waktu Dan demikianlah Kami wahyukan Sesudah menjadi Rasul, Rasulullah
Nabi wafat tidak ada sesuatu yang kepadamu wahyu (Al-Qur’an) meneruskan taqarub
ditinggalkannya, kecuali sepotong dengan perintah kami. Sebelumnya (mendekatkan diri) kepada Allah
roti, sebilah pedang, dan seekor kamu tidaklah mengetahui apakah dengan berzikir, istighfar, shalat
keledai yang biasa menjadi Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula tahajud sampai jauh malam. Ia
tunggangannya sehari-hari, serta mengetahui apakah iman itu,
memperkuat bathinnya dengan tidak sedikitpun mencerminkan berkata, “Kami tidak akan taat
menjalani hidup kerohanian. hidup mewah sebagaimana kepada engkau ya, Amirul
Untuk itulah Rasulullah kehidupan raja-raja pada Mukminin!”. Khalifah bertanya,
menyediakan ruangan khusus di umumnya. Mereka tetap hidup “Mengapa?” Lalu orang itu berkata
samping mesjid Madinah untuk sederhana, wara’, tawadhu’, zuhud pula, “Bagaimana kami akan taat,
tempat tinggal dan pendidikan sebagaimana yang dicontohkan Tuan membagi-bagikan zakat
dalam ilmu agama untuk para oleh Nabi. kiriman yang dari Yaman ini
sahabat Nabi yang ikhlas Sebagai contoh berikut ini kepada orang lain, sementara
mengikuti perjuangan Nabi dikemukakan salah satu sisi dari Tuan hanya mengambil sebagian
menyebarkan Islam dan mau kehidupan para khalifah tersebut. kecil saja, padahal pakaian Tuan
menjalani hidup kerohanian. Menurut riwayat bahwa Abu hanya satu persalinan, tidak ada
Mereka itu disebut Ahl Suffah. Bakar Siddiq hidup dengan sehelai pakaian musim panas dan tidak
Pada mulanya jumlah mereka 400 kain saja. Terhadap lidahnya ada pakaian musim dingin.
orang, lambat laun bertambah sendiri ia berkata, “Lidah inilah Sebelum tuan mengambil satu
sampai berlipat ganda. Mereka yang senantiasa mengancamku”. persalinan lagi, kami tidak akan
mempunyai akhlak yang luhur, Dan ia berkata pula, “Apabila taat” Mendengar sanggahan orang
iman dan keyakinan mereka seorang hamba Allah telah itu khalifah Umar merasa sulit
sangat kuat, ketawakalan dan dimasuki rasa berbangga diri untuk menjawab, lalu ia berpaling
keikhlasan mereka sangat luhur. karena sesuatu dari hiasan dunia kepada puteranya yang bernama
Rasulullah pernah berkata kepada ini, Maka Allah akan murka Abdullah, dan berkata, “Hai
Abu Hurairah, “Ahl Suffah itu kepadanya, sampai perhiasan itu Abdullah, bagaimana menurut
adalah tamu-tamu orang Islam, diceraikannya.” pendapatmu?” Abdullah pun
mereka tidak mempunyai Pandangan hidup beliau berdiri dan berkata kepada
keluarga, tidak mencintai harta adalah bahwa sifat dermawan penyanggah itu, “Jika masalahnya
benda, dan tidak terikat kepada adalah buah dari taqwa, kekayaan hanya pakaian yang satu
seseorang manusia pun, hatinya adalah buah dari keyakinan dan persalinan lagi, biarlah saya yang
hanya tertuju kepada Allah dan martabat didapat sebagai buah akan menanggungnya.”
Rasul-Nya. dari tawadhu’. Mendengar jawaban Abdullah,
Demikianlah keteladanan Umar bin Khatab pun memiliki orang yang menyanggah tadi
hidup kerohanian dari Rasulullah jiwa yang bersih dan kesucian merasa puas dan menyatakan
kemudian menjadi contoh sikap rohani yang tinggi. Rasulullah akan patuh dan taat kepada
hidup para sahabatnya. Imam pernah berkata tentang diri Umar, khalifah.
Ghazali berpendapat, “Bahwa aku bahwa Allah telah meletakkan Usman bin Affan adalah
yakin benar-benar kaum suffi kebenaran di ujung lidah Umar Khalifah yang ketiga. Ia adalah
itulah yang telah menempuh jalan dan hatinya. Pangkat khalifah yang seorang Khalifah yang berada.
yang dicontohkan oleh Nabi dan merupakan kekuasaan tertinggi Walaupun ia banyak harta, tetapi
yang dikehendaki oleh Allah tidak mengurangi nilai kehidupan ia tetap memperhatikan hidup
Taala.” rohaninya, bahkan sejak menjadi yang sederhana. Hartanya
khalifah kehidupan kerohaniannya digunakan untuk menolong yang
2) Zaman Sesudah Nabi semakin ia tingkatkan. Pernah lemah, untuk perjuangan
Setelah Nabi Muhammad saw pada suatu ketika datang kiriman mengembangkan agama Islam. Ia
wafat, kekhalifahan Islam zakat dari negeri Yaman, lalu terkenal orang yang senantiasa
diteruskan oleh para sahabatnya, diadakan pertemuan besar, karena membaca dan menelaah Al-
yakni Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khalifah hendak memberikan Qur’an, Tentang Al-Qur’an ia
Khattab, Usman bin Affan, dan Ali nasihatnya. Dalam nasihat pernah berkata, “Ini adalah surat
bin Abi Thalib. Meskipun menjadi tersebut ia mengharapkan agar yang dikirim oleh Tuhan-Ku. Tidak
khalifah atau kepala negara yang semua yang hadir mematuhi layak jika ada seorang hamba
biasanya hidup serba mewah, nasihatnya. Tiba-tiba salah melalaikan surat dari tuannya.
namun cara-cara hidup mereka seorang yang hadir berdiri seraya Hendaklah senantiasa dibaca, agar
supaya segala isi surat itu dapat melihat bahwa ketulusan betul berani mengusir siapa saja
dijalankannya.” Menurut riwayat, beragama sudah mulai lemah, yang bersalah, walaupun yang
Usman bin Affan wafat dibunuh karena pengaruh harta, dan justru bersalah itu seorang Khalifah, ia
oleh pemberontak ketika sedang hal yang demikian, bahkan pula mengangkat Gubernur Irak,
membaca Al-Qur’an. dilakukan oleh gubernur seorang tokoh yang gagah perkasa,
Khalifah Ali bin Abi Thalib Muawiyah, yang semestinya namun terkenal kejam, bernama
pun tidak kurang ketinggian hidup menjadi teladan dengan berani Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi. Hajjaj
kerohaniannya. Dalam tugas- dan terus terang menentang tidak segan-segan membunuh
tugasnya yang besar dan mulia, pengumpulan harta benda untuk orang untuk menegakkan
menyebabkan ia tidak perduli kepentingan diri sendiri. Abu Dzar kekuasaan Bani Umayah. Melihat
bahwa pakaian yang dikenakannya berpegang kepada ayat Al-Qur’an: tindakan semena-mena itu, Sa’id
telah robek. Ketika pakaiannya
robek, ia sendiri yang ‫ب يِّقواَلعرف د‬
‫ضةق يِّقولق‬ ‫د‬ ‫ر‬
‫قواَلذيِقن يِّيِقعكنبزوقن يِّاَلذقه ق‬
‫در‬ Zubair sangat kecewa. Ia tidak
takut sedikitpun kepada

‫بيِنرفبقونَقتقهاَ يِّرف يِّقسبريِرل يِّاَللره يِّفقتبقنشعربهم‬


menambalnya. Pernah orang keperkasaan Hajjaj dan tetap
bertanya, “Mengapa sampai begini, berani menegurnya. Tentu saja

‫ب يِّأقلريِمم‬
Amirul Mukminin?” Beliau Hajjaj merasa tersinggung. Maka
‫برعقذاَ م‬
menjawab, “Untuk
mengkhusyu’kan hati dan untuk
‫ق‬ dituduhnya seorang pencinta Ali,
bermadzhab Syi’ah, yaitu Mashab
Artinya: Dan orang-orang yang
menjadi teladan bagi orang yang menyimpan emas dan perak dan yang sangat dibenci saat itu. Sa’id
beriman. tidak menafkahkannya pada jalan pun ditangkap dan dijatuhi
Selain dari sahabat Nabi yang Allah, maka berita bukanlah hukuman mati. Ketika akan
empat sebagaimana disebutkan di kepada mereka (bahwa mereka dibunuh, Hajjaj berkata kepada
atas, hidup kerohanian juga akan mendapat) siksa yang pedih. algojo, “Jangan hadapkan mukanya
dilaksanakan oleh sahabat- (Q.S At-Taubah:34) ke arah kiblat, biar dia mati
sahabat vang lain, di antaranya Sikap Abu Dzar yang membelakangi kiblat. Sa’id
adalah Huzaifah bin Yaman. Ia demikian, oleh Muawiyah menjawab, “Kemana pun engkau
terkenal salah seorang sahabat dipandang sebagai pengganggu hadapkan mukaku, disanalah
Nabi yang zahid. ketenteraman umum, Abu Dzar wajah Allah.”
Ia menjadi tempat bertanya dituduh telah membangkang
pula mengenai ilmu yang pelik- terhadap pemerintah yang sah PERTEMUAN 4
pelik. Umar sering datang kepada dan melemahkan semangat
Huzaifah untuk menanyakan perjuangan. Fitnah ini F. Pembahasan Akhlak Tasawuf
apakah pada dirinya terdapat disampaikan kepada Khalifah Hubungan antara akhlak
kesalahan atau tanda-tanda Usman. Akibatnya, Khalifah dengan tasawuf sangatlah erat
munafik, atau apa sikap-sikap Usman mengasingkan Abu Dzar ke bisa dikatakan seperti dua mata
yang tidak sesuai dengan ajaran luar kotaMadinah, ke sebuah uang, karena untuk mencapai
Islam, kadang-kadang Huzaifah dusun bernama Rizbah. akhlak yang mulia diperlukan
mengecam Umar dan Umar pun Dengan peristiwa yang proses-proses yang biasanya
dengan ikhlas memperbaiki atas dialami Abu Dzar ini, mulailah dilakukan oleh kalangan
segala kekhilafannya. muncul golongan kaum Zahid, mutashawwifin (pengamal
Kepopuleran Huzaifah yaitu golongan yang tasawuf). Sementara bagian yang
tersebar ke daerah-daerah di luar mengutamakan hidup kebathinan terpenting dalam tasawuf adalah
negeri Arab. Demikianlah, Hasan dan kerohanian. pencapaian akhlak yang mulia
Basri, seorang tokoh sufi yang Setelah Abu Dzar orang yang disamping hal-hal yang terkait
terkenal datang berguru kepada terkenal menentang cara hidup dengan kebutuhan.
Huzaifah. mewah pada masa sahabat, Apa yang dilakukan
Sahabat lain yang dengan tegas terkenal pula nama Said bin kalangan mutashawwifin akhirnya
menentang gaya hidup mewah Zubair seorang tabi’in yang kuat akan membuahkan pada akhlak
adalah Abu Dzar Al-Ghiffari. Ia pribadinya. Ia seorang zahid yang mulia. Namun demikian tidak
semua kajian dan pengalaman pembelajaran akhlak dapat Muhammad SAW, yang disebut al-
tasawuf masuk ke bidang akhlak. diperoleh hasil semaksimal. Hadits. Secara ringkas, al-Hadits
Oleh karena itu akhlak tasawuf merupakan jabaran fungsional-
adalah proses-proses pencapaian praktikal dari al-Qur'an yang
akhlakul karimah melalui metode menyebabkan al-Qur’an jadi living
tasawuf yang diilhami oleh (hidup) dalam praktek kehidupan,
kehidupan para salafus shalih. terutama pada masa Rasulullah
Akhlak tasawuf ini menjadi SAW hidup. Sementara itu pula
penting untuk menghindari kajian PERTEMUAN 5 metode dan prosedur untuk
akhlak yang hanya berada pada SUMBER-SUMBER AKHLAK memahami muatan al-Qur’an
tataran pemikiran dan wacana TASAWUF disebut ilmuTafsir.
yang tentu akan jauh untuk dapat Oleh karena ajaran Islam memiliki
memberikan bekas pada 1. Sumber-Sumber Akhlak dasar pokok berupa Qur’an dan al-
mahasiswa menjadi orang-orang Tasawuf Hadits, maka dengan sendirinya
yang memiliki akhlak mulia. Dilain Perlu diberikan penjelasan lebih Akhlak Tasawuf yang menjadi
pihak akhlak tasawuf juga berguna dahulu mengapa kitab suci al- bagian dari hasil pemahaman
untuk membatasi kajian salah satu Qur’an dan al-Hadits dijadikan terhadap ajaran Islam itupun
aspek dalam dunia tasawuf, yaitu dasar pokok ajaran Islam. Seperri sumbernya juga harus dari al-
tasawuf akhlaki, yang berarti diketahui, umat Islam memahami Qur’an dan al-Hadits.
mengesampingkan tasawuf falsafi. dan meyakini agama Islam sebagai
Secara singkat akhlak agama “wahyu”. Artinya ajaran 2. Sumber Al-Qur’an dan Al-
tasawuf memfokuskan pada agama Islam dibangun dan Hadits
dataran Tazkiyah al-Nafs didasarkan dari hasil pemikiran, a. Sumber Al-Qur’an
(penyucian jiwa) yang sering penalaran, perenungan dan Al-Qur’an menurut bahasa
diistilahkan juga dengan tathahur, semacamnya, melainkan berdasar berarti “bacaan” atau yang dibaca.
tahaquq dan takhaluq, "wahyu". Wahyu dipahami dan Al-Qur’an adalah masdar yang
membersihkan diri dari sifat diyakini umat Islam secara diartikan dengan ism maf’ul yaitu
madzmumah (tercela) dan keseluruhan sebagai kalam Allah maqru berarti yang dibaca.
menghiasi dengan akhlak SWT (Ucapan Allah SWT) yang Menurut istilah ahli syara’ al-
mahmudah (terpuji). Hal yang tersalurkan pesan-pesan yang Qur’an ialah wahyu Allah SWT
perlu di perhatikan adalah faktor dimuat di dalamnya kepada umat yang diturunkan kepada Nabi
dari sekedar fikri (pemikiran) dan manusia lewat perantaraan utusan Muhammad SAW sebagai mukjizat
nadzari (teoritis). Allah SWT. Kalam Allah SWT ini bagi beliau, wahyu itu diturunkan
Selama ini terlalu banyak tidak pernah diintervensi dalam bahasa Arab dan
orang berbicara akhlak akan tetapi (dicampuri) oleh manusia dalam disampaikan kepada masyarakat
tidak bisa memberi sibghah hal ini para utusan Allah SWT, baik ramai secara mutawatir, baik
menjadikan mahasiswa dari segi substansi materi maupun dengan lisan maupun tulisan, dan
berakhlakul karimah. Hal ini instrument kebahasaannya. orang yang membaca wahyu
terjadi karena pembahasan akhlak Begitulah yang diyakini oleh umat mendapat pahala dari Allh SWT.
biasanya hanya berbicara pada manusia secara keseluruhan Allah SWT menurunkan al-Qur’an
ranah kognitif tanpa disertai sepanjang kesejarahannya. secara berangsur-angsur, sehingga
ranah afektif dan psikomotorik. Sementara itu, penjelas dalam penurunan seluruhnya memakan
Yang terjadi banyak mahasiswa rangka implementasi konkret waktu selama 22 tahun 2 bulan
mendapatkan nilai tinggi dalam kalam Allah SWT tersebut dalam dan 22 hari, yakni mulai dari
mata kuliah akhlak akan tetapi kehidupan nyata sehari-hari umat malam 17 Ramadhan tahun 41
rendah akhlaknya. Sehingga dari manusia, utamanya umat Islam, dari kelahiran Nabi Muhammad
penyajian akhlak tasawuf secara maka pada ucapan, perbuatan dan SAW hingga tanggal 9 Dzulhijjaah
komprehensif ini diharapkan persetujuan (taqrir) utusan Allah hari haji wada’ tahun ke 10 H, atau
SWT dalam hal ini Rasulullah tahun 63 dari hari kelahiran Nabi.
Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 Muhammad SAW. Berdasarkan Artinya : . . . .Seseungguhnya Allah
surat dan 6236 ayat. Sedang keterangan tersebut, maka akhlak menyukai orang-orang yang
kalimatnya menurut hitungan dapat disebut “akhlak yang baik” bertaubat dan Dia menyukai
sebagian ahli 74434 dan hurufnya dan juga disebut “akhlak yang orang-orang yang menyucikan
325345 huruf. Semuanya buruk”. diri.|
dinukilkan kepada manusia secara Kata kunci “sabar” antara lain
mutawatir. 2) Tasawuf didasarkan pada surat al-Mu’min
Sebagai patokan hukum agama Istilah tasawuf secara eksplisit atau Ghafir ayat 55 yang berbunyi:
Islam, Al-Qur’an di dalamnya
terdapat nash-nash yang juga
kebahasaan tidak pernah disebut
dalam al-Qur’an. Sebagian besar
‫ا ٍمح ق‬
‫ق‬ ‫صبهخر ٍإهزن ٍموخعمد ٍ ز ه‬ ‫مفاَ خ‬
Artinya: Maka bersabarlah engkau,
mengupas tentang akhlak tasawuf. ulama tasawuf sepakat bahwa
karena sesungguhnya janji Allah
Istilah Akhlak Tasawuf masalah tasawuf tersebut secara
itu benar.....
terdiri dari dua kata yaitu, akhlak implisit (tersirat) dan termuat
Kata kunci “Faqr”' dikaitkan
dan tasawuf. Berikut ini akan dalam istilah “zuhud”. Sementara
dengan surat Thaha ayat 2:
dipaparkan sumber dari al-Qur’an itu istilah zuhud ( ) yang berarti
mengenai akhlak dan tasawuf. orang yang tidak merasa tertarik َ‫ك ٍاَخلقهخرآْمن ٍلهتمخشمقى‬ ‫مماَ ٍمأنمزخلمناَ ٍمعلمخيِ م‬
1) Akhlak terhadap sesuatu, hanya terdapat Artinya: Kami tidak menurunkan
Dalam al-Qur’an kata yang satu kali ditulis dalam al-Qur’an al-Qur’an ini kepadamu agar
berkaitan dengan akhlak yaitu dalam surat Yusuf ayat 20: menjadi sengsara.
Kata kunci “tawakkal” dikaitkan
diantaranya adalah surat as-
Syu’ara’ ayat 137, yang berbunyi: ‫ مومشمرخوهه ٍبهثمممسن ٍبمخخ س‬dengan surat ath-Thalaq ayat 3
‫س ٍمدمراَههمم‬
‫ر‬ ‫ ممخعهدومدسة ٍمومكاَهنوُخاَ ٍهفيِهه ٍهممن ٍاَلززاَهههديِمن‬berbunyi:
‫إرعن يِّقهقذاَ يِّإردل يِّبخلببق يِّاَعلقدول ق‬
‫ي‬ Artinya: Dan mereka menjual ‫ا ٍفمههموُ ٍمحخسبههه‬ ‫موممن ٍيِمتمموُزكخل ٍمعملىَ ٍ ز ه‬
Artinya: (Agama kami) ini tidak yusuf dengan harta yang murah,
Artinya: ....dan barang siapa yang
lain hanyalah adat kebiasaan yaitu beberapa dirham saja, dan
bertawakkal kepada Allah niscaya
orang-orang dahulu. mereka (anggota kafilah dagang)
Allah akan mencukupkan
Lalu dalam surat al-Qalam ayat 4 itu tidak merasa tertarik hati
(keperluan) nya.
berbunyi: mereka terhadapnya (Yusuf).
Kata kunci “mahabbah” dikaitkan
‫ك يِّلققعلى يِّبخلبمق يِّقعرظيِمم‬
‫قوإرنَد ق‬
Dari cara penelusuran payung ayat
antara lain dengan surat Ali Imran
seperti di atas, maka banyak
ayat 31:
Artinya: Sesungguhnya engkau konsep dalam ajaran Tasawuf
(Muhammad) adalah orang yang (yakni ajaran tasawuf yang telah ِ‫ا ٍمفاَتزبههعوُهني‬‫قهخل ٍهإن ٍهكنتهخم ٍتههحبِبوُمن ٍ ا م‬
berakhlak sangat mulia. disistem menjadi sebuah disiplin
ilmu fann al-‘ilm) yang dicari- Artinya: Katakanlah: “Jika kamu
‫ا ٍمويِمخغفهخر ٍلمهكخم ٍهذهنوُبمهكخم‬‫يِهخحبهخبهكهم ٍ ا ه‬
Dua ayat ini, baik dilihat dari asal
kata dan muatan kata, dapat carikan paying ayatnya dalam al- (benar-benar) mencintai Allah,
dijadikan dasar untuk mengatakan Qur’an, sekedar contoh yang ikutilah aku, niscaya Allah
bahwa istilah akhlak memang dikutipkan dari beberapa kata mencintaimu dan Dia akan
terdapat dalam al-Qur’an. Hanya kunci mengenai maqam (terminal mengampuni dosa-dosamu....”
saja bila dilihat dari konteks ayat, ruhani), antara lain kata-kata Kata kunci “ma’rifah” dikaitkan
terdapat perbedaan muatan kunci: taubat, sabar, faqr, zuhud, antara lain dengan surat Qaf ayat
akhlak di dalamnya. Dalam surat tawakkal, mahabbah, ma’rifah, 16:
ridha dan sebagainya.
as-Syu’ara ayat 137 istilah akhlak
diartikan sebagai “adat kebiasaan Kata kunci “taubat” antara lain di َ‫مولمقمخد ٍمخلمخقمناَ ٍاَ خ هلنمساَمن ٍمونمخعلمهم ٍمما‬
buruk” dari seorang umat nabi dasarkan pada Surat al-Baqarah ‫ب‬‫س ٍبههه ٍنمخفهسهه ٍمونمخحهن ٍأمخقمر ه‬ ‫تهموُخسهوُ ه‬
ayat 222:
Hud AS., sedangkan istilah akhlak ‫إهلمخيِهه ٍهمخن ٍمحخبهل ٍاَخلموُهريِهد‬
yang termuat dalam surat al- ِ‫ب ٍاَلتززوُاَهبيِمن ٍمويِههح ب‬
‫ب‬ ‫إهزن ٍ ا م‬
ِ‫ا ٍيِههح ب‬ Artinya: Dan sesungguhnya kami
Qalam ayat 4 adalah dalam ‫اَخلهمتم م‬
konteks budi pekerti yang agung
‫طهههريِمن‬ telah menciptakan manusia dan
kami mengetahui apa yang
atau luhur” dari sosok nabi
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami yang terpuji dan akhlak yang susunan kebahasaan, redaksi dan
lebih dekat dengannya daripada mulia. Allah SWT berfirman: isi pesannya. Sementara itu
urat lehernya.
Yang terakhir kata kunci “ridla”
‫س ٍقمخد ٍمجاَءختهكم ٍزمخوُهعظمةة ٍهمن‬ ‫ميِاَ ٍأمبِيِمهاَ ٍاَلزناَ ه‬ keshahihan al-hadits masih perlu
dikoreksi. Sebab, harus diakui
dikaitkan dengan surat al-Maidah ‫صهدوهر‬ ِ‫زربههكخم ٍموهشمفاَء ٍلهمماَ ٍهفيِ ٍاَل ب‬ tidak semua hadits adalah shahih,
ayat 119: ‫وههددىً ٍومرخحمةة ٍلهخلمخؤمنيِمن‬
‫م م ه هه‬ ‫م‬ baik itu dari sudut sanad
‫ضوُخاَ ٍمعخنهه‬
‫ا ٍمعخنههخم ٍمومر ه‬‫ضميِ ٍ ا ه‬ ‫ زر ه‬Artinya: Hai manusia telah datang (periwayatan dari satu periwayat
kepada periwayat yang lainnya)
‫ك ٍاَخلفمخوُهز ٍاَخلمعهظيِهم‬
‫ مذله م‬kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan pernyembah bagi ataupun dari sudut matan (wujud
Artinya: ....Allah ridla terhadap teks hadits yang bersangkutan).
penyakit-penyakit (yang berada)
mereka dan merekapun ridla Bahkan ada hadits yang
dalam dada, petunjuk dan rahmat
terhadap-Nya; itulah digolongkan palsu (maudlu’).
bagi orang-orang yang beriman.
keberuntungan yang sangat besar. Karena itu al-Qur’an menjadi
Al-Qur’an ini yang menjadi
Mencermati contoh-contoh ayat di sumber pertama sedangkan al-
sumber pertama dan utama dari
atas, maka dalam peristilahan Hadits menjadi sumber kedua,
tasawuf Islam. Dari al-Qur’an ini
maqam ada beberapa kata kunci apabila dalam al-Qur’an belum
dapat digali pelajaran-pelajaran
yang dari asal kata-katanya dijelaskan secara terang maka
untuk menjadi obat hati dan
memang dapat dirujukan pada al- rujukan keduanya adalah al-
penawar jiwa yang sedang
Qur’an, seperti kata kunci “taubat” Hadits.
menderita penyakit-penyakit riya’,
(Surat al-Baqarah ayat 222),
hasad, takbur, ujub dan
“sabar” (Surat al-Mu’min/Ghafir b. Sumber Al-Hadits
sebagainya.
ayat 55), “zuhud” (Surat Yusuf ayat Sumber hukum ini berarti
d) Kandungan al-Qur’an yang lain
20), “tawakkal” (Sura at-Thalaq merujuk terhadap Sunnah Nabi
ialah kisah-kisah umat purbakala
ayat 3), “mahabbah” (Surat Ali yang disebut dengan al-Hadits.
seperti kaum ‘Ad, Tsamud dan
Imran ayat 31), “ridla” (Surat al- Menurut etimologi bahasa, as-
lain-lain, atau kisah-kisah pribadi
Maidah ayat 119). Sementara itu Sunnah berarti jalan yang harus
seperti kisah para Rasul, Khidir,
kata kunci “faqr” (Surat Thaha dijalani. Menurut ahli Syara’,
Dzul Qarnain dan sebagainya yang
ayat 2) dan kata kunci “ma’rifah” Sunnah ialah jalan yang dijalani
semuanya itu untuk menjadi wa’ad
(Surat Qaf ayat 16) dipahami dalam bahasa, karena telah biasa
dan wa’id atau menjadi targbib
secara implisit terhadap muatan dijalani oleh Rasulullah SAW, dan
yang menggemarkan orang
pesan ayat-ayat tersebut. para ulama salaf yang salih
berbuat taat dan menakuri
mereka dari berbuat jahat. Yang sesudah wafat Rasul SAW.
Selain itu kandungan al-Qu’an juga Sunnah itu ada kalanya qauliyah
juga patut dicatatkan di sini dalam
memuat ajaran-ajaran tasawuf, yaitu, segala yang diucapkan oleh
kaitannya dengan pencarian
antara lain: Nabi SAW, adakalanya Sunnah
sumber dalam ayat-ayat al-Qur’an
a) Memperbaiki aqidah dan bersifat fi’liyah, yaitu segala yang
ini adalah bahwa nampaknya para
meluruskan aqidah umat yang diperbuat Nabi Saw untuk syariat,
shufi (pelaku kehidupan
sudah rusak binasa oleh kehendak adakalanya taqririyah, yaitu segala
thasawuf) lebih merasa mantap
nafsu buruk. perbuatan sahabat di hadapan
jika dasar aktifitas ketasawufan
b) Menetapkan aturan-aturan hukum Nabi atau Nabi melihat orang
mereka itu dapat didukung dalam
dalam hubungan manusia dengan mengerjakan sesuatu tanpa
al-Qur’an. Sebabnya adalah bahwa
Tuhan, manusia dengan teguran dari beliau. Dan
sumber dalam ayat-ayat al-Qur’an
sesamanya dan manusia dengan adakalanya Sunnah itu tarkiyah
itu kewibawaannya dianggap lebih
benda. yaitu suatu perbuatan yang
tinggi dari pada diambilkan dari
c) Membersihkan hati, sehingga mungkin dilaksanakan oleh Nabi,
al-Hadits, misalnya. Kemantapan
haluan hidup tampak dengan jelas. tetapi beliau tidak mau
seperti ini antara lain disebabkan
Karena hati yang telah bersih akan mengerjakannya.
al-Qur’an oleh seluruh umat Islam
menumbuhkan perangai-perangai Istilah Sunnah ini
tidak diragukan lagi
kebenarannya, baik dari segi kemudian lebih biasa dipakai
dengan istilah Hadits. Hadits keimanan (keyakinan teguh bagi akhlak. Bahkan ada sebutan yang
(Sunnah) adakalanya shahih dan seluruh manusia Islam. dinyatakan oleh Siti Aisyah bahwa
adakalanya dha’if. Hadits shahih akhlak Nabi Muhammad Saw
ialah yang mempunyai sanad yang 2) Tasawuf adalah “akhlak al-Qur’an”.
tersambung sampai kepada Nabi Berkaitan dengan sumber dari al- Sementara Nabi menyampaikan
Saw, semua sanadnya tidak cacat Hadits mengenai tasawuf, semua bahwa kebangkitannya menjadi
dan matan haditsnyapun tidak ulama tasawuf hampir sepakat seorang Rasul adalah juga dalam
bertentangan dengan al-Qur'an. mengatakan bahwa istilah tasawuf kerangka besar penyempurnaan
Adapun Hadits yang dla'if adalah belum pernah dikenal dalam akhlak. Pernyataan Rasul tersebut
kebalikan dari yang shahih. hadits-hadits Rasulullah dikuatkan oleh al-Qur'an:
Dalam kedudukannya Muhammad SAW. Justru yang Artinya : Sungguh adalah dalam
sebagai sumber, Hadits atau As- diperkenalkan oleh Rasulullah diri Rasulullah itu bagimu sebagai
Sunnah mendapat tempat sesudah Saw adalah istilah ihsan. Salah suri tauladan yang baik (yaitu)
al-Qur’an, hal ini sesuai dengan satu potongan hadits yang bagi orang-orang yang mengharap
bunyi hadits: berbicara tentang ihsan (rahmat) Allah dan (kedatangan)
Artinya: Aku tinggalkan padamu menyatakan sebagi berikut: Hari Akhir dan dia banyak
dua pedoman, sekali-kali kamu Artinya:(Tamu Rasulullah) menyebut Allah.
tidak akan sesat sesudahnya bertanya: Wahai Rasulullah, Pada hakekatnya akhlak yang
selama-lamanya yaitu Kitabullah apakah yang disebut ihsan? Nabi dibangun oleh al-Qur’an adalah
dan Sunnah Rasul-Nya. (HR. menjawab: Hendaknya engkau akhlak yang mendapat
Malik). menyembah Allah seakan-akan pencerahan berdasar prinsip
Pada penjelasan Hadits ini engkau melihat-Nya, maka jika ihsan, yang bagi penyuka istilah
akan diuraikan sumber-sumber engkau tidak dapat melihat-Nya, tasawuf disebut akhlak tasawuf.
dari al-Hadits yang berkaitan ketahuilah bahwa sesungguhnya Jika disiplin menurut peristilahan
dengan akhlak tasawuf. Dia melihatmu (HR. Muslim) al-Qur’an dan al-Hadits, maka
1) Akhlak Jika direnungkan secara istilah yang lebih tepat adalah
Istilah akhlak yang dikaitkan mendalam, sebenarnya ajaran akhlak ihsan.
dengan al-Hadits memang ada ihsan ini sudah sangat mendalam. Sosok Nabi Muhammad yang
dasarnya. Di sini akan dikutipkan Di sini sudah ditekankan adanya dijadikan sumber keteladanan
beberapa hadits yang secara unsur kesadaran dan penghayatan akhlak tasawuf (akhlak ihsan)
eksplisit menyinggung istilah ketuhanan. Allah Swt seolah-olah adalah segala tindakan nabi yang
akhlak tersebut sebagai berikut: sebagai pengontrol pada prilaku menyangkut kerisalahan
Nabi berkata: manusia dan sekaligus sangat (kerasulan), bukan yang bersifat
Artinya:Bahwasannya aku dekat dengan manusia dalam basyariyah (biologis). Tindakan
dibangkitkan (diutus) adalah kehidupannya. Sayangnya istilah Nabi yang bersifat basyariyah ini
untuk menyempurnakan dan konsep ini tidak misalnya gaya berjalan, gaya
keluhuran akhlak. (HR. Baihaqy). dikembangkan lebih lanjut oleh berlari, cara berkedip, macam
Hadits lain menyebutkan: para ulama Islam sampai tingkat suara (intonasi suara), cara
Artinya :Orang mukmin yang pelaksanaan teknis. Malahan tersenyum dan sebagainya. Ini
paling sempurna imannya adalah mengintroduksi istilah baru yang semua adalah pembawaan lahir.
orang mukmin yang paling baik diberi nama “tasawuf”. Tetapi Sementara itu, yang berkaitan
akhlaknya (H.R.Tirmidzi). begitulah kenyataan kesejarahan dengan kerisalahan (kerasulan)
Pesan yang dimuat oleh kedua umat Islam yang harus diakui, menyangkut norma atau aturan
hadits di atas adalah searah, yaitu walaupun sebenarnya getir yang dituntunkan oleh Allah Swt
bahwa masalah akhlak sangat menerimanya. lewat kalam-Nya (wahyu).
dipentingkan berkaitan dengan Al-Qur’an memang layak menjadi Disitulah baru terjadi proses
masalah kerisalahan (keutusan) sumber muatan ajaran Akhlak uswatun khasanah (keteladanan
Nabi Muhammad Saw dan juga Tasawuf, Sebab, muatan al-Qur’an yang baik). Pribadi dalam konteks
berkaitan dengan masalah pada hakekatnya adalah dunia kerisalahan (kerasulan) yang
senantiasa disinari oleh wahyu
inilah yang memungkiikan Nabi
Muhammad SAW memiliki sifat
ma’shum (terjaga dari prilaku
ma’siyat) atau prilaku yang keluar
dari garis kerisalahannya). Dapat
dibayangkan betapa berat diri
Nabi dalam membina dan
mempertahankan dirinya sebagai
sosok yang uswatun khasanah
yang senantiasa harus terjaga dari
prilaku ma’siyat (sifat ma’shum)
itu. Hanya orang-orang yang
benar-benar terpilih dan manusia
pilihan saja yang sanggup
memikul tugas seperti ini.

Das könnte Ihnen auch gefallen