Sie sind auf Seite 1von 6

PERUBAHAN RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

Bab I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah disusun perencanaan pembangunan


daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Salah satu
dokumen perencanaan pembangunan yang wajib disusun oleh pemerintah daerah sebagaimana
yang diamanatkan dalam Undang-undang 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, adalah Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ).
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat
arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program
SatuanKerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah,dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
Seiring dengan perjalanan waktu, perencanaan pembangunan daerah seringkali
dihadapkan pada perubahan dinamika regulasi dan target capaian yang berubah dan tidak
terprediksi sebelumnya pada saat proses penyusunannya, Hal ini menyebabkan dokumen
perencanaan pembangunan yang ada dirasakan sudah tidak relevan lagi dalam menjawab kondisi
kebutuhan terkini. Adanya dinamika yang terjadi dilingkungan eksternal maupun internal serta
perkembangan kondisi sosial-politik dan ekonomi yang terus berubah, menuntut pemerintah
daerah untuk melakukan berbagai penyesuaian terhadap dokumen perencanaan pembangunan
yang ada, sehingga lebih responsif dan mampu mengantisipasi berbagai perubahan serta potensi
permasalahan yang semakin kompleks.
Beberapa perubahan dan dinamika lingkungan eksternal yang perlu direspon oleh
pemerintah Kota Makassar antara lain : Perubahan strategi, arah dan kebijakan pembangunan
nasional yang mengacu pada agenda ”NAWA CITA” dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih
yang telah ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2015-2019, Adanya perubahan mendasar dalam
sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah melalui Undang-Undang 23 Tahun 2014 yang telah
diubah dengan Undang-undang 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang berimplikasi pada perubahan beberapa
kewenangan daerah yang membutuhkan penyesuaian terhadap Kelembagaan, Tata Kelola, SDM
dan produk hukum daerah, berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN
Economic Community (AEC) per 31 Desember 2015 yang berdampak pada transformasi
ekonomi lokal dan nasional, sementara untuk kondisi Internal beberapa hal yang perlu
disesuaikan dalam Revisi RPJMD antara lain; perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Makassar, pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan, hasil evaluasi renja SKPD serta adanya
rencana perubahan struktur organisasi serta penyesuaian terhadap indikasi program prioritas
khususnya pada kuantifikasi target dan pagu indikatif.
Penyusunan Revisi RPJMD ini didasarkan pada Permendagri 54 tahun 2010 tentang
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana
perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila terjadi perubahan yang mendasar antara lain pada
tatanan kebijakan Nasional (berlakunya UU 23 tahun 2014 dan RPJMN 2015-2019) sehingga
daerah dituntut untuk segera melakukan penyesuaian.
Revisi ini dilakukan untuk menyesuaikan berbagai agenda penting terkait akselerasi
pencapaian Visi-misi dan program kerja pemerintah Kota Makassar serta menyikapi dinamika dan

PENDAHULUAN 1
PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

perubahan yang terjadi selama dua tahun terakhir pelaksanaan RPJMD (2014-2015). Tidak dapat
dipungkiri bahwa beberapa tahun terakhir ini Kota Makassar mengalami kemajuan yang cukup
signifikan yang ditandai dengan membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat dan IPM Kota
Makassar, jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Sulawesi selatan, Kota
Makassar menempati posisi pertama dengan angka IPM yang mencapai 79,35 ditahun 2014.
Keberhasilan ini menempatkan Kota Makassar sebagai barometer kemajuan pembangunan dan
perekonomian daerah di Sulawesi-selatan, kedudukannya sebagai ibukota Provinsi Sulawesi
Selatan menjadikan Kota Makassar sebagai pusat pemerintahan dimana sebahagian besar
perangkat pemerintahan Provinsi Sulawesi selatan berada di Kota makassar, disamping itu juga
menjadi pusat kegiatan pendidikan, ekonomi, jasa dan gerbang utama wisatawan manca Negara
khususnya dikawasan Indonesi Timur dengan berbagai destinasi wisatanya yang menarik.
Dibalik potensi dan kemajuan tersebut, pembangunan di wilayah Kota Makassar juga
dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan seperti daya tampung dan daya dukung
lingkungan yang semakin terbatas seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dengan segala
dampak yang ditimbulkannya terhadap aspek-aspek pemukiman, penataan wilayah, transportasi,
penyediaan fasilitas publik, kerawanan sosial dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi berbagai
tantangan dan permasalahan tersebut diatas, Revisi perencanaan pembangunan daerah
diarahkan pada upaya peningkatan pelayanan dasar ( Pendidikan, Kesehatan, dan
Infrastruktur ), peningkatan pelayanan publik (penerapan SOP), pengembangan transpormasi
massal, pelaksanaan reformasi birokrasi, optimalisasi program smart city dan peningkatan daya
saing daerah dengan tetap memperhatikan pemenuhan ruang terbuka hijau untuk meminimalisir
dampak lingkungan yang terjadi akibat aktivitas sosial-ekonomi masyarakat yang terus
meningkat.
Adapun pokok-pokok perubahan dan penyesuaian yang menjadi fokus pada Revisi RPJMD
Kota Makassar antara lain (1) penyesuaian target perencanaan pembangunan baik yang telah
selesai sebelum target waktu yang ditetapkan, maupun sebaliknya rasionalisasi terhadap target
pembangunan yang diprediksi sulit dicapai pada tahun 2019, (2) penyesuaian program baru yang
sebelumnya belum terakomodir dalam RPJMD dengan program lama yang telah ada sebelumnya,
(3) penyelarasan tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi pembangunan pemerintah kota dengan
rencana pembangunan provinsi dan nasional.
Penyusunan Revisi RPJMD ini antara lain didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah Kota Makassar tahun 2005-2025, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Makassar (RTRW) Tahun 2015-2034, hasil pengendalian dan evaluasi yang dilakukan terhadap
pencapaian target sasaran/ kinerja setiap SKPD yang ada dalam lingkup pemerintah Kota
Makassar tahun 2014-2015 dengan tetap memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018, RPJMD dan RTRW daerah tetangga. Secara
substansi Revisi RPJMD ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang target
prioritas pembangunan yang harus dicapai dalam sisa waktu perencanaan yang ada. RPJMD
Daerah ini tidak saja menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar, tetapi juga dalam penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang merupakan dasar
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar, dengan adanya
perencanaan yang terarah, terpadu, dan saling terkait diharapkan dapat mempercepat upaya
pencapaian Visi pemerintah Kota yakni mewujudkan “Makassar Kota Dunia yang nyaman untuk
semua”.

PENDAHULUAN 2
PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Penyusunan Revisi RPJMD Kota Makassar Tahun 2014 - 2019 didasarkan pada sejumlah
landasan hukum antara lain sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II
di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-Batas Daerah
Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan
Kepulauan Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2970);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung
Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

PENDAHULUAN 3
PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2028;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Propinsi
Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009);
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015);
20. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Makassar Tahun 2005 – 2015 (Lembaran Daerah Kota
Makassar Nomor 13 Tahun 2006);
21. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangka Daerah (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016)
22. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Makassar Tahun 2015-2034 (Lembaran Daerah Kota Makassar
Tahun 2015, Nomor 4);
23. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2016
Nomor 8.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN

Pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan rangkaian


upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat
dalam rangka perwujudan tujuan daerah dan tujuan nasional. Pembangunan daerah merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional, maka pengelolaannya harus dilakukan secara terarah
dan terpadu dengan pembangunan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2014-
2019 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang disusun dengan berpedoman

PENDAHULUAN 4
PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

pada RPJPD Kota Makassar, RTRW Kota Makassar, dengan memperhatikan RPJMN, RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan, dan RTRW Kabupaten/Kota lain disekitarnya agar tercipta sinergisitas
perencanaan dalam pembangunan kewilayahan, serta kebijakan pemanfaatan ruang.
RPJM Daerah Kota Makassar merupakan dokumen induk yang memuat arah kebijakan
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun dan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Instrumen Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
RPJM Daerah Kota Makassar kemudian dijabarkan di dalam rencana pembangunan
tahunan dalam bentuk dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dimana dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA), Rencana Kerja (Renja) serta Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) setiap tahunnya.
Dengan demikian, diharapkan sasaran dan tujuan pembangunan di dalam RPJM Daerah ini dapat
dicapai secara bertahap setiap tahunnya, sehingga diharapkan proses pembangunan terwujud
dalam suatu sistem yang terencana dan berkelanjutan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2014 – 2019 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini berisi tentang Gambaran Umum penyusunan Revisi RPJMD,
terdiri dari latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen, sistematika penulisan serta maksud dan tujuan

BAB II : GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH


Menjelaskan tentang gambaran umum kondisi daerah yang meliputi
Aspek Geografi dan Demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah

BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA


PENDANAAN
Menyajikan gambaran hasil pengelolaan data dan analisis terhadap
pengelolaan keuangan daerah

BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Memuat permasalahan pembangunan daerah dan berbagai isu
strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan sampai dengan
tahun 2019

BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


Menjelaskan VISI dan MISI Pemerintah Kota Makassar selama 5 (lima)
tahun serta tujuan dan sasaran dari setiap MISI yang ingin dicapai.

BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Memuat dan menjelaskan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan
dan sasaran, serta arah kebijakan dari setiap strategi yang ditetapkan

BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Memuat kebijakan umum dan keterkaitan antara sasaran masing-
masing MISI dengan strategi, arah kebijakan, indikator kinerja, dan
program pembangunan daerah.

PENDAHULUAN 5
PERUBAHAN RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KOTA MAKASSAR 2014 - 2019

BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN


PENDANAAN.
Menguraikan program prioritas dan urusan SKPD serta pencapaian
target indikator kinerja disertai dengan kebutuhan pendanaan.

BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Memuat indikator kinerja daerah yang dapat memberikan gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian VISI dan MISI Walikota dan
Wakil Walikota Makassar periode 2014-2019.

BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XI : PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RPJMD Kota Makassar Tahun 2014 - 2019 dimaksudkan untuk menghasilkan
dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah kebijakan, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program pembangunan daerah serta sasaran strategis yang ingin
dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan guna terwujudnya visi dan misi Walikota dan Wakil
Walikota Makassar 2014 – 2019.
Revisi RPJMD Kota Makassar Tahun 2014 – 2019 disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program Walikota dan
Wakil Walikota ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang lebih rinci,
terarah, terukur dan dapat dilaksanakan selama Tahun 2014 – 2019;
2. Meningkatkan kesesuaian Dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan yang ada yakni
RTRW Kota Makassar, RPJMD Propinsi Sulawesi Selatan dan RPJMN;
3. Mengakomodir adanya program baru yang sebelumnya tidak tercantum dalam RPJMD,
sebagai respon terhadap adanya dinamika regulasi dan substansi capaian kinerja serta
mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dilingkungan internal dan eksternal Kota
Makassar;
4. Menjaga konsistensi antara program prioritas dan pagu indikatif dalam RPJMD serta
Menjadi pedoman dalam menyusun rencana pembangunan tahunan daerah dalam bentuk
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) serta Rencana Kerja (Renja) SKPD disisa tahun yang ada;
5. Tolok ukur penilaian keberhasilan SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas,
fungsi, kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi,
misi dan program kepala daerah;
6. Pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di Kota
Makassar;
7. Menjamin terciptanya sinkronisasi kebijakan dalam kerangka koordinasi, integrasi, dan
sinergi kebijakan antar pelaku pembangunan (stakeholders).

PENDAHULUAN 6

Das könnte Ihnen auch gefallen